Anda di halaman 1dari 35

BAB 4

SISTEM PERIODIK
UNSUR-UNSUR
1 Sistem Periodik Modern
2 Perkembangan Dasar
Pengelompokan Unsur
3 Beberapa Golongan Unsur
dalam Sistem Periodik
4 Sifat-sifat Periodik Unsur
Sistem Periodik Modern
Periode
Lajur-lajur horizontal dalam sistem periodik disebut periode.
Sistem periodik modern terdiri atas 7 periode.

Golongan
Kolom-kolom vertikal dalam sistem periodik disebut golongan.
Sistem periodik modern terdiri atas 18 kolom vertikal. Ada dua
cara penamaan golongan:
1. Sistem 8 golongan
sistem periodik dibagi menjadi 8 golongan yang masing-
masing terdiri atas golongan utama (golongan A) dan
golongan tambahan (golongan B).
2. Sistem 18 golongan
Sistem periodik dibagi ke dalam 18 golongan, yaitu
golongan I sampai dengan 18.
Unsur Transisi
Unsur transisi adalah unsur-unsur yang terletak pada golongan-
golongan B, yaitu golongan IIIB hingga IIB (golongan 3 – 12).

Transisi Dalam
Dua baris unsur yang ditempatkan di bagian bawah Tabel
Periodik disebut unsur transisi dalam, yaitu:
1. lantanida, yang beranggotakan nomor atom 57 – 70
(14 unsur)
2. aktinida, yang beranggotakan nomor atom 89 – 102
(14 unsur.
Hubungan Konfigurasi Elektron dengan
Sistem Periodik
Hubungan konfigurasi elektron dengan sistem periodik:
• nomor periode sama dengan jumlah kulit
• nomor golongan sama dengan elektron valensi

Contoh:
Misalkan unsur X dengan konfigurasi elektron sebagai berikut.
X:2 8 18 3
Maka, unsur itu terletak pada periode keempat (karena
mempunyai 4 kulit), golongan IIIA (karena mempunyai 3
elektron valensi)
Perkembangan Dasar Pengelompokan Unsur

1. Pengelompokan atas logam dan nonlogam


Penggolongan unsur yang pertama dilakukan oleh
Antoine Lavoiser (1789).

 Kelemahan : pengelompokan masih terlalu umum, ada


senyawa dan zat lain yang bukan merupakan unsur.
 Kelebihan : sudah mengelompokkan 33 unsur yang ada
berdasarkan sifat kimia sehingga bisa dijadikan referensi
bagi ilmuwan-ilmuwan setelahnya.
2. Triade Dobeiner
Pada tahun 1829, Johann Wolfgang Dobereiner,
seorang ilmuwan Jerman, mengelompokan ke dalam
kelompok-kelompok tiga unsur yang disebutnya triade.

 Dobereiner menyusun kelompok unsur-unsur yang sifat-


sifatnya hampir mirip dan masing-masing kelompok terdiri
atas tiga unsur.
 Ketiga unsur disusun berdasarkan kenaikan nomor atom,
dan ternyata massa atom unsur yang kedua mendekati
massa rata-rata unsur pertama dan ketiga.
3. Hukum Oktaf Newlands
John Alexander Reina Newlands (1865) mengelompokkan
unsur-unsur berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya
(Ar). Ia mengamati setiap pengulangan delapan unsur akan
terdapat kemiripan sifat.

Kelemahan dari teori ini adalah :


 Dalam kenyataannya masih ditemukan beberapa oktaf yang
isinya lebih dari delapan unsur.
 Penggolongannya tidak cocok untuk unsur yang massa
atomnya sangat besar.
 Hukum Oktaf Newlands ternyata hanya berlaku untuk
unsur-unsur ringan.
 Jika diteruskan, teryata kemiripan sifat terlalu dipaksakan.
…Perkembangan Dasar Pengelompokan Unsur
4. Sistem Periodik Mendeleev
Dmitry Ivanovich Mendeleev menyimpulkan bahwa sifat-sifat unsur
merupakan fungsi periodik dari massa atom relatifnya (Ar).

 Mendeleev menempatkan unsur-


unsur yang mempunyai kemiripan
sifat dalam satu lajur vertikal, yang
disebut golongan.
 Lajur-lajur horizontal, yaitu lajur
tempat unsur-unsur disusun
berdasarkan kenaikan massa
atomn relatifnya , disebut periode.
5. Sistem Periodik Modern
Henry Moseley (1913) menunjukkan bahwa urut-urutan
unsur dalam sistem periodik Mendeleev sesuai dengan
kenaikan nomor atomnya.

 Lajur vertikal (golongan), disusun berdasarkan kemiripan sifat.


 Lajur  horisontal (periode), disusun berdasarkan kenaikan nomor atom .
 Sistem  periodik  modern  tersusun  atas 7  periode  dan 18 golongan yang
terbagi menjadi 8 golongan utama (golongan  A) dan 8 golongan transisi
(golongan B).

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
I II III IV V VI VII VIII VIII VIII I II III IV V VI VII VIII
A A B B B B B B B B B B A A A A A A
Beberapa Golongan Unsur dalam Sistem Periodik
Golongan VIII A Golongan III-VII B
Golongan IA
(Golongan Gas (Golongan
(Golongan Alkali)
Mulia) Transisi)
Blok s
Blok p Blok d

Golongan IIA Golongan VII A Golongan


(Golongan Alkali (Golongan Lantanida &
Tanah) Halogen) Aktinida
Blok s Blok p Blok f

Golongan IIIA Golongan VI A


(Golongan (Golongan
Aluminium) Kalkogen)
Blok p Blok p

Golongan VA
Golongan IVA
(Golongan
(Golongan Karbon)
Nitrogen)
Blok p
Blok p
HAL 25
LATIHAN SOAL
YUK..
Hal 26
No 1-10
Sifat-sifat Periodik Unsur
1. Jari-jari Atom
Jari-jari atom adalah jarak dari inti hingga kulit elektron terluar.
• Dari atas ke bawah dalam satu golongan, jari-jari atom semakin besar.
• Dari kiri ke kanan dalam satu periode, jari-jari atom semakin kecil.
2. Jari-jari Ion
 Ion (tunggal) dapat terbentuk dari atom netralnya karena pelepasan
atau penyerapan elektron.
 Ion positif (kation) terbentuk karena pelepasan elektron, sedangkan ion
negatif (anion) terbentuk karena penyerapan elektron.
 Ion positif mempunyai jari-jari yang lebih
kecil, sedangkan ion negatif mempunyai
jari-jari yang lebih besar.
HAL 27
3. Energi/Potensial Ionisasi
Besarnya energi yang diperlukan untuk melepas satu elektron dari
suatu atom dalam wujud gas sehingga terbentuk ion berwujud gas
dengan muatan + 1 disebut energi ionisasi.

EI1

 Dalam satu golongan, dari atas ke bawah, energi ionisasi semakin kecil.
 Dalam satu periode, dari kiri ke kanan, energi ionisasi cenderung
bertambah.
HAL 27
ENERGI IONISASI GOLONGAN
IA/1

 Golongan IA memiliki 1 elektron valensi


sehingga mudah melepas elektron karena itu
Energi Ionisasinya paling rendah
4. Afinitas Elektron
Energi yang menyertai penambahan 1 elektron pada satu atom netral
dalam wujud gas membentuk ion bermuatan -1 disebut afinitas
elektron.

 Dalam satu golongan, dari atas ke bawah, afinitas elektron cenderung


berkurang.
 Dalam satu periode, dari kiri ke kanan, afinitas elektron cenderung
bertambah.
AFINITAS ELEKTRON GOLONGAN VIIA/17

 Golongan VIIA memiliki 7


elektron valensi dan tarikan inti
atom terhadapnya paling kuat
sehingga diameter atomnya
paling kecil dan afinitas
elektronnya paling besar
5. Keelektronegatifan
Keelektronegatifan adalah suatu bilangan yang menggambarkan
kecenderungan relatif suatu unsur menarik elektron ke pihaknya
dalam suatu ikatan kimia.

• Dari atas ke bawah dalam satu golongan, keelektronegatifan semakin


berkurang.
• Dari kiri ke kanan dalam satu periode, keelektronegatifan semakin
bertambah.
GOLONGAN VIIIA/18
HAL 27
HAL 27
HAL 27
 35

Anda mungkin juga menyukai