Adelia Annisa
Diana Aristiyarini (1613023004)
Maya Margaretha (1613023027)
Novita Sari
He 2 1s2 F 9 1s22s22p5
Rn 86 [Xe] 4f145d106s26p6
Dari tabel di atas unsur-unsur gas mulia terdapat dalam keadaan bebas di alam karena
unsur-unsur gas mulia memiliki konfigurasi electron yang stabil. Sedangkan unsur-unsur
selain gas mulia harus berikatan dengan unsur dari golongan lain agar dapat mencapai
konfigurasi elektron yang stabil seperti gas mulia.
Pengertian ikatan kimia
Ikatan kimia adalah ikatan antara atom-atom atau ion-ion dengan ikatan tertentu membentuk suatu senyawa.
Pengertian Ikatan Ion adalah Interaksi antara Ikatan kovalen adalah ikatan yang Ikatan kovalen koordinasi adalah Ikatan
atom logam (memiliki energi ionisasi terbentuk akibat pemakaian bersama antara atom-atom dimana pasangan elektron
yang kecil) dengan atom non logam elektron akibat tumpang tindih yang dipakai bersama berasal dari salah satu
(memiliki afinitas elektron yang orbital atom
besar
Contoh H2 dan HCl SO3
NaCl
Proses
pembentu-
kan
Proses pembentukan ikatan ion
Na+ (g)+ Cl (g)
(3) ΔH3=+ 121 kJ/mol
NaCl (p)
Ikatan kovalen berdasarkan banyaknya pasangan elektron yang digunakan untuk berikatan dibedakan menjadi 3 yaitu :
Ikatan kovalen tunggal Ikatan kovalen rangkap dua Ikatan kovalen rangkap tiga
Pengertian Ikatan yang terjadi karena Ikatan yang terjadi karena pengunaan Ikatan yang terjadi karena pengunaan tiga
penggunaan satu pasang elektron dua pasang elektron secara bersama- pasang elektron secara bersama-sama oleh
secara bersama-sama oleh atom sama oleh atom penyusunnya atom penyusunnya
penyusunnya
Contoh H2, H2O O2, CO2 N2
Ikatan kovalen polar Ikatan kovalen nonpolar
Pengertian Ikatan yang terbentuk pada Ikatan yang terbentuk pada atom-
atom-atom yang memiliki atom yang tidak memiliki
perbedaan keelektronegatifan perbedaan keelektronegatifan
Contoh HF, NH3, PCl3, H2O, HCl CH4, BH3, BCl3, PCl5, Cl2
Unsur Keelektronegatifan
4,0
3,5
Cl 3,0
3,0
2,5
2,1
Salah satu akibat dari perbedaan keelektronegatifan ialah terjadinya polarisasi pada ikatan
kovalen. Perhatikan dua contoh berikut.
Pada molekul H2, kedudukan pasangan elektron ikatan sudah pasti simetris terhadap kedua
atom H. dalam molekul H2tersebut, muatan negatif (elektron) tersebar secara homogen.
Ikatan seperti itu disebut ikatan kovalennonpolar. Pada molekul HCl, pasangan elektron
ikatan tertarik lebih dekat ke atom Cl , karena Cl mempunyai daya tarik elektron
(keelektronegatifan) yang lebih besar daripada H. akibatnya, pada HCl terjadi polarisasi,
dimana atom Cl lebih negatif daripada atom H. ikatan seperti itu disebut ikatan kovalen
polar.
Senyawa NH3 dan H2O, bersifat polar karena ikatan O-H maupun N-H bersifat polar (ada
perbedaan keelektronegatifan) dan bentuk molekulnya tidak simetris. Elektron tidak
tersebar merata. Dalam senyawa H2O, pusat muatan (pol) negatif terletak pada atom O,
sedangkan pol positif terletak diantara kedua atom H. Dalam senyawa NH3, pol negatif
terletak pada atom N (puncak piramida), sedangkan pol positif terletak pada bidang
alasnya.
Bagaimana halnya dengan dengan senyawa BeCl2 dan BF3 ? walaupun ada perbedaan
keelektronegatifan antara Be dengan Cl dan B dengan F, senyawa BeCl 2 dan BF3 bersifat
nonpolar karena bentuk molekulnya simetris, elektron tersebar merata. Anda tidak dapat
mengatakan sisi sebelah mana lebih positif dan sisi sebelah mana yang lebih negatif dari
kedua senyawa (BeCl2 atau BF3) itu, bukan?
Menunjukkan Kepolaran
Senyawa polar tertarik ke dalam medan listrik. Sifat ini dapat digunakan untuk menunjukkan
kepolaran senyawa.
Sumber: Pudak Scientific
Gambar 4.12 Cucuran air (zat polar) dibelokkan ke arah batang
bermuatan listrik (kiri), sedangkan cucuran CCl4 (zat nonpolar)
tidak dipengaruhi oleh medan listrik (kanan).
Momen dipol
Kepolaran dinyatakan dalam suatu besaran yang disebut momen dipol(μ), yaitu hasil kali
antara selisih muatan (Q) dengan jarak (r) antara pusat muatan positif dengan pusat
muatan negatif.
μ=Qxr
satuan momen dipol adalah debye (D), di mana 1 D = 3,33 x 10 -30 C m. Momen dipol dari
beberapa senyawa diberikan dalam tabel berikut. Tabel tersebut menunjukkan bahwa
senyawa nonpolar memiliki momen dipol sama dengan nol.
Observasi :
Kepolaran dalam ikatan kimia adalah suatu keadaan dimana distribusi penyebaran
elektron tidak merata atau elektron lebih cenderung tertarik pada salah satu atom.Kepolaran
erat kaitannya dengan keelektronegatifan dan bentuk molekul. Dalam hal kepolaran suatu
senyawa tergantung dari harga momen dipolnya. Momendipol sendiri adalah selisih harga
kelektronegatifan antara atom yang berikatan
Hipotesis :
H1 = Beberapa senyawa akan melakukan interaksi denganpenggaris yang sudah digosok yang
berarti termasukpolar.
H0 = Beberapa senyawa tidak akan melakukan interaksidengan penggaris yang sudah digosok
yang berari termasuk nonpolar.
1. Buret
2. Gelas Kimia
3. Penggaris Plastik
4. Kain
5. Air
6. Bensin
7. Alkohol
8. HCl
Prosedur
Hasil pengamatan
Tabel hasil pengamatan
Cairan Bermuatan (polar) Tidak Bermuatan (nonpolar)
Air ●
Bensin ●
Hcl ●
Alkohol ●
Kesimpulan
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, maka H1 yang berbunyi “Beberapa senyawa akan
melakukan interaksi dengan penggaris yang sudah digosok yang berarti termasuk polar”
diterima. Sedangkan H0 yang berbunyi “= Beberapa senyawa tidak akan melakukan interaksi
dengan penggaris yang sudah digosok yang berarti termasuk nonpolar.