NIM : 03051381924097
Kelas : Teknis Mesin A (Bukit)
Mata Kuliah : Kimia
KEPOLARAN
Pengertian Polaritas
Polaritas adalah suatu kemampuan senyawa untuk membuat/membentuk dipol. Polaritas ini
dari suatu senyawa dijelaskan dalam istilah momer dipole polaritas suatu senyawa juga
dihubungkan dengan
Contoh soal :
a. CO
b. NO
c. HCl
Jawab:
Keelektronegatifan setiap atom adalah
C = 2,5; O = 3,5; N = 3,0; Cl = 3,0; H = 2,1
Pada molekul CO, selisih keelektronegatifannya adalah 3,5 – 2,5 = 1,0.
Pada molekul NO, selisih keelektronegatifannya adalah 3,5 – 3,0 = 0,5.
Pada molekul HCl, selisih keelektronegatifannya adalah 3,0 – 2,1 = 0,9.
c. Ikatan Kimia
Ikatan kimia adalah sebuah proses fisika yang bertanggung jawab dalam interaksi gaya
tarik menarik antara dua atom atau molekul yang menyebabkan suatu senyawa diatomik atau
poliatomik menjadi stabil.
d. Ikatan Kovalen
Ikatan kovalen sering disebut juga dengan ikatan homo polar.. Ikatan kovalen adalah ikatan
yang terjadi karena penggunaan bersama elektron oleh dua atom yang berikatan. Ikatan
kovalen biasanya terjadi antara atom non-logam dengan atom non-logam. Penggunaan
bersama pasangan elektron biasanya menggunakan notasi titik elektron atau dikenal dengan
struktur lewis.
a) Ikatan Kovalen Polar
Ikatan kovalen yang memiliki perbedaan elektronegatifitas. Dimana atom yang memiliki
elektronegatifitas besar maka akan menarik atom yang lemah ke kutubnya.
Ciri-Ciri :
• Terjadi oleh 2 atom yang berbeda.
• Terjadi apabila ada perbedaan elektronegatifitas.
• Memiliki kutub (+) dan kutub (-) , akibat tidak meratanya distribusi elektron.
• Memiliki pasangan elektron bebas (bila bentuk molekul diketahui)
Contoh : H2O, CH3Cl, (CH3)CO, NH3.
c) Ikatan Koordinasi
Ikatan Koordinasi adalah bentuk ikatan yang pasangan elektron milik bersamanya hanya
disumbangkan oleh 1 atom, sedangkan atom lain tidak menyumbangkan. Terbentk akibat
salah satu atom memiliki PEB (Pasangan Elektron Bebas), dan dirubah menjadi PEI
(Pasangan Elektron Ikatan).
KEELEKTRONEGATIFAN
Keelektronegatifan adalah kecenderungan/kemampuan atom untuk menarik elektron dalam
suatu ikatan kimia. Semakin besar keelektronegatifan suatu atom berarti dalam ikatan kimia
atom tersebut cenderung menarik elektron dari atom yang lain.
Dalam satu golongan yang sama, keelektronegatifan unsur dari atas ke bawah semakin
berkurang. Jumlah muatan inti bertambah positif jumlah kulit bertambah maka kemampuan
inti untuk menarik electron menjadi lemah. Akibatnya keelektronegatifan unsur semakin
lemah.
Dalam satu periode yang sama, keelektronegatifan unsur dari kiri ke kanan cenderung naik.
Muatan inti bertambah positif jumlah kulit tetap, menyebabkan gaya tarik inti terhadap
elektron makin kuat. Akibatnya kemampuan atom untuk menarik electron makin besar.
Li Be B C N O F
1,0 1,6 2,0 2,6 3,0 3,4 4,0
Na Mg Al Si P S Cl
0,9 1,3 1,6 1,9 2,2 2,6 3,2
K Ca Ga Ge As Se Br
0,8 1,0 1,8 2,0 2,2 2,6 3,0
Rb Sr In Sn Sb Te I
0,8 1,0 1,8 2,0 2,0 2,1 2,7
Cs Ba Tl Pb Bi Po At
0,8 0,9 2,0 2,3 2,0 2,0 2,2
Fr Re
0,7 0,9
MOMEN DIPOL
Momen Dipol adalah ketika suatu molekul membentuk pusat muatan negatif dan pusat
muatan positif. Molekul yang membentuk pusat muatan negatif dan pusat muatan positif
disebut sebagai molekul dipolar, atau molekul yang memiliki momen dipol.
Sifat dipolar dari sebuah molekul ini, biasanya digambarkan dengan adanya panah yang
menunjukkan ujung negatifnya, kemudian bagian ekor(belakang) panah menggambarkan
tanda positif(+).
Cara lainnya dalam menunjukkan persebaran muatan dalam suatu molekul ialah dengan
menggunakan diagram potensial elektrostatik molekul. Berikut ini contohnya:
KET:
Warna merah menunjukkan tempat
persebaran elektron terbanyak
(muatan negatif),
warna biru menunjukkan tempat
persebaran elektron paling sedikit
(muatan positif).
Momen dipol ini tidak hanya untuk molekul dengan dua atom, tetapi juga molekul
poliatomik.