Kaidah umum:
▪ Menurut Pauling,
keelektronegatifan unsur gas mulia
adalah nol. Artinya, gas mulia tidak
mempunyai kemampuan untuk
menarik elektron.
▪ Pauling menetapkan unsur Fluor
(F) sebagai standar.
▪ F memiliki harga keelektronegatifan
terbesar yaitu 4 → F paling mudah
menarik elektron dari atom lain,
diikuti oleh Oksigen (O) dan
Nitrogen (O)
ELEKTRONEGATIVITAS cont.
Keelektronegatifan naik
KEPOLARAN IKATAN
NO 0,159 CO 0,112
NH3 0,23 CO2 0
HF 1,78 CHCl3 1,09
HCl 1,078 CH4 0
HBr 0,82 CCl4 0
HI 0,44 BF3 0
H2O 1,85 BF2 0
IKATAN KOVALEN POLAR (1)
• Ikatan kovalen polar adalah ikatan kovalen yang terbentuk ketika elektron
pasangan di antara atom tidak benar-benar dipakai bersama. Hal ini terjadi
ketika satu atom mempunyai elektronegativitas yang lebih tinggi daripada
atom yang lainnya.
• Ikatan kovalen polar adalah ikatan kovalen yang pasangan elektron yang
dipakai bersama cenderung tertarik ke salah satu atom yang berikatan.
Kepolaran ikatan disebabkan oleh adanya perbedaan keelektronegatifan
IKATAN KOVALEN POLAR (2)
• Untuk molekul yang terdiri dari beberapa atom, kepolaran molekul disebabkan bentuk
molekulnya tidak simetris atau momen dipole ≠ 0. Contoh : pada air, H2O, atom pusat O
memiliki 2 pasang elektron bebas, 2 pasang elektron ikat, sehingga tidak simetris, dapat
digambarkan dengan model berikut:
Di dalam molekul HCl pasangan elektron yang dipergunakan bersama lebih tertarik
kepada Cl, karena atom Cl lebih kuat menarik elektron dari pada atom H
(Keelektronegatifan Cl lebih besar daripada H). Akibatnya dalam molekul HCl
terbentuk dwi kutub (bersifat polar). Ikatan kovalen semacam ini disebut ikatan
kovalen polar.
Ikatan kovalen polar suatu ikatan juga dapat ditentukan dengan mudah yaitu apabila
ikatan tersebut mengandung dua atom yang tidak sejenis (molekul senyawa).
Misalnya HCl, HBr, NH3 dan sebagainya.
IKATAN KOVALEN NONPOLAR (1)
• Dalam molekul H2, Cl2, O2 pasangan elektron yang digunakan bersama tertarik sama
kuat oleh atom yang berikatan oleh karena itu tidak terjadi dwi kutub (dipol). Ikatan
kovalen yang demikian disebut ikatan kovalen non polar.
• Molekul-molekul unsur yang terdiri dari dua atom yang sejenis memiliki ikatan
kovalen non polar. Misalnya N2, H2, Br2, Cl2, O2, dan sebagainya.
KEPOLARAN SENYAWA YANG TERDIRI LEBIH DARI DUA ATOM
Untuk molekul yang yang mengandung atom lebih dari dua, dan tidak sejenis, ikatan
kimianya tetap merupakan ikatan kovalen polar, tetapi tetapi dapat bersifat non polar
jika bentuk molekulnya simetris dan atom pusat tidak mempunyai pasangan elektron
bebas (PEB).
Contoh :
CH4, BF3, SiO3, CO2 ikatan antar atomnya adalah ikatan kovalen polar, tetapi molekul
tersebut bersifat non polar.
H2O, NH3, PCl3 ikatan antar atomnya kovalen polar dan molekul bersifat polar.
KEPOLARAN SENYAWA YANG TERDIRI LEBIH DARI DUA ATOM (2)
KEPOLARAN SENYAWA YANG TERDIRI LEBIH DARI DUA ATOM (3)
Kepolaran Bermacam Senyawa
SIFAT-SIFAT FISIK MOLEKUL OBAT
1. Keadaan Fisik
▪ Molekul-molekul obat berada dalam berbagai keadaan, yakni: padat amorf
(kristal tidak beraturan), padat kristal, padat higroskopik (mudah menyerap
air), cair atau gas.
▪ Keadaan fisik molekul obat merupakan faktor yang penting dalam pembuatan
sediaan (formulasi) obat dan penghantaran obat.
TITIK LELEH/TITIK LEBUR
MELTING POINT
Titik Lebur dan Titik Didih
▪ Titik lebur (melting point, m.p) adalah suhu dimana suatu padatan menjadi
suatu cairan, dan titik didih (boiling point, b.p) adalah suhu yg mana tekanan
uap cairan sama dengan tekanan atmosfer.
▪ Titik didih suatu senyawa dapat jg didefinisikan sbg suhu yg dapat mengubah
bentuk cair menjadi gas pada tekanan tertentu.
▪ Cth: titik lebur air pd tekanan 1 atmosfer adalah 0°C (32 °F, 273,15 °K; titik
ini dikenal jg titik beku), dan titik didih air adalah 100°C.
▪ Titik lebur digunakan untuk mencirikan (karakterisasi) senyawa organik dan
untuk memastikan kemurniannya.
▪ Titik lebur suatu senyawa murni selalu lebih besar dibandingkan titik lebur
senyawa murni yg tercampur dengan sejumlah kecil pengotor. Semakin
banyak pengotor, titik lebur semakin rendah. Dan akhirnya, titik lebur yg
minimum akan dicapai. Perbandingan campuran yg menghasilkan titik lebur
yg serendah mungkin dikenal sbg titik eutektik.
▪ Titik lebur akan meningkat jika berat molekul meningkat, dan titik didih akan
meningkat seiring dengan meningkatnya ukuran molekul.
▪ Peningkatan dalam titik lebur kurang teratur dibanding peningkatan dalam titik
didih, karena kemasan akan mempengaruhi titik lebur senyawa.
▪ Kemasan (packing) padat merupakan suatu sifat yg menentukan seberapa baik
molekul-molekul dalam keadaan individual berada dalam keadaan padatan
bersama-sama dalam suatu kisi-kisi krsital.
▪ Semakin sempit keadaan kisi-kisi kristal, maka semakin banyak banyak energi yg
dibutuhkan untuk memecahnya, pd akhirnya semakin besar suhu yg digunakan
untuk meleburkannya. Alkana-alkana dengan jumlah atom karbon ganjil
mempunyai kemasan yg kurang sempit, yg mana akan menurunkan titik
leburnya.
▪ Jadi, alkana-alkana dengan jumlah atom karbon genap akan mempunyai titik
lebur yg tinggi dibanding dengan alkana-alkana dengan jumlah atom karbon
ganjil
▪ Sebaliknya, di antara 2 alkana yg mempunyai berat molekul yg sama, maka
alkana yang mempunyai cabang lebih banyak akan mempunyai titik didih yang
lebih rendah
TITIK LEBUR
• Titik lebur adalah suhu pada waktu zat padat
mulai melebur
• senyawa ion tersusun dari ion-ion dengan posisi
berselang-seling secara teratur dengan gaya
elektrostatik yang kuat antar ion-ionnya
menyebabkan titik leburnya sangat tinggi
• senyawa organik memiliki ikatan kovalen tersusun
dari molekul-molekul namun gaya antar
molekulnya sangat lemah sehingga titik leburnya
umumnya rendah
TITIK DIDIH
BOILING POINT
Titik Didih
• Titik didih suatu cairan adalah temperatur yang
menunjukkan tekanan uap cairan sama dengan tekanan
udara luar.
• Bila tekanan tersebut = 1 atm., maka titik didih itu
disebut titik didih standar cairan tersebut.
• Pada titik didihnya, terjadi gelembung uap pada cairan
yang naik ke permukaan cairan. Peristiwa ini disebut
pendidihan cairan.
TITIK DIDIH
• Titik didih adalah suhu dimana tekanan uap
zat cair = tekanan luar yang bekerja pada
permukaan zat cair
• Titik didih senyawa ionik
• Titik didih senyawa non-ionik
• Titik didih molekul zat cair dengan ikatan
hidrogen
TITIK DIDIH SENYAWA IONIK
• Titik didihnya tinggi
masing-masing ion terikat kuat oleh ion lain yang muatannya
berlawanan
Terikat oleh interaksi dipol-dipol dan gaya van der waals yang lebih
lemah dari gaya antar ion
+ - + - + - + - + - + - + - + -
- + - + - + - + - + - + - + - +
+ - + - + - + - + - + - + - + -
- + - + - + - + - + - + - + - +
Ikatan hidrogen
• Kekuatan ikatan bervariasi
• Lebih lemah daripada interaksi elektrostatik, tetapi lebih kuat
daripada Van der Waals interaksi
• Ikatan hidrogen terbentuk antara suatu atom hidrogen yang
terikat pada heteroatom yang kaya elektron dengan heteroatom
yang kaya elektron (N atau O)
• Atom hidrogen yang terikat pada heteroatom yang kaya elektron
disebut a hydrogen bond donor
• Heteroatom yang kaya elektron (N atau O) disebut a hydrogen
bond acceptor
- + -
- + - Drug Y H X
X H Y Target Target
Drug
HBD HBA HBA HBD
IKATAN HIDROGEN
• Ikatan hidrogen terbentuk jika satu atom H yang terikat
kepada salah satu dari atom yang sangat elektronegatif (F, O
atau N).
• Ikatan hidrogen adalah gaya tarik antar molekul yang cukup
kuat, dengan energi ikatan berkisar antara 15 - 40 kJ/mol.
• Pada pembentukan ikatan hidrogen, atom yang sangat
elekronegatif yang mengikat atom H secara kovalen, menarik
elektron atom H tersebut menjauhi inti atomnya yang berupa
suatu proton. Hal ini menyebabkan proton tersebut terpapar
(terbuka) sehingga tertarik oleh suatu pasangan elektron
bebas atom tetangganya yang sangat elektronegatif pula.
▪ Ikatan hidrogen dalam air
▪ Air adalah senyawa yang paling umum yang di dalamnya terdapat
ikatan hidrogen.
atom O
▪ atom H
160 pm O H O 100 pm
H3C C C CH3
O H O
57
1. Struktur dari Gugus Fungsi
66
Kemampuan membentuk ikatan
hidrogen
• menyebabkan efek kelarutan pada
molekul.
• Molekul dengan gugus ⎯OH dapat
membetuk ikatan hidrogen dengan
molekul air
➔ larut dalam air
67
2. Panjang rantai atom karbon