Anda di halaman 1dari 5

KIMIA BAB III :

IKATAN KIMIA
TUJUAN PEMBELAJARAN:

1. Menemukan hubungan konfigurasi electron dengan kestabilan atom


dan akibat dari ketidakstabilan atom.
2. Menganalisis terjadinya ikatan ionik dan ikatan kovalen serta sifat-
sifat senyawa yang dihasilkan.
3. Menemukan hubungan antara pasangan electron ikatan dan pasangan
electron bebas dengan bentuk molekul.
4. Menelaah beberapa gaya antarmolekul dan hubungannya dengan sifat-
sifat suatu zat.

A.Atom stabil dan Atom Tidak Stabil


Konfigurasi elektron atom stabil dan atom tidak stabil

Perhatikan konfigurasi elektron dari atom-atom menurut model atom


Niels Bohr.

Atom-Atom Stabil Atom-Atom Tidak Stabil


Atom Konfigurasi Atom Konfigurasi
Elektron Elektron Valensi Elektron Elektron Valensi
2He 2 2 3Li 21 1
10Ne 28 8 7N 25 5
18Ar 288 8 20Ca 2882 2
38Kr 2 8 18 8 8 35Br 2 8 18 7 7
54Xe 2 8 18 18 8 8 56Ba 2 8 18 18 10 10

Atom-atom yang tidak stabil akan menjadi stabil dengan cara meniru
konfigurasi elektron dari atom-atom gas mulia yang stabil.
1. Mengurangi jumlah elektron dengan melepaskan elektron atau
menambah jumlah elektron dengan menarik elektron dari atom lain.
 Untuk mendapatkan kestabilan tersebut, atom-atom yang
mempunyai energy ionisasi rendah cenderung akan melepaskan
elektron, sedangkan atom-atom yang mempunyai afinitas
elektron besar akan mengikat elektron.
2. Memanfaatkan elektron valensi secara bersama-sama dengan atom
lain (mungkin atom dari unsur yang sama atau atom dari unsure yang
berbeda).
 Elektron yang digunakan bersama-sama akan membentuk
pasangan elektron.

B.Ikatan Ionik
1. Terbentuknya Ikatan Ionik
Ikatan Ionik terjadi karena atom-atom tidak stabil bergabung
melalui gaya tarik-menarik elektrostatis antara ion positif dengan
ion negative yang terbentuk oleh tom-atom tersebut dalan mencapai
kestabilannya.

2. Sifat Senyawa Ionik


a. Kristalnya keras tetapi rapuh

Apabila senyawa ionic dipukul akan terjadi pergeseran posisi ion


positif dan ion negative yang semula berselang-seling menjadi
berhadapan langsung. Hal tersebut mengakibatkan ion positif bertemu
muka dengan ion positif dan terjadi tolak-menolak.

b. Mempunyai titik lebur dan titik didih yang tinggi

Secara umum, senyawa ionic mempunyai titik lebur dan titik didih
yang tinggi. Oleh karena, ikatan ionic relatikan antara ion positif dan
ion negative.
c. Mudah larut di dalam air

Pada saat Kristal senyawa ionic dimasukkan dalam air, molekul-


molekul air akan menyusup di antara ion positif dan ion negative
sehingga gaya tarik-menatik elektrostatik dari ion positif dan nion
negative akan melemah dan akhirnya terpecah.

d. Dalam keadaan cair dan larutan dapat menghantar arus listrik

Dalam keadaan cair dan larutan, senyawa ionic dapat menghantar


listrik karena ion-ionnya dapat bergerak secara bebas. Akan tetapi
dalam keadaan padat tidak menghantar listrik karena ion-ionnya tidak
dapat bergerak.

C. Ikatan Kovalen
1. Terbentuknya Ikatan Kovalen
Ikatan kovalen terjadi apabila atom-atom tidak stabil bergabung
dengan menggunakan pasangan elktron secara bersama-sama.

Pasangan elektron bersama disebut juga pasangan elektron ikatan


dan digambarkan dengan garis. Jumlah pasangan elektron ikatan
memberikan informasi jumlah ikatan dalam suatu molekul kovalen.
Pada molekul hydrogen (H2) terdapat sepasang elektron ikatan (satu
tangan ikatan) dan disebut sebagai ikatan kovalen tunggal.
Pada molekul oksigen (O2) terdapat dua pasang elektron ikatan dan
disebut ikatan kovalen rangkap dua, dan pada molekul nitrogen (N2)
terdapat tiga pasang elektron ikatan dan disebut dengan ikatan
koneval rangkap tiga.

2. Ikatan Kovalen Koordinasi


Pada ikatan kovalen sebelumnya, pasangan elektron yang digunakan
bersama untuk berikatan berasal dari dua atom yang saling
berikatan. Pada ikatan kovanel koordinasi, pasangan elektron yang
digunakan dalam pembentukan ikatan kovalen berasal dari salah satu
atom yang berikatan.

3. Senyawa Kovalen Polar dan Nonpolar


Senyawa polar (Indonesia: kutub) artinya senyawa yang mempunyai
kutub muatan listrik negative dan positif. Oleh Karena senyawa ionic
terbentuk dari ion positif dan negative, pasti merupakan senyawa
polar.
Perbedaan kelektronegatifan tidak serta merta menjadikan
molekulnya polar. Oleh karena, apabila bentuk molekulnya simetris
sehingga menyebabkan kutub negatef atau kutub positif berada di
tengah-tengah molekul, maka molekulnya menjadi nonpolar.

4. Sifat Senyawa Kovalen


Beberapa sifat senyawa kovalen adalah sebagai berikut.
a. Umumnya mempunyai titik didih dan titik lebut yang rendah.
b. Dalam keadaan murni, tidak menghantar listrik.
c. Larutan senyawa kovalen polar dalam air dapat menghantar listrik.
d. Dapat membentuk molekul raksasa.

Anda mungkin juga menyukai