Anda di halaman 1dari 26

MATERIKULASI

PRAKTIKUM FISIKA DASAR


“Besaran dan Satuan”

FOTO
3X4

DISUSUN OLEH:

NAMA : Ova Azzahra

NIM : 03051381924119

KELAS : Teknik Mesin A Palembang


FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK MESIN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2019/2020
DAFTAR ISI

Daftar isi..........................................................................................................................i

A. Besaran dan turunan........................................................................................................


1. Besaran Pokok...................................................................................................
2. Besaran Turunan ...............................................................................................
3. Pengertian Satuan ..............................................................................................
4. Jenis-Jenis Satuan ..............................................................................................

B. Alat ukur ...........................................................................................................................


1. Alat ukur panjang ...............................................................................................
2. Alat ukur massa .................................................................................................
3. Alat ukur waktu .................................................................................................

C. Angka Penting ................................................................................................................

Daftar pustaka .................................................................................................................


BESARAN DAN SATUAN
PENGERTIAN BESARAN
Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur atau dihitung dan dinyatakan dengan angka.Pengukuran
adalah membandingkan suatu besaran dengan satuan yang dijadikan sebagai patokan.Definisi besaran
secara fisika segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka eksak, misalnya, panjang,
luas, volume, dan kecepatan sedangkan warna, indah, dan cantik bukan termasuk besaran secara fisika
karena ketiganya tidak dapat dinyatakan dengan angka eksak.Besaran fisika dibagi menjadi dua macam
yaitu besaran pokok dan besaran turunan.
BESARAN POKOK
Besaran Pokok merupakan besaran yang menjadi dasar untuk menetapkan besaran yang lain.
Satuan besaran pokok disebut satuan pokok dan telah ditetapkan terlebih dahulu berdasarkan
kesepakatan para ilmuwan. Besaran pokok sifatnya bebas, artinya tidak bergantung pada besaran pokok
yang lain. Berikut, besaran pokok yang telah disepakati oleh para ilmuwan.

Panjang adalah dimensi suatu benda yang menyatakan jarak antar ujung. Panjang dapat dibagi
menjadi tinggi, yaitu jarak vertikal, serta lebar, yaitu jarak dari satu sisi ke sisi yang lain, diukur pada
sudut tegak lurus terhadap panjang benda.

Massa adalah sifat fisika dari suatu benda, yang secara umum dapat digunakan untuk mengukur
banyaknya materi yang terdapat dalam suatu benda. Massa merupakan konsep utama dalam mekanika
klasik dan subyek lain yang berhubungan.

Waktu dalam SI dinyatakan dengan second atau detik. Satuan waktu biasanya digunakan sehari-
hari adala menit,jam,hari.
Suhu menunjukkan derajat panas benda. Mudahnya, semakin tinggi suhu suatu benda, semakin
panas benda tersebut. Secara mikroskopis, suhu menunjukkan energi yang dimiliki oleh suatu benda.

Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap satuan waktu. Muatan listrik
bisa mengalir melalui kabel atau penghantar listrik lainnya.

Intensitas Cahayaadalah besaran pokok fisika untuk mengukur daya yang dipancarkan oleh
suatu sumber cahaya pada arah tertentu per satuan sudut.

BESARAN TURUNAN
Besaran Turunan merupakan turunan dari besaran pokok.Satuan besaran turunan disebut satuan
turunan dan diperoleh dengan menggabungkan beberapa satuan besaran pokok.Besaran turunan
mempunyai ciri khusus antara lain: diperoleh dari pengukuran langsung dan tidak langsung,
mempunyai satuan lebih dari satu dan diturunkan dari besaran pokok. Besaran ini ada banyak macam
yaitu:
Besaran satuan satuan Dalam Stuan Dasar
Nama Satuan Simbol
Luas Meter persegi m² m²
Volume Meter kubik m³ m³
Kecepatan Meter persekon m/s m/s
Masa Jenis Kilogram per meter kubil Kg/m³ kg/m³
Gaya Newton N kg.m/s²
Energi dan usaha Joule J kg.m²/s²
Daya Watt W kg.m²/s³
Tekanan Pascal Pa kg/ (m.s²)
Frekuensi Hertz Hz s¯¹
Muatan listrik Coulomb C A.s
Potensial listrik Volt V kg.m²/(A.s³)
Hambatan listrik Ohm Ω kg.m²/(A².s³)
Kapasitas Farad F A².s⁴/kg.m²
Medan magnetic Testa T kg/(A.s²)₁
Fluks magnetic Weber WB kg.m²/(A.s²)
Induktansi henry H kg.m²/(A².s²)
No. Turunan Lambang Satuan Dimensi
1. Kecepatan m/s =m.s¯¹ L.T¯¹
2. Percepatan m/s² =m.s¯² L.T¯²
3. Luas m² L²
4. Volume m³ L³
5. Massa jenis kg/m³ = kg.m¯³ M.L¯³
6. Berat kg/m² = kg.m¯².s¯² M.L.T.¯²
7. Gaya kg/m² = kg.m¯².s¯² M.L.T¯²
8. Energi kg.m²/s² = kg.m¯².s¯² M.L¯².T¯²
9. Daya kg.m²/s = kg.m¯².s¯¹ M.L¯².T.¯¹
10. Tekanan kg.m/ s² = kg.m¯¹.s¯² M.L¯¹.T.¯²

Misalnya, luas = panjang x lebar. Panjang ialah besaran pokok panjang dengannya satuan meter,
lebar tersebut juga termasuk kedalam besaran pokok panjang dengan satuannya yaitu meter. Jadi,
satuan luas merupakan m2 (meter persegi) yang diturunkan dari hasil perkalian dari satuan besaran
pokok panjang, yakni m X m.

BESARAN SKALAR
Besaran skalar merupakan suatu besaran yang hanya mempunyai nilai (besar), tidak memiliki arah.
Contoh dari besaran skalar ialah volume, massa, waktu, dan juga jarak.

BESARAN VEKTOR
Besaran vektor merupakan suatu besaran yang memiliki nilai (besar) dan arah. Contoh dari
besaran vektor ialah perpindahan, kecepatan, serta juga gaya.
Dengan besaran berdasarkan dengan cara memperolehnya dapat dikelompokkan menjadi dua
macam antara lain ialah sebagai berikut:
 Besaran Fisika merupakan suatu besaran yang diperoleh dari pengukuran. Karena
diperoleh dari pengukuran tersebut maka harus ada yang namanya alat ukurnya. Sebagai
contoh ialah massa. Massa ialah besaran fisika oleh karena hal itu massa bisa diukur
dengan menggunakan alat bantu neraca.
 Besaran non Fisika merupakan suatu besaran yang diperoleh dari sebuah perhitungan.
Dalam hal tersebut tidak diperlukan alat ukur namun yang dibutuhkan adalah alat hitung,
misalnya kalkulator. Contoh besaran non fisika ialah jumlah.
PENGERTIAN SATUAN
Satuan merupakan salah satu komponen besaran yang menjadi standar dari suatu besaran.Sebuah
besaran tidak hanya memiliki satu satuan saja.Besaran panjang ada yang menggunakan satuan inci,
kaki, mil, dan sebagainya. Untuk massa dapat menggunakan satuan ton, kilogram, gram, dan
sebagainya. Adanya berbagai macam satuan untuk untuk besaran yang sama akan menimbulkan
kesulitan.
Mengukur dengan menggunakan telapak tangan bisa dikategorikan ke dalam pengukuran tidak
baku. Dengan satuan pengukuran yang tidak baku, tiap-tiap orang kemungkinan akan memperoleh hasil
yang berbeda-beda. Hal tersebut akan membuat sulit dalam mendapatkan kesetaraan dari hasil
pengukuran antara satu dan yang lainnya.
Oleh adanya kesulitan tersebut maka akan mampu diatasi dengan menggunakan sistem satuan
yang lebih baik, yaitu dengan menggunakan Sistem Satuan Internasional (International System of Unit)
atau disingkat dengan SI. Sistem tersebut merupakan hasil dari kesepakatan CGPM (Conference
General des Poids et Measures) di Paris, Prancis. Sistem Satuan Internasional tersebut harus memenuhi
beberapa persyaratan, antara lain sebagai berikut:
1. Memiliki nilai tetap
2. Mudah ditiru serta diadakan kembali sebagai satuan yang sama
3. Digunakan oleh seluruh dunia
Sistem Satuan Internasional tersebut terdiri dari dua sistem yakni MKS dan CGS. Pengertian
sistem MKS ialah sebuah cara dalam menyatakan besaran dengan satuan meter, kilogram, serta sekon.
Sedangkan pengertian sistem CGS ialah menggunakan sistem satuan sentimeter, gram, serta juga
sekon.

JENIS-JENIS SATUAN
 Satuan Baku: Merupakan suatu pembanding yang memberikan hasil yang sama apabila
dilakukan oleh beberapa orang. Contoh satuan baku: m, cm, kg, gram, dll.
 Satuan Tidak Baku: Merupakan suatu pembanding yang akan memberikan hasil berbeda
apabila dilakukan oleh beberapa orang. Contoh satuan tidak baku: jengkal, hasta, kaki, yard.

SATUAN PANJANG
Satuan Internasional untuk panjang adalah meter. Definisi dari satu meter ialah jarak yang
ditempuh cahaya yang merambat di dalam ruang vakum (hampa udara) dalam kurung atau selang
waktu 1/299.792.458 sekon (CGPM ke-17, 1983). Meter standar mempunyai bentuk batang logam
yang terbuat dari campuran platina serta juga iridium.

SATUAN MASSA
Pengertian massa ialah banyak zat yang terkandung pada sebuah benda. Satuan Internasional
untuk massa yakni kilogram. Definisi dari satu kilogram merupakan suatu massa sebuah kilogram
standar yang disimpan di Lembaga Timbangan dan juga ukuran internasional (CGPM ke-1, 1899).
Kilogram standar mempunyai bentuk silinder platina-iridium yang disimpan pada Sevres, dekat kota
Paris, Prancis.

SATUAN WAKTU
Satuan Internasional dalam waktu adalah sekon.Satu detik ini didefinisikan ialah sebagai waktu
yang dibutuhkan oleh atom cesium dalam bergetar ialah sebanyak 9.192.631.770 kali dalam transisi
antara dua tingkat energi pada tingkat energi dasarnya (CGPM ke-13, 1967).
PENGUKURAN
Pengukuran tersebut mengandung makna ialah proses mengukur. Sedangkan pengertian mengukur
ialah sebuah aktivitas atau kegiatan dalam membandingkan sesuatu yang diukur dengan besaran sejenis
yang ditetapkan sebagai satuan.
Dengan berdasarkan caranya, pengukuran tersebut dibedakan menjadi dua jenis, yakni pengukuran
langsung dan pengukuran tidak langsung.
1. Pengukuran langsung merupakan pengukuran menggunakan alat ukur sehingga bisa
memperoleh sebuah hasil pengukuran itu secara langsung. Contoh pengukuran langsung
ialah dengan mengukur lingkar pohon menggunakan alat rol meter.
2. Pengukuran tidak langsung merupakan suatu proses pengukuran yang dilaksanakan dengan
memakai beberapa jenis dari alat ukur yang berjenis komparator/pembanding dan standar.

ALAT-ALAT UKUR
Alat ukur merupakan suatu alat yang digunakan untuk dapat mengetahui nilai dari suatu besaran
dengan melalui kegiatan mengukur. Alat-alat ukur yang sesuai dengan Satuan Internasional tersebut
dibuat dengan menggunakan dasar satuan standar misalnya massa, panjang, dan juga waktu.

ALAT UKUR PANJANG


 Penggaris
Mistar atau penggaris memiliki ukuran skala terkecil 1 mm sehingga memiliki ketelitian sebesar
0,5 mm diperoleh dari skala terkecil. Pada saat melakukan pengukuran menggunakan mistar, arah
pandangan orang tersebut harus tegak lurus dengan skala yang ada pada mistar dan benda yang diukur
tersebut. Ketelitian pengukuran menggunakan mistar/penggaris adalah setengah nilai skala terkecilnya.
Dalam setiap pengukuran dengan menggunakan mistar, usahakan kedudukan pengamat (mata) tegak
lurus dengan skala yang akan diukur. Hal ini untuk menghindari kesalahan penglihatan (paralaks).
Paralaks yaitu kesalahan yang terjadi saat membaca skala suatu alat ukur karena kedudukan mata
pengamat tidak tepat.

Hal ini untuk memberikan hasil akurat dan menghindari kesalahan dalam mengukur panjang sebuah
benda (paralaks).Paralaks yaitu kesalahan yang terjadi saat membaca skala suatu alat ukur karena
kedudukan mata pengamat tidak tepat posisinya.
Cara menggunakan mistar:
1. Tempelkan mistar pada benda yang akan diukur panjangnya. Titik nol pada penggaris
harus tepat dengan ujung awal dari panjang benda yang diukur.
2. Nilai ukur benda ditunjukkan oleh garis pada skala mistar yang bertepatan dengan ujung
akhir panjang benda.

Contoh soal :Perhatikan gambar pengukuran di bawah ini.

Hasil pengukuran dengan mistar adalah…


A. 3,0 cm
B. 3,5 cm
C. 4,0 cm
D. 4,5 cm
Pembahasan: Skala mistar bagian pangkal adalah 4 cm sedangkan skala bagian ujung menunjukkan
angka 7,5 cm. Dengan demikian hasil pengukuran adalah 7,5 cm – 4 cm = 3,5 cm.

 Jangka Sorong

Jangka sorong adalah alat yang digunakan untuk mengukur panjang, tebal, kedalaman lubang, dan
diameter luar maupun diameter dalam suatu benda dengan batas ketelitian 0,1 mm. Jangka sorong
mempunyai dua rahang, yaitu rahang tetap dan rahang sorong. Pada rahang tetap dilengkapi dengan
skala utama, sedangkan pada rahang sorong terdapat skala nonius atau skala vernier. Skala nonius
mempunyai panjang 9 mm yang terbagi menjadi 10 skala dengan tingkat ketelitian 0,1 mm.

Hasil pengukuran menggunakan jangka sorong berdasarkan angka pada skala utama ditambah
angka pada skala nonius yang dihitung dari 0 sampai dengan garis skala nonius yang berimpit dengan
garis skala utama

Fungsi Jangka Sorong :


 Untuk mengukur panjang suatu benda dengan ketelitian 0,1 mm (rahang tetap dan rahang geser
bawah)
 Rahang tetap dan rahang geser atas, untuk mengukur diameter benda yang sangat kecil
misalnya cincin, pipa, dll
 Tangkai ukur dibagian bawah, untuk mengukur kedalaman misalnya kedalaman tabung, lubang
kecul, atau perbedaan tinggi yang kecil.
Bagian jangka sorong

1. Rahang dalamTerdiri dari rahang geser dan rahang tetap. Rahang dalam memiliki fungsi untuk
mengukur dimensi luar atau sisi bagian luar sebuah benda misal tebal, lebar sebuah bendakerja.
2. Rahang luarTerdiri dari rahang geser dan rahang tetap. Rahang luar memiliki fungsi untuk
mengukur diameter dalam atau sisi bagian dalam sebuah benda misalnya diamater hasil
pengeboran.(pada gambar ditunjukkan dengan nama pengukuran dalam ).
3. Depth probe atau pengukur kedalamanSeperti namanya bagian ini mempunyai fungsi untuk
mengukur kedalaman sebuah benda.
4. Skala Utama (dalam cm)Skala utama dalam bentuk satuan cm memiliki fungsi untuk
menyatakan ukuran utama dalam bentuk centimeter (cm).
5. Skala utama (dalam inchi)Skala utama dalam bentuk satuan inchi memiliki fungsi untuk
menyatakan ukuran utama dalam bentuk inchi
6. Skala nonius (dalam mm)Skala nonius dalam bentuk milimeter berfungsi sebagai skala
pengukuran fraksi dalam bentuk mm.
7. Skala Nonius (dalam inchi)Skala nonius dalam bentuk inchi berfungsi sebagai skala
pengukuran fraksi dalam bentuk inchi..
8. Pengunci
Mempunyai fungsi untuk menahan bagian-bagian yang bergerak saat berlangsungnya proses
pengukuran misal rahang dan Depth probe.

Cara Membaca Jangka Sorong

Perhatikan hasil pengukuran diatas. Cara membaca jangka sorong untuk melihat hasil
pengukurannya hanya dibutuhkan dua langkah pembacaan:

1. Membaca skala utama: Lihat gambar diatas, 21 mm atau 2,1 cm (garis merah) merupakan angka
yang paling dekat dengan garis nol pada skala vernier persis di sebelah kanannya. Jadi, skala
utama yang terukur adalah 21mm atau 2,1 cm.
2. Membaca skal vernier: Lihat gambar diatas dengan seksama, terdapat satu garis skala utama
yang yang tepat bertemu dengan satu garis pada skala vernier. Pada gambar diatas, garis lurus
tersebut merupakan angka 3 pada skala vernier. Jadi, skala vernier yang terukur adalah 0,3 mm
atau 0,03 cm.

Untuk mendapatkan hasil pengukuran akhir, tambahkan kedua nilai pengukuran diatas.Sehingga
hasil pengukuran diatas sebesar 21 mm + 0,3 mm = 21,3 mm atau 2,13 cm.

Conto Soal No. 1


Perhatikan gambar di bawah ini!
Hasil pengukuran tebal sebuah buku fisika menggunakan jangka sorong seperti diperlihatkan pada
gambar di atas adalah ….
A. 2,76 cm
B. 2,95 cm
C. 3,25 cm
D. 3,16 cm
E. 3,27 cm

Pembahasan :
Hasil ukur = skala utama + skala nonius = 2,70 cm + 0,06 cm = 2,76 cm

 Mikrometer Sekrup

Mikrometer merupakan alat untuk mengukur ketebalan suatu benda, digunakan untuk mengatasi
kekurangan jangka sorong yang tidak mampu melakukan pembacaan dengan ketelitian 0,01 mm
dengan tepat. Kelebihan mikrometer adalah kita dapat mengukur dari ketelitian 0,01 mm sampai 0,002
mm. Kekurangan dari mikrometer ini adalah jarak pengukurannya pendek, yakni hanya sampai 25
mm(bagian luar mikrometer). Mikrometer sekrup ini biasanya digunakan untuk mengukur ketebalan
suatu benda, diameter, dll. Misalnya mengukur ketebalan kertas dan mengukur.

1.Bagian-Bagian Mikrometer Sekrup


a) Frame (Rangka)
Bagian bingkai atau sering disebut juga bagian frame mikrometer yang
berbentuk seperti huruf C ataupun huruf U dan terbuat dari bahan logam
yang tahan panas dan tebal serta kuat karena bertujuan agar dapat
meminimalkan terjadinya peregangan yang dapat mengganggu proses
pengukuran sebuah benda.
b) Anvil (Poros Tetap)
Yang kedua ialah bagian poros tetap mikrometer yang mempunyai fungsi
untuk penahan sebuah benda saat akan diukur menggunakan alat
ukur mikrometer ini.
c) Spindel (Poros Gerak)
Bagian mikrometer yang ketiga ialah poros gerak yang merupakan sebuah
silinder yang dapat digerakan menuju poros tetap mikrometer.
d) Lock Nut (Pengunci)
Lalu bagian mikrometer sekrup keempat ialah pengunci (LOCK) yang
memiliki fungsi untuk menahan poros gerak agar tak bergerak saat proses
pengukuran sebuah benda.
e) Sleeve (Skala Utama)
Bagian kelima disebut juga dengan sleeve yang merupakan tempat
terletaknya skala utama dalam satuan milimeter (mm).
f) Thimbel (Skala Putar)
Bagian mikrometer keenam ialah thimble yang merupakan tempat skala
nonius (skala putar) mikrometer berada.
g) Ratchet Knob
Lalu untuk bagian mikrometer yang terakhir atau ketujuh ialah Ratchet Knob
yang berfungsi untuk memutar Spindle (Poros Gerak) sesaat ujung poros
gerak tersebut sudah dekat dengan benda yang akan diukur serta digunakan
untuk mengencangkan poros gerak (Spindle) tersebut sampai terdengar bunyi
suara sehingga untuk memastikan bahwa ujung poros gerak sudah menempel
dengan sempurna dengan benda yang akan diukur maka Ratchet Knob
tersebut diputar sebanyak dua atau tiga putaran.
1.Kegunaan dan Fungsi Mikrometer Sekrup
Adapun untuk fungsi alat ukur ini yang benar ialah untuk mengukur panjang sebuah benda,
mengukur diameter luar benda dan mengukur ketebalan suatu benda yang mempunyai ukuran yang
cukup kecil seperti benda lempeng baja, aluminium, diameter suatu kabel, kawat, lebar suatu kertas
maupun benda - benda yg lainnya.
Lalu kegunaan alat ukur mikrometer sekrup untuk mengukur panjang, tebal dan diameter suatu
benda dengan tingkat ketelitian mencapai 0.01 mm yang merupakan tingkat ketelitian yang lebih tinggi
sepuluh kali lipat dibandingkan dengan alat ukur Jangka Sorong karena Jangka Sorong hanya memiliki
tingkat ketelitian sekitar 0.1 mm saja.
1.Cara Menggunakan Mikrometer Sekrup
a) Pertama ialah pastikan pengunci alat ukur mikrometer dalam keadaan terbuka.
b) Kedua lakukan pengecekan apakah poros tetap mikrometer dan poros geser
mikrometer saat bertemu dengan skala dan skala nonius utama mikrometer
menunjukkan angka nol.
c) Lalu yang ketiga ialah buka rahang alat ukur mikrometer dengan cara
menggerakkan pemutar ke arah kiri hingga benda yang akan diukur dapat masuk
ke dalam rahang.
d) Keempat ialah letakkan benda yang akan diukur diantara poros tetap dan poros
geser lalu tutup kembali rahang sampai tepat menjepit benda yang akan diukur.
e) Kelima ialah putarlah pengunci mikrometer agar pemutar tidak bisa bergerak
lagi setelah itu ukur atau hitunglah nilai panjang, tebal, lebar ataupun diameter
suatu benda yang diukur menggunakan alat ukur mikrometer sekrup.
Contoh soal : Perhatikan gambar mikrometer sekrup berikut ini!

Besar pengukurannya adalah ….


A. 2,93 mm
B. 3,27 mm
C. 3,48 mm
D. 3,77 mm
E. 4,26 mm

B. Alat Ukur Massa

Alat ukur yang digunakan untuk mengukur massa suatu benda adalah neraca. Berikut beberapa
jenis neraca:

 Neraca Dua Lengan

Neraca ini berguna untuk mengukur massa benda, misalnya emas, batu, kristal benda, dan lain-lain.
Batas ketelitian neraca analitis dua lengan yaitu 0,1 gram.

Prinsip kerja neraca ini adalah membandingkan berat benda yang akan diukur dengan berat anak
timbangan. Gambar 1.29 adalah contoh neraca dua lengan.
Saat pengukuran dilakukan, benda yang akan dikur ditempatkan di piringan satu sisi. Sejumlah
anak timbangan dimasukkan ke piringan yang lainnya sehingga lengan neraca dalam keadaan
seimbang. Jika keseimbangan sudah tercapai maka massa benda sama dengan jumlah massa anak
timbangan yang dipasang. Ketelitian neraca ini bergantung pada massa anak timbangan terkecil.

 Neraca Langkah

Neraca langkah atau neraca Buchart memiliki cara kerja yang juga sederhana. Neraca ini terdiri dari
sebuah wadah tempat meletakkan benda yang akan diukur dan skala yang berupa lengkungan
seperempat lingkaran dengan psosisi vertical. Skala nol berada pada ujung bawah.Jika tidak ada beban
maka skala menunjukkan angka nol. Jika ditempatkan benda di atas wadah maka skala bergeser ke
atas. Neraca ini umum digunakan di kantor pos. Namun, pengukuran dengan neraca ini tidak terlalu
teliti.
 Neraca Ohauss

Cara menggunakan Neraca Ohauss

Sebelum kalian dapat menggunakan neraca ohaus dengan benar, kalian perlu memahami bagian-bagian
neraca ohaus dan fungsinya terlebih dahulu. Untuk itu silahkan perhatikan gambar di bawah ini.

Fungsi dari kelima bagian neraca ohaus di atas adalah sebagai berikut.

1. Tombol kalibrasi, merupakan sebuah sekrup atau knop yang digunakan untuk mengenolkan atau
mengkalibrasi neraca ketika neraca akan digunakan.

2. Tempat beban, merupakan sebuah piringan logam yang digunakan untuk meletakkan benda yang
akan diukur massanya.
3. Pemberat (anting), merupakan sebuah logam yang menggantung pada lengan yang berfungsi sebagai
penunjuk hasil pengukuran. Pemberat dapat digeser-geser dan setiap lengan neraca memilikinya.

4. Lengan Neraca, merupakan plat logam yang terdiri dari skala dengan ukuran tertentu. Jumlah lengan
pada neraca bisa 2, 3 atau 4 bergantung jenisnya. Masing-masing lengan menunjukkan skala dengan
satuan yang berbeda.

5. Garis kesetimbangan (titik nol), digunakan untuk menentukan titik kesetimbangan pada proses
penimbangan atau pengukuran massa benda.

Contoh soal :

Gambar berikut adalah pengukuran massa benda dengan menggunakan neraca Ohauss lengan
tiga. Hasil pengukuran massa benda yang benar adalah…

A.350gram
B. 321,5 gram
C. 240 gram
D. 173 gram
E. 170,3 gram

Pembahasan : Hasil pengukuran = 150 gram + 20 gram + 3 gram = 173 gram


Jawaban yang benar adalah D.

C. Alat Ukur Waktu

Satuan internasional untuk waktu adalah detik atau sekon.Satu sekon standar adalah waktu yang
dibutuhkan oleh atom Cesium-133 untuk bergetar sebanyak 9.192.631.770 kali.

Alat yang digunakan untuk mengukur waktu, antara lain jam matahari, jam dinding, jam pasir, arloji
(dengan ketelitian 1 sekon), dan stopwatch (ketelitian 0,1 sekon).
1. Jam
Jam adalah sebuah alat ukur waktu yang paling popular dan sering digunakan. Lama sebuah jam
adalah 1/24 hari. Satu jam bisa dibagi menjadi unit waktu yang lebih kecil lagi. Satu jam terdiri dari 60
menit dan 3600 detik.
Pada setiap jenis jam, biasanya dilengkapi dengan jarum sekon, jarum menit, dan jarum jam. Pada
jam secara umum menggunakan satuan terkecil yaitu detik dan terbesar yaitu jam dengan satu detik
adalah skala terkecil pada jam.
2.Arloji
Jam tangan atau arloji adalah alat pengukur waktu yang dipakai pada pergelangan tangan manusia.
Jam tangan pertama kali diperkenalkan pada abad ke-16. Arloji ini sebenarnya merupakan salah satu
jenis dari jam. Untuk ketelitiannya pun sama saja dengan jam. Hanya fungsinya saja sebagai alat ukur
waktu yang berbeda karena arloji lebih praktis karena meletak pada pemakainya.

1. Stopwatch
Stopwatch adalah alat ukur waktu yang digunakan untuk mengukur lamanya waktu yang
diperlukan dalam sebuah kegiatan, misalnya kita akan mengukur berapa lama waktu yang ditempuh
seseorang saat berlari menuju jarak 100 m, maka kita akan sangat membutuhkan stopwatch sebagai alat
pengukur waktunya.
Stopwatch ini terdiri dari dua macam, yaitu stopwatch analog dan stopwatch digital. Stopwatch
analog memiliki batas ketelitian 0,1 sekon, sedangkan stopwatch digital memiliki batas ketelitian
hingga 0,01 sekon.

Berikut ini adalah penjelasan yang lebih rinci tantang Analog dan Digital:

 ANALOG

Analog merupakan bentuk komunikasi elektromagnetik yang merupakan proses pengiriman sinyal
pada gelombang elektromagnetik dan bersifat variable yang berurutan atau continue. Jadi sistem analog
merupakan suatu bentuk sistem komunikasi elektromagnetik yang menggantungkan proses pengiriman
sinyalnya pada gelombang elektromagnetik. Dua parameter/karakteristik terpenting yang dimiliki oleh
isyarat analog adalah amplitudo dan frekuensi. Isyarat analog biasanya dinyatakan dengan gelombang
sinus, mengingat gelombang sinus merupakan dasar untuk semua bentuk isyarat analog. Hal ini
didasarkan kenyataan bahwa berdasarkan analisis fourier, suatu sinyal analog dapat diperoleh dari
perpaduan sejumlah gelombang sinus.

Kecepatan gelombang ini disebut dengan Hertz (Hz) yang diukur dalam satuan detik. Misal dalam satu
detik gelombang dikirim sebanyak 1000, maka disebut dengan 1000 Hertz. Dengan menggunakan
sinyal analog, maka jangkauan transmisi data dapat mencapai jarak yang jauh, tetapi sinyal ini mudah
terpengaruh oleh noise. Hal-hal seperti ini tidak terjadi pada sistem digital. Oleh karenanya saat ini
banyak peralatan maupun aplikasi yang beralih dari sistem analog menjadi sistem digital.

Gelombang pada sinyal analog yang umumnya berbentuk gelombang sinus memiliki tiga variable
dasar, yaitu amplitudo, frekuensi dan phase.

v Amplitudo merupakan ukuran tinggi rendahnya tegangan dari sinyal analog.

v Frekuensi adalah jumlah gelombang sinyal analog dalam satuan detik.

v Phase adalah besar sudut dari sinyal analog pada saat tertentu.

 DIGITAL

Data digital merupakan sinyal data dalam bentuk pulsa yang dapat mengalami perubahan yang tiba-tiba
dan mempunyai besaran 0 dan 1. Sinyal digital hanya memiliki dua keadaan, yaitu 0 dan 1, sehingga
tidak mudah terpengaruh oleh derau/noise, tetapi transmisi dengan sinyal digital hanya mencapai jarak
jangkau pengiriman data yang relatif dekat.

Biasanya sinyal ini juga dikenal dengan sinyal diskret. Sinyal yang mempunyai dua keadaan ini biasa
disebut dengan bit. Bit merupakan istilah khas pada sinyal digital. Sebuah bit dapat berupa nol (0) atau
satu (1). Kemungkinan nilai untuk sebuah bit adalah 2 buah (21). Kemungkinan nilai untuk 2 bit adalah
sebanyak 4 (22), berupa 00, 01, 10, dan 11. Secara umum, jumlah kemungkinan nilai yang terbentuk
oleh kombinasi n bit adalah sebesar 2n buah.
Contoh Soal
Perhatikan gambar!

Jika waktu yang ditunjuk stopwatch dijumlahkan 5 sekon maka penunjukan skalanya adalah .....
A. 15,2 sekon
B. 18,0 sekon
C. 19,2 sekon
D. 23,0 sekon
Pembahasan: Waktu yang ditunjukan stopwatch 18 + 5 sekon = 23,0 sekon (D)
ANGKA-ANGKA PENTING
Semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran disebut angka penting, terdiri atas angka-
angka pasti dan angka-angka terakhir yang ditaksir (Angka taksiran).
Hasil pengukuran dalam fisika tidak pernah eksak, selalu terjadi kesalahan pada waktu
mengukurnya.Kesalahan ini dapat diperkecil dengan menggunakan alat ukur yang lebih teliti.
Berikut aturan angka-angka penting yang umum:
1. Semua angka yang bukan nol adalah angka penting.
Contoh: 14,256 ( 5 angka penting ).
2. Semua angka nol yang terletak di antara angka-angka bukan nol adalah angka penting. Contoh:
7000,2003 ( 8 angka penting ).
3. Semua angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang terakhir, tetapi terletak di
depan tanda desimal adalah angka penting. Contoh 70000 ( 5 angka penting ).
4. Angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang terakhir dan di belakang tanda
desimal adalah angka penting. Contoh: 23,50000 ( 7 angka penting ).
5. Angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang terakhir dan tidak dengan tanda
desimal adalah angka tidak penting. Contoh: 3500000 ( 2 angka penting ).
6. Angka nol yang terletak di depan angka bukan nol yang pertama adalah angka tidak penting.
Contoh: 0,0000352 ( 3 angka penting ).

Ketentuan - Ketentuan Pada Operasi Angka Penting

1. Hasil operasi penjumlahan dan pengurangan dengan angka-angka penting hanya boleh
terdapat SATU ANGKA TAKSIRAN saja.

Contoh : 2,34 angka 4 taksiran


0,345 + angka 5 taksiran
2,685 angka 8 dan 5 ( duaangkaterakhir ) taksiran.
makaditulis : 2,69
( Untukpenambahan/penguranganperhatikanangkadibelakangkoma yang paling sedikit).
13,46 angka 6 taksiran
2,2347 - angka 7 taksiran
11,2253 angka 2, 5 dan 3 ( tigaangkaterakhir ) taksiran
makadituli : 11,23
2. Angkapenting pada hasilperkalian dan pembagian, samabanyaknyadenganangkapenting yang
paling sedikit.
Contoh : 8,141 ( empatangkapenting )
0,22 x ( duaangkapenting )
1,79102
Penulisannya : 1,79102 ditulis 1,8 ( duaangkapenting )
1,432 ( empatangkapenting )
2,68 : ( tigaangkapenting )
0,53432
Penulisannya : 0,53432 di tulis 0,534 ( tigaangkapenting )

2. Untuk kata 5 atau lebih dibulatkan keatas, sedangkan angka kurang dari 5 dihilangkan.
Daftar Pustaka

Acara, Panduan. 2019. “Cara Menghitung Jangka Sorong”.


(Online).https://panduancara.com/menghitung-jangka-sorong/. (diakses pada tanggal 19 Agustus 2019)
Pengertian, Sumber. 2019. “Pengertian Besaran dan Satuan, Macam-Macam, dan Alat Ukurnya !”.
(Online).http://www.sumberpengertian.co/pengertian-besaran-dan-satuan. (diakses pada tanggal 19
Agustus 2019)
Abdullah, Mikrajuddin. 2016. “Fisika Dasar I”.
(Online).https://yosnex.files.wordpress.com/2016/05/fisika-dasar-1-itb-mikrajuddin-abdullah-2016.pdf.
(diakses pada tanggal 19 Agustus 2019)
Hilkya, Rudy. 2009. “Aturan Angka Penting”.
(Online).https://fisikarudy.wordpress.com/2009/08/07/aturan-angka-penting/. (diakses pada tanggal 19
Agustus 2019)

Anda mungkin juga menyukai