Anda di halaman 1dari 5

Koefisien Muai Panjang

Koefisien muai panjang adalah bilangan yang menunjukkan besarnya pertambahan panjang
tiap satu meter pada suhu 1 K atau 1º C. Pada suhu dan panjang mula-mula suatu zat berturut-
turut adalah T0 (K atau º C) dan L0 (m), maka panjang benda setelah dipanaskan hingga suhu
T (K atau º C) adalah Lt (m). Secara matematis dirumuskan :

Lt = L0 { 1 + α ( T – T0) }

Koefisien Muai Luas

Pernahkah kita mengamati pemasangan kaca jendela? Luas bingkai jendela dibuat lebih besar
daripada luas kaca yang dipasang. Perlakuan ini bertujuan untuk mengantisipasi pecahnya
kaca ketika pemuaian terjadi. Koefisien muai luas adalah bilangan yang menunjukkan
besarnya pertambahan luas tiap satu meter persegi pada suhu 1 K atau 1º C. Luas benda
setelah dipanaskan hingga suhu tertentu dapat dihitung dengan rumus berikut :

At = A0 {1 + β (T – T0)}

dengan :

At = Luas benda setelah dipanaskan (m2)


A0 = Luas benda mula-mula (m2)
β = Koefisien muai luas (º C-1 atau K-1)
T = Suhu benda setelah dipanaskan (º C atau K)
T0 = Suhu benda mula-mula (º C atau K)

Koefisien Muai Volume

Koefisien muai volume adalah bilangan yang menunjukkan besarnya pertambahan volume
tiap satu meter kubik pada suhu 1 K atau 1º C. Untuk mengetahui volume benda setelah
dipanaskan hingga suhu tertentu, dapat digunakan persamaan :

Vt = V0 {1 + γ ( T – T0)}

dengan :

Vt = Volume benda setelah dipanaskan (m3)


V0 = Volume benda mula-mula (m3)
γ = 3α = koefisien muai volume (º C-1 atau K-1)
T = Suhu benda setelah dipanaskan (º C atau K)
T0 = Suhu benda mula-mula (º C atau K)

http://fisikazone.com/pemuaian/

Mengapa minuman dalam kemasan kaleng tidak pernah diisi penuh? Apakah supaya lebih
hemat? Tentu saja bukan. Hal ini disebabkan adanya pemuaian volume atau pertambahan
ukuran. Wah, apa itu? Mari kita simak penjelasannya di artikel ini ya!
Pertambahan ukuran dapat berupa pertambahan panjang, luas, dan juga volume. Pertambahan
ukuran bisa terjadi saat suatu benda dipanaskan. Mengapa bisa bertambah ukurannya? Coba
simak ilustrasi berikut ini.

Setiap benda terdiri dari beberapa molekul seperti ilustrasi di atas. Pada benda padat, molekul
bisa bergetar. Ketika benda padat dipanaskan, getaran molekul akan semakin cepat. Molekul-
molekul tersebut bergerak sedikit demi sedikit menjauh satu sama lain. Dari luar, benda
tersebut akan terlihat seperti bertambah ukurannya karena molekul-molekul yang semakin
menjauh tadi. Hal inilah yang disebut sebagai pemuaian. Pada zat cair, jarak antar molekul
lebih renggang dari molekul zat padat. Namun, molekul akan bergerak lebih cepat dan
menjauh satu sama lain jika dipanaskan. Maka, zat cair pun juga memuai ketika dipanaskan.

Nah, pemuaian yang terjadi pada kasus tersebut adalah pemuaian volume. Salah satu contoh
pemuaian terjadi pada pengemasan minuman kaleng. Pada minuman kaleng, minuman tidak
pernah diisi sampai penuh. Hal ini dilakukan untuk memberikan ruang jika memuai saat
terkena panas. Biasanya, koefisien muai minuman lebih tinggi dari koefisien muai kaleng.

https://blog.ruangguru.com/bagaimana-pemuaian-volume-bisa-terjadi

Konduksi adalah perpindahan kalor / panas melalui perantara, di mana zat perantaranya tidak
ikut berpindah. Dalam arti lain, konduksi/hantaran yaitu perpindahan kalor pada suatu zat
tanpa disertai dengan perpindahan partikel-partikelnya.

 Contoh perpindahan panas secara konduksi:


Ujung logam akan terasa panas jika ujung yang lain dipanaskan
Konveksi adalah perpindahan panas melalui aliran, di mana zat perantaranya ikut berpindah.
Jika partikel berpindah dan mengakibatkan kalor merambat, maka terjadilah konveksi.
Konveksi terjadi pada zat cair dan gas.

 Contoh perpindahan panas secara konveksi:


Gerak naik turunnya air yang sedang mendidih ketika direbus
Radiasi adalah perpindahan panas tanpa zat perantara. Biasanya disertai cahaya.

 Contoh perpindahan panas secara radiasi:


Tubuh terasa hangat ketika dekat dengan api atau jenis panas lainnya. Misalkan saat
tangan kita didekatkan pada kompor gas yang sedang menyala, hangatnya tubuh
ketika dekat dengan api unggun.
https://www.websitependidikan.com/2017/08/pengertian-dan-contoh-perpindahan-panas-
kalor-secara-konduksi-konveksi-dan-radiasi.html

Jika kita perhatikan, kabel yang dipasang di pinggir jalan tersebut terlihat kendur. Sehingga
secara visual terlihat kurang rapi. Padahal jika dipasang ketat/tegang antartiang listrik, kabel
yang digunakan jadi lebih hemat dan terlihat lebih rapi. Lalu, kenapa petugas PLN
memasangnya secara kendur begitu?
Hal tersebut dikarenakan adanya peristiwa pemuaian. Suatu zat akan memuai (ukurannya
membesar) jika dipanaskan dan menyusut (ukurannya mengecil) jika didinginkan. Karena
proses rotasi bumi, suhu di siang hari akan menjadi panas dan cenderung menyebabkan suatu
zat memuai. Sedangkan pada malam hari, cuaca menjadi dingin dan cenderung membuat
suatu zat menyusut.

Begitu pun dengan kabel listrik. Pada siang hari, kabel listrik akan bertambah panjang
(memuai) dan malam harinya akan memendek (menyusut).

Nah, jika kabel listrik tersebut dipasang terlalu tegang, saat udara dingin, kabel tersebut akan
menyusut dan menjadi putus. Dari itulah, kabel listrik dipasang kendur.

https://www.howhaw.com/2015/04/fenomena-fisika-alasan-kabel-listrik-dipasang-secara-
kendur.html

Bimetal terdiri dua kata yakni “bi” yang artinya dua dan “metal” yang artinya logam. Jadi,
bimetal merupakan dua keping logam yang disatukan atau dikeling dan memiliki muai
panjang berbeda. Dua logam yang dikeling disebut dengan keping bimetal.

Prinsip kerja bimetal menggunakan konsep pemuaian, khususnya muai panjang. Jadi, bimetal
peka terhadap perubahan suhu. Jika keping bimetal dipanaskan atau dinaikan suhunya, maka
akan melengkung ke arah logam yang memiliki angka koefisien muai panjangnya kecil. Bila
didinginkan, keping bimetal akan melengkung ke arah logam yang angka koefisien muai
panjangnya besar.

Berdasarkan prinsip kerja tersebut, bimetal dipakai sebagai termostat. Termostat merupakan
alat yang memiliki berfungsi ganda yakni sebagai saklar otomatis dan sebagai pengatur suhu.
Sebagai saklar otomatis biasanya digunakan pada setrika listrik, almari es, bel listrik, alarm
kebakaran, lampu sen mobil atau motor, rice cooker, oven dan lain-lain. Apabila sudah
sampai batas panas yang diinginkan maka bimetal akan melengkung memutuskan aliran arus
listrik dan alat kembali dingin bimetal akan lurus menghubungkan arus lagi

Sebagai pengatur suhu atau dikenal dengan nama thermometer logam, dimana
melengkungnya logam dapat diberi skala sehingga setiap kenaikan lengkungan dapat
digunakan untuk menunjukkan kenaikan suhu.

https://mafia.mafiaol.com/2014/03/prinsip-kerja-bimetal.html
Ignatius Jeremy
(6141801040)
Tugas Pendahuluan no 4

Tnaik (℃) ∆T naik (℃) ∆l (mm) ∆l / lo naik (x 10-4)


25 0 0 0
30 5 0,135 2,454
35 10 0,18 3,272
40 15 0,27 4,909
45 20 0,3 5,454
50 25 0,385 7
55 30 0,42 7,636
60 35 0,445 8,09
65 40 0,45 8,181
70 45 0,495 9
75 50 0,51 9,272

GRAFIK KOEFISIEN BERSUHU NAIK


10
f(x) = 0.22x
R² = 0.97
9

6
∆l / lo (x 0,0001)

0
0 10 20 30 40 50 60

∆T (℃)
T turun (℃) ∆T turun (℃) ∆l (mm) ∆l / lo turun (x 10-4)
75 50 0,51 9,272
70 45 0,47 8,545
65 40 0,44 8
60 35 0,425 7,727
55 30 0,4 7,273
50 25 0,38 6,909
45 20 0,355 6,454
40 15 0,33 6
35 10 0,285 5,181
30 5 0,21 3,818

GRAFIK KOEFISIEN BESI SUHU TURUN


10
9
f(x) = 0.22x
R² = 0.93
8
7
∆l / l o (x 0,0001)

6
5
4
3
2
1
0
0 10 20 30 40 50 60
∆T ( ℃)

∆l
= α . ∆T → y = m . x
lo
y 0,2913 x . 0,0001
α naik = x
= x
= 0,00002193 / ℃
y 0,2202 x .0,0001
α turun = x
= x
= 0,00002202 / ℃

α naik + α turun 0,00002193+ 0,00002202


α logam = 2
= 2

α logam = 0,00002 / ℃

Anda mungkin juga menyukai