Anda di halaman 1dari 38

IKATAN KIMIA 1

Oleh Novi Akam Sabriani, S. Pd.

PERHATIKAN KEDUA GAMBAR BERIKUT INI :

Kaidah Oktet dan Duplet


Konfigurasi Elektron Gas Mulia
Gas mulia terletak pada golongan VIII A Merupakan unsur yang sifatnya stabil (inert)

MENGAPA gas mulia bersifat inert??


Menurut G.N. Lewis dan W. Kossel kestabilan unsur gas mulia disebabkan oleh elektron valensinya yang berjumlah 8 (konfigurasi oktet), kecuali Helium (He) elektron valensinya berjumlah 2 (konfigurasi duplet)

Kaidah Oktet dan Duplet

Konfigurasi Elektron Gas Mulia

Kaidah Oktet dan Duplet

Unsur-unsur lain selain gas mulia menunjukkan suatu kecenderungan untuk menjadikan konfigurasi elektronnya sama seperti gas mulia terdekat (disebut aturan oktet)
Konfigurasi ini dapat dicapai dengan cara serah-terima atau pemakaian bersama-sama elektron ketika atomatom tersebut membentuk ikatan.

Kaidah Oktet dan Duplet

Unsur-unsur yang memiliki elektron valensi sedikit, cenderung mengikuti kaidah oktet dengan melepaskan elektron dan membentuk ion positif yang bermuatan sesuai dengan jumlah elektron valensi yang dilepaskan. Disebut juga unsur elektropositif. Berasal dari golongan IA(kecuali H), IIA, dan IIIA yang umumnya merupakan unsur logam

Kaidah Oktet dan Duplet

Contohnya :
10Ne

:2 8

Na : 2 8 1, cenderung melepas 1e 11 membentuk ion Na+ : 2 8 (konfigurasi Na+ mirip dengan Ne)

Soal Buatlah konfigurasi ion dari

12Mg

dan

13Al

Kaidah Oktet dan Duplet

Unsur-unsur yang memiliki elektron valensi banyak, cenderung mengikuti kaidah oktet dengan menyerap elektron dan membentuk ion negatif yang bermuatan sesuai dengan jumlah elektron yang diserap. Disebut juga unsur elektronegatif. Umumnya dari golongan VA, VIA, dan VIIA yang umumnya merupakan unsur non logam

Kaidah Oktet dan Duplet

Contohnya :
18Ar:

2 8 8

Cl: 2 8 7, cenderung menyerap 1e 17 membentuk ion Cl- : 2 8 (konfigurasi Clmirip dengan Ar)

Soal Buatlah konfigurasi ion dari 8O dan

15P

LAMBANG LEWIS
Lambang atom yang disertai dengan elektron valensinya. Disebut juga rumus titik elektron.

Lambang Lewis

Soal Tulislah lambang lewis dari unsurunsur berikut : Na, Ca, Al, C, P, S, Cl, dan Ar. Bagaimana cara unsur-unsur tersebut mencapai aturan oktet??

Ikatan Kimia

Ion

Kovalen

Logam

Tunggal

Rangkap dua

Rangkap tiga

Koordinasi

Ikatan Ion
Ikatan yang terjadi karena adanya serah-terima elektron antara unsur yang bersifat elektropositif (logam) dengan unsur yang bersifat elektronegatif (non-logam) Umumnya terjadi antara unsur golongan IA(kecuali H), IIA, dan IIIA dengan unsur golongan VA, VIA, dan VIIA

Meramalkan rumus kimia senyawa dan menggambarkan proses pembentukan senyawa ion

Contoh soal : Tulislah rumus titik elektron (Lewis) dan rumus senyawa ion yang terbentuk dari a. Na (Z= 11) dengan Cl (Z= 17) b. Mg (Z=12) dengan Cl (Z= 17)

Meramalkan rumus kimia senyawa dan menggambarkan proses pembentukan senyawa ion

Jawab : a.

Mg : 2 8 1 17Cl : 2 8 7 Untuk mencapai konfigurasi oktet, Na harus melepas 1 elektron, sedangkan Cl menyerap 1 elektron. Atom Na berubah menjadi ion Na+ , sedangkan atom Cl menjadi ion Cl- .
11

Na (2 8 1) Na+ (2 8) + e Cl (2 8 7) + e Cl- (2 8 8) Jadi, rumus empiris senyawa adalah NaCl.

Meramalkan rumus kimia senyawa dan menggambarkan proses pembentukan senyawa ion

Jawab : b.

Mg : 2 8 2 17Cl : 2 8 7 Untuk mencapai konfigurasi oktet, Mg harus melepas 2 elektron, sedangkan Cl menyerap 1 elektron. Atom Mg berubah menjadi ion Mg2+ , sedangkan atom Cl menjadi ion Cl- .
12

Mg (2 8 2) Mg2+ (2 8) + 2e (x1) Cl (2 8 7) + e Cl- (2 8 8) (x2) Jadi, rumus empiris senyawa adalah MgCl2.

Soal
Gambarkan proses ikatan ion dari : a. Al dengan F b. Mg dengan O c. Na dengan F d. Mg dengan Br e. Mg dengan N f. Al dengan N

Ikatan Kovalen
Ikatan kovalen adalah ikatan yang terbentuk karena penggunaan bersama pasangan elektron. Atom-atom yang sama atau hampir sama keelektronegatifannya cenderung membentuk ikatan kovalen dengan menggunakan pasangan elektron bersama. Hampir semua senyawa kovalen terbentuk dari atom-atom non-logam

Ikatan Kovalen TUNGGAL


adalah ikatan yang terbentuk karena penggunaan bersama satu pasangan elektron Contoh 1 : ikatan yang terjadi pada sesama atom hidrogen dalam membentuk molekul H2
Inti-inti atom H

Elektron ditarik bersama oleh kedua inti

Contoh 2 : Ikatan antara H dan O dalam H2O. Konfigurasi elektron H dan O adalah: H : 1 (memerlukan 1 elektron) O : 2 6 (memerlukan 2 elektron) Atom O memasangkan 2 elektron, sedangkan atom H memasangkan 1 elektron. Untuk menyamakan jumlah elektron, atom H harus dikali dua, sedangkan atom O dikali satu, sehingga rumus molekul senyawa adalah H2O.

Pembentukan ikatan dalam H2O

Soal
Gambarkan proses pembentukan ikatan kovalen tunggal dari : a. C dengan H dalam membentuk molekul CH4 b. P dengan Cl dalam membentuk molekul PCl3 dan PCl5 c. N dengan H dalam membentuk molekul NH3 d. N dengan Cl dalam membentuk molekul NCl3 e. Cl dengan O dalam membentuk molekul OCl2 f. Cl dengan F dalam membentuk molekul ClF g. C dengan Cl dalam membentuk molekul CCl4

Ikatan Kovalen Rangkap Dua


adalah ikatan yang terbentuk karena penggunaan bersama dua pasangan elektron Contohnya ikatan rangkap dalam molekul CO2

Ikatan Kovalen Rangkap Tiga


adalah ikatan yang terbentuk karena penggunaan bersama tiga pasangan elektron Contohnya ikatan rangkap tiga dalam molekul N2

Soal
1. Gambarkan proses pembentukan ikatan kovalen rangkap dua dari molekul O2 dan CS2! 2. Gambarkan proses pembentukan ikatan kovalen rangkap tiga dari HCN!

Ikatan Kovalen Koordinat Ikatan kovalen koordinat adalah ikatan kovalen dimana pasangan elektron yang digunakan bersama berasal dari satu atom saja. Contoh: Ikatan kovalen koordinat dalam ion NH4+

Soal dibuku erlangga hal. 94 uji kepahaman anda no. 15 dan 16 Soal latihan 4.3 no. 2

Ikatan Kovalen Polar dan Nonpolar

Kedudukan pasangan elektron milik bersama pada ikatan kovalen tidak selalu simetris terhadap kedua atom yang berikatan. Pasangan elektron akan lebih dekat ke arah atom yang mempunyai keelektronegatifan lebih besar. Hal ini mengakibatkan polarisasi atau pengutuban ikatan.

Dalam molekul H2 tersebut, muatan negatif (elektron) tersebar secara homogen.


Ikatan seperti itu disebut ikatan kovalen nonpolar. Cl mempunyai daya tarik elektron lebih besar daripada H.

Akibatnya, pada HCl terjadi polarisasi.


Ikatan seperti itu disebut ikatan kovalen polar.

Molekul Polar dan Nonpolar


Memeriksa kepolaran dari suatu molekul poliatom dapat dilakukan dengan menggambarkan ikatan polar sebagai suatu vektor yang arahnya dari atom yang bermuatan positif ke atom yang bermuatan negatif. Jika resultan vektor-vektor sama dengan nol, berarti molekul bersifat nonpolar. Jika resultan vektor-vektor tidak sama dengan nol, berarti molekul itu bersifat polar.

Perbandingan Sifat Senyawa Ion dengan Senyawa Kovalen


Sifat
Titik didih Daya hantar listrik lelehan Kelarutan dalam air (pelarut polar) Kelarutan dalam pelarut nonpolar Volatilitas(kemuda han menguap)

Senyawa Ion
tinggi menghantar umumnya larut umumnya tidak larut Non volatil

Senyawa Kovalen
rendah tidak menghantar umumnya tidak larut Umumnya larut volatil

Pengecualian Aturan Oktet


a. Senyawa yang Tidak Mencapai Aturan Oktet

Senyawa kovalen biner sederhana dari berilium (Be), boron (B), dan alumunium (Al), yaitu unsurunsur yang elektron valensinya kurang dari 4, tidak mencapai oktet. Contohnya adalah BeCl2, BCl3, dan AlBr3.

b. Senyawa dengan Jumlah Elektron Valensi Ganjil Senyawa yang memiliki jumlah elektron valensi ganjil tidak mungkin memenuhi aturan oktet. Contohnya NO2. c. Senyawa dengan Oktet Berkembang
Unsur-unsur dari periode 3 atau lebih dapat membentuk senyawa yang melampaui aturan oktet. Beberapa contoh adalah PCl5, SF6, CIF3, IF7, dan SbCl5.

Kegagalan Aturan Oktet


Aturan oktet gagal meramalkan rumus kimia senyawa unsur transisi maupun postransisi. Atom Sn mempunyai 4 elektron valensi, tetapi senyawanya banyak yang terbentuk dengan melepas 2 elektron. Bi yang mempunyai 5 elektron valensi, tetapi senyawanya banyak yang terbentuk dengan melepas 1 atau 3 elektron.

Ikatan Logam Struktur logam dapat dibayangkan sebagai ion-ion positif yang dibungkus oleh awan atau lautan elektron valensi.

Soal hal 96 no 20

Anda mungkin juga menyukai