Anda di halaman 1dari 4

KEPOLARAN SENYAWA

Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi antara unsur nonlogam dengan unsur nonlogam yang
lain dengan cara pemakaian bersama pasangan elektron.
Polarisasi Ikatan Kovalen
Suatu senyawa tersusun dari dua atau lebih atom. Setiap unsur memiliki harga keelektronegatifan
yang berbeda-beda. Perbedaan keelektronegatifan ini terjadi karena perbedaan jari-jari, energy
ionisasi, dan afinitas suatu unsur.

Gambar keelektronegatifan unsur dalam sistem periodik unsur


Ketika suatu atom yang sama bergabung, seperti H2, F2, dan O2, electron ikatan tertarik sama kuat
karena atom yang berikatan memiliki keelektronegatifan yang sama. Ikatan kovalen yang
terbentuk disebut dengan ikatan kovalen nonpolar.
Jika atom yang berikatan tidak sama, maka keelektronegatifannya akan berbeda. Perbedaan
keelektronegatifan dua atom menimbulkan kepolaran senyawa. Adanya perbedaan
keelektronegatifan tersebut menyebabkan pasangan elektron ikatan lebih tertarik ke salah satu
atom sehingga membentuk dipol. Akibatnya satu ujung ikatan relative negative ( -) sedangkan
ujung ikatan yang lain relative positif (+), sehingga terjadi kutub negative dan kutub positif.
Adanya dipol inilah yang menyebabkan senyawa menjadi polar.
Pada molekul dengan ikatan kovalen yang terdiri lebih dari dua unsur, kepolaran senyawanya
ditentukan oleh hal-hal berikut.
1) Jumlah momen dipol
Momen dipol adalah hasil kali antara beda keelektronegatifan dengan jarak antara kedua
inti atom yang berikatan. Jika jumlah momen dipol sama dengan nol (=0), senyawanya
bersifat nonpolar. Jika momen dipol lebih besar dari nol (>0) maka senyawanya bersifat
polar.

Pada senyawa Cl2, pasangan elektron milik bersama akan ditarik sama kuat karena daya
tarik terhadap elektronnya sama (3,0). Beda keelektronegatifannya sebesar 0. Momen
dipol yang dihasilkan akan sama dengan nol. Hal tersebut menyebabkan ikatan kovalen
yang terbentuk bersifat nonpolar.

Ikatan kovalen
nonpolar

Pada senyawa HCl, pasangan elektron milik bersama akan lebih dekat pada Cl karena
daya tarik terhadap elektronnya lebih besar (3,0) dibandingkan H (2,1). Beda
keelektronegatifannya sebesar 0,9. Momen dipol yang dihasilkan akan lebih dari nol. Hal
tersebut menyebabkan terjadinya ikatan kovalen polar.

Ikatan kovalen
polar

Pasangan elektron ikatan ditarik lebih kuat oleh Cl daripada H


Contoh:
1) Senyawa kovalen polar: HCl, HBr, HI, HF, H2O, NH3.
2) Senyawa kovalen nonpolar: H2, O2, Cl2, N2, CH4, C6H6, BF3.
Momen dipol suatu senyawa tidak hanya ditentukan dari harga keelektronegatifan suatu
senyawa tetapi juga dari jumlah momen ikatan senyawa tersebut dan momen pasangan
elektron bebas berdasarkan bentuk molekul tersebut.
2) Bentuk molekul
Pada umumnya, jika bentuk molekul suatu senyawa simetris maka senyawanya bersifat
nonpolar, sedangkan jika bentuk molekulnya tidak simetris maka senyawanya bersifat
polar. Momen dipol () merupakan jumlah vektor dari momen ikatan dan momen
pasangan elektron bebas dalam suatu molekul. Momen ikatan mempunyai arah dari
muatan parsial positif ke muatan parsial negatif. Molekul dikatakan bersifat polar jika
memiliki > 0 atau 0 dan dikatakan bersifat nonpolar jika memiliki = 0 .

Molekul yang memiliki atom yang sama seperti Cl2, Br2, I2, dan H2 bersifat nonpolar
karena molekul tersebut tidak memiliki momen ikatan maupun momen pasangan elektron bebas
(PEB) sehingga momen dipolnya bernilai 0. Tidak hanya molekul dengan atom-atom yang sama,
pada molekul yang memiliki atom-atom yang berbeda pun dapat bersifat nonpolar. Misalnya
pada molekul PCl5,CO2,SF6, dan COCl2. Pada molekul CO2, muatan parsial positif terdapat pada
atom karbon sedangkan muatan parsial negatif terdapat pada atom oksigen, sehingga momen
ikatan pada CO2 memiliki arah dari atom C yang bermuatan parsial positif ke atom O yang
bermuatan parsial negatif. Momen ikatan pada molekul ini akan saling meniadakan, akibatnya
momen dipolnya bernilai nol. Sehingga molekul ini dapat dikatakan sebagai molekul nonpolar.

Molekul H2O bersifat polar karena memiliki momen dipol yang bernilai 1,84 D. Nilai
momen dipol ini didapatkan berdasarkan jumlah vektor dari momen ikatan H-O dan momen
PEB. Atom O lebih elektronegatif daripada atom H sehingga arah momen ikatan O-H akan
mengarah ke atom O. Sedangkan untuk arah momen pasangan elektron bebas mengarah dari
atom O menuju ke pasangan elektron bebas. Momen ikatan dan momen H 2O dapat dilihat pada
gambar di bawah ini.

Senyawa polar dipengaruhi oleh medan listrik, sedangkan senyawa non polar tidak
dipengaruhi oleh medan listrik. Salah satu pengaruhnya dapat dilihat dari dibelokkan atau
tidaknya aliran zat oleh medan listrik. Hal ini terjadi karena, terbentuknya kutub positif
dan kutub negative pasa molekul senyawa polar. Sedangkan pada senyawa nonpolar tidak
terjadi pengutuban.

Anda mungkin juga menyukai