Anda di halaman 1dari 42

BAB 4

IKATAN KIMIA

https://www.shutterstock.com/Egorov Artem
PERANAN ELEKTRON PADA
PEMBENTUKAN IKATAN KIMIA
1. Aturan Oktet

G.N.Lewis dan W.Kossel mengaitkan kestabilan gas mulia dengan konfigurasi


elektronnya. Gas mulia mempunyai konfigurasi penuh, yaitu konfigurasi oktet (mem
punyai 8 elektron pada kulit luar), kecuali helium dengan konfigurasi duplet (dua
elektron pada kulit luar).

Unsur-unsur lain dapat mencapai konfigurasi oktet


dengan melepas elektron valensi nya atau menyerap
elektron tambahan.
Serah-terima elektron menghasilkan
ikatan ion, sedangkan pemasangan
elektron menghasilkan ikatan
kovalen. (AKAN SEGERA DIBAHAS)
2. Lambang Lewis

Lambang Lewis
adalah lambang
atom disertai
elektron valensinya.

Lambang Lewis unsur gas mulia menunjukkan 8 elektron


valensi yang terbagi dalam 4 pasangan. Lambang Lewis
unsur dari golongan lain menunjukkan adanya elektron
tunggal (elektron yang belum berpasangan).
IKATAN ION (IKATAN ELEKTROVALEN)
Ikatan ion adalah gaya tarik-menarik listrik antara ion yang berbeda
muatan. Ikatan ion disebut juga ikatan elektrovalen.

1. Pembentukan Ikatan Ion

Atom yang melepas elektron Senyawa biner antara logam


menjadi ion positif. Atom yang dengan nonlogam cenderung
menyerap elektron menjadi ion bersifat ionik.
negatif.

Dokumen penerbit
2. Rumus Kimia Senyawa Ion

Mengapa rumus
kimia natrium
klorida adalah NaCl
(Na : Cl = 1 : 1)?

Salah satu cara menggambar struktur kristal natrium klorida. Dalam kristal natrium
klorida, tiap ion Na+ dikelilingi oleh 6 ion Cl– dan tiap ion Cl- dikelilingi oleh 6 ion Na+,
perbandinganionNa+:ionCl–=1:1.
.

https://www.shutterstock.com/ Vasilyev
IKATAN KOVALEN

1. Pembentukan Ikatan Kovalen

Ikatan kovalen adalah ikatan Ikatan antara sesama nonlogam merupakan


yang terbentuk karena memiliki ikatan kovalen.
elektron yang digunakan
bersama.

Dokumen penerbit
2. Rumus Kimia Senyawa Kovalen Biner 3. Rumus Struktur atau Struktur Lewis
Senyawa Kovalen

Rumus struktur diperoleh dari rumus


Lewis dengan mengganti setiap pasangan
elektron ikatan dengan sepotong garis.

Dokumen penerbit
4. Ikatan Kovalen Rangkap Dua dan Kovalen
Rangkap Tiga

Ikatan yang menggunakan sepasang


elektron disebut ikatan tunggal, yang
menggunakan dua pasang elektron
disebut ikatan rangkap, sedangkan yang
menggunakan tiga pasang elektron
disebut ikatan rangkap tiga.
5. Ikatan Kovalen Koordinasi

Amonia (NH3) dapat bereaksi


dengan boron triklorida (BCl3)
membentuk senyawa NH3.BCl3

Atom N dalam NH3 sudah oktet dan mempunyai sepasang elektron bebas. Di
pihak lain, atom B dalam BCl3 sudah memasangkan semua elektron valensinya,
namun belum oktet. Seperti yang Anda duga, atom N (dari NH3) dan atom B (dari
BCl3) dapat berikatan dengan menggunakan bersama pasangan elektron bebas
dari atom N. Ikatan seperti itu kita sebut ikatan kovalen koordinasi, ikatan dativ,
atau ikatan semipolar.

Dokumen penerbit
PERBANDINGAN SIFAT SENYAWA ION
DENGAN SENYAWA KOVALEN
Tidak ada senyawa yang
100% ionik atau 100%
kovalen.

Dokumen penerbit
PENGECUALIAN DAN KEGAGALAN
ATURAN OKTET
1. Pengecualian Aturan Oktet
a. Senyawa yang tidak b. Senyawa dengan c. Senyawa dengan
mencapai aturan oktet jumlah elektron oktet berkembang
valensi ganjil

2. Kegagalan Aturan Oktet

Pada umumnya, senyawa unsur transisi maupun unsur postransisi tidak memenuhi
aturan oktet. Unsur postransisi adalah unsur logam setelah unsur transisi.
Dokumen penerbit
MENGGAMBAR STRUKTUR LEWIS
(PENGAYAAN)
Langkah pertama dalam menuliskan struktur
Dalam kaitan ini kita membedakan
Lewis (rumus elektron) adalah menentukan
atom pusat dan atom terminal.
kerangka (struktur) molekul yang rasional.

Atom pusat adalah atom yang terikat kepada dua atau lebih atom lainnya, sedangkan
atom terminal hanya terikat pada satu atom lainnya.

Penulisan struktur Lewis dapat dilakukan dengan metode coba-coba,


Pertimbangkan hal berkut!

1. Semua elektron valensi harus muncul dalam struktur Lewis.

2. Umumnya, semua elektron dalam struktur Lewis berpasangan.

3. Umumnya, semua atom mencapai konfigurasi oktet (duplet untuk


hidrogen). Namun dalam berbagai kasus, atom pusat tidak oktet. Atom Be,
B, dan Al sering tidak mencapai oktet. Sementara itu, unsur periode ketiga
atau periode yang lebih tinggi mungkin mengalami oktet berkembang.

4. Kadang-kadang terdapat ikatan rangkap dua atau rangkap tiga. Sebagai


tips, umumnya ikatan rangkap dua atau rangkap tiga hanya dibentuk oleh
unsur C, N, O, P, dan S.
Atau dengan cara
contoh berikut:

Dokumen penerbit
Contoh :

Dokumen penerbit
Contoh :

Dokumen penerbit
IKATAN LOGAM
Mobilitas elektron dalam logam sedemikian bebas sehingga elektron valensi
logam mengalami delokalisasi, yaitu suatu keadaan saat elektron valensi
tersebut tidak tetap posisinya pada satu atom, tetapi senantiasa berpindah-
pindah dari satu atom ke atom lain.

Elektron-elektron valensi
tersebut berbaur sehingga
menyerupai awan atau
lautan yang membungkus
ion-ion positif logam di
dalamnya.
Dokumen penerbit
Logam merupakan konduktor yang
baik karena elektron valensinya
mudah mengalir. Logam dapat
ditempa atau dapat ditarik karena
ketika logam dipukul atau ditarik,
atom-atom logam hanya bergeser,
sedangkan ikatan di antaranya
tidak terputus

https://www.shutterstock.com/Inna Bigun
GEOMETRI MOLEKUL
Meramalkan geometri molekul
berdasarkan teori tolak-menolak
Geometri (bentuk) molekul berkaitan elektronelektron pada kulit luar atom
dengan susunan ruang atom-atom pusatnya, yaitu teori domain
dalam molekul. elektron, dan berdasarkan teori
hibridisasi.

Dokumen penerbit
1. Teori Domain Elektron

Teori ini merupakan penyem pur naan dari teori VSEPR (Valence Shell Electron Pair
Repulsion). Domain elektron berarti kedudukan elektron atau daerah keberadaan
elektron.

kita harus mengetahui a. Setiap elektron ikatan (apakah ikatan tunggal, rangkap
dua, atau rangkap tiga) merupakan satu domain.
lebih dahulu struktur
Lewisnya b. Setiap pasangan elektron bebas merupakan satu
domain.

Dokumen penerbit
Susunan ruang domain
elektron yang menghasilkan
tolakan minimum.

Tolakan antarpasangan
elektron bebas > tolakan antara
pasangan elektron bebas
dengan pasangan elektron
ikatan > tolakan antarpasangan
elektron ikatan

Bentuk molekul hanya


ditentukan oleh pasangan
elektron terikat.

Dokumen penerbit
a. Merumuskan tipe molekul
2) Setiap domain 3) Setiap domain
1) Atom pusat
elektron ikatan elektron bebas
dinyatakan dengan
dinyatakan dengan dinyatakan dengan
lambang A,
X, dan E.

1) Senyawa biner berikatan tunggal 2) Senyawa biner berikatan rangkap


atau ikatan kovalen koordinasi
Jika atom pusat hanya berikatan
tunggal, setiap ikatan hanya Jika atom pusat membentuk ikatan
menggunakan satu elektron dari atom rangkap atau ikatan kovalen koordinasi,
pusat. setiap ikatan akan menggunakan 2
elektron valensi dari atom pusatnya.
Tipe molekul dapat
ditentukan dengan urutan
sebagai berikut.

a) Tentukan jumlah
elektron valensi atom
pusat (ev).

b) Tentukan jumlah
domain elektron
ikatan (X).

c) Tentukan jumlah
domain elektron
bebas (E).
 https://www.shutterstock.com/magnetix
b. Menentukangeometrimolekul

1) Menentukan tipe molekul.

2) Menentukan geometri domain-domain elektron di sekitar atom pusat yang memberi tolakan
minimum.

3) Menetapkan domain elektron terikat dengan menuliskan

lambang atom yang bersangkutan.

4) Menentukan geometri molekul setelah mempertimbangkan pengaruh pasangan elektron


bebas.
Dokumen penerbit
2. Hibridisasi

Hibridisasi adalah peleburan orbital-orbital


dari tingkat energi yang berbeda menjadi
orbital-orbital yang energinya setingkat.

Dokumen penerbit
Berbagai macam tipe
hibridisasi.

Dokumen penerbit
KEPOLARAN MOLEKUL
1. Ikatan Kovalen Polar dan Kovalen Nonpolar

Pasangan elektron akan lebih dekat ke arah atom yang mem punyai
keelektronegatifan lebih besar.

Dalam molekul H2 tersebut, Pasangan elektron ikatan tertarik lebih dekat


muatan negatif (elektron) ke atom Cl karena Cl mempunyai daya tarik
tersebar secara homogen. elektron lebih besar daripada H. Akibatnya,
Ikatan seperti itu disebut Pada HCl terjadi polarisasi. Ikatan seperti itu
ikatan kovalen nonpolar. disebut ikatan kovalen polar.
Dokumen penerbit
Keelektronegatifan unsur-unsur menurut
Pauling.
Dokumen penerbit
2. Molekul Polar dan Nonpolar

Molekul dengan ikatan polar dapat bersifat polar, dapat pula bersifat nonpolar,
bergantung pada geometri (bentuk) molekulnya. Meskipun ikatan bersifat polar, jika
molekul berbentuk simetris, secara keseluruhan molekul itu akan bersifat nonpolar.

Molekul dikatakan bersifat polar jika distribusi


rapatan elektron tidak merata sehingga ada sisi
molekul yang distribusi rapatan elektronnya
lebih besar, sementara sisi lainnya lebih
rendah.

a. Ikatan dalam molekul bersifat polar. Secara umum,


ikatan antaratom yang berbeda dapat dianggap polar.
Syarat molekul polar:
b. Bentuk molekul tidak simetris sehingga pusat muatan
positif tidak berimpit dengan pusat muatan negatif.
Dokumen penerbit
Molekul akan bersifat
polar jika resultan
vektor-vektornya tidak
sama dengan nol.

3. Menunjukkan Kepolaran

Kepolaran suatu zat dapat


ditentukan dengan meng amati
perilaku zat itu dalam medan
magnet.
Dokumen penerbit
pudak scientific
4. Momen Dipol

Kepolaran dinyatakan dalam suatu besaran yang disebut


momen dipol (µ), yaitu hasil kali antara selisih muatan
µ=q×r
(q) dengan jarak (r) antara pusat muatan positif dengan
pusat muatan negatif. Dengan satuan Debye (D)
GAYA-GAYA ANTARMOLEKUL

Selain gaya yang mengikat atom-atom


dalam molekul, dalam molekul air juga
bekerja suatu jenis gaya lain, yaitu gaya
yang mempersatukan molekul yang satu
dengan molekul lainnya (gaya
antarmolekul).

Semakin kuat gaya antarmolekul, semakin sulit untuk memutuskannya


sehingga semakin tinggi titik leleh atau titik didihnya.

en.wikipedia.org/Benjah-bmm 27
1. Gaya Tarik-Menarik Dipol Sesaat-Dipol
Terimbas (Gaya London atau Gaya Dispersi)

Gaya dispersi adalah gaya tarik-menarik antara molekul-molekul dalam zat yang bersifat
nonpolar.

(a) Keadaan normal. Molekul nonpolar mempunyai sebaran muatan (awan


elektron) yang simetris.

(b) Keadaan sesaat. Pergerakan elektron menghasilkan dipol sesaat.

(c) Dipol terimbas. Dipol sesaat pada molekul sebelah kiri mengimbas molekul di
sebelah kanan. Hasilnya adalah gaya tarik dipol sesaat-dipol terimbas.

Dokumen penerbit
Elektron senantiasa bergerak dalam orbital. Dipol sesaat pada suatu molekul
Perpindahan elektron dari suatu daerah ke dapat mengimbas pada molekul di
daerah lainnya menyebabkan suatu molekul sekita r nya sehingga mem bentuk
yang secara normal bersifat nonpolar suatu dipol ter imbas.
menjadi polar sesaat sehingga terbentuk
suatu dipol sesaat. Hasil nya adalah suatu gaya tarik-
menarik antar molekul yang lemah.
Dipol yang terbentuk dengan cara itu disebut
dipol sesaat karena dipol itu dapat berubah
miliaran kali dalam satu sekon.

Semakin banyak jumlah elektron dalam molekul, semakin mudah mengalami polarisasi.

Molekul yang bentuknya memanjang le bih mudah mengalami polarisasi


dibandingkan molekul yang bentuknya membulat, kompak, dan simetris.
2. Gaya Tarik Dipol-dipol

Gaya dipol-dipol adalah gaya antarmolekul dalam zat yang polar. Dalam zat polar, molekul-
molekulnya cenderung menyusun diri dengan ujung (pol) positif berdekatan dengan ujung
(pol) negatif dari molekul di dekatnya.

Dalam membandingkan zat-zat yang


mempunyai massa molekul relatif (mr ) kira-kira
sama, adanya gaya dipol-dipol dapat
menghasilkan perbedaan sifat yang cukup nyata.

Akan tetapi, dalam memban dingkan zat dengan


Susunan dipol-dipol dalam massa molekul relatif (mr) yang berbeda jauh,
gaya dispersi menjadi lebih penting.
senyawa polar.
Dokumen penerbit
3. Gaya Tarik Dipol-dipol Terimbas

Gaya antarmolekul seperti ini terjadi antara molekul polar dengan molekul nonpolar.
Misalnya antara asam fluorida (HF) dengan karbon tetraklorida (CCl4).

Molekul polar dapat mengimbas molekul


nonpolar di sekitarnya sehingga mengalami
dipol sesaat sehingga terjadi suatu gaya tarik
antarmolekul.
Dokumen penerbit
4. Ikatan Hidrogen

Suatu gaya antarmolekul yang relatif kuat terdapat dalam senyawa hidrogen dengan unsur-
unsur yang mempunyai keelektronegatifan besar, yaitu fluorin (F), oksigen (O), dan nitrogen
(N).

Hidrida unsur-unsur golongan IVA


me nunjuk kan kecenderungan
sesuai dugaan, yaitu titik
didih meningkat seiring dengan
peningkat an massa molekul
relatif. Senyawa HF, H2O, dan NH3
menunjukkan suatu pe nyimpang
an dari kelompoknya.
Dokumen penerbit
Atom fluorin menarik kuat
pasangan elektron ikatan
sehingga molekul HF menjadi
sangat polar. Akibatnya, atom
hidrogen dari satu molekul
membentuk gaya tarik-
menarik yang relatif kuat
dengan atom fluorin dari
molekul lain di sekitarnya.

Dokumen penerbit
5. Gaya-gaya van der Waals

Gaya London, gaya Dipol-dipol, dan gaya dipol-dipol terimbas, semuanya tergolong
gaya van der Waals.

a. Istilah gaya London atau gaya


b. Istilah gaya van der Waals
dispersi digunakan jika gaya
digunakan untuk zat yang
antarmolekul itulah satu-
mempunyai dipol-dipol selain
satunya, yaitu untuk zat-zat yang
gaya dispersi, misalnya asam
nonpolar. Misalnya, untuk gas
klorida danaseton.
mulia, hidrogen, dan nitrogen.

Dokumen penerbit
6. Jaringan Ikatan Kovalen

Satu jenis ikatan antarpartikel yang sangat kuat adalah jaringan ikatan kovalen (covalent
network) yang dapat membentuk struktur kovalen raksasa.

a. Intan dan grafit b. Silika (SiO2)

Struktur (a) intan dan (b) grafit. Struktur ikatan dalam mo lekul silika.
Dokumen penerbit

Anda mungkin juga menyukai