Anda di halaman 1dari 13

LANDASAN PENDIDIKAN PENDIDIKAN DAN

PEMBELAJARAN

Pengampuh Mata Kuliah: Dr. Bau Ratu, S. Pd., M.Pd


“Identifikas Masalah dan Analisis Jurnal”

Di SDN 2 Bahonsuai

Muhnar, S. Pd NIM. A32222036

PROGRAM STUDI MAGISTER


PENDIDIKAN IPS PASCASARJANA UNIVERSITAS TADULAKO
TAHUN 2022
JURNAL 1
Judul Hubungan Motivasi Belajar Siswa dengan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran
IPS Di Sekolah Dasar.
Permasalahan - Pembelajaran yang masih monoton atau berpusat kepada guru dan tidak
melibatkan siswa;
- Metode pembelajaran yang digunakan oleh guru belum bervariasi menjadikan
siswa cepat bosan dan kurang tertarik untuk mengikuti pembelajaran; dan
- Lingkungan belajar yang kurang kondusif dikarenakan oleh siswa yang meribut
saat pembelajaran berlangsung.
Metode Jenis dari penelitian ini adalah penelitian korelasional, dimana peneliti melakukan
pengumpulan data ,kemudian menentukan hubungan antara dua variabel dari data
yang diperoleh tersebut .
Pembahasan Hasil analisis menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa tergolong kuat/tinggi
hubungannya dengan hasil belajar dalam pembelajaran IPS. Artinya, meningkatnya
motivasi belajar pada diri siswa akan membawa kenaikan pada hasil belajar siswa
dan sebaliknya ketika motivasi belajar siswa rendah maka hasil belajar cenderung
akan rendah pula. Hasil analisis di atas sejalan dengan teori yang diungkapkan
Sardiman (2011: 85-86) bahwa adanya motivasi yang baik dalam belajar akan
menunjukkan hasil yang baik pula. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan
dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi motivasi belajar siswa, maka hasil belajar
yang didapatkan oleh siswa juga semakin tinggi. Sebaliknya, semakin rendah
motivasi belajar siswa, maka hasil belajarnya juga akan rendah. Hasil analisis data
menunjukkan ada terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi belajar siswa
dengan hasil belajar dalam pembelajaran IPS di Kelas V SD Negeri pada Gugus II
Kecamatan Canduang Kabupaten Agam, yang dapat dilihat dari hasil perhitungan
uji hipotesis. Melihat hubungan motivasi belajar siswa dengan hasil belajar dalam
pembelajaran IPS di kelas V SD Negeri pada Gugus II Kecamatan Canduang
Kabupaten Agam. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Sampel dari
penelitian ini berjumlah 98 orang siswa kelas V SD Negeri pada Gugus II
Kecamatan Canduang. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara
motivasi belajar siswa dengan hasil belajar dalam pembelajaran IPS di kelas V SD
Negeri pada Gugus II Kecamatan Canduang Kabupaten Agam. Hal ini dibuktikan
dengan nilai rhitung = 0,785 > rtabel = 0,1986 dan nilai signifikansi 0,000 < 0,005
yang berarti Ha diterima, sehingga terdapat hubungan yang signifikan antara
motivasi belajar siswa dengan hasil belajar dalam pembelajaran IPS di kelas V SD
Negeri pada Gugus II Kecamatan Canduang Kabupaten Agam.(Fimala, Y & Miaz
2020)
JURNAL 2
Judul Efektivitas Penggunaan Model Blended Learning Terhadap Motivasi Belajar dan
Hasil Belajar IPS.
Permasalahan 1. Guru masih mengimplementasikan metode konvensional yaitu melalui metode
ceramah dalam proses kegiatan belajar mengajar (KBM)
2. Siswa belum termotivasi untuk mengikuti pembelajaran
Metode Pendekatan kuantitatif dengan Model blended learning dengan memanfaatkan
google classroom dalam meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar siswa
kelas IV pada materi Keberagaman Budaya Bangsaku (Adawi, 2008)

Pembahasan Berdasarkan analisis dari hasil penelitian Hal ini dikarenakan di kelas IV semester I
tahun pelajaran 2019/2020 gugus Pentas, Kecamatan Selopampang, Kabupaten
Temanggung pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial materi Keberagaman
budaya bangsaku hanya 25% peserta didik yang tuntas nilai KKM. Model
pembelajaran seiring berkembangnya zaman yang berada di pendidikan abad 21
dan era industri 4.0 yang bercirikan integrasi teknologi kedalam pembelajaran serta
kurikulum yang digunakan di Indonesia saat ini yaitu kurikulum 2013 yang
menuntut peserta didik untuk lebih berperan aktif kedalam pembelajaran.
Berdasarkan permasalahan yang telah dijabarkan oleh peneliti dalam pemaparan
tersebut, maka model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah
model blended learning sebagai model pembelajaran yang sesuai dengan situasi
dan kondisi saat ini, dengan harapan agar motivasi dan hasil belajar peserta didik
dapat meningkat. Model blended learning merupakan pembelajaran yang
memadukan antara pembelajaran secara konvensioanl yaitu pembelajaran melalui
tatap muka (face to face) yang dilaksanakan di dalam kelas dengan pembelajaran
yang dilakukan online. Sehingga, blended learning memberi siswa lebih banyak
kesempatan untuk berinteraksi dengan guru, konten/ materi pembelajaran, dan
teman sebaya (AlIsmaiel, 2013). Data dari semua sumber dalam penelitian ini
menegaskan bahwa interaksi telah terjadi antara peserta didik dan peserta didik,
peserta didik dan pendidik, serta peserta didik dan konten baik di kelas tatap muka
atau online. Sehingga, hal ini memberikan siswa kesempatan untuk berperan aktif
di dalam proses kegiatan belajar mengajar yang akan berpengaruh pada motivasi
siswa dan hasil belajar siswa. Selanjutnya, setelah adanya pada kelas eksperimen
dengan menggunakan model blended learning, data menunjukkan bahwa nilai kelas
eksperimen yang sudah diberi perlakuan menggunakan metode pembelajaran
model blended learning adalah sebesar 96,17 dengan standar deviasi 11,08. Hal ini
menunjukkan bahwa adanya perbedaan antara hasil motivasi belajar sebelum
pembelajaran (pretest) dan sesudah adanya pembelajaran (posttest) yaitu dengan
selisih 9,07. Sedangkan, untuk rata- rata hasil belajar peserta didik untuk nilai kelas
eksperimen yang sudah diberi perlakuan menggunakan model blended learning
adalah sebesar 88,83 dengan standar deviasi 8,58. Hal ini menunjukkan bahwa
adanya perbedaan antara hasil belajar sebelum pembelajaran (pretest) dan sesudah
adanya pembelajaran (posttest) yaitu dengan selisih 16,67. (Puspitasari, Hayati, and
Purwaningsih 2022)
JURNAL 3
Judul Peningkatan Motivasi Belajar Melalui Media Audiovisual Berbantuan Power Point
Pada Peserta Didik Di Sekolah Dasar.
Permasalahan Rendahnya motivasi belajar IPS
Metode Pembelajaran melalui media audiovisual berbantuan power point
Pembahasan Proses pembelajaraan saat ini dilaksanakan dengan dalam jaringan (daring) hal ini
disebabkan di Indonesia sedang mengalami situasi pandemi Covid-19. Pandemi
covid yang ada saat ini mengakibatkan terganggunya proses pembelajaran tatap
muka di sekolah. Proses kegiatan belajar mengajar di sekolah menjadi pembelajaran
jarak jauh. Pembelajaran jarak jauh sat ini menimbulkan beberapa kekurangan salah
satunya membuat peserta didik kurang berminat dan tertarik dalam pembelajaran.
Peserta didik bosan mengikuti pembelajaran dan terlambat dalam mengumpulkan
tugas. Fakta tersebut menerangkan tanda-tanda tentang motivasi belajar yang masih

rendah pada peserta didik. Sehingga guru harus menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan dengan membuat media pembelajaran untuk membantu proses
belajar mengajar agar peserta didik tetap berkonsentrasi dalam mencapai tujuan
belajar. Media belajar dianggap sebagai salah satu solusi yang dapat membantu guru
dalam menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan dan tidak
membosaankan untuk peserta didik selama pembelajaran daring. Media
pembelajaran yang digunakan yaitu media audiovisual berbantuan power point.
Peneliti menggunakan indikator optimis, minat, hasrat dan keinginan berhasil, tekun
dalam menghadapi tugas dan kegiatan menarik dalam belajar untuk meningkatkan
motivasi belajar peserta didik kelas IV. Hasil proses pembelajaran pada siklus I
bahwa media audiovisual berbantuan power point mampu meningkatkan motivasi
belajar peserta didik dengan persentase ratarata dari kelima indikator sebesar 68%.
Oleh karena itu, dilakukan perbaikan tindakan pada siklus II. Pada pelaksanaan
tindakan di siklus II diperoleh data motivasi belajar dengan persentase rata-rata dari
kelima indikator sebesar 82%. Motivasi belajar IPS peserta didik kelas IV SD
Negeri Wonobodro 01 dapat ditingkatkan dengan mengunakan media audiovisual
berbantuan power point. Media audiovisual merupakan gabungan antara audio dan
visual. (Widhayanti and Abduh 2021)
JURNAL 4
Judul Upaya meningkatkan motivasi intrinsik siswa ips sekolah dasar dengan media
pembelajaran danger spin.
Permasalahan - Kurang tertariknya siswa untuk belajar IPS dikarenakan bosan
- Belum adanya kesadaran untuk belajar sungguh-sungguh dibuktikan dengan selalu
bercanda diwaktu yang tidak tepat
- Kurang konsentrasi dalam mengikuti proses pembelajaran kemudian masih
melibatkan peran guru secara berlebihan dalam menyelesaikan tugas pribadi maupun
untuk kegiatan positif lainnya dibuktikan dengan perlunya perintah dari guru baru
segera dikerjakan.
Metode Metode penelitian tindakan kelas (PTK) Model Kemmis dan Mc Tanggart
Pembahasan Pembelajaran IPS yang dominan berisi materi bacaan bisa dikemas dengan cara yang
menarik salah satunya melalui media pembelajaran untuk menghindari berbagai kendala
dalam pelaksanaannya khususnya mengatasi mindset siswa belajar IPS. Pernyataan
tersebut selaras dengan pendapat Zamroni bahwa ada faktor yang mempunyai peran
dalam persepsi individu terhadap IPS yaitu kepercayaan diri, motivasi dan adanya
pengakuan mengenai urgensi materi pelajaran (Setyowati & Fimansyah, 2018).
Pandangan siswa ketika guru atau peneliti memperkenalkan media Danger Spin ini
adalah muncul penasaran sekaligus kecemasan tersendiri dari siswa khawatir akan
diadakan tes, namun setelah dijelaskan bahwa media tersebut akan digunakan sebagai
alat bantu penyampaian pesan dari materi yang diajarkan melalui hal tersebut siswa
merasa tenang dan semangat untuk mengikuti aturan bermain Danger Spin serta dapat
menjalankan proses yang sudah direncankan dengan efektif dan efisien. Pelaksanaan
pembelajaran materi ASEAN mata pelajaran IPS menggunakan media Danger Spin awal
mula siswa belum terlihat kemandirian maupun inisiatif dalam mencoba bermain karena
merasa takut salah dan malu ketika ditertawakan oleh teman-temannya, berangkat dari
kondisi tersebut guru mencoba memberikan. pengarahan, penguatan juga motivasi untuk
membangkitkan kemauannya dan mengurangi ketakutan akan kesalahan dalam belajar
karena untuk mencapai keberhasilan perlu proses nyata yang harus dilewati oleh siswa
untuk kemudian sedikit demi sedikit ditanamkan menjadi pola perilaku belajar yang
positif. Hal tersebut dilakukan untuk meluruskan persepsi siswa akan media baru yang
akan dilakukan selama proses pembelajaran sebagaimana melihat dari peranan media
pembelajaran yaitu sebagai alat untuk membangun minat serta keinginan untuk belajar
(Tafonao, 2018). Media dibuat untuk mempermudah proses belajar dan membantu
menjalin komunikasi atau kedekatan antara guru dan siswa supaya proses belajar tidak
terasa canggung dan bosan namun ketika media Danger Spin mulai digunakan memang
ada sedikit kendala yakni siswa mulai gaduh dan belum terkendali namun hal tersebut
diantisipasi dengan pemberlakukan aturan dari media yaitu menerapkan beberapa stiker
salah satunya stiker emoji sedih yang seharusnya dihindari untuk didapatkan, dengan
adanya konsekuensi yang diberlakukan siswa menjadi tertantang dan berusaha untuk
melakukan yang terbaik dalam belajar. Motivasi merupakan landasan bagi terwujudnya
pribadi yang lebih baik khususnya dalam proses belajar. (Nurbudiyanti, Rizqia Amalia,
and Azwar Uswatun 2022)
JURNAL 5
Judul Pengaruh Media Pembelajaran Wordwall terhadap Motivasi Belajar IPS Kelas IV
Permasalahan Guru kurang optimal dalam manfaatkan teknologi pembelajaran yang kreatif dan
inovasi dalam menyelesaikan latihan soal pada pandemi sekarang ini.
Metode Media pembelajaran wordwall didalam pembelajaran menggunakan quasi
eksperimen .
Pembahasan Berdasarkan pendapat guru kelas IV SDN Pisangan Baru 09 khushusnya pada saat
kegiatan belajar berlangsung guru belum pernah memakai media wordwall. Kondisi
kegiatan proses belajar berbeda ketika guru menggunakan media wordwall. Siswa
sangat senang, serta antusias dalam menikmati template yang ada pada media
wordwall kondisi seperti ini mempengaruhi terhadap motivasi pada siswa dalam
kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, selaras dengan karakteristik motivasi
belajar siswa seperti (1) ketekunan dalam belajar (2) ulet dalam mengahadapi
kesulitan (3) minat dan ketajaman perhatian dalam pembelajaran (4) berprestasi
dalam belajar (5) mandiri dalam belajar (Lestari dkk) . Motivasi belajar memiliki
peran penting dalam proses belajar sebab motivasi belajar menentukan tingkat
keberhasilan didalam kegiatan belajar dalam bentuk penguatan maupun tujuan
belajar (Mujianto, 2019). Dari ulasan dari penelitian yang telah dilakukan bahwa
media pembelajaran wordwall terhadap motivasi belajar IPS SDN Pisangan Baru 09
ada pengaruhnya. Pembelajaran tatap muka terbatas tidak menggangu jalannya
kegiatan belajar pada guru untuk dapat melakukan inovasi baru didalam kegiatan
pembelajaran seperti media wordwall ini. media wordwall yang didalamnya
terdapat tamplate yang berisikan tentang video game. hal ini dapat mengubah
pandangan bahwa video game tidak hanya untuk bermain saja, namun bisa
dijadikan bahan ajar yang membuat siswa termotivasi dalam mengikuti
pembelajaran. Bagi calon peneliti selanjutnya yang minat ingin melanjutkan
penelitian ini menggunakan media pembelajaran wordwall diamati kesukaran yang
ada untuk diatasi agar lebih sempurna.(Permana and Kasriman 2022)
Wonobodro 01 dapat ditingkatkan dengan mengunakan media audiovisual
berbantuan power point. Media audiovisual merupakan gabungan antara audio dan
visual. (Widhayanti and Abduh 2021)
JURNAL 6
Judul Pengaruh permainan tradisional terhadap motivasi belajar siswa pada pembelajaran
IPS .
Permasalaha Siswa merasa kurang mengenal kebudayaan sekitar dan telah jarang
n memainkan permainan tradisional. Siswa lebih tertarik dengan permainan yang
terdapat di handphone atau bermain game PS.

Metode Metode penelitian kuantitatif dalam bentuk quasy experiment design


(eksperimen semu). Desain yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
pretest-posttest control group design

Pembahasan Penelitian ini dilakukan dengan membandingkan pengaruh pembelajaran berbasis


permainan tradisional dan pembelajaran ekspositori terhadap motivasi belajar siswa.
Kekuatan dalam penelitian ini terdapat pada proses kegiatan pembelajaran yang
dilakukan oleh siswa. Kegiatan bermain engklek membuat siswa lebih berinteraksi
dalam pembelajaran secara aktif, bersemangat, kreatif dalam mengatur startegi
permainan dan antusias dalam mengikuti kegiatan tersebut. Kegiatan pembelajaran
berbasisi permainan tradisional ini memberikan pengalaman baru kepada siswa
dalam belajar namun dalam kegiatan permainan yang mereka ketahui. Hal ini sesuai
dengan teori pembelajaran yang disampaikan Vygotsky (Trianto, 2010: 35)
pembelajaran terjadi apabila anak bekerja atau belajar menangani tugas-tugas yang
belum dipelajari namun tugastugas tersebut masih dalam jangkauan kemampuannya.
Pembelajaran dilanjutkan dengan membagi siswa ke dalam beberapa kelompok.
Kondisi proses pembelajaran berbasis permainan tradisional engklek menunjukan
motivasi belajar siswa yang tinggi dalam mengikuti pembelajaran tersebut. Hal yang
menarik pada pembelajaran ini adalah semua kelompok dapat menjawab pertanyaan
jika kelompok yang sedang bermain tidak dapat menjawab. Kondisi proses
pembelajaran berbasis permainan tradisional engklek menunjukan motivasi belajar
siswa yang tinggi dalam mengikuti pembelajaran tersebut. Hal yang menarik pada
pembelajaran ini adalah semua kelompok dapat menjawab pertanyaan jika kelompok
yang sedang bermain tidak dapat menjawab. Berdasarkan hasil penelitian yang telah
diuraikan, dapat disimpulkan bahwa; terdapat pengaruh pembelajaran berbasis
permainan tradisional terhadap motivasi belajar siswa; dan terdapat perbedaan rata-
rata motivasi belajar siswa tingkat sangat tinggi, tinggi, dan cukup pada kelas
eksperimen, peningkatan yang paling signifikan berada pada kelompok sangat tinggi.
(Nugraha and Manggalastawa 2021)
JURNAL 7
Judul Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Tematik Berbantuan
Permainan Edukatif di Sekolah Dasar.
Permasalahan - Siswa yang terlihat bosan, sering keluar masuk pada jam pembelajaran
- Siswa yang mendapat nilai di bawah kriteria belajar minimum yang telah
ditentukan oleh satuan pendidikan tersebut
- Pemilihan materi ajar kurang sesuai dengan lingkungan yang tersedia,
- Tidak ada mata pelajaran yang dapat memenuhi kriteria belajar minimum yang
sudah ditentukan oleh satuan pendidikan tersebut
Metode Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan
kuantitatif sesuai dengan penelitian tindakan kelas.
Pembahasan Berdasarkan wawancara dan observasi yang dilakukan sebelum melaksanakan penelitian,
terlihat bahwa motivasi dan hasil belajar di UPT SDN 03 Simpang rendah. Dibuktikan
dengan siswa yang terlihat bosan, sering keluar masuk pada jam pembelajaran. Selain itu
juga dibuktikan bahwa banyak diantara siswa yang mendapat nilai di bawah kriteria belajar
minimum yang telah ditentukan oleh satuan pendidikan tersebut. Setelah siklus 1
pertemuan 1 dilaksanakan, maka pembelajaran terasa lebih menyenangkan. Hal ini
dibuktikan hanya beberapa orang saja di antara siswa yang keluar masuk kelas selama
pembelajaran, selain itu sebagian besar siswa berpartisipasi melaksanakan pembelajaran
berbantuan permainan edukatif. Selain itu berdasarkan hasil dari angket motivasi yang
disebarkan peneliti kepada siswa, didapatkan kriteria baik dengan rata- rata persentase
sebesar 81,5% yang berarti siswa menjadi termotivasi dalam pembelajaran tematik
berbantuan permainan edukatif. Hasil penelitian siklus 1 pertemuan 1 diperoleh
pembelajaran tematik berbantukan permainan edukatif belum terlaksana sesuai dengan
yang diharapkan, karena pelaksanaan belum sesuai dengan pelaksanaan. Pengorganisasian
cakupan materi kurang luas dan alokasi waktu kurang sesuai, pemilihan sumber/media
pembelajaran kurang sesuai dengan lingkungan siswa, berdasarkan pendapat (Fip &
Negeri, 2014) Pemanfaatan lingkungan sebagai media pembelajaran dapat meningkatkan
hasil belajar siswa. Selanjutnya langkah pembelajaran kurang sesuai dengan alokasi waktu
yang telah ditentukan dan kurang jelas, dan soal tidak disertai pedoman penskoran yang
lengkap. Pemilihan materi ajar kurang sesuai dengan lingkungan yang tersedia, sebaiknya
pada pertemuan selanjutnya materi ajar harus disesuaikan dengan lingkungan siswa.
Perencanaan pembelajaran pada siklus I pertemuan 1 belum terlalu maksimal atau tidak
sesuai dengan perencanaan pembelajaran seharusnya, sehingga kemampuan siswa dalam
pembelajaran tersebut juga belum tercapai secara optimal sehingga penelitian dilanjutkan
pada siklus 1 pertemuan 2. Pada siklus 1 pertemuan 2 ditemukan bahwa terjadi
peningkatan motivasi dan hasil pembelajaran, hal ini dibuktikan semua siswa antusias
dalam melaksanakan pembelajaran tematik berbantuan permainan edukatif, hal ini juga
terlihat dari hasil angket motivasi yang disebarkan kepada siswa meningkat dibanding hasil
angket motivasi siklus 1 pertemuan 1. (Sari et al. 2021)
JURNAL 8
Judul Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Melalui Media Audio Visual Berbasis
Aplikasi Zoom Pada Pembelajaran IPS di Kelas IV Sekolah Dasar
Permasalahan Rendahnya motivasi belajar IPS cenderung disebabkan oleh kurangnya kemampuan guru
dalam menciptakan proses pembelajaran yang menarik bagi siswa, sehingga siswa lebih
cepat bosan saat proses pembelajaran
Metode Penggunakan media pembelajaran yang interaktif.
Pembahasan Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan belajar siswa yakni dengan
menggunakan media pembelajaran yang interaktif. Adapun tujuan dari penelitian ini yakni
untuk mengetahui efektifitas aplikasi pembelajaran audio visual berbasis aplikasi zoom
pada pembelajaran IPS siswa kelas IV SD. Penelitian merupakan penelitian tindakan kelas
yang dilaksanakan dalam 3 siklus penelitian, dimana pada tiap-tiap siklus penelitian
terdapat 4 tahapan yang terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan,
pengamatan, dan refleksi. Subjek yang terlibat dalam penelitian yakni siswa kelas IV SD
yang berjumlah 32 orang siswa. Pengumpulan data dalam penelitian dilakukan dengan
metode test dengan instrumen berupa instrument berupa Lembar Pengamatan Aktivitas
Guru, Instrumen Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa, dan tes hasil belajar IPS. Data yang
diperoleh kemudian dengan menggunakan analisis statistik deskriptif dengan
menggunakan rumus persentase. Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa hasil
belajar siswa dalam kelas sebelum diterapkan media pembelajaran Audio Visual Berbasis
Aplikasi Zoom dengan materi Sumber Daya Alam rata – rata siswa memperoleh persentase
ketuntasan belajar sebesar 43,00%. Setelah diberikan tindakan I mengalami peningkatan
persentase ketuntasan belajar sebesar 68,00% pada siklus I. Begitu pula pada siklus II
mengalami peningkatan dengan persentase ketuntasan belajar sebesar 71,00%. Dari
analisis di atas dapat disimpulkan bahwa penerapan media Audio Visual Berbais Aplikasi
Zoom dengan materi sumber daya alam secara signifikan mampu meningkatkan motivasi
belajar serta hasil belajar siswa kelas IV SD. (Lestari, Untari, and Fajriyah 2022)
JURNAL 9
Judul
Penggunaan Media Power Point untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPS Siswa di
Kelas V SDN 118275 Sialang Pamoran II Kecamatan Silangkitang.
Latar Belakang
Berdasarkan hasil refleksi, observasi dan wawancara dengan siswa diketahui bahwa para siswa
memiliki nilai ulangan harian yang tidak mencapai nilai KKM yang telah ditentukan. Pada
Kompetensi Dasar (KD) mendeskripsikan kenampakan alam dan keadaan sosial negara-negara
tetangga, diperoleh hasil siswa yang memiliki nilai ketuntasan minimal sebanyak 9 dari 28
keseluruhan siswa atau sekitar 32 % . Masalah yang muncul adalah siswa tidak bisa melihat kondisi
riil yang terdapat pada materi sehingga sulit bagi mereka untuk menerima materi pelajaran ; dari hasil
wawancara dengan siswa juga diketahui bahwa siswa merasa jenuh dengan pembelajaran yang dirasa
monoton; guru juga masih melakukan pembelajaran dengan teks book oriented ; media pembelajaran
yang dipakai juga masih tergolong konvensional dan kurang menarik minat siswa ; saat proses
pembelajaran siswa kurang tertarik untuk menerima materi. Dari indikator masalah di atas berujung
pada hasil evaluasi yang kurang memuaskan.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian Tindakan kelas yang menggunakan pendekatan
penelitian deskriptif kualitatif. Dilakukan melalui dua siklus dan setiap siklus terdiri dari
perencanaan, pelaksanaan dan pengamatan, refleksi.
Hasil dan Pembahasan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase pelaksanaan pembelajaran pada aktivitas guru pada
siklus I memperoleh 69 % dan siklus II memperoleh 88 %. Pada aktivitas siswa juga mengalami
peningkatan dari 75% di siklus I dan 93% di siklus II. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
penerapan pembelajaran dengan menggunakan media power point dapat meningkatkan hasil belajar
IPS siswa kelas VI SDN 118275 Sialang Pamoran II Silangkitang.
JURNAL 10
Judul : Penerapan Model Discovery Learning Berbantuan Media Power Point Meningkatkan
Hasil Belajar IPS Siswa SD
Penulis : Ni Wyn Nonik Asriningsih1*, I Wyn Sujana2, I Gst Ayu Putu Sri Darmawati3
Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, Indonesia
Sumber : https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/MI/article/view/36202/19627
Latar belakang: Berdasarkan pengamatan yang telah dilaksanakan dalam proses pembelajaran IPS,
guru belum optimal dalam mengintegrasikan teknologi dalam menginovasikan media pembelajaran.
Pada proses pembelajaran hanya menggunakan buku tanpa adanya media yang bisa menarik perhatian
siswa dalam pembelajaran di kelas. Siswa masih takut-takutmenyampaikan pendapatnya, baik
dalam bertanya maupun menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru
Metode penelitian penelitian yang dilaksanakan adalah termasuk jenis penelitian tindakan kelas.
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IVB di SD Negeri 21 Pemecutan tahun ajaran
2020/2021yang berjumlah 44 orang, yang terdiri dari 18 siswa perempuan dan 26 siswa laki-laki.
Hasil penelitian: Hasil penelitianmenunjukkan adanya peningkatan hasil belajar IPS pada siswa
kelas IV B. Hal ini terlihat hasil belajar siswa prasiklus dengan nilai rata-rata 69,25 dan ketuntasan
belajar 54,55% pada kategori rendah. Hasil belajar pada siklus I Nilai rata-rata 74,11dan ketuntasan
belajar 68,18 % dengan kategori cukup. Pada siklus II rata-rata sebesar 81,77 dan ketuntasan belajar
81,80% dengan kategori tinggi. Dapat disimpulkan bahwapenerapan model discovery learning
berbantuan media powerpointdapat meningkatkan hasil belajar siswakelas IVB
Daftar Pustaka

Andriyani, Nur Emilia, Deka Setiawan, and Erik Aditia Ismaya. 2021.
“Elementary School Students’ Learning Motivation in Gemiring Lor
Village during Online Learning.” EduBasic Journal : Jurnal Pendidikan
Dasar 3 (1): 1– 10.
https://ejournal.upi.edu/index.php/edubasic/article/view/29532.

Fimala, Y & Miaz, Y. 2020. “Hubungan Motivasi Belajar Dengan Hasil Belajar Siswa Di
Sekolah Dasar.” E-Journal 8(3) (2): 1–10.

Hardiansyah, Framz, and Muhammad Misbahudholam AR. 2022. “Enhancing Students’


Learning Motivation through Changing Seats in Primary School.” Mimbar
Sekolah Dasar 9 (1): 253–68. https://doi.org/10.53400/mimbar-sd.v9i1.43002.

Lestari, Sri, Mei Fita Asri Untari, and Khusnul Fajriyah. 2022. “Peningkatan Motivasi
Dan Hasil Belajar Siswa Melalui Media Audio Visual Berbasis Aplikasi Zoom
Pada
Pembelajaran IPS Di Kelas IV Sekolah Dasar.” Jurnal Penelitian Dan
Pengembangan Pendidikan 6 (1): 56–63.
https://doi.org/10.23887/jppp.v6i1.33343.

Nugraha, Yoga Awalludin, and Manggalastawa Manggalastawa. 2021. “Pengaruh Permainan


Tradisional Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada
Pembelajaran Ips Sd.” Jurnal Review Pendidikan Dasar : Jurnal Kajian
Pendidikan Dan Hasil Penelitian 7 (1): 31–37.
https://doi.org/10.26740/jrpd.v7n1.p31-37.

Nurbudiyanti, Winda, Arsyi Rizqia Amalia, and Din Azwar Uswatun. 2022. “Upaya
Meningkatkan Motivasi Intrinsik Siswa Ips Sekolah Dasar Dengan Media
Pembelajaran Danger Spin” 7: 232– 44.

Permana, Septariawan Prasetya, and Kasriman Kasriman. 2022. “Pengaruh Media


Pembelajaran Wordwall Terhadap Motivasi Belajar IPS Kelas IV.” Jurnal
Basicedu 6 (5): 7831–39. https://doi.org/10.31004/basicedu.v6i5.3616.

Puspitasari, Siska, Kulsum Nur Hayati, and Ary Purwaningsih. 2022. “Efektivitas
Penggunaan Model Blended Learning Terhadap Motivasi Belajar Dan Hasil
Belajar IPS.” Jurnal Basicedu 6 (1): 1252–62.
https://doi.org/10.31004/basicedu.v6i1.2186.

Sari, Riva Komala, Mudjiran Mudjiran, Yanti Fitria, and Irsyad Irsyad. 2021.
“Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Tematik
Berbantuan Permainan Edukatif Di Sekolah Dasar.” Jurnal Basicedu 5 (6):
5593– 5600. https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i6.1735.

Widhayanti, Andina, and Muhammad Abduh. 2021. “Peningkatan Motivasi Belajar


Melalui Media Audiovisual Berbantuan Power Point Pada Peserta Didik Di
Sekolah Dasar.” Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan 3 (4): 1587–93.
https://doi.org/10.31004/edukatif.v3i4.627.

Anda mungkin juga menyukai