Anda di halaman 1dari 20

IKATAN KIMIA

(BONDING CHEMISTRY)
MURYETI
Peranan Elektron Dalam Pembentukan
Ikatan Kimia

 Ikatan kimia adalah gaya tarik menarik antara atom-


atom sehingga atom-atom tersebut tetap berada
bersama-sama dan terkombinasi dalam senyawa.
 Hampir semua atom membentuk ikatan dengan atom-
atom lain.
 unsur-unsur gas mulia: helium (2He), neon (10Ne), argon
(18Ar), krypton (36Kr), xenon (54Xe), dan radon (86Rn):
hampir tidak membentuk ikatan dengan atom lain dan
karena tidak reaktifnya maka sering disebut gas inert.
 helium yang memiliki 2 elektron (duplet), semua gas mulia memiliki 8
elektron (oktet) pada kulit terluarnya.
 Susunan yang demikian menurut Kossel dan Lewis sangat stabil, sehingga
atom-atom gas mulia tidak menerima elektron ataupun melepaskan
elektron terluarnya. Hal inilah yang menyebabkan mengapa gas mulia
sangat stabil.
 Gagasan tentang pembentukan ikatan kimia ditemukan oleh Lewis dan
Langmuir (Amerika) serta Kossel (Jerman).
 golongan gas mulia (VIIIA) sangat sulit membentuk ikatan kimia. Diduga bila
gas mulia bersenyawa dengan unsur lain tentunya ada keunikan dalam
konfigurasi elektronnya yang mencegah persenyawaan dengan unsur lain.
 Bila dugaan tersebut benar maka suatu atom yang bergabung dengan
atom lain membentuk suatu senyawa mungkin mengalami perubahan
dalam konfigurasinya yang mengakibatkan atom-atom tersebut lebih
menyerupai gas mulia.
Tabel 3.1. Konfigurasi elektron unsur gas-gas mulia

Lambang Konfigurasi Elektron Elektron


Unsur Valensi
2He 1s2 2

10Ne 1s2 2s2 2p6 8

18Ar 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 8

36Kr 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 4p6 8

54Xe 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 4p6 5s2 5p6 8
TEORI LEWIS

 Elektron-elektron yang berada pada kulit terluar (elektron valensi)


memegang peranan utama dalam pembentukan ikatan.
 Pembentukan ikatan kimia dapat terjadi dengan dua cara:
1. Adanya perpindahan satu atau lebih elektron dari suatu atom ke atom lain
sedemikian rupa sehingga terdapat ion positif dan ion negatif yang saling
tarik menarik membentuk ikatan ion.
2. Adanya pemakaian bersama pasangan elektron diantara atom-atom
yang berikatan. Jenis ikatan yang terbentuk disebut ikatan kovalen.
 Perpindahan elektron atau pemakaian bersama pasangan elektron
berlangsung sedemikian rupa sehingga setiap atom yang berikatan
mempunyai suatu konfigurasi elektron yang mantap yaitu konfigurasi
dengan elektron valensi.
 Setiap gas mulia kecuali Helium mempunyai 8 elektron valensi pada kulit
terluarnya dengan konfigurasi elektron ns2 np6.
 Konfigurasi ini merupakan susunan stabil sehingga semua atom apabila
berikatan dengan atom lain berusaha memperoleh konfigurasi gas mulia.
Atom yamg memperoleh konfigurasi gas mulia dikatakan telah memenuhi
OKTET.
 Aturan mengenai kestabilan struktur dengan 8 elektron valensi
dikemukakan oleh Lewis dan Kossel yang dikenal dengan aturan Oktet.
LAMBANG LEWIS

 Untuk dapat menggambarkan ikatan kimia dalam suatu molekul biasanya


menggunakan lambang Lewis.
 Lambang Lewis suatu unsur adalah lambang kimia unsur tersebut yang dikelilingi
oleh titik-titik.
 Lambang kimia menunjukkan inti atom
 titik-titik menunjukkan elektron yang berada pada kulit terluar.
Atom 17Cl memiliki konfigurasi elektron: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5
Elektron valensi = 7
Pembentukan Ikatan Ion

 elektron-elektron dapat berpindah dari suatu atom ke atom yang lainnya.


 Atom yang kehilangan elektron akan menjadi ion positif
 atom yang menerima elektron akan menjadi ion negatif.
 Selanjutnya kedua atom akan tarik menarik dengan gaya elektrostatik
yang kuat karena adanya perbedaan muatan.
 atom natrium melepaskan sebuah elektron valensinya sehingga terjadi ion
natrium, Na+ dan elektron ini diterima oleh atom klor sehingga terjadi ion
klorida, Cl- Selanjutnya ion klorida dan ion natrium saling tarik menarik
dengan gaya elektrostatis sehingga terjadi ikatan ion. Terbentuklah
natrium klorida, NaCl.
Pembantukan Ikatan Kovalen

 Dua atom nonlogam saling menyumbangkan elektron sehingga tersedia


satu atau lebih pasangan elektron yang dijadikan milik bersama.
 Senyawa yang berikatan kovalen juga disebut senyawa kovalen.

 Atom-atom membentuk ikatan kovalen melalui penggunaan bersama


pasangan elektron.
 Ikatan kovalen terbentuk dari atom-atom non-logam
Ikatan Kovalen Koordinasi

 Tidak semua ikatan kovalen terjadi, elektron-elektronnya diperoleh


dari sumbangan atom-atom yang membentuk ikatan.
 Beberapa molekul ada yang pasangan elektronnya berasal dari
salah satu atom saja, sedang atom lainnya menggunakan
pasangan elektron itu untuk berikatan.
 Ikatan kovalen koordinat terjadi bila :
1. pasangan elektron yang digunakan bersama hanya berasal dari
salah satu atom yang berikatan,
2. atom yang lainnya hanya menyediakan tempat.
Ikatan kovalen koordinat dapat terjadi bila suatu atom memiliki
pasangan elektron bebas yang tidak digunakan.
Senyawa kompleks (kompleks
terkoordinasi)

 Senyawa yang mengandung atom/ion (umumnya logam) yang dikelililngi


oleh molekul atau anion (ligan).

 Contoh : Cu (H2O)4

Cu : atom logam pusat


H2O : ligan
LIGAN dan LOGAM PUSAT

 Sebuah ion atau molekul yang mampu mengikat atom logam pusat
 Berperan sebagai donor pasangan elektron
 Contoh : I-, Br-, S2-, SCN-, Cl-, NO3-, F-, OH-, H2O< NCS, NH3, NO2, CN-,
CO
 Logam pusat berperan sebagai akseptor pasangan elektron
 Logam pusat memiliki orbital kosong yang dapat ditempati oleh ligan
 Logam golongan transisi dapat menjadi atom pusat karena mempunyai
orbital kosong disubkulit 3d dan 4p
Kepolaran Ikatan dan Keelektronegatifan

 Molekul kovalen diatomik yang terbentuk dari atom-atom yang


berbeda, setiap atomnya mempunyai daya tarik terhadap
elektron juga tidak sama sehinga kedudukan pasangan elektron
akan bergeser ke arah atom yang lebih elektronegatif.
 pada molekul HCl, atom klor mempunyai kemampuan menarik
elektron lebih kuat daripada atom hidrogen. Jadi kedudukan
pasangan elektron yang digunakan berikatan lebih mendekati
atom klor, sehingga terjadi pemisahan muatan dan terbentuk
dipol (dwikutub).
 Akibatnya, atom Cl lebih bermuatan negatif (polar negatif, d- )
dan kelebihan muatan positif ada pada atom H (polar positif, d+).
Molekul-molekul seperti HCl ini disebut molekul polar,
 molekul kovalen diatomik yang terbentuk dari atom yang sama
seperti H2 merupakan molekul nonpolar
Berdasarkan kepolarannya

IKATAN
KOVALEN

Non
Polar
polar
 ikatan kovalen polar terjadi pada molekul yang tersusun dari atom-
atom yang berbeda tingkat keelektronegatifannya.
 Harga keelektronegatifan untuk unsur logam (elektropositif)
nilainya kecil sedangkan unsur non logam nilai elektronegatifannya
besar.
 Besarnya harga keelektronegatifan kedua atom yang berikatan
dapat ditentukan jenis ikatannya. Bila selisih kedua atom yang
berikatan:
1. Lebih kecil dari 0,5, ikatannya kovalen non polar
2. Lebih besar dari 2, ikatannya ion.
3. Antara 0,5-2, ikatannya kovalen polar.
 Untuk mengetahui besarnya kepolaran suatu senyawa digunakan momen dipol.
 Semakin besar harga momen dipol, semakin polar senyawa yang bersangkutan atau
mendekati ke sifat ionik. Pada senyawa non-polar mempunyai momen dipol nol.
 Momen Dipol adalah hasil kali muatan dengan jarak antara kedua muatan tersebut

µ=qxd
μ = momen dipol dalam satuan Debye
q = muatan dalam satuan s. e. s (satuan elektrostatis)
d = jarak dalam satuan (angstrom
SIFAT IKATAN ION IKATAN KOVALEN

Titik leleh Mempunyai titik leleh yang tinggi Mempunyai titik leleh yang rendah

Kemudahan Mudah menguap dan memberikan bau


Sulit menguap
menguap yang khas

Lelehan dan larutannya dalam air Tidak menghantarkan listrik pada


Daya hantar listrik
dapat menghantarkan listrik berbagai wujud

Kelarutan dalam air Pada umumnya larut dalam air Sulit larut dalam air

Kelarutan dalam
Tidak dapat larut Dapat larut
pelarut organik

Anda mungkin juga menyukai