PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sampai saat ini sudah ditemukan banyak macam unsur dengan sifat-sifat yang khas untuk
setiap unsur. Ketika unsur yang di kenal sudah banyak, para ahli berupaya membuat
pengelompokan sehingga unsur-unsur tersebut tertata dengan baik. Puncak dari usaha-usaha
para ahli tersebut adalah terciptanya suatu daftar yang disebut sistem periodik unsur-unsur.
Sistem periodik ini mengandung banyak informasi mengenai sifat-sifat unsur sehingga dapat
membantu kita dalam mempelajari dan mengenali unsur-unsur yang kini jumlahnya 155
macam.
Latar belakang pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui sejarah perkembangan
tabel periodik unsur, mempelajari sifat-sifat unsur periodik tersebut serta mengenali lebih
jauh mengenai Sistem Periodik Unsur.
B. Rumusan Masalah
1.
2.
3.
4.
5.
BAB II
PEMBAHASAN
SISTEM PERIODIK UNSUR
Sampai saat ini sudah ditemukan 115 macam unsur dengan sifat-sifat yang khas untuk
setiap unsur. Jika unsur-unsur itu tidak diorganisir secara tepat, maka akan mengalami
kesulitan dalam mengidentifikasi dan mempelajari unsur-unsur. Oleh karena itu, sejak dulu
ada upaya menggolongkan unsur berdasarkan sifat yang diamatinya. Sifat yang mirip dari
berbagai unsur dihimpun ke dalam satu kelompok, sedangkan sifat yang beda dipisahkan dan
dikelompokkan ke dalam himpunan yang lain.
Pertama kali pengelompokkan unsur-unsur didasarkan pada sifat logam, bukan logam,
dan semi logam (metalloid), kemudian pengelompokkan didasarakan pada massa atom, yang
pada waktu itu sudah diketahui. Dengan diketahuinya bahwa nomor atom merupakan sifat
khas unsur (temuan Moseley), pengorganisasian unsur disusun berdasarkan urutan nomor
atom dalam bentuk periode panjang.
Orang pertama yang menyusun tabel periodik unsur adalah johan W. Dobereiner.
Susunannya didasarkan pada massa atom yang didasarkan pada teori atom Dalton. Menurut
Dalton, massa atom merupaka sifat khas yang membedakan suatu unsur dengan unsur-unsur
lain. Dengan demikian, terhadap hubungan antara massa atom dan sifat-sifat atom unsur.
Menurut Dobereiner, jika massa atom unsur A ditambah massa atom unsur B
kemudian dirata-ratakan menghasilkan massa atom unsur tertentu, maka ketiga unsur tersebut
akan memilikia sifat yang mirip. Ketiga unsur ini dinamakan triade. Contoh, jika massa atom
klorin (35) ditambahkan massa atom iodin (127) kemudian dirata-ratakan, hasilnya akan
sama dengan massa atom bromium (80), sehingga ketiga unsur tersebut akan memiliki sifat
yang mirip, baik sifat fisik, maupun sifat kimianya.
Pada perkembangan selanjutnya, john Newland menemukan hubungan antara sifat
unsur dan massa atom dengan cara lain, yaitu jika unsur-unsur dideretkan menurut kenaikan
massa atomnya, maka unsur yang kedelapan akan memiliki sifat mirip dengan unsur yang
pertama. Deretan unsur ini dinamakan Hukum Oktaf. Namun demikian , dengan
bertambahnya jumlah unsur yang ditemukan, terdapat beberapa unsur yang tidak sesuai
dengan hukum oktaf. Misalnya, Cr tidak mirip dengan Al; Mn tidak mirip dengan P; dan Fe
tidak mirip dengan S.
Lajur-lajur horizontal dalam sistem periodik disebut Periode. Sistem periodik modern
terdiri atas 7 periode. Jumlah unsur pada setiap periode sebagai berikut.
2.
Periode
1
2
3
4
5
6
7
Golongan
JumlahUnsur
2
8
8
18
18
32
32
Nomor Atom
12
3 10
11 -18
19 36
37 54
55 86
87 118
Kolom-kolom vertikal dalam sistem periodik disebut golongan. Penempatan unsur dalam
golongan berdasarkan kemiripan sifat. Sistem periodik modern terdiri atas 18 kolom vertikal.
Ada dua cara penamaan golongan, yaitu:
a.
Sistem 8 Golongan
Menurut cara isi, sistem periodik dibagi menjadi 8 golongan yang masing-masing terdiri atas
golongan utama (golongan A) dan golongan tambahan (golongan B). Unsur-unsur golongan
B di sebut juga Unsur transisi. Nomor Golongan ditulis dengan angka Romawi. Golongangolongan B terletak antara golongan IIA dan IIIA. Golongan VIIIB terdirti atas 3 kolom
vertikal.
b. Sistem 18 golongan
Menurut cara ini, system periodic dibagi ke dalam 18 golongan, yaitu golongan 1 sampai
1)
2)
3)
4)
dengan 18, dimulai dari kolom paling kiri. Unsur-unsur transisi terletak pada golongan 3-12.
Beberapa golongan unsur dalam sistem periodik mempunyai nama khusus, di antaranya:
Golongan IA : Logam alkali (kecuali hidrogen)
Golongan IIA
: Logam alkali tanah
Golongan VIIA
: halogen
Golongan VIIIA
: gas mulia
IIIA, yaitu unsur-unsur yang harus dialihkan hingga ditemukan unsur yang mempunyai
kemiripan sifat dengan golongan IIIA.
b. Unsur Transisi Dalam
Dua baris unsur yang ditempatkn di bagian bawah Tabel periodik disebut unsur Transisi
dalam, yaitu terdiri dari:
1) Lantanida, yang beranggotakan nomor atom 57 70 (14 unsur). Ke-14 unsur ini mempunyai
sifat yang mirip dengan lantanium(La), sehingga disebut Lantanoida atau Lantanida.
2) Aktinida, yang beranggotakan nomor atom 89 102 (14 unsur).ke-14 unsur ini sangat mirip
dengan actinium, sehingga disebut aktinoida atau aktinida.
Semua unsur transisi dalam sebenarnya menempati golongan IIIB, yaitu lantanida pada
periode keenam dan aktinida pada periode ketujuh. Jadi, golongan IIIB periode keenam dan
periode ketujuh, masing-masing berisi 15 unsur. Unsur-Unsur transisi dalam memiliki sifatsifat yang sangat bermiripan sehingga ditempatkan dalam satu kotak.
4.
Nomor Atom
1
K
1
Li
Na
11
19
Rb
37
18
Cs
55
18
18
Fr
87
18
32
18
a.
Hubungan antara letak unsur dalam sistem periodik dengan konfigurasi elektronnya dapat
Klor
Natrium
Stronsium
Brom
Kalium
Borium
Iod
Kelompok tiga unsur ini disebut triad. Dobereiner menemukan suatu hukum:
Suatu triad adalah tiga unsur yang disusun berdasarkan kenaikan massa atom relatif (Ar),
sehingga Ar unsur kedua kira kira sama dengan rata rata Ar unsur pertama dan ketiga.
2
II
Be
Mg
Ca
Newland
III
IV
V
B
C
N
Al
Si
P
Tl
Cr
Mn
disebut dengan oktaf, karena
VI
VII
O
F
S
H
Fe
C4[4]
kemiripan sifat unsur terjadi
Mass
massa
atom
1
atom
7
Nama
lambang
Sifat
Litium
Li
9,4
Berilium
Be
LiCl.
Jauh lebih keras daripada Li, kerapatan
rendah, kurang aktif dibandingkan Li,
membentuk BeO, BeCl2.
3
4
11
Boron
12
Karbon
14
Nitrogen
NCl3.
Gas, cukup reaktif, bereaksi dengan
16
Oksigen
19
23
Flour
Natrium
BeO.
Gas, sangat reaktif, merangsang hidung,
Na
24
Magnesiu
Mg
membentuk
Na2O,
NaCl
10
11
27,4
28
Aluminium Al
dengan Be).
Sekeras Mg, cukup reaktif, membentuk
Silikon
Si
31
Fosfor
dengan C).
Titik leleh
membentuk
13
32
Sulfur
(belerang)
rendah,
P2O5, PCl3
35,5
Klor
bereaksi
Cl
reaktif,
(bandingkan
dengan N).
Titik leleh rendah, padat, agak reaktif,
dengan
membentukNa2S,
14
padat,
kebanyakan
BeS
unsur,
(bandingkan
dengan O)
Gas, sangat reaktif, merangsang hidung,
39
Kalium
dengan F).
Logam, lunak, kerapatan rendah, sangat
reaktif,
16
40
Kalsium
Ca
membentuk
K2O,
KCl
Dmitri Mendeleyev menemukan hubungan antara sifat unsur dengan massa atom relatifnya.
Hubungan itu disebut hukum periodik yang berbunyi:
Sifat unsur merupakan fungsi periodik dari massa atom relatifnya.
Atau
Sifat unsur x = f(ArX)
Pada tahun 1869, Mendeleyev berhasil menyusun daftar unsur yang disebut sistem periodik
Mendeleyev. Ia membagi unsur atas 8 golongan dan 12 periode sehingga unsur dalam satu
golongan mempunyai sifat yang mirip.
Kelebihan sistem periodik mendeleyev:
a. Sifat kimia dan fisika dalam satu golongan mirip dan berubah secara teratur
b. Valensi tertinggi suatu unsur sama dengan nomor golongannya
c. Dapat meramalkan sifat unsur yang belum ditemukan waktu itu dan telah mempunyai tempat
yang kosong.
Kekurangan sistem periodik mendeleyev:
a. Panjang periodik tidak sama dan sebabnya tidak dijelaskan
b. Beberapa unsur tidak disusun berdasarkan kenaikan Ar-nya
c. Selisih massa unsur yang berurutan tidak selalu 2, tetapi berkissaran 1 dan 4 sehingga sukar
meramalkan massa unsur yang belum diketahui secara tepat
d. Valensi unsur yang lebih dari satu sulit diramalkan dari golongannya
e. Anomali (penyimpangan) unsur hidrogen dari yang lain tidak dijelaskan.
4.
1. Jari-Jari Atom
Jari-jari atom adalah jarak inti atom sampai kulit terluar. Sifat-sifat periodik unsur
a.
Jari-jari atom adalah setengah jarak inti dua atom yang sama dalam ikatan tunggal. Jarijari atom unsur logam diukur dari jarak dua atom kristal padatnya, sedangkan unsur non
logam dari panjang ikatan kovalen tunggal.
Dalam suatu golongan, unsur mempunyaielektron valensi sama, tetapi jumlah kulitnya
bertambah dari atas ke bawah. Akibatnya, jari-jari atom bertambah dari atas ke bawah,
contohnya Na (1,90) dan KI(2,35).9[9]
2. Energi Ionisasi
Energi ionisasi (energy ionization) adalah energi minimum yang diperlukan untuk
melepaskan satu elektron dari atom berwujud gas pada keadaan dasarnya. Besarnya energi
ionisasi merupakan ukuran usaha yang diperlukan untuk memaksa satu atom untuk
melepaskan elektronnya, atau bagaimana eratnya elektron terikat dalam atom. Makin besar
energi ionisasi, makin sukar untuk melepaskan elektronnya.10[10]
Sifat-sifat periodik unsur berdasarkan energi ionisasinya sebagai berikut.
a. Unsur dalam satu golongan, semakin ke bawah energi ionisasinya akan semakin kecil. Hal
ini terjadi karena semakin ke bawah, gaya tarik inti semakin lemah, sehingga eletron akan
mudah lepas.
b. Energi ionisasi unsur dalam satu periode, semkain ke kanan akan semakin besar, kecuali
-
8
9
10
11
Berdasarkan hukum coloumb, daya tarik inti atom terhadap elektronnya (F) berbanding
terbalik dengan jarak (r) pangkat dua .
Bila jarak itu makin kecil maka daya tarik makin besar. Akibatnya energi ionisasi makin
besar. Sebaliknya, bila jarak makin besar maka daya tarik makin kecil. Dari kepriodikan telah
diketahui bahwa dalam satu perioda, jari-jari berkurang dari kiri ke kanan. Sudah tentu energi
ionisasi pertama bertambah dari kiri ke kanan. Demikian pula dalam satu golongan, energi
ionisasi pertamanya akan bertambah dari bawah ke atas, karena jari-jari atomnya makin
kecil.12[12]
3. Elektronegatif
Elektronegatif adalah kemampuan atom untuk menangkap elektron dari atom lain. Sifata.
luar.
b. Unsur-unsur dalam satu periode, elektronegatifnya semakin ke kanan akan semakin besar.
Hal ini terjadi karena gaya tarik inti yang makin kuat, sehingga mudah menarik elektron dari
luar.13[13]
Unsur dalam satu perioda mempunyai jari-jari atom makin kecil dari kiri ke kanan.
Akibatnya, daya tarik inti terhadap elektron kulit terluar (termasuk pasangan elektron yang
dipakai bersama) juga bertambah dari kiri kekanan. Keelektronegatifan unsur segolongan
bertambah dari bawah ke atas juga karena pertambahan jari-jari atomnya.
Nilai keelektronegatifan berguna untuk menentukan kecenderungan pasangan elektron
dalam
12
13
ikatan.
Jika
perbedaannyabesar, pasangan
itu
cenderung
ke
atom
yang
keelektronegatifan nya lebih besar sehingga ikatan bersifat polar. Akan tetapi jika perbedaan
itu kecil sekali, maka pasangan elektron berada ditengah dan tidak polar.14[14]
4. Sifat logam
Sifat-sifat unsur logam yang spesifik, antara lain : mengkilap, menghantarkan panas dan
listrik, dapat ditempa menjadi lempengan tipis, serta dapat ditentangkan menjadi kawat /
kabel panjang. Sifat-sifat logam tersebut diatas yang membedakan dengan unsur-unsur bukan
logam. Sifat-sifat logam, dalam sistem periodik makin kebawah makin bertambah, dan makin
ke kanan makin berkurang.
Batas unsur-unsur logam yang terletak di sebelah kiri dengan batas unsur-unsur bukan
logam di sebelah kanan pada system periodic sering digambarkan dengan tangga diagonal
bergaris tebal.
Unsur-unsur yang berada pada batas antara logam dengan bukan logam menunjukkan
sifat ganda.15[15]
Sifat-sifat periodik unsur berdasarkan sifat logamnya sebagai berikur.
-
Sifat logam pada unsur-unsur satu golongan pada tabel sistem periodik, semakin ke bawah
semakin besar karena makin mudah melepaskan elektron (gaya tarik inti makin lemah).
Sebaliknya, dalam satu periode, semakin ke kanan sifat logamnya akan makin berkurang,
karena makin sulit melepaskan elektron.16[16]
5. Reaktivitas
Reaktif artinya mudah bereaksi. Unsur-unsur logam pada system periodik, makin ke
bawah makin reaktif, karena makin mudah melepaskan elektron. Unsur-unsur bukan logam
14
15
16
pada sistem periodik, makin ke bawah makin kurang reakatif, karena makin sukar menangkap
electron.
Kereaktifan suatu unsur bergantung pada kecenderungannya melepas atau menarik
elektron. Jadi, unsur logam yang paling reatif adalah golongan VIIA (halogen). Dari kiri ke
kanan dalam satu periode, mula-mula kereaktifan menurun kemudian bertambah hingga
golongan VIIA. Golongan VIIA tidak rekatif.
6. Afinitas Elektron
Afinitas elektron ialah energi yang dibebaskan atau yang diserap apabila suatu atom
menerima elektron.
Jika ion negatif yeng terbentuk bersifat stabil, maka proses penyerapan elektron itu
disertai pelepasan energi dan afinitas elektronnya dinyatakan dengan tanda negative. Akan
tetapi jika ion negative yang terbentuk tidak stabil, maka proses penyerapan elektron akan
membutuhkan energi dan afinitas elektronnya dinyatakan dengan tanda positif. Jadi, unsur
yang mempunyai afinitas elektron bertanda negatif mempunyai kecenderungan lebih besar
menyerap elektron daripada unsur yang afinitas elektronnya bertanda positif. Makin negative
nilai afinitas elektron berarti makin besar kecenderungan menyerap elktron.
Dalam satu periode dari kiri ke kanan, jari-jari semkain kecil dan gaya tarik inti terhadap
elektron semakin besar, maka atom semakin mudah menarik elektron dari luar sehingga
afinitas elektron semakin besar.
Pada satu golongan dari atas ke bawah, jari-jari atom makin besar, sehingga gaya tarik
inti terhadap elektron makin kecil, maka atom semakin sulit menarik elektron dari luar,
sehingga afinitas elektron semakin kecil.17[17]
D. Beberapa Golongan Unsur Dalam Sistem Periodik
17
a.
Senyawaan Biner
Logam-logam bereaksi langsung dengan sebagian unsur-unsur menghasilkan senyawaan
biner atau aliasi. Sebagian besar diperikan untuk unsur yang tepat. Yang paling penting
adalah oksida, diperoleh dengan pembakaran. Mereka dengan mudah terhidrolisis oleh air.
b. Hidroksida
Hidroksidanya putih, merupakan padatan kristal NaOH yang menyerap air (titik leleh ) dan
KOH (titik leleh ). Padatan dan larutan akuanya menyerap dari atmosfer. Juga larutan secara
bebas dan eksotermis dalam air dan dalam alkohol juga digunakan bilamana dibutuhkan basa
c.
2.
19
seperiode, dan hanya akan terbakar di udara bila dipanaskan. Kecuali Berillium, logam alkali
tanah larut dalam air membentuk basa.20[20]
Senyawaan-Senyawaan Biner
Halida. Halida anhidrat dapat dibuat dengan dehidrasi dari garam hidrat. Halida-halida
magnesium dan kalsium mudah menyerap air. Kemampuan untuk membentuk hidrat, seperti
juga kelarutannya dalam air, menurun dengan naiknya ukuran, dan halida-halida Sr, Ba, dan
Ra biasanya anhidrat.
Senyawaan lain. Logam-logam, seperti alkali, bereaksi dengan banyak unsur lain.
Senyawaan seperti fosfida, silisida, atau sulfida sangat ionik dan terhidrolisis dalam air.
Garam Okso, Ion-Ion dan Kompleks
Semua unsurnya membentuk garam okso, garam okso Mg dan Ca seringkali terhidrat.
Karbonat-karbonatnya semua agak tidak larut dalam air.
Dan hasil kali kelarutannya menurun dengan naiknya ukuran digunakan dalam bubuk
obat lambung untuk menyerap asam.
Hanya Mg dan Ca yang memperlihatkan kecendrungan yang dapat diterima untuk
membentuk kompleks-kompleks dalam larutan, dengan beberapa perkecualian, ligannya
adalah oksigen. Kompleks kelat oksigen, diantaranya yang terpenting adalah dengan jenis
ligan etilendiamintetraasetat (EDTA), mudah terbentuk dalam larutan akua yang basa.21[21]
3.
Golongan IIIA
Unsur-unsur golongan ini yaitu: aluminium, gallium, indium, dan thallium. Aluminium
adalah unsur logam yang biasa dijumpai dalam kerak bumi dan terdapat dalam batuan seperti
felspar dan mika. Gallium dan In terdapat hanya dalam runutan pada batuan Al dan Zn.
Thallium, juga merupakan unsur yang jarang, diperoleh kembali dari debu asap yang berasal
20
21
dari pemanggangan pyrit dan batuan sulfida lainnya. Unsur-unsurnya lebih bersifat logam
daripada bor, dan kimiawi senyawaannya lebih ionik. Aluminium adalah logam yang keras,
kuat, dan berwarna putih. Meskipun sangat elektropositif, ia bagaimanapun juga tahan
terhadap korosi karena lapisan oksida yang kuat dan liat terbentuk pada permukaannya.
Gallium, indium, dan thallium bersifat lunak, putih dan merupakan logam yang cukup
reaktif, nudah larut dalam asam.22[22]
4.
Golongan IVA
Unsur-unsur ini terdiri dari: silikon, germanium, timah dan timbal. Silikon hanya yang
kedua setelah oksigen dalam kelimpahannya di alam (kira-kira 28% dari kerak bumi) dan
terdapat beragam dalam mineral silikat dan sebagai kuarsa. Germanium, timah, dan timbal
adalah unsur-unsur yang jarang didapat. Kegunaan yang utama Ge, Sn, dan Pb adalah sebagai
logam-logam, tetapi alkil-timah dan senyawaan timbaldibuat dalam skala besar. Silikon dan
Ge digunakan sebagai semikonduktor, khususnya dalam transistor. Silikon biasanya agak
kurang reaktif. Germanium agak lebih reaktif daripada silikon. Timah dan timbal
diperolehdengan reduksi oksida atau sulfidanya dengan karbon. Timah dan timbal melarut
dalam beberapa asam, dan dapat diserang secara cepat oleh halogen.23[23]
5. Golongan VA
Unsur-unsur ini terdiri dari: fosfor, arsen, antimon dan bismuth. Fosfor terutama berada
dalam mineral keluarga apatit. Arsen, Sb, dan Bi, terutama terdapat sebagai mineral sulfida.
Fosfor benar-benar bukan bersifat logam dalam kimiawinya, namun As, Sb, dan Bi
memperlihatkan suatu kenaikan kecenderungan sifat logam dan prilaku sebagai kation.
22
23
Fosfor diperoleh melalui reaksi batuan fosfat dengan batu- bara dan pasir dalam suatu
pembakar listrik. Arsen, Sb, dan Bi diperoleh sebagai logamnya melalui reduksi oksidanya
dengan karbon dan hidrogen. Logamnya terbakar pada pemanasan dalam oksigen
menghasilkan oksida.24[24]
6. Golongan VIA
Unsur-unsur ini terdiri dari: sulfur, selenium, tellurium, dan polonium. Unsur-unsur ini
ada kemiripan yang sangat kecil dengan kimiawi oksigen, alasannya adalah:
a.
b.
c.
d.
Sulfur, Se, Te, dan Po mempunyai keelektronegatifan yang lebih rendah daripada oksigen,
yang berarti bahwa senyawaannya mempunyai sifat kurang ionik.
Bagi sulfur khususnya, terdapat ikatan ganda.
Valensinya tidak terbatas pada 2.
Sulfur mempunyai kecendrungan kuat untuk katenasi.
Sulfur terdapat secara luas di alam sebagai unsur, dalam bijih sulfida, dan sebagai sulfat.
Selenium dan tellurium kelimpahannya lebih sedikit namun lebih sering terdapat sebagai
mineral selenida dan tellurida dalam bijih sulfida. Polonium terdapat dalam mineral U dan Th
sebagai produk rangkaian peluruhan radioaktif.25[25]
24
25
kuning muda, klorin berwarna hijau muda, bromin berwarna merah, dan uap iodin berwarna
ungu (iodin padat berwarna hitam).26[26]
Fluor terdapat secara meluas, misalnya sebagai , fluorspar, kryolit, dan lain-lain. Ia lebih
melimpah daripada klor. Fluor paling reaktif secara
Kimia dari sekalian unsur, dan segera bergabung pada suhu biasa atau suhu tinggi dengan
semua unsur selain ,He, Ne, dan Kr, seringkali dengan sangat kuat.
Klor terdapat sebagai NaCl, KCl, Mg dan sebagainya dalam air laut, danau bergaram,
dan sebagai deposit yang berasal dari penguapan prasejarah danau bergaram. Klor adalah gas
yang kehijauan. Ia melarut sedang dalam air, sambil bereaksi.
Brom terdapat sebagai bromida, dalam jumlah yang jauh lebih kecil bersama klorida.
Brom adalah cairan kental, mudah bergerak, berwarna merah tua pada suhu kamar. Ia melarut
sedang dalam air, dan dapat bercampur dengan pelarut nonpolar seperti .
Iod terdapat sebagai ioda dalam air laut, dan sebagai iodat dalam garam Chili (Guano).
Iod adalah padatan hitam dengan sedikit kilap logam. Pada tekanan atmosferia menyublim
tanpa meleleh.27[27]
8. Golongan VIIIA (Gas Mulia)
Unsur-unsur golonan VIIIA, yaitu helium, neon, argon, kripton, xenon, dan radon, disebut
gas mulia karena semuanya berupa gas yang sangat stabil, sangat sukar bereaksi dengan
unsur lain. Tidak ditemukan satu pun senyawa alami dari unsur-unsur tersebut. Unsur gas
mulia terdapat di alam sebagai gas monoatomik (atom-atomnya berdiri sendiri). Menurut para
ahli, hal itu disebabkan kulit terluarnya yang sudah terisi penuh. Kulit terluar yang terisi
penuh menjadikan unsur tidak reaktif. Namun demikian, kripton, xenon, dan radon ternyata
dapat dipaksa bereaksi dengan beberapa unsur, sedangkan helium, neon, dan argon hingga
26
27
sekarang belum berhasil direaksikan. Gas mulia mempunyai titik cair dan titik didih yang
sangat rendah; titik didihnya hanya beberapa derajat di atas titik lelehnya.28[28]
Heliumterdapat dalam mineral radioaktif. Gas ini aslinya terdiri seluruhnya atas peluruhan
isotop uranium atau thorium yang memancarkan partikel . Inti helium inimenerima elektron
dari unsur sekitarnya, mengoksidasinya, dan bila batuannya cukup impermeable, helium
tetap diperangkap.
Gas Radon, yang semua isotopnya radioaktif dengan waktu paruh pendek, dicirikan
dalam rangkaian peluruhan dari uranium dan thorium. Na, Ar, Kr, dan Xe diperoleh dengan
fraksionasi udara cair. Kegunaan utama He adalah sebagai cairan dalam krioskopi. Argon
dapat digunakan untuk menyediakan suatu lingkungan yang inert dalam peralatan
laboratorium, dalam pengelasan, dalam lampu listrik yang diisi gas. Neon digunakan untuk
tabung sinar pemutusan muatan.29[29]
9. Unsur-Unsur Transisi
Unsur-unsur transisi adalah unsur-unsur yang terdapat di bagian tengah sistem periodik,
yaitu unsur-unsur golongan tambahan (golongan B atau golongan IB, IIB, IIIB, IVB, VB,
VIB, VIIB, dan VIIIB).
Unsur-unsur transisi mempunyai sifat-sifat khas yang membedakannya dari Unsur golongan
utama, diantaranya adalah:
a. Semua unsur transisi tergolong logam,
b. Mempunyai kekerasan, titik leleh, dan titik didih yang relatif tinggi,
c. Banyak diantaranya membentuk senyawa-senyawa berwarna.30[30]
Jadi, unsur transisi disebut dengan unsur Sc sampai Zn atau unsur blok d.31[31]
28
29
30
31
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan yang dipresentasikan di atas dapat disimpulkan bahwaOrang pertama
yang menyusun tabel periodik unsur adalah johan W. Dobereiner. Susunannya didasarkan
pada massa atom yang didasarkan pada teori atom Dalton. Selain itu, perkembangan sistem
periodik unsur ini diikuti oleh cara perkembangannya yang terdiri dari sistem Dobreiner,
Mendeleyev, dan hukum Oktaf Newland. Tabel periodik unsur ini ditemukan dengan berbagai
macam unsur karena adanya berbagai sifat-sifat yang terkandung dalam periodik unsur,
sekaligus tabel periodik unsur terdiri dari golongan utama maupun golongan transisi.
B. Saran
Dari semua pembahasan materi yang telah kami sampaikan, kami berharap teman-teman
bisa mengerti lagi tentang sistem periodik unsur ini, dan semoga teman-teman memperoleh
manfaat yang ada dalam meteri tersebut. Jika ada terdapat kekurangan terhadap materi kami,
kami mohon maaf, terima kasih telah memperhatikan sekaligus memahami materi kami.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
II.
1.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
2.
3.
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada
Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan
tugas makalah Kimia, Makalah ini membahas segala hal yang berkaitan dengan sktuktur
atom,sistem periodik,ikatan kima dan terokimia. penulis sangat berharap karya tulis ini dapat
membantu kita untuk memahami pelajaran kimia.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun
penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan,
dorongan, dan kerja sama kita semua, sehingga kendala-kendala penulis dapat teratasi.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan
pemikiran kepada pembaca khususnya para siswa. kami sadar bahwa makalah ini masih
banyak kekurangan dan jau dari sempurna. Untuk itu, kepada guru pembimbing saya
meminta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah kami di masa yang akan
datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.
Isoton adalah atom-atom dari berbagai unsur yang mempunyai jumlah netron yang
sama.
Isoelektron adalah atom dan ion yang mempunyai susunan atau jumlah elektron yang
sama.
Kelebihan :
Membuktikan adanya partikel lain yang bermuatan negatif dalam atom. Berarti atom bukan
merupakan bagian terkecil dari suatu unsur.
Kelemahan :
Model Thomson ini tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif dan negatif dalam bola
atom tersebut.
c. Model atom Rutherford
Rutherford bersama dua orang muridnya (Hans Geigerdan Erners Masreden) melakukan
percobaan yang dikenal dengan hamburan sinar alfa () terhadap lempeng tipis emas.
Sebelumya telah ditemukan adanya partikel alfa, yaitu partikel yang bermuatan positif dan
bergerak lurus, berdaya tembus besar sehingga dapat menembus lembaran tipis kertas.
Percobaan tersebut sebenarnya bertujuan untuk menguji pendapat Thomson, yakni apakah
atom itu betul-betul merupakan bola pejal yang positif yang bila dikenai partikel alfa akan
dipantulkan atau dibelokkan. Dari pengamatan mereka, didapatkan fakta bahwa apabila
partikel alfa ditembakkan pada lempeng emas yang sangat tipis, maka sebagian besar partikel
alfa diteruskan (ada penyimpangan sudut kurang dari 1), tetapi dari pengamatan Marsden
diperoleh fakta bahwa satu diantara 20.000 partikel alfa akan membelok sudut 90 bahkan
lebih.
Berdasarkan gejala-gejala yang terjadi, diperoleh beberapa kesipulan beberapa berikut:
1. Atom bukan merupakan bola pejal, karena hampir semua partikel alfa diteruskan
2. Jika lempeng emas tersebut dianggap sebagai satu lapisanatom-atom emas, maka
didalam atom emas terdapat partikel yang sangat kecil yang bermuatan positif.
3. Partikel tersebut merupakan partikelyang menyusun suatu inti atom, berdasarkan fakta
bahwa 1 dari 20.000 partikel alfa akan dibelokkan. Bila perbandingan 1:20.000 merupakan
perbandingan diameter, maka didapatkan ukuran inti atom kira-kira 10.000 lebih kecil
daripada ukuran atom keseluruhan.
Berdasarkan fakta-fakta yang didapatkan dari percobaan tersebut, Rutherford mengusulkan
model atom yang dikenal dengan Model Atom Rutherford yang menyatakan bahwa Atom
terdiri dari inti atom yang sangat kecil dan bermuatan positif, dikelilingi oleh elektron yang
bermuatan negatif. Rutherford menduga bahwa didalam inti atom terdapat partikel netral
yang berfungsi mengikat partikel-partikel positif agar tidak saling tolak menolak.
Kelemahan:
Rutherford tidak dapat menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke dalam inti atom.
d. Model atom Bohr
Pada tahun 1913, pakar fisika Denmark bernama Neils Bohr memperbaiki kegagalan atom
Rutherford melalui percobaannya tentang spektrum atom hidrogen. Percobaannya ini berhasil
memberikan gambaran keadaan elektron dalam menempati daerah disekitar inti atom.
Penjelasan Bohr tentang atom hidrogen melibatkan gabungan antara teori klasik dari
Rutherford dan teori kuantum dari Planck, diungkapkan dengan empat postulat, sebagai
berikut:
1. Hanya ada seperangkat orbit tertentu yang diperbolehkan bagi satu elektron dalam atom
hidrogen. Orbit ini dikenal sebagai keadaan gerak stasioner (menetap) elektron dan
merupakan lintasan melingkar disekeliling inti.
2. Selama elektron berada dalam lintasan stasioner, energi elektron tetap sehingga tidak ada
energi dalam bentuk radiasi yang dipancarkan maupun diserap.
3. Elektron hanya dapat berpindah dari satu lintasan stasioner ke lintasan stasioner lain.
Pada peralihan ini, sejumlah energi tertentu terlibat, besarnya sesuai dengan persamaan
planck, E = hv.
4. Lintasan stasioner yang dibolehkan memilki besaran dengan sifat-sifat tertentu, terutama
sifat yang disebut momentum sudut. Besarnya momentum sudut merupakan kelipatan dari
h/2 atau nh/2, dengan n adalah bilangan bulat dan h tetapan planck
Model atom Bohr sebagai berikut :
Menurut model atom bohr, elektron-elektron mengelilingi inti pada lintasan-lintasan tertentu
yang disebut kulit elektron atau tingkat energi. Tingkat energi paling rendah adalah kulit
elektron yang terletak paling dalam, semakin keluar semakin besar nomor kulitnya dan
semakin tinggi tingkat energinya.
Kelemahan:
Model atom ini tidak bisa menjelaskan spektrum warna dari atom berelektron banyak.
e. Model atom modern
Model atom mekanika kuantum dikembangkan oleh Erwin Schrodinger (1926).Sebelum
Erwin Schrodinger, seorang ahli dari Jerman Werner Heisenberg mengembangkan teori
mekanika kuantum yang dikenal dengan prinsip ketidakpastian yaitu Tidak mungkin dapat
ditentukan kedudukan dan momentum suatu benda secara seksama pada saat bersamaan,
yang dapat ditentukan adalah kebolehjadian menemukan elektron pada jarak tertentu dari inti
atom.
Daerah ruang di sekitar inti dengan kebolehjadian untuk mendapatkan elektron disebut
orbital. Bentuk dan tingkat energi orbital dirumuskan oleh Erwin Schrodinger.Erwin
Schrodinger memecahkan suatu persamaan untuk mendapatkan fungsi gelombang untuk
menggambarkan batas kemungkinan ditemukannya elektron dalam tiga dimensi.
Model atom dengan orbital lintasan elektron ini disebut model atom modern atau model atom
mekanika kuantum yang berlaku sampai saat ini.
Awan elektron disekitar inti menunjukan tempat kebolehjadian elektron. Orbital
menggambarkan tingkat energi elektron. Orbital-orbital dengan tingkat energi yang sama atau
hampir sama akan membentuk sub kulit. Beberapa sub kulit bergabung membentuk
kulit.Dengan demikian kulit terdiri dari beberapa sub kulit dan subkulit terdiri dari beberapa
orbital. Walaupun posisi kulitnya sama tetapi posisi orbitalnya belum tentu sama.
Model Mekanika Kuantum Sebagai Berikut :
Ciri khas model atom mekanika gelombang
1. Gerakan elektron memiliki sifat gelombang, sehingga lintasannya (orbitnya) tidak
stasioner seperti model Bohr, tetapi mengikuti penyelesaian kuadrat fungsi gelombang yang
disebut orbital (bentuk tiga dimensi darikebolehjadian paling besar ditemukannya elektron
dengan keadaan tertentu dalam suatu atom)
2. Bentuk dan ukuran orbital bergantung pada harga dari ketiga bilangan kuantumnya.
(Elektron yang menempati orbital dinyatakan dalam bilangan kuantum tersebut)
Posisi elektron sejauh 0,529 Amstrong dari inti H menurut Bohr bukannya sesuatu yang pasti,
tetapi bolehjadi merupakan peluang terbesar ditemukannya elektron.
3. KONFIGURASI ELEKTRON
Konfigurasi elektron menghantarkan penyebaran atau susunan elektron dalam atom (kulit
atom).
Aturan pengisian elektron pada kulit atom.
a. Jumlah elektron pada kulit-kulit atom sesuai rumus = 2n2, n = nomor kulit.
- Kulit 1 (kulit K) jumlah elektron maksimum 2.12 = 2 elektron
- Kulit 2 (kulit L) jumlah elektron maksimum 2.22 = 8 elektron
- Kulit 3 (kulit M) jumlah elektron maksimum 2.32 = 18 elektron
- Kulit 4 (kulit N) jumlah elektron maksimum 2.42 = 32 elektron
b. Pengisian elektron dimulai dari kulit yang terdekat dengan inti (K), jika kulit terendah
(K)
B.
Dalam satu golongan, dari atas ke bawah potensial ionisasi berkurang, menyebabkan
elektron mudah dilepas.
Grafik hubungan energi ionisasi pertama dan nomor atom ialah sebagai berikut :
3. Adalah besarnya energi yang dibebeaskan oleh suatu atom dalam bentuk gas pada waktu
menerima sebuah elektron. Dalam satu periode dari kiri ke kanan semakin besar. Dalam satu
golongan dari atas ke bawah makin kecil.
Dapat ditulis :
Makin besar afinitas elektron (makin negatif) berarti makin mudah menerima elektron.
Makin kecil afinitas elektron (makin positif) makin sulit menerima elektron.
4. Keelektronegatifan Adalah suatu bilangan yang menyatakan kecederungan suatu unsur
menarik elektron dalam suatu ikatan kimia. Dalam satu periode dari kiri ke kanan semakin
besar. Dalam satu golongan dari atas ke bawah makin kecil.
Dapat ditulis :
Makin besar keelektronegatifan, unsur cenderung makin mudah membentuk ion negatif.
Makin kecil keelektronegatifan, unsur cenderung makin sulit membentuk ion negatif,
tetapi cenderung makin mudah membentuk ion negatif.
3. Hubungan Antara Golongan Dengan Konfigurasi Elektron
LAMBANG UNSUR-UNSUR GOLONGAN A
Lambang Golongan Nama Golongan Konfigurasi Elektron Orbital Terluar
I - A Alkali ns1
II - A Alkali tanah ns2
III - A Boron ns2 - np1
IV - A Karbon - Silikon ns2 - np2
V - A Nitogen - Posphor ns2 - np3
VI - A Oksigen ns2 - np4
VII - A Halogen ns2 - np5
VIII - A Gas mulia ns2 - np6
LAMBANG UNSUR-UNSUR GOLONGAN B
Konfigurasi Elektron Lambang Golongan
(n - 1) d1 ns2 III - B
(n - 1) d2 ns2 IV - B
(n - 1) d3 ns2 V - B
(n - 1) d4 ns2 VI - B
(n - 1) d5 ns2 VII - B
(n - 1) d6-8 ns2 VIII
(n - 1) d9 ns2 I - B
(n - 1) d10 ns2 II - B
Beranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)
Arsip Blog
2013 (1)
o April (1)
MAKALAH KIMIA
Struktur Atom, Sistem Periodik Unsur dan Ikatan Kimia
Di susun
Debbe Hardiana
1005035098
Pendidikan Fisika
Fisika Reguler Sore
Penyusun
PENDAHULUAN
Dalam makalah ini Anda akan mempelajari beberapa teori atom, perkembangan
sistem periodik unsure dan Ikatan Kimia. Seperti kita ketahui bahwa semua benda di alam ini
tentunya dibentuk dari partikel-partikel yang amat kecil yang disebut atom. Pada
perkembangannya ternyata atom bukanlah partikel yang paling kecil sebagai pembentuk
suatu benda atau senyawa, akan tetapi atom terbentuk dari partikel-partikel dasar yang lebih
kecil lagi. Dalam makalah ini pula Anda akan dapat membandingkan beberapa pendapat para
ahli tentang struktur atom.
Dari sekian banyak unsur yang ada, tentu orang akan mengalami kesulitan bila
mempelajari sifat-sifat unsur tersebut. Untuk memudahkan, maka beberapa ahli
mengelompokkan unsur-unsur tersebut. Pertama-tama dilakukan pengelompokan secara
sederhana yaitu berdasarkan sifat kelogaman, selanjutnya pengelompokan berdasarkan
kenaikan massa atomnya. Pengelompokan tersebut ternyata terdapat banyak kelemahan,
akhirnya pengelompokan unsur-unsur dilakukan berdasarkan kenaikan nomor atom.
Pengelompokan ini merupakan suatu kemajuan yang pesat, karena dapat mengkaitkan dengan
sifat kimia, sifat fisika, dan massa unsure sekalipun masih terdapat sedikit kelemahan.
Tujuan pembentukan ikatan kimia adalah agar terjadi pencapaian kestabilan suatu
unsur. Elektron yang berperan pada pembentukan ikatan kimia adalah elektron valensi dari
suatu atom/unsur yang terlibat. Salah satu petunjuk dalam pembentukan ikatan kimia adalah
adanya 1 golongan unsur yang stabil yaitu golongan VIIIA atau golongan 18 (gas mulia).
Maka dari itu, dalam pembentukan ikatan kimia; atom-atom akan membentuk konfigurasi
elektron seperti pada unsur gas mulia.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..............................................................................................
Daftar Isi........................................................................................................
Pendahuluan..................................................................................................
1
2
3
A.
B.
C.
D.
E.
STRUKTUR ATOM
Pengertian Dasar..............................................................................
4
Perkembangan Model Atom............................................................
5
Macam-macam Model Atom............................................................
6
i. Model Atom John Dalton............................................................
ii. Model Atom J.J. Thomson...........................................................
iii. Model Atom Rutherford.............................................................
iv. Model Atom Niels Bohr..............................................................
Bilangan Kuantum...........................................................................
9
Konfigurasi Elektron........................................................................
10
13
21
IKATAN KIMIA
A. Definisi Ikatan Kimia........................................................................
B. Macam Macam Ikatan Kimia..........................................................
25
27
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................
6
7
7
8
40
STRUKTUR ATOM
A. Pengertian Dasar
2.
3.
Konsep atom sudah dikenal sejak peradaban Yunani (500 SM). Atom berasal dari bahasa
Yunani, yaitu atomos, yang berarti tidak dapat dibagi. Menurut filosof Yunani, atom dianggap sebagai
partikel sangat kecil yang tidak dapat diurai lagi. Sayangnya, tidak ditemukan data atau eksperimen
yang dapat menjelaskan pemikiran tersebut.
Pada tahun 1803, John Dalton menjelaskan postulat mengenai teori atom berdasarkan
pemikiran kuno tersebut. Postulat teori atom Dalton berbunyi :1.
Atom adalah zat yang terdiri dari
bagian terkecil yang tidak dapat diurai
Semua atom pada unsur yang sama bersifat identik, tetapi atom atom yang berasal dari unsur yang
berbeda memiliki sifat yang berbeda pula
Senyawa kimia terbentuk dari atom atom dengan jumlah perbandingan tertentu
4.
Reaksi kimia terjadi karena adanya perubahan susunan atom dari satu kombinasi menjadi kombinasi
yang lain. Sifat individu atom sendiri tidak mengalami perubahan.
Postulat Dalton ini bertahan selama hampir seratus tahun. Kunci keberhasilan teori ini adalah
adanya konsep yang menjelaskan bahwa tiap unsur memiliki atom dengan karakteristik massa
tertentu.
Menjelang akhir 1800, teori atom Dalton mulai diragukan karena adanya penemuan sinar X
(1895), radioaktifitas (1896), elektron (1897), dan unsur radium (1898). Penemuan penemuan
tersebut menunjukkan bahwa atom merupakan struktur yang sangat rumit, yang tersusun dari partikel
partikel sub atom. Rutherford dkk menemukan bahwa zat zat radioaktif dapat menghasilkan tiga
macam radiasi, yaitu radiasi yang bersifat positif (disebut partikel ), negatif () dan netral ().
Dengan dibuktikan bahwa suatu unsur dapat menghasilkan tiga macam radiasi yang berbeda sifat,
maka teori atom Dalton tidak dapat diikuti lagi.
Pada tahun 1911, Rutherford menggambarkan atom sebagai suatu partikel bulat dengan suatu
pusat kecil yang disebut sebagai inti atom (nucleus). Karena inti atom menolak partikel , maka inti
atom bermuatan positif. Elektron dibayangkan berada di luar inti, membentuk permukaan luar dari
atom. Penelitian modern kemudian menunjukkan bahwa atom terbagi atas tiga macam partikel, yaitu
proton, neutron, dan elektron.
Tabel 4.1 Partikel partikel atom
Proton
Neutron
Elektron
gram
1,67 x 10-24
1,67 x 10-24
9,11 x 10-28
Massa
sma
1,007276
1,008665
0,000549
Coulomb
+ 1,602 x 10-19
0
- 1,602 x 10-19
Muatan
unit muatan elektronik
+1
0
-1
Proton dan neutron membentuk inti. Karena proton bermuatan positif dan neutron tidak
bermuatan, maka inti atom bermuatan positif. Banyaknya proton dalam inti disebut sebagai proton
number (nomor proton) atau atomic number (nomor atom). Tiap unsur memiliki nomor atom yang
berbeda beda, contohnya karbon (C),memiliki nomor atom 6, nitrogen (N) memiliki nomor atom 7,
oksigen (O) memiliki nomor atom 8, dll. Sampai dengan unsur bernomor atom 20, jumlah proton dan
neutron dalam inti sama. Di atas nomor atom 20, jumlah neutron umumnya lebih besar dari pada
jumlah proton. Misalnya, timbal (Pb) dengan jumlah proton 82, memiliki 125 neutron dalam inti.
Banyaknya proton dan neutron dalam inti disebut nucleon number (nomor inti) atau mass number
(nomor massa).
Struktur atom secara sederhana dapat dilihat pada gambar 2.1.
Elektron digambarkan mengelilingi inti atom menurut lintasan tertentu. Karena letaknya di
luar, maka elektron elektron inilah yang berperan ketika unsur unsur mengalami reaksi atau
membentuk ikatan. Susunan elektron di dalam atom menentukan sifat dari unsur yang bersangkutan.
Setiap unsur terdiri dari partikel yang sangat keci yang dinamakan dengan atom
d. Atom dari suatu unsur tidak dapat diubah menjadi atom unsur lain dengan reaksi kimia, atom
tidak dapat dimusnahkan dan atom juga tidak dapat dihancurkan
e.
f.
dapat menghantarkan arus listrik? padahal listrik adalah elektron yang bergerak. Berarti ada
partikel lain yang dapat menghantarkan arus listrik.
Rutherford melakukan penelitian tentang hamburan sinar pada lempeng emas. Hasil
pengamatan tersebut dikembangkan dalam hipotesis model atom Rutherford.
a.
b.
Atom memiliki inti atom bermuatan positif yang merupakan pusat massa atom.
c.
d.
a.
Menurut hukum fisika klasik, elektron yang bergerak mengelilingi inti memancarkan energi
dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Akibatnya, lama-kelamaan elektron itu akan
kehabisan energi dan akhirnya menempel pada inti.
b.
Model atom rutherford ini belum mampu menjelaskan dimana letak elektron dan cara
rotasinya terhadap ini atom.
c.
Elektron memancarkan energi ketika bergerak, sehingga energi atom menjadi tidak stabil.
d.
Pada tahun 1913, Niels Bohr mengemukakan pendapatnya bahwa elektron bergerak
mengelilingi inti atom pada lintasan-lintasan tertentu yang disebut kulit atom. Model atom
Bohr merupakan penyempurnaan dari model atom Rutherford.
Kelemahan teori atom Rutherford diperbaiki oleh Neils Bohr dengan postulat bohr :
a. Elektron-elektron yang mengelilingi inti mempunyai lintasan dan energi tertentu.
b. Dalam orbital tertentu, energi elektron adalah tetap. Elektron akan menyerap energi jika
berpindah ke orbit yang lebih luar dan akan membebaskan energi jika berpindah ke orbit
yang lebih dalam
Kelebihan model atom Bohr adalah atom terdiri dari beberapa kulit untuk tempat
berpindahnya elektron.
Kelemahan model atom Bohr
a.
b.
Tidak dapat menerangkan kejadian-kejadian dalam ikatan kimia dengan baik, pengaruh
medan magnet terhadap atom-atom, dan spektrum atom yang berelektron lebih banyak.
D. Bilangan Kuantum
1.
2.
3.
4.
E. Konfigurasi Elektron
Elektron tersusun dalam kulit kulit (n) yang dapat dinyatakan dalam huruf kapital, yaitu K,
L, M, N, O, atau angka, yaitu 1, 2, 3, 4, 5, . Tiap kulit memiliki sub sub kulit yang dinyatakan
dengan huruf, yaitu s, p d, f. Dalam sub sub kulit terdapat ruang (orbital) yang dapat menampung
elektron dengan kapasitas tertentu.
Tabel 4.2. Sub sub kulit dan kapasitas elektron di dalamnya
Sub kulit
S
P
D
F
Jumlah ruang
(orbital)
1
3
5
7
Kapasitas
elektron
2
6
10
14
Elektron diisikan pada ruang ruang (orbital) dengan energi yang terendah lebih dulu. Sistem
pengisian elektron berdasarkan tingkat energi ini disebut sebagai Azas Aufbau. Urutan tingkat energi
pada sub sub kulit dapat dilihat pada gambar 4.2.
Menurut Pauli, dalam satu orbital, tidak boleh diisi oleh elektron dengan arah putaran (spin)
yang sama. Aturan ini disebut sebagai Prinsip Eksklusi Pauli, yang membatasi jumlah elektron
dalam satu orbital maksimal adalah dua.
Selain dua aturan di atas, dalam pengisian elektron pada orbital juga berlaku Aturan Hund,
yaitu
Elektron yg masuk ke dalam sub kulit yg memiliki lebih dari 1 orbital, disebarkan terlebih dahulu
pada orbital orbital yg tk. energinya sama, dengan spin yg searah
2. Posisi orbital setengah penuh atau penuh lebih stabil
1.
1)
2)
3)
4)
1. Ion positif terjadi apabila suatu unsur melepaskan elektron jumlah elektron dalam
konfigurasi lebih sedikit daripada jumlah elektron pada nomor atom
2. Ion negatif terjadi apabila suatu unsur menerima elektron jumlah electron dalam
konfigurasi lebih banyak daripada jumlah elektron pada nomor atom
3. Suatu unsur membentuk ion positif atau negatif agar memiliki konfigurasi seperti gas mulia
4. Gas mulia memiliki konfigurasi dengan orbital penuh, umumnya berakhir pada orbital np6,
kecuali unsur He (konfigurasi elektron = 1s2)
c.
Selisih massa atom relatifnya antara dua unsur yang berurutan tidak teratur (antara 1 dan
+4), sehingga sukar untuk meramal unsur-unsur yang belum ditemukan.
Periode dalam SPU PERIODE > LAJUR HORIZONTAL > Menunjukkan nomor Kulit
Atom yang sudah terisi elektron
Periode 1 > Kulit K > 2 unsur
Periode 2 > Kulit L > 8 unsur
Periode 3 > Kulit M > 8 unsur
Periode 4 > Kulit N > 18 unsur
Periode 5 > Kulit O > 18 unsur
Periode 6 > Kulit P > 32 unsur (18 unsur kulit N + 14 unsur Lantanida)
Periode 7 > Kulit Q > belum lengkap+unsure deret Aktinida
B. Sifat Keperiodikan Unsur
Yang dimaksud dengan sifat-sifat periodik ialah bahwa ada hubungan antara sifat-sifat
suatu unsur dengan letaknya pada Tabel Sistem Periodik. Sifat sifat ini berubah dan
berulang secara periodik, sesuai dengan perubahan nomor atom dan konfigurasi elektron.
Berikut kita bahas tentang: jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas elektron,
keelektronegatifan, dan kelogaman.
1. Jari-jari atom
Jari-jari atom adalah jarak dari inti atom sampai ke elektron pada kulit terluar. Dikenal pula
jari-jari ion positif dan jari-jari ion negatif.
a. Untuk unsur-unsur segolongan:
Jari-jari atom makin ke bawah makin besar. Karena jumlah kulit yang dimiliki atom semakin
banyak, maka kulit terluar semakin jauh dari inti atom.
b. Untuk unsur-unsur seperiode:
Jari-jari atom semakin pendek dari kiri ke kanan. Sekalipun jumlah kulitnya sama, tetapi
banyaknya proton bertambah sehingga elektron-elektron trluar tertarik lebih dekat ke arah
inti.
Jari-jari ion positip: Jika suatu atom melepaskan electron sehingga terbentuk ion positip
(kation),
X
X+ + 1 e
Pada kation jumlah proton lebih banyak daripada elektron dan mempunyai konfigurasi
elektron yang stabil seperti pada gas mulia.
Jari-jari kation ini lebih kecil daripada jari-jari atomnya. Hal ini disebabkan lepasnya
elektron terluar mengakibatkan kulitnya berkurang.
Jari-jari ion negative Jika suatu atom menangkap elektron sehingga terbentuk ion negatif
(anion),
Y+1e
Y
Pada anion jumlah elektron lebih banyak daripada proton dan mempunyai konfigurasi
elektron yang stabil seperti pada gas mulia.
Jari-jari anion ini lebih besar daripada jari-jari atomnya. Sebab tambahan elektron ini
mengakibatkan terjadi tolak-menolak antar elektron di kulit terluar
Energi ionisasi Untuk melepas elektron terluar dari suatu atom dalam wujudngas diperlukan
energi. Energi minimum yang diperlukan ini disebut energi ionisasi pertama. Selain itu
dikenal pula energi ionisasi kedua, ketiga, dan seterusnya. Energi ionisasi kedua, berarti
energi minimum yang diperlukan untuk melepas elektron kedua dari suatu ion yang
bermuatan +1. Besarnya energi ionisasi 20 unsur pertama tampak
pada Tabel 11 berikut.
Afinitas elektron: Energi yang yang dilepas oleh suatu atom dalam wujud gas pada saat
menerima electron. Semakin besar harga afinitas elektron suatu atom, semakin mudah unsure
tersebut membentuk ion negatif. Afinitas elektron unsur-unsur dalam satu golongan dari atas
ke bawah berkurang dan dalam satu periode dari kiri ke kanan bertambah
Keelektronegatifan merupakan ukuran kemampuan suatu atom untuk menarik elektron
dalam ikatannya. Unsur-unsur dalam satu golongan dari atas ke bawah harga
keelektronegatifannya berkurang. Unsur-unsur dalam satu periode dari kiri ke kanan harga
keelektronegatifannya semakin besar. Dalam satu golongan dari atas ke bawah sifat logam
bertambah. Dalam satu periode dari kiri ke kanan sifat logam berkurang.
IKATAN KIMIA
A. Definisi Ikatan Kimia
Adalah ikatan yang terjadi antar atom atau antar molekul dengan cara sebagai
berikut :
1. atom yang 1 melepaskan elektron, sedangkan atom yang lain menerima elektron (serah
terima elektron)
2. penggunaan bersama pasangan elektron yang berasal dari masing-masing atom yang
berikatan
3. penggunaan bersama pasangan elektron yang berasal dari salah 1 atom yang berikatan
Tujuan pembentukan ikatan kimia adalah agar terjadi pencapaian kestabilan suatu
unsur. Elektron yang berperan pada pembentukan ikatan kimia adalah elektron valensi dari
suatu atom/unsur yang terlibat. Salah 1 petunjuk dalam pembentukan ikatan kimia adalah
adanya 1 golongan unsur yang stabil yaitu golongan VIIIA atau golongan 18 (gas mulia).
Maka dari itu, dalam pembentukan ikatan kimia; atom-atom akan membentuk konfigurasi
elektron seperti pada unsur gas mulia.Unsur gas mulia mempunyai elektron valensi sebanyak
8 (oktet) atau 2 (duplet, yaitu atom Helium).
Period
e
1
2
3
4
5
6
Unsu
r
He
Ne
Ar
Kr
Xe
Rn
Nomor
Atom
2
10
18
36
54
86
2
2
2
2
2
2
8
8
8
8
8
8
18 8
18 18 8
18 32 18
Ikatan
Orde
Ikatan
Energi
Ikatan
(kJ/mol)
CO
C=O
CO
CC
C=C
CC
NN
N=N
NN
1
2
3
1
2
3
1
2
3
143
123
113
154
134
121
146
122
110
358
745
1070
347
614
839
160
418
945
Lambang Lewis
Adalah lambang atom yang dilengkapi dengan elektron valensinya.
Lambang Lewis gas mulia menunjukkan 8 elektron valensi (4 pasang).
Lambang Lewis unsur dari golongan lain menunjukkan adanya elektron tunggal (belum
berpasangan).
Berdasarkan perubahan konfigurasi elektron yang terjadi pada pembentukan ikatan, maka
ikatan kimia dibedakan menjadi 4 yaitu : ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinat
/ koordinasi / dativ dan ikatan logam.
Simbol Titik Elektron Lewis ialah:
1. Dalam model simbol titik elektron Lewis (G.N. Lewis1875 1946), simbol unsur
mewakili inti dan elektron bagian dalam sedangkan titik-titik disekitarnya
menunjukkan elektron valensi
2. Nomor grup A yang menunjukkan jumlah elektron valensi
3. Tempatkan satu titik pada masing-masing sisi (atas, bawah, kiri, kanan)
4. Baru pasangkan titik-titik hingga semua terpakai
1. Terjadi jika atom unsur yang memiliki energi ionisasi kecil/rendah melepaskan
elektron valensinya (membentuk kation) dan atom unsur lain yang mempunyai
afinitas elektron besar/tinggi menangkap/menerima elektron tersebut (membentuk
anion).
2. Kedua ion tersebut kemudian saling berikatan dengan gaya elektrostatis (sesuai
hukum Coulomb).
3. Unsur yang cenderung melepaskan elektron adalah unsur logam sedangkan unsur
yang cenderung menerima elektron adalah unsur non logam.
1.
2.
3.
4.
Contoh 1 :
Ikatan antara
dengan
Konfigurasi elektronnya :
= 2, 8, 1
= 2, 8, 7
(2,8,1)
(2,8)
(2,8,7)
(2,8,8)
1)
2)
3)
4)
5)
6)
1.
2.
3.
4.
5.
2. Atom yang lebih elektronegatif mendapatkan semua elektron sharing dan atom yang kurang
elektronegatif dihitung nol
3. Tiap-tiap atom dalam ikatan masing-masing dihitung semua elektron tak berikatannya
sendiri-sendiri
4. Bilangan oksidasi diberikan oleh rumus:
5. Biloks = jml e valensi (jml e share + jml e non share)
6. Contoh HCl memiliki elektron valensi 7 dan elektron share 2 sehingga biloksnya = 7 8 =
-1. sedangkan H dihitung biloks = 1 0 = 1
Ke-2 atom H yang berikatan memerlukan 1 elektron tambahan agar diperoleh konfigurasi
elektron yang stabil (sesuai dengan konfigurasi elektron He).
4. Untuk itu, ke-2 atom H saling meminjamkan 1 elektronnya sehingga terdapat sepasang
elektron yang dipakai bersama.
1.
2.
Rumus struktur
Rumus kimia
= H2
Contoh 2 :
Ikatan yang terjadi antara atom H dengan atom F membentuk molekul HF
Konfigurasi elektronnya :
=1
= 2, 7
3.
4.
5.
Rumus struktur
Rumus kimia
= HF
Rumus struktur
Rumus kimia
: O2
Soal :
Tuliskan pembentukan ikatan kovalen dari senyawa berikut : (lengkapi dengan rumus struktur
dan rumus kimianya)
1) Atom C dengan O membentuk molekul CO2
2) Atom C dengan H membentuk molekul C2H4 (etena)
Rumus struktur
Rumus kimia
: N2
Contoh 2:
Ikatan antara atom C dengan C dalam etuna (asetilena, C2H2).
Konfigurasi elektronnya :
= 2, 4
=1
(Rumus Lewis)
(Rumus bangun/struktur)
Contoh 1:
o Terbentuknya senyawa
atau
Ikatan Logam
Adalah ikatan yang terbentuk akibat adanya gaya tarik-menarik yang terjadi antara muatan
positif dari ion-ion logam dengan muatan negatif dari elektron-elektron yang bebas bergerak.
Atom-atom logam dapat diibaratkan seperti bola pingpong yang terjejal rapat 1 sama lain.
Atom logam mempunyai sedikit elektron valensi, sehingga sangat mudah untuk dilepaskan
dan membentuk ion positif.
Maka dari itu kulit terluar atom logam relatif longgar (terdapat banyak tempat kosong)
sehingga elektron dapat berpindah dari 1 atom ke atom lain.
Mobilitas elektron dalam logam sedemikian bebas, sehingga elektron valensi logam
mengalami delokalisasi yaitu suatu keadaan dimana elektron valensi tersebut tidak tetap
posisinya pada 1 atom, tetapi senantiasa berpindah-pindah dari 1 atom ke atom lain.
c). penghantar / konduktor listrik yang baik, akibat adanya elektron valensi yang dapat bergerak
bebas dan berpindah-pindah. Hal ini terjadi karena sebenarnya aliran listrik merupakan aliran
elektron.
Polarisasi Ikatan Kovalen
1. Suatu ikatan kovalen disebut polar, jika Pasangan Elektron Ikatan (PEI) tertarik lebih kuat ke
salah 1 atom.
Contoh 1 :
1. Dalam tiap molekul di atas, ke-2 atom yang berikatan menarik PEI sama kuat karena atomatom dari unsur sejenis mempunyai harga keelektronegatifan yang sama.
2. Akibatnya muatan dari elektron tersebar secara merata sehingga tidak terbentuk kutub.
Contoh 3 :
1.
Meskipun atom-atom penyusun CH4 dan CO2 tidak sejenis, akan tetapi pasangan elektron
tersebar secara simetris diantara atom-atom penyusun senyawa, sehingga PEI tertarik sama
kuat ke semua atom (tidak terbentuk kutub).
Momen Dipol ( )
Adalah suatu besaran yang digunakan untuk menyatakan kepolaran suatu ikatan kovalen.
Dirumuskan :
=Qxr ;
1 D = 3,33 x 10-30 C.m
keterangan :
= momen dipol, satuannya debye (D)
Q = selisih muatan, satuannya coulomb (C)
r = jarak antara muatan positif dengan muatan negatif, satuannya meter (m)
5
6
kamar
Padat = isolator
Lelehan=
konduktor
Larutan =
konduktor
Umumnya larut
suhu kamar
Tidak larut
Larut
Padat = isolator
Lelehan = isolator
Larutan=ada yang
konduktor
Umumnya tidak larut
1)
2)
3)
4)
1)
2)
3)
4)
5)
Resonansi
a. Suatu molekul atau ion tidak dapat dinyatakan hanya dengan satu struktur Lewis.
b. Kemungkinan-kemungkinan struktur Lewis yang ekivalen untuk suatu molekul atau ion
disebut Struktur Resonansi.
Contoh :
c.
) dan 1 ikatan
).
d. Berdasarkan konsep resonansi, kedua ikatan dalam molekul SO2 adalah ekivalen.
e. Dalam molekul SO2 itu, ikatan rangkap tidak tetap antara atom S dengan salah 1 dari 2 atom
O dalam molekul itu, tetapi silih berganti.
f. Tidak satupun di antara ke-2 struktur di atas yang benar untuk SO2, yang benar adalah
gabungan atau hibrid dari ke-2 struktur resonansi tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Sudarmo, Unggul, 2004. Kimia Untuk SMA Kelas X, Erlangga:Jakarta
Purba, Mitchel. 2004. Kimia Untuk SMA Kelas X, Erlangga:Jakarta
Wikipedia, 2010, Struktur Atom, http://www.wikipedia-Struktur-Atom.com diakses tanggal 29
Desember 2010, Pukul 13.00
Diposkan oleh Evelyne Rose di 04.52
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
Tidak ada komentar:
Poskan Komentar
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)
Daily Calendar
Time
Facebook Badge
Debby Hardiana
Pengikut
Arsip Blog
2013 (2)
2012 (1)
2011 (14)
o November (2)
o Oktober (12)
Last Word II
Vierra - Keseppian
Last Word
Debby ft Zaenal
I LoveYou, Zaenal
Aku sampai menangis pas dia nyanyi lagu inii, aku ...
Mengenai Saya
Evelyne Rose
Lihat profil lengkapku