Anda di halaman 1dari 69

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sampai saat ini sudah ditemukan banyak macam unsur dengan sifat-sifat yang khas untuk
setiap unsur. Ketika unsur yang di kenal sudah banyak, para ahli berupaya membuat
pengelompokan sehingga unsur-unsur tersebut tertata dengan baik. Puncak dari usaha-usaha
para ahli tersebut adalah terciptanya suatu daftar yang disebut sistem periodik unsur-unsur.
Sistem periodik ini mengandung banyak informasi mengenai sifat-sifat unsur sehingga dapat
membantu kita dalam mempelajari dan mengenali unsur-unsur yang kini jumlahnya 155
macam.
Latar belakang pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui sejarah perkembangan
tabel periodik unsur, mempelajari sifat-sifat unsur periodik tersebut serta mengenali lebih
jauh mengenai Sistem Periodik Unsur.
B. Rumusan Masalah
1.
2.
3.
4.
5.

Bagaimana sejarah sistem periodik unsur?


Bagaimana sistem periodik medern?
Bagaimana perkembangan dasar pengelompokkan unsur?
Apa saja sifat-sifat dari periodik unsur?
Apa saja golongan unsur dalam sistem periodik?

BAB II
PEMBAHASAN
SISTEM PERIODIK UNSUR
Sampai saat ini sudah ditemukan 115 macam unsur dengan sifat-sifat yang khas untuk
setiap unsur. Jika unsur-unsur itu tidak diorganisir secara tepat, maka akan mengalami
kesulitan dalam mengidentifikasi dan mempelajari unsur-unsur. Oleh karena itu, sejak dulu
ada upaya menggolongkan unsur berdasarkan sifat yang diamatinya. Sifat yang mirip dari

berbagai unsur dihimpun ke dalam satu kelompok, sedangkan sifat yang beda dipisahkan dan
dikelompokkan ke dalam himpunan yang lain.
Pertama kali pengelompokkan unsur-unsur didasarkan pada sifat logam, bukan logam,
dan semi logam (metalloid), kemudian pengelompokkan didasarakan pada massa atom, yang
pada waktu itu sudah diketahui. Dengan diketahuinya bahwa nomor atom merupakan sifat
khas unsur (temuan Moseley), pengorganisasian unsur disusun berdasarkan urutan nomor
atom dalam bentuk periode panjang.
Orang pertama yang menyusun tabel periodik unsur adalah johan W. Dobereiner.
Susunannya didasarkan pada massa atom yang didasarkan pada teori atom Dalton. Menurut
Dalton, massa atom merupaka sifat khas yang membedakan suatu unsur dengan unsur-unsur
lain. Dengan demikian, terhadap hubungan antara massa atom dan sifat-sifat atom unsur.
Menurut Dobereiner, jika massa atom unsur A ditambah massa atom unsur B
kemudian dirata-ratakan menghasilkan massa atom unsur tertentu, maka ketiga unsur tersebut
akan memilikia sifat yang mirip. Ketiga unsur ini dinamakan triade. Contoh, jika massa atom
klorin (35) ditambahkan massa atom iodin (127) kemudian dirata-ratakan, hasilnya akan
sama dengan massa atom bromium (80), sehingga ketiga unsur tersebut akan memiliki sifat
yang mirip, baik sifat fisik, maupun sifat kimianya.
Pada perkembangan selanjutnya, john Newland menemukan hubungan antara sifat
unsur dan massa atom dengan cara lain, yaitu jika unsur-unsur dideretkan menurut kenaikan
massa atomnya, maka unsur yang kedelapan akan memiliki sifat mirip dengan unsur yang
pertama. Deretan unsur ini dinamakan Hukum Oktaf. Namun demikian , dengan
bertambahnya jumlah unsur yang ditemukan, terdapat beberapa unsur yang tidak sesuai
dengan hukum oktaf. Misalnya, Cr tidak mirip dengan Al; Mn tidak mirip dengan P; dan Fe
tidak mirip dengan S.

Dalam waktu hampir bersamaan, Lothar Meyer dan Mendeleyev menemukan


hubungan massa atom dan sifat unsur secara lebih umum. Meyer mempelajari sifat berkala
unsur berdasarkan pada volume atom yang diperoleh dari massa jenis atom. Jika volume
atom dialurkan terhadap massa atom akan dioeroleh suatu kurva. Unsur-unsur yang terletak
pada titik-titik kurva memiliki sifat yang hampir mirip. Lain halnya dengan Mendeleyev, dia
menyusun tabel periodik unsur berdasarkan sifat kimia dan fisika dan diurutkan berdasarkan
massa atom sama seperti para pendahulunya. Keunggulan Mendeleyev adalah kemampuan
memprediksi sifat-sifat unsur yang belum ditemukan pada waktu itu.1[1]
A. Sistem Periodik Modern
Sistem periodik modern adalah suatu daftar unsur-unsur yang disusun dengan aturan
tertentu. Semua unsur yang sudah dikenal ada dalam daftar tersebut.
Sistem periodik modern disusun berdasarkan hukum periodik modern yang menyatakan
bahwa sifat-sifat unsur merupakan fungsi periodik dari nomor atomnya. Artinya, jika unsurunsur disusun berdasarkan kenaikan nomor atomnya, maka sifat-sifat tertentu akan berulang
secara periodik. Itulah sebabnya tabel tersebut dimulai dengan hidrogen, sebab hidrogen
mempunyai nomor atom 1. Hidrogen diikuti oleh unsur nomor atom 2, yaitu Helium. Unsur
dengan nomor atom berikutnya, yaitu litium, menunjukkan kemiripan sifat dengan dengan
hidrogen sehingga ditempatkan di bawah hidrogen. Berilium dan lima unsur berikutnya tidak
ada yang menunjukkan kemiripan sifat dengan helium, jadi diurutkan saja dalam satu baris.
Unsur nomor atom 11 ternyata kembali menunjukkan kemiripan sifat dengan litium sehingga
ditempatkan di bawahnya, memulainya baris berikutnya. Demikian seterusnya, sifat-sifat
tertentu berulang secara periodik. Itu pula sebabnya tabel unsur-unsur tersebut dinamai Tabel
Periodik.
1. Periode
1

Lajur-lajur horizontal dalam sistem periodik disebut Periode. Sistem periodik modern
terdiri atas 7 periode. Jumlah unsur pada setiap periode sebagai berikut.
2.

Periode
1
2
3
4
5
6
7
Golongan

JumlahUnsur
2
8
8
18
18
32
32

Nomor Atom
12
3 10
11 -18
19 36
37 54
55 86
87 118

Kolom-kolom vertikal dalam sistem periodik disebut golongan. Penempatan unsur dalam
golongan berdasarkan kemiripan sifat. Sistem periodik modern terdiri atas 18 kolom vertikal.
Ada dua cara penamaan golongan, yaitu:
a.

Sistem 8 Golongan
Menurut cara isi, sistem periodik dibagi menjadi 8 golongan yang masing-masing terdiri atas
golongan utama (golongan A) dan golongan tambahan (golongan B). Unsur-unsur golongan
B di sebut juga Unsur transisi. Nomor Golongan ditulis dengan angka Romawi. Golongangolongan B terletak antara golongan IIA dan IIIA. Golongan VIIIB terdirti atas 3 kolom

vertikal.
b. Sistem 18 golongan
Menurut cara ini, system periodic dibagi ke dalam 18 golongan, yaitu golongan 1 sampai

1)
2)
3)
4)

dengan 18, dimulai dari kolom paling kiri. Unsur-unsur transisi terletak pada golongan 3-12.
Beberapa golongan unsur dalam sistem periodik mempunyai nama khusus, di antaranya:
Golongan IA : Logam alkali (kecuali hidrogen)
Golongan IIA
: Logam alkali tanah
Golongan VIIA
: halogen
Golongan VIIIA
: gas mulia

3. Unsur Transisi dan Transisi Dalam


a. Unsur Transisi
Sebelumnya telah disebutkan bahwa unsur-unsur yang terletak pada golongan-golongann B,
yaitu golongan IIIB hingga IIB (Ogolongan 3 sampai dengan 12) disebut unsur transisi atau
unsur peralihan. Unsur-unsur tersebut merupakan peralihan dari golongan IIA ke golongan

IIIA, yaitu unsur-unsur yang harus dialihkan hingga ditemukan unsur yang mempunyai
kemiripan sifat dengan golongan IIIA.
b. Unsur Transisi Dalam
Dua baris unsur yang ditempatkn di bagian bawah Tabel periodik disebut unsur Transisi
dalam, yaitu terdiri dari:
1) Lantanida, yang beranggotakan nomor atom 57 70 (14 unsur). Ke-14 unsur ini mempunyai
sifat yang mirip dengan lantanium(La), sehingga disebut Lantanoida atau Lantanida.
2) Aktinida, yang beranggotakan nomor atom 89 102 (14 unsur).ke-14 unsur ini sangat mirip
dengan actinium, sehingga disebut aktinoida atau aktinida.
Semua unsur transisi dalam sebenarnya menempati golongan IIIB, yaitu lantanida pada
periode keenam dan aktinida pada periode ketujuh. Jadi, golongan IIIB periode keenam dan
periode ketujuh, masing-masing berisi 15 unsur. Unsur-Unsur transisi dalam memiliki sifatsifat yang sangat bermiripan sehingga ditempatkan dalam satu kotak.
4.

Hubungan Konfigurasi Elektron dengan sistem periodik


Sistem periodik disusun berdasarkan pengamatan terhadap sifat-sifat unsur. para ahli
menemukan bahwa sifat-sifat unsur bergantung pada konfigurasi elektronnya. Kemiripan
sifat di antara unsur-unsur segolongan terjadi karena unsur-unsur tersebut mempunyai
elektron valensi yang sama. Sebagai contoh, Perhatikanlah konfigurasi elekron unsur-unsur
golongan IA berikut:
Unsur
H

Nomor Atom
1

K
1

Li

Na

11

19

Rb

37

18

Cs

55

18

18

Fr

87

18

32

18

a.

Hubungan antara letak unsur dalam sistem periodik dengan konfigurasi elektronnya dapat

disimpulkan sebagai berikut.


1) Nomor periode sama dengan jumlah kulit.
2) Nomor golongan sama dengan elektron valensi.
Berdasarkan hubungan tersebut, maka letak unsur dalam sistem periodik dapat ditentukan
berdasarkan konfigurasi elektornnya.2[2]

B. Perkembangan Dasar Pengelompokan Unsur


Pada tahun 1786, baru dikenal 20 unsur dan pada tahun 1870 sebanyak 60 unsur,
sedangkan kini sudah lebih dari 100 unsur. Penyelidikan menunjukkan beberapa unsu
memiliki sifat yang mirip. Oleh sebab itu, ada upaya untuk menggolongkan unsur
berdasarkan sifatnya. Pada mulanya penggolongan itu didasarkan pada massa atom relatif,
seperti yang dikemukakan Dobereiner, Newland, dan Mendeleyev.
1. Triad Dobereiner
Pada tahun 1817, Johan D. Dobereiner mencari hubungan antara massa atom relatif unsur
dengan sifat sifatnya. Ia menemukan beberapa kelompok unsur yang memiliki sifat yang
mirip, contohnya:
Litium Kalsium

Klor

Natrium

Stronsium

Brom

Kalium

Borium

Iod

Kelompok tiga unsur ini disebut triad. Dobereiner menemukan suatu hukum:
Suatu triad adalah tiga unsur yang disusun berdasarkan kenaikan massa atom relatif (Ar),
sehingga Ar unsur kedua kira kira sama dengan rata rata Ar unsur pertama dan ketiga.
2

2. Hukum Oktaf Newland


Pada tahun 1865, John Newland mendapatkan hubungan antara sifat dan unsur dengan
massa atom relatifnya, yaitu sebagai berikut:
Jika unsur disusun berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya, maka pada unsur yang
kedelapan sifatnya mirip dengan unsur yang pertama, dan unsur kesembilan dengan unsur
yang kedua, dan seterusnya.3[3]
Kelemahannya adalah bahwa pengulangan tiap delapan unsur itu hanya sesuai untuk unsur
unsur yang mempunyai massa atom kecil.
Penggolongan unsur menurut cara Newland.
I
Li
Na
K
Hubungan ini oleh

II
Be
Mg
Ca
Newland

III
IV
V
B
C
N
Al
Si
P
Tl
Cr
Mn
disebut dengan oktaf, karena

VI
VII
O
F
S
H
Fe
C4[4]
kemiripan sifat unsur terjadi

setelah hitungan kedelapan.


3. Sistem Periodik Mendeleyev
Uraian sifat beberapa unsur
Urutan

Mass

massa

atom
1

atom
7

Nama

lambang

Sifat

Litium

Li

Logam lunak kerapatan rendah, secara


kimia sangat aktif, membentuk Li2O,

9,4

Berilium

Be

LiCl.
Jauh lebih keras daripada Li, kerapatan
rendah, kurang aktif dibandingkan Li,
membentuk BeO, BeCl2.

3
4

11

Boron

Sangat keras, bukan logam, kurang

12

Karbon

reaktif, membentuk B2O3, BCl3.


Rapuh, bukan logam, tak reaktif pada

14

Nitrogen

suhu kamar, membentuk CO2, CCl4.


Gas, kurang reaktif, membentuk N2O5,

NCl3.
Gas, cukup reaktif, bereaksi dengan

16

Oksigen

kebanyakan unsur, membentuk Na2O,


7
8

19
23

Flour
Natrium

BeO.
Gas, sangat reaktif, merangsang hidung,

Na

membentuk NaF, BeF2.


Logam, lunak, kerapatan rendah, sangat
aktif,

24

Magnesiu

Mg

membentuk

Na2O,

NaCl

(bandingkan dengan Li).


Jauh lebih keras daripada Na, kerapatan
rendah, kurang aktif dibandingkan Na;
membentuk MgO, MgCl (bandingkan

10
11

27,4
28

Aluminium Al

dengan Be).
Sekeras Mg, cukup reaktif, membentuk

Silikon

Al2O3, AlCl3 (bandingkan dengan B).


Rapuh, bukan logam, tak reaktif,

Si

membentuk SiO2, SiCl4 (bandingkan


12

31

Fosfor

dengan C).
Titik leleh
membentuk

13

32

Sulfur

(belerang)

rendah,

P2O5, PCl3

35,5

Klor

bereaksi

Cl

reaktif,

(bandingkan

dengan N).
Titik leleh rendah, padat, agak reaktif,
dengan

membentukNa2S,
14

padat,

kebanyakan
BeS

unsur,

(bandingkan

dengan O)
Gas, sangat reaktif, merangsang hidung,

membentuk NaCl, BeCl2 (bandingkan


15

39

Kalium

dengan F).
Logam, lunak, kerapatan rendah, sangat
reaktif,

16

40

Kalsium

Ca

membentuk

K2O,

KCl

(bandingkan dengan Li dan Na).


Jauh lebih keras daripada K, kurang
reaktif daripada K, membentuk CaO,
CaCl2 (bandingkan dengan Be dan Mg).5
[5]

Dmitri Mendeleyev menemukan hubungan antara sifat unsur dengan massa atom relatifnya.
Hubungan itu disebut hukum periodik yang berbunyi:
Sifat unsur merupakan fungsi periodik dari massa atom relatifnya.
Atau
Sifat unsur x = f(ArX)
Pada tahun 1869, Mendeleyev berhasil menyusun daftar unsur yang disebut sistem periodik
Mendeleyev. Ia membagi unsur atas 8 golongan dan 12 periode sehingga unsur dalam satu
golongan mempunyai sifat yang mirip.
Kelebihan sistem periodik mendeleyev:
a. Sifat kimia dan fisika dalam satu golongan mirip dan berubah secara teratur
b. Valensi tertinggi suatu unsur sama dengan nomor golongannya
c. Dapat meramalkan sifat unsur yang belum ditemukan waktu itu dan telah mempunyai tempat
yang kosong.
Kekurangan sistem periodik mendeleyev:
a. Panjang periodik tidak sama dan sebabnya tidak dijelaskan
b. Beberapa unsur tidak disusun berdasarkan kenaikan Ar-nya

c. Selisih massa unsur yang berurutan tidak selalu 2, tetapi berkissaran 1 dan 4 sehingga sukar
meramalkan massa unsur yang belum diketahui secara tepat
d. Valensi unsur yang lebih dari satu sulit diramalkan dari golongannya
e. Anomali (penyimpangan) unsur hidrogen dari yang lain tidak dijelaskan.

4.

Sifat periodik Mendeleyev versi modern


Setelah Mendeleyev (pada tahun 1915) berhasil menemukan nomor atom, para ahli
mencoba melihat hubungan sifat unsur dengan nomor atom tersebut. Penyelidikan akhirnya
menunjukkan bahwa hubungan antara nomor atom dengan volume, titik lebur, energi ionisasi
dan jari jari atom. Berdasarkan fakta di atas hukum periodik Mendeleyev harus diperbaiki
menjadi hukum periodik versi modern.
Sifat unsur merupakan fungsi periodik dari nomor atomnya.
Atau
Sifat unsur X = f (nomor atom unsur X).
Kemudian disusun sistem periodik baru yang didasarkan kenaikan nomor atom dan
kemiripan sifat unsur. Dalam sistem ini unsur dibagi atas 8 golongan dan 7 perioda. Perioda
ada yang pendek (1, 2, 3) dan yang panjang (4, 5, 6 dan 7). Disamping itu juga dikenal
golongan lantanida dan aktinida.6[6]

C. Sifat Periodik Unsur


Sistem periodik unsur modern disusun berdasarkan kenaikan nomor atom dan kemiripan
sifat. Lajur horizontal, yang selanjutnya disebut periode, disusun menurut kenaikan nomor
atom, sedangkan lajur vertikal, yang selanjutnya disebut golongan, disusun menurut
kemiripan sifat.
6

Unsur segolongan bukannya mempunyai sifat yang sama, melainkan mempunyai


kemiripan sifat. Setiap unsur memiliki sifat khas yang membedakannya dari unsur lainnya.
Unsur-unsur dalam sistem periodik dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu unsur-unsur yang
menempati golongan A yang disebut unsur golongan utama, dan unsur-unsur yang menempati
golongan B yang disebut unsur transisi.
Sistem periodik unsur modern yang disebut juga sistem periodik bentuk panjang, terdiri
atas 7 periode dan 8 golongan. Periode 1, 2, dan 3 disebut periode pendek karena berisi
sedikit unsur, sedangkan periode lainnya disebut periode panjang. Golongan terbagi atas
golongan A dan golongan B. Unsur-unsur golongan A disebut golongan utama, sedangkan
golongan B disebut golongan transisi. Golongan-golongan B terletak antara golongan IIA dan
IIIA. Golongan B mulai terdapat pada periode 4.Dalam sistem periodik unsur yang terbaru,
golongan ditandai dengan golongan 1 sampai dengan golongan 18 secara berurutan dari kiri
ke kanan. Dengan cara ini, maka unsur transisi terletak pada golongan 3 sampai dengan
golongan 12.7[7]
Berikut sifat-sifat sistem periodik unsur.

1. Jari-Jari Atom
Jari-jari atom adalah jarak inti atom sampai kulit terluar. Sifat-sifat periodik unsur
a.

berdasarkan jari-jari atomnya sebagai berikut.


Unsur segolongan dalam tabel sistem periodik, semakin ke bawah, jumlah kulitnya semakin

banyak, sehingga jari-jari atom akan semakin besar.


b. Jari-jari atom unsur-unsur seperiode dalam tabel sistem periodik, semakin ke kanan semakin
kecil. Hal ini terjadi karena jumlah elektron semakin ke kanan semakin banyak yang
menyebabkan gaya tarik elektron semakin kuat.8[8]

Jari-jari atom adalah setengah jarak inti dua atom yang sama dalam ikatan tunggal. Jarijari atom unsur logam diukur dari jarak dua atom kristal padatnya, sedangkan unsur non
logam dari panjang ikatan kovalen tunggal.
Dalam suatu golongan, unsur mempunyaielektron valensi sama, tetapi jumlah kulitnya
bertambah dari atas ke bawah. Akibatnya, jari-jari atom bertambah dari atas ke bawah,
contohnya Na (1,90) dan KI(2,35).9[9]

2. Energi Ionisasi
Energi ionisasi (energy ionization) adalah energi minimum yang diperlukan untuk
melepaskan satu elektron dari atom berwujud gas pada keadaan dasarnya. Besarnya energi
ionisasi merupakan ukuran usaha yang diperlukan untuk memaksa satu atom untuk
melepaskan elektronnya, atau bagaimana eratnya elektron terikat dalam atom. Makin besar
energi ionisasi, makin sukar untuk melepaskan elektronnya.10[10]
Sifat-sifat periodik unsur berdasarkan energi ionisasinya sebagai berikut.
a. Unsur dalam satu golongan, semakin ke bawah energi ionisasinya akan semakin kecil. Hal
ini terjadi karena semakin ke bawah, gaya tarik inti semakin lemah, sehingga eletron akan
mudah lepas.
b. Energi ionisasi unsur dalam satu periode, semkain ke kanan akan semakin besar, kecuali
-

energi ionisasi sebagai berikut.


Unsur-unsur yang berada dalam satu golongan IIA lebih besar daripada unsur golongan IIIA

yang berada dikanannya.


Unsur-unsur yang berada dalam golongan VA lebih besar daripada unsur golongan VIA yang
berada di kanannya.11[11]

8
9
10
11

Berdasarkan hukum coloumb, daya tarik inti atom terhadap elektronnya (F) berbanding
terbalik dengan jarak (r) pangkat dua .
Bila jarak itu makin kecil maka daya tarik makin besar. Akibatnya energi ionisasi makin
besar. Sebaliknya, bila jarak makin besar maka daya tarik makin kecil. Dari kepriodikan telah
diketahui bahwa dalam satu perioda, jari-jari berkurang dari kiri ke kanan. Sudah tentu energi
ionisasi pertama bertambah dari kiri ke kanan. Demikian pula dalam satu golongan, energi
ionisasi pertamanya akan bertambah dari bawah ke atas, karena jari-jari atomnya makin
kecil.12[12]
3. Elektronegatif
Elektronegatif adalah kemampuan atom untuk menangkap elektron dari atom lain. Sifata.

sifat periodik unsur berdasarkan elektronegatifnya sebagai berikut.


Unsur-unsur dalam satu golongan, semakin ke bawah elektronegatifnya akan semakin kecil.
Hal ini terjadi karena gaya tarik inti yang makin lemah, sehingga sukar menarik elektron dari

luar.
b. Unsur-unsur dalam satu periode, elektronegatifnya semakin ke kanan akan semakin besar.
Hal ini terjadi karena gaya tarik inti yang makin kuat, sehingga mudah menarik elektron dari
luar.13[13]
Unsur dalam satu perioda mempunyai jari-jari atom makin kecil dari kiri ke kanan.
Akibatnya, daya tarik inti terhadap elektron kulit terluar (termasuk pasangan elektron yang
dipakai bersama) juga bertambah dari kiri kekanan. Keelektronegatifan unsur segolongan
bertambah dari bawah ke atas juga karena pertambahan jari-jari atomnya.
Nilai keelektronegatifan berguna untuk menentukan kecenderungan pasangan elektron
dalam

12
13

ikatan.

Jika

perbedaannyabesar, pasangan

itu

cenderung

ke

atom

yang

keelektronegatifan nya lebih besar sehingga ikatan bersifat polar. Akan tetapi jika perbedaan
itu kecil sekali, maka pasangan elektron berada ditengah dan tidak polar.14[14]
4. Sifat logam
Sifat-sifat unsur logam yang spesifik, antara lain : mengkilap, menghantarkan panas dan
listrik, dapat ditempa menjadi lempengan tipis, serta dapat ditentangkan menjadi kawat /
kabel panjang. Sifat-sifat logam tersebut diatas yang membedakan dengan unsur-unsur bukan
logam. Sifat-sifat logam, dalam sistem periodik makin kebawah makin bertambah, dan makin
ke kanan makin berkurang.
Batas unsur-unsur logam yang terletak di sebelah kiri dengan batas unsur-unsur bukan
logam di sebelah kanan pada system periodic sering digambarkan dengan tangga diagonal
bergaris tebal.
Unsur-unsur yang berada pada batas antara logam dengan bukan logam menunjukkan
sifat ganda.15[15]
Sifat-sifat periodik unsur berdasarkan sifat logamnya sebagai berikur.
-

Sifat logam pada unsur-unsur satu golongan pada tabel sistem periodik, semakin ke bawah

semakin besar karena makin mudah melepaskan elektron (gaya tarik inti makin lemah).
Sebaliknya, dalam satu periode, semakin ke kanan sifat logamnya akan makin berkurang,
karena makin sulit melepaskan elektron.16[16]

5. Reaktivitas
Reaktif artinya mudah bereaksi. Unsur-unsur logam pada system periodik, makin ke
bawah makin reaktif, karena makin mudah melepaskan elektron. Unsur-unsur bukan logam

14
15
16

pada sistem periodik, makin ke bawah makin kurang reakatif, karena makin sukar menangkap
electron.
Kereaktifan suatu unsur bergantung pada kecenderungannya melepas atau menarik
elektron. Jadi, unsur logam yang paling reatif adalah golongan VIIA (halogen). Dari kiri ke
kanan dalam satu periode, mula-mula kereaktifan menurun kemudian bertambah hingga
golongan VIIA. Golongan VIIA tidak rekatif.
6. Afinitas Elektron
Afinitas elektron ialah energi yang dibebaskan atau yang diserap apabila suatu atom
menerima elektron.
Jika ion negatif yeng terbentuk bersifat stabil, maka proses penyerapan elektron itu
disertai pelepasan energi dan afinitas elektronnya dinyatakan dengan tanda negative. Akan
tetapi jika ion negative yang terbentuk tidak stabil, maka proses penyerapan elektron akan
membutuhkan energi dan afinitas elektronnya dinyatakan dengan tanda positif. Jadi, unsur
yang mempunyai afinitas elektron bertanda negatif mempunyai kecenderungan lebih besar
menyerap elektron daripada unsur yang afinitas elektronnya bertanda positif. Makin negative
nilai afinitas elektron berarti makin besar kecenderungan menyerap elktron.
Dalam satu periode dari kiri ke kanan, jari-jari semkain kecil dan gaya tarik inti terhadap
elektron semakin besar, maka atom semakin mudah menarik elektron dari luar sehingga
afinitas elektron semakin besar.
Pada satu golongan dari atas ke bawah, jari-jari atom makin besar, sehingga gaya tarik
inti terhadap elektron makin kecil, maka atom semakin sulit menarik elektron dari luar,
sehingga afinitas elektron semakin kecil.17[17]
D. Beberapa Golongan Unsur Dalam Sistem Periodik

17

Unsur segolongan bukannya mempunyai sifat yang identik, melainkan hanya


mirip.Unsur-unsur tersebut mungkin mempunyai sifat yang sama, tetapi kadarnya berbeda.
Salah satu sifat unsur logam alkali (golongan IA), yaitu bereaksi dengan air. Akan tetapi,
kecepatan reaksinya berbeda.Dari atas ke bawah, unsur-unsur itu bereaksi makin dahsyat.Satu
hal yang harus disadari bahwa setiap unsur mempunyai sifat khas yang membedakannya dari
unsur lainnya.Pengelompokan unsur dalam satu golongan dapat dibandingkan dengan
pengelompokan makhluk hidup. Misalnya, keluarga kucing yang meliputi kucing rumah,
harimau, dan singa. Setiap anggota keluarga itu berbeda satu dengan yang lain, tetapi jelas
merupakan satu kelompok jika dibandingkan dengan keluarga lain, misalnya keluarga gajah.
Untuk melihat kemiripan sifat diantara unsur segolongan, maka dilihat dari beberapa
golongan berikut:
1.

Golongan IA (Logam Alkali)


Unsur-unsur golongan IA, yaitu lithium, natrium, kalium, rubidium dan cesium, kecuali
hidrogen. Disebut logam alkali karena unsur tersebut membentuk basa yang larut dalam air.
Semua logam alkali tergolong logam yang lunak (kira-kira sekeras karet penghapus, dapat
diiris dengan pisau) dan ringan (massa jenis Li, Na, dan K kurang dari 1 g ).Kereaktifan
logam alkali bertambah dari litium ke fransium. Logam alkali mempunyai 1 elektron valensi
yang mudah lepas, sehingga merupakan kelompok logam yang paling aktif, dapat terbakar di
udara, dan bereaksi hebat dengan air.18[18]Dengan air, Na bereaksi hebat, K menyala dan Rb
serta Cs bereaksi dengan menimbulkan ledakan; gumpalan besar Na juga bereaksi dengan
ledakan. Li, Na dan K dapat ditangani di dalam air meskipun cepat menjadi panas. Yang
lainnya harus ditangani dengan menggunakan argon. Dalam air raksa, Natrium dan logamlogam lainnya larut dengan hebatnya.
Senyawaan Unsur-Unsur Golongan I
18

a.

Senyawaan Biner
Logam-logam bereaksi langsung dengan sebagian unsur-unsur menghasilkan senyawaan
biner atau aliasi. Sebagian besar diperikan untuk unsur yang tepat. Yang paling penting

adalah oksida, diperoleh dengan pembakaran. Mereka dengan mudah terhidrolisis oleh air.
b. Hidroksida
Hidroksidanya putih, merupakan padatan kristal NaOH yang menyerap air (titik leleh ) dan
KOH (titik leleh ). Padatan dan larutan akuanya menyerap dari atmosfer. Juga larutan secara
bebas dan eksotermis dalam air dan dalam alkohol juga digunakan bilamana dibutuhkan basa
c.

alkali yang kuat.


Garam-Garam Ionik
Garam-garam dari semua asam telah diketahui; biasanya tidak berwarna, berbentuk kristal,
padatan ionik. Warna timbul dari anion-anion yang berwarna, kecuali bilamana kerusakan
diinduksi dalam kisi, misalnya, dengan radiasi. Garam-garam logam alkali umumnya
dicirikan oleh titik leleh yang tinggi, oleh hantaran listrik lelehannya, dan kemudahannya
larut dalam air. Bagi garam-garam asam kuat, garam Li biasanya paling larut dalam air di
antara garam-garam logam alkali, sedangkan bagi asam-asam lemah garam Li biasanya

2.

kurang larut daripada garam-garam unsur lainnya.19[19]


Golongan IIA (Logam Alkali Tanah)
Unsur-unsur golongan IIA terdiri dari: Berillium, Magnesium, Calsium, Stronsium,
Barium, dan Radium. Unsur-unsur ini disebut logam alkali tanah karena dapat membentuk
basa, tetapi senyawa-senyawanya kurang larut dalam air. Unsur alkali tanah umumnya
ditemukan dalam bentuk senyawa berupa deposit (endapan) dalam tanah. Logam alkali tanah
juga tergolong logam aktif, tetapi kereaktifannya kurang dibandingkan logam alkali

19

seperiode, dan hanya akan terbakar di udara bila dipanaskan. Kecuali Berillium, logam alkali
tanah larut dalam air membentuk basa.20[20]
Senyawaan-Senyawaan Biner
Halida. Halida anhidrat dapat dibuat dengan dehidrasi dari garam hidrat. Halida-halida
magnesium dan kalsium mudah menyerap air. Kemampuan untuk membentuk hidrat, seperti
juga kelarutannya dalam air, menurun dengan naiknya ukuran, dan halida-halida Sr, Ba, dan
Ra biasanya anhidrat.
Senyawaan lain. Logam-logam, seperti alkali, bereaksi dengan banyak unsur lain.
Senyawaan seperti fosfida, silisida, atau sulfida sangat ionik dan terhidrolisis dalam air.
Garam Okso, Ion-Ion dan Kompleks
Semua unsurnya membentuk garam okso, garam okso Mg dan Ca seringkali terhidrat.
Karbonat-karbonatnya semua agak tidak larut dalam air.
Dan hasil kali kelarutannya menurun dengan naiknya ukuran digunakan dalam bubuk
obat lambung untuk menyerap asam.
Hanya Mg dan Ca yang memperlihatkan kecendrungan yang dapat diterima untuk
membentuk kompleks-kompleks dalam larutan, dengan beberapa perkecualian, ligannya
adalah oksigen. Kompleks kelat oksigen, diantaranya yang terpenting adalah dengan jenis
ligan etilendiamintetraasetat (EDTA), mudah terbentuk dalam larutan akua yang basa.21[21]
3.

Golongan IIIA
Unsur-unsur golongan ini yaitu: aluminium, gallium, indium, dan thallium. Aluminium
adalah unsur logam yang biasa dijumpai dalam kerak bumi dan terdapat dalam batuan seperti
felspar dan mika. Gallium dan In terdapat hanya dalam runutan pada batuan Al dan Zn.
Thallium, juga merupakan unsur yang jarang, diperoleh kembali dari debu asap yang berasal
20
21

dari pemanggangan pyrit dan batuan sulfida lainnya. Unsur-unsurnya lebih bersifat logam
daripada bor, dan kimiawi senyawaannya lebih ionik. Aluminium adalah logam yang keras,
kuat, dan berwarna putih. Meskipun sangat elektropositif, ia bagaimanapun juga tahan
terhadap korosi karena lapisan oksida yang kuat dan liat terbentuk pada permukaannya.
Gallium, indium, dan thallium bersifat lunak, putih dan merupakan logam yang cukup
reaktif, nudah larut dalam asam.22[22]
4.

Golongan IVA
Unsur-unsur ini terdiri dari: silikon, germanium, timah dan timbal. Silikon hanya yang
kedua setelah oksigen dalam kelimpahannya di alam (kira-kira 28% dari kerak bumi) dan
terdapat beragam dalam mineral silikat dan sebagai kuarsa. Germanium, timah, dan timbal
adalah unsur-unsur yang jarang didapat. Kegunaan yang utama Ge, Sn, dan Pb adalah sebagai
logam-logam, tetapi alkil-timah dan senyawaan timbaldibuat dalam skala besar. Silikon dan
Ge digunakan sebagai semikonduktor, khususnya dalam transistor. Silikon biasanya agak
kurang reaktif. Germanium agak lebih reaktif daripada silikon. Timah dan timbal
diperolehdengan reduksi oksida atau sulfidanya dengan karbon. Timah dan timbal melarut
dalam beberapa asam, dan dapat diserang secara cepat oleh halogen.23[23]

5. Golongan VA
Unsur-unsur ini terdiri dari: fosfor, arsen, antimon dan bismuth. Fosfor terutama berada
dalam mineral keluarga apatit. Arsen, Sb, dan Bi, terutama terdapat sebagai mineral sulfida.
Fosfor benar-benar bukan bersifat logam dalam kimiawinya, namun As, Sb, dan Bi
memperlihatkan suatu kenaikan kecenderungan sifat logam dan prilaku sebagai kation.
22
23

Fosfor diperoleh melalui reaksi batuan fosfat dengan batu- bara dan pasir dalam suatu
pembakar listrik. Arsen, Sb, dan Bi diperoleh sebagai logamnya melalui reduksi oksidanya
dengan karbon dan hidrogen. Logamnya terbakar pada pemanasan dalam oksigen
menghasilkan oksida.24[24]
6. Golongan VIA
Unsur-unsur ini terdiri dari: sulfur, selenium, tellurium, dan polonium. Unsur-unsur ini
ada kemiripan yang sangat kecil dengan kimiawi oksigen, alasannya adalah:
a.
b.
c.
d.

Sulfur, Se, Te, dan Po mempunyai keelektronegatifan yang lebih rendah daripada oksigen,
yang berarti bahwa senyawaannya mempunyai sifat kurang ionik.
Bagi sulfur khususnya, terdapat ikatan ganda.
Valensinya tidak terbatas pada 2.
Sulfur mempunyai kecendrungan kuat untuk katenasi.
Sulfur terdapat secara luas di alam sebagai unsur, dalam bijih sulfida, dan sebagai sulfat.
Selenium dan tellurium kelimpahannya lebih sedikit namun lebih sering terdapat sebagai
mineral selenida dan tellurida dalam bijih sulfida. Polonium terdapat dalam mineral U dan Th
sebagai produk rangkaian peluruhan radioaktif.25[25]

7. Golongan VIIa (Halogen)


Unsur-unsur golongan VIIA merupakan kelompok unsur nonlogam yang sangat reaktif.
Semua unsur haloen bereaksi dengan tipe yang sama, walaupun kereaktifannya berbeda.
Halogen dengan logam membentuk senyawa yang kita sebut garam. Contohnya NaF, NaCl,
NaBr, dan NaI. Oleh karena itu pula, unsur golongan VIIA disebut halogen yang artinya
pembentuk garam. Kereaktifan unsur halogen berkurang dari F ke I. Semua unsur halogen
(golongan VIIA) berupa molekul diatomik( ), berwarna, dan bersifat racun. Fluorin berwarna

24
25

kuning muda, klorin berwarna hijau muda, bromin berwarna merah, dan uap iodin berwarna
ungu (iodin padat berwarna hitam).26[26]
Fluor terdapat secara meluas, misalnya sebagai , fluorspar, kryolit, dan lain-lain. Ia lebih
melimpah daripada klor. Fluor paling reaktif secara
Kimia dari sekalian unsur, dan segera bergabung pada suhu biasa atau suhu tinggi dengan
semua unsur selain ,He, Ne, dan Kr, seringkali dengan sangat kuat.
Klor terdapat sebagai NaCl, KCl, Mg dan sebagainya dalam air laut, danau bergaram,
dan sebagai deposit yang berasal dari penguapan prasejarah danau bergaram. Klor adalah gas
yang kehijauan. Ia melarut sedang dalam air, sambil bereaksi.
Brom terdapat sebagai bromida, dalam jumlah yang jauh lebih kecil bersama klorida.
Brom adalah cairan kental, mudah bergerak, berwarna merah tua pada suhu kamar. Ia melarut
sedang dalam air, dan dapat bercampur dengan pelarut nonpolar seperti .
Iod terdapat sebagai ioda dalam air laut, dan sebagai iodat dalam garam Chili (Guano).
Iod adalah padatan hitam dengan sedikit kilap logam. Pada tekanan atmosferia menyublim
tanpa meleleh.27[27]
8. Golongan VIIIA (Gas Mulia)
Unsur-unsur golonan VIIIA, yaitu helium, neon, argon, kripton, xenon, dan radon, disebut
gas mulia karena semuanya berupa gas yang sangat stabil, sangat sukar bereaksi dengan
unsur lain. Tidak ditemukan satu pun senyawa alami dari unsur-unsur tersebut. Unsur gas
mulia terdapat di alam sebagai gas monoatomik (atom-atomnya berdiri sendiri). Menurut para
ahli, hal itu disebabkan kulit terluarnya yang sudah terisi penuh. Kulit terluar yang terisi
penuh menjadikan unsur tidak reaktif. Namun demikian, kripton, xenon, dan radon ternyata
dapat dipaksa bereaksi dengan beberapa unsur, sedangkan helium, neon, dan argon hingga

26
27

sekarang belum berhasil direaksikan. Gas mulia mempunyai titik cair dan titik didih yang
sangat rendah; titik didihnya hanya beberapa derajat di atas titik lelehnya.28[28]
Heliumterdapat dalam mineral radioaktif. Gas ini aslinya terdiri seluruhnya atas peluruhan
isotop uranium atau thorium yang memancarkan partikel . Inti helium inimenerima elektron
dari unsur sekitarnya, mengoksidasinya, dan bila batuannya cukup impermeable, helium
tetap diperangkap.
Gas Radon, yang semua isotopnya radioaktif dengan waktu paruh pendek, dicirikan
dalam rangkaian peluruhan dari uranium dan thorium. Na, Ar, Kr, dan Xe diperoleh dengan
fraksionasi udara cair. Kegunaan utama He adalah sebagai cairan dalam krioskopi. Argon
dapat digunakan untuk menyediakan suatu lingkungan yang inert dalam peralatan
laboratorium, dalam pengelasan, dalam lampu listrik yang diisi gas. Neon digunakan untuk
tabung sinar pemutusan muatan.29[29]
9. Unsur-Unsur Transisi
Unsur-unsur transisi adalah unsur-unsur yang terdapat di bagian tengah sistem periodik,
yaitu unsur-unsur golongan tambahan (golongan B atau golongan IB, IIB, IIIB, IVB, VB,
VIB, VIIB, dan VIIIB).
Unsur-unsur transisi mempunyai sifat-sifat khas yang membedakannya dari Unsur golongan
utama, diantaranya adalah:
a. Semua unsur transisi tergolong logam,
b. Mempunyai kekerasan, titik leleh, dan titik didih yang relatif tinggi,
c. Banyak diantaranya membentuk senyawa-senyawa berwarna.30[30]
Jadi, unsur transisi disebut dengan unsur Sc sampai Zn atau unsur blok d.31[31]

28
29
30
31

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan yang dipresentasikan di atas dapat disimpulkan bahwaOrang pertama
yang menyusun tabel periodik unsur adalah johan W. Dobereiner. Susunannya didasarkan
pada massa atom yang didasarkan pada teori atom Dalton. Selain itu, perkembangan sistem
periodik unsur ini diikuti oleh cara perkembangannya yang terdiri dari sistem Dobreiner,
Mendeleyev, dan hukum Oktaf Newland. Tabel periodik unsur ini ditemukan dengan berbagai
macam unsur karena adanya berbagai sifat-sifat yang terkandung dalam periodik unsur,
sekaligus tabel periodik unsur terdiri dari golongan utama maupun golongan transisi.
B. Saran
Dari semua pembahasan materi yang telah kami sampaikan, kami berharap teman-teman
bisa mengerti lagi tentang sistem periodik unsur ini, dan semoga teman-teman memperoleh
manfaat yang ada dalam meteri tersebut. Jika ada terdapat kekurangan terhadap materi kami,
kami mohon maaf, terima kasih telah memperhatikan sekaligus memahami materi kami.

sejarah perkembangan sistem periodik


unsur unsur
DAFTAR ISI
Daftar isi .......................................................................................................i
Kata pengantar.............................................................................................ii
I. Struktur Atom

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
II.
1.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
2.
3.

Pengertian struktur atom ............................................................................1


Nomor atom dan nomor massa ...................................................................1
Macam macam model atom ........................................................................2
Model atom John Dalton .............................................................................2
Model atom J.J Thomson .............................................................................3
Model atom Rutherford ...............................................................................3
Model atom Bohr .........................................................................................4
Model atom modern ....................................................................................4
Konfirgurasi elektron ...................................................................................5
Sistem periodik unsur
Perkembangan sistem periodik unsur .......................................................6
Antoine Laurent Lavoisier ....................................................................6
Triade Dobereiner ...............................................................................6
Hukum Oktaf Newlands .......................................................................7
Hukum Mendeleev ..............................................................................7
Sistem periodik modern ......................................................................7
Bagan sistem periodik modern ............................................................8
Sifat periodik unsur ......................................................................................9
Hubungan antara golongan dengan konfirgurasi elektron ........................10

KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada
Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan
tugas makalah Kimia, Makalah ini membahas segala hal yang berkaitan dengan sktuktur
atom,sistem periodik,ikatan kima dan terokimia. penulis sangat berharap karya tulis ini dapat
membantu kita untuk memahami pelajaran kimia.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun
penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan,
dorongan, dan kerja sama kita semua, sehingga kendala-kendala penulis dapat teratasi.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan
pemikiran kepada pembaca khususnya para siswa. kami sadar bahwa makalah ini masih
banyak kekurangan dan jau dari sempurna. Untuk itu, kepada guru pembimbing saya
meminta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah kami di masa yang akan
datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.

Medan, April 2013


Penulis
STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR (SPU)
A. STRUKTUR ATOM
1. Pengertian
Struktur atom merupakan satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta awan
elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya.Inti atom mengandung campuran proton
yang bermuatan positif dan neutron yang bermuatan netral (terkecuali pada Hidrogen-1 yang
tidak memiliki neutron). Elektron-elektron pada sebuah atom terikat pada inti atom oleh gaya
elektromagnetik. Demikian pula sekumpulan atom dapat berikatan satu sama lainnya
membentuk sebuah molekul. Atom yang mengandung jumlah proton dan elektron yang sama
bersifat netral, sedangkan yang mengandung jumlah proton dan elektron yang berbeda
bersifat positif atau negatif dan merupakan ion. Atom dikelompokkan berdasarkan jumlah
proton dan neutron pada inti atom tersebut. Jumlah proton pada atom menentukan unsur
kimia atom tersebut, dan jumlah neutron menentukan isotop unsur tersebut.
Atom berasal dari Bahasa Yunani, yang berarti tidak dapat dipotong ataupun sesuatu yang
tidak dapat dibagi-bagi lagi. Konsep atom sebagai komponen yang tak dapat dibagi-bagi lagi
pertama kali diajukan oleh para filsuf India dan Yunani. Pada abad ke-17 dan ke-18, para
kimiawan meletakkan dasar-dasar pemikiran ini dengan menunjukkan bahwa zat-zat tertentu
tidak dapat dibagi-bagi lebih jauh lagi menggunakan metode-metode kimia. Selama akhir
abad ke-19 dan awal abad ke-20, para fisikawan berhasil menemukan struktur dan
komponen-komponen subatom di dalam atom, membuktikan bahwa 'atom' tidaklah tak dapat
dibagi-bagi lagi. Prinsip-prinsip mekanika kuantum yang digunakan para fisikawan kemudian
berhasil memodelkan atom.
2. NOMOR ATOM (Z) dan NOMOR MASSA (A)
Inti atom tersusun dari proton dan netron. Nomor atom (Z) suatu unsur menunjukkan jumlah
proton dalam inti atom. Nomor massa (A) suatu atom menunjukkan jumlah nukleon (proton
dan netron) dalam inti atom. Atom suatu unsur dapat ditulis dengan notasi :
X = Lambang atom suatu unsur
A = Nomor massa = jumlah proton + jumlah netron
Z = Nomor atom = jumlah proton = jumlah elektron
Isotop adalah atom-atom unsur sejenis yang mempunyai nomor atom sama tetapi nomor
massanya berbeda.
Contoh :
Isobar adalah atom-atom berbagai unsur yang mempunyai nomor massa sama tetapi nomor
atomnya berbeda.

Isoton adalah atom-atom dari berbagai unsur yang mempunyai jumlah netron yang
sama.

Isoelektron adalah atom dan ion yang mempunyai susunan atau jumlah elektron yang
sama.

3. Macam-macam model atom


a. Model atom John Dalton
Pada tahun 1803, John Dalton mengemukakan mengemukakan pendapatnaya tentang atom.
Teori atom Dalton didasarkan pada dua hukum, yaitu hukum kekekalan massa (hukum
Lavoisier) dan hukum susunan tetap (hukum prouts). Lavosier mennyatakan bahwa Massa
total zat-zat sebelum reaksi akan selalu sama dengan massa total zat-zat hasil reaksi.
Sedangkan Prouts menyatakan bahwa Perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu
senyawa selalu tetap. Dari kedua hukum tersebut Dalton mengemukakan pendapatnya
tentang atom sebagai berikut:
1. Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat dibagi lagi
2. Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil, suatu unsur memiliki atom-atom
yang identik dan berbeda untuk unsur yang berbeda
3. Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan perbandingan bilangan bulat dan
sederhana. Misalnya air terdiri atom-atom hidrogen dan atom-atom oksigen
4. Reaksi kimia merupakan pemisahan atau penggabungan atau penyusunan kembali dari
atom-atom, sehingga atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.
Teori atom Dalton ditunjang oleh 2 hukum alam yaitu :
1. Hukum Kekekalan Massa (hukum Lavoisier) : massa zat sebelum dan sesudah reaksi
adalah sama.
2. Hukum Perbandingan Tetap (hukum Proust) : perbandingan massa unsur-unsur yang
menyusun suatu zat adalah tetap.
Kelemahan teori atom Dalton :
Pada perkembangan selanjutnya ditemukan berbagai fakta yang tidak dapat dijelaskan oleh
teori tersebut, antara lain :
a. Tidak dapat menjelaskan sifat listrik materi.
b. Tidak dapat menjelaskan cara atom-atom saling berikatan.
c. Model atom Dalton tidak dapat menjelaskan perbedaan antara atom unsur yang satu
dengan unsur yang lain.
Kelebihan teori atom Dalton :
a. Dapat menerangkan Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier)
b. Dapat menerangkan Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust)
b. Model atom J.J Thomson
Teori atom dalton cukup lama dianut para ahli hingga ditemukannya elektron bermuatan
negatif oleh J.J Thomson pada tahun 1897. Penemuan elektron ini mematahkan teori dalton
bahwa atom merupakan materi terkecil. Oleh karena atom bermuatan negatif, maka Thomson
berpikir bahwa ada muatan positif sebagai penyeimbang.
Dengan demikian atom bersifat netral. Model atom Thomson menggambarkan bahwa atom
merupakan suatu bola yang bermuatan positif. Sementara itu, elektron ( bagian atom yang
bermuatan negatif ) tersebar merata dipermukaan bola tersebut. Muatan muatan negatif
tersebut tersebar seperti kismis pada roti kismis. Jumlah muatan positif sama dengan jumlah
muatan negatif sehingga atom bersifat netral.
Model atom Thomson dapat digambarkan sebagai berikut:
Kelebihan dan Kelemahan Model Atom Thomson

Kelebihan :
Membuktikan adanya partikel lain yang bermuatan negatif dalam atom. Berarti atom bukan
merupakan bagian terkecil dari suatu unsur.
Kelemahan :
Model Thomson ini tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif dan negatif dalam bola
atom tersebut.
c. Model atom Rutherford
Rutherford bersama dua orang muridnya (Hans Geigerdan Erners Masreden) melakukan
percobaan yang dikenal dengan hamburan sinar alfa () terhadap lempeng tipis emas.
Sebelumya telah ditemukan adanya partikel alfa, yaitu partikel yang bermuatan positif dan
bergerak lurus, berdaya tembus besar sehingga dapat menembus lembaran tipis kertas.
Percobaan tersebut sebenarnya bertujuan untuk menguji pendapat Thomson, yakni apakah
atom itu betul-betul merupakan bola pejal yang positif yang bila dikenai partikel alfa akan
dipantulkan atau dibelokkan. Dari pengamatan mereka, didapatkan fakta bahwa apabila
partikel alfa ditembakkan pada lempeng emas yang sangat tipis, maka sebagian besar partikel
alfa diteruskan (ada penyimpangan sudut kurang dari 1), tetapi dari pengamatan Marsden
diperoleh fakta bahwa satu diantara 20.000 partikel alfa akan membelok sudut 90 bahkan
lebih.
Berdasarkan gejala-gejala yang terjadi, diperoleh beberapa kesipulan beberapa berikut:
1. Atom bukan merupakan bola pejal, karena hampir semua partikel alfa diteruskan
2. Jika lempeng emas tersebut dianggap sebagai satu lapisanatom-atom emas, maka
didalam atom emas terdapat partikel yang sangat kecil yang bermuatan positif.
3. Partikel tersebut merupakan partikelyang menyusun suatu inti atom, berdasarkan fakta
bahwa 1 dari 20.000 partikel alfa akan dibelokkan. Bila perbandingan 1:20.000 merupakan
perbandingan diameter, maka didapatkan ukuran inti atom kira-kira 10.000 lebih kecil
daripada ukuran atom keseluruhan.
Berdasarkan fakta-fakta yang didapatkan dari percobaan tersebut, Rutherford mengusulkan
model atom yang dikenal dengan Model Atom Rutherford yang menyatakan bahwa Atom
terdiri dari inti atom yang sangat kecil dan bermuatan positif, dikelilingi oleh elektron yang
bermuatan negatif. Rutherford menduga bahwa didalam inti atom terdapat partikel netral
yang berfungsi mengikat partikel-partikel positif agar tidak saling tolak menolak.
Kelemahan:
Rutherford tidak dapat menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke dalam inti atom.
d. Model atom Bohr
Pada tahun 1913, pakar fisika Denmark bernama Neils Bohr memperbaiki kegagalan atom
Rutherford melalui percobaannya tentang spektrum atom hidrogen. Percobaannya ini berhasil
memberikan gambaran keadaan elektron dalam menempati daerah disekitar inti atom.
Penjelasan Bohr tentang atom hidrogen melibatkan gabungan antara teori klasik dari
Rutherford dan teori kuantum dari Planck, diungkapkan dengan empat postulat, sebagai
berikut:
1. Hanya ada seperangkat orbit tertentu yang diperbolehkan bagi satu elektron dalam atom
hidrogen. Orbit ini dikenal sebagai keadaan gerak stasioner (menetap) elektron dan
merupakan lintasan melingkar disekeliling inti.
2. Selama elektron berada dalam lintasan stasioner, energi elektron tetap sehingga tidak ada
energi dalam bentuk radiasi yang dipancarkan maupun diserap.
3. Elektron hanya dapat berpindah dari satu lintasan stasioner ke lintasan stasioner lain.
Pada peralihan ini, sejumlah energi tertentu terlibat, besarnya sesuai dengan persamaan
planck, E = hv.
4. Lintasan stasioner yang dibolehkan memilki besaran dengan sifat-sifat tertentu, terutama

sifat yang disebut momentum sudut. Besarnya momentum sudut merupakan kelipatan dari
h/2 atau nh/2, dengan n adalah bilangan bulat dan h tetapan planck
Model atom Bohr sebagai berikut :
Menurut model atom bohr, elektron-elektron mengelilingi inti pada lintasan-lintasan tertentu
yang disebut kulit elektron atau tingkat energi. Tingkat energi paling rendah adalah kulit
elektron yang terletak paling dalam, semakin keluar semakin besar nomor kulitnya dan
semakin tinggi tingkat energinya.
Kelemahan:
Model atom ini tidak bisa menjelaskan spektrum warna dari atom berelektron banyak.
e. Model atom modern
Model atom mekanika kuantum dikembangkan oleh Erwin Schrodinger (1926).Sebelum
Erwin Schrodinger, seorang ahli dari Jerman Werner Heisenberg mengembangkan teori
mekanika kuantum yang dikenal dengan prinsip ketidakpastian yaitu Tidak mungkin dapat
ditentukan kedudukan dan momentum suatu benda secara seksama pada saat bersamaan,
yang dapat ditentukan adalah kebolehjadian menemukan elektron pada jarak tertentu dari inti
atom.
Daerah ruang di sekitar inti dengan kebolehjadian untuk mendapatkan elektron disebut
orbital. Bentuk dan tingkat energi orbital dirumuskan oleh Erwin Schrodinger.Erwin
Schrodinger memecahkan suatu persamaan untuk mendapatkan fungsi gelombang untuk
menggambarkan batas kemungkinan ditemukannya elektron dalam tiga dimensi.
Model atom dengan orbital lintasan elektron ini disebut model atom modern atau model atom
mekanika kuantum yang berlaku sampai saat ini.
Awan elektron disekitar inti menunjukan tempat kebolehjadian elektron. Orbital
menggambarkan tingkat energi elektron. Orbital-orbital dengan tingkat energi yang sama atau
hampir sama akan membentuk sub kulit. Beberapa sub kulit bergabung membentuk
kulit.Dengan demikian kulit terdiri dari beberapa sub kulit dan subkulit terdiri dari beberapa
orbital. Walaupun posisi kulitnya sama tetapi posisi orbitalnya belum tentu sama.
Model Mekanika Kuantum Sebagai Berikut :
Ciri khas model atom mekanika gelombang
1. Gerakan elektron memiliki sifat gelombang, sehingga lintasannya (orbitnya) tidak
stasioner seperti model Bohr, tetapi mengikuti penyelesaian kuadrat fungsi gelombang yang
disebut orbital (bentuk tiga dimensi darikebolehjadian paling besar ditemukannya elektron
dengan keadaan tertentu dalam suatu atom)
2. Bentuk dan ukuran orbital bergantung pada harga dari ketiga bilangan kuantumnya.
(Elektron yang menempati orbital dinyatakan dalam bilangan kuantum tersebut)
Posisi elektron sejauh 0,529 Amstrong dari inti H menurut Bohr bukannya sesuatu yang pasti,
tetapi bolehjadi merupakan peluang terbesar ditemukannya elektron.
3. KONFIGURASI ELEKTRON
Konfigurasi elektron menghantarkan penyebaran atau susunan elektron dalam atom (kulit
atom).
Aturan pengisian elektron pada kulit atom.
a. Jumlah elektron pada kulit-kulit atom sesuai rumus = 2n2, n = nomor kulit.
- Kulit 1 (kulit K) jumlah elektron maksimum 2.12 = 2 elektron
- Kulit 2 (kulit L) jumlah elektron maksimum 2.22 = 8 elektron
- Kulit 3 (kulit M) jumlah elektron maksimum 2.32 = 18 elektron
- Kulit 4 (kulit N) jumlah elektron maksimum 2.42 = 32 elektron
b. Pengisian elektron dimulai dari kulit yang terdekat dengan inti (K), jika kulit terendah

(K)

sudah penuh, pengisian dilanjutkan pada kulit berikutnya.

c. Kulit K penuh dengan 2 elektron dan kulit L penuh dengan 8 elektron.


d. Kulit M penuh dengan,
- 8 elektron jika elektron tersisa kurang dari 18
- 18 elektron jika elektron tersisa lebih dari 18
e. Kulit N penuh dengan,
- 8 elektron, jika elektron tersisa kurang dari 18
- 18 elektron, jika elektron tersisa lebih dari 18 kurang dari 32
- 32 elektron, jika elektron tersisa lebih dari 32

B.

SISTEM PERIODIK UNSUR (SPU)

1. Perkembangan sistem periodik unsur


Sistem periodik memperlihatkan pengelompokkan atau susunan unsur-unsur dengan tujuan
mempermudah dalam mempelajari sifat-sifat berbagai unsur yang berubah secara periodik.
Usaha-usaha untuk mengelompokkan unsur-unsur telah dimulai sejak para ahli menemukan
semakin banyaknya unsur di alam. Pengelompokkan unsur-unsur ini dimaksudkan agar
unsur-unsur tersebut mudah dipelajari. Beberapa ahli mengelompokkan unsur-unsur tersebut
berdasarkan penelitian yang dilakukan.
a. Antoine Laurent Lavoisier (26 Agustus 1743 8 Mei 1794)
Pada 1789, Antoine Lavoiser mengelompokan 33 unsur kimia. Pengelompokan unsur tersebut
berdasarka sifat kimianya. Unsur-unsur kimia di bagi menjadi empat kelompok. Yaitu gas,
tanah, logam dan non logam. Pengelompokan ini masih terlalu umum karena ternyata dalam
kelompok unsur logam masih terdapat berbagai unsur yang memiliki sifat berbeda.
1. GAS
Cahaya,Kalor,Oksigen,Nitrogen,Hidrogen
2. TANAH
Kapur,Magnesium Oksida, Barium Oksida, Aluminium Oksida, Silikon Oksida
3. LOGAM
Antimon, Perak, Arsenik, Bismuth, Kobalt, Tembaga, Timah, Besi, Mangan, Raksa,
Molibdenum, Nikel, Emas, Platina,Timbel,Tungsten, Seng
4. NON LOGAM
Sulfur, Fosfor, Karbon, Asam Klorida, Asam Fluorida, Asam Borak
b. Triade Dobereiner
Pada tahun 1829, Johann Dobereiner mengelompokkan unsure berdasarkan kemiripan sifat
ke dalam tiga kelompok yang disebut triade. Dalam triade, sifat unsur kedua merupakan sifat
antara unsur pertama dan unsur ketiga. Contohnya: suatu triade Li-Na-K terdiri dari Lithium
(Li), Natrium (Na), Kalium (K) yang mempunyai kemiripan sifat. Dia juga menemukan
bahwa massa atom unsur kedua adalah rata-rata massa atom unsur pertama dan unsur ketiga.
Tabel pengelompokkan unsur dapat dilihat pada Tabel 1. Contohnya: massa atom unsur Na
adalah rata-rata massa atom unsur Li dan massa atom unsur K.

c. Hukum Oktaf Newlands


Pada tahun 1865, John Newlands mengklasifikasikan unsur berdasarkan kenaikan massa
atomnya. Newlands mengamati ada pengulangan secara teratur keperiodikan sifat unsur.
Unsur ke-8 mempunyai sifat mirip dengan unsur ke-1. Begitu juga unsur ke-9 mirip sifatnya
dengan unsur ke-2, dan seterusnya. Karena kecenderungan pengulangan selalu terjadi pada
sekumpulan 8 unsur (seperti yang telah dijelaskan) maka sistem tersebut disebut Hukum
Oktaf.
d. Hukum Mendeleev
Sesuai dengan kegemarannya yaitu bermain kartu, ahli kimia dari Rusia, Dimitri Ivanovich
Mendeleev (1869) mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya tentang unsur, kemudian ia
menulis pada kartu-kartu. Kartu-kartu unsur tersebut disusun berdasarkan kenaikan massa
atom dan kemiripan sifat. Kartu-kartu unsur yang sifatnya mirip terletak pada kolom yang
sama yang kemudian disebut golongan. Sedangkan pengulangan sifat menghasilkan baris
yang disebut periode. Alternatif pengelompokkan unsur-unsur lebih ditekankan pada sifatsifat unsur tersebut daripada kenaikan massa atom relatifnya, sehingga ada tempat-tempat
kosong dalam tabel periodik tersebut. Tempat kosong inilah yang oleh Mendeleev diduga
akan diisi oleh unsur-unsur dengan sifat-sifat yang mirip tetapi pada waktu itu unsur tersebut
belum ditemukan.
Kelebihan sistem periodik Mendeleev adalah dapat meramalkan sifat unsur yang belum
ditemukan pada saat itu dan telah mempunyai tempat yang kosong, penempatan gas mulia
yang baru ditemukan tahun 18901900 tidak menyebabkan perubahan susunan sistem
periodik Mendeleev, sedangkan kekurangannya yaitu adanya penempatan unsur yang tidak
sesuai dengan kenaikan massa atom. Contoh: 127I dan 128Te. Karena sifatnya, Mendeleev
terpaksa menempatkan Te lebih dulu daripada I.
e. Sistem Periodik Modern / bentuk panjang
Pada tahun 1914, Henry G. Moseley menemukan bahwa urutan unsur-unsur dalam sistem
periodik sesuai dengan kenaikan nomor atom unsur. Sistem periodik unsur modern disusun
berdasarkan kenaikan nomor atom dan kemiripan sifat. Moseley berhasil menemukan
kesalahan dalam tabel periodik Mendeleev, yaitu ada unsur yang terbalik letaknya.
Penempatan Telurium dan Iodin yang tidak sesuai dengan kenaikan massa atom relatifnya,
ternyata sesuai dengan kenaikan nomor atom. Sistem periodik modern bisa dikatakan sebagai
penyempurnaan sistem periodik Mendeleev.
Bagan Sistem Periodik Modern
Sistem periodik bentuk panjang(modern) terdiri atas :
a) Lajur vertikal yang disebut GOLONGAN dan ditulis dengan angka Romawi
Golongan terdiri dari :
1. Golongan Utama (Golongan A)
Golongan utama terdiri dari :
- Golongan IA : Golongan Alkali
- Golongan IIA : Golongan Alkali tanah
- Golongan IIIA : Golongan Aluminium
- Golongan IVA : Golongan Karbon
- Golongan VA : Golongan Nitrogen

- Golongan VIA : Golongan Kalkogen


- Golongan VIIA : Golongan Halogen
- Golongan VIIIA : Golongan Gas Mulia
2. Golongan Transisi (Golongan B)
Golongan transisi ( golongan B ) terdiri dari :
- Golongan Transisi (golongan B), yaitu golongan IIIB, IVB, VB, VIB, VIIB, VIIIB, IB, dan
IIB
- Golongan Transisi Dalam, ada dua deret yaitu :
.. Deret Lantanida (unsur dalam deret ini mirip sifat dengan 57La)
.. Deret Aktinida (unsur dalam deret ini mirip sifat dengan 89Ac)
Unsur yang berbeda dalam 1 golongan mempunyai persamaan sifat disebabkan karena
mempunyai elektron valensi (elektron dikulit terluar) yang sama.
b) Lajur Horizontal disebut periode
- Periode 1, terdiri dari 2 buah unsur
- Periode 2, terdiri dari 8 buah unsur
- Periode 3, terdiri dari 8 buah unsur
- Periode 4, terdiri dari 18 buah unsur
- Periode 5, terdiri dari 18 buah unsur
- Periode 6, terdiri dari 32 buah unsur
- Periode 7, terdiri dari 23 buah unsur (belum lengkap)

Cara menentukan golongan dan periode suatu unsur


Unsur Golongan A
Cara menentukan golongan dan periode pada unsur golongan A adalah sebagai berikut :
1. Membuat konfigurasi elektronnya
2. Menentukan elektron valensinya (untuk menentukan golongan)
3. Menentukan nomor kulit terluarnya (untuk menentukan periode)
2. Sifat periodik unsur unsur
1. Jari jari atom adalah jarak dari inti atom ke lintasan elektron terluar.
Dalam satu perioda, dari kiri ke kanan jari jari atom berkurang.
Dalam satu golongan, dari atas ke bawah jari-jari atom bertambah.
Jari-jari atom netral lebih besar daripada jari-jari ion positifnya tetapi lebih kecil dari jarijari ion negatifnya.
Contoh:
jari-jari atom Cl < jari-jari ion Cl jari-jari atom Ba > jari-jari ion Ba 2+
Grafik hubungan antara jari-jari atom dan nomor atom adalah sebagai berikut :
2. Potensial ionisasi adalah energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron yang paling
lemah/luar dari atom suatu unsur atau ion dalam keadaan gas.
Dalam satu perioda, dari kiri ke kanan potensial ionisasi bertambah, sehingga elektron sulit
untuk di lepaskan.

Dalam satu golongan, dari atas ke bawah potensial ionisasi berkurang, menyebabkan
elektron mudah dilepas.
Grafik hubungan energi ionisasi pertama dan nomor atom ialah sebagai berikut :
3. Adalah besarnya energi yang dibebeaskan oleh suatu atom dalam bentuk gas pada waktu
menerima sebuah elektron. Dalam satu periode dari kiri ke kanan semakin besar. Dalam satu
golongan dari atas ke bawah makin kecil.
Dapat ditulis :
Makin besar afinitas elektron (makin negatif) berarti makin mudah menerima elektron.
Makin kecil afinitas elektron (makin positif) makin sulit menerima elektron.
4. Keelektronegatifan Adalah suatu bilangan yang menyatakan kecederungan suatu unsur
menarik elektron dalam suatu ikatan kimia. Dalam satu periode dari kiri ke kanan semakin
besar. Dalam satu golongan dari atas ke bawah makin kecil.
Dapat ditulis :
Makin besar keelektronegatifan, unsur cenderung makin mudah membentuk ion negatif.
Makin kecil keelektronegatifan, unsur cenderung makin sulit membentuk ion negatif,
tetapi cenderung makin mudah membentuk ion negatif.
3. Hubungan Antara Golongan Dengan Konfigurasi Elektron
LAMBANG UNSUR-UNSUR GOLONGAN A
Lambang Golongan Nama Golongan Konfigurasi Elektron Orbital Terluar
I - A Alkali ns1
II - A Alkali tanah ns2
III - A Boron ns2 - np1
IV - A Karbon - Silikon ns2 - np2
V - A Nitogen - Posphor ns2 - np3
VI - A Oksigen ns2 - np4
VII - A Halogen ns2 - np5
VIII - A Gas mulia ns2 - np6
LAMBANG UNSUR-UNSUR GOLONGAN B
Konfigurasi Elektron Lambang Golongan
(n - 1) d1 ns2 III - B
(n - 1) d2 ns2 IV - B
(n - 1) d3 ns2 V - B
(n - 1) d4 ns2 VI - B
(n - 1) d5 ns2 VII - B
(n - 1) d6-8 ns2 VIII
(n - 1) d9 ns2 I - B
(n - 1) d10 ns2 II - B

Diposkan oleh dicky aries di 19.30


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
Tidak ada komentar:
Poskan Komentar

Beranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Arsip Blog

2013 (1)
o April (1)

contoh mekalah kimia tentang struktur atom dan sis...

Template Picture Window. Diberdayakan oleh Blogger.

Kimia - Struktur Atom, Sistem Periodik Unsur dan Ikatan Kimia

MAKALAH KIMIA
Struktur Atom, Sistem Periodik Unsur dan Ikatan Kimia

Di susun
Debbe Hardiana
1005035098

Pendidikan Fisika
Fisika Reguler Sore

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


Universitas Mulawarman
2010
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. Karena dengan anugerah dan kasih sayang,
petunjuk dan kekuatannya yang telah diberikan pada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini tidak mungkin terwujud tanpa kerja sama antara anggota kelompok I
dan saling meluangkan waktunya untuk menyelesaikan makalah ini, oleh karena itu pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Ibu , yang telah membimbing kami dalam mengerjakan Makalah
2. Teman- teman kelas fisika sore pada umumnya dan anggota kelompok I pada khususnya
yang telah bersedia mendukung perjuangan untuk menyelesaikan makalah ini.
Kelompok kami telah berusaha semaksimal mungkin dalam menyelesaikan
makalah ini untuk mendapatkan hasil yang sebaik-baiknya. Namun kami menyadari bahwa
makalah ini jauh dari kesempurnaan oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca makalah ini demi kesempurnaan makalah selanjutnya. dan semoga juga pihak-pihak
yang telah membantu kami dibalas oleh Allah dengan balasan yang setimpal. Amin.

Samarinda, Januari 2011

Penyusun

PENDAHULUAN
Dalam makalah ini Anda akan mempelajari beberapa teori atom, perkembangan
sistem periodik unsure dan Ikatan Kimia. Seperti kita ketahui bahwa semua benda di alam ini
tentunya dibentuk dari partikel-partikel yang amat kecil yang disebut atom. Pada
perkembangannya ternyata atom bukanlah partikel yang paling kecil sebagai pembentuk
suatu benda atau senyawa, akan tetapi atom terbentuk dari partikel-partikel dasar yang lebih
kecil lagi. Dalam makalah ini pula Anda akan dapat membandingkan beberapa pendapat para
ahli tentang struktur atom.
Dari sekian banyak unsur yang ada, tentu orang akan mengalami kesulitan bila
mempelajari sifat-sifat unsur tersebut. Untuk memudahkan, maka beberapa ahli
mengelompokkan unsur-unsur tersebut. Pertama-tama dilakukan pengelompokan secara
sederhana yaitu berdasarkan sifat kelogaman, selanjutnya pengelompokan berdasarkan
kenaikan massa atomnya. Pengelompokan tersebut ternyata terdapat banyak kelemahan,
akhirnya pengelompokan unsur-unsur dilakukan berdasarkan kenaikan nomor atom.
Pengelompokan ini merupakan suatu kemajuan yang pesat, karena dapat mengkaitkan dengan
sifat kimia, sifat fisika, dan massa unsure sekalipun masih terdapat sedikit kelemahan.
Tujuan pembentukan ikatan kimia adalah agar terjadi pencapaian kestabilan suatu
unsur. Elektron yang berperan pada pembentukan ikatan kimia adalah elektron valensi dari
suatu atom/unsur yang terlibat. Salah satu petunjuk dalam pembentukan ikatan kimia adalah
adanya 1 golongan unsur yang stabil yaitu golongan VIIIA atau golongan 18 (gas mulia).
Maka dari itu, dalam pembentukan ikatan kimia; atom-atom akan membentuk konfigurasi
elektron seperti pada unsur gas mulia.

DAFTAR ISI
Kata Pengantar..............................................................................................
Daftar Isi........................................................................................................
Pendahuluan..................................................................................................

1
2
3

A.
B.
C.

D.
E.

STRUKTUR ATOM
Pengertian Dasar..............................................................................
4
Perkembangan Model Atom............................................................
5
Macam-macam Model Atom............................................................
6
i. Model Atom John Dalton............................................................
ii. Model Atom J.J. Thomson...........................................................
iii. Model Atom Rutherford.............................................................
iv. Model Atom Niels Bohr..............................................................
Bilangan Kuantum...........................................................................
9
Konfigurasi Elektron........................................................................
10

SISTEM PERIODIK UNSUR


A. Sejarah Perkembangan Periodik Unsur..............................................
B. Sifat Keperiodokan Unsur.................................................................

13
21

IKATAN KIMIA
A. Definisi Ikatan Kimia........................................................................
B. Macam Macam Ikatan Kimia..........................................................

25
27

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................

6
7
7
8

40

STRUKTUR ATOM
A. Pengertian Dasar

2.
3.

Konsep atom sudah dikenal sejak peradaban Yunani (500 SM). Atom berasal dari bahasa
Yunani, yaitu atomos, yang berarti tidak dapat dibagi. Menurut filosof Yunani, atom dianggap sebagai
partikel sangat kecil yang tidak dapat diurai lagi. Sayangnya, tidak ditemukan data atau eksperimen
yang dapat menjelaskan pemikiran tersebut.
Pada tahun 1803, John Dalton menjelaskan postulat mengenai teori atom berdasarkan
pemikiran kuno tersebut. Postulat teori atom Dalton berbunyi :1.
Atom adalah zat yang terdiri dari
bagian terkecil yang tidak dapat diurai
Semua atom pada unsur yang sama bersifat identik, tetapi atom atom yang berasal dari unsur yang
berbeda memiliki sifat yang berbeda pula
Senyawa kimia terbentuk dari atom atom dengan jumlah perbandingan tertentu

4.

Reaksi kimia terjadi karena adanya perubahan susunan atom dari satu kombinasi menjadi kombinasi
yang lain. Sifat individu atom sendiri tidak mengalami perubahan.
Postulat Dalton ini bertahan selama hampir seratus tahun. Kunci keberhasilan teori ini adalah
adanya konsep yang menjelaskan bahwa tiap unsur memiliki atom dengan karakteristik massa
tertentu.
Menjelang akhir 1800, teori atom Dalton mulai diragukan karena adanya penemuan sinar X
(1895), radioaktifitas (1896), elektron (1897), dan unsur radium (1898). Penemuan penemuan
tersebut menunjukkan bahwa atom merupakan struktur yang sangat rumit, yang tersusun dari partikel
partikel sub atom. Rutherford dkk menemukan bahwa zat zat radioaktif dapat menghasilkan tiga
macam radiasi, yaitu radiasi yang bersifat positif (disebut partikel ), negatif () dan netral ().
Dengan dibuktikan bahwa suatu unsur dapat menghasilkan tiga macam radiasi yang berbeda sifat,
maka teori atom Dalton tidak dapat diikuti lagi.
Pada tahun 1911, Rutherford menggambarkan atom sebagai suatu partikel bulat dengan suatu
pusat kecil yang disebut sebagai inti atom (nucleus). Karena inti atom menolak partikel , maka inti
atom bermuatan positif. Elektron dibayangkan berada di luar inti, membentuk permukaan luar dari
atom. Penelitian modern kemudian menunjukkan bahwa atom terbagi atas tiga macam partikel, yaitu
proton, neutron, dan elektron.
Tabel 4.1 Partikel partikel atom

Proton
Neutron
Elektron

gram
1,67 x 10-24
1,67 x 10-24
9,11 x 10-28

Massa
sma
1,007276
1,008665
0,000549

Coulomb
+ 1,602 x 10-19
0
- 1,602 x 10-19

Muatan
unit muatan elektronik
+1
0
-1

Proton dan neutron membentuk inti. Karena proton bermuatan positif dan neutron tidak
bermuatan, maka inti atom bermuatan positif. Banyaknya proton dalam inti disebut sebagai proton
number (nomor proton) atau atomic number (nomor atom). Tiap unsur memiliki nomor atom yang
berbeda beda, contohnya karbon (C),memiliki nomor atom 6, nitrogen (N) memiliki nomor atom 7,
oksigen (O) memiliki nomor atom 8, dll. Sampai dengan unsur bernomor atom 20, jumlah proton dan
neutron dalam inti sama. Di atas nomor atom 20, jumlah neutron umumnya lebih besar dari pada
jumlah proton. Misalnya, timbal (Pb) dengan jumlah proton 82, memiliki 125 neutron dalam inti.
Banyaknya proton dan neutron dalam inti disebut nucleon number (nomor inti) atau mass number
(nomor massa).
Struktur atom secara sederhana dapat dilihat pada gambar 2.1.

Gambar 4.1. Struktur atom

Elektron digambarkan mengelilingi inti atom menurut lintasan tertentu. Karena letaknya di
luar, maka elektron elektron inilah yang berperan ketika unsur unsur mengalami reaksi atau
membentuk ikatan. Susunan elektron di dalam atom menentukan sifat dari unsur yang bersangkutan.

B. Perkembangan Model Atom


Seorang filsuf Yunani yang bernama Democritus berpendapat bahwa jika suatu benda
dibelah terus menerus, maka pada saat tertentu akan didapat akan didapat bagian yang tidak
dapat dibelah lagi. Bagian seperti ini oleh Democritus disebut atom. [5] Istilah atom berasal
dari bahasa yunani a yang artinya tidak, sedangkan tomos yang artinya dibagi. Jadi, atom
artinya tidak dapat dibagi lagi. Pengertian ini kemudian disempurnakan menjadi, atom adalah
bagian terkecil dari suatu unsur yang tidak dapat dibelah lagi namun namun masih memiliki
sifat kimia dan sifat fisika benda asalnya.
Atom dilambangkan dengan ZXA , dimana A = nomor massa (menunjukkan massa
atom, merupakan jumlah proton dan neutron), Z = nomor atom (menunjukkan jumlah
elektron atau proton). Proton bermuatan positif, neutron tidak bermuatan (netral), dan
elektron bermuatan negatif. Massa proton = massa neutron = 1.800 kali massa elektron.
.Atom-atom yang memiliki nomor atom sama dan nomor massa berbeda disebut isotop,
atom-atom yang memiliki nomor massa sama dan nomor atom berbeda dinamakan isobar,
atom-atom yang memiliiki jumlah neutron yang sama dinamakan isoton. [6]

C. Macam-macam Model Atom


1. Model Atom John Dalton
Pada tahun 1808, John Dalton adalah seorang guru di Inggris yang melakukan
perenungan tentang atom. Hasil perenungan Dalton menyempurnakan teori atom Democritus.
Bayangan Dalton dan Democritus adalah bahwa benda itu berbentuk pejal. Dalam
perenungannya Dalton mengemukakan postulatnya tentang atom.
a.

Setiap unsur terdiri dari partikel yang sangat keci yang dinamakan dengan atom

b. Atom dari unsur yang sama memiliiki sifat yang sama


c.

Atom dari unsur berbeda memiliki sifat yang berbeda pula

d. Atom dari suatu unsur tidak dapat diubah menjadi atom unsur lain dengan reaksi kimia, atom
tidak dapat dimusnahkan dan atom juga tidak dapat dihancurkan
e.

Atom-atom dapat bergabung membentuk gabungan atom yang disebut molekul

f.

Dalam senyawa, perbandingan massa masing-masing unsur adalah tetap


Kelebihan model atom Dalton adalah mulai membangkitkan minat terhadap penelitian
mengenai model atom.
Kelemahan model atom John Dalton adalah teori atom Dalton tidak dapat
menerangkan suatu larutan dapat menghantarkan arus listrik. Bagaimana mungkin bola pejal

dapat menghantarkan arus listrik? padahal listrik adalah elektron yang bergerak. Berarti ada
partikel lain yang dapat menghantarkan arus listrik.

2. Model Atom J.J. Thomson


Pada tahun 1897, J.J Thomson mengamati electron. Dia menemukan bahwa semua
atom berisi elektron yang bermuatan negative. Dikarenakan atom bermuatan netral, maka
setiap atom harus berisikan partikel bermuatan positif agar dapat menyeimbangkan muatan
negatif dari electron.
Kelebihan model atom Thomson adalah membuktikan adanya partikel lain yang
bermuatan negatif dalam atom. Berarti atom bukan merupakan bagian terkecil dari suatu
unsur.
Kelemahan model atom Thomson adalah model Thomson ini tidak dapat menjelaskan
susunan muatan positif dan negatif dalam bola atom tersebut.

3. Model Atom Rutherford

Rutherford melakukan penelitian tentang hamburan sinar pada lempeng emas. Hasil
pengamatan tersebut dikembangkan dalam hipotesis model atom Rutherford.
a.

Sebagian besar dari atom merupakan permukaan kosong.

b.

Atom memiliki inti atom bermuatan positif yang merupakan pusat massa atom.

c.

Elektron bergerak mengelilingi inti dengan kecepatan yanga sangat tinggi.

d.

Sebagian besar partikel lewat tanpa mengalami pembelokkan/hambatan. Sebagian kecil


dibelokkan, dan sedikit sekali yang dipantulkan.
Kelemahan Model Atom Rutherford

a.

Menurut hukum fisika klasik, elektron yang bergerak mengelilingi inti memancarkan energi
dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Akibatnya, lama-kelamaan elektron itu akan
kehabisan energi dan akhirnya menempel pada inti.

b.

Model atom rutherford ini belum mampu menjelaskan dimana letak elektron dan cara
rotasinya terhadap ini atom.

c.

Elektron memancarkan energi ketika bergerak, sehingga energi atom menjadi tidak stabil.

d.

Tidak dapat menjelaskan spektrum garis pada atom hidrogen (H).

4. Model Atom Niels Bohr

Pada tahun 1913, Niels Bohr mengemukakan pendapatnya bahwa elektron bergerak
mengelilingi inti atom pada lintasan-lintasan tertentu yang disebut kulit atom. Model atom
Bohr merupakan penyempurnaan dari model atom Rutherford.
Kelemahan teori atom Rutherford diperbaiki oleh Neils Bohr dengan postulat bohr :
a. Elektron-elektron yang mengelilingi inti mempunyai lintasan dan energi tertentu.
b. Dalam orbital tertentu, energi elektron adalah tetap. Elektron akan menyerap energi jika
berpindah ke orbit yang lebih luar dan akan membebaskan energi jika berpindah ke orbit
yang lebih dalam
Kelebihan model atom Bohr adalah atom terdiri dari beberapa kulit untuk tempat
berpindahnya elektron.
Kelemahan model atom Bohr
a.

Tidak dapat menjelaskan efek Zeeman dan efek Strack.

b.

Tidak dapat menerangkan kejadian-kejadian dalam ikatan kimia dengan baik, pengaruh
medan magnet terhadap atom-atom, dan spektrum atom yang berelektron lebih banyak.

D. Bilangan Kuantum
1.

2.

3.

4.

Untuk menentukan kedudukan suatu elektron dalam atom, digunakan bilangan


kuantum.
Bilangan kuantum utama (n): mewujudkan lintasan elektron dalam atom.
n mempunyai harga 1, 2, 3, .....
n = 1 sesuai dengan kulit K
n = 2 sesuai dengan kulit L
n = 3 sesuai dengan kulit M
dan seterusnya
Tiap kulit atau setiap tingkat energi ditempati oleh sejumlah elektron. Jumlah elektron
maksimmm yang dapat menempati tingkat energi itu harus memenuhi rumus Pauli = 2n2.
Contoh:
kulit ke-4 (n=4) dapat ditempati maksimum= 2 x 42 elektron = 32 elektron
Bilangan kuantum azimuth (l) : menunjukkan sub kulit dimana elektron itu bergerak
sekaligus menunjukkan sub kulit yang merupakan penyusun suatu kulit. Bilangan kuantum
azimuth mempunyai harga dari 0 sampai dengan (n-1).
n = 1 ; l = 0 ; sesuai kulit K
n = 2 ; l = 0, 1 ; sesuai kulit L
n = 3 ; l = 0, 1, 2 ; sesuai kulit M
n = 4 ; l = 0, 1, 2, 3 ; sesuai kulit N dan seterusnya
Sub kulit yang harganya berbeda-beda ini diberi nama khusus:
l = 0 ; sesuai sub kulit s (s = sharp)
l = 1 ; sesuai sub kulit p (p = principle)
l = 2 ; sesuai sub kulit d (d = diffuse)
l = 3 ; sesuai sub kulit f (f = fundamental)
Bilangan kuantum magnetik (m): mewujudkan adanya satu atau beberapa tingkatan
energi di dalam satu sub kulit. Bilangan kuantum magnetik (m) mempunyai harga (-l) sampai
harga (+l).
Untuk:
l = 0 (sub kulit s), harga m = 0 (mempunyai 1 orbital)
l = 1 (sub kulit p), harga m = -1, O, +1 (mempunyai 3 orbital)
l = 2 (sub kulit d), harga m = -2, -1, O, +1, +2 (mempunyai 5 orbital)
l = 3 (sub kwit f) , harga m = -3, -2, O, +1, +2, +3 (mempunyai 7 orbital)
Bilangan kuantum spin (s): menunjukkan arah perputaran electron pada sumbunya. Dalam
satu orbital, maksimum dapat beredar 2 elektron dan kedua elektron ini berputar melalui
sumbu dengan arah yang berlawanan, dan masing-masing diberi harga spin +1/2 atau -1/2.
Pertanyaan:
Bagaimana menyatakan keempat bilangan kuantum dari elektron 3s1 ?
Jawab:
Keempat bilangan kuantum dari kedudukan elektron 3s1 dapat dinyatakan sebagai, n= 3 ; l =
0 ; m = 0 ; s = +1/2 ; atau -1/2

E. Konfigurasi Elektron
Elektron tersusun dalam kulit kulit (n) yang dapat dinyatakan dalam huruf kapital, yaitu K,
L, M, N, O, atau angka, yaitu 1, 2, 3, 4, 5, . Tiap kulit memiliki sub sub kulit yang dinyatakan
dengan huruf, yaitu s, p d, f. Dalam sub sub kulit terdapat ruang (orbital) yang dapat menampung
elektron dengan kapasitas tertentu.
Tabel 4.2. Sub sub kulit dan kapasitas elektron di dalamnya

Sub kulit
S
P
D
F

Jumlah ruang
(orbital)
1
3
5
7

Kapasitas
elektron
2
6
10
14

Elektron diisikan pada ruang ruang (orbital) dengan energi yang terendah lebih dulu. Sistem
pengisian elektron berdasarkan tingkat energi ini disebut sebagai Azas Aufbau. Urutan tingkat energi
pada sub sub kulit dapat dilihat pada gambar 4.2.

Gambar 4.2. Tingkat energi atom

Menurut Pauli, dalam satu orbital, tidak boleh diisi oleh elektron dengan arah putaran (spin)
yang sama. Aturan ini disebut sebagai Prinsip Eksklusi Pauli, yang membatasi jumlah elektron
dalam satu orbital maksimal adalah dua.

Gambar 4.3. Arah putaran elektron

Selain dua aturan di atas, dalam pengisian elektron pada orbital juga berlaku Aturan Hund,
yaitu
Elektron yg masuk ke dalam sub kulit yg memiliki lebih dari 1 orbital, disebarkan terlebih dahulu
pada orbital orbital yg tk. energinya sama, dengan spin yg searah
2. Posisi orbital setengah penuh atau penuh lebih stabil
1.

1)
2)

3)
4)

Penulisan konfigurasi elektron dilakukan sebagai berikut :


Unsur Cl (nomor atom 17)
Jumlah elektron = 17
Konfigurasi elektron = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5
Ion Fe3+ (nomor atom 26)
Karena ion bermuatan +3 kehilangan 3 elektron hanya 23 elektron yang terlibat dalam
konfigurasi
Konfigurasi elektron = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d3
Ion F- (nomor atom 9)
Karena ion bermuatan -1 bertambah 1 elektron ada 10 elektron yang terlibat dalam konfigurasi
Konfigurasi elektron = 1s2 2s2 2p6
Unsur Ar (nomor atom 18)
Jumlah elektron = 18
Konfigurasi elektron = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
Catatan :

1. Ion positif terjadi apabila suatu unsur melepaskan elektron jumlah elektron dalam
konfigurasi lebih sedikit daripada jumlah elektron pada nomor atom

2. Ion negatif terjadi apabila suatu unsur menerima elektron jumlah electron dalam
konfigurasi lebih banyak daripada jumlah elektron pada nomor atom

3. Suatu unsur membentuk ion positif atau negatif agar memiliki konfigurasi seperti gas mulia
4. Gas mulia memiliki konfigurasi dengan orbital penuh, umumnya berakhir pada orbital np6,
kecuali unsur He (konfigurasi elektron = 1s2)

SISTEM PERIODIK UNSUR


A. SEJARAH PERKEMBANGAN PERIODIK UNSUR
Penyusun system periodic unsure telah mengalami banyak perubahan dan oenyempurnaan.
Mulai dari Antoine Lavoiser, J. Newlands, O. Mendeleev hinggan Henry Moseley

1. Pengelompokkan Unsur Menurut Lavoiser


Pada 1789, mengelompokan 33 unsur kimia.
a. GAS
Cahaya,Kalor,Oksigen,Nitrogen,Hidrogen
b. TANAH
Kapur,Magnesium Oksida, Barium Oksida, Aluminium Oksida, Silikon Oksida
c. LOGAM
Antimon, Perak, Arsenik, Bismuth, Kobalt, Tembaga, Timah, Besi, Mangan, Raksa,
Molibdenum, Nikel, Emas, Platina,Timbel,Tungsten, Seng
d. NON LOGAM
Sulfur, Fosfor, Karbon, Asam Klorida, Asam Fluorida, Asam Borak

2. Pengelompokkan Unsur Menurut Johann Wolfgang Dbereiner (1817)


Johann Wolfgang Dbereiner (1817) orang pertama yang menemukan adanya hubungan
antara sifat unsur dan massa atom relatifnya. Temuan Dobereiner adalah:
Jika tiga unsur yang sama sifatnya disusun secara berurutan menurut bertambahnya massa
atom relatifnya, maka:
a. Massa atom relatif unsur yang kedua merupakan rata-rata massa atom relatif unsur pertama
dan ketiga.
b. Sifat lain unsur yang kedua menunjukkan sifat antara yang pertama dan ketiga.
Selanjutnya kelompok tiga unsur ini disebut triade.

3. Pengelompokkan Unsur Menurut J. Newlands


John Newlands (1865) menemukan hubungan lain antara sifat unsur dengan massa atom
relatif, sesuai dengan hukum yang disebutnya hukum oktaf. Ia menyusun unsur-unsur ke
dalam kelompok tujuh unsur dan setiap unsure kedelapan mempunyai sifat yang mirip
dengan unsur pertama, unsure kesembilan mirip dengan unsur kedua, dan seterusnya. Hukum
oktaf Newlands ternyata hanya berlaku untuk unsur-unsurbdengan massa atom relatif sampai
20 (kalsium). Kemiripan sifat terlalu dipaksakan apabila pengelompokan dilanjutkan.
Kelemahannya ialah:
a. Tidak memperhitungkan letak unsur-unsur yang belum ditemukan
b. Terdapat banyak pasangan unsur yang terpaksa ditempatkan pada satu posisi daftar.

4. Pengelompokkan Unsur Menurut O. Mendeleev


Dmitriy Ivanovich Mendeleev (1834-1907) Ahli kimia dari Kekaisaran Rusia yang
menciptakan tabel periodic berdasarkan peningkatan bilangan atom. Pada tahun 1869
melakukan pengamatan bahwa sifat unsur merupakan fungsi periodic dari massa atom
relatifnya. Sifat akan berulang secara periodik bila unsure disusun berdasarkan kenaikan
massa atom relatifnya Unsur-unsur yang memiliki kemiripan sifat diletakkan pada satu lajur
vertikal yang disebut golongan. Unsur-unsur juga disusun berdasarkan kenaikan massa atom
relatifnya dan ditempatkan dalam satu lajur yang disebut periode. Mendeleyev
mengungkapkan suatu hukum periodik yang berbunyi: Sifat unsur-unsur merupakan fungsi
periodic dari massa atom relatifnya
Tabel Sistem Periodik Mendeleyev yang telah disempurnakan (1871) terdiri atas golongan
(lajur tegak) dan periode (deret mendatar). Keuntungan Tabel Periodik Mendeleyev dalam
memahami sifat unsur ialah:
a. Sifat kimia dan sifat fisika unsur dalam satu golongan berubah secara teratur.
b. Dapat meramal sifat unsur yang belum diketemukan, yang akan mengisi tempat kosong
dalam daftar.
c. Tabel ini tidak mengalami perubahan setelah penemuan unsur-unsur gas mulia.
Kelemahan Tabel Periodik Mendeleyev:
a. Panjang periode tidak sama.
b. Triade besi (Fe, Co, dan Ni), triade platina ringan (Ru, Rh, dan Pd), dan triade platina (Os, Ir,
dan Pt) dimasukkan ke dalam golongan VIII.

c.

Selisih massa atom relatifnya antara dua unsur yang berurutan tidak teratur (antara 1 dan
+4), sehingga sukar untuk meramal unsur-unsur yang belum ditemukan.

5. Pengelompokkan Henry Moseley


Henry Mosely melakukan percobaan menggunakan berbagai logam sebagai antikatoda pada
tabung sinar X. Moseley menyimpulkan bahwa ada perubahan yang teratur dari energi sinar
X sesuai dengan perubahan nomor atom dan bukan massa atom relatif. Dengan demikian
hokum periodik menjadi: Sifat unsur-unsur merupakan fungsi periodik dari nomor atom
Berikut kita pelajari Tabel Sistem Periodik sederhana, yaitu mulai nomor atom 1 (hidrogen)
sampai nomor atom 20 (kalsium) seperti ditunjukkan gambar 16. Kedua puluh unsur ini
termasuk unsur-unsur utama dan nomor golongannya dibubuhi huruf A. Tabel Sistem
Periodik selengkapnya tertera dihalaman 39, akan kita pelajari lebih lanjut di kelas II. Unsurunsur yang terletak pada lajur tegak disebut golongan. Golongan-golongan diberi nomor I, II,
III, dan seterusnya. Misalnya Golongan II terdiri dari unsur-unsur berilium, magnesium, dan
kalsium. Unsur-unsur dalam deret mendatar disebut periode. Misalnya, delapan unsur-unsur
mulai natrium sampai argon terletak dalam periode. Perhatikan pula struktur elektron unsurunsur dalam gambar. Unsur-unsur tersebut mempunyai pola yang sama. Dari litium sampai
neon, banyaknya elektron pada kulit terluar bertambah dari periode 1 sampai 8. Kemudian
terulang lagi pada periode berikutnya dari natrium pada periode 1 sampai argon pada periode
8. Dalam setiap golongan, banyaknya elektron pada kulit terluar setiap unsur selalu sama
sesuai nomor golongannya. Misalnya, fluor dan klor keduanya merupakan unsur-unsur yang
terletak pada golongan VII, maka kedua unsur tersebut memiliki 7 elektron pada kulit
terluarnya. Struktur elektron sangat penting untuk memahami sifat-sifat unsur pada Tabel
Sistem Periodik.
Kesimpulan dari model SPU Henry Gwyn Jeffreys Moseley (23 November 188710 August
1915) yaitu

a. Atom dapat terbagi menjadi partikel dasar atau partikel subatom.


b. Atom diketahui tersusun oleh proton, electron dan netron.
c. Jumlah proton merupakan sifat khas unsur. Setiap unsur mempunyai jumlah proton tertentu
yang berbeda dari unsur lain.
d. Jumlah proton suatu unsur dinyatakan sebagai nomor atom.
e. Sistem periodik modern tersusun berdasarkan kenaikan nomor atom dan kemiripan sifat
f. Lajur horisontal yang disebut periode, tersusun berdasarkan kenaikan nomor atom
g. lajur vertikal yg disebut golongan, tersusun berdasarkan kemiripan sifat
h. Unsur gol. A disebut gol. Utama, Unsur gol. B disebut gol. Transisi.
i. Golongan dapat dieri tanda no 1 sampai 18 berurutan dari kiri ke kanan. Berdasarkan peno
moran ini, golongan transisi mempunyai nomor 3 sampai 12.
j. Sistem periodik modern tersusun atas
k. periode dan 18 golongan yang terbagi menjadi
l. golongan utama atau golongan A dan 8 golongan transisi atau golongan B.
m. Sistem Periodik Modern merupakan penyempurnaan dari Hukum periodik Mendeleev

Periode dalam SPU PERIODE > LAJUR HORIZONTAL > Menunjukkan nomor Kulit
Atom yang sudah terisi elektron
Periode 1 > Kulit K > 2 unsur
Periode 2 > Kulit L > 8 unsur
Periode 3 > Kulit M > 8 unsur
Periode 4 > Kulit N > 18 unsur
Periode 5 > Kulit O > 18 unsur
Periode 6 > Kulit P > 32 unsur (18 unsur kulit N + 14 unsur Lantanida)
Periode 7 > Kulit Q > belum lengkap+unsure deret Aktinida
B. Sifat Keperiodikan Unsur
Yang dimaksud dengan sifat-sifat periodik ialah bahwa ada hubungan antara sifat-sifat
suatu unsur dengan letaknya pada Tabel Sistem Periodik. Sifat sifat ini berubah dan
berulang secara periodik, sesuai dengan perubahan nomor atom dan konfigurasi elektron.
Berikut kita bahas tentang: jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas elektron,
keelektronegatifan, dan kelogaman.
1. Jari-jari atom
Jari-jari atom adalah jarak dari inti atom sampai ke elektron pada kulit terluar. Dikenal pula
jari-jari ion positif dan jari-jari ion negatif.
a. Untuk unsur-unsur segolongan:
Jari-jari atom makin ke bawah makin besar. Karena jumlah kulit yang dimiliki atom semakin
banyak, maka kulit terluar semakin jauh dari inti atom.
b. Untuk unsur-unsur seperiode:
Jari-jari atom semakin pendek dari kiri ke kanan. Sekalipun jumlah kulitnya sama, tetapi
banyaknya proton bertambah sehingga elektron-elektron trluar tertarik lebih dekat ke arah
inti.
Jari-jari ion positip: Jika suatu atom melepaskan electron sehingga terbentuk ion positip
(kation),
X
X+ + 1 e

Pada kation jumlah proton lebih banyak daripada elektron dan mempunyai konfigurasi
elektron yang stabil seperti pada gas mulia.

Jari-jari kation ini lebih kecil daripada jari-jari atomnya. Hal ini disebabkan lepasnya
elektron terluar mengakibatkan kulitnya berkurang.

Jari-jari ion negative Jika suatu atom menangkap elektron sehingga terbentuk ion negatif
(anion),
Y+1e
Y
Pada anion jumlah elektron lebih banyak daripada proton dan mempunyai konfigurasi
elektron yang stabil seperti pada gas mulia.

Jari-jari anion ini lebih besar daripada jari-jari atomnya. Sebab tambahan elektron ini
mengakibatkan terjadi tolak-menolak antar elektron di kulit terluar

Energi ionisasi Untuk melepas elektron terluar dari suatu atom dalam wujudngas diperlukan
energi. Energi minimum yang diperlukan ini disebut energi ionisasi pertama. Selain itu
dikenal pula energi ionisasi kedua, ketiga, dan seterusnya. Energi ionisasi kedua, berarti
energi minimum yang diperlukan untuk melepas elektron kedua dari suatu ion yang
bermuatan +1. Besarnya energi ionisasi 20 unsur pertama tampak
pada Tabel 11 berikut.

Afinitas elektron: Energi yang yang dilepas oleh suatu atom dalam wujud gas pada saat
menerima electron. Semakin besar harga afinitas elektron suatu atom, semakin mudah unsure
tersebut membentuk ion negatif. Afinitas elektron unsur-unsur dalam satu golongan dari atas
ke bawah berkurang dan dalam satu periode dari kiri ke kanan bertambah
Keelektronegatifan merupakan ukuran kemampuan suatu atom untuk menarik elektron
dalam ikatannya. Unsur-unsur dalam satu golongan dari atas ke bawah harga
keelektronegatifannya berkurang. Unsur-unsur dalam satu periode dari kiri ke kanan harga
keelektronegatifannya semakin besar. Dalam satu golongan dari atas ke bawah sifat logam
bertambah. Dalam satu periode dari kiri ke kanan sifat logam berkurang.

IKATAN KIMIA
A. Definisi Ikatan Kimia

Adalah ikatan yang terjadi antar atom atau antar molekul dengan cara sebagai
berikut :
1. atom yang 1 melepaskan elektron, sedangkan atom yang lain menerima elektron (serah
terima elektron)
2. penggunaan bersama pasangan elektron yang berasal dari masing-masing atom yang
berikatan
3. penggunaan bersama pasangan elektron yang berasal dari salah 1 atom yang berikatan
Tujuan pembentukan ikatan kimia adalah agar terjadi pencapaian kestabilan suatu
unsur. Elektron yang berperan pada pembentukan ikatan kimia adalah elektron valensi dari
suatu atom/unsur yang terlibat. Salah 1 petunjuk dalam pembentukan ikatan kimia adalah
adanya 1 golongan unsur yang stabil yaitu golongan VIIIA atau golongan 18 (gas mulia).
Maka dari itu, dalam pembentukan ikatan kimia; atom-atom akan membentuk konfigurasi
elektron seperti pada unsur gas mulia.Unsur gas mulia mempunyai elektron valensi sebanyak
8 (oktet) atau 2 (duplet, yaitu atom Helium).
Period
e
1
2
3
4
5
6

Unsu
r
He
Ne
Ar
Kr
Xe
Rn

Nomor
Atom
2
10
18
36
54
86

2
2
2
2
2
2

8
8
8
8
8

8
18 8
18 18 8
18 32 18

Kecenderungan unsur-unsur untuk menjadikan konfigurasi elektronnya sama seperti


gas mulia terdekat dikenal dengan istilah Aturan Oktet
Sifat Atom dan Ikatan Kimia adalah
1. Suatu partikel baik berupa ion bermuatan, inti atom dan elektron diantara mereka, akan
membentuk ikatan kimia karena akan menurunkan energi potensial antara partikel positif dan
negatif
2. Dalam tataran atomik, kita membedakan adanya logam dan non logam berdasarkan beberapa
sifat yang berhubungan dalam tabel periodik
3 Cara Penulisan Transfer Elektron
1. Penggambaran dengan konfigurasi elektron
2. Penggambaran dengan diagram orbital
3. Penggunaan simbol titik elektron Lewis

Hubungan Orde Ikatan, Panjang Ikatan dan Energi Ikatan

Ikatan

Orde
Ikatan

Panjang Ratarata (pm)

Energi
Ikatan
(kJ/mol)

CO
C=O
CO
CC
C=C
CC
NN
N=N
NN

1
2
3
1
2
3
1
2
3

143
123
113
154
134
121
146
122
110

358
745
1070
347
614
839
160
418
945

Lambang Lewis
Adalah lambang atom yang dilengkapi dengan elektron valensinya.
Lambang Lewis gas mulia menunjukkan 8 elektron valensi (4 pasang).
Lambang Lewis unsur dari golongan lain menunjukkan adanya elektron tunggal (belum
berpasangan).
Berdasarkan perubahan konfigurasi elektron yang terjadi pada pembentukan ikatan, maka
ikatan kimia dibedakan menjadi 4 yaitu : ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinat
/ koordinasi / dativ dan ikatan logam.
Simbol Titik Elektron Lewis ialah:
1. Dalam model simbol titik elektron Lewis (G.N. Lewis1875 1946), simbol unsur
mewakili inti dan elektron bagian dalam sedangkan titik-titik disekitarnya
menunjukkan elektron valensi
2. Nomor grup A yang menunjukkan jumlah elektron valensi
3. Tempatkan satu titik pada masing-masing sisi (atas, bawah, kiri, kanan)
4. Baru pasangkan titik-titik hingga semua terpakai

B. MACAM MACAM IKATAN KIMIA


Ikatan Ion ( elektrovalen )

1. Terjadi jika atom unsur yang memiliki energi ionisasi kecil/rendah melepaskan
elektron valensinya (membentuk kation) dan atom unsur lain yang mempunyai
afinitas elektron besar/tinggi menangkap/menerima elektron tersebut (membentuk
anion).
2. Kedua ion tersebut kemudian saling berikatan dengan gaya elektrostatis (sesuai
hukum Coulomb).
3. Unsur yang cenderung melepaskan elektron adalah unsur logam sedangkan unsur
yang cenderung menerima elektron adalah unsur non logam.

Model Ikatan Ionik


1. Fokus utama model ikatan ionik adalah adanya transfer elektron dari logam ke non logam
untuk membentuk ion yang kemudian bersatu membentuk padatan senyawa ionik
2. Berdasarkan fenomena yang terjadi Lewis mengajukan aturan oktet, saat atom-atom
berikatan, ia akan melepas, menangkap atau memakai bersama elektron untuk mencapai
pengisian kulit terluar 8 (atau 2) elektron
Sifat-sifat Ikatan Ionik
1. Keras
2. Kaku
3. Rapuh

1.
2.
3.

4.

Pita Elektron Ikatan Logam


Secara umum atom logam berukuran besar, logam dapat dengan mudah kehilangan elektron
terluar (IE rendah) namun sulit menangkap/memperoleh elektron
Sifat ini mengarahkan logam-logam untuk sharing elektron valensi mereka dengan cara yang
berbeda pada ikatan kovalen
Dalam model ikatan logam, elektron valensi atom-atom logam yang berdekatan akan
berkumpul membentuk pita (lautan elektron) yang terdistribusi secara merata diantara atomatom tersebut dan disekitar inti dan elektron bagian dalam
Pada ikatan ini elektron sharing terdelokalisasi dan bergerak bebas disekujur potongan
logam.

Contoh 1 :
Ikatan antara

dengan

Konfigurasi elektronnya :
= 2, 8, 1

= 2, 8, 7

Atom Na melepaskan 1 elektron valensinya sehingga konfigurasi elektronnya sama


dengan gas mulia.
Atom Cl menerima 1 elektron pada kulit terluarnya sehingga konfigurasi elektronnya
sama dengan gas mulia.

(2,8,1)

(2,8)

(2,8,7)

(2,8,8)

Antara ion Na+ dengan

terjadi gaya tarik-menarik elektrostatis sehingga terbentuk

senyawa ion NaCl.


Senyawa yang mempunyai ikatan ion antara lain :
1. Golongan alkali (IA) [kecuali atom H] dengan golongan halogen (VIIA)
2. Contoh : NaF, KI, CsF
3. Golongan alkali (IA) [kecuali atom H] dengan golongan oksigen (VIA)
4. Contoh : Na2S, Rb2S,Na2O
5. Golongan alkali tanah (IIA) dengan golongan oksigen (VIA)
6. Contoh : CaO, BaO, MgS

1)
2)
3)
4)
5)
6)

Sifat umum senyawa ionik :


Titik didih dan titik lelehnya tinggi
Keras, tetapi mudah patah
Penghantar panas yang baik
Lelehan maupun larutannya dapat menghantarkan listrik (elektrolit)
Larut dalam air
Tidak larut dalam pelarut/senyawa organik (misal : alkohol, eter, benzena)

1.
2.
3.
4.

5.

2). Ikatan Kovalen


Adalah ikatan yang terjadi karena pemakaian pasangan elektron secara bersama oleh 2 atom
yang berikatan.
Ikatan kovalen terjadi akibat ketidakmampuan salah 1 atom yang akan berikatan untuk
melepaskan elektron (terjadi pada atom-atom non logam).
Ikatan kovalen terbentuk dari atom-atom unsur yang memiliki afinitas elektron tinggi serta
beda keelektronegatifannya lebih kecil dibandingkan ikatan ion.
Atom non logam cenderung untuk menerima elektron sehingga jika tiap-tiap atom non logam
berikatan maka ikatan yang terbentuk dapat dilakukan dengan cara mempersekutukan
elektronnya dan akhirnya terbentuk pasangan elektron yang dipakai secara bersama.
Pembentukan ikatan kovalen dengan cara pemakaian bersama pasangan elektron tersebut
harus sesuai dengan konfigurasi elektron pada unsur gas mulia yaitu 8 elektron (kecuali He
berjumlah 2 elektron).
Model Ikatan Kovalen
1. Jika kita membuka literatur kimia berupa hand book atau ensiklopedi maka akan
didapati sebagian besar senyawa kimia yang ada dialam berupa senyawa kovalen
2. Senyawa kovalen mengambil porsi terbesar dan yang utama dalam model ikatan
kimia antar unsur-unsur dialam

Elektronegatifitas dan Polaritas Ikatan


1. Dicetuskan pertama kali oleh Linus Pauling dan menelurkan skala elektronegatifitas
(EN) dari unsur dalam tabel periodik
2. Gambaran Umum: Kita bisa memperkirakan energi ikatan H F akan memiliki nilai
diantara energi H H (432 kJ/mol) dan F F (159 kJ/mol). Namun ternyata nilai
energi ikatan H F sebesar 565 kJ/mol
3. Pauling menduga besarnya energi ini karena ada kontribusi elektrostatik dalam ikatan
tsb.
4. Jika F menarik elektron lebih banyak kearahnya, maka pemakaian bersama yang tidak
seimbang ini memicu timbulnya muatan parsial negatif pada F dan positif pada H.
Beda muatan ini kemudian menimbulkan gaya tarik elektrostatik sehingga ikatan H
F lebih besar energinya dari yang diperkirakan

Elektronegatifitas dan Bilangan Oksidasi


1. Penentuan bilangan Oksidasi berdasarkan elektronegatifitas:

2. Atom yang lebih elektronegatif mendapatkan semua elektron sharing dan atom yang kurang
elektronegatif dihitung nol
3. Tiap-tiap atom dalam ikatan masing-masing dihitung semua elektron tak berikatannya
sendiri-sendiri
4. Bilangan oksidasi diberikan oleh rumus:
5. Biloks = jml e valensi (jml e share + jml e non share)
6. Contoh HCl memiliki elektron valensi 7 dan elektron share 2 sehingga biloksnya = 7 8 =
-1. sedangkan H dihitung biloks = 1 0 = 1

Ada 3 jenis ikatan kovalen :


a). Ikatan Kovalen Tunggal
Contoh 1 :
1. Ikatan yang terjadi antara atom H dengan atom H membentuk molekul H2
2. Konfigurasi elektronnya :
a.
=1
3.

Ke-2 atom H yang berikatan memerlukan 1 elektron tambahan agar diperoleh konfigurasi
elektron yang stabil (sesuai dengan konfigurasi elektron He).
4. Untuk itu, ke-2 atom H saling meminjamkan 1 elektronnya sehingga terdapat sepasang
elektron yang dipakai bersama.

1.
2.

Rumus struktur

Rumus kimia

= H2

Contoh 2 :
Ikatan yang terjadi antara atom H dengan atom F membentuk molekul HF
Konfigurasi elektronnya :
=1
= 2, 7

3.
4.

5.

Atom H memiliki 1 elektron valensi sedangkan atom F memiliki 7 elektron valensi.


Agar atom H dan F memiliki konfigurasi elektron yang stabil, maka atom H dan atom F
masing-masing memerlukan 1 elektron tambahan (sesuai dengan konfigurasi elektron He dan
Ne).
Jadi, atom H dan F masing-masing meminjamkan 1 elektronnya untuk dipakai bersama.

Rumus struktur

Rumus kimia

= HF

b). Ikatan Kovalen Rangkap Dua


Contoh :
Ikatan yang terjadi antara atom O dengan O membentuk molekul O2
Konfigurasi elektronnya :
= 2, 6
Atom O memiliki 6 elektron valensi, maka agar diperoleh konfigurasi elektron yang stabil
tiap-tiap atom O memerlukan tambahan elektron sebanyak 2.
Ke-2 atom O saling meminjamkan 2 elektronnya, sehingga ke-2 atom O tersebut akan
menggunakan 2 pasang elektron secara bersama.

Rumus struktur

Rumus kimia

: O2

Soal :
Tuliskan pembentukan ikatan kovalen dari senyawa berikut : (lengkapi dengan rumus struktur
dan rumus kimianya)
1) Atom C dengan O membentuk molekul CO2
2) Atom C dengan H membentuk molekul C2H4 (etena)

c). Ikatan Kovalen Rangkap Tiga


Contoh 1:
o Ikatan yang terjadi antara atom N dengan N membentuk molekul N2
o Konfigurasi elektronnya :
= 2, 5
o Atom N memiliki 5 elektron valensi, maka agar diperoleh konfigurasi elektron yang stabil
tiap-tiap atom N memerlukan tambahan elektron sebanyak 3.
o Ke-2 atom N saling meminjamkan 3 elektronnya, sehingga ke-2 atom N tersebut akan
menggunakan 3 pasang elektron secara bersama.

Rumus struktur

Rumus kimia

: N2

Contoh 2:
Ikatan antara atom C dengan C dalam etuna (asetilena, C2H2).
Konfigurasi elektronnya :
= 2, 4
=1

Atom C mempunyai 4 elektron valensi sedangkan atom H mempunyai 1 elektron.


Atom C memasangkan 4 elektron valensinya, masing-masing 1 pada atom H dan 3 pada
atom C lainnya.

(Rumus Lewis)

(Rumus bangun/struktur)

3). Ikatan Kovalen Koordinasi / Koordinat / Dativ / Semipolar


o Adalah ikatan yang terbentuk dengan cara penggunaan bersama pasangan elektron
yang berasal dari salah 1 atom yang berikatan [Pasangan Elektron Bebas (PEB)],
sedangkan atom yang lain hanya menerima pasangan elektron yang digunakan
bersama.
o Pasangan elektron ikatan (PEI) yang menyatakan ikatan dativ digambarkan dengan
tanda anak panah kecil yang arahnya dari atom donor menuju akseptor pasangan
elektron.

Contoh 1:
o Terbentuknya senyawa

atau

Ikatan Logam
Adalah ikatan yang terbentuk akibat adanya gaya tarik-menarik yang terjadi antara muatan
positif dari ion-ion logam dengan muatan negatif dari elektron-elektron yang bebas bergerak.
Atom-atom logam dapat diibaratkan seperti bola pingpong yang terjejal rapat 1 sama lain.
Atom logam mempunyai sedikit elektron valensi, sehingga sangat mudah untuk dilepaskan
dan membentuk ion positif.
Maka dari itu kulit terluar atom logam relatif longgar (terdapat banyak tempat kosong)
sehingga elektron dapat berpindah dari 1 atom ke atom lain.
Mobilitas elektron dalam logam sedemikian bebas, sehingga elektron valensi logam
mengalami delokalisasi yaitu suatu keadaan dimana elektron valensi tersebut tidak tetap
posisinya pada 1 atom, tetapi senantiasa berpindah-pindah dari 1 atom ke atom lain.

Gambar Ikatan Logam


Elektron-elektron valensi tersebut berbaur membentuk awan elektron yang menyelimuti ionion positif logam.
Struktur logam seperti gambar di atas, dapat menjelaskan sifat-sifat khas logam yaitu :
a). berupa zat padat pada suhu kamar, akibat adanya gaya tarik-menarik yang cukup kuat antara
elektron valensi (dalam awan elektron) dengan ion positif logam.
b). dapat ditempa (tidak rapuh), dapat dibengkokkan dan dapat direntangkan menjadi kawat.
Hal ini akibat kuatnya ikatan logam sehingga atom-atom logam hanya bergeser sedangkan
ikatannya tidak terputus.

c). penghantar / konduktor listrik yang baik, akibat adanya elektron valensi yang dapat bergerak
bebas dan berpindah-pindah. Hal ini terjadi karena sebenarnya aliran listrik merupakan aliran
elektron.
Polarisasi Ikatan Kovalen
1. Suatu ikatan kovalen disebut polar, jika Pasangan Elektron Ikatan (PEI) tertarik lebih kuat ke
salah 1 atom.
Contoh 1 :

1. Dalam tiap molekul di atas, ke-2 atom yang berikatan menarik PEI sama kuat karena atomatom dari unsur sejenis mempunyai harga keelektronegatifan yang sama.
2. Akibatnya muatan dari elektron tersebar secara merata sehingga tidak terbentuk kutub.
Contoh 3 :

1.

Meskipun atom-atom penyusun CH4 dan CO2 tidak sejenis, akan tetapi pasangan elektron
tersebar secara simetris diantara atom-atom penyusun senyawa, sehingga PEI tertarik sama
kuat ke semua atom (tidak terbentuk kutub).

Momen Dipol ( )
Adalah suatu besaran yang digunakan untuk menyatakan kepolaran suatu ikatan kovalen.
Dirumuskan :
=Qxr ;
1 D = 3,33 x 10-30 C.m
keterangan :
= momen dipol, satuannya debye (D)
Q = selisih muatan, satuannya coulomb (C)
r = jarak antara muatan positif dengan muatan negatif, satuannya meter (m)

Perbedaan antara Senyawa Ion dengan Senyawa Kovalen


No
Sifat
Senyawa Ion
Senyawa Kovalen
1
Titik didih
Tinggi
Rendah
2
Titik leleh
Tinggi
Rendah
3
Wujud
Padat pada suhu
Padat,cair,gas pada

Daya hantar listrik

5
6

Kelarutan dalam air


Kelarutan dalam
trikloroetana (CHCl3)

kamar
Padat = isolator
Lelehan=
konduktor
Larutan =
konduktor
Umumnya larut

suhu kamar

Tidak larut

Larut

Padat = isolator
Lelehan = isolator
Larutan=ada yang
konduktor
Umumnya tidak larut

Pengecualian dan Kegagalan Aturan Oktet


1). Pengecualian Aturan Oktet
a) Senyawa yang tidak mencapai aturan oktet
Meliputi senyawa kovalen biner sederhana dari Be, B dan Al yaitu atom-atom yang elektron
valensinya kurang dari empat (4).
Contoh : BeCl2, BCl3 dan AlBr3
b) Senyawa dengan jumlah elektron valensi ganjil
Contohnya : NO2 mempunyai jumlah elektron valensi (5 + 6 + 6) = 17

c) Senyawa dengan oktet berkembang


Unsur-unsur periode 3 atau lebih dapat membentuk senyawa yang melampaui aturan oktet /
lebih dari 8 elektron pada kulit terluar (karena kulit terluarnya M, N dst dapat menampung 18
elektron atau lebih).
Contohnya : PCl5, SF6, ClF3, IF7 dan SbCl5

2). Kegagalan Aturan Oktet


Aturan oktet gagal meramalkan rumus kimia senyawa dari unsur transisi maupun post
transisi.
Contoh :
1. atom Sn mempunyai 4 elektron valensi tetapi senyawanya lebih banyak dengan tingkat
oksidasi +2
2. atom Bi mempunyai 5 elektron valensi tetapi senyawanya lebih banyak dengan tingkat
oksidasi +1 dan +3
Penyimpangan dari Aturan Oktet dapat berupa :
1) Tidak mencapai oktet

2) Melampaui oktet ( oktet berkembang )

1)
2)
3)
4)

1)
2)
3)
4)
5)

Penulisan Struktur Lewis


Langkah-langkahnya :
Semua elektron valensi harus muncul dalam struktur Lewis
Semua elektron dalam struktur Lewis umumnya berpasangan
Semua atom umumnya mencapai konfigurasi oktet (khusus untuk H, duplet)
Kadang-kadang terdapat ikatan rangkap 2 atau 3 (umumnya ikatan rangkap 2 atau 3 hanya
dibentuk oleh atom C, N, O, P dan S)
Langkah alternatif : ( syarat utama : kerangka molekul / ion sudah diketahui )
Hitung jumlah elektron valensi dari semua atom dalam molekul / ion
Berikan masing-masing sepasang elektron untuk setiap ikatan
Sisa elektron digunakan untuk membuat semua atom terminal mencapai oktet
Tambahkan sisa elektron (jika masih ada), kepada atom pusat
Jika atom pusat belum oktet, tarik PEB dari atom terminal untuk membentuk ikatan rangkap
dengan atom pusat

Resonansi
a. Suatu molekul atau ion tidak dapat dinyatakan hanya dengan satu struktur Lewis.
b. Kemungkinan-kemungkinan struktur Lewis yang ekivalen untuk suatu molekul atau ion
disebut Struktur Resonansi.
Contoh :

c.

Dalam molekul SO2 terdapat 2 jenis ikatan yaitu 1 ikatan tunggal (


rangkap (

) dan 1 ikatan

).

d. Berdasarkan konsep resonansi, kedua ikatan dalam molekul SO2 adalah ekivalen.
e. Dalam molekul SO2 itu, ikatan rangkap tidak tetap antara atom S dengan salah 1 dari 2 atom
O dalam molekul itu, tetapi silih berganti.
f. Tidak satupun di antara ke-2 struktur di atas yang benar untuk SO2, yang benar adalah
gabungan atau hibrid dari ke-2 struktur resonansi tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
Sudarmo, Unggul, 2004. Kimia Untuk SMA Kelas X, Erlangga:Jakarta
Purba, Mitchel. 2004. Kimia Untuk SMA Kelas X, Erlangga:Jakarta
Wikipedia, 2010, Struktur Atom, http://www.wikipedia-Struktur-Atom.com diakses tanggal 29
Desember 2010, Pukul 13.00
Diposkan oleh Evelyne Rose di 04.52
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
Tidak ada komentar:
Poskan Komentar
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Armada Pemilik Hati.mp3

Free Mp3 Codes Indo at www.musik-live.net

Daily Calendar
Time
Facebook Badge
Debby Hardiana

Create Your Badge

Pengikut
Arsip Blog

2013 (2)

2012 (1)

2011 (14)
o November (2)
o Oktober (12)

Last Word II

Geisha - Remuk Jantung ku

Vierra - Keseppian

Last Word

Kimia - Struktur Atom, Sistem Periodik Unsur dan ...

Debby ft Zaenal

Cara Buat Danbo

Makalah Asbab Al - Nuzul

Puisi Dari Encen kuu

I LoveYou, Zaenal

Aku sampai menangis pas dia nyanyi lagu inii, aku ...

Lagu Kesukaan Syangkuu

Mengenai Saya

Evelyne Rose
Lihat profil lengkapku

Anda mungkin juga menyukai