OLEH:
Mutiara Aristawidia
(2282200027)
LABORATORIUM KIMIA
2020
PRAKTIKUM 2
STRUKTUR ATOM
A. Tujuan
1. Memahami latar belakang dibuatnya tabel periodik unsur
2. Memahami kesamaan sifat dalam satu golongan
B. Teori Dasar
Menurut Sujana, dkk (2008) unsur adalah zat yang tidak dapat diuraikan menjadi zat lain
yang lebih sederhana. Contohnya yaitu Hidrogen, oksigen, nitrogen, alumunium, karbon dan
lainnya. Istilah atom pertama kali dikemukakan oleh filsuf Yunani bernama Demokritus
dengan istilah “atomos” yang artinya tidak dapat dibagi. Atom adalah bagian dari
partikel unsur.
Sistem periodik unsur (SPU) dan strutur atom merupakan materi yang mencakup
pembahasan materi yang ukurannya terlalu kecil. Sistem periodik merupakan
tabelterpenting dalam kimia dan memegang perankunci dalam perkembangan sains
material (Saito,1996). Sistem periodik unsur merupakan susunan unsur – unsur yang
didasarkan pada kenaikkan nomor atom dan kemiripan pada sifat yang dimiliki oleh masing –
masing unsur tersebut. Henry G. Moseley berhasil menemukan Sistem Periodik Unsur (SPU)
Modern. SPU Modern ini didasarkan pada kenaikkan atom serta kemiripan sifatnya. Ada 2
buah lajur dalam SPU Modern. Laju pertama merupakan lajur mendatar yang disebut dengan
periode. Laju kedua merupakan laju tegak yang disebut dengan golongan. Berikut adalah
Gambar Tabel Periodik Unsur – Unsur:
Dalam table periodic unsur terdapat dua golongan unsur, yaitu golongan A dan golongan B.
Golongan yang diberi tanda huruf A (Golongan IA – VIIIA) menunjukan di dalam ilmu kimia
disebut juga sebagai unsur – unsur golongan utama. Unsur – unsur ini meliputi unsur golongan
1A, IIA, IIIA, IVA, VA, VIA, VIIA dan VIIIA.
Di sisi lain, label dengan huruf B (Golongan IB – VIIIB) disebut dengan elemen transisi.
Alasan dibuatnya golongan A dan B adalah karena adanya persamaan sifat antara unsur – unsur
tersebut.
Semua logam Alkali tergolong logam yang lunak dan dapat diiris dengan pisau serta ringan
(massa jenis li, Na, dan K kurang dari 1 g/cm3). Logam Alkali memiliki satu elektron valensi
yang mudah lepas, sehingga merupakan kelompok logam yang paling reaktif, dapat terbakar di
udara, dan bereaksi hebat dengan air.
Unsur-unsur golongan IIA disebut logam alkali tanah. Logam alkali tanah juga tergolong
logam aktif, tetapi kereaktifannya kurang dibandingkan dengan logam alkali seperiode, dan
hanya akan terbakar di udara bila dipanaskan.
3. Golongan VIIA (Halogen)
Unsur-unsur golongan VIIA merupakan kelompok unsur nonlogam yang sangat reaktif.
Hal itu berkaitan dengan elektron valensinya yang berjumlah 7, sehingga hanya memerlukan
tambahan 1 elektron untuk mencapai konfigurasi stabil seperti gas mulia. Semua unsur
halogen bereaksi dengan tipe yang sama, walaupun kereaktifannya berbeda
Unsur-unsur golongan VIIIA, yaitu helium, Neon, Argon, Kripton, Xenon, dan Radon,
disebut gas mulia karena semuanya berupa gas yang sangat stabil, sangat sukar bereaksi
dengan unsur lain. Tidak ditemukan satu pun senyawa alami dari unsur-unsur tersebut. Unsur
gas mulia terdapat di alam sebagai gas monoatomic (atom-atomnya berdiri sendiri). Menurut
para ahli, hal itu disebabkan kulit terluarnya yang sudah terisi penuh. Kulit terluar yang terisi
penuh menjadikan unsur tidak reaktif.
Istilah fasa sering diidentikkan dengan wujud atau keadaan suatu materi. Namun fasa
berbeda dengan wujud. Fasa adalah sejumlah zat yang homogen baik secara kimia maupun
fisika, atau dapat juga dikatakan bahwa sebuah sistem yang homogen adalah suatu fasa.
Secara umum telah dikenal tiga kelompok fasa yaitu; fasa gas, fasa cair, dan fasa padat.
Hubungan antara ketiga fasa untuk zat tunggal disajikan oleh diagram fasa. Diagram fasa
adalah diagram yang menggambarkan perubahan bentuk suatu zat pada berbagai keadaan
tekanan dan suhu. Diagram fasa atau diagram P-T adalah diagram yang menyatakan
hubungan antara suhu dan tekanan dengan fase zat. Setiap zat cair pada suhu tertentu
mempunyai tekanan uap jenuh tertentu. Zat cair akan mendidih dalam keadaan terbuka jika
tekanan uap jenuhnya sama dengan tekanan atmosfer. Pada saat udara mempunyai tekanan 1
atm, air akan mendidih pada suhu 100C.
Fasa dapat membetuk molekul-molekul air secara perlahan. Molekul ini dapat menguap ke
udara. Ketika air menguap dari air garam, atom-atom garam saling mendekat satu sama lain,
membentuk kristal-kristal berbentuk kubus. Ketika air menghilang karena menguap, maka
yang tersisa adalah kristal-kristal garam.
C. Alat dan Bahan
Alat: toples, sendok, paku, seutas tali pendek, pensil
Bahan: garam, air panas
D. Prosedur
1. Mengisi toples dengan air panas
2. Memasukkan satu sendok garam ke dalam toples sambil diaduk sampai garam tidak dapat
lagi dilarutkan
3. Mengikat paku pada salah satu ujung tali
4. Mengikat ujung lainnya kepada pensil
5. Letakkan pensil di ujung toples dan gantung paku di dalam air garam, tetapi jangan
sampai menyentuh alas toples.
6. Letakkan toples di tempat hangat
F. Pembahasan
Pada Percobaan praktiukum kimia dasar mengenai struktur atom, dilakukan percobaan
dengan menaruh paku ke dalam cairan panas yang telah diberikan air garam. Setelah garam
diberikan pada gelas lalu diaduk dengan sendok, kemudian ditaruh paku. Hasil yang terjadi
ialah butiran halus garam tersebut mengintari dan mengellingi paku, setelah beberapa menit
muncul sedikit endapan garam di bawah paku.
Dengan menambahkan garam pada air panas dapat menaikkan suhu air karena
dengan menambahkan 230 gram garam meja untuk satu liter air hanya untuk menaikkan titik
didih oleh 2 ° C. Artinya 58 gram per setengah derajat Celcius untuk setiap liter atau
kilogram air. garam menurunkan kapasitas panas dari air. Kapasitas panas adalah jumlah
energi yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu air dengan 1 ° C. Kemudian paku sendiri
tersusun dari (Fe) atau besi yang merupakan penghantar panas yang cepat, sehingga terjadi
perubahan fasa pada garam yang belum sempurna larut di air, kemudia garam tersbut akan
mendekat dan merapatkan molekulnya sehingga terbentuk endapan garam tepat dibawah
paku.
G. Pertanyaan dan Jawaban
1. Apa yang terjadi pada paku?
Jawaban : Pada paku yang ditaruh ke dalam larutan garam terjadi gelembung-gelembung
kecil pada permukaan paku dan juga adanya endapan garam di bawah paku.
2. Apa terjadi pada larutan garam toples?
Jawab : garam mulai muncul dan mengintari sekitar toples serta mengendap dibawah
paku.
3. Mengapa hal tersebut dapat terjadi?
Jawaban : Paku sendiri terbuat dari Logam yang dapat menaikkan suhu pada larutan
garam. Dan menjadikan larutan tersebut semakin cepat menguap. Lalu garam yang
akibat adukan sendok dan juga adanya penguapan larutan garam yang terjadi, maka
garam pun akan mulai terbentuk dan menghasilkan endapan dibawah dasar toples.
H. Kesimpulan
Setelah melakukan uji coba praktikum struktur atom dengan menggunakan media paku dan
air panas yang diberikan garam, kita jadi lebih tahu mengenai sifat dan karakteristik suatu
unsur serta perubahan yang mucul pada kondisi suhu tertentu yang akan menghasilkan
perubahan fasa pada garam.
I. Daftar Pustaka
Aria Hendriyana dan dkk. 2013. Pengembangan Software pembelajaran mandiri (SPM)
materi system periodic unsur dan struktur atom.
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jise/article/view/1291/1252 (diakses pada 10
November 2020)
J. Lampiran