Anda di halaman 1dari 10

BAB III

IKATAN KIMIA

Kompetensi Dasar
Mampu memahami dan menjelaskan konsep ikatan kimia dan membedakan masing-
masing ikatan tersebut .

IndikatorKetercapaian

Dapat menjelaskan pengertian ikatan kimia


Dapat menuliskan struktur lewis suatu unsur dan senyawa
Dapat memahami mengenai ikatan ion,
Dapat memahami mengenai ikatan kovalen
Dapat memahami ikatan logam.
Dapat membedakan ikatan ion, kovalen, dan logam

Kerangka Isi (Epitom)

Suatu atom dapat bergabung dengan yang lain melalui ikatan kimia yang terbentuk
antara keduanya. Ketika atom berinteraksi untuk membentuk ikatan, hanya bagian
terluarnya yang bersinggungan dengan atom lain. Oleh karena itu peran elektron valensi
dari atom-atom yang terlibat dalam ikatan dan struktur Lewis yang dipergunakan untuk
menggambarkan elektron valensi adalah sangat penting untuk dipelajari. Ada tiga jenis

33
ikatan ikatan kimia yang akan dibahas di bab ini, yaitu: ikatan ion, ikatan kovalen, dan
ikatan logam.

LAMBANG TITIK LEWIS


. Menurut G. Lewis atom bergabung untuk mencapai konfigurasi
elektron yang stabil. Kestabilan tercapai jika atom telah memiliki
konfigurasi elektron sama (isoelektron) dengan konfigurasi elektron
gas mulia. Ikatan kimia melibatkan penggunaan elektron secara
bersama-sama oleh atom-atom yang berikatan. Lambang titik Lewis
terdiri atas lambang unsur dan titik-titik yang menggambarkan
elektron valensi dari atom-atom unsur.

Gambar 3.1
G. Lewis

Gambar 3.2 Lambang titik Lewis atom Cl


Lambang titik Lewis dari beberapa unsur dalam golongan utama diberikan pada Gambar
3.3.

.
Gambar 3.3 Lambang Lewis beberapa unsur golongan utama
Sumber: Raymond Chang, 2005:264

Ikatan ionik adalah gaya tarik antara kation dan anion dalam senyawa ionik.
Senyawa ionik dapat terbentuk karena adanya transfer elektron antara atom-atom. Atom

34
yang elektronnya pindah ke atom lain akan menjadi ion positif (kation), sedangkan atom
yang menerima elektron dari atom lain akan menjadi ion negatif (anion).

Gambar 3.2 Transfer elektron dalam ikatan ionik (animasi)

STRUKTUR LEWIS SENYAWA IONIK


Lambang Lewis adalah lambang suatu unsur yang dikelilingi oleh titik-titik yang
menyatakan elektron valensi atom dari unsur tersebut. Gabungan dari lambang lewis
kation dan anion dalam senyawa ionik merupakan struktur Lewis dari senyawa ionik.
Beberapa contoh struktur Lewis senyawa ionik yang terdiri dari kation dan anion
sederhana diberikan pada Gambar 3.3.

Gambar 3.3 Struktur Lewis Senyawa Ionik


Senyawa ionik sederhana hanya terbentuk antara unsur-unsur logam dan non logam
yang sangat aktif, yakni dari unsur-unsur logam golongan 1(IA), 2 (IIA), logam-logam
transisi yang mempunyai bilangan oksidasi rendah dengan unsur-unsur non logam aktif
dari golongan 17 (VIIA), 16 (VIA), dan nitrogen.

Gambar 3.4 Pembentukan senyawa ionik NaCl pada fase padat

35
SIFAT-SIFAT SENYAWA IONIK
Memiliki daya hantar listrik yang rendah dalam keadaan padat tetapi cukup
tinggi dalam keadaan lebur atau terlarut dalam pelarut polar.
Memiliki titik lebur dan titil didih yang tinggi. Hal ini disebabkan oleh adanya
ikatan ion yang umumnya kuat.
Mudah larut dalam pelarut polar yang mempunyai tetapan dielektrik () yang
tinggi
Mempunyai sifat keras tetapi rapuh. Sifat ini dapat ditunjukan dengan model
2-dimensi Kristal KCl dibawah ini (dilengkapi animasi)

Gambar 3.5 (a) model 2-dimensi kisi Kristal KCl; (b) posisi lapisan setelah
mengalami pergeseran, (c) kristal pecah karena tolakan antar ion-ion

Ikatan kovalen adalah ikatan yang terbentuk dari pemakaian bersama dua elektron oleh
dua atom. Atom dapat memakai elektron secara bersama dengan bergabungnya elektron
valensi kedua atom.

Gambar 3.6 Penggunaan bersama pasangan elektron


dalam pembentukan senyawa HCl melalui ikatan kovalen

36
Berdasarkan aturan oktet atom selain hidrogen, cendrung untuk membentuk ikatan yang
dikelilingi oleh delapan elektron valensi. Ikatan kovalen dapat terjadi antara dua atom
yang sama atau antara dua atom yang berbeda. Contoh: Cl2, H2O

Beberapa sifat dan jenis ikatan yang terbentuk pada ikatan kovalen disajikan dalam
diagram di bawah ini.

Gambar 3.7 Diagram Ikatan Kovalen Berdasarkan Perbedaan Keelektronegatifan

Atom-atom dapat membentuk berbagai jenis ikatan kovalen yang berbeda, seperti disajikan
dalam diagram di bawah ini.

37
Gambar 3.8 Diagram Jenis Ikatan Kovalen
Dalam pembentukan ikatan kovalen pasangan elektron ikatan dapat berasal dari masing-
masing atom yang berikatan dan dapat juga terbentuk dengan pasangan elektron yang
berasal dari salah satu atom, yang disebut ikatan kovalen koordinasi.

Contoh: H3NBF3

Tidak ada senyawa yang memiliki karakter 100% senyawa ionik atau 100% senyawa
kovalen. Keadaan ini dapat ditunjukkan seperti Gambar 3.10.

38
Gambar 3.9 Karakter Ikatan antara unsur-unsur berdasarkan
perbedaan keelektronegatifan

Sebagian besar unsur dalam sistem periodik adalah logam. Atom logam dapat
berikatan sambung-menyambung ke segala arah. Satu atom akan berikatan
dengan beberapa atom lain di sekitarnya, akibatnya atom tersebut terikat kuat dan
menjadikan logam berwujud padat kecuali air raksa (cair). Ikatan kimia yang
terjadi pada logam-logam berbeda dengan ikatan ionik maupun ikatan kovalen
pada suatu senyawa. Drude dan Lorentz mengemukakan teori, bahwa logam
sebagai suatu kristal terdiri dari ion-ion positif logam dalam bentuk bola-bola keras
dan sejumlah elektron yang bergerak bebas dalam ruang antara.

Gambar 3.10 Model lautan elektron dalam ikatan logam

Ion logam yang bermuatan positif terdapat pada jarak tertentu satu sama yang
lain dalam kristalnya. Karena elektron valensinya tidak terikat pada salah satu ion
39
logam atau pasangan ion logam, yapi terdelokalisasi terhadap semua ion logam,
sehingga elektron tersebut bergerak bebas ke seluruh bagian krital logam. Ikatan
logam dapat didefinisikan sebagai ikatan kimia yang terbentuk dari gaya tarik
antara atom-atom logam dan dikelilingi oleh lautan elektron. Teori ini dapat juga
menjelaskan berbagai sifat fisika logam, yaitu:
Sifat mengkilat
Daya hantar listrik
Daya hantar panas
Dapat ditempa, dibengkokkan dan ditarik

Pada logam dalam bentuk padat, atom-atom terikat bersama dalam pola
sistematis atau dikenal dengan struktur kristal. Atom-atom logam dapat
mengkristal dalam lebih dari satu pola susunan atom seperti diberikan pada
gambar 3.11 .

Gambar 3.11 Pola susunan atom-atom pada kristal logam

Berdasarkan sifat logam yang mudah ditempa atau dibengkokkan, atom-atom


logam yang mempunyai pola ccp lebih mudah ditempa dibandingkan dengan
atom-atom yang mempunyai pola bcc maupun bcc.

40
Suatu atom dapat bergabung dengan atom yang lain melalui ikatan kimia yang terbentuk
antara keduanya. Informasi elektron valensi dari atom-atom yang terlibat dalam ikatan
serta struktur Lewis untuk menggambarkan elektron valensi sangat mendukung
meningkatkan pemahaman tentang ikatan kimia. Secara umum ada tiga jenis ikatan kimia,
yaitu: ikatan ion, ikatan kovalen, dan ikatan logam. Ikatan ionik adalah gaya tarik antara
kation dan anion dalam senyawa ionik. Senyawa ionik dapat terbentuk karena adanya
transfer elektron antara atom-atom. Ikatan kovalen adalah ikatan yang terbentuk dari
pemakaian bersama dua elektron oleh dua atom. Atom dapat memakai elektron secara
bersama dengan bergabungnya elektron valensi kedua atom. Ikatan kimia yang terjadi
pada logam-logam berbeda dengan ikatan ionik maupun ikatan kovalen pada
suatu senyawa.

Soal Latihan
1. Ikatan kimia yang terjadi karena adanya transfer elektron antara atom-atom, adalah
ikatan_________
2. Kumpulan senyawa berikut: H2O, CO2, CH4, semuanya mengandung
ikatan__________
3. Kombinasi atom a dan d dari unsur-unsur di bawah ini, dapat membentuk
ikatan ____________

4. Ikatan kimia yang terjadi karena adanya penggunaan bersama pasangan


elektron, disebut ikatan__________
5. NaCl, KI, CaCl2, merupakan contoh-contoh senyawa yang memiliki
ikatan________
6. Ikatan kimia yang terjadi pada senyawa di bawah ini, adalah ikatan________

7. Memiliki titik lebur yang tinggi, merupakan salah satu sifat__________


8. Saat terjadinya transfer elektron dalam ikatan ionik, atom yang melepas
elektron akan bermuatan__________
9. Jenis ikatan kimia yang terdapat pada senyawa KCl adalah________
10. Saat sebuah atom logam membentuk ikatan ionik dengan bukan logam,
maka atom bukan logam akan______________elektron

41
Effendy. 2008. Ikatan Ionik dan Cacat-Cacat pada Kristal Ionik Edisi 2. Malang:
Bayumedia
Effendy. 2006. Teori VSPER Kepolaran, dan Gaya Antarmolekul Edisi 2. Malang:
Bayumedia
Gilbert, R. Thomas, Rein V. Kirss, dan Geoffrey Davies. 2004. Chemistry the Science in
Context. New York: W.W. Norton & Company.Inc.
McMurry, J., dan R.C. Fay. 2004. Chemistry , 4th Ed. Upper Saddle River: Prentice Hall
Martin, S. Silberberg. 2006. Chemistry: The Molekular Nature of Matter and Change,
Fourth Edition. New York: The McGraw-Hill Companies
Raymond, Chang. 2005. Kimia Dasar: Konsep-Konsep Inti Jilid 1/Edisi Ketiga. Jakarta :
Erlangga
Raymond, E. Davis, Regina Frey, Mickey Sarquis, dan Jerry L. Sarquis. 2006. Modern
Chemistry. USA: Holt Rinehart and Winston
Raghupati, Muckopadyay. 2007. Engeneering Chemistry. New Delhi: New Age
International(P)Ltd.
Syukri, S.1999. Kimia Dasar Jilid 1. Bandung: ITB
Syukri, S.1999. Kimia Dasar Jilid 2. Bandung: ITB
Paul, B. Kelter, James D. Carr, dan Andrew Scortt. 2003. Chemistry A World of Choices.
New York: McGraw-Hill Companies
William, L. Masterton, dan Cecile N. Hurley. 2007. Chemistry Principles and Reactions
Sixth Edition. Canada: Nelson Education, Ltd.

42

Anda mungkin juga menyukai