Anda di halaman 1dari 17

BAB 3

SISTEM
PERIODIK
UNSUR
https://www.shutterstock.com/Sashkin
SISTEM PERIODIK MODERN

Jika unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikan


nomor atomnya, maka sifat-sifat tertentu akan
berulang secara periodik.

Unsur dengan nomor atom 10, yaitu neon,


ternyata mempunyai sifat-sifat yang mirip
dengan helium. Unsur nomor atom 11
ternyata kembali menunjukkan kemiripan sifat
dengan litium sehingga ditempatkan di
bawahnya, memulai baris berikutnya.
Demikian seterusnya, sifatsifat tertentu
berulang secara periodik.

https://www.shutterstock.com
1.
Periode
Lajur-lajur horizontal dalam sistem
periodik disebut periode.
2.
Golongan
Kolom-kolom vertikal dalam sistem
periodik disebut golongan.
a. Sistem 8 golongan
a. Golongan IA Sistem periodik terdiri atas golongan utama
: logam alkali (kecuali hidrogen) (A) dan golongan tambahan (B). Unsur-unsur
golongan B disebut juga unsur transisi.
b. Golongan IIA : logam alkali tanah
b. Sistem 18 golongan
c. Golongan VIIA : halogen
Golongan dimulai dari kolom paling kiri.
d. Golongan VIIIA : gas mulia
Unsur-unsur transisi terletak pada
Dokumen penerbit golongan 3–12.
3. Unsur Transisi dan Transisi
Dalam
a. Unsur transisi b. Unsur transisi dalam
Unsur-unsur ini merupakan peralihan Dua baris unsur yang ditempatkan di
dari golongan IIA ke golongan IIIA, yaitu bagian bawah tabel periodik
unsur-unsur yang harus dialihkan merupakan unsur transisi dalam.
hingga ditemukan unsur yang
mempunyai kemiripan sifat dengan 1) Lantanida, yang beranggotakan unsur dengan
golongan IIIA. nomor atom 57–70 (14 unsur). Sebanyak 14 unsur
ini mempunyai sifat yang mirip dengan lantanium
(La) sehingga disebut lantanida.

2) Aktinida, yang beranggotakan unsur dengan


nomor atom 89–102 (14 unsur). Sebanyak 14
unsur ini sangat mirip dengan aktinium sehingga
disebut aktinoida atau aktinida.
4. Hubungan Konfigurasi Elektron
dengan Letak Unsur

Periode = nomor kulit terakhir

Golongan = jumlah elektron


valensi
5. Blok s, p, d, dan
f
Pengelompokan unsur-unsur dalam sistem periodik ke dalam blok s, p, d, dan f. Golongan
IA dan IIA masuk ke blok s, golongan IIIA sampai dengan VIIIA masuk ke blok p, unsur-unsur
transisi masuk ke blok d, serta unsur-unsur transisi dalam (lantanida dan aktinida) masuk
ke blok f.

Blok s : golongan IA dan IIA

Blok p : golongan IIIA sampai dengan VIIIA

Blok d : golongan IIIB sampai dengan IIB

Blok f : lantanida dan aktinida

Dokumen penerbit
PERKEMBANGAN DASAR
PENGELOMPOKAN UNSUR
1. Pengelompokan atas Logam dan
Nonlogam
Lavoisier yang mengelompokkan unsur menjadi logam dan nonlogam. Pada waktu
itu baru sekitar 20 jenis unsur yang sudah dikenal.
2. Triade
Döbereiner
Johan Wolfgang Döbereiner, mengemukakan bahwa massa atom relatif stronsium
sangat dekat dengan massa rata-rata dari dua unsur lain yang mirip dengan stronsium,
yaitu kalsium dan barium.
3. Hukum Oktaf
Newlands
A. R. Newlands mengumumkan penemuannya
yang disebut hukum oktaf. Newlands menyusun
unsur berdasarkan kenaikan massa atom
relatifnya. Ternyata, unsur yang berselisih satu
oktaf (unsur ke-1 dan ke-8, unsur ke-2 dan ke-9,
dan seterusnya) menunjukkan kemiripan sifat

4. Sistem Periodik
Mendeleev
Dmitri Ivanovich Mendeleev, menyimpulkan bahwa
sifat-sifat unsur merupakan fungsi periodik dari massa
atom relatifnya.

Dokumen penerbit commons.wikimedia.org/unknown


5. Sistem Periodik Modern dari Henry G. Moseley
Henry Moseley (1887–1915), seorang ilmuwan asal Inggris, menunjukkan bahwa urutan
unsur dalam sistem periodik Mendeleev sesuai dengan kenaikan nomor atomnya.
Penempatan telurium (Ar = 128) dan iodin (Ar = 127) yang tidak sesuai dengan
kenaikan massa atom relatif, ternyata sesuai dengan kenaikan nomor atomnya
(nomor atom Te = 52; I = 53).
SIFAT-SIFAT PERIODIK UNSUR
Sifat periodik adalah sifat yang berubah secara beraturan sesuai dengan kenaikan
nomor atom, yaitu dari kiri ke kanan dalam satu periode, atau dari atas ke bawah
dalam satu golongan.

1. Jari-jari
Atom
Jari-jari atom adalah jarak
dari inti atom hingga kulit
elektron terluar

Dokumen penerbit
Bagaimanakah kita
Untuk unsur-unsur seperiode,
menjelaskan Untuk unsur-unsur segolongan, semakin besar muatan inti,
kecenderungan jari-jari semakin banyak kulit atom,
semakin besar jari-jarinya.
semakin kuat gaya tarik inti
terhadap elektron sehingga
atom tersebut? semakin kecil jari-jarinya.

2. Jari-jari
Ion
a. Ion positif mempunyai jari-jari yang lebih kecil,
sedangkan ion negatif mempunyai jari-jari yang lebih
besar.
3. Energi
Ionisasi
Besarnya energi yang diperlukan untuk melepas satu elektron dari suatu atom netral
dalam wujud gas sehingga terbentuk ion berwujud gas dengan muatan +1 disebut energi
ionisasi.

a. Dalam satu golongan dari atas ke


bawah, jari-jari atom bertambah besar
sehingga gaya tarik inti terhadap elektron
terluar semakin lemah. Oleh karena itu,
energi ionisasi berkurang.

b. Dalam satu periode, sebagaimana telah


dijelaskan ketika membahas jari-jari atom,
gaya tarik inti bertambah. Oleh karena itu,
energi ionisasi juga bertambah.

Dokumen penerbit
4. Afinitas
Elektron
Energi yang menyertai penambahan 1 elektron pada suatu atom netral dalam wujud gas
membentuk ion bermuatan –1 disebut afinitas elektron.

a. Dalam satu golongan dari atas ke bawah, afinitas


elektron cenderung berkurang.

b. Dalam satu periode dari kiri ke kanan, afinitas


elektron cenderung bertambah.

c. Kecuali unsur alkali tanah dan gas mulia, semua


unsur golongan utama mempunyai afinitas elektron
bertanda negatif. Afinitas elektron terbesar dimiliki
oleh golongan halogen.
Dokumen penerbit
5.
Keelektronegatifan
Keelektronegatifan adalah suatu bilangan yang menggambarkan kecenderungan relatif
suatu unsur menarik elektron ke pihaknya dalam suatu ikatan kimia.

a. Dari atas ke bawah dalam satu


golongan, keelektronegatifan
semakin berkurang.

b. Dari kiri ke kanan dalam satu


periode, keelektronegatifan
semakin bertambah.

Dokumen penerbit
6. Sifat Logam dan
Nonlogam
Sifat logam dikaitkan dengan Semakin besar energi ionisasi,
eelektropositifan, yaitu kecenderungan semakin sukar bagi atom untuk
atom melepas elektron membentuk ion melepas elektron, dan semakin
positif. berkurang sifat logamnya.

a. Dari kiri ke kanan dalam satu periode, sifat logam berkurang, sedangkan sifat nonlogam
bertambah.

b. Dari atas ke bawah dalam satu golongan, sifat logam bertambah, sedangkan sifat nonlogam
berkurang.

7. Dari kiri ke kanan dalam satu periode, mula-


Kereaktifan mula kereaktifan menurun, kemudian
Kereaktifan suatu unsur tergantung
bertambah hingga golongan VIIA. Golongan
pada kecenderungannya melepas
VIIIA bersifat tidak reaktif.
atau menarik elektron.
BEBERAPA GOLONGAN UNSUR DALAM
SISTEM PERIODIK
1. Golongan VIIIA (Gas
Mulia)
Disebut gas mulia karena Kulit terluar yang terisi penuh menjadikan
semuanya berupa gas yang unsur bersifat tidak reaktif. Namun demikian,
sangat stabil dan sangat sukar kripton, xenon, dan radon ternyata dapat
bereaksi dengan unsur lain. “dipaksa” bereaksi dengan beberapa unsur.
2. Golongan VIIA
(Halogen) Kereaktifan unsur halogen berkurang dari F
Halogen dengan logam ke I. Semua unsur halogen (Golongan VIIA)
membentuk senyawa yang berupa molekul diatomik (F2 , Cl2, Br2, I2),
kita sebut garam. berwarna, dan bersifat racun.
3. Golongan IA (Logam
Alkali)
Unsur-unsur golongan IA, Logam alkali mempunyai 1 elektron valensi yang
kecuali hidrogen, disebut mudah lepas sehingga –3 merupakan kelompok
logam alkali karena unsur logam yang paling aktif, dapat terbakar di udara, dan
tersebut membentuk basa bereaksi hebat dengan air. Kereaktifan logam alkali
yang larut dalam air. bertambah dari litium ke fransium.

4. Golongan IIA (Logam 5. Unsur-unsur


Alkali Tanah) Transisi
Unsur-unsur transisi mempunyai sifat-sifat khas yang
Unsur-unsur golongan IIA membedakannya dari unsur golongan utama:
disebut logam alkali tanah b. Unsur transisi c. Banyak di antara
karena dapat membentuk a. Semua unsur mempunyai unsur transisi
transisi tergolong kekerasan, titik membentuk
basa, tetapi senyawa- logam. leleh, dan titik didih senyawa-senyawa
senyawanya kurang larut yang relatif tinggi. berwarna.
dalam air.

Anda mungkin juga menyukai