KD. 3
IKATAN KIMIA
KELAS X
SEMESTER 1
Sumber: http://www.sharewareconnnection.com/ionic-bonding.htm
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen tunggal, rangkap, dan rangkap tiga
serta contoh senyawanya.
2. Menjelaskan proses terbentuknya ikatan koordinasi pada beberapa contoh senyawa
sederhana.
3. Menentukan senyawa dalam kehidupan sehari-hari yang terbentuk melalui proses
pembentukan ikatan kovalen
9
Ikatan Kovalen
penggunaan bersama pasangan elektron oleh dua atom yang berikatan. Terjadinya
nonlogam.
Menurut teori Lewis, untuk membentuk satu ikatan kovalen tunggal setiap
ikatan kovalen ganda dan rangkap tiga, maka setiap atom menyumbangkan
elektron yang terdiri dari lambang Lewis, yaitu lambang yang dikelilingi sejumlah
6C :2 4 (elektron valensi = 4)
Dari jumlah elektron valensi C dan Cl tidak ada yang mudah untuk
ke atom Cl.
10
Cl
Cl
4 Cl + C Cl C Cl Cl C Cl
Cl
Cl
Struktur Lewis Rumus struktur
kaidah oktet.
Pembentukkan H2
1H :1
Dalam satu molekul gas hidrogen (H2 atau H-H) terdapat 2 atom H yang
H H
duplet.
Pembentukan molekul O2
8O : 2 6 (elektron valensi = 6)
O=O
oktet.
Pembentukan molekul N2
N N
oktet.
oktet.
a. Spesies ganjil
Jika jumlah elektron valensi di dalam struktur Lewis adalah ganjil, maka
ada elektron yang tidak berpasangan sehingga ada atom yang menyimpang dari
kaidah oktet.
Contoh:
Molekul NO2
Contoh:
Bagaimana dengan
molekul BH3?
c. Oktet berkembang
Contoh:
Tunjukkan struktur
lewis untuk PCl3 ?
13
bersama tersebut berasal dari salah satu atom atau molekul yang berikatan,
Contoh:
1. Senyawa HNO3
Ikatan kovalen dapat berupa ikatan kovalen polar dan ikatan kovalen
Kovalen
Jika suatu ikatan kovalen terbentuk dari dua buah atom nonlogam yang
positif. Adanya dua kutub dengan muatan yang berlawanan dalam molekul
antara atom H dan atom Cl lebih tertarik ke arah atom Cl. Ikatan seperti ini
disebut ikatan kovalen polar. Ikatan kovalen polar terbentuk jika atom-atom yang
bermuatan negatif. Dengan kata lain, terbentuk dua kutub (dipol) dalam molekul-
disebut ikatan kovalen nonpolar. Contoh senyawa yang memiliki ikatan kovalen
H2 0 (H=2,1 ; H=2,1)
I2 0 (I=2,6 ; I=2,5)
16
polar. Namun, jika atom C mengikat empat buah atom Cl dan membentuk molekul
Pada molekul CCl4, atom pusat C berada di tengah dan secara simetris
tertutup oleh keempat atom Cl yang diikatnya. Hal tersebut menyebabkan tidak
ada pemisahan muatan sehingga dipol tidak terbentuk. Jadi, walaupun ikatannya
Contoh senyawa lain yang memiliki bentuk simetris dan bersifat nonpolar, yaitu
Senyawa akan bersifat polar terjadi jika pada atom pusat dari molekul
simetris. Muatan dari PEB akan lebih tertarik ke atom pusat yang lebih
bermuatan negatif dan sekaligus tertolak oleh PEI yang lebih bermuatan positif.
Oleh sebab itu, di antara atom pusat dan atom yang terikat akan timbul dipol
yang besar dan senyawa yang terbentuk bersifat polar. Contoh senyawa lain yang
memiliki bentuk tidak simetris dan bersifat polar, yaitu PCl3, dan H2O.
KEGIATAN PERCOBAAN
Membedakan Senyawa Polar dan Nonpolar
A. Tujuan
Siswa dapat mengetahui sifat kepolaran suatu senyawa.
C. Cara Kerja
1) Pasanglah buret pada standar dan klem.
2) Isilah buret dengan air sebanyak 30 mL.
3) Gosoklah penggaris dengan kain wol atau nilon
dengan arah yang sama (satu arah) sebanyak 20
kali.
4) Alirkan larutan yang berada dalam buret
perlahan-lahan dan dekatkan penggaris plastik
yang telah digosok tersebut pada larutan.
5) Amati yang terjadi.
6) Lakukan hal yang sama untuk larutan yang
lainnya.
18
E. Bahan Diskusi
1. Mengapa penggaris plastik yang digosok menggunakan kain wol atau nilon
dapat menarik atau membelokkan aliran larutan?
2. Mengapa larutan yang diujikan ada yang dibelokkan dan tidak dibelokkan?
3. Larutan mana saja yang termasuk molekul polar dan nonpolar?
F. Kesimpulan
Berikan kesimpulan berdasarkan data dan pengamatan yang telah kalian lakukan
bersama teman kelompok masing-masing!
22
Kovalen
1. Titik Didih
Titik didih senyawa kovalen relatif rendah, sedangkan senyawa ion relatif
ion umumnya di atas 9000C. Pada suhu kamar semua senyawa ion berupa zat
padat, keras tetapi rapuh. Senyawa kovalen pada suhu kamar, ada yang berupa
padatan dengan titik leleh yang relatif rendah, ada yang berupa cairan, ada pula
Titik didih berkaitan dengan gaya tarik menarik antar partikel (disebut
juga kohesi), makin kuat kohesi, makin tinggi titik didihnya. Air (titik didih
1000C) adalah suatu senyawa kovalen. Atom-atom dalam molekul air terikat kuat
secara kovalen, tetapi ikatan antar molekul (kohesinya) tidak begitu kuat,
Natrium klorida (NaCl) adalah senyawa ion, meleleh pada 8010C dan
mendidih pada 15170C. Dalam struktur senyawa ion setiap partike terikat kuat.
Oleh karena itu, sangat sukar untuk memisahkan partikel tersebut menjadi
bentuk uap.
Zat yang mudah menguap, seperti alkohol, cuka, parfum, dan bensin,
biasanya disebut volatil. Zat-zat yang volatil adalah senyawa kovalen dengan titik
didih rendah, sehingga pada suhu kamar sudah cukup banyak yang menguap.
menjadi gas pada titik didihnya; menguap adalah perubahan padatan atau cairan
3. Kelarutan
Senyawa ion cenderung larut dalam air, tetapi tidak larut dalam pelarut
(garam dapur) larut dalam air tetapi tidak larut dalam kloroform. Sebaliknya,
kebanyakan senyawa kovalen tidak larut dalam air, tapi lebih mudah larut dalam
pelarut organik.
Senyawa ion padat tidak menghantarkan listrik. Akan tetapi, jika senyawa
ion dipanaskan hingga meleleh, maka dalam bentuk lelehan senyawa itu merupakan
penghantar. Senyawa ion juga dapat menghantar listrik jika dilarutkan dalam air.
Lelehan atau larutan senyawa ion dapat menghantar listrik karena dalam keadaan
listrik. Dalam padatan ion-ion tidak dapat bergerak sehingga tidak dapat
menghantar listrik.
Senyawa kovalen tidak dapat menghantar listrik baik dalam bentuk padat
Berikut ini adalah perbedaan antara sifat senyawa ion dan senyawa kovalen.
Senyawa
1. Ikatan antara atom unsur logam dengan unsur nonlogam atau antara ion
2. Ikatan antara atom nonlogam dengan atom nonlogam adalah ikatan kovalen.
menuliskan stuktur Lewis. Atom pusat merupakan atom yang paling sedikit
Contoh: