(BONDING CHEMISTRY)
MURYETI
Peranan Elektron Dalam Pembentukan
Ikatan Kimia
54Xe 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 4p6 5s2 5p6 8
TEORI LEWIS
Contoh : Cu (H2O)4
Sebuah ion atau molekul yang mampu mengikat atom logam pusat
Berperan sebagai donor pasangan elektron
Contoh : I-, Br-, S2-, SCN-, Cl-, NO3-, F-, OH-, H2O< NCS, NH3, NO2, CN-,
CO
Logam pusat berperan sebagai akseptor pasangan elektron
Logam pusat memiliki orbital kosong yang dapat ditempati oleh ligan
Logam golongan transisi dapat menjadi atom pusat karena mempunyai
orbital kosong disubkulit 3d dan 4p
Kepolaran Ikatan dan Keelektronegatifan
IKATAN
KOVALEN
Non
Polar
polar
ikatan kovalen polar terjadi pada molekul yang tersusun dari atom-
atom yang berbeda tingkat keelektronegatifannya.
Harga keelektronegatifan untuk unsur logam (elektropositif)
nilainya kecil sedangkan unsur non logam nilai elektronegatifannya
besar.
Besarnya harga keelektronegatifan kedua atom yang berikatan
dapat ditentukan jenis ikatannya. Bila selisih kedua atom yang
berikatan:
1. Lebih kecil dari 0,5, ikatannya kovalen non polar
2. Lebih besar dari 2, ikatannya ion.
3. Antara 0,5-2, ikatannya kovalen polar.
Untuk mengetahui besarnya kepolaran suatu senyawa digunakan momen dipol.
Semakin besar harga momen dipol, semakin polar senyawa yang bersangkutan atau
mendekati ke sifat ionik. Pada senyawa non-polar mempunyai momen dipol nol.
Momen Dipol adalah hasil kali muatan dengan jarak antara kedua muatan tersebut
µ=qxd
μ = momen dipol dalam satuan Debye
q = muatan dalam satuan s. e. s (satuan elektrostatis)
d = jarak dalam satuan (angstrom
SIFAT IKATAN ION IKATAN KOVALEN
Titik leleh Mempunyai titik leleh yang tinggi Mempunyai titik leleh yang rendah
Kelarutan dalam air Pada umumnya larut dalam air Sulit larut dalam air
Kelarutan dalam
Tidak dapat larut Dapat larut
pelarut organik