Anda di halaman 1dari 31

KIMIA

IKATAN
KIMIA
Disusun oleh :
Siti Ayla Azzura
XI-7
Apa itu Ikatan Kimia?
Ikatan Kimia adalah sebuah proses fisika yang
bertanggung jawab dalam interaksi gaya tarik menarik
antara dua atom atau molekul yang menyebabkan suatu
senyawa diatomik atau poliatomik menjadi stabil.
Susunan Elektron Stabil
Susunan elektron stabil mengikuti kaidah oktet dan duplet

Kaidah duplet menyatakan


Kaidah oktet menyatakan
atom-atom dengan nomor
bahwa atom-atom cenderung
atom kecil cenderung
memiliki 8 elektron pada kulit
memiliki 2 elektron pada kulit
terluar seperti konfigurasi
terluarnya seperti konfigurasi
elektron gas mulia elektron gas mulia He
Tabel konfigurasi elektron
gas mulia
unsur nomor atom konfigurasi elektron

H 2 2
Ne
e 10 28
A 1 288
K
r 83 2 8 18 8
r
Xe 54
6 2 8 18 18 8
R 86 2 8 18 32 18 8
Untuk memenuhi kaidah tersebut maka akan terjadi
pelepasan dan penarikan elektron

• pelepasan elektron
suatu unsur akan melepaskan elektron valensinya sehingga membentuk ion
positif yang bermuatan sejumlah elektron yang di lepaskannya

11NA : 2e 8e 1e Na+ : 2e 8e + 1e
12 Mg : 2e 8e 2e Mg+ : 2e 8e + 2e
Untuk memenuhi kaidah tersebut maka akan terjadi
pelepasan dan penarikan elektron

• penarikan elektron
suatu unsur akan menarik elektron dari luar sehingga unsur tersebut akan
bermuatan negatif sebesar elektron yang ditariknya

9F : 2e 7e + 1e F- : 2e 8e
8O : 2e 6e + 2e O2- : 2e 8e
Dari peristiwa pelepasan
dan penarikan elektron
maka akan terbentuk
IKATAN KIMIA
Jenis Ikatan Kimia

Ikatan ionik Ikatan kovalen Ikatan logam


Ikatan ion merupakan Ikatan kovalen adalah ikatan kimia yang
sebuah elektron yang sejenis ikatan kimia terbentuk akibat
melakukan serah terima yang memiliki penggunaan bersama
yang kemudian karakteristik berupa electron elektron valensi
terbentuk ion negatif pasangan elektron yang antara tomatom logam.
dan ion positif yang saling terbagi di antara
memiliki kesamaan atom-atom yang
yang serupa gas mulia. berikatan.
Ikatan Ionik
Ikatan ionik ini juga biasa disebut dengan ikatan
elektrovalen. Contoh ikatan ion adalah Natrium dan
Fluorida (NaF). Jadi, ikatan pada senyawa NaF
merupakan ikatan Ionik.

Ikatan ionik hanya dapat terjadi antar unsur-unsur


yang memiliki perbedaan keelektronegatifan
cukup besar. Sehingga, terjadi serah terima
elektron.
Proses Pembentukan Ikatan
Ionik
Ikatan ion terbentuk dari kation (ion positif) dan anion (ion negatif). Atom Na memiliki
konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6 3s1. Akibatnya, Na harus melepaskan 1 elektron pada kulit
terluarnya, membentuk Na+, untuk mencapai konfigurasi gas mulia terdekat. Sedangkan atom F
yang memiliki konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p5 membutuhkan 1 elektron tambahan, membentuk
F-, untuk mencapai konfigurasi elektron gas mulia terdekat. Oleh karena Na melepaskan 1
elektron dan F membutuhkan 1 elektron, maka Na dan F dapat berikatan secara ionik membentuk
NaF. Berikut adalah ilustrasinya:
Ikatan ion dapat terjadi karena perpindahan elektron Ikatan ion terjadi pada atom logam dengan
dari kation ke anion sedangkan ikatan kovalen terjadi
non logam sementara ikatan kovalen terjadi
karena penggunaan bersama pasangan elektron dari
atom yang sama-sama kurang elektron
antar atom non logam.

Perbedaan Ikatan Ion dan


Ikatan Kovalen
Ikatan ion dapat menghantarkan listrik
Ikatan ion memiliki titik didih dan titik
dalam bentuk lelehan maupun larutan
leleh yang lebih tinggi dibandingkan
sedangkan ikatan kovalen hanya larutan
dengan ikatan kovalen. saja.
Ikatan Kovalen
Ikatan kovalen terjadi ketika ada pemakaian elektron
ikatan secara bersama. Ketika ikatan kovalen terjadi,
maka kedua atom yang berikatan tersebut akan tertarik
pada pasangan elektron yang sama. Contoh ikatan
kovalen terjadi pada atom H2

Berbeda dengan ikatan ionik yang mengalami serah


terima elektron. Untuk mencapai konfigurasi elektron
yang stabil, maka kedua atom H harus menggunakan
elektron secara bersama.
Ikatan Kovalen
Kovalen Polar (Memiliki Kutub) Kovalen Non Polar (Tidak Memilik
Ciri-cirinya: Kutub)
Ciri-cirinya:
• Jika jumlah atomnya= 2, unsurnya • Jika jumlah atomnya= 2, unsurnya
berbeda (keelektronegatifan sama (keelektronegatifan sama).
berbeda), contoh: HCI, HBr, HF contoh: CI2, O2,N2
• Jika jumlah atomnya lebih dari 2 • Jika jumlah atomnya lebih dari 2,
keelektronegatifannya berbeda atau tidak memiliki PEB, Contoh; CCI4,
memiliki PEB, Contoh: H2O, PCI3 CH4

Kovalen Polar Kovalen Non Polar


Kovalen Koordinasi
Ikatan kovalen merupakan ikatan yang terjadi pada dua atau lebih atom non logam dengan
penggunaan elektronnya secara bersama.
Kedua atom yang berikatan tersebut memiliki ketertarikan pada pasangan elektron serupa.
Seperti halnya ikatan yang terjadi pada molekul H2. Sehingga ikatan kovalen juga disebut
dengan ikatan molekul.
Ikatan ini terjadi apabila ada satu atom yang memberikan
pasangan elektron. Sehingga atom pasangannya tidak dapat
memberikan elektron.
Jenis ikatan ini hanya akan terjadi pada unsur-unsur non
logam. Adapun contoh senyawa yang mempunyai ikatan
kovalen koordinasi yaitu HNO3
Ikatan Logam
Atom logam memiliki elektron valensi yang relatif kosong, hal itu
dikarenakan jumlah atomnya yang sedikit. Sehingga, ada perpindahan
elektron antara satu atom ke atom yang lain.
Kemungkinan untuk berpindah tersebut sangat besar, sehingga
elektron valensinya berbaur hingga menyerupai awan elektron yang
membungkus ion positif di dalam atom.

Ikatan yang terjadi tersebut membuat logam ketika ditempa


hanya akan mengalami pergeseran pada atom-atom
penyusunnya, tapi ikatannya tetap. Contoh ikatan logam
adalah magnesium (mg).
Ciri-ciri Ikatan Logam
• Terbentuk antara atom logam.
• Dalam ikatan logam, elektron valensi bebas bergerak di seluruh struktur logam
sehingga membentuk lautan elektron.
• Kekuatan ikatan logam ditentukan oleh banyaknya jumlah elektron yang terdapat di
dalam ikatan logam.
• Memiliki struktur yang berbeda dengan ikatan ion maupun ikatan kovalen.
• Hasil dari ikatan logam sering digunakan dalam bidang teknik, industri, dan
perhiasan.
• Ikatan logam dapat menjelaskan berbagai sifat logam.
Sifat-sifat Ikatan Logam
Konduktivitas Konduktivitas Daktilitas
Listrik Termal
Sifat ini membuat logam Selain penghantar listrik yang Logam bersifat daktilitas, yaitu
dapat menghantarkan baik, logam juga dikenal sebagai
penghantar panas yang baik. Hal dapat menahan ketegangan
listrik dengan baik. ini dikarenakan, elektron valensi
Sifat ikatan logam ini sehingga meskipun logam ditarik
yang bergerak bebas dalam logam
berasal dari lautan elektron mampu menghantarkan atau menjadi kabel tipis atau dipukul
valensi yang bergerak memindahkan panas. Ketika salah dengan palu tidak akan putus atau
bebas dan bermuatan satu ujung zat logam dipanaskan,
negatif di dalam logam. maka energi kinetik pada satu retak. Hal ini dikarenakan ikatan
Itulah mengapa, logam elektron akan meningkat, lalu lokal antar logam cepat putus, tapi
umumnya merupakan elektron ini akan memindahkan
energi kinetiknya ke elektron lain juga cepat terbentuk kembali.
penghantar arus listrik saat terjadi tumbukan.
yang baik.
Sifat-sifat Ikatan Logam
Memiliki titik
Bersifat Lunak Berkilau didih dan titik leleh
yang tinggi
Bersifat lunak di sini artinya, Logam cenderung
logam seringkali ditempa, tetapi Gaya tarik menarik antar atom
tidak hancur dan hanya mengkilap atau berkilau. Hal logam yang cukup kuat
mengalami perubahan bentuk
saja. Hal ini dikarenakan adanya ini disebabkan oleh elektron merupakan hasil dari ikatan logam
elektron yang mengelilingi yang kuat. Untuk mengatasi gaya
atom-atom logam sehingga atom yang menyelimuti logam
tersebut terlindungi, tapi tetap tarik menarik yang kuat ini, maka
bisa bergerak bebas. Oleh karena cenderung akan dibutuhkan banyak energi. Inilah
itu, ketika logam diberi suatu
tekanan, atom-atom logam memantulkan cahaya alasan mengapa sebagian logam
cenderung berpindah dan cenderung memiliki titik leleh dan
elektron akan mengikutinya. sehingga logam akan terlihat
titik didih yang tinggi.
berkilau.
Teori Lewis dan Kossel
Dinamakan teori Lewis, karena teori ini datang dari Profesor Fisika
dan Kimia dari Amerika Serikat, yaitu Gilbert. N. Lewis pada
tahun 1916 di dalam artikelnya “The Atom and The Molecules”.
struktur Lewis, yaitu langkah awal untuk menentukan bentuk
molekul. Contoh ikatan yang terjadi antara Litium (1 elektron),
Teori Lewis
Oksigen (6 elektron), dan Neon (8 elektron).

Albrecht Kossel yang merupakan ilmuwan dari Jerman, juga mengajukan teori
yang hampir mirip dengan teori Lewis. Bedanya terletak pada transfer elektron
yang penuh antar atom-atomnya. Kamu bisa lihat teori Kossel ini pada ikatan
Teori Kossel polar.
Selanjutnya, Lewis dan Kossel menjelaskan bahwa kestabilan gas mulia dengan
konfigurasi elektron saling berhubungan. Di mana unsur gas mulia ternyata
memiliki 8 elektron valensi, sehingga memiliki sifat yang stabil (kecuali He yang
hanya memiliki 2 elektron valensi).
Geometri Molekul Teori
Geometri molekul adalah penataan atom yang VSEPR
menyusun molekul secara tiga dimensi. Geometri
molekul menentukan beberapa sifat zat termasuk
reaktivitas, polaritas, wujud zat, warna, magnetisme
dan aktivitas biologisnya. Teori Hibridisasi
Teori VSEPR ( Valence Shell
Electron Pair Repulsion)
Teori VSEPR adalah teori yang menyatakan bahwa pasangan
elektron ikatan (PEI) dan pasangan elektron bebas (PEB)
saling tolak-menolak.

Tolakan juga disebabkan oleh pasangan elektron yang sejenis,


sehingga tiap-tiap pasangan elektron cenderung berjauhan
satu sama lain untuk meminimalkan gaya tolakan tersebut.
Urutan tolakannya adalah sebagai berikut:
Tolakan PEB – PEB > PEB – PEI > PEI – PEI.
Teori VSEPR
• Pada teori ini terdapat dua jenis domain, yaitu domain elektron bebas untuk
pasangan elektron bebas dan domain elektron ikatan untuk elektron dalam
ikatan, dimana satu pasang elektron bebas dianggap satu domain elektron.
Teori Hibridasi
Teori hibridisasi adalah teori yang mengacu pada proses
hibridisasi yaitu proses penggabungan orbital-orbital asli
dengan tingkat energi berbeda menjadi orbital-orbital baru
dengan tingkat energi sama.

Adapun pengertian hibridisasi menurut ahli salah satunya


dijelaskan oleh Mario Raimondi, ia mengatakan bahwa
hibridisasi adalah konsep pengenalan terkait bersatunya
orbital-orbital atom supaya membentuk orbital hibrida baru
dengan kesesuaian kualitatif dalam sifat ikatan atom.
Bentuk-Bentuk Molekul
Berdasarkan Teori Hibridisasi
Dalam teori hibridisasi ada 5 Jenis Orbital Orbital Hibrida Bentuk Molekul Contoh
bentuk molekul yang bisa
diketahui melalui keberadaan s dan p sp Linear BeCI
orbital hibrida yaitu orbital yang
bentuknya linear, trigonal planar, 2
tetrahedral, segitiga bipiramida, s dan p sp² Segitiga Planar BF
dan oktahedral. 3
s dan p sp³ Tetrahedral CH
Berikut bentuk-bentuk molekul Bipiramida 4
berdasarkan teori hibridasi: s, p dan d sp³d PCI
Trigonal

sp³d Oktahedral 5
s, p dan d SF
6
Gaya Antarmolekul

Gaya antarmolekul adalah gaya elektromagnetik yang


terjadi antara molekul-molekul atau antara bagian
yang terpisah jauh dari suatu makromolekul.
Gaya ini memiliki sifat tarik menarik atau tolak
menolak antar molekul. Kalau dua molekulnya
berdekatan, maka gaya tolak antar muatan yang sama
akan muncul dan akan semakin tinggi energi
tolakannya.
Macam-macam Gaya
Antarmolekul
1. Ikatan Hidrogen
Gaya pertama ada ikatan hidrogen, yaitu gaya tarik
menarik yang terjadi antara atom hidrogen dalam
senyawa yang terdapat ikatan antara hidrogen dan atom
nitrogen (N), oksigen (O), dan fluorin (F). Ikatan ini
termasuk yang paling kuat, namun juga memiliki ciri
ikatan kovalen, yaitu mempunyai arah, lebih kuat dari
gaya van der waals, menghasilkan jarak antar atom yang
lebih pendek dari jari-jari van der waals dan melibatkan
pasangan dalam jumlah terbatas. Ikatan ini menyebabkan
tingginya titik didih air (100 derajat C). Selain itu, ikatan
ini juga berperan penting pada struktur polimer sintetik
maupun alami. Contoh ikatan hidrogen yang
terjadi antara metanol dan air
Macam-macam Gaya
Antarmolekul
2. Gaya Van der Waals
Gaya ini pertama kali ditemukan oleh Johannes Van der Waals (1837-1923). Gaya ini merupakan
gaya tarik menarik listrik yang relatif lemah. Hal ini karena kepolaran molekul yang permanen atau
terinduksi. Ketika molekul memiliki kutub yang sama, maka keduanya akan saling tolak menolak.
Sebaliknya, ketika keduanya memiliki kutub yang berbeda, maka akan saling tarik menarik.
Gaya Van der Waals dibagi menjadi 4 berdasarkan kepolaran partikelnya, yaitu:

• interaksi ion-dipol • interaksi dipol-dipol


Interaksi ini terjadi karena adanya tarik-
Gaya dipol dipol ini terjadi antar
menarik antara ion dengan molekul polar
yang relatif kuat. Interaksi ini digunakan sesama molekul polar yang terjadi
untuk menentukan kelarutan. pada ekor dan kepala molekul itu
sendiri.
Macam-macam Gaya
Antarmolekul
2. Gaya Van der Waals

• interkasi ion-dipol • interkasi dipol-dipol


induksi terinduksi
Interaksi ini terjadi antara ion Molekul dipol bisa membuat molekul netral
dan dipol terinduksi. Ikatan ini lainnya yang bersifat dipol terinduksi,
relatif lemah karena kepolaran sehingga ada interaksi dipol-dipol terinduksi.
Ikatan dari interaksi yang dihasilkan bersifat
molekul terinduksi relatif kecil lemah. Itulah mengapa proses interaksi ini
daripada dipol permanen. berlangsung lambat.
Macam-macam Gaya
Antarmolekul
3. Gaya London
Gaya London dihasilkan dari interaksi antar dipol terinduksi dan dipol terinduksi lainnya. Gaya London lebih lemah
dibandingkan dengan gaya Van der Waals. Bisa dikatakan juga bahwa gaya ini adalah yang terlemah dibandingkan
dengan gaya lainnya. Gaya ini pertama kali ditemukan oleh ahli fisika asal Jerman bernama Fritz London pada 1930.

Tarikan lemah yang dihasilkan oleh gaya London karena dipol imbasan sesaat yang terjadi akibat pergerakan elektron
dalam suatu orbital. Pergerakan itu menyebabkan tidak meratanya kerapatan elektron pada atom, sehingga ada atom
yang salah satu sisinya bermuatan lebih negatif.

Kekuatan gaya dipol terinduksi tergantung dari seberapa mudah awan elektron terdistribusi. Semakin besar ukuran atom
atau molekul, maka akan semakin mudah juga distribusi elektronnya. Proses menginduksi dipol disebut polarisasi,
sedangkan derajat di mana awan elektron suatu atom atau molekul bisa diinduksi disebut polarisabilitas.
Rangkuman
• Ikatan kimia merupakan ikatan dalam interaksi gaya tarik menarik antara
• Susunan elektron stabil mengikuti kaidah oktet dan duplet
• Ikatan lon adalah ikatan yang terbentuk akibat gaya tarik - menarik antara ion positif dan
ion negatif
• Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi akibat pemakaian pasangan elektron oleh dua
arom yang berikatan
• Ikatan koordinasi adalah ikatan kovalen dimana elektron-elektron dalam pasangan
elektron yang digunakan bersama berasal dari salah satu atom yang berikatan
• Ikatan logam adalah ikatan kimia yang terbentuk akibat penggunaan bersama elektron-
elektron valensi antara atom-atom logam
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai