Anda di halaman 1dari 13

JTK: Jurnal Tadris Kimiya 4, 2 (Desember 2019): 189-201

Website: http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/tadris-kimiya/index
ISSN 2527-9637 (online) ISSN 2527-6816 (print)

PENGARUH MODEL INKUIRI TERBIMBING BERBASIS BLENDED


LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF-PSIKOMOTOR PADA
MATERI LARUTAN PENYANGGA

Sri Wardani1*dan Laksmita Firdaus1


1
Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Semarang, Gedung D6 Lantai 2 Kampus Sekaran
Gunungpati Semarang, 50229, Indonesia
*
Email: menuksriwardani@mail.unnes.ac.id
_______________________________________________

ABSTRAK

Penemuan konsep materi pembelajaran secara mandiri dapat mempengaruhi kemampuan kognitif dan
psikomotor peserta didik. Hasil observasi di SMAN 1 Karangtengah Demak menunjukkan bahwa pembelajaran
masih berpusat pada guru sehingga kemampuan peserta didik dalam menemukan sendiri konsep materi masih
kurang, hal ini menyebabkan rendahnya kemampuan kognitif dan psikomotor. Untuk menghindari hal tersebut
diperlukan model pembelajaran yang sesuai yaitu inkuiri terbimbing. Guru belum menerapkan pembalajaran
berbasis internet yang dapat membentuk sikap mandiri pada peserta didik, sehingga diperlukan pembelajaran
berbasis internet seperti blended learning. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan
inkuiri terbimbing berbasis blended learning terhadap kemampuan kognitif dan psikomotor peserta didik kelas
XI MIPA SMAN 1 Karangtengah Kabupaten Demak. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen
dengan pengambilan sampel menggunakan teknik cluster random sampling, diperoleh kelas XI MIPA 1 sebagai
kelas eksperimen dan XI MIPA 4 sebagai kelas kontrol. Pengambilan data yang dilakukan dengan metode tes
dan observasi. Analisis data awal menunjukkan kedua kelas berdistribusi normal dan memiliki varians sama.
Rata-rata hasil tes kemampuan kognitif peserta didik kelas eksperimen sebesar 71,14 dan kelas kontrol sebesar
67,35. Rata-rata ketercapaian ranah psikomotor berdasarkan lembar observasi praktikum kelas eksperimen
sebesar 79,9% dan kelas kontrol 74,43%. Besar pengaruh inkuiri terbimbing berbasis blended learning terhadap
kemampuan kognitif dan psikomotor melalui uji koefisien determinasi sebesar 10,62%. Berdasarkan hasil
penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan model inkuiri terbimbing berbasis blended learning
berpengaruh terhadap kemampuan kognitif dan psikomotor peserta didik kelas XI pada materi larutan
penyangga.

Kata kunci: blended learning, inkuiri terbimbing, kognitif, psikomotor

ABSTRACT

The discovery of the concept of learning material independently can affect the cognitive and psychomotor abilities
of participans. Observation results in SMAN 1 Karangtengah Demak indicate that learning is still teacher-
centered so the ability of students to find their own material concepts is still lacking,this causes low cognitive
and psychomotor abilities. To avoid this, an appropriate learning model is needed, namely guided inquiry.
Teachers have not yet applied internet-based learning that can form independent attitudes towards students, so
internet-based learning such as blended learning is needed. His study aims to determine the effect of the
application of guided inquiry based on blended learning on cognitive and psychomotor abilities of students of
S. Wardani & L. Firdaus Pengaruh Model Inkuiri Terbimbing Berbasis
Blended Learning terhadap Kemampuan
Kognitif-Psikomotor pada Materi Larutan
Penyangga

class XI MIPA Karangtengah 1 High School in Demak Regency. The research method used is an experiment with
sampling using cluster random sampling technique, obtained class XI MIPA 1 as the experimental class and XI
MIPA 4 as the control class. Data retrieval is done by test and observation methods. Preliminary data analysis
shows both classes are normally distributed and have the same variance. The average test results of the cognitive
abilities of experimental class students were 71.14 and the control class was 67.35. The average psychomotor
domain achievement based on experimental class practice observation sheet is 79.9% and the control class is
74.43%. The influence of guiding inquiry based on blended learning on cognitive and psychomotor abilities
through the test of the coefficient of determination was 10.62%. Based on the results of the study it can be
concluded that the application of the guided inquiry model based on blended learning has an effect on the
cognitive and psychomotor abilities of students of class XI on the buffer solution material.

Keywords: blended learning, guided inquiry, cognitive, psychomotor

DOI: http://doi.org/10.15575/jtk.v4i2.5404

1. PENDAHULUAN Hasil observasi awal dan wawancara dengan


guru kimia di SMAN 1 Karangtengah
Perkembangan pendidikan dengan Kabupaten Demak mendapatkan data
menerapkan kurikulum 2013 atau lebih kemampuan kognitif peserta didik pada
dikenal sebagai kurikulum kompetensi yang materi larutan penyangga tahun ajaran
merekomendasikan pendekatan saintifik 2017/2018 masih tergolong rendah dengan
dalam pembelajaran sebagai proses rata-rata nilai ulangan harian sebesar 59,55
membangun tiga kompetensi diantaranya (KKM ≥ 70). Kemampuan ranah kognitif
pengetahuan, keterampilan, dan sikap. peserta didik yang belum mencapai KKM
Pendekatan saintifik memiliki empat model karena peserta didik masih kesulitan dalam
pembelajaran yaitu inquiry, discovery, problem menyelesaikan latihan soal yang diberikan
based learning, dan project based learning oleh guru dan kurangnya pemahaman peserta
(Sariono, 2013). Hasil penelitian dari Abdullah didik dalam menyelesaikann soal. Peserta
et al. (2017) menyatakan bahwa pembelajaran didik hanya terpaku pada hasil akhir saja dan
kooperatif dengan pendekatan saintifik dapat kurang memahami langkah-langkah yang
meningkatkan hasil belajar kognitif peserta harus dikerjakan dalam menyelesaikan soal.
didik. Pada proses pembelajaran, peserta didik Menurut Marsita et al. (2010) salah satu faktor
diharapkan mampu menguasai ketiga yang menyebabkan peserta didik kesulitan
kompetensi sebagai hasil dari proses belajar dalam mempelajari materi kimia adalah
sehingga dapat menunjukkan kualitas yang penanaman konsep materi kimia yang kurang
seimbang terhadap pencapaian antara hard mendalam dan hal tersebut dapat diatasi
skill dan soft skill (Kusuma, 2013). Pendekatan dengan mengaitkan konsep-konsep dengan
saintifik ini jika diterapkan di sekolah, maka kehidupan sehari-hari.
akan membentuk sikap ilmiah yang
berkelanjutan dan peserta didik diharapkan Keterampilan psikomotor peserta didik kurang
dapat berperan aktif selama proses terlatih, karena tidak semua materi kimia
pembelajaran berlangsung. dilengkapi dengan praktikum dan peserta
didik hanya melakukan langkah kerja sesuai
arahan guru yang telah dituliskan di papan

190 Jurnal Tadris Kimiya 4, 2 (Desember 2019): 189-201

This is an open access article under CC-BY-SA license (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/)


S. Wardani & L. Firdaus Pengaruh Model Inkuiri Terbimbing Berbasis
Blended Learning terhadap Kemampuan
Kognitif-Psikomotor pada Materi Larutan
Penyangga

tulis. Hal ini menyebabkan kemampuan 2015). Pembelajaran berbasis internet yang
psikomotor peserta didik masih tergolong dapat digunakan salah satunya adalah
rendah. Kegiatan praktikum merupakan blended learning. Berdasarkan penelitian
sarana bagi peserta didik yang sangat Wijanayu et al. (2018) peningkatan
berperan dalam meningkatkan keberhasilan kemandirian belajar dari peserta didik
proses pembelajaran karena dapat diperoleh melalui pembelajaran berbasis
mendorong peserta didik untuk belajar secara blended learning. Tujuan dari penelitian ini
aktif dalam merekonstruksi pemahaman adalah untuk mengetahui pengaruh
konseptualnya (Duda, 2010). Penemuan penerapan inkuiri terbimbing berbasis
konsep melalui menemukan sendiri akan blended learning terhadap kemampuan
menjadikan pembelajaran peserta didik lebih kognitif dan psikomotor peserta didik pada
bermakna (meaningful learning), materi larutan penyangga.
kebermaknaan ini akan berdampak pada
peningkatan hasil belajar peserta didik 2. METODE PENELITIAN
(Budiada, 2011).
Penelitian ini merrupakan penelitian
Guru juga belum menggunakan pembelajaran eksperimen. Penelitian dilaksanakan di SMAN
berbasis online yang sedang trend dan 1 Karangtengah Kabupaten Demak, pada kelas
mengikuti perkembangan zaman sehingga XI MIPA semester genap tahun ajaran
dapat mempermudah guru dan peserta didik 2018/2019 pada materi larutan penyangga.
dalam proses pembelajaran di luar kelas. Salah Desain penelitian yang digunakan yaitu
satu materi kimia yang memerlukan pretest-posttest control group design dengan
pemahaman mendalam adalah materi larutan pengambilan sampel menggunakan teknik
penyangga. Meningkatnya kemampuan cluster random sampling. Kelompok sampel
kognitif dan psikomotor haruslah didukung yang digunakan pada penelitian ini adalah
dengan model pembelajaran dengan kelas XI MIPA 1 sebagai kelas eksperimen dan
melibatkan peserta didik secara aktif dalam XI MIPA 4 sebagai kelas kontrol. Variabel pada
menemukan sendiri konsep suatu materi yang kelas eksperimen diberikan perlakuan model
sangat sesuai digunakan untuk mengatasi inkuiri terbimbing berbasis blended learning
kesulitan peserta didik dalam memahami sedangkan pada kelas kontrol diberikan
materi pelajaran dan memberikan kemudahan perlakuan model ceramah berbasis blended
kepada peserta didik dalam proses learning. Variabel bebas pada penelitian ini
pembelajaran di dalam maupun di luar kelas. adalah model inkuiri terbimbing berbasis
blended learning, sedangkan variabel terikat
Berdasarkan permasalahan, salah satu model yaitu kemampuan kognitif dan psikomotor.
pembelajaran yang dapat digunakan untuk
meningkatkan kemampuan kognitif dan Data yang diperoleh yaitu berupa data
psikomotor peserta didik adalah dengan kuantitatif. Metode pengumpulan data yang
model pembelajaran inkuiri terbimbing digunakan dalam penelitian ini yaitu metode
berbasis blended learning. tes dan observasi. Instrumen pengumpulan
data meliputi 20 soal pilihan ganda yang
Pembelajaran inkuiri dapat memberikan disusun berdasarkan indikator kompetensi
kesempatan dan dorongan alami pada peserta dasar pada materi larutan penyangga dan
didik untuk melakukan eksplorasi (Putri dkk., lembar observasi praktikum. Instrumen lain

191 Jurnal Tadris Kimiya 4, 2 (Desember 2019): 189-201

This is an open access article under CC-BY-SA license (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/)


S. Wardani & L. Firdaus Pengaruh Model Inkuiri Terbimbing Berbasis
Blended Learning terhadap Kemampuan
Kognitif-Psikomotor pada Materi Larutan
Penyangga

yang digunakan pada penelitian ini berupa masalah, hipotesis, pengumpulan data,
perangkat pendukung pembelajaran seperti verifikasi hasil, dan penarikan kesimpulan
silabus, RPP, dan LKPD yang disesuaikan (Matthew dan Igharo, 2013).
dengan model inkuiri terbimbing. Teknik
analisis data yang digunakan adalah uji Aktivitas pembelajaran online yang bisa
normalitas, uji kesamaan dua varians, uji disediakan guru melalui google classroom ini
perbedaan rata-rata, penentuan korelasi bervariasi. terdapat grup kelas online pada
biserial dan koefisien determinasi, reliabilitas aplikasi google classroom, dimana peserta
soal tes kognitif, serta analisis lembar didik dapat masuk grup kelas online melalui
observasi praktikum, dan reliabilitas lembar kode yang telah diberikan oleh guru dengan
observasi praktikum. syarat setiap peserta didik memiliki akun
google mail. Google classroom mempermudah
3. HASIL DAN PEMBAHASAN guru dan peserta didik dalam berinteraksi di
luar jam pelajaran karena dapat diakses secara
Hasil penelitian meliputi nilai pretest-posttest gratis dari android maupun PC. Aktivitas yang
kemampuan kognitif dan profil kemampuan dilakukan peserta didik dalam pembelajaran
psikomotor. Pembelajaran dibagi menjadi dua online meliputi mengumpulkan tugas individu.
yaitu pembelajaran offline menggunakan pada setiap pertemuan maupun laporan
model inkuiri terbimbing sedangakan praktikum, mengunduh materi pelajaran, dan
pembelajaran online menggunakan aplikasi melakukan diskusi online mereview kembali
google classroom dalam mempermudah materi dan membahas soal posttest. Semua
pembelajaran di luar kelas. Pembelajaran tugas yang telah diupload peserta didik secara
dengan model inkuiri terbimbing memberikan otomatis akan tersimpan dalam google drive
kesempatan kepada peserta didik agar dapat sehingga guru tidak perlu menyimpan softfile
berdiskusi mencari dan menemukan jawaban hasil pekerjaan peserta didik secara manual.
sendiri dari rumusan masalah yang telah Hal tersebut sejalan dengan penelitian
dibuat, sehingga diharapkan peserta didik Sriarunrasmee et al. (2015) yang menjelaskan
dapat menumbuhkan sikap percaya diri dan bahwa kelebihan dari menggunakan internet
dapat berperan aktif. Model pembelajaran dalam pembelajaran adalah peserta didik
inkuiri terbimbing adalah model yang mampu mengakses pengetahuan lebih luas
memungkinkan peserta didik untuk bergerak dan lebih dalam dan memberikan pengalaman
dalam mengidentifikasi masalah, merumuskan baru sehingga menciptakan suasana belajar
yang menyenangkan.

Tabel 1. Hasil Rekapitulasi Tes Kemampuan Kognitif Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Data Kelas Rata-rata Nilai Tertinggi Nilai Terendah
Pretest XI MIPA 1 46,29 55 35
XI MIPA 4 44,85 60 35
Posttest XI MIPA 1 71,14 95 40
XI MIPA 4 67,35 80 45

Hasil rekapitulasi pretest dan posttest kelas Data hasil kemampuan kognitif meliputi nilai
eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pretest-posttest kelas eksperimen dan kelas
pada Tabel 1. kontrol. Hasil pretest digunakan untuk

192 Jurnal Tadris Kimiya 4, 2 (Desember 2019): 189-201

This is an open access article under CC-BY-SA license (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/)


S. Wardani & L. Firdaus Pengaruh Model Inkuiri Terbimbing Berbasis
Blended Learning terhadap Kemampuan
Kognitif-Psikomotor pada Materi Larutan
Penyangga

mengukur kemampuan kognitif peserta didik Penelitian Wardani dkk. (2016) dan Wardani et
dari kelas kontrol maupun kelas eksperimen al. (2013) menjelaskan bahwa pembelajaran
sebelum penelitian dilaksanakan. inkuiri terbimbing dapat membuat peserta
didik aktif dalam berbicara, karena peserta
Berdasarkan pada hasil penelitian diatas, rata- didik mengikuti pembelajaran dalam
rata nilai pretest kelas eksperimen lebih tinggi kelompok kecil yang harus berdiskusi
yaitu sebesar 46,29 dengan nilai tertinggi 55 menyelesaikan masalah dengan langkah-
dan terendah 35, daripada rata-rata nilai langkah tersebut. Uji yang digunakan dalam
pretest kelas kontrol adalah 44,85 dengan nilai penelitian ini adalah uji korelasi biserial, uji
tertinggi 60 dan terendah 35. Sedangkan rata- koefisien determinasi, uji perbedaan rata-rata
rata nilai posttest kelas eksperimen juga lebih dan uji N-Gain. Uji korelasi digunakan untuk
tinggi yaitu sebesar 71,14 dengan 27 peserta menguji pengaruh model inkuiri terbimbing
didik atau sebesar 77,14% dinyatakan tuntas berbasis blended learning terhadap
dan sebanyak 8 peserta didik atau sebesar kemampuan kognitif dan psikomotor. Uji
22,86% dinyatakan belum tuntas karena korelasi yang digunakan adalah korelasi
belum memenuhi syarat 70 ≤ KKM. Selain itu biserial dengan rumus :
rata-rata nilai posttest kelas kontrol lebih
rendah yaitu sebesar 67,35 dengan 22 peserta (𝑌̅1 − 𝑌̅2 )𝑝𝑞
𝑟𝑏 =
didik atau sebesar 64,70 % dinyatakan tuntas 𝑢 𝑠𝑦
dan sebanyak 12 peserta didik atau sebesar
35,30 % dinyatakan belum tuntas karena Keterangan:
belum memenuhi syarat 70 ≤ KKM. rb = korelasi biserial
𝑌̅1 = rata-rata nilai kelompok eksperimen
Pembahasan di atas menunjukkan bahwa ̅
𝑌2 = rata-rata nilai kelompok kontrol
model inkuiri terbimbing berbasis blended
p = proporsi pengamatan pada kelompok
learning mampu meningkatkan kemampuan eksperimen
kognitif pada peserta didik kelas eksperimen q = proporsi pengamatan pada kelompok
daripada penerapan model konvensional kontrol
berbasis blended learning pada kelas kontrol. u = tinggi ordinat dari kurva normal baku
pada tiitk z yang memotong bagian
luas normal baku menjadi p dan q
Hasil penelitian sejalan dengan penelitian sy = simpangan baku kedua kelompok
Yulianingsih dan Hadisaputro (2013) yang (Sudjana, 2005).
menjelaskan bahwa model inkuiri terbimbing
efektif meningkatkan hasil belajar pada materi Uji koefisien determinasi (KD) digunakan
hidrokarbon dibuktikan dengan kelas untuk mengetahui besarnya pengaruh model
eksperimen yang mencapai ketuntasan inkuiri terbimbing berbasis blended learning
93,94% lebih tinggi daripada kelas kontrol terhadap kemampuan kognitif dan
yang hanya mencapai ketuntasan 78,79%. psikomotor. Rumus yang digunakan yaitu:
Pembelajaran inkuiri terbimbing mampu
KD = rb2 x 100%
meningkatkan kemampuan kognitif dan
psikomotor karena pembelajaran yang
dilakukan berpusat pada peserta didik dan Keterangan :
memberikan kesempatan untuk mencari dan KD = Koefisien Determinasi
menemukan sendiri materi pelajaran.

193 Jurnal Tadris Kimiya 4, 2 (Desember 2019): 189-201

This is an open access article under CC-BY-SA license (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/)


S. Wardani & L. Firdaus Pengaruh Model Inkuiri Terbimbing Berbasis
Blended Learning terhadap Kemampuan
Kognitif-Psikomotor pada Materi Larutan
Penyangga

rb2 = Indeks determinasi yang


diperoleh dari kuadrat rb koefisien
biserial Keterangan :
𝑥̅1 = Rata-rata nilai post-test kelas eksperimen
Uji perbedaan rata-rata digunakan untuk 𝑥̅2 = Rata-rata nilai post-test kelas kontrol
mengetahui perbedaan rata-rata kemampuan n1 = Jumlahsiswa kelas eksperimen
kognitif materi larutan penyangga antara kelas n2 = Jumlahsiswa kelas kontrol
eksperimen dan kelas kontrol sebelum s1 = Varians kelas eksperimen
perlakuan dan setelah perlakuan pada materi s2 = Varians kelas kontrol
s = Varians gabungan kedua kelas
larutan penyangga. Uji hipotesis
menggunakan uji satu pihak kanan (Sudjana,
Uji N-Gain digunakan untuk mengetahui
2005). Karena kedua kelas mempunyai varians
seberapa besar peningkatan kemampuan
yang sama, maka rumus yang digunakan
kognitif peserta didik setelah diberi perlakuan.
adalah sebagai berikut :
Rumus yang digunakan yaitu:

𝑟𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡−𝑟𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡


𝑥̅1− 𝑥̅2 g=
t= 1 1
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚−𝑟𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡
𝑠√ −
𝑛1 𝑛2

Hasil uji pengaruh model inkuiri terbimbing


dengan berbasis blended learning untuk meningkatkan
kemampuan kognitif dan psikomotor peserta
(𝑛1 −1)𝑠12 +(𝑛2 −1)𝑠22
s=√ 𝑛1 + 𝑛2 −2 didik disajikan pada Tabel 2, Tabel 3, dan Tabel
4.

Tabel 2. Uji Korelasi Biserial dan Koefisien Determinasi Data Posttest


Data Korelasi Biserial Koefisien Determinasi Kriteria
model pembelajaran inkuiri terbimbing
Nilai
0,326 10,62% berbasis blended memberikan pengaruh
Posttest
rendah terhadap kemampuan kognitif

Berdasarkan hasil penelitian yang tersaji pada pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis
Tabel 2, nilai besarnya pengaruh penerapan blended learning mempengaruhi kemampuan
inkuiri terbimbing berbasis blended learning kognitif.
ditunjukkan oleh uji korelasi biserial dengan rb
bernilai 0,326 termasuk kategori rendah. Hal Hasil penelitian sesuai dengan penelitian
ini sejalan dengan hasil penelitian Sari dkk. Fitriani et al. (2016) yang menyatakan bahwa
(2017) bahwa inkuiri terbimbing berpengaruh model inkuiri terbimbing pada pembelajaran
terhadap hasil belajar kognitif dan psikomotor kimia efektif dalam meningkatkan hasil belajar
secara signifikan. Pengaruh penerapan inkuiri dan keaktifan peserta didik. Hasil penilitian ini
terbimbing berbasis blended learning juga juga didukung oleh penelitian Yohana et al.
ditunjukkan oleh uji koefisien determinasi (KD) (2018) yang menyatakan bahwa model inkuiri
data posttest diperoleh sebesar 10,62%. Hal ini terbimbing pada pembelajaran kimia pada
menunjukkan bahwa model pembelajaran materi asam basa dapat meningkatkan hasil

194 Jurnal Tadris Kimiya 4, 2 (Desember 2019): 189-201

This is an open access article under CC-BY-SA license (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/)


S. Wardani & L. Firdaus Pengaruh Model Inkuiri Terbimbing Berbasis
Blended Learning terhadap Kemampuan
Kognitif-Psikomotor pada Materi Larutan
Penyangga

belajar kognitif peserta didik dibuktikan learning, peserta didik mampu memahami dan
dengan rata-rata nilai kognitif sebesar 73 dan menulis apa yang menjadi informasi dari soal,
itu menunjukkan tingkat prestasi yang tinggi. menuliskan apa yang ditanyakan serta dapat
Penelitian Rizqi et al. (2015) menjelaskan menemukan ide untuk menyelesaikan soal
bahwa melalui pembelajaran berbasis blended yang diberikan.

Tabel 3. Uji Perbedaan Rata-rata


Data t hitung t tabel Kriteria
Nilai Rata-rata nilai posttest kemampuan kognitif peserta didik kelas
2,032 2,00
Posttest eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol

Pengaruh penerapan inkuiri terbimbing terbimbing efektif untuk meningkatkan hasil


berbasis blended learning juga ditunjukkan belajar pada ranah kognitif dibuktikan dengan
oleh hasil uji perbedaan rata-rata yang evaluasi pre-test dan post-test meningkat
memperoleh hasil t hitung > t(0,05; 67) yaitu dengan rata-rata nilai pre-test 23,97 dan rata-
2,032>2,00. Hal ini menunjukkan bahwa rata nilai post-test 81,47. Penelitian Dewi dkk.
model pembelajaran pembelajaran inkuiri (2013) yang menjelaskan bahwa pembelajaran
terbimbing berbasis blended learning inkuiri terbimbing berpengaruh dalam
mempengaruhi kemampuan kognitif. Hasil meningkatkan hasil belajar IPA dan sikap
penelitian didukung oleh penelitian Hamidah ilmiah peserta didik
(2018) yang menjelaskan model inkuiri

Tabel 4. Uji N-Gain Data Posttest


Kelompok Kelas N N-Gain Keterangan
Eksperimen XI MIPA 1 36 0,73 Tinggi
Kontrol XI MIPA 4 35 0,64 Sedang

Perhitungan N-Gain untuk mengetahui


peningkatan kemampuan kognitif setelah Reliabilitas dari hasil posttest kelas eksperimen
penerapan model inkuiri terbimbing berbasis diperoleh sebesar 0,64. Hasil analisis tersebut
blended learning. Pada Tabel 4, harga N-Gain menunjukkan bahwa soal dinyatakan tidak
kemampuan kognitif untuk kelas eksperimen reliabel karena belum memenuhi syarat 0,70 ≤
sebesar 0,73 (kategori tinggi) Sehingga dapat r11. Reliabilitas dari hasil posttest kelas kontrol
disimpulkan bahwa peningkatan kemampuan diperoleh sebesar 0,53. Hasil analisis tersebut
kognitif kelas eksperimen yang menggunakan menunjukkan bahwa soal dinyatakan tidak
inkuiri terbimbing berbasis blended learning reliabel karena belum memenuhi syarat 0,70 ≤
sebesar 0,73. Hasil penelitian didukung oleh r11.
penelitian Novilia et al. (2016) juga
menyatakan bahwa model inkuiri terbimbing Kemampuan psikomotor peserta didik pada
efektif untuk meningkatkan hasil belajar penelitian ini juga dilakukan dengan
kognitif peserta didik ditunjukkan dengan skor instrumen non tes yaitu berupa lembar
N-Gain nilai pretest dan posttest kemampuan observasi kegiatan praktikum. Praktikum
kognitif peserta didik sebesar 0,688 dilaksanakan pada pertemuan kedua di kelas
dikategorikan sedang. eksperimen maupun kelas kontrol. Observasi

195 Jurnal Tadris Kimiya 4, 2 (Desember 2019): 189-201

This is an open access article under CC-BY-SA license (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/)


S. Wardani & L. Firdaus Pengaruh Model Inkuiri Terbimbing Berbasis
Blended Learning terhadap Kemampuan
Kognitif-Psikomotor pada Materi Larutan
Penyangga

praktikum yang dilakukan melibatkan dua praktikum, 3) pelaksanaan akhir setelah


orang observer yang selanjutnya dibagi-bagi praktikum. Persentase observasi praktikum
memegang tiap kelompok dari peserta didik. pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
Terdapat 3 indikator kemampuan psikomotor, dapat dilihat pada Gambar 1.
meliputi, 1) tahap persiapan, 2) proses
100
90 79 80.2 80.5
Persentase Ketercapaian

80 72,8 75,7 74,8


70
60
50 Kelas
40 Eksperimen
30 Kelas
20 Kontrol
10
0
1 2 3
Indikator Kemampuan Psikomotor

Gambar 1. Persentase Kemampuan Psikomotor Per Indikator Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Berdasarkan Gambar 1, diperoleh rata-rata praktikum lebih tinggi daripada kelas kontrol
persentase ketercapaian indikator yang menggunakan model konvensional
kemampuan psikomotor kelas eksperimen berbasis blended learning. Hasil penelitian
yaitu 79% untuk tahap persiapan, 80,2% untuk sejalan dengan penelitian Sari dkk. (2017) yang
proses praktikum, dan 80,5% untuk menjelaskan bahwa pembelajaran inkuiri
pelaksanaan akhir setelah praktikum. rata-rata terbimbing berpendekatan multiple
persentase ketercapaian indikator intelligences berpengaruh terhadap hasil
kemampuan psikomotor kelas kontrol yaitu belajar ranah keterampilan peserta didik
72,8% untuk tahap persiapan, 75,7% untuk dibuktikan kelas eksperimen memiliki lima
proses praktikum, dan 74,8% untuk aspek yang berkriteria tinggi, sedangkan kelas
pelaksanaan akhir setelah praktikum. Hasil kontrol memiliki tiga aspek berkriteria tinggi.
analisis diatas menunjukkan bahwa bahwa Profil kemampuan psikomotor kelas
penerapan model inkuiri terbimbing berbasis eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat
blended learning pada kelas eksperimen pada Gambar 2.
memperoleh presentase kemampuan
psikomotor berdasarkan lembar observasi
35
24
25
Jumlah Peserta

18
15
15 8 Kelas
Didik

2 2 Eksperimen
5

-5 Sangat Baik Cukup Kurang


Baik
Profil Kemampuan Psikomotor
Gambar 2. Profil Kemampuan Psikomotor Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol

196 Jurnal Tadris Kimiya 4, 2 (Desember 2019): 189-201

This is an open access article under CC-BY-SA license (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/)


S. Wardani & L. Firdaus Pengaruh Model Inkuiri Terbimbing Berbasis
Blended Learning terhadap Kemampuan
Kognitif-Psikomotor pada Materi Larutan
Penyangga

Berdasarkan Gambar 2, kelas eksperimen dalam pembelajaran. Model pembelajaran


memperoleh profil kemampuan psikomotor inkuiri terbimbing ini juga memberi
yaitu 18 peserta didik kategori sangat baik, 15 kesempatan lebih banyak kepada peserta
peserta didik kategori baik, tidak ada peserta didik untuk merefleksikan pembelajaran,
didik kategori cukup, dan 2 peserta didik mendapat pemahaman yang lebih dalam,
kategori kurang. Pada kelas kontrol sehingga mampu mengoptimalkan
memperoleh profil kemampuan psikomotor kemampuan kognitif dan psikomotor. Peserta
yaitu 8 peserta didik kategori sangat baik, 24 didik dibimbing untuk menemukan sendiri
peserta didik kategori baik, tidak ada peserta suatu konsep berdasarkan fenomena yang
didik kategori cukup, dan 2 peserta didik bekaitan dengan larutan penyangga. Contoh
kategori kurang. Hasil penelitian sejalan penerapan larutan penyangga dalam
dengan penelitian Hamidah (2018) yang kehidupan sehari-hari dapat mempermudah
menjelaskan bahwa inkuiri terbimbing efektif proses pembelajaran inkuiri terbimbing. Dari
untuk meningkatkan kemampuan psikomotor kegiatan tersebut, peran guru juga dibutuhkan
peserta didik dibuktikan dengan rata-rata untuk mengarahkan peserta didik agar
aspek psikomotorik sebesar 80,3 dengan memperoleh konsep materi yang tepat dan
kriteria baik. memberikan penguatan atas konsep tersebut.
Model inkuiri terbimbing pada pembelajaran
Laporan praktikum peserta didik diunggah
materi larutan penyangga menjadikan
melalui aplikasi google classroom, laporan
pembelajaran menjadi lebih bermakna bagi
praktikum dikumpulkan tiap kelompok.
peserta didik (Budiada, 2011).
Reliabilitas dari hasil analisis lembar observasi
praktikum kelas eksperimen diperoleh sebesar Pembelajaran berbasis blended learning yang
0,829. Hasil analisis tersebut menunjukkan menggunakan aplikasi google classroom
bahwa lembar observasi dinyatakan reliabel digunakan untuk mengumpulkan tugas
karena memenuhi syarat 0,70 ≤ r11. Reliabilitas individu pada setiap pertemuan maupun
dari hasil analisis lembar observasi praktikum laporan praktikum secara online, mengunduh
kelas kontrol diperoleh sebesar 0,792. Hasil materi pelajaran, dan melakukan diskusi online
analisis tersebut menunjukkan bahwa lembar seperti mereview kembali materi dan
observasi dinyatakan reliabel karena pembahasan soal posttest. Hal tersebut
memenuhi syarat 0,70 ≤ r11. mempermudah guru dan peserta didik agar
dapat berinteraksi di luar jam pelajaran,
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelas
sehingga peserta didik mampu
eksperimen memperoleh hasil yang lebih
mengembangkan kemampuan kognitif dan
tinggi daripada kelas kontrol. Hal tersebut
psikomotor yang dimiliki. Hasil penelitian ini
dikarenakan model inkuiri terbimbing dapat
juga didukung oleh penelitian Suhandi dkk. (
membuat peserta didik lebih aktif dan
2009) menjelaskan bahwa pembelajaran
memberikan motivasi belajar agar dapat
berbasis teknologi dapat meningkatkan
memahami dan menerapkan konsep yang ada
efektivitas pembelajaran dan pemahaman

197 Jurnal Tadris Kimiya 3, 2 (Desember 2018): 189-201

This is an open access article under CC-BY-SA license (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/)


S. Wardani & L. Firdaus Pengaruh Model Inkuiri Terbimbing Berbasis
Blended Learning terhadap Kemampuan
Kognitif-Psikomotor pada Materi Larutan
Penyangga

konsep sehingga dapat meningkatkan hasil materi yang belum dipahami saat
belajar ranah kognitif peserta didik. pembelajaran di kelas dan meningkatkan
Manggabarani et al. (2016) menyatakan interaksi peserta didik dalam proses
bahwa rerata skor hasil belajar peserta didik pembelajaran, sehingga peserta didik dapat
yang mengikuti blended learning lebih tinggi meningkatkan kemampuan ranah kognitif
dari rerata skor hasil belajar peserta didik yang maupun psikomotornya (Donnelly, 2012).
mengikuti pembelajaran langsung.
Pengaruh penerapan model inkuiri terbimbing
Meskipun nilai pretest tertinggi kelas berbasis blended learning dalam
eksperimen lebih rendah yaitu 55 daripada meningkatkan kemampuan kognitif dan
psikomotor sebesar 10,62% tergolong rendah,
kelas kontrol yang memperoleh nilai tertinggi
menunjukkan bahwa masih terdapat
60 dan nilai posttest terendah kelas kontrol
kelemahan pada penerapannnya. Kendala
lebih tinggi yaitu 45 daripada kelas yang dialami peserta didik antara lain
eksperimen yang memperoleh nilai terendah keterbatasan waktu dalam pelaksanaan
40, hal tersebut dikarenakan kelas eksperimen pembelajaran model inkuiri terbimbing
kurang teliti dan cermat dalam memahami berbasis blended learning dan koneksi yang
soal. Berdasarkan hasil penelitian pada tidak stabil sehingga beberapa peserta didik
tidak bisa menggunakan salah satu fitur pada
kemampuan kognitif dan psikomotor peserta
google classroom. Hal ini sesuai dengan yang
didik kelas eksperimen lebih tinggi daripada disampaikan Pranoto et al. (2014) bahwa
kelas kontrol. Hal ini membuktikan bahwa proses pembelajaran dengan model blended
penerapan model inkuiri terbimbing berbasis learning akan terganggu jika ada
blended learning lebih baik dibandingkan permasalahan pada server yang menjadikan
model konvensional berbasis blended learning. sinyal dari hotspot area terlalu lemah.
Meskipun memiliki kelemahan pada koneksi,
Hasil penelitian sejalan dengan penelitian
blended learning memberikan pengalaman
Fitriani et al. (2016) menyatakan bahwa model
belajar yang unik kepada peserta didik karena
inkuiri terbimbing pada pembelajaran kimia berisikan proses pembelajaran campuran
efektif dalam meningkatkan hasil belajar dan antara tatap muka yaitu menggunakan
keaktifan peserta didik. Wijanayu et al. (2018) metode inkuiri terbimbing dengan online
menyatakan bahwa peningkatan pemahaman sehingga peserta didik dapat memaksimalkan
konsep peserta didik yang mengikuti metode kemampuan yang dimiliki (Garrison dan
Vaughan, 2008).
blended learning lebih tinggi daripada peserta
didik yang mengikuti pembelajaran diskusi
Dalam pelaksanaan model inkuiri terbimbing
dan tanya jawab. Pelaksanaan diskusi
terdapat beberapa kendala diantaranya: (1)
kelompok yang memadukan model inkuiri
peserta didik belum terbiasa menggunakan
terbimbing dengan blended learning yang
model inkuiri terbimbing sehingga guru agak
tidak hanya dilakukan saat pembelajaran di
sulit dalam menerapkan model ini; (2)
kelas namun juga dilakukan di luar kelas
penggunaan model inkuiri terbimbing belum
secara online dan ini terbukti sangat
optimal karena waktu pelaksanaan hanya tiga
membantu peserta didik dalam memahami

198 Jurnal Tadris Kimiya 3, 2 (Desember 2018): 189-201

This is an open access article under CC-BY-SA license (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/)


S. Wardani & L. Firdaus Pengaruh Model Inkuiri Terbimbing Berbasis
Blended Learning terhadap Kemampuan
Kognitif-Psikomotor pada Materi Larutan
Penyangga

pertemuan yang dinilai terbatas; (3) Pada saat


pembelajaran berlangsung di setiap
pertemuan ada beberapa peserta didik yang
tidak mengikuti pembelajaran baik karena
absen sekolah atau karena dispensasi. Hal
tersebut sejalan dengan pernyataan yang
dikemukakan oleh Prambudi (2010) yaitu
beberapa kelemahan pembelajaran inkuiri
terbimbing meliputi: (1) model inkuiri
terbimbing sulit dalam merencanakan
pembelajaran karena terbentur dengan
kebiasaan peserta didik dalam belajar; (2)
dalam mengimplementasikan model inkuiri
terbimbing memerlukan waktu yang panjang
sehingga guru sulit menyesuaikan dengan
waktu yang telah di tentukan.

4. KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan,


penerapan model inkuiri terbimbing berbasis
blended learning berpengaruh terhadap
kemampuan kognitif dan psikomotor peserta
didik kelas XI pada materi larutan penyangga.
Diperoleh rata-rata hasil tes kemampuan
kognitif peserta didik kelas eksperimen
sebesar 71,14 dan kelas kontrol sebesar 67,35.
Besarnya pengaruh model inkuiri terbimbing
berbasis blended learning melaui uji koefisien
determinasi yakni sebesar 10,62% dengan
hasil uji koefisien korelasi biserial sebesar
0,326 dengan kategori rendah. Rata-rata
ketercapaian ranah psikomotor berdasarkan
lembar observasi praktikum kelas eksperimen
sebesar 79,9% dan kelas kontrol 74,43%

199 Jurnal Tadris Kimiya 3, 2 (Desember 2018): 189-201

This is an open access article under CC-BY-SA license (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/)


S. Wardani & L. Firdaus Pengaruh Model Inkuiri Terbimbing Berbasis
Blended Learning terhadap Kemampuan
Kognitif-Psikomotor pada Materi Larutan
Penyangga

DAFTAR PUSTAKA Hamidah, N. (2018). Efektifitas Lembar Kerja


Peserta Didik Berbasis Inkuiri Terbimbing
Abdullah, N.S., Mulbar, U., & Minggi, I. (2017). untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa.
The Quality Improvement of Matematics Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, 12(2),
Learning Through The Implementation of 2212-2223.
Cooperative Learning Model With
Scirntific Approach to Class. Jurnal Daya Kusuma, D. C. (2013). Analisis komponen-
Matematis, 5(1), 1-13. komponen pengembangan Kurikulum
2013 pada bahan uji publik Kurikulum
Budiada, I.W. (2011). Pengaruh Penerapan 2013. Jurnal Analisis Komponen-
Model Pembelajarn Inkuiri Terbimbing Komponen Pengembangan Kurikulum, 5,
Berbasis Asesmen Portofolio terhadap 1-21.
Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas X Ditinjau
dari Adversity Quotient. Jurnal Pasca Manggabarani, A.F., Sugiarti, & Masri, M.
Undiksha, 1(2), 1-16. (2016). Pengaruh Model Pembelajaran
Blended Learning Terhadap Motivasi Dan
Dewi, N.L., Nyoman, D., & Wayan, S. (2013). Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 1
Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Pitumpanua Kab . Wajo (Studi Pada
Terbimbing terhadap Sikap Ilmiah dan Materi Pokok Sistem Periodik Unsur) The
Hasil belajar IPA. Jurnal Program Effect Of “ Blended Learning ” Models On
Pascasarjana Universitas Pendidikan Motivation And Student Achieve. Jurnal
Ganesha, 3(4), 400-413. Chemical, 17(2), 83–93.

Donnelly, R. (2012). Harmonizing Technology Marsita, R.A., Sigit P. & Ersanghono K. 2010.
With Interaftion In Blended Learning. Analisis Kesulitan Belajar Kimia Siswa
Dublin Institute of Technology: Computers SMA dalam Memahami Materi Larutan
and Education, 54(2), 350–359. Penyangga dengan menggunakan Two-
Tier Multiple Choice Diagnostic
Duda, H.J. (2010). Pembelajaran Berbasis Instrument. Jurnal Inovasi Pendidikan
Praktikum dan Asesmennya pada Sistem Kimia, 4(1), 512-520.
Ekskresi untuk Meningkatkan
Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas XI, Matthew, B.M., dan Igharo, O.K. (2013). A
VOX Edukasi, 1(2), 29-39. study on the effects of guided inquiry
teaching method on students
Fitriani, N. R., Widiyatmoko, & Khusniati. achievement in logic. International
(2016). The Effectiveness Of CTL Model Researcher, 2(1), 134-140.
Guided Inquiri-Based in The Topic of
Chemicals In Daily Life to Improve Novilia, L., Srini, & Fauziah, F. (2016). The
Students’ Learning Outcomes And Effectiveness of Colloid Module Based on
Activeness. Jurnal Pendidikan IPA Guided Inquiry Approach to Increase
Indonesia, 5(2), 278-283. Student’s Cofnitive Learning Outcomes.
International Journal of Education, 9(1),
Garrison, D.R., & Vaughan, N.D. (2008). 17-28.
Blended Learning in Higher Education:
Framework, Principles, and Guidelines. Prambudi, K. (2010). Model Inkuiri Terbimbing.
San Francisco: Jossey-Bass. Jakarta: kencana Prenada Media.
200 Jurnal Tadris Kimiya 3, 2 (Desember 2018): 189-201

This is an open access article under CC-BY-SA license (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/)


S. Wardani & L. Firdaus Pengaruh Model Inkuiri Terbimbing Berbasis
Blended Learning terhadap Kemampuan
Kognitif-Psikomotor pada Materi Larutan
Penyangga

Pranoto, E., Suciati, & Sunarno, W. (2014). The Suhandi, A., Sinaga, P., Kaniawati I., & Suhendi,
Effectiveness of the Implementation of E. (2009). Efektivitas Penggunaan Media
Problem Based Learning (PBL), Blended Simulasi Virtual pada Pendekaran
Learning (BL) Models, and Their Integrity Pembelajaran Suharyadi, Anna P. &
of Learning Outcomes Viewed from the Hernani. 2013. Pengembangan Buku Ajar
Evaluation Ability and Student Creativity Berbasis Kontekstual pada Pokok
The Effectiveness of Implementation of Bahasan Asam dan Basa. Jurnal Riset dan
Problem Based Learning (PBL). Praktik Pendidikan Kimia, 1(5), 60-68.
Bioedukasi, 7(1), 44–50.
Wardani, S., Santi, S., & Kasmadi, I. S. (2016).
Putri, Y., Suratno & Asyiah, I.N. (2015). Pengaruh Pembelajaran Inkuiri
Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Pemahaman
Terbimbing (Guided Inquiry) dengan Konsep dan Oral Activities pada Materi
Menggunakan Metode Eksperimen Pokok Reaksi Reduksi dan Oksidasi.
terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar IPA- Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, 10(2),
Biologi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 1743–1750.
Maesan Bondowoso. Jurnal Pendidikan
Biologi, 4(2), 163-172. Wardani, S., Asep, K., & Anna, P. (2013). Java
Culture Internalization in Elektrometri
Rizqi, A.A., Hardi, S., & Sudarmin. (2015). Learning Based Inquiry Laboratory
Mathematical Communication Capability Activities to Increase Inter-Intrapersonal
Analysis Viewed From Student Intelligence. International Journal of
Confidence Through Blended Learning. Science and Research (IJSR), 2(5), 417–421.
Unnes Journal of Mathematics Education
Research, 17-23. Wijanayu, A., Wahyu, H., & Wiwi, I. (2018).
Blended Learning Method Based on
Sari, A.A., Subiyanto, H., & Sri, N. (2017). Quipper School to Improve Concepts
Penerapan Inkuiri Terbimbing Understanding and Independence
Berpendekatan Multiple Intelligences Learning. Journal of Primary Education,
Terhadap Hasil Belajar Kimia. Chemistry in 7(1), 88–95.
Education, 6(2), 57–62.
Yulianingsih, U., & Hadisaputro, S. (2013).
Sariono, (2013). Kurikulum 2013: Kurikulum Keefektifan Pendekatan Student
Generasi Emas. E-Jurnal Dinas Pendidikan Centered Learning dengan Inkuiri
Kota Surabaya, 3, 1-9. Terbimbing untuk Meningkatkan Hasil
Belajar. Chemistry in Education, 2(2), 149-
Sriarunrasmee, J., Wawta, T., & Rattiya, P. M. 155.
(2015). Blended Learning Supporting
Self-Directed Learning and Yohana, I., Sudarmin., Sri, S., & Norasikin, S.
Communication Skills of Srinakharinwirot (2018). The Generic Skill Profile of Fourth
University ’ s First Year Students. Procedia Grade Students on Acid and Base Topic in
- Social and Behavioral Sciences, 197(2), Guided Inquiry Learning Model.
1564–1569. International Journal of Active Learning,
3(2), 110-121.
Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Bandung:
PT. Tarsito Bandung.
201 Jurnal Tadris Kimiya 3, 2 (Desember 2018): 189-201

This is an open access article under CC-BY-SA license (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/)

Anda mungkin juga menyukai