Anda di halaman 1dari 8

TUGAS AKHIR

MODUL 1 STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR

Nama : Elcha Bagus Narendra Putra, M.Pd


No. UKG : 201502854479

Struktur atom memiliki hubungan dengan sifat-sifat keperiodikan unsur seperti yang telah dijelaskan pada
modul 1 ini.
1. Jelaskan hubungan antara struktur atom dengan sistem periodik unsur!
Jawaban
1. Pada tahun 1913, Henry Moseley mengembangkan konsep nomor atom. Moseley membombardir unsur
yang berbeda dengan elektron berenergi tinggi dan menemukan bahwa setiap unsur menghasilkan sinar-
X dari frekuensi unik serta frekuensi umumnya meningkat seiring dengan meningkatnya massa atom. Dari
fekuensi yang unik tersebut ditetapkan nomor unik untuk setiap unsur yang disebut nomor atom dan
mengidentifikasi nomor atom sebagai jumlah proton dalam inti atom yang digunakan untuk menentukan
urutan unsur-unsur dalam tabel periodik. Dengan demikian sifat-sifat kimia unsur merupakan fungsi
periodik dari nomor atomnya yang kemudian dikembangkan menjadi sistem priodik modern.

Hasil percobaan Moseley didapatkan bahwa suatu unsur memiliki nomor atom yang nilainya diidentifikasi
sama dengan jumlah proton dalam inti atom dan bila unsur diurutkan berdasarkan nomor atom maka sifat
– sifat unsur akan berulang secara periodik. Sehingga hubungan antara struktur atom dengan sistem
periodik unsur adalah
a. Penentuan letak unsur dalam sistem periodik unsur berdasarkan konfigurasi elektron atom
netralnya. Berdasarkan teori atom Bohr, konfigurasi elektron menyatakan susunan elektron pada
lintasannya. Lintasan elektron disebut kulit atom. Jumlah kulit yang ditempati oleh elektron atom –
atomnya dapat digunakan untuk menentukan periode dari suatu unsur, sedangkan golongan
suatu unsur dapat ditentukan dari elektron valensi atomnya. Dari data periode dan golongan
dapat ditentukan letak unsur dalam table periodic dan dari letaknya dapat dianalisa sifat
keperiodikannya.
b. Letak unsur dalam system periodic unsur dapat digunakan untuk menganalisis sifat unsur
tersebut dan membandingkan dengan unsur yang lain karena memiliki pola tertentu atau dikenal
dengan istilah sifat keperiodikan unsur, seperti jari – jari atom, energy ionisasi, afinitas electron,
dan keelektronegatifan.
 Jari – jari atom
Dalam satu periode (jumlah kulit atom yang sama), jari – jari atom cenderung mengecil dari
kiri ke kanan yang disebabkan oleh semakin besarnya daya tarik inti atom terhadap elektron,
sehingga elektron relatif lebih mendekat ke inti.
Dalam satu golongan (elektron valensi sama, namun berbeda jumlah kulit atom), jari – jari
atom cenderung membesar dari atas ke bawah yang disebabkan oleh semakin bertambah
nomor atom, maka semakin bertambah jumlah kulit atom, sehingga jarak antara inti atom
dengan elektron terluar semakin jauh.

 Energi ionisasi
Energi ionisasi adalah energi minimal yang dibutuhkan untuk melepaskan satu elektron dari
atom berwujud gas pada keadaan dasarnya ( ground state). Dalam satu periode, energi ionisasi
pertama bertambah dari kiri ke kanan dan dalam satu golongan energi ionisasi pertama
berkurang dari atas ke bawah. Jika jari-jari atom makin kecil, maka daya tarik inti makin besar,
sehingga untuk melepaskan satu elektron terluar membutuhkan energi ionisasi yang semakin
besar.

 Afinitas elektron
Afinitas elektron adalah besarnya energi yang dilepaskan atau diserap oleh suatu atom dalam
bentuk gas untuk membentuk anion. Dalam satu periode dari kiri ke kanan, afinitas elektron
cenderung bertambah dan dalam satu golongan, afinitas elektron dari atas ke bawah cenderung
berkurang.

 Keelektronegatifan
Sifat keelektronegatifan dalam periodik unsur cenderung menurun dengan bertambahnya
nomor atom dan dari kiri ke kanan dalam satu periode sifat keelektonegatifan cenderung
meningkat.

2. Gambarkanlah model atom sesuai perkembangan teori atom modern, jelaskan dasar percobaan yang
mendasari masing-masing teori, dan kemukakanlah kelemahan dan kelebihan masing-masing teori
dengan contoh!
Jawaban
Perkembangan teori atom merupakan dasar dalam mempelajari struktur atom dan sistem periodik
unsur. Ada beberapa teori atom yang berkembang, yakni

1) Teori atom Dalton


Teori atom Dalton berkembang berdasarkan hukum
kekekalan massa (hukum lavoisier), dan hukum
perbandingan tetap (hukum Proust). Hukum Lavoisier
menyatakan bahwa massa zat sebelum dan sesudah
adalah sama, sedangkan hokum Porust menyatakan
bahwa senyawa kimia terdiri dari unsur-unsur dengan
perbandingan massa yang selalu tepat sama.
Teori atom menurut John Dalton adalah sebagai berikut

a. Bentuk atom mirip seperti bola pejal yang sangat


kecil.
b. Unsur tersusun atas partikel yang sangat kecil,
yang disebut atom. Semua atom unsur tertentu adalah identik, yaitu mempunyai ukuran,
massa dan sifat kimia yang sama. Atom suatu unsur tertentu berbeda dari atom semua unsur
yang lain.
c. Senyawa tersusun atas atom-atom dari dua unsur atau lebih. Dalam setiap senyawa
perbandingan antara jumlah atom dari setiap dua unsur yang ada bisa merupakan bilangan
bulat atau pecahan sederhana.
d. Reaksi kimia hanyalah pemisahan, penggabungan, atau penyusunan ulang atom-atom; reaksi
kimia tidak mengakibatkan penciptaan atau pemusnahan atom-atom.

Kelebihan Teori Atom Dalton


Teori atom Dalton menjadi awal era modern di bidang kimia karena menggunakan metode ilmiah
sebagai dasar dalam merumuskan teori atom yang membuat ilmuwan lain tertarik meneliti tentang
atom. Selain itu, Teori atom Dalton sesuai dengan hukum kekekalan massa (Lavoiser) dan hukum
perbandingan tetap (Proust) yang masih bisa dipakai hingga sekarang.

Kelemahan Teori Atom Dalton


- Tidak dapat menjelaskan pertanyaan bagaimana atom dapat terbentuk
- “Atom merupakan bola pejal yang kecil yang tidak dapat dibagi lagi”. Pendapat tersebut kini sudah
tidak dapat digunakan lagi, karena ada partikel yang lebih kecil dari atom
- Tidak dapat menjelaskan sifat kelistrikan suatu materi, seperti bagaimana besi dapat
menghantarkan listrik, sedangkan plastik tidak.
- Pendapat “atom merupakan suatu unsur yang mempunyai sifat yang sama” sudah tidak berlaku,
karena setiap unsur adalah unik yang membedakan satu sama lainnya
- Reaksi kimia merupakan reorganisasi dari sejumlah atom, sehingga tidak ada atom yang berubah
akibat reaksi kimia. Kenyataannya pendapat tersebut keliru. Atom dapat mengalami perubahan
pada reaksi fusi dan fisi.

2) Teori atom J.J Thomson


Model atom Thomson dapat dianalogikan seperti roti kismis. yang berpendapat bahwa atom
merupakan sebuah bola kecil dengan
muatan positif dan dipermukannya
tersebar elektron yang bermuatan negatif
dengan jumlah yang sama, sehingga
netral
Model atom Thomson didasarkan
pada percobaan tabung sinar katoda yang
didapatkan data bahwa sinar katode
termasuk partikel, karena dapat memutar
baling – baling yang diletakkan di antara katode dan anoda dan bermuatan negatif yang selanjutnya
disebut dengan elektron.

Kelebihan Teori Atom J.J Thomson


1. Menemukan partikel sub atom yakni elektron dan memicu ketertarikan ilmuwan lain untuk meneliti
atom lebih dalam
2. Dengan ditemukannya elektron, ilmuwan dapat menjelaskan suatu unsur dapat menghantarkan
listrik

Kelemahan
1. Model atom J,J Thomson tidak bisa menjelaskan kedudukan eletron dalam atom dan hanya
menyatakan bahwa elektron berada di permukaan, karena ditarik oleh muatan positifnya.
2. Model Atom Thomson tidak dapat menjelaskan mengapa elektron dapat lepas bila diberi energi,
seperti tegangan listrik atau di bombardir oleh partikel lain.
3) Teori Atom Rutherford
Model atom Rutherford didasarkan pada percobaan
hamburan sinar alpha pada lempeng tipis emas dan
logam lainnya. Rutherford bersama rekannya Hans
Geiger dan Ernest Marsden melakukan serangkaian
percobaan dengan menembakkan sinar α yang
berasal dari sumber radioaktif ke lembaran emas
yang sangat tipis. Hasil percobaan didapatkan
bahwa ada sinar yang diteruskan, dipantulkan, dan
dibelokkan.
Berdasarkan hasil percobaan tersebut
Rutherford merumuskan teori atom yang disebut
model atom Rutherford yaitu.
1. Atom bukan merupakan bola pejal
2. Atom terdiri dari inti yang bermuatan positif yang merupakan terpusatnya massa.
3. Di sekitar inti terdapat elektron yang bermuatan negatif yang bergerak mengelilinginya dalam
ruang hampa
4. Di dalam inti atom ada partikel netral yang berfungsi mengikat partikel-partikel positif agar tidak
saling tolak – menolak.

Kelebihan
- Model atom Rutherford mampu mengemukakan ide mengenai inti atom untuk pertama kalinya
dan menemukan partikel penyusun atom kedua, yaitu proton
- Model atom Rutherford dapat memberikan gambaran imaginer tentang bentuk lintasan elektron
yang mengelilingi inti atom dan gerak elektron di sekitar inti

Kelemahan
- Model atom Rutherford tidak dapat menjelaskan bagaimana elektron tetap berada di lintasanyya
(orbit), sedangkan menurut hukum fisika klasik, elektron yang bermuatan negatif lama-kelamaan
akan kehabisan energi dan mulai mendekati inti yang pada akhirnya menempel pada inti.
- Model atom rutherford belum mampu menjelaskan dimana letak elektron dan bagaimana cara
berrotasi terhadap inti atom.
- Elektron memancarkan energi ketika bergerak, sehingga energi atom menjadi tidak stabil.
Sehingga terbentuk spektrum garis pada atom hidrogen (H) dan model atom Rutherford tidak
mampu menjelaskan spektrum garis tersebut.

4) Teori atom Niels Bohr


Niels Bohr melakukan pengembangan teori atom
Rutherford dan teori kuantum Planck serta melakukan
percobaan spectrum atom hydrogen, untuk mengamati
spektrum atom menggunakan unsur hidrogen. Niels
Bohr mengembangkan teori atom hidrogen dengan
mengandalkan bahwa momentum sudut elektronnya
adalah diskontinu. Jika sinar matahari dilewatkan
melalui prisma akan diperoleh spektrum kontinyu, yaitu
spektrum dengan panjang gelombang secara
sinambung (tanpa putus-putus). Hasil dari percobaan
yang dilakukan Niels Bohr dan teori mekanika kuantum Planck digunakan sebagai dasar perumusan
model Atom Niels Bohr yakni
1) Atom terdiri atas initi bermuatan positif, elektron bermuatan negatif, dan neutron yang tidak
bermuatan.
2) Elektron bergerak mengelilingi inti atom dalam lintasan atau orbit tertentu.
3) Lintasan yang diperlukan adalah lintasan dimana momentum sudut elektron merupakan kelipatan
dari h/2 dengan h adalah tetapan Planck. Lintasan tersebut disebut dengan lintasan kuantum.
4) Karena momentum sudut elektron (massa = m) yang bergerak dengan kecepatan v dengan jari –
jari , r, sehingga
M v r = n h/2 (n = 1, 2, 3, ......)
5) Bila elektron bergerak dalam salah satu lintasan kuantumnya, maka elektron tidak akan
memancarkan energi. Elektron dalam lintasan ini berada dalam keadaan stationer atau dalam
tingkat energi tertentu. Atau dengan kata lain elektron dengan jumlah energi tertentu akan tetap
ada pada tingkat energi tertentu.
6) Elektron dapat berpindah dari tingkat yang satu ke tingkat energi yang lain (E1 ke E2) dengan
melepaskan atom dan memperoleh sejumlah energi.

Kelebihan Model Atom Bohr


- Dapat menjelaskan kelemahan model atom Rutherford, walaupun untuk atom hidrogen yang tidak
terlalu kompleks.
- Model atom Bohr dapat menerangkan bahwa atom terdiri dari beberapa kulit untuk berpindahnya
elektron
- Model atom Bohr menerangkan dengan jelas garis spektrum pancaran (emisi) atau serapan
(absorpsi) dari atom hidrogen
- Gagasan tentang elektron mengitari inti dalam oebit tertentu seperti bulan mengitari matahari
mudah dimengerti orang, sehingga teori atom Bohr dapat diterima.

Kekurangan Model Atom Bohr


- Hanya mampu menjelaskan spektrum atom sederhana (hidrogen) dan tidak dapat menerangkan
spektrum atom selain hidrogen
- Tidak dapat menjelaskan efek Zeeman, yakni pemisahan sebuah garis spektrum menjadi
beberapa komponen yang disebabkan oleh adanya medan magnet.
- Model Bohr tidak memperhitungkan fakta bahwa elektron yang mempercepat tidak memancarkan
radiasi elektromagnetik.
- Tidak dapat menjelaskan elektron sebagai gelombang.
- Teori Atom Bohr tidak dapat menentukan posisi gelombang secara tepat, karena gelombang
menyebar di dalam ruang

5) Model Atom Mekanika Gelombang


Model atom modern atau model atom mekanika kuantum
merupakan model atom modern yang berkembang dan
melengkapi kekurangan dari model atom Bohr. Model atom
mekanika kuantum didasarkan pada
1) Menurut Louis de Broglie, elektron memiliki sifat dualisme,
yakni m emiliki sifat partikel dan gelombang.
2) Menurut Erwin Schrodinger perhitungan matematika dapat
digunakan untuk menjelaskan pola gelombang partikel yang
bergerak yang dikenal dengan persamaan gelombang yang
melibatkan perilaku partikel dan perilaku gelombang dari
elektron. Fungsi gelombang ini mendiskripsikan bentuk ruang dan energi yang dimungkinkan dari
gerakan elektron dalam atom. Bentuk ruang dan energi dari gerakan elektron ini yang dinamakan
orbital. Menurut mekanika gelombang orbital merupakan tingkat energi dari suatu ruang yang
mempunyai peluang terbesar (kebolehjadian terbesar) untuk menemukan elektron disekitar inti
atom.
3) Menurut Heisenberg dengan asas ketidakpastian yang beranggapan bahwa akibat dari sifat
dualisme tersebut maka letak dan kecepatan elektron tidak dapat dipastikan secara serentak.
Apabila letaknya dapat dipastikan, maka kecepatannya tidak dapat ditentukan, demikian pula
sebaliknya.
Model atom mekanika gelombang beranggapan bahwa elektron berputar mengelilingi inti atom
dengan membentuk gelombang bukan berupa garis lingkaran seperti yang dikemukakan oleh Bohr.
Akibatnya kedudukan elektron di sekitar inti tidak diketahui dengan pasti yang dapat diketahui adalah
daerah kebolehjadian menemukan elektron. Untuk menggambarkan posisi elektron dalam suatu
atom, maka digunakan istilah bilangan kuantum.

Kelebihan
- Model atom mekanika kuantum dapat menjelaskan posisi kebolehjadian ditemukannya elektron
- dapat mengukur perpindahan energi dan eksitasinya
- dapat diketahui energi yang digunakan atau dilepaskan saat elektron eksitasi atau relaksasi

Kekurangan
- Hanya dapat menerangkan atom yang memiliki elektron tunggal seperti gas hidrogen tetapi tidak
dapat menerangkan spektrum warna dari atom yang memiliki banyak elektron.

3. Tuliskan masing-masing 5 contoh konfigurasi elektron unsur blok s, blok p, blok d, dan blok f. Kenapa
demikian jelaskan berdasarkan teori!
4.
Blok s : Umumnya Golongan 1A dan IIA

1) Be
4 : 1s2, 2s2

2) Mg
12 : 1s2, 2s2, 2p6, 3s2

3) Na
11 :1s2, 2s2, 2p6, 3s1

4) Ca
20 :1s2, 2s2, 2p6, 3s2, 3p6, 4s2

5) Sr
38 :1s2, 2s2, 2p6, 3s2, 3p6, 4s2, 3d10, 4p6, 5s2

Asas Aufbau:
Elektron menempati orbital – orbital dimulai dari tingkat energy terendah. Urutan sub kulit seperti
“pohon natal”.
Asas Larangan Pauli:
Tidak ada dua electron dalam satu atom yang memiliki keempat bilangan kuantum yang sama. Setiap
orbital hanya terdapat maksimum 2 elektron dengan spin berlawanan. Pada blok s memiliki 1 kamar
elektron sehingga elektron yang menempati blok s maksimal ada 2.
Kaidah Hund:
Jika ada orbital dengan tingkat energy yang sama, konfigurasi electron dengan energy terendah
adalah dengan jumlah electron tak berpasangan dengan spin parallel yang paling banyak.

Blok p : Umumnya Golongan III A sampai dengan VIII A



1) 5 B : 1s2, 2s2, 2p1

2) 6C : 1s2, 2s2, 2p2

3) 8O : 1s2, 2s2, 2p4

4) 16 S :1s2, 2s2, 2p6, 3s2, 3p4

5) 18 Cl :1s2, 2s2, 2p6, 3s2, 3p5

Asas Aufbau:
Elektron menempati orbital – orbital dimulai dari tingkat energy terendah. Urutan sub kulit seperti
“pohon natal”.
Larangan Pauli:
Tidak ada dua electron dalam satu atom yang memiliki keempat bilangan kuantum yang sama. Setiap
orbital hanya terdapat maksimum 2 elektron dengan spin berlawanan. Pada blok p memiliki 3 kamar
elektron sehingga elektron yang menempati blok p maksimal ada 6.
Subkulit p dapat ditemukan pada tingkat energi 2 atau lebih tinggi. 
Kaidah Hund:
Jika ada orbital dengan tingkat energy yang sama, konfigurasi electron dengan energy terendah
adalah dengan jumlah electron tak berpasangan dengan spin parallel yang paling banyak.

Blok d : Umumnya Golongan I B sampai VIII B (golongan Transisi)



1) 26 Fe : 1s2, 2s2, 2p6, 3s2, 3p6, 4s2, 3d6

2) 27Co : 1s2, 2s2, 2p6, 3s2, 3p6, 4s2, 3d7

3) 28¿ : 1s2, 2s2, 2p6, 3s2, 3p6, 4s2, 3d8

4) 29 Cu : 1s2, 2s2, 2p6, 3s2, 3p6, 4s2, 3d9

5) 30Zn : 1s2, 2s2, 2p6, 3s2, 3p6, 4s2, 3d10

Larangan Pauli:
Tidak ada dua electron dalam satu atom yang memiliki keempat bilangan kuantum yang sama. Setiap orbital
hanya terdapat maksimum 2 elektron dengan spin berlawanan. Pada blok d memiliki 5 kamar elektron
sehingga elektron yang menempati blok d maksimal ada 10.
Subkulit d dapat ditemukan di tingkat energi 3 atau lebih.
Aturan Aufbau:
Elektron menempati orbital – orbital dimulai dari tingkat energy terendah. Urutan sub kulit seperti
“pohon natal”. Subkulit d cenderung penuh (d10) atau 1/2 penuh (d5). Untuk menjadikan sub kulit d
penuh atau 1/2 penuh, maka elektron pada sub kulit s akan berpindah 1 elektron (eksitasi) ke subkulit
d.   
Kaidah Hund:
Jika ada orbital dengan tingkat energy yang sama, konfigurasi electron dengan energy terendah
adalah dengan jumlah electron tak berpasangan dengan spin parallel yang paling banyak.

 Blok f : Umumnya Golongan Transisi Dalam



1) 59 Pr : 1s2, 2s2, 2p6, 3s2, 3p6, 4s2, 3d10, 4p6, 5s2, 4d10, 5p6, 6s2, 4f3

2) 60 Nd : 1s2, 2s2, 2p6, 3s2, 3p6, 4s2, 3d10, 4p6, 5s2, 4d10, 5p6, 6s2, 4f4

3) 61Pm : 1s2, 2s2, 2p6, 3s2, 3p6, 4s2, 3d10, 4p6, 5s2, 4d10, 5p6, 6s2, 4f5

4) 62Sm : 1s2, 2s2, 2p6, 3s2, 3p6, 4s2, 3d10, 4p6, 5s2, 4d10, 5p6, 6s2, 4f6

5) 63 Eu : 1s2, 2s2, 2p6, 3s2, 3p6, 4s2, 3d10, 4p6, 5s2, 4d10, 5p6, 6s2, 4f7

Asas Aufbau:
Elektron menempati orbital – orbital dimulai dari tingkat energy terendah. Urutan sub kulit seperti
“pohon natal”.
Larangan Pauli:
Tidak ada dua electron dalam satu atom yang memiliki keempat bilangan kuantum yang sama. Setiap
orbital hanya terdapat maksimum 2 elektron dengan spin berlawanan. Pada blok f memiliki 7 kamar
elektron sehingga elektron yang menempati blok f maksimal ada 14.
Subkulit f dapat ditemukan di tingkat energi 4 atau lebih.
Kaidah Hund:
Jika ada orbital dengan tingkat energy yang sama, konfigurasi electron dengan energy terendah
adalah dengan jumlah electron tak berpasangan dengan spin parallel yang paling banyak.

Anda mungkin juga menyukai