Anda di halaman 1dari 11

KELOMPOK 3 :

Adelia Annisa
Diana Aristiyarini (1613023004)
Maya Margaretha (1613023027)
Novita Sari

Kompetensi Dasar 3.5.


Membandingkan Proses Pembentukan Ikatan Ion, Ikatan Kovalen, Ikatan Kovalen
Koordinasi, Dan Ikatan Logam Serta Interaksi Antar Partikel (Atom, Ion, Molekul)
Materi Dan Hubungannya Dengan Sifat Fisik Materi
 Fenomena Ikatan Kimia
Unsur-unsur gas mulia terdapat dalam keadaan bebas dialam seperti He, Ne, Ar, Kr,
Xe, Tetapi unsur-unsur selain gas mulia tidak terdapat dalam keadaan monoatomic di
alam.
(Kaidah octet dan kaidah duplet perlu dimasukin nggak?)
Di bawah ini konfigurasi elektron unsur-unsur gas mulia dan golongan halogen
Unsur Nomor Konfigurasi Unsur Nomor Konfigurasi
atom electron atom electron

He 2 1s2 F 9 1s22s22p5

Ne 10 [He] 2s22p6 Cl 17 [Ne] 3s23p5

Ar 18 [Ne] 3s23p6 Br 35 [Ar] 3d104s24p5

Kr 36 [Ar] 3d104s24p6 I 53 [Kr] 4d105s25p5

Xe 54 [Kr] 4d105s25p6 At 85 [Xe] 4f145d106s26p5

Rn 86 [Xe] 4f145d106s26p6

Dari tabel di atas unsur-unsur gas mulia terdapat dalam keadaan bebas di alam karena
unsur-unsur gas mulia memiliki konfigurasi electron yang stabil. Sedangkan unsur-unsur
selain gas mulia harus berikatan dengan unsur dari golongan lain agar dapat mencapai
konfigurasi elektron yang stabil seperti gas mulia.
 Pengertian ikatan kimia
Ikatan kimia adalah ikatan antara atom-atom atau ion-ion dengan ikatan tertentu membentuk suatu senyawa.

 Perbandingan ikatan ion, ikatan kovalen dan ikatan kovalen koordinasi

Ikatan Ion Ikatan Kovalen Ikatan Kovalen Koordinasi

Pengertian Ikatan Ion adalah Interaksi antara Ikatan kovalen adalah ikatan yang Ikatan kovalen koordinasi adalah Ikatan
atom logam (memiliki energi ionisasi terbentuk akibat pemakaian bersama antara atom-atom dimana pasangan elektron
yang kecil) dengan atom non logam elektron akibat tumpang tindih yang dipakai bersama berasal dari salah satu
(memiliki afinitas elektron yang orbital atom
besar
Contoh H2 dan HCl SO3
NaCl
Proses
pembentu-
kan
 Proses pembentukan ikatan ion
Na+ (g)+ Cl (g)
(3) ΔH3=+ 121 kJ/mol

Na+ (g)+ ½ Cl2 (g) (4) ΔH4= - 348 kJ/mol

(2) ΔH2= +496 kJ/mol


Na+ (g) + Cl- (g)

Na (g) + ½ Cl2 (g)


(1) ΔH1= +108 kJ/mol
(5) ΔH5= U=?
Na (s) + ½ Cl2 (g) ΔHof= -411 kJ/mol

NaCl (p)

 Ikatan kovalen berdasarkan banyaknya pasangan elektron yang digunakan untuk berikatan dibedakan menjadi 3 yaitu :
Ikatan kovalen tunggal Ikatan kovalen rangkap dua Ikatan kovalen rangkap tiga
Pengertian Ikatan yang terjadi karena Ikatan yang terjadi karena pengunaan Ikatan yang terjadi karena pengunaan tiga
penggunaan satu pasang elektron dua pasang elektron secara bersama- pasang elektron secara bersama-sama oleh
secara bersama-sama oleh atom sama oleh atom penyusunnya atom penyusunnya
penyusunnya
Contoh H2, H2O O2, CO2 N2
Ikatan kovalen polar Ikatan kovalen nonpolar
Pengertian Ikatan yang terbentuk pada Ikatan yang terbentuk pada atom-
atom-atom yang memiliki atom yang tidak memiliki
perbedaan keelektronegatifan perbedaan keelektronegatifan
Contoh HF, NH3, PCl3, H2O, HCl CH4, BH3, BCl3, PCl5, Cl2

keelektronegatifan keelektronegatifan atom H = 2,2 keelektronegatifan atom Cl = 3,16


keelektronegatifan atom Cl
=3,16
1. Perbedaan 1. Memiliki bentuk yang
Ciri- ciri keelektronegatifan besar simetris
2. Memiliki bentuk yang 2. Tidak dapat larut dalam air
tidak simetris
3. Dapat larut dalam air

 Ikatan kovalen berdasarkan kepolaran dibedakan menjadi 2 yaitu :

 Fenomena ikatan logam


Ketika kita mengasah besi, tidak langsung hancur, tetapi semakin diasah semakin
menipis.
 Pengertian Ikatan Logam
Ikatan logam adalah suatu jenis ikatan kimia yang
melibatkan gaya tarik elektrostatik di antara elektron konduksi yang dikumpulkan di
dalam suatu awan elektron (disebut juga "lautan elektron") dan ion logam bermuatan
positif.
 Proses Pembentukan Ikatan Logam
Pada ikatan logam terjadi proses saling meminjamkan elektron, hanya saja jumlah
atom yang bersama-sama saling meminjamkan elektron valensitidak hanya antara dua
melainkan beberapa atom tetapi dalam jumlah yang tidak terbatas. Setiap atom
elektron valensi untuk digunakan bersama, dengan demikian akan ada ikatan tarik
menarik antara atom-atom yang saling berdekatan.

Kompetensi Dasar 3.6 Menganalisis kepolaran Senyawa


 Ikatan Kovalen Polar dan Kovalen Nonpolar
Kita telah membahas ikatan kovalen dan beberapa contohnya. Marilah kita perhatikan kembali
dua molekul berikut, yaitu H2 dan HCl. Molekul H2 terdiri dari dua atom dengan
keelektronegatifan yang sama, sedangkan molekul HCl terdiri dari dua atom dengan
keelektronegatifan yang berbeda.

Daftar Keelektronegatifan Beberapa Unsur

Unsur Keelektronegatifan
4,0
3,5
Cl 3,0
3,0
2,5
2,1
Salah satu akibat dari perbedaan keelektronegatifan ialah terjadinya polarisasi pada ikatan
kovalen. Perhatikan dua contoh berikut.

Sumber: buku Michael Purba kelas X

Pada molekul H2, kedudukan pasangan elektron ikatan sudah pasti simetris terhadap kedua
atom H. dalam molekul H2tersebut, muatan negatif (elektron) tersebar secara homogen.
Ikatan seperti itu disebut ikatan kovalennonpolar. Pada molekul HCl, pasangan elektron
ikatan tertarik lebih dekat ke atom Cl , karena Cl mempunyai daya tarik elektron
(keelektronegatifan) yang lebih besar daripada H. akibatnya, pada HCl terjadi polarisasi,
dimana atom Cl lebih negatif daripada atom H. ikatan seperti itu disebut ikatan kovalen
polar.

 Senyawa Polar dan Senyawa Nonpolar


Molekul dengan ikatan kovalen nonpolar, seperti H2, Cl2, dan N2, sudah tentu bersifat
nonpolar. Akan tetapi, molekul dengan ikatan polar belum tentu bersifat polar. Suatu
molekul dengan ikatan polar akan bersifat nonpolar jika bentuk molekulnya simetris,
sehingga pusat muatan negatif berimpit dengan pusat muatan positifnya.
Perhatikan beberapa molekul berikut.
Sumber: buku Michael Purba kelas X

Senyawa NH3 dan H2O, bersifat polar karena ikatan O-H maupun N-H bersifat polar (ada
perbedaan keelektronegatifan) dan bentuk molekulnya tidak simetris. Elektron tidak
tersebar merata. Dalam senyawa H2O, pusat muatan (pol) negatif terletak pada atom O,
sedangkan pol positif terletak diantara kedua atom H. Dalam senyawa NH3, pol negatif
terletak pada atom N (puncak piramida), sedangkan pol positif terletak pada bidang
alasnya.
Bagaimana halnya dengan dengan senyawa BeCl2 dan BF3 ? walaupun ada perbedaan
keelektronegatifan antara Be dengan Cl dan B dengan F, senyawa BeCl 2 dan BF3 bersifat
nonpolar karena bentuk molekulnya simetris, elektron tersebar merata. Anda tidak dapat
mengatakan sisi sebelah mana lebih positif dan sisi sebelah mana yang lebih negatif dari
kedua senyawa (BeCl2 atau BF3) itu, bukan?

 Menunjukkan Kepolaran
Senyawa polar tertarik ke dalam medan listrik. Sifat ini dapat digunakan untuk menunjukkan
kepolaran senyawa.
Sumber: Pudak Scientific
Gambar 4.12 Cucuran air (zat polar) dibelokkan ke arah batang
bermuatan listrik (kiri), sedangkan cucuran CCl4 (zat nonpolar)
tidak dipengaruhi oleh medan listrik (kanan).

 Momen dipol
Kepolaran dinyatakan dalam suatu besaran yang disebut momen dipol(μ), yaitu hasil kali
antara selisih muatan (Q) dengan jarak (r) antara pusat muatan positif dengan pusat
muatan negatif.

μ=Qxr

satuan momen dipol adalah debye (D), di mana 1 D = 3,33 x 10 -30 C m. Momen dipol dari
beberapa senyawa diberikan dalam tabel berikut. Tabel tersebut menunjukkan bahwa
senyawa nonpolar memiliki momen dipol sama dengan nol.

Tabel momen dipol beberapa senyawa

Rumus Zat Momen Dipol (D)


HF 1,91
HCl 1,03
HBr 0,79
HI 0,38
H2O 1,84
NH3 1,46
CH3Cl (kloroform) 1,86
CH3COOH (aseton) 2,8
CCl4 0
CO2 0
CH4 0
BF3 0
BF2 0

Observasi :
Kepolaran dalam ikatan kimia adalah suatu keadaan dimana distribusi penyebaran
elektron tidak merata atau elektron lebih cenderung tertarik pada salah satu atom.Kepolaran
erat kaitannya dengan keelektronegatifan dan bentuk molekul. Dalam hal kepolaran suatu
senyawa tergantung dari harga momen dipolnya. Momendipol sendiri adalah selisih harga
kelektronegatifan antara atom yang berikatan

Hipotesis :

H1 = Beberapa senyawa akan melakukan interaksi denganpenggaris yang sudah digosok yang
berarti termasukpolar.

H0 = Beberapa senyawa tidak akan melakukan interaksidengan penggaris yang sudah digosok
yang berari termasuk nonpolar.

Alat dan Bahan

1. Buret
2. Gelas Kimia
3. Penggaris Plastik
4. Kain
5. Air
6. Bensin
7. Alkohol
8. HCl

Prosedur

1. Susun buret dan gelas kimia


2. Masukkan cairan ke dalam buret secara bergantian
3. Putar ujung buret, sehingga cairan keluar
4. Gosok penggaris ke kain agar penggaris menjadi bermuatan
5. Dekatkan penggaris yang bermuatan ke cairan yang keluar
6. Amati yang terjadi

Hasil pengamatan
Tabel hasil pengamatan
Cairan Bermuatan (polar) Tidak Bermuatan (nonpolar)

Air ●

Bensin ●

Hcl ●

Alkohol ●

Kesimpulan

Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, maka H1 yang berbunyi “Beberapa senyawa akan
melakukan interaksi dengan penggaris yang sudah digosok yang berarti termasuk polar”
diterima. Sedangkan H0 yang berbunyi “= Beberapa senyawa tidak akan melakukan interaksi
dengan penggaris yang sudah digosok yang berarti termasuk nonpolar.

Anda mungkin juga menyukai