PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Konsep atom dan molekul menjadi salah satu konsep abstrak dalam ilmu
kimia yang menjadi dasar dalam belajar sains. Konsep abstrak merupakan konsep
yang sulit dipahami dalam belajar sains, karena untuk memahaminya dibutuhkan
simbolik. Aspek makroskopik berhubungan dengan sifat suatu materi yang dapat
dengan partikel penyusun suatu materi (atom, molekul, ion), sedangkan aspek
Mata pelajaran kimia menjadi salah satu ilmu pengetahuan alam yang
banyak menggunakan konsep, salah satunya materi struktur atom. Struktur atom
menjadi salah satu konsep ilmu kimia yang cukup syarat dan sulit dipahami,
karena disamping mereka harus bisa mengingat teori-teori atom juga harus bisa
mengenal gambar dari struktur ato, penulisan lambang atom, unsur penyusun
atom dan juga konfigurasi electron. Penggunaan model yang tepat bisa
itu, materi unsur-unsur kimia sangat penting dipelajari agar bisa memahami ilmu
banyak hal yang bisa dipelajari dari unsur-unsur kimia, namun penyajian materi
1
2
dari kimia disampai saat ini, cenderung hanya diberikan atau diajarkan guru
kepada siswa melalui buku atau text book saja sehingga terkesan kegiatan belajar
sehari-hari, sehingga bisa mendasar dari cabang-cabang ilmu kimia karena adanya
mendasari dikuasainya cabang-cabang dari ilmu kimia tersebut. Salah satu unsur
kimia yang selalu berkaitan dalam aktivitas kehidupan yakni unsur logam dan
Secara umumnya logam berupa zat padat, namun terdapat suatu unsur
logam yang berwujud cair yaitu air raksa. Unsur logam memiliki sifat berwarna
putih mengkilap, mempunyai titik lebur rendah, dapat mengantarkan arus listrik,
dapat ditempa dan dapat mengantarkan kalor atau panas. Sedangkan unsur non
logam menjadi pengantar panas yang buruk. Unsur non logam memiliki sifat tidak
mengkilap, pengantar arus listrik yang buruk, dan tidak dapat di tempa.
atom dan sistem periodik unsur bertujuan untuk mengetahui teknik menguji logam
dengan nyala, membedakan logam yang satu dengan logam yang lain dan
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Atom
Atom adalah unsur yang tersusun atas partikel yang sangat kecil. Semua
atom tertentu mempunyai ukuran, massa, dan sifat kimia yang sama, sehingga
atom yang satu berbeda dari atom yang lain. Senyawa tersusun atas atom-atom
dari dua unsur atau lebih. Dalam setiap senyawa, perbandingan antara jumlah
atom dari setiap dua unsur yang ada bisa merupakan bilangan bulat atau pecahan
sederhana
Atom menjadi suatu partikel terkecil di alam semesta dari sebuah benda.
Atom tidak bisa dipecah lagi akan tetapi dimaklumi bahwasanya atom tersusun
dari bagian-bagian atom yang disebut dengan partikel atom. Partikel atom terdiri
dari suatu proton, elektron dan neutron. Struktur atom merupakan satuan dasar
dimana materinya terdiri dari inti atom dan awan elektron negative
B. Struktur Atom
tertentu suatu benda. Struktur atom menjadi suatu partikel terkecil di alam
semesta dari sebuah benda. Atom tidak bisa dipecah lagi akan tetapi dimaklumi
bahwasanya atom tersusun dari bagian-bagian atom yang disebut dengan partikel
atom. Partikel atom terdiri dari suatu proton, elektron dan neutron. Struktur atom
merupakan satuan dasar dimana materinya terdiri dari inti atom dan awan elektron
4
5
1. Elektron
pelat logam sebagai elektrode dalam tabung kaca vakum. Kedua elektrode
negative (katode) menuju electrode positif (anode). Sinar yang keluar dari katode
disebut sinar katode. Sedangkan tabung vakumnya disebut tabung sinar katode.
Sinar ini tidak terlihat oleh mata, tetapi dapat memendarkan zat tertentu sehingga
2. Proton
Salah satu penyusun atom adalah proton, mengenai partikel penyusun inti
atomik dan molekuler dalam hal ini proton sebagai salah satu penyusun inti, baik
dan peluang mendapatkan partikel tersebut dalam lintasan antar proton dapat
3. Neutron
Neutron adalah partikel sub atom yang tidak memiliki muatan. Simbol
neutron adalah n atau nº. Proton dan neutron terikat bersama melalui gaya nuklir.
Neutron memiliki massa dan diameter yang hampir sama dengan proton dan
dalam model standar fisika partikel, neutron terdiri dari tiga quark dan gluon
C. Unsur Kimia
6
dituliskan dalam bentuk baris. Unsur yang mempunyai sifat yang sama diletakkan
Di dalam susunan ini akan kita temukan nama- nama unsur disertai dengan
simbol, jari-jari, nomor atom, dan nomor massanya. Saat ini, jumlah unsur yang
terdapat dalam susunan periodik adalah 108 unsur. Jumlah unsur ini masih dapat
berubah, jika ada unsur baru yang ditemukan sesuai dengan perkembangan
Pada umumnya logam merupakan zat padat, namun terdapat suatu unsur
logam yang berwujud cair yaitu air raksa. Unsur logam memiliki sifat berwarna
putih mengkilap, mempunyai titik lebur rendah, dapat mengantarkan arus listrik,
Unsur non logam memiliki sifat tidak mengkilap, pengantar arus listrik
yang buruk, dan tidak dapat di tempa. Secara umum unsur non logam merupakan
pengantar panas yang buruk, namun terdapat suatu unsur non logam yang dapat
D. Integrasi Ayat
suatu sistem yang stabil karena adanya keseimbangan antara gaya tarik ke pusat
sistem dan gaya sentrifugal. Kesetimbangan dan kestabilan inilah yang terdapat
pada atom, pada sistem tatasurya dan lainnya. Allah SWT, berfirman dalam Q.S.
Terjemahnya:
“Dan Allah telah meninggikan langit dan dia meletakkan neraca (keadilan)”
Ayat diatas menjelaskan bahwa elektron dalam atom, planet dalam tata
adalah terbentuknya suatu sistem yang stabil karena adanya keseimbangan antara
gaya tarik ke pusta sistem dan gaya sentrifugal. Pada sistem kepriodikan unsur
memiliki ayat yang berhubungan dengan penggunaan salah satu unsur yaitu
Oksigen, Allah SWT, berfirman dalam Q.S. Al- An`am/6: 125 yang berbunyi:
diuraikan menjadi zat lain yang lebih sederhana lagi meskipun menggunakan
reaksi kimia.
BAB III
METODE PERCOBAAN
Makassar.
1. Alat
Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah gelas kimia, cawan
2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah alcohol 96, sampel,
C. Prosedur Kerja
Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam percobaan ini yaitu
menyiapkan alat dan bahan di atas meja kerja, membersihkan alat dan bahan yang
akan digunakan, menuang alcohol 96 ke dalam gelas kimia, mengambil sampel
dan memasukkan kedalam cawan porselin, lalu teteskan alcohol 96 ke dalam
homogen dibakar dengan menggunakan korek api, dan melihat warna nyalanya.
8
9
10
BAB IV
A. Hasil Pengamatan
2. B Kalium Nila
5 E Berilium Putih
B. Pembahasan
jumlah yang relatif kecil pada sebuah senyawa. Tidak semua ion logam
menghasilkan warna nyala. Uji nyala merupakan cara yang paling mudah untuk
mengidentifikasi logam mana yang terdapat dalam senyawa Setiap logam alkali
setiap unsur. Warna nyala logam alkali yaitu merah tua (litium), kuning (natrium),
nila (kalium), merah violet (rubidium) dan biru (sesium). Sejumlah energi tertentu
dari nyala api diserap oleh elektron-elektron atom logam hingga terjadi eksitasi
energi nyala yang khas, sesuai dengan transisi elektronik atom logam yang
Alat yang dipakai dalam menguji suatu logam menggunakan nyala yaitu
gelas ukur, cawan porselin, pipet tetes dan spatula. Sedangkan, bahan yang
digunakan yaitu alcohol 96 dan beberapa sampel yang tidak diketahui warna
nyalanya (A-E). Melakukan uji nyala yang harus diperhatikan adalah kebersihan
alat yang digunakan, karena penggunaan yang tidak bersih akan mempengaruhi
menggunakan korek api dan jangan terlalu lama membakar sampel. Pembakaran
yang sangat lama akan mengakibatkan kenaikan suhu pada sampel sehingga sulit
Natrium yang tereksitasi memancarkan foton ketika mereka kembali dari 3p ke 3s.
sampel B merupakan unsur Kalium (K), karena ketika atom diberikan sejumlah
energi, elektron-elektron yang berada pada keadaan dasar akan tereksitasi menuju
kulit yang lebih tinggi dengan tingkat energi yang lebih tinggi juga.
unsur Kalsium (Ca). Senyawa kalsium yang mudah menguap memberikan warna
tersebut. Api yang berwarna merah biasanya bersuhu dibawah 1.000C, sesuai
dengan titik didih unsur yang tergolong dalam alkali tanah yang memiliki jari-jari
bahwa sampel E merupakan unsur Berilium (Be). Berilium mempunyai titik lebur
sangat baik dan tidak teroksidasi apabila terpapar udara. Percobaan pada sampel F
unsur Stronsium (Sr). unsur logam alkali tanah yang sangat reaktif kimia dan
unsur memiliki garis panjang gelombang yang khas. Spektrum nyala pada unsur
IA dan IIA memberi warna-warna yang khas pada nyala api biasa. Uji-uji nyala
sering digunakan untuk mengungkapkan ada tidaknya berbagai unsur Alkali dan
Alkali Tanah.
BAB V
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
2. Membedakan logam yang satu dengan logam yang lainnya yaitu dengan
merupakan golongan alkali dan golongan IIA adalah golongan alkali tanah
B. Saran
bahan senyawa garam agar kami bisa mengidentifikasi warna nyala senyawa
bukan hanya unsur saja. Contohnya, NaCl (natrium klorida), KCl (kalium
LAMPIRAN I
SKEMA KERJA
Sampel A
Hasil
Sampel B
Hasil
Sampel C
Hasil
Sampel D
Hasil
16
Sampel E
Hasil
Sampel F
Hasil
LAMPIRAN II
SKEMA GAMBAR
DAFTAR PUSTAKA
Alquran Nur Karim
Alfarisi, Ardi, Muhammad. “Aplikasi Media Pembelajaan Unsur-unsur Kimia
berbasis Android. Mahasiswa Teknik Informatika 2, no. 1 (2018): h. 1-5.
Chang, Raymond. General Chemistry: The Essential Concepts. Terj.
Martoprawiro, Abdulkadir, Muhamad, Kimia Dasar: Konsep-Konsep Inti.
Bandung; Erlangga, 2004.
Harwanto, Dwi. “Aplikasi Game Edukasi Pengenalan Unsur Dan Senyawa
Kimia”. Teknik Informatika 14, no. 1 (2019): h. 63-70.
Kurniawan, Yossy. dkk., “Studi Pemodelan Dinamika Proton Dalam Ikatan
Hidrogen H2O Padatan Satu Dimensi”. Berkala Fisika, 8, no. 3 (2005): h.
107-117.
Lestari, Sri. Mengurai Susunan Periodik Unsur Kimia, Jakarta; Kawan Pustaka,
2004
Rachmawati, Laili. “Pengembangan dan Penerapan Instrumen Diagnostik
Two-Tier Dalam Mengidentifikasi Miskonsepsi Siswa Tentang Atom dan
Molekul”. Pendidikan dan Pengajaran 4, no. 2 (2014): h. 145-155.
Sulakhudin, Kimia Dasar: Konsep dan Aplikasi Dalam Ilmu tanah. Yogyakarta;
CV Budi Utama, 2012.
Suyanti, R, D. Strategi Pembelajaran Kimia. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010.
Sugiharti, Gulmah. dkk., “Perbandingan Hasil Belajar Siswa yang Diajar Dengan
Menggunakan Model Contextual Teaching and Learning dan Guided
Inquiry pada Pokok Bahasan Struktur Atom”. Pendidikan Kimia 8, no. 1
(2016): h. 5-11.
Tafsir, Ar-Ra`yi
Yuberti. Atom Dalam Perspektif Alquran dan Sains.Malang: CV. Literasi
Nusantara Abadi, 2022.
REFERENSI
20
22