Polar-Nonpolar
Kimia Organik
Pengertian Ikatan Kovalen polar dan Nonpolar
› Ikatan kovalen terdiri dari beberapa jenis, salah satunya adalah ikatan
kovalen polar dan ikatan kovalen nonpolar.
› Ikatan kovalen polar dan nonpolar ini dibedakan berdasarkan polaritas atau
kepolaran ikatan.
› Ciri-ciri ikatan kovalen polar dan nonpolar pada kedua jenis molekul
tersebut tentu saja berbeda.
1. Ciri-Ciri Ikatan Kovalen Polar dan
Nonpolar pada Molekul Biatom
› Molekul biatom (terdiri atas 2 atom), kepolarannya ditentukan
oleh elektronegativitas.
› Pada senyawa polar, kutub positif dan kutub negatif yang terbentuk dalam
senyawa disebut dengan dipol.
Perbedaan
No Jenis Ikatan Contoh
Elektronegativitas
1 0,0 s/d 0,4 Kovalen nonpolar H−H (0,0)
2 0,5 s/d 1,0 Kovalen polar H−Cl (0,9)
3 1,0 s/d 2,0 Kovalen sangat polar H−F (1,9)
4 ≥2 Ion NaCl (2,1)
F , Cl , Br dan I .
2 2 2 2
2. Ciri-Ciri Ikatan Kovalen Polar dan
Nonpolar pada Molekul Poliatom
› Polaritas molekul poliatom (lebih dari 2 atom) ditentukan oleh momen dipol
(μ) dari molekul tersebut.
› Momen dipol adalah hasil kali dari pemisahan muatan dengan jarak antar
kutub.
› Secara matematis, momen dipol dirumuskan sebagai berikut:
Keterangan:
μ = momen dipol
δ = kelebihan muatan pada masing-masing atom
r = jarak antara kedua inti atom
Dalam sistem satuan SI, μ dinyatakan dalam Coulomb meter (C m),
sedangkan satuan yang biasa digunakan adalah Debey (D)
dimana 1 Debey = 3,336 ×10−30 C m.
› Senyawa polar adalah senyawa yang mempunyai momen dipol
lebih dari nol sedangkan senyawa nonpolar momen dipolnya
sama dengan nol.
Soal 2
Tentukan jenis ikatan kovalen, apakah polar atau nonpolar pada
senyawa-senyawa berikut ini.
NH3, HF, H2O dan CH4
Kelarutan Senyawa Organik
› Senyawa organik merupakan senyawa yang dibentuk oleh
unsur karbon yang memiliki sifat kimia dan fisika yang
khas.
› Sifat fisika senyawa organik meliputi titik leleh, titik didih,
putaran optis, dan kelarutan.
› Sifat-sifat tersebut sangat tergantung pada struktur
molekul,atom-atom yang menyusun, dan ukuran molekul
(dalam hal ini bobot molekul) senyawa organik.
› Kelarutan merupakan kadar jenuh suatu zat terlarut dalam suatu pelarut pada suhu tertentu
dan membentuk dispersi molekuler yang homogen.
› Kelarutan antara dua senyawa dipengaruhi oleh tarik-menarik antara partikel yang sejenis
(gaya kohesi) dan tarik menarik partikel-partikel yang berbeda (gaya adesi).
› Jika gaya kohesi lebih besar daripada gaya adesinya, kecenderungan untuk larut akan lebih
kecil; sebaliknya jika gaya kohesi lebih kecil daripada gaya adesi, kecenderungan larut
akan lebih besar.
› Kelarutan suatu zat terlarut dalam pelarut tertentu digambarkan sebagai like dissolves like
senyawa atau zat yang strukturnya menyerupai akan saling melarutkan.
› Hal ini didasarkan atas polaritas antara zat terlarut dan pelarut yang dinyatakan dengan
tetapan dielektrik, atau momen dipol, ikatan hidrogen, ikatan Van Der Waals (London) atau
ikatan elektrostatik yang lain.
› Pelarut organik adalah suatu pelarut dengan struktur molekul berpusat pada satu atom
karbon atau lebih yang membentuk kerangka molekul. Kelarutan pelarut organik di dalam air
dipengaruhi oleh dua faktor yaitu:
1. Ada atau tidaknya bagian molekul organik yang dapat membentuk ikatan hidrogen
dengan air, yang lebih dikenal dengan sebagai bagian hidrofil.
2. Kerangka hirokarbon yang merupakan penyebab ketidak larutan atau lebih dikenal
sebagai bagian hidrofob.
› Kedua faktor itu saling bersaing untuk menentukan kelarutan pelarut organik di dalam air.
Jika bagian hidrofob (gugus alkil) berukuran kecil, biasanya pelarut tersebut dapat larut
dalam air. Sebaliknya jika bagian hidrofob itu cukup besar (rantai alkil panjang atau gugus
aril) dapat menyebabkan kelarutan pelarut organik tersebut menjadi terbatas. Jika pelarut
organik hanya terdiri atas atom hidrogen dan karbon saja tidak dapat larut dalam air.