Anda di halaman 1dari 60

IKATAN KIMIA

IKATAN UTAMA IKATAN TAMBAHAN


(ikatan antar atom) (ikatan antar molekul)

1. Ikatan Ion/Elektovalen/Heterovalen 1. Gaya Van der Waals


2. Ikatatan logam 2. Ikatan Hidrogen
3. Ikatan Kovalen/Homopolar
a) Kovalen murni : Polar dan Non Polar
b) Kovalen Koordinasi/Semipolar

• Ikatan kimia : gaya tarik-menarik antara atom-atom shg atom-


atom tsb tetap berada bersama-sama dan terkombinasi dlm suatu
senyawa.
• Ikatan antar atom dlm sebuah senyawa dpt terbentuk melalui
serah terima elektron kemudian terjadi gaya tarik elektrostatik
antara ion positip dan ion negatif yg terbentuk (ikatan ion),
atau dng cara tarik-menarik pasangan elektron yg digunakan
bersama (ikatan kovalen).
Selisih elektronegativitas besar  e- berpindah  IKATAN IONIK
Selisih elektronegativitas kecil  e- digunakan bersama
 IKATAN KOVALEN

IKATAN
pengalihan elektron antaratom
IONIK

IKATAN
pemindahan muatan secara parsial
KOVALEN POLAR

IKATAN penggunaan elektron bersama antaratom


KOVALEN
KESTABILAN ATOM DALAM IKATAN KIMIA
• Ikatan kimia menggambarkan cara atom-atom bergabung
membentuk molekul, senyawa atau ion.
• Ikatan antar atom dpt terjadi krn ada interaksi elektron
antara atom yg satu dng yg lain shg terbentuk suatu
molekul, senyawa atau gugusan atom.
TERJADINYA IKATAN
Ikatan kimia terjadi krn kecenderungan atom memiliki
konfigurasi elektron seperti konfigurasi elektron gas mulia
→ dng cara menerima atau memberikan elektron pd atom
lain → bergantung pd jml elektron valensi → elektron
valensi memegang peranan penting dlm terbentuknya
ikatan kimia.
• Mengapa atom-atom berikatan? Ikatan mengurangi
energi potensial antara partikel positif dan partikel
negatif
Mudah tidaknya elektron dilepaskan tergantung pd
besarnya energi yg dibutuhkan utk melepaskan elektron 
energi ionisasi (dlm ev) :
• Makin besar energi ionisasi maka makin sukar suatu atom
utk melepaskan elektronnya.
• Makin kecil energi ionisasinya (makin reaktif) maka makin
mudah melepaskan elektron dan makin mudah menjadi
ion positif.

Tiga jenis ikatan kimia


1. Logam dng non logam: transfer elektron membentuk ikatan
ion
2. Non logam dng non logam: penggunaan bersama elektron
membentuk ikatan kovalen
3. Logam dng logam: pengumpulan elektron membentuk
ikatan logam
Aturan Oktet
• Atom-atom unsur gas mulia cenderung sendirian sbg
atom bebas dan stabil.
• Lewis dan Kossel mengamati bahwa konfigurasi
elektron unsur gas mulia terisi 8 elektron di kulit
terluarnya (oktet), kecuali helium yg terisi 2 elektron.
• Atom-atom unsur lain akan saling berikatan supaya
stabil, agar kulit terluarnya terisi 8 elektron seperti
halnya gas mulia.

 Elektron valensi : elektron paling luar (paling jauh


dari inti atom) → relatif lebih mudah memberikan atau
menerima elektron.
 Valensi : kemampuan atom utk berikatan dng atom
lain.
Tabel Konfigurasi Elektron Atom-atom Bukan Gas Mulia

Lambang Nomor Jumlah Elektron pada Kulit Jumlah Elektron


Atom Atom K L M N O P Valensi
Na 11 2 8 1 1

Mg 12 2 8 2 2

Al 13 2 8 3 3

Cl 17 2 8 7 7

Elektron valensi pd suatu atom digambarkan dng lambang titik ( . ) atau


silang kecil ( x ) disebut struktur Lewis.
Contoh :
Utk memenuhi hukum oktet / duplet, atom-atom unsur cenderung
melakukan salah satu dari cara-cara berikut :

1. Melepas Elektron
• Kecenderungan melepaskan elektron terjadi pd unsur logam yg mempunyai
energi ionisasi relatif kecil (bersifat elektropositif).
• Atom unsur logam cenderung melepas elektron valensinya mebentuk ion+x
dng x = nomor golongan utama.
• Atom-atom melepaskan elektron agar elektron valensinya menjadi 8 (oktet)
atau agar elektron valensinya menjadi 2 (duplet), seperti gas mulia
(golongan VIIIA/ gas inert). Contoh :

Oktet
Atom Na (2. 8. 1)  ion Na+ (2 . 8) + 1e
Atom Mg (2. 8. 2)  ion Mg2+ (2 . 8) + 2e
Duplet
Atom Be (2. 2)  ion Be2+ (2) + 2e
Atom Li (2. 1)  ion Li+ (2) + 1e
2. Menyerap Elektron
• Pencapaian kestabilan dng menyerap elektron dilakukan oleh
unsur non logam krn mempunyai afinitas elektron atau
kelektronegatifan yg relatif besar (bersifat elektronegatif).
• Jumlah elektron yg diserap adalah = x dan terbentuk ion – x
• Atom-atom menyerap/ mengikat elektron supaya memiliki
elektron valensi 8 (oktet) atau 2 (duplet) seperti gas mulia
(gas inert/ golongan VIIIA).

Contoh :
O (2. 6) + 2 e  ion O2- (2 . 8) Oktet
N (2. 5) + 3 e  ion N3- (2 . 8)
Penyimpangan aturan oktet
Oktet tak lengkap (kurang dari 8)
NO2 BF3

   
: :F— B— F:

O NO
  
 |
Pada N Pada B
: F:

elektron terluarnya elektron terluarnya
menjadi 7 menjadi 6

9
Penyimpangan aturan oktet
Oktet berkembang (lebih dari 8)

SF6 F
PCl5 Cl
F F
S
F F
Cl P Cl
F

Cl Cl Pada S
elektron terluarnya
Pada P menjadi 12
elektron terluarnya
menjadi 10 10
PEMBENTUKAN IKATAN KIMIA ELEKTRON
VALENSI

– KULIT
ATOM
Unsur golongan utama (kecuali He): – +
INTI
e- val. atom netral = no. golongan ATOM
ELEKTRON
TERAS
Model titik-elektron Lewis
1. Elektron valensi digambarkan dng titik.
2. Elektron teras tidak digambarkan.
3. Empat titik pertama ditulis satu per satu di keempat sisi
lambang unsur.
4. Titik-titik berikutnya dipasangkan pd yg sudah ada.
Jumlah dan pasangan titik menunjukkan perilaku ikatan unsur ybs.
Logam: jumlah total titik titik → jumlah maksimum elektron yg dilepaskan
atom utk membentuk kation
Non logam: jumlah titik yg tdk berpasangan menunjukkan jumlah elektron
yg harus dipasangkan, baik dng menerima elektron atau dng berbagi
elektron
12
IKATAN ION/ELEKTROVALEN/HETEROVALEN

Ikatan yg terjadi krn adanya serah terima elektron

Senyawanya → Senyawa ion / senyawa ionik / senyawa


ionis / senyawa elektrovalen. Kadang-kadang disebut
juga senyawa polar

INGAT!!! Senyawa ionik pasti polar


Senyawa polar belum tentu ionik
Sifat senyawa ion
· Keras (hard) tidak melesak
· Kaku (rigid) tidak dpt dibengkokkan
· Remah (brittle) dpt retak tanpa terjadi perubahan bentuk
· Tidak menghantarkan listrik pd keadaan padat (kecuali superionic conductor
dan superconducting ceramic) padat: ion tidak bergerak, larutan: ion
bebas bergerak
Pembentukan Ikatan Ion
Ikatan ion terbentuk melalui gaya elektrostatis antara ion yg berbeda
muatan sbg akibat serah terima elektron dari satu atom ke atom lain.
Ikatan ion terjadi antara atom yg melepaskan elektron ( unsur logam )
dng atom yg menangkap elektron (unsur non logam).

Contoh :
Pembentukan NaCl dari unsur natrium dan klorin dpt
digambarkan dng rumus elektron (rumus Lewis) :
Atom Na dan atom F bereaksi membentuk NaF

11Na 9F Na+ F-
2.8.1 2.7 2.8 2.8

NaF
Atom Mg dan 2 atom F bereaksi membentuk MgF 2

9F F-

12Mg 2.7 Mg2+ 2.8


2.8.2 2.8 MgF2

9F F-
2.7 2.8
Pembentukan Senyawa Ionik Biner
Atom  Anion/kation agar stabil (memenuhi aturan oktet):
 e- val. = pada gas mulia (8e-; 2e- untuk He)
Contoh:
Na• → Na+ + e- kehilangan 1 elektron valensi
x
-
Cl + e Cl memperoleh 1 elektron valensi
(tanda x semata-mata untuk membedakan dari mana elektron itu berasal)

Na + Cl NaCl
penggabungan membentuk senyawa ionik (garam)

Contoh lain: Ca + 2 Br Ca2+ + 2 Br CaBr2


atom netral kation anion senyawa
(tidak oktet) (oktet) (oktet) ionik
Model Ikatan Ion
• Perpindahan elektron dari atom logam pd atom non logam
utk membentuk ion ion yg bersatu membentuk senyawa ion
yg padat.
• Jumlah total elektron yg dilepaskan oleh atom logam =
jumlah total elektron yg diterima oleh atom non logam.

Ciri-ciri senyawa ionik:


1. Padatan pd suhu kamar.
2. Titik leleh dan titik didih tinggi
3. Senyawa ionik padat umumnya kurang baik menghantar
listrik, tetapi lelehannya menghantar dng baik.
4. Komposisi kimia dinyatakan sbg unit rumus bukan
rumus molekul.
17
IKATAN KOVALEN
Atom-atom yg identik dpt memperoleh konfigurasi e-
yg stabil dng cara penggunaan bersama elektron.
Contoh: elektron elektron
takberpasangan berpasangan

Cl + Cl Cl Cl atau Cl Cl

elektron
nonikatan

Cl

H + H H H atau H H 4 Cl + C Cl C Cl
Cl
Model Ikatan Kovalen
• Sebagian besar ikatan adalah ikatan kovalen → pemakaian
bersama elektron → interaksi yg paling disukai atom-atom utk
membentuk ikatan

Pasangan berikatan (bonding pair) & pasangan tidak terikat (lone pair)

Jenis Ikatan kovalen


• Kovalen tunggal, contoh: Cl―Cl
• Kovalen rangkap dua, contoh: O═O
• Kovalen rangkap tiga, contoh: N≡N 19

• Kovalen koordinat, contoh: O═N→O


TERJADINYA IKATAN KOVALEN
Ikatan kovalen terjadi krn pemakaian bersama pasangan elektron yg
berasal dari atom-atom yg berikatan. Ikatan ini terjadi antara unsur
nonlogam dng nonlogam yg sama-sama ingin menangkap elektron.
Contoh :
Pada senyawa FCl

Perhatikan elektron ikatan (bonding electron ) yg berada di antara F


dan Cl. Pasangan elektron ikatan ini berasal dari F dan Cl. Sepasang
elektron ikatan tsb digunakan bersama shg setelah berikatan elektron
valensi kedua atom “seolah-olah” menjadi 8 (oktet) seperti gas mulia.
IKATAN KOVALEN RANGKAP
• Ikatan ini melibatkan pemakaian bersama lebih dari satu
pasang elektron oleh dua atom yg berikatan.
• Ikatan kovalen rangkap/ ganda dibedakan menjadi dua yaitu
ikatan kovalen rangkap dua dan ikatan kovalen rangkap tiga.

Ikatan kovalen rangkap dua


Contoh :
Ikatan kovalen rangkap tiga
Contoh :
Ikatan antara atom oksigen dng atom nitrogen dlm molekul NO

• Ikatan ganda tiga yg dimiliki N2(g) sangat kuat shg di udara N2 sulit
bereaksi, N2 merupakan unsur terbanyak.
• N2 keluar masuk tubuh manusia tanpa mengalami perubahan kimia.
• Pada suhu dan tekanan tinggi N2 baru bisa bereaksi membentuk
senyawa.
Gaya tarik antar molekul tergantung
pada jenis molekulnya

Ada 3 jenis gaya tarik :

1. Polar – polar
2. non Polar - non Polar
3. Polar - non polar
1. Polar - Polar
• Senyawa polar memiliki perbedaan keelektronegatifan yg besar ,
perbedaan harga ini mendorong timbulnya kutub kutub listrik yg
permanen ( dipol permanent )
kutub kutub + dan – ini permanen tidak berubah

+ - + - + -
H - Cl H - Cl H - Cl

Gaya tarik dipol permanen

• Jadi antar molekul polar terjadi gaya tarik dipol permanent


GAYA TARIK DIPOL-DIPOL

Berlaku untuk molekul-molekul yg bersifat polar.

Sebab, molekul-molekul polar


mempunyai dua kutub (δ+) dan (δ-).
δ-
δ+
Kedua kutub ini merupakan
dipol permanen.

Dipol-dipol molekul-molekul tsb tarik-menarik pd kutub dng muatan


sejenis dan tolak-menolak pd kutub dng muatan berlawanan.

Gaya tarik-menarik yg terjadi lebih besar dibandingkan dng gaya tolak-


menolak. Inilah yg disebut dng gaya tarik-menarik dipol-dipol.
2. Non Polar – Non Polar
• Senyawa non polar memiliki perbedaan keelektronegatifan yg kecil,
bahkan utk senyawa biner dwiatom ( seperti O2,H2) perbedaan
keelektronegatifannya = 0
• Bila terdpt senyawa non polar terjadi gaya tarik dipol sesaat ( gaya
dispersi/ gaya london ) gaya ini terjadi akibat muatan + inti atom
salah satu atom menginduksi elektron atom lain shg terjadilah
kutub kutub yg sifatnya sesaat.
Kutub kutub ini terjadinya sesaat tdk permanen dan dpt berpindah
tempat muncul hilang oleh karenanya gaya ini lebih lemah dari dipol
permanen

+ - + - +
- H-H H-H H-H

gaya dipol sesaat / gaya london

• Jadi antar molekul non polar terjadi gaya tarik dipol sesaat
GAYA LONDON

Menjelaskan bahwa partikel-


partikel (atom atau molekul) di
dalam zat non-polar (unsur
atau senyawa non-polar) juga
dpt mengalami gaya antar-
partikel yg lemah.

Gaya ini disebut gaya


tarik-menarik dipol sesaat
dng dipol terimbas atau
Fritz London (1930), gaya London.
Ahli Fisika Jerman
Sumber: www.phy.duke.edu
Mekanisme terbentuknya gaya London pada
molekul non-polar :

Molekul Non-polar Dalam molekul tsb, elektron-elektron tiada henti-


hentinya bergerak dan digambarkan terdistribusi
secara simetris.

e- e- Akan tetapi, ada saatnya dimana elektron-


e- e- e- elektron dapat terkonsentrasi di satu sisi dari
molekul.

Hal ini menyebabkan kerapatan elektron


molekul terdistribusi tdk merata.

Sehingga terjadi pengkutuban atau


pembentukan dipol, yg disebut dipol sesaat.

Dipol sesaat
Mekanisme terbentuknya gaya London pada
molekul non-polar :

Adanya dipol sesaat akan mempengaruhi


kerapatan elektron dari molekul
terdekatnya.
Akibatnya molekul tersebut akan
memiliki dipol yg disebut dipol terimbas.

Perhatikan ilustrasi berikut.

Dipol terimbas Dipol sesaat Dipol terimbas


Mekanisme terbentuknya gaya London pada
molekul non-polar :

Adanya dipol sesaat dan dipol terimbas memungkinkan


terbentuknya ikatan antar molekul.

Ikatan ini dinamakan gaya tarik dipol sesaat-dipol


terimbas atau gaya London.

Perhatikan ilustrasi berikut.

Dipol terimbas Dipol sesaat Dipol terimbas

Gaya London
3. Polar - non polar
• Contoh : Dalam air sungai terlarut gas 02
• Terjadi induksi muatan + dari air dng elektron 02
membentuk polar sesaat
• Jadi jenis gaya tariknya adalah dipol sesaat/gaya london
krn adanya dipol terimbas.

+ - +
- H–O
l O = O
H

Gaya dipol terimbas


MOLEKUL POLAR & NON POLAR

Molekul yg tdk memperlihatkan adanya kutub


Molekul Non-polar
positif dan kutub negatif dlm molekulnya.

Contoh : molekul diatomik seperti H2, Cl2, O2 ,dan BCl3

Molekul yg memperlihatkan adanya kutub positif


Molekul Polar
dan kutub negatif dlm molekulnya.

Contoh : molekul diatomik yg terdiri dari dua atom


bebeda keelektronegatifan seperti NH3, H2O, dan HCl
Perhatikan contoh pada gambar berikut.

δ-
Cl
δ+ δ-
H
N H
B H Cl
H H Cl Cl
H
H2 BCl3 HCl δ+
NH3
Molekul Nonpolar Molekul Polar

Molekul nonpolar mempunyai Molekul polar mempunyai


bentuk simetris bentuk tidak simetris

Distribusi rapatan elektron Distribusi rapatan elektron


molekul nonpolar merata molekul polar tidak merata
PENGARUH GEOMETRI MOLEKUL
TERHADAP KEPOLARAN MOLEKUL

Kepolaran Molekul Dapat diperkirakan dari geometri molekulnya.

Momen dipol = 0, molekul


Hal ini akan menentukan bersifat non-polar
resultan momen dipol
ikatan-ikatan kovalennya. Momen dipol ≠ 0, molekul
bersifat polar

CONTOH
Meramalkan Kepolaran Molekul BCl3

Bentuk molekul BCl3


BCl3 memiliki 3 ikatan
yg segitiga sama sisi
kovalen B—Cl yg bersifat
menyebabkan dipol-
polar, krn atom Cl lebih
dipol ketiga ikatan
elektronegatif drpd atom B
saling meniadakan.

Cl

Momen dipol = 0
B Jadi…
Molekul BCl3 bersifat non-polar
Cl Cl
Meramalkan Kepolaran Molekul NH3
Bentuk molekul
NH3 yakni piramida
Molekul NH3 memiliki 3 ikatan
trigonal
kovalen N—H yg bersifat polar,
menyebabkan
karena keelektronegatifan N > H.
dipol-dipol ketiga
ikatan tidak saling
meniadakan.

Momen dipol ≠ 0

Jadi,… H N
Molekul NH3 bersifat polar H
H

Pasangan elektron tertarik ke arah atom N, shg ikatannya POLAR.


Bentuk molekulnya tdk simetris sehingga menghasilkan molekul POLAR
IKATAN KOVALEN POLAR
Jika dua atom berbeda terikat secara kovalen, elektron ikatan
tdk digunakan sama rata, tetapi condong ke atom yg
lebih elektronegatif.
+ 
Contoh:
H + Cl H Cl H Cl atau H Cl
(2,2) (3,0) molekul polar
( = muatan parsial)

Selisih elektronegativitas meningkat  dwikutub semakin kuat


 ikatan semakin polar

> 1,7 → ikatan ionik


0,5 – 1,7 → ikatan kovalen polar
0 – 0,5 → ikatan kovalen non polar
Ikatan Kovalen Polar dan Non Polar
• Jika dua atom (dwiatomik) yg berbeda berikatan kovalen, maka molekulnya
memiliki kutub (positif dan negatif), disebut polar. Hal ini akibat momen dipol.

• Momen dipol = perkalian jarak ikatan antar atom yg berikatan dng perbedaan
keelektronegatifan antar dua atom yg berikatan. Makin besar momen dipolnya,
makin polar senyawanya.

• Senyawa yg memiliki momen dipol nol (0), disebut senyawa non polar.

• Molekul polar memiliki bentuk molekul (struktur ruang) yg tdk simetris : atom
yg elektronegatifitasnya besar tdk berimpit dng atom yg elektronegatifnya kecil
shg seakan-akan molekul tersebut bermuatan.
• Molekul dwiatomik yg sama selalu simetris dan selalu
Nonpolar. Hal ini krn elektron ikatan tertarik ke dua arah
dng kekuatan tarikan ( elektronegatifitas ) yg sama besar.
Contoh : H2, O2, F2

• Molekul simetri poliatomik yg memiliki atom pusat tanpa


elektron bebas ( lone pair electron ) selalu nonpolar.
Contoh : CCl4, CH4, CO2, SF6, PCl5

Dalam molekul simetris, dipol ikatan saling


meniadakan  molekul nonpolar
• Senyawa poliatomik simetris yg memiliki atom pusat
berpasangan elektron bebas ( lone pair electron ) selalu
polar. Hal ini krn pasangan elektron bebas lebih kuat
dibanding pasangan elektron ikatan shg menimbulkan
elektronegatifitas yg besar.
Contoh : H2O, NH3

Dalam ikatan kovalen dng perbedaan elektronegatifitas besar,


elektron cenderung tertarik lebih besar kearah satu atom
Pd posisi ini ikatan bersifat polar dan digambarkan dng dua cara:
• Dengan panah polar → atau
• Dengan pemberian tanda δ+ dan δ-
Dipol ikatan dalam molekul kloroform,
CHCl3.Dipol ikatan kecil dari ikatan C-H
menambah pengaruh pada dipol ikatan C-Cl.
Menyebabkan molekul kloroform polar.
Karena C sedikit lebih elektronegatif dari H,
dipol ikatan C-H mengarah ke karbon dan
menambah pengaruh pada dipol ikatan C-Cl.

(a) Suatu molekul dengan rumus


AX5, trigonal bipiramidal.
Tiga dipol ikatan pada
segitiga planar di tengah-
tengah (biru) saling
meniadakan, juga dipol linier
(kuning). Molekul nonpolar.
(b) Molekul oktahedral AX6
terdiri dari tiga set pasangan
linier dipol ikatan, saling
meniadakan. Molekul
nonpolar
Ikatan Kovalen Koordinasi
Ikatan Kovalen Koordinasi adalah ikatan kovalen yg
terjadi jika pasangan elektron yg digunakan bersama
berasal dari salah satu atom yg berikatan, sedang atom yg
lain tdk ikut menyumbang.
Contoh : N2O, SO2, SO3, H2SO4, NH4+,
Ikatan kovalen koordinasi:
salah satu atom memberikan dua elektron sekaligus kepada
atom lainnya dalam membentuk ikatan kovalen.
Contoh:
+
+ H
H H
H N +H + H N xx H H N H
H H H
ikatan kovalen koordinasi

Tanda panah kadang-kadang digunakan untuk


menyatakan pasangan elektron yang disumbangkan
CONTOH 3.3
Tuliskan struktur Lewis dari pernyataan berikut: “boron
triklorida membentuk ikatan kovalen koordinasi dengan
nitrogen dari molekul amonia”.

Penyelesaian:

H Cl H Cl H Cl
H N + B Cl H N xx B Cl H N B Cl
H Cl H Cl H Cl
• Ikatan logam : gaya tarik menarik antara ion-ion positif suatu
logam dng elektron-elektron bebas dari logam lain.
• Sifat-sifat logam yg paling menonjol dibandingkan dng non logam
→ dlm keadaan padat umumnya liat, mengkilap dan mempunyai
daya hantar listrik tinggi.
• Dlm keadaan padat, atom-atom logam tersusun dlm susunan yg
paling rapat.
• Logam-logam memiliki keelektronegatifan yg rendah, shg
elektron terluar dlm atom-atom logam relatif terikat tdk terlalu
kuat dan elektron-elektron valensi dlm atom-atom logam bebas
bergerak kemana-mana pd ruangan disela-sela kumpulan atom-
atom tsb.
• Suatu logam dlm keadaan padat tersusun atas ion-ion positif
dng elektron-elektron yg bergerak bebas diseluruh sistem
logam tsb.
IKATAN TAMBAHAN
IKATAN VAN DER WALLS
• Suatu gaya tarik menarik antar molekul gas. Gas memiliki molekul yg renggang dan
memenuhi ruangan shg jarak antar molekulnya berjauhan.
• Bila tekanan diperbesar jarak antar molekul lebih dekat dan terjadilah gaya tarik yg
disebabkan adanya induksi molekul yg sesaat
• Gaya vanderwalls juga terjadi pada cairan
• Ikatan Van der Waals : gaya tarik menarik antara partikel-partikel tak bermuatan yg
kulit elektronnya penuh.
• Ikatan Van der Waals terjadi antara molekul-molekul non polar.
• Molekul non polar saling ditarik oleh antar aksi dipol-dipol yg lemah (gaya London).
Gaya London timbul dari dipol yg diinduksi dlm suatu molekul oleh molekul lain →
elektron dari satu molekul ditarik ke inti dari molekul kedua secara lemah; maka
elektron dari molekul kedua ditolak oleh elektron dari molekul pertama. Hasilnya
adalah distribusi elektron yg tdk merata dan suatu dipol terinduksi.
• Antar aksi berbagai dipol (tarikan dan tolakan) secara kolektif disebut gaya van der
Waals.
KEKUATAN GAYA VANDERWALL

• Dipengaruhi oleh beberapa faktor :

1. Kepolaran ( makin polar  makin kuat )


2. Mr senyawa ( Mr besar  makin kuat )
3. Bentuk rantai ( panjang lurus  makin kuat )

Senyawa yg memiliki gaya van der walls kuat ,


senyawa tsb memiliki titik didih tinggi
GAYA HIDROGEN [ Ikatan hidrogen ]
• Ikatan antar molekul yg sangat polar yg mengandung atom
hidrogen (terjadi antar atom H pd senyawa dng unsur yg
keelektronegatifannya besar dari senyawa lain seperti F , N , O )
• Ikatan yg sangat polar adalah ikatan antara :
H- F
H- N ikatan yg sangat polar
H- O
• Ikatan hidrogen banyak dijumpai dlm senyawa organik, seperti
asam amino, aldehid, asam karboksilat dan lain sebagainya.
• Ikatan hidrogen ada dua macam, yakni ikatan hidrogen internal
(intra-molekuler) dan ikatan hidrogen intermolekuler.
• Kenaikan titik didih senyawa-senyawa dpt diketahui dari besar Mr-
nya. Semakin besar Mr semakin besar titik didihnya.
• Bila diperhatikan titik didih senyawa hidrogen utk unsur-unsur
segolongan maka makin tinggi berat molekul suatu senyawa, makin
tinggi pula titik didihnya.
• Dengan adanya ikatan hidrogen maka akan mempengaruhi titik
didihnya senyawa tsb

Titik didih beberapa senyawa hidrogen


Senyawa Titik didih (oC) Senyawa Titik didih (oC)
HF + 19 H2 O + 100
HCl - 85 H2 S - 60
HBr - 66 H2Se - 42
HI - 35 H2Te -2
http://www.chem-is-try.org
Berdasarkan besarnya Mr, HI seharusnya memiliki titik
didih paling tinggi, shg urutan kenaikan titik didihnya:

HI > HBr > HCl > HF


http://www.chem-is-try.org
Tetapi ternyata tdk demikian, berdasarkan grafik di atas
urutan titik didihnya adalah:

HF > HI > HBr > HCl


http://www.chem-is-try.org
HF menyimpang dari kecendrungan tersebut, hal yang
sama juga terjadi pada H2O dan NH3.
Keduanya menunjukkan penyimpangan dari kecenderungan titik
didih kelompoknya.
Apa yg terjadi dng HF, H2O dan NH3…?
Penyimpangan tersebut disebabkan oleh
adanya ikatan lain yg disebut…

Ikatan hidrogen

Ikatan hidrogen terjadi pd molekul-molekul yg


sangat polar dan memiliki atom Hidrogen.

Kutub positif pd atom H berikatan dng kutub


negatif atom lain dari molekul di sekitarnya yg
memiliki keelektronegatifan lebih besar, seperti
atom fluor, oksigen, dan nitrogen.
Contoh:
Pembentukan ikatan hidrogen antarmolekul HF

Atom H yg bermuatan positif membentuk suatu gaya tarik


menarik yg relatif kuat dng atom F dari molekul HF lain
disekitarnya.
δ-
δ- δ-
F F F δ-
δ+
H
δ+ δ+ δ+ F
H H H
Gaya tarik-menarik ini
δ- yang disebut Ikatan
δ-
F F Hidrogen
δ+
δ+
H H
contoh ikatan hidrogen pd HF dan H2O
• H – F ----- H – F ------ H – F ----- H –F

ikatan hidrogen

H – O ------- H – O --------- H – O – H
│ │
H H

• Senyawa yg memiliki ikatan hidrogen akan membentuk


molekul raksasa yg dihubungkan oleh jembatan hidrogen.

• Semua senyawa yg memiliki ikatan hidrogen memiliki titik


didih jauh lebih tinggi dari unsur lain yg segolongan.
ENERGI YG BERKAITAN DENGAN IKATAN ION
• Secara umum ada kecenderungan di alam utk mencapai
kestabilan.
• Salah satu cara yg dpt dilakukan dng menurunkan (merendahkan)
energi potensial; umumnya energi yg lebih rendah menyebabkan
tatanan semakin stabil.
• Sbg contoh → penjelasan mengapa NaCl padat lebih stabil drpd
atom Na dan Cl jika berada secara individu.
• Unsur yg energi ionisasinya kecil cenderung memberikan
elektron, dan yg energi ionisasinya besar cenderung menerima
elektron.
•Ikatan ion antara unsur-unsur makin mudah terbentuk jika energi
ionisasi kecil dan afinitas elektron yg besar.
•Energi kisi (U) : energi yg dilepaskan dlm pembentukan satu mol
senyawa ion dari ion-ionnya dlm keadaan gas.
•Energi kisi dpt dihitung secara teori melalui lingkar Born-Haber
Contoh :
∆ H, Kalor pembentukan NaCl (l) - 411 kJmol-1
S , Energi sublimasi Na (s) + 109 kJmol-1
½ D , Energi disosiasi ½ Cl2 (g) + 121 kJmol-1
EI, Energi ionisasi Na (g) → Na+(g) + e + 494 kJmol-1
AE, Afinitas elektron Cl (g) + e → Cl- (g) - 379 kJmol-1
Gambar lingkar Born-Haber pembentukan NaCl (l) dari Na
(s) dan ½ Cl2 (g)

Anda mungkin juga menyukai