Anda di halaman 1dari 70

IKATAN KIMIA

Oleh :
Tim Dosen Kimia Dasar
KONSEP IKATAN KIMIA

• Ikatan kimia merupakan interaksi tarik menarik


antar atom-atom yang berikatan sehingga
terbentuk suatu molekul, senyawa atau ion.

• Ikatan kimia menggambarkan cara atom-atom


bergabung membentuk molekul, senyawa atau
ion.
Terjadinya ikatan

• Untuk mencapai kestabilan, atom-atom unsur saling


mengadakan ikatan yang disebut Ikatan kimia.
Pembentukan ikatan kimia dapat terjadi
berdasarkan serah terima atau pemakaian bersama
elektron, bergantung pada jenis unsur yang
berikatan.
Menurut Lewis (Teori oktet)

Atom-atom unsur memiliki kecenderungan ingin


stabil seperti gas mulia terdekat yang memiliki
susunan 8e pada kulit terluar ( oktet ), kecuali
helium dengan 2e- pada kulit terluar ( duplet ).
Tabel konfigurasi elektron Gas Mulia (VIIIA)

Jumlah Elektron pada Kulit Jumlah


Lambang
Atom
Elektron
K L M N O P Valensi
2He 2 2
10Ne 2 8 8
18Ar 2 8 8 8
36Kr 2 8 18 8 8
54Xe 2 8 18 18 8 8
86Rn 2 8 18 32 18 8 8
Penulisan struktur Lewis
- Struktur Lewis yang tidak mematuhi aturan oktet :

Cl F
Cl Cl F F
C
l B
eCl
P S
l
Cl C F

F
F

Cl
Cl B Cl
13
- -

Resonansi : bila struktur Lewis tunggal gagal

17
Kecenderungan unsur melepas atau
menerima elektron
a. Melepas Elektron
• Kecenderungan melepaskan elektron terjadi pada
unsur logam yang mempunyai energi ionisasi
relatif kecil (bersifat elektropositif).
• Atom unsur logam cenderung melepas elektron
valensinya membentuk ion x+ dengan x = nomor
golongan utama.
• Atom-atom melepaskan elektron agar elektron
valensinya menjadi 8 (oktet) atau agar elektron
valensinya menjadi 2 (duplet), seperti gas mulia
(golongan VIIIA/ gas inert).
• Atom yang melepas elektron dari golongan IA dan
IIA
• Atom yang menangkap elektron dari golongan IVA,
VA, VIA, VIIA
• Gol IA → elektron valensi = 1 → melepas satu
elektron, membentuk ion +1,
yaitu: Li+, Na+, K+
• Gol IIA → elektron valensi = 2 → melepas 2 elektron
membentuk ion +2
yaitu: Mg+2, Ca+2, Sr+2, Ba+2, Ra+2
Contoh
OKTET
• 11Na (2. 8. 1) → ion Na+ (2 . 8) melepas 1e
• 19K (2.8.8.1) → melepas 1 elektron
→ ion K+: 2.8.8, sesuai struktur 18Ar

• 12Mg (2. 8. 2) → ion Mg2+ (2 . 8) melepas 2 e


• 20Ca (2.8.8.2) → melepas 2 elektron
→ ion Ca+2 : 2.8.8, sesuai struktur 18Ar
b. Menangkap Elektron
• Pencapaian kestabilan dengan menangkap
elektron dilakukan oleh unsur non logam
karena mempunyai afinitas elektron atau
kelektronegatifan yang relatif besar (bersifat
elektronegatif).

• Atom-atom menyerap / mengikat elektron


supaya memiliki elektron valensi 8 (oktet) atau 2
(duplet) seperti gas mulia (gas inert/ golongan
VIIIA).
Contoh

• 9F (2.7) + 1e → ion F- (2.8) struktur Ne

• 8O (2. 6) + 2 e → ion O-2 (2 . 8) struktur Ne

• 16 S (2.8.6) + 2 e → ion S -2 (2.8.8) struktur Ar

• 7N (2. 5) + 3 e → ion N-3 (2 . 8) struktur Ne


ELEKTRON VALENSI
• Elektron valensi berperan pada pembentukan
ikatan antar atom dalam membentuk senyawa.
Sehingga sifat kimia unsur banyak ditentukan
oleh elektron valensinya.

• Elektron valensi pada suatu atom digambarkan


dengan lambang titik ( . ) atau silang kecil ( x )
disebut struktur Lewis.
Macam-macam ikatan kimia berdasarkan cara atom dari
berbagai unsur untuk mencapai kestabilan:

1. Ikatan ion
2. Ikatan kovalen:
a) Ikatan kovalen rangkap (dua dan tiga)
b) Ikatan kovalen polar
c) Ikatan kovalen nonpolar
d) Ikatan kovalen koordinasi
Ikatan ion
• Adalah ikatan kimia yang terjadi antara unsur logam dan nonlogam
dengan cara serah terima elektron valensi sehingga terjadi ion
positif dan negatif yang berikatan dengan gaya elektrostatis

• Misal:
1. Logam IA dan IIA dengan nonlogam VIA dan VIIA
2. Logam IA dan IIA dengan H

• Contoh :
Pembentukan NaCl dari unsur natrium dan klorin dapat
digambarkan dengan rumus elektron ( rumus Lewis ) sebagai
berikut :
Contoh:
Bagaimana ikatan ion yang terjadi
antara unsur K dan O ?

Jawab:
• 19K = 2.8.8.1 → K+
• 8O = 2.6 → O2-

K → e + K+ ) x2
2e + O → O2-

2K + O → 2K+ + O2- → K2O


Latihan
1. Bagaimana ikatan ion yang terjadi pada unsur:
a. Mg dan Cl
b. Al dan O
c. Na dan Br
Ikatan kovalen
• Ikatan kovalen terjadi karena pemakaian bersama pasangan
elektron yang berasal dari atom-atom yang berikatan. Ikatan
ini terjadi antara unsur nonlogam dengan nonlogam yang
sama-sama ingin menangkap elektron.
• Contoh :
Pada senyawa FCl

• Perhatikan elektron ikatan ( bonding electron ) yang berada di


antara F dan Cl. Pasangan elektron ikatan ini berasal dari F
dan Cl. Sepasang elektron ikatan tersebut digunakan
bersama sehingga setelah berikatan elektron valensi kedua
atom “seolah-olah” menjadi 8 ( oktet ) seperti gas mulia.
a. Ikatan Kovalen Rangkap

• Ikatan ini melibatkan pemakaian bersama lebih


dari satu pasang elektron oleh dua atom yang
berikatan.

• Ikatan kovalen rangkap/ganda dibedakan menjadi


dua yaitu ikatan kovalen rangkap dua dan ikatan
kovalen rangkap tiga.
a.1. Ikatan kovalen rangkap dua
Contoh:
Ikatan antara dua atom oksigen membentuk molekul O2

Contoh ikatan rangkap dua yang lain: CO2


a.2. Ikatan kovalen rangkap tiga
Contoh :
• Ikatan antara atom oksigen dengan atom nitrogen
dalam molekul NO

• Ikatan ganda tiga yang dimiliki N2(g) sangat kuat


sehingga di udara N2 sulit bereaksi, N2 merupakan
unsur terbanyak. N2 keluar masuk tubuh manusia tanpa
mengalami perubahan kimia. Pada suhu dan tekanan tinggi
N2 baru bisa bereaksi membentuk senyawa.
b. Ikatan Kovalen Polar
• Jika dua atom ( dwiatomik ) yang berbeda berikatan kovalen, maka
molekulnya memiliki kutub (positif dan negatif), disebut polar. Hal ini
akibat momen dipol.
• Momen dipol ialah perkalian jarak ikatan antar atom yang berikatan
dengan perbedaan keelektronegatifan antar dua atom yang berikatan.
Makin besar momen dipolnya, makin polar senyawanya. Senyawa yang
memiliki momen dipol nol (0), disebut senyawa non polar.
• Molekul polar memiliki bentuk molekul ( struktur ruang ) yang tidak
simetris : atom yang elektronegatifitasnya besar tidak berimpit dengan
atom yang elektronegatifnya kecil. Sehingga seakan-akan molekul tersebut
bermuatan.
• Ciri-ciri ikatan kovalen polar:

➢ Senyawa poliatomik simetris yang memiliki atom pusat


berpasangan elektron bebas ( lone pair electron ) selalu
polar → punya PEB
➢ Hal ini karena pasangan elektron bebas lebih kuat
dibanding pasangan elektron ikatan sehingga
menimbulkan elektronegatifitas yang besar. Beda nilai
elektronegativitas ≤ 1,7
➢ Contoh : H2O, NH3
c. Ikatan Kovalen Nonpolar
Ciri-ciri ikatan kovalen nonpolar:
1. Molekul dwiatomik yang sama selalu simetris dan selalu Nonpolar.
Hal ini karena elektron ikatan tertarik ke dua arah dengan kekuatan
tarikan ( elektronegatifitas ) yang sama besar.
Contoh : H2, O2, F2

2. Molekul simetri poliatomik yang memiliki atom pusat tanpa elektron


bebas ( lone pair electron ) selalu nonpolar.
Contoh : CCl4, CH4, CO2, SF6, PCl5
Latihan
• Gambarkan ikatan kovalen nonpolar pada
molekul O2, F2, CO2, SF6, PCl5 dan CCl4
d. Ikatan Kovalen Koordinasi

• Ikatan Kovalen Koordinasi adalah ikatan


kovalen yang terjadi jika pasangan elektron
yang digunakan bersama berasal dari salah
satu atom yang berikatan, sedang atom yang
lain tidak ikut menyumbang.

• Contoh : H3O+, N2O, SO2, SO3, H2SO4, NH4+


CONTOH: H3O+
Latihan
• Gambarkan ikatan kovalen koordinasi pada
molekul N2O, SO2, SO3, H2SO4, NH4+
E. Ikatan Hidrogen :

Ikatan yang terbentuk apabila atom H yg terikat


pd atom yg elektronegatif (spt : F, O, N)
berantaraksi dg atom elektronegatif dari
molekul lain, sehingga atom H tersebut seolah-
olah terikat pd 2 atom yg elektronegatif

Contoh : pada molekul HF, H2O, NH3


atau antara molekul HF dan H2O
Struktur Molekul
Bentuk molekul
Molekul Linier = sudut ikatan 180

Molekul Segitiga planar = sudut ikatan 120


Gambar :
Molekul tetrahedral = sudut ikatan 109,5 Langkah-langkah
Menggambar molekul
tetrahedral

= 4 muka

1
Molekul Trigonal bipiramidal : 2 trigonal piramid
Model ikatan : - ikatan ekuatorial : 120
- ikatan aksial : 180
- diantara ekuatorial dengan aksial 90 

Molekul Oktahedral : 2 square pyramid

2
Prediksi Bentuk Molekul : Teori ”VSEPR”
Teori “VSEPR” (Valance Shell Elektron Pari Requlsion) :
Pasangan e- kulit valensi atom pusat akan saling tolak-
menolak sampai tercapai tolakan yang paling minimal.
ex : - BeCl2

Gambar : Two pairs

Three pairs

Four pairs

Five pairs

Six pairs
Latihan :
CCl4, SbCl5
3
Contoh : BeCl2 Be
Cl Be Cl

o
Cl o
Cl
180 < 180
(benar) (salah)

Be Linier

BCl3 Cl
120o
B
Segitiga Planar
B
Cl Cl
Latihan : CCl4, SbCl5 4
Bentuk molekul bila beberapa pasangan e-
tidak dipakai untuk ikatan

Cl Sn Cl
Pasangan e- yang tidak dipakai akan memberikan tolakan
yang sama seperti pasangan e- yang tidak dipakai untuk ikatan

Gambar :

Bentuk non linier


Sn Sn
Atau bentuk V

Cl Cl 5
Molekul dengan 4 pasangan e- dalam kulit Valensi
Gambar :

H N H

H O H

6
Molekul dengan 5 pasangan e- dalam kulit Valensi
Gambar :

7
Molekul dengan 6 pasangan e- dalam kulit Valensi
Gambar :

Latihan :
ClO2-, XeF2, XeOF4

8
Bentuk molekul dan ion dengan ikatan rangkap dua atau tiga
Sama seperti ikatan tunggal
Gambar :
O C O

N N
O O

O
O

Non Linier Segitiga Planar

Latihan : HCN, SO32-, XeO4, OF2, CO32-


9
Bentuk Molekul dan Polaritas Molekul
Momen di pol molekul

• Kekuatan interaksi tergantung pada jumlah muatan dalam


molekul dan jarak antara muatan
• Di tentukan secara eksperimen
• Struktur molekul dapat menentukan polaritas molekul 10
Dipol ikatan

( Non Polar )

11
Molekul Polar

12
Molekul Polar

Latihan : PCL3, SO3, HCN, SF6, SO2

13
Mekanika Gelombang / Kuantum
Dan Teori Ikatan

• Mekanika kuantum untuk mempelajari bagaimana


orbital-orbital atom berinteraksi satu sama lain

• Teori modern ikatan berdasarkan fungsi-fungsi


mekanika gelombang

• Teori ikatan modern : 1. Teori ikatan valensi


2. Teori orbital molekul

14
1. Teori ikatan valensi
Asumsi bahwa elektron-elektron dalam molekul menempati
orbital-orbital atom dari masing-masing atom.

15
Orbital Hibrid
Be H2 : Diagram orbital pada kulit valensi berilium :

Be
2s 2p
Untuk berikatan dengan 2 atom H maka Be harus
menyediakan 2 orbital pada kulit valensi yang masing-
masing orbital mengandung 1e-
Be

2s 2p

Hibridasi sp s p Orbital 2p yang unhibrid


18
Hibridasi bila atom pusat mempunyai lebih dari oktet
Gambar : orientasi hibrid yang melibatkan orbital Atom d (a)
orbital hibrid sp3 d (b) sp3 d2 orbital hibrid

Latihan : Jelaskan orbital hibrid dari SF6, AsCl5 21


Penggunaan teori VSEPR untuk memprediksi Hibridasi
CH4 → tetrahedral → hibridasi sp3
SF6 → oktahedral → hibridasi sp3 d2
Latihan : SiH4, PCl5

Hibridasi dalam molekul yang mempunyai


pasangan elektron bebas

CH4 adalah molekul tetrahedral → hibridasi sp3 orbital karbon


Sudut ikatan H - C - H = 109,5
Sudut ikatan H – X – H
H2O, sudut ikatan H - O - H = 104,5 mendekati sudut untuk molekul
yang atom pusat mempunyai
hibrid sp3
22
Ikatan Sigma δ pada Ikatan Tunggal

30
Proses pembentukan ikatan sigma pada ikatan tunggal:

30
Proses pembentukan ikatan sigma pada ikatan tunggal

30
Hasil hibridisasi orbital atom karbon ikatan tunggal CH4

30
Hasil hibridisasi orbital atom karbon ikatan tunggal C2H6

30
Ikatan Sigma δ dan Ikatan  pada Ikatan Ganda Dua

Contoh ikatan ganda dua pada C2H4

30
Contoh ikatan ganda dua pada C2H4

30
Contoh ikatan ganda dua pada C2H4

30
Ikatan Sigma δ dan Ikatan  pada Ikatan Ganda Tiga
Contoh ikatan ganda dua pada C2H2

30
Ikatan Sigma δ dan Ikatan  pada Ikatan Ganda Tiga
Contoh ikatan ganda dua pada C2H2

30
30
30
2. Teori Orbital Molekul

➢ Asumsi bahwa pembentukan orbital molekul


dari orbital-orbital atom.
Atom → orbital atom
Molekul → orbital molekul

 Orbital molekul yang dibentuk =  orbital atom-atom yang


berkombinasi
Molekul terdiri dari susunan inti atom tertentu, dan di sekitar
Inti tersebut tersebar satu set orbital molekul.
26
Teori orbital molekul menyampaikan orbital anti ikatan
yang disebabkan oleh sifat gelombang dari elektron dimana
menghasilkan gelombang destruktif sehingga ikatan tidak
stabil.

30
Mengapa beberapa molekul ada dan yang lain tidak ?
Teori orbital molekul dapat digunakan untuk menghitung
Keberadaan molekul tertentu
Gambar :
Diagram level energi orbital molekul H2

27
Gambar : diagram level energi orbital molekul He2

Pada molekul He2 →  e- ikatan =  e- anti ikatan


→ tidak stabil

Jika kehilangan 1e- anti ikatan He2 → He2+ maka masih ada
elektron ikatan → ion tersebut bisa ada walaupun tidak stabil
dan tidak dapat diisolasi.
28
Orde ikatan

Orde ikatan =
 e -
ikatan -  e -

2
2-0
Molekul H 2 : orde ikatan = =1
2
2-2
Molekul He 2 : orde ikatan = =0
2
+ 2 -1
Ion He 2 : orde ikatan = = 0,5
2

29
Konfigurasi e- orbital molekul diperoleh dengan aturan
yang sama seperti pengisian orbital atom dalam atom

1. Pengisian e- dimulai dari orbital energi terendah

2. Dalam setiap orbital, diisi maksimal 2e- dengan


spin berlawanan

30
Orbital molekul yang melibatkan orbital p pada ikatan sigma

30
Orbital molekul yang melibatkan orbital p pada ikatan pi

30
Sifat magnet dapat dijelaskan oleh teori orbital molekul

30
Diagram tingkat energi teori orbital molekul
menampakkan elektron yang tidak berpasangan.

30
TERIMA KASIH

SELAMAT UTS

30

Anda mungkin juga menyukai