DAFTAR ISI.............................................................................................................
KATA PENGANTAR...............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................
A. Latar Belakang...............................................................................................
B. Rumusan Masalah..........................................................................................
C. Tujuan............................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................
A. Asuransi Syariah............................................................................................
B. Bank Syariah..................................................................................................
C. Koperasi Syariah............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
KATA PENGANTAR
Puji syukur yang kai haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah
makalah tugas agama Islam tentang “Asuransi Bank dan Koperasi Syariah”.
makalah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat
baik dari penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini.
Oleh karena itu, saya dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari
A.Latar Belakang
Asuransi Syariah merupakan salah satu bisnis yang tidak terlepas dari
persaingan. Persaingan ketat yang dihadapi oleh masing-masing lembaga
memaksa pihak manajeman untuk merancang strategi agar nasabah tetap
loyal. Karena itu pada asuransi syariah diperlukan adanya kualitas pelayanan
yang dapat mempengaruhi kepuasan dan loyalitas para pemegang polis.
Kondisi seperti ini dapat dimaknai bahwa asuransi syariah tidak dapat hanya
bertahan dan menggunakan pendekatan serta mempertahankan nasabah yang
ada dengan memanfaatkan sentimen emosional saja karena alasan agama.
Asuransi syariah harus dapat mencari solusi tepat dalam bertahan dan
menarik pelanggan. (Sula, dalam Wuryanti Koentjoro. Kualitas Pelayanan
dan Pengaruhnya Terhadap Kepuasan dan Loyalitas Yang Syar’i Pemegang
Polis Asuransi Syariah. Ekobis, Jurnal Ekonomi Vol.10, No.2, 375-385,
2009) Kegiatan perusahaan asuransi, diarahkan untuk memproteksi keadaan
dimasa datang yang belum pasti terjadi atas sebuah risiko yang berkaitan
dengan nilai aktivitas ekonomi seseorang. Apalagi masa yang akan dating
adalah sebuah masa yang penuh dengan ketidakpastian (uncertainty). Dalam
hal ini manusia hanya dapat merencanakan dan memprediksikan kejadian
dimasa datang, sedang kepastian (certainty) hanya ada pada Allah SWT.
Munculnya sistem ekonomi syariah menjadi peluang besar, mengingat
Indonesia memiliki penduduk beragama Islam terbesar di Dunia. Sampai
saat ini penduduk muslim di Indonesia telah mencapai sekitar 200 juta jiwa.
Sebuah pasar yang sangat besar bagi sebuah bisnis. Indonesia merupakan
negara yang memiliki perbankan syariah dengan kinerja keuangan tertinggi
di dunia. Tingkat profitabilitas bank syariah di Indonesia merupakan yang
terbaik di dunia diukur dari rasio laba terhadap aset. Indonesia juga
merupakan negara yang perbankan syariahnya memiliki pertumbuhan sangat
pesat. Baik dilihat dari bertambahnya jumlah bank maupun bertambahnya
aset. Berdasarkan prediksi Bank Indonesia, pada tahun-tahun ke depan
pertumbuhan perbankan syariah di Indonesia akan mengalami penurunan.
Salah satu penghambat pertumbuhannya adalah perbankan syariah masih
dikendalikan oleh pasar yang hidup dalam pola pikir perbankan
konvensional. Nasabah masih banyak yang menuntut dan mengharapkan
tingkat keuntungan optimal dan tingkat kepuasan tanpa melihat faktor
agama. Bila dilihat dari beberapa jenis pasar berdasarkan perilakunya, pasar
yang hanya ingin mendapatkan keuntungan finansial tanpa peduli apakah
caranya sesuai dengan syariah disebut sebagai pasar rasional. Sedangkan
yang hanya 2 melihat sistemnya tanpa mempedulikan keuntungan finansial
atau biasa disebut pasar emosional. Maksudnya, orang tertarik untuk
berbisnis di pasar syariah karena alasan-alasan keagamaan yang lebih
bersifat emosional. Bukan karena ingin mendapatkan keuntungan finansial
yang bersifat rasional. Ada juga pasar yang selain melihat keuntungan
finansial juga berpatokan syariah dalam mendapatkannya.
Koperasi syariah memiliki dua latar belakang pendirian dan kegiatan
yang hampir sama kuatnya, yakni sebagai lembaga keuangan mikro dan
sebagai lembaga keuangan syariah, melihat dari prinsip-prinsip yang ada
dalam koperasi, maka tidak ada hal yang bertentangan dengan syariat Islam.
Lembaga ini telah sesuai dengan nilai-nilai Islam. Akan tetapi perlu adanya
penyempurnaan dan pemantauan dalam sistem koperasi yaitu harus
terhindarnya dari Riba, Maysir, Ghoror, ataupun Batil. Koperasi syariah
tidak memiliki perbedaan sistem yang mencolok dengan koperasi
konvensional. Oleh karena itu payung hukum yang digunakan oleh koperasi
syariah secara umum menggunakan payung hukum koperasi konvensional
yaitu Undang-Undang No.25 Tahun 1992 tentang perkoperasian. Belum
adanya aturan hukum dibidang koperasi syariah yang mengikat dan
melindungi ketentuan yang berhubungan dengan usaha lembaga mikro
keuangan syariah, seperti halnya aturan hukum yang berlaku pada koperasi-
koperasi konvensional adalah salah satu faktor dominan penyebab timbulnya
banyak penyimpangan akad dalam koperasi syariah, termasuk dalam
kaitannya dengan penerapan prinsip-prinsip syariah. Hal ini yang
dikhawatirkan dapat menimbulkan permasalahan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Asuransi Syariah
1.Pengertian
Asuransi berasal dari bahasa Inggris yaitu insurance, yang kemudian
diadopske dalam bahasa Indonesia dan popular dengan istilah asuransi
Sinonim asurans dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
pertanggungan. Berdasarkan pada UU Nomor 40 tahun 2014 tentang
Perasuransian asuransi merupakan perjanjian antara dua belah pihak yaitu
pemegang polis dan perusahaan asuransi yang menjadi landasan bagi
perusahaan asuransi untuk penerimaan premi yang kegunaannya adalah
untuk
Asuransi Syariah
2.Sejarah
Sejarah di Dunia
Sejarah di Indonesia
3. Dalil-Dalil
B. Bank Syariah
1. Pengertian
C. Koperasi Syariah
1. Pengertian
2. Sejarah
Koperasi yang berlandaskan pada nilai-nilai Islam sebenarnya telah
diprakarsai oleh Haji Samanhudi di Solo melalui Sarikat Dagang Islam yang
menghimpun anggotanya yaitu para pedagang batik di Solo. Kemudian
keberadaan koperasi syariah mulai banyak diperbincangkan oleh
masyarakat. Lalu sejak maraknya pertumbuhan BMT di Indonesia yang
pertama kali dipelopon oleh BMT Bina Insan Kamil pada tahun 1992 di
Jakarta.
3. Dalil-Dalil
Dalam melaksanakan kegiatannya, koperasi syariah berlandaskan pada:
Al-Quran dan hadis terutama tentang prinsip tolong menolong (ta'awun)
dan saling menguatkan (takaful).
Pancasila dan UUD 1945 Terutama sila ke-5 (lima) Di dalamnya
terkandung makna filosofis, bahwa keberadaan koperasi harus
mendatangkan keadilan bagi seluruh anggotanya. Adapun pasal 33 (1)
dalam UUD 1945 hasil amandemen yang berbunyi dengan asas dan prinsip
koperasi yaitu asas gotong royong dan kekeluargaan.
Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (KUKM)
Nomor 16/Per/M.UKM/IX/2015 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha
Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah oleh Koperasi, yang merupakan
regulasi terbaru yang mengatur tentang tata kelola koperasi syariah di
Indonesia saat ini.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.abajatim.com/2019/02/01/koperasi-syariah-pengertian-fungsi-
tujuan-prinsip-dan-landasannya/
https://www.cimbniaga.co.id/id/inspirasi/perencanaan/pengertian-tentang-
bank-syariah-dan-istilah-di-dalamnya
https://money.kompas.com/read/2022/03/27/202209026/asuransi-syariah-
pengertian-jenis-dan-bedanya-dengan-konvensional?page=all
https://www.ojk.go.id/id/kanal/syariah/tentang-syariah/pages/Sejarah-
Perbankan-Syariah.aspx