Triade Dobereiner
Pada tahun 1829, Dobereiner Mengemukakan bahwa unsur-unsur dapat dikelompokan ke
dalam kelompok-kelompok tiga unsur yang disbutnya triade. Namun sayang, Dobereiner
tidak berhasil menunjukkan cukup banyak triade sehingga aturan tersebut tidak bermanfaat.
dan seterusnya.
Mendeleev sengaja mengosongkan beberapa tempat untuk menetapkan kemiripan sifat dalam
golongan. Beberapa kotak juga sengaja dikosongkan karena Mendeleev yakin masih ada
unsur yang belum dikenal karena belum ditemukan. Salah satu unsur baru yang sesuai dengan
ramalan Mendeleev adalah germanium yang sebelumnya diberi nama ekasilikon oleh
Mendeleev.
Periode
Lajur-lajur horizontal dalam sistem periodik disebut periode. Sistem periodik modern terdiri
atas 7 periode. Jumlah unsur pada setiap periode sebagai berikut.
1 2 1-2
2 8 3-10
3 8 11-18
4 18 19-36
5 18 37-54
6 32 55-86
7 32 87-118
Periode 1, 2,3 disebut periode pendek karena berisi relatif sedikit unsur, sedangkan periode 4
dan seterusnya disebut periode panjang.
Golongan
Kolom-kolom vertikal dalam sistem periodik disebut golongan. Penempatan unsur dalam
golongan berdasarkan kemiripan sifat. Sistem periodik modern terdiri atas 18 kolom vertikal.
Ada dua cara penamaan golongan, yaitu:
o Sistem 8 golongan. Menurut cara ini, sistem periodik dibagi menjadi 8
golongan yang masing-masing terdiri atas golongan utama (golongan A) dan
golongan tambahan (golongan B). Unsur-unsur golongan B disebut juga unsur
transisi. Nomor golongan ditulis dengan angka Romawi. Golongan-golongan
B terletak antara golongan IIA dan IIIA. Golongan VIIIB terdiri atas 3 kolom
vertikal.
o Sistem 18 Golongan. Menurut cara ini, sistem periodik dibagi kedalam 18
golongan, yaitu golongan 1 sampai dengan 18, dimulai dari kolom paling kiri.
Unsur-unsur transisi terletak pada golongan 3-12
Beberapa golongan unsur dalam sistem periodik mempunyai nama khusus, diantaranya:
o Golongan IA : logam alkali (kecuali hidrogen)
o Golongan IIA : logam alkali tanah
o Golongan VIIA : halogen
o Golongan VIIIA : gas mulia
Jari-jari Atom
Jari-jari atom adalah jarak dari inti hingga kulit elektron terluar. Besar kecilnya jari-jari atom
terutama ditentukan oleh dua faktor, yaitu jumlah kulit dan muatan inti.
o Untuk unsur-unsur segolongan, semakin banyak kulit atom, semakin besar
jari-jarinya.
o Untuk unsur-unsur seperiode, semakin besar muatan inti, maka semakin kuat
gaya tarik inti terhadap elektron, sehingga semakin kecil jari-jarinya
Energi Ionisasi
Energi Ionisasi adalah energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron yang terikat paling
lemah oleh suatu atom atau ion dalam wujud gas.
Hubungan energi ionisasi dengan nomor atom.
dalam satu golongan, dari atas ke bawah, energi ionisasi semakin kecil
dalam satu periode, dari kiri ke kanan, energi ionisasi cenderung bertambah
Besar kecilnya energi ionisasi bergantung pada besar gaya tarik inti terhadap elektron kulit
terluar, yaitu elektron yang akan dilepaskan. Semakin kuat gaya tarik inti, semakin besar
energi ionisasi
dalam satu golongan, dari atas ke bawah, jari-jari atom bertambah besar, sehingga
gaya tarik inti terhadap elektron terluar semakin lemah. Oleh karena itu, energi
ionisasi berkurang
dalam satu periode, dari kiri ke kanan, jari-jari atom berkurang, sehingga gaya tarik
inti terhadap elektron semakin kuat. Oleh karena itu energi ionisasi bertambah
Afinitas Elektron
Afinitas elektron adalah besarnya energi yang dihasilkan atau dilepaskan apabila suatu atom
menarik sebuah elektron
Dalam satu golongan dari atas ke bawah, afinitas elektron cenderung berkurang
Dalam satu periode dari kiri ke kanan, afinitas elektron cenderung bertambah
Kecuali unsur alkali tanah dan gas mulia, semua unsur golongan utama mempunyai
afinitas elektronn bertanda negatif. Afinitas elektron terbesar dimiliki oleh golongan
halogen
Keelektronegatifan
Keelektronegatifan adalah kecenderungan suatu atom dalam menarik pasangan
elektron yang digunakan bersama dalam membentuk ikatan.
Unsur yang mempunyai energi ionisasi dan afinitas elektron yang besar tentu akan
mempunyai keelektronegatifan yang besar pula.
Hubungan Konfigurasi Elektron dengan Sistem Periodik
Hubungan antara letak unsur dalam sistem periodik dengan konfigurasi elektronnya dapat
disimpulkan sebagai berikut.
Nomor periode sama dengan jumlah kulit
Nomor golongan sama dengan elektron valensi
Berdasarkan hubungan tersebut, maka letak unsur dalam sistem periodik dapat ditentukan
berdasarkan konfigurasi elektron.
Sifat logam bergantung pada energi ionisasi. Semakin besar energi ionisasi, semakin sukar
bagi atom untuk melepas elektron, dan semakin berkurang sifat logamnya.
Kereaktifan
Kereaktifan suatu unsur begantung pada kecenderungannya melepas atau menarik elektron.
Dari kiri ke kanan dalam satu periode, mula-mula kereaktifan menurun kemudian bertambah
hingga golongan VIIA.
Golongan VIIIA
He 1s2
Ne 1s2 2s2 2p6
Ar 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
DAFTAR PUSTAKA
Rangkuman Sitem Periodik. (12 Agustus 2014). Sistem Periodik Unsur. Diperoleh 04
Oktober 2015, dari http://hanatias.blogspot.co.id/2014/08/sistem-periodik-unsur-spu.html