Website: http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/tadris-kimiya/index
ISSN 2527-9637 (online) ISSN 2527-6816 (print)
ABSTRAK
Penemuan konsep materi pembelajaran secara mandiri dapat mempengaruhi kemampuan kognitif dan
psikomotor peserta didik. Hasil observasi di SMAN 1 Karangtengah Demak menunjukkan bahwa pembelajaran
masih berpusat pada guru sehingga kemampuan peserta didik dalam menemukan sendiri konsep materi masih
kurang, hal ini menyebabkan rendahnya kemampuan kognitif dan psikomotor. Untuk menghindari hal tersebut
diperlukan model pembelajaran yang sesuai yaitu inkuiri terbimbing. Guru belum menerapkan pembalajaran
berbasis internet yang dapat membentuk sikap mandiri pada peserta didik, sehingga diperlukan pembelajaran
berbasis internet seperti blended learning. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan
inkuiri terbimbing berbasis blended learning terhadap kemampuan kognitif dan psikomotor peserta didik kelas
XI MIPA SMAN 1 Karangtengah Kabupaten Demak. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen
dengan pengambilan sampel menggunakan teknik cluster random sampling, diperoleh kelas XI MIPA 1 sebagai
kelas eksperimen dan XI MIPA 4 sebagai kelas kontrol. Pengambilan data yang dilakukan dengan metode tes
dan observasi. Analisis data awal menunjukkan kedua kelas berdistribusi normal dan memiliki varians sama.
Rata-rata hasil tes kemampuan kognitif peserta didik kelas eksperimen sebesar 71,14 dan kelas kontrol sebesar
67,35. Rata-rata ketercapaian ranah psikomotor berdasarkan lembar observasi praktikum kelas eksperimen
sebesar 79,9% dan kelas kontrol 74,43%. Besar pengaruh inkuiri terbimbing berbasis blended learning terhadap
kemampuan kognitif dan psikomotor melalui uji koefisien determinasi sebesar 10,62%. Berdasarkan hasil
penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan model inkuiri terbimbing berbasis blended learning
berpengaruh terhadap kemampuan kognitif dan psikomotor peserta didik kelas XI pada materi larutan
penyangga.
ABSTRACT
The discovery of the concept of learning material independently can affect the cognitive and psychomotor abilities
of participans. Observation results in SMAN 1 Karangtengah Demak indicate that learning is still teacher-
centered so the ability of students to find their own material concepts is still lacking,this causes low cognitive
and psychomotor abilities. To avoid this, an appropriate learning model is needed, namely guided inquiry.
Teachers have not yet applied internet-based learning that can form independent attitudes towards students, so
internet-based learning such as blended learning is needed. His study aims to determine the effect of the
application of guided inquiry based on blended learning on cognitive and psychomotor abilities of students of
S. Wardani & L. Firdaus Pengaruh Model Inkuiri Terbimbing Berbasis
Blended Learning terhadap Kemampuan
Kognitif-Psikomotor pada Materi Larutan
Penyangga
class XI MIPA Karangtengah 1 High School in Demak Regency. The research method used is an experiment with
sampling using cluster random sampling technique, obtained class XI MIPA 1 as the experimental class and XI
MIPA 4 as the control class. Data retrieval is done by test and observation methods. Preliminary data analysis
shows both classes are normally distributed and have the same variance. The average test results of the cognitive
abilities of experimental class students were 71.14 and the control class was 67.35. The average psychomotor
domain achievement based on experimental class practice observation sheet is 79.9% and the control class is
74.43%. The influence of guiding inquiry based on blended learning on cognitive and psychomotor abilities
through the test of the coefficient of determination was 10.62%. Based on the results of the study it can be
concluded that the application of the guided inquiry model based on blended learning has an effect on the
cognitive and psychomotor abilities of students of class XI on the buffer solution material.
DOI: http://doi.org/10.15575/jtk.v4i2.5404
tulis. Hal ini menyebabkan kemampuan 2015). Pembelajaran berbasis internet yang
psikomotor peserta didik masih tergolong dapat digunakan salah satunya adalah
rendah. Kegiatan praktikum merupakan blended learning. Berdasarkan penelitian
sarana bagi peserta didik yang sangat Wijanayu et al. (2018) peningkatan
berperan dalam meningkatkan keberhasilan kemandirian belajar dari peserta didik
proses pembelajaran karena dapat diperoleh melalui pembelajaran berbasis
mendorong peserta didik untuk belajar secara blended learning. Tujuan dari penelitian ini
aktif dalam merekonstruksi pemahaman adalah untuk mengetahui pengaruh
konseptualnya (Duda, 2010). Penemuan penerapan inkuiri terbimbing berbasis
konsep melalui menemukan sendiri akan blended learning terhadap kemampuan
menjadikan pembelajaran peserta didik lebih kognitif dan psikomotor peserta didik pada
bermakna (meaningful learning), materi larutan penyangga.
kebermaknaan ini akan berdampak pada
peningkatan hasil belajar peserta didik 2. METODE PENELITIAN
(Budiada, 2011).
Penelitian ini merrupakan penelitian
Guru juga belum menggunakan pembelajaran eksperimen. Penelitian dilaksanakan di SMAN
berbasis online yang sedang trend dan 1 Karangtengah Kabupaten Demak, pada kelas
mengikuti perkembangan zaman sehingga XI MIPA semester genap tahun ajaran
dapat mempermudah guru dan peserta didik 2018/2019 pada materi larutan penyangga.
dalam proses pembelajaran di luar kelas. Salah Desain penelitian yang digunakan yaitu
satu materi kimia yang memerlukan pretest-posttest control group design dengan
pemahaman mendalam adalah materi larutan pengambilan sampel menggunakan teknik
penyangga. Meningkatnya kemampuan cluster random sampling. Kelompok sampel
kognitif dan psikomotor haruslah didukung yang digunakan pada penelitian ini adalah
dengan model pembelajaran dengan kelas XI MIPA 1 sebagai kelas eksperimen dan
melibatkan peserta didik secara aktif dalam XI MIPA 4 sebagai kelas kontrol. Variabel pada
menemukan sendiri konsep suatu materi yang kelas eksperimen diberikan perlakuan model
sangat sesuai digunakan untuk mengatasi inkuiri terbimbing berbasis blended learning
kesulitan peserta didik dalam memahami sedangkan pada kelas kontrol diberikan
materi pelajaran dan memberikan kemudahan perlakuan model ceramah berbasis blended
kepada peserta didik dalam proses learning. Variabel bebas pada penelitian ini
pembelajaran di dalam maupun di luar kelas. adalah model inkuiri terbimbing berbasis
blended learning, sedangkan variabel terikat
Berdasarkan permasalahan, salah satu model yaitu kemampuan kognitif dan psikomotor.
pembelajaran yang dapat digunakan untuk
meningkatkan kemampuan kognitif dan Data yang diperoleh yaitu berupa data
psikomotor peserta didik adalah dengan kuantitatif. Metode pengumpulan data yang
model pembelajaran inkuiri terbimbing digunakan dalam penelitian ini yaitu metode
berbasis blended learning. tes dan observasi. Instrumen pengumpulan
data meliputi 20 soal pilihan ganda yang
Pembelajaran inkuiri dapat memberikan disusun berdasarkan indikator kompetensi
kesempatan dan dorongan alami pada peserta dasar pada materi larutan penyangga dan
didik untuk melakukan eksplorasi (Putri dkk., lembar observasi praktikum. Instrumen lain
yang digunakan pada penelitian ini berupa masalah, hipotesis, pengumpulan data,
perangkat pendukung pembelajaran seperti verifikasi hasil, dan penarikan kesimpulan
silabus, RPP, dan LKPD yang disesuaikan (Matthew dan Igharo, 2013).
dengan model inkuiri terbimbing. Teknik
analisis data yang digunakan adalah uji Aktivitas pembelajaran online yang bisa
normalitas, uji kesamaan dua varians, uji disediakan guru melalui google classroom ini
perbedaan rata-rata, penentuan korelasi bervariasi. terdapat grup kelas online pada
biserial dan koefisien determinasi, reliabilitas aplikasi google classroom, dimana peserta
soal tes kognitif, serta analisis lembar didik dapat masuk grup kelas online melalui
observasi praktikum, dan reliabilitas lembar kode yang telah diberikan oleh guru dengan
observasi praktikum. syarat setiap peserta didik memiliki akun
google mail. Google classroom mempermudah
3. HASIL DAN PEMBAHASAN guru dan peserta didik dalam berinteraksi di
luar jam pelajaran karena dapat diakses secara
Hasil penelitian meliputi nilai pretest-posttest gratis dari android maupun PC. Aktivitas yang
kemampuan kognitif dan profil kemampuan dilakukan peserta didik dalam pembelajaran
psikomotor. Pembelajaran dibagi menjadi dua online meliputi mengumpulkan tugas individu.
yaitu pembelajaran offline menggunakan pada setiap pertemuan maupun laporan
model inkuiri terbimbing sedangakan praktikum, mengunduh materi pelajaran, dan
pembelajaran online menggunakan aplikasi melakukan diskusi online mereview kembali
google classroom dalam mempermudah materi dan membahas soal posttest. Semua
pembelajaran di luar kelas. Pembelajaran tugas yang telah diupload peserta didik secara
dengan model inkuiri terbimbing memberikan otomatis akan tersimpan dalam google drive
kesempatan kepada peserta didik agar dapat sehingga guru tidak perlu menyimpan softfile
berdiskusi mencari dan menemukan jawaban hasil pekerjaan peserta didik secara manual.
sendiri dari rumusan masalah yang telah Hal tersebut sejalan dengan penelitian
dibuat, sehingga diharapkan peserta didik Sriarunrasmee et al. (2015) yang menjelaskan
dapat menumbuhkan sikap percaya diri dan bahwa kelebihan dari menggunakan internet
dapat berperan aktif. Model pembelajaran dalam pembelajaran adalah peserta didik
inkuiri terbimbing adalah model yang mampu mengakses pengetahuan lebih luas
memungkinkan peserta didik untuk bergerak dan lebih dalam dan memberikan pengalaman
dalam mengidentifikasi masalah, merumuskan baru sehingga menciptakan suasana belajar
yang menyenangkan.
Tabel 1. Hasil Rekapitulasi Tes Kemampuan Kognitif Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Data Kelas Rata-rata Nilai Tertinggi Nilai Terendah
Pretest XI MIPA 1 46,29 55 35
XI MIPA 4 44,85 60 35
Posttest XI MIPA 1 71,14 95 40
XI MIPA 4 67,35 80 45
Hasil rekapitulasi pretest dan posttest kelas Data hasil kemampuan kognitif meliputi nilai
eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pretest-posttest kelas eksperimen dan kelas
pada Tabel 1. kontrol. Hasil pretest digunakan untuk
mengukur kemampuan kognitif peserta didik Penelitian Wardani dkk. (2016) dan Wardani et
dari kelas kontrol maupun kelas eksperimen al. (2013) menjelaskan bahwa pembelajaran
sebelum penelitian dilaksanakan. inkuiri terbimbing dapat membuat peserta
didik aktif dalam berbicara, karena peserta
Berdasarkan pada hasil penelitian diatas, rata- didik mengikuti pembelajaran dalam
rata nilai pretest kelas eksperimen lebih tinggi kelompok kecil yang harus berdiskusi
yaitu sebesar 46,29 dengan nilai tertinggi 55 menyelesaikan masalah dengan langkah-
dan terendah 35, daripada rata-rata nilai langkah tersebut. Uji yang digunakan dalam
pretest kelas kontrol adalah 44,85 dengan nilai penelitian ini adalah uji korelasi biserial, uji
tertinggi 60 dan terendah 35. Sedangkan rata- koefisien determinasi, uji perbedaan rata-rata
rata nilai posttest kelas eksperimen juga lebih dan uji N-Gain. Uji korelasi digunakan untuk
tinggi yaitu sebesar 71,14 dengan 27 peserta menguji pengaruh model inkuiri terbimbing
didik atau sebesar 77,14% dinyatakan tuntas berbasis blended learning terhadap
dan sebanyak 8 peserta didik atau sebesar kemampuan kognitif dan psikomotor. Uji
22,86% dinyatakan belum tuntas karena korelasi yang digunakan adalah korelasi
belum memenuhi syarat 70 ≤ KKM. Selain itu biserial dengan rumus :
rata-rata nilai posttest kelas kontrol lebih
rendah yaitu sebesar 67,35 dengan 22 peserta (𝑌̅1 − 𝑌̅2 )𝑝𝑞
𝑟𝑏 =
didik atau sebesar 64,70 % dinyatakan tuntas 𝑢 𝑠𝑦
dan sebanyak 12 peserta didik atau sebesar
35,30 % dinyatakan belum tuntas karena Keterangan:
belum memenuhi syarat 70 ≤ KKM. rb = korelasi biserial
𝑌̅1 = rata-rata nilai kelompok eksperimen
Pembahasan di atas menunjukkan bahwa ̅
𝑌2 = rata-rata nilai kelompok kontrol
model inkuiri terbimbing berbasis blended
p = proporsi pengamatan pada kelompok
learning mampu meningkatkan kemampuan eksperimen
kognitif pada peserta didik kelas eksperimen q = proporsi pengamatan pada kelompok
daripada penerapan model konvensional kontrol
berbasis blended learning pada kelas kontrol. u = tinggi ordinat dari kurva normal baku
pada tiitk z yang memotong bagian
luas normal baku menjadi p dan q
Hasil penelitian sejalan dengan penelitian sy = simpangan baku kedua kelompok
Yulianingsih dan Hadisaputro (2013) yang (Sudjana, 2005).
menjelaskan bahwa model inkuiri terbimbing
efektif meningkatkan hasil belajar pada materi Uji koefisien determinasi (KD) digunakan
hidrokarbon dibuktikan dengan kelas untuk mengetahui besarnya pengaruh model
eksperimen yang mencapai ketuntasan inkuiri terbimbing berbasis blended learning
93,94% lebih tinggi daripada kelas kontrol terhadap kemampuan kognitif dan
yang hanya mencapai ketuntasan 78,79%. psikomotor. Rumus yang digunakan yaitu:
Pembelajaran inkuiri terbimbing mampu
KD = rb2 x 100%
meningkatkan kemampuan kognitif dan
psikomotor karena pembelajaran yang
dilakukan berpusat pada peserta didik dan Keterangan :
memberikan kesempatan untuk mencari dan KD = Koefisien Determinasi
menemukan sendiri materi pelajaran.
Berdasarkan hasil penelitian yang tersaji pada pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis
Tabel 2, nilai besarnya pengaruh penerapan blended learning mempengaruhi kemampuan
inkuiri terbimbing berbasis blended learning kognitif.
ditunjukkan oleh uji korelasi biserial dengan rb
bernilai 0,326 termasuk kategori rendah. Hal Hasil penelitian sesuai dengan penelitian
ini sejalan dengan hasil penelitian Sari dkk. Fitriani et al. (2016) yang menyatakan bahwa
(2017) bahwa inkuiri terbimbing berpengaruh model inkuiri terbimbing pada pembelajaran
terhadap hasil belajar kognitif dan psikomotor kimia efektif dalam meningkatkan hasil belajar
secara signifikan. Pengaruh penerapan inkuiri dan keaktifan peserta didik. Hasil penilitian ini
terbimbing berbasis blended learning juga juga didukung oleh penelitian Yohana et al.
ditunjukkan oleh uji koefisien determinasi (KD) (2018) yang menyatakan bahwa model inkuiri
data posttest diperoleh sebesar 10,62%. Hal ini terbimbing pada pembelajaran kimia pada
menunjukkan bahwa model pembelajaran materi asam basa dapat meningkatkan hasil
belajar kognitif peserta didik dibuktikan learning, peserta didik mampu memahami dan
dengan rata-rata nilai kognitif sebesar 73 dan menulis apa yang menjadi informasi dari soal,
itu menunjukkan tingkat prestasi yang tinggi. menuliskan apa yang ditanyakan serta dapat
Penelitian Rizqi et al. (2015) menjelaskan menemukan ide untuk menyelesaikan soal
bahwa melalui pembelajaran berbasis blended yang diberikan.
Gambar 1. Persentase Kemampuan Psikomotor Per Indikator Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berdasarkan Gambar 1, diperoleh rata-rata praktikum lebih tinggi daripada kelas kontrol
persentase ketercapaian indikator yang menggunakan model konvensional
kemampuan psikomotor kelas eksperimen berbasis blended learning. Hasil penelitian
yaitu 79% untuk tahap persiapan, 80,2% untuk sejalan dengan penelitian Sari dkk. (2017) yang
proses praktikum, dan 80,5% untuk menjelaskan bahwa pembelajaran inkuiri
pelaksanaan akhir setelah praktikum. rata-rata terbimbing berpendekatan multiple
persentase ketercapaian indikator intelligences berpengaruh terhadap hasil
kemampuan psikomotor kelas kontrol yaitu belajar ranah keterampilan peserta didik
72,8% untuk tahap persiapan, 75,7% untuk dibuktikan kelas eksperimen memiliki lima
proses praktikum, dan 74,8% untuk aspek yang berkriteria tinggi, sedangkan kelas
pelaksanaan akhir setelah praktikum. Hasil kontrol memiliki tiga aspek berkriteria tinggi.
analisis diatas menunjukkan bahwa bahwa Profil kemampuan psikomotor kelas
penerapan model inkuiri terbimbing berbasis eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat
blended learning pada kelas eksperimen pada Gambar 2.
memperoleh presentase kemampuan
psikomotor berdasarkan lembar observasi
35
24
25
Jumlah Peserta
18
15
15 8 Kelas
Didik
2 2 Eksperimen
5
konsep sehingga dapat meningkatkan hasil materi yang belum dipahami saat
belajar ranah kognitif peserta didik. pembelajaran di kelas dan meningkatkan
Manggabarani et al. (2016) menyatakan interaksi peserta didik dalam proses
bahwa rerata skor hasil belajar peserta didik pembelajaran, sehingga peserta didik dapat
yang mengikuti blended learning lebih tinggi meningkatkan kemampuan ranah kognitif
dari rerata skor hasil belajar peserta didik yang maupun psikomotornya (Donnelly, 2012).
mengikuti pembelajaran langsung.
Pengaruh penerapan model inkuiri terbimbing
Meskipun nilai pretest tertinggi kelas berbasis blended learning dalam
eksperimen lebih rendah yaitu 55 daripada meningkatkan kemampuan kognitif dan
psikomotor sebesar 10,62% tergolong rendah,
kelas kontrol yang memperoleh nilai tertinggi
menunjukkan bahwa masih terdapat
60 dan nilai posttest terendah kelas kontrol
kelemahan pada penerapannnya. Kendala
lebih tinggi yaitu 45 daripada kelas yang dialami peserta didik antara lain
eksperimen yang memperoleh nilai terendah keterbatasan waktu dalam pelaksanaan
40, hal tersebut dikarenakan kelas eksperimen pembelajaran model inkuiri terbimbing
kurang teliti dan cermat dalam memahami berbasis blended learning dan koneksi yang
soal. Berdasarkan hasil penelitian pada tidak stabil sehingga beberapa peserta didik
tidak bisa menggunakan salah satu fitur pada
kemampuan kognitif dan psikomotor peserta
google classroom. Hal ini sesuai dengan yang
didik kelas eksperimen lebih tinggi daripada disampaikan Pranoto et al. (2014) bahwa
kelas kontrol. Hal ini membuktikan bahwa proses pembelajaran dengan model blended
penerapan model inkuiri terbimbing berbasis learning akan terganggu jika ada
blended learning lebih baik dibandingkan permasalahan pada server yang menjadikan
model konvensional berbasis blended learning. sinyal dari hotspot area terlalu lemah.
Meskipun memiliki kelemahan pada koneksi,
Hasil penelitian sejalan dengan penelitian
blended learning memberikan pengalaman
Fitriani et al. (2016) menyatakan bahwa model
belajar yang unik kepada peserta didik karena
inkuiri terbimbing pada pembelajaran kimia berisikan proses pembelajaran campuran
efektif dalam meningkatkan hasil belajar dan antara tatap muka yaitu menggunakan
keaktifan peserta didik. Wijanayu et al. (2018) metode inkuiri terbimbing dengan online
menyatakan bahwa peningkatan pemahaman sehingga peserta didik dapat memaksimalkan
konsep peserta didik yang mengikuti metode kemampuan yang dimiliki (Garrison dan
Vaughan, 2008).
blended learning lebih tinggi daripada peserta
didik yang mengikuti pembelajaran diskusi
Dalam pelaksanaan model inkuiri terbimbing
dan tanya jawab. Pelaksanaan diskusi
terdapat beberapa kendala diantaranya: (1)
kelompok yang memadukan model inkuiri
peserta didik belum terbiasa menggunakan
terbimbing dengan blended learning yang
model inkuiri terbimbing sehingga guru agak
tidak hanya dilakukan saat pembelajaran di
sulit dalam menerapkan model ini; (2)
kelas namun juga dilakukan di luar kelas
penggunaan model inkuiri terbimbing belum
secara online dan ini terbukti sangat
optimal karena waktu pelaksanaan hanya tiga
membantu peserta didik dalam memahami
4. KESIMPULAN
Donnelly, R. (2012). Harmonizing Technology Marsita, R.A., Sigit P. & Ersanghono K. 2010.
With Interaftion In Blended Learning. Analisis Kesulitan Belajar Kimia Siswa
Dublin Institute of Technology: Computers SMA dalam Memahami Materi Larutan
and Education, 54(2), 350–359. Penyangga dengan menggunakan Two-
Tier Multiple Choice Diagnostic
Duda, H.J. (2010). Pembelajaran Berbasis Instrument. Jurnal Inovasi Pendidikan
Praktikum dan Asesmennya pada Sistem Kimia, 4(1), 512-520.
Ekskresi untuk Meningkatkan
Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas XI, Matthew, B.M., dan Igharo, O.K. (2013). A
VOX Edukasi, 1(2), 29-39. study on the effects of guided inquiry
teaching method on students
Fitriani, N. R., Widiyatmoko, & Khusniati. achievement in logic. International
(2016). The Effectiveness Of CTL Model Researcher, 2(1), 134-140.
Guided Inquiri-Based in The Topic of
Chemicals In Daily Life to Improve Novilia, L., Srini, & Fauziah, F. (2016). The
Students’ Learning Outcomes And Effectiveness of Colloid Module Based on
Activeness. Jurnal Pendidikan IPA Guided Inquiry Approach to Increase
Indonesia, 5(2), 278-283. Student’s Cofnitive Learning Outcomes.
International Journal of Education, 9(1),
Garrison, D.R., & Vaughan, N.D. (2008). 17-28.
Blended Learning in Higher Education:
Framework, Principles, and Guidelines. Prambudi, K. (2010). Model Inkuiri Terbimbing.
San Francisco: Jossey-Bass. Jakarta: kencana Prenada Media.
200 Jurnal Tadris Kimiya 3, 2 (Desember 2018): 189-201
Pranoto, E., Suciati, & Sunarno, W. (2014). The Suhandi, A., Sinaga, P., Kaniawati I., & Suhendi,
Effectiveness of the Implementation of E. (2009). Efektivitas Penggunaan Media
Problem Based Learning (PBL), Blended Simulasi Virtual pada Pendekaran
Learning (BL) Models, and Their Integrity Pembelajaran Suharyadi, Anna P. &
of Learning Outcomes Viewed from the Hernani. 2013. Pengembangan Buku Ajar
Evaluation Ability and Student Creativity Berbasis Kontekstual pada Pokok
The Effectiveness of Implementation of Bahasan Asam dan Basa. Jurnal Riset dan
Problem Based Learning (PBL). Praktik Pendidikan Kimia, 1(5), 60-68.
Bioedukasi, 7(1), 44–50.
Wardani, S., Santi, S., & Kasmadi, I. S. (2016).
Putri, Y., Suratno & Asyiah, I.N. (2015). Pengaruh Pembelajaran Inkuiri
Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Pemahaman
Terbimbing (Guided Inquiry) dengan Konsep dan Oral Activities pada Materi
Menggunakan Metode Eksperimen Pokok Reaksi Reduksi dan Oksidasi.
terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar IPA- Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, 10(2),
Biologi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 1743–1750.
Maesan Bondowoso. Jurnal Pendidikan
Biologi, 4(2), 163-172. Wardani, S., Asep, K., & Anna, P. (2013). Java
Culture Internalization in Elektrometri
Rizqi, A.A., Hardi, S., & Sudarmin. (2015). Learning Based Inquiry Laboratory
Mathematical Communication Capability Activities to Increase Inter-Intrapersonal
Analysis Viewed From Student Intelligence. International Journal of
Confidence Through Blended Learning. Science and Research (IJSR), 2(5), 417–421.
Unnes Journal of Mathematics Education
Research, 17-23. Wijanayu, A., Wahyu, H., & Wiwi, I. (2018).
Blended Learning Method Based on
Sari, A.A., Subiyanto, H., & Sri, N. (2017). Quipper School to Improve Concepts
Penerapan Inkuiri Terbimbing Understanding and Independence
Berpendekatan Multiple Intelligences Learning. Journal of Primary Education,
Terhadap Hasil Belajar Kimia. Chemistry in 7(1), 88–95.
Education, 6(2), 57–62.
Yulianingsih, U., & Hadisaputro, S. (2013).
Sariono, (2013). Kurikulum 2013: Kurikulum Keefektifan Pendekatan Student
Generasi Emas. E-Jurnal Dinas Pendidikan Centered Learning dengan Inkuiri
Kota Surabaya, 3, 1-9. Terbimbing untuk Meningkatkan Hasil
Belajar. Chemistry in Education, 2(2), 149-
Sriarunrasmee, J., Wawta, T., & Rattiya, P. M. 155.
(2015). Blended Learning Supporting
Self-Directed Learning and Yohana, I., Sudarmin., Sri, S., & Norasikin, S.
Communication Skills of Srinakharinwirot (2018). The Generic Skill Profile of Fourth
University ’ s First Year Students. Procedia Grade Students on Acid and Base Topic in
- Social and Behavioral Sciences, 197(2), Guided Inquiry Learning Model.
1564–1569. International Journal of Active Learning,
3(2), 110-121.
Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Bandung:
PT. Tarsito Bandung.
201 Jurnal Tadris Kimiya 3, 2 (Desember 2018): 189-201