Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH TENTANG ILMU KIMIA

DOSEN PENGAMPU :

DISUSUN OLEH :
1.

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2023
i
ABSTRAK

Silabus perkuliahan kimia untuk semester ini dimulai dengan materi mengenai
pengertian ilmu kimia, yang mencakup berbagai pembahasan. Makalah ini
bertujuan untuk memenuhi tugas matakuliah kimia dan memberikan wawasan
mengenai pengertian ilmu kimia. Sifat pembahasan makalah yaitu pembahasan
kuantitatif dan jenis data berupa data sekunder, metode pengumpulan data
dilakukan dengan metode dokumentasi, dengan menghimpun dan menganalisis
dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik. Hasil
makalah menunjukkan bahwa pengertian ilmu kimia sangatlah luas, sehingga
perlu adanya kajian yang mendalam.

I
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. karena atas rahmat, karunia
serta kasih sayang-Nya kami dapat menyelesaikan makalah mengenai Ilmu Kimia
dengan sebaik mungkin. Sholawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi
terakhir, penutup para Nabi sekaligus satu-satunya uswatun hasanah kita, Nabi
Muhammad SAW. tidak lupa pula saya ucapkan terima kasih kepada Ibu
Dr.Ir.Yuliaty Shafan Nur.,M.S.i. selaku dosen mata kuliah Kimia.
Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari masih banyak terdapat
kesalahan dan kekeliruan, baik yang berkenaan dengan materi pembahasan
maupun dengan teknik pengetikan, walaupun demikian, inilah usaha maksimal
kami selaku para penulis.
Semoga dalam makalah ini para pembaca dapat menambah wawasan ilmu
pengetahuan dan diharapkan kritik yang membangun dari para pembaca guna
memperbaiki kesalahan sebagaimana mestinya.

Padang, 8 September 2023

Penulis

DAFTAR ISI
ABSTRAK................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL...................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................v
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah...............................................................................1
BAB 2 PEMBAHASAN.........................................................................................3
2.1 Ilmu Kimia...................................................................................................3
2.2 Unsur Kimia.................................................................................................6
2.3 Senyawa.....................................................................................................
2.4 Campuran dan Larutan...............................................................................
2.5 Hukum-Hukum Dasar Kimia.....................................................................
BAB 3 PENUTUP..................................................................................................
3.1 Kesimpulan................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.3 Contoh Senyawa Alkana………………………………………


Gambar 2.3 4 contoh penulisan pentana……………………………………
Gambar 2.3 Klasifikasi senyawa anorganik………………………………..
Gambar 2.4 Contoh Campuran Homogen (Campuran Gula dan Air)………
Gambar 2.4 Contoh Suspensi……………………………………………….
Gambar 2.4 Perbedaan Larutan (Homogen)………………………………….
DAFTAR TABEL

Tabel 2.4 Campuran Homogen dalam Bentuk Padat………………………


Tabel 2.4 Campuran Homogen dalam Bentuk Cairan………………………
Tabel 2.4 Contoh-Contoh Larutan…………………………………………..
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah


Masalah Ilmu kimia memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat karena
manusia setiap hari tidak lepas dari zat-zat kimia. Ilmu kimia yang mempelajari gejala
khusus yang terjadi pada zat dan segala sesuatu yang berhubungan dengan zat yaitu
komposisi, struktur dan sifat, transformasi, dinamika dan energetika zat. Ilmu kimia
mempelajari tentang teori, aturan-aturan, fakta, deskripsi dan peristilahan kimia
(Depdiknas, 2006).
Materi yang disajikan dalam pembelajaran kimia sarat dengan konsep yang kompleks
dan sebagian abstrak, sehingga diperlukan pemahaman yang benar terhadap konsep
dasar yang membangun konsep tersebut. Banyak konsep kimia yang harus diserap dan
dipahami oleh peserta didik dalam waktu relatif singkat sehingga banyak peserta didik
yang menganggap ilmu kimia sebagai pelajaran yang sukar, akibatnya banyak
mahasiswa yang kurang berhasil dalam belajar kimia.
Materi unsur, senyawa, campuran, dan hukum kimia merupakan salah satu materi
kimia yang bersifat teoritis, sehingga untuk mempermudah penyampaiannya kepada
peserta didik diperlukan suatu perangkat pembelajaran yang dapat mengaplikasikan
materi tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Untuk pembelajaran berkualitas
diperlukan suatu perangkat pembelajaran yang dapat membantu peserta didik
memahami dan menguasai materi kimia dengan baik.
Dalam kaitannnya dengan perencanaan, pendidik dituntut untuk membuat persiapan
mengajar yang efektif dan efisien. Namun dalam kenyataannya, dengan berbagai
alasan, banyak pendidik yang mengambil jalan pintas dengan tidak membuat
persiapan ketika mau melakukan pembelajaran, sehingga pendidik mengajar tanpa
persiapan. Mengajar tanpa persiapan, di samping merugikan pendidik sebagai tenaga
profesional juga akan sangat mengganggu perkembangan peserta didik. Untuk
membuat perencanaan yang baik dan dapat menyelenggarakan proses pembelajaran
yang ideal, setiap pendidik harus mengetahui unsur-unsur perencanaan yang baik,
antara lain: mengidentifikasi kebutuhan peserta didik, tujuan pembelajaran yang
hendak dicapai, berbagai strategi dan skenario yang relevan digunakan untuk
mencapai tujuan, dan kriteria evaluasi (Hunt, dalam Abdul Majid, 2006: 94).

1
Seorang pendidik perlu mempersiapkan perangkat pembelajaran. Suhadi (2007 : 24)
mengemukakan bahwa ‘’perangkat pembelajaran adalah sejumlah bahan, alat, media,
petunjuk dan pedoman yang akan digunakan dalam proses pembelajaran’’.
Berdasarkan uraian tersebut dapat dikemukakan bahwa perangkat pembelajaran
adalah sekumpulan media atau sarana yang digunakan dalam proses pembelajaran di
kelas. Serangkaian perangkat pembelajaran yang berkualitas, perlu dikembangkan
melalui penelitian pengembangan. Adapun perangkat pembelajaran yang
dikembangkan dalam penelitian ini, meliputi : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP), handout, dan media pembelajaran dalam bentuk Microsoft PowerPoint.
Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk membuat perangkat pembelajaran yang
dapat dipergunakan oleh pendidik-pendidik Kimia dalam proses pembelajaran.

2
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 ILMU KIMIA

Ilmu kimia merupakan cabang ilmu yang mempelajari tentang struktur, sifat, dan
perubahan pada materi (Chang, 2010). Hakikat ilmu kimia terdiri dari dua bagian,
yaitu kimia sebagai produk dan kimia sebagai proses (BNSP, 2006). Kedua bagian
dari hakikat ilmu kimia tersebut saling berhubungan erat dan membentuk suatu
kesatuan, oleh karena itu dalam mempelajari ilmu kimia kedua bagian tersebut tidak
boleh dipisahkan. Ilmu kimia sebagai produk dan sebagai proses juga diajarkan pada
jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA). Mata pelajaran kimia di SMA mempelajari
segala sesuatu tentang zat yang meliputi komposisi, struktur, sifat, perubahan,
dinamika, dan energetika zat dalam tingkat ukuran molekuler yang melibatkan
keterampilan dan penalaran (BNSP, 2006). Selain itu pelajaran kimia pada tingkat
SMA juga diterapkan dalam tiga level representasi kimia, yang meliputi level
makroskopik, level submikroskopik, dan level simbolik.

Representasi makroskopik pada ilmu kimia merupakan level konkret yang mana pada
level ini siswa dapat mengamati fenomena yang terjadi secara langsung, baik melalui
percobaan atau fenomena yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Representasi
submikroskopik merupakan aspek yang menunjukkan karakteristik kimia yang
berkesan abstrak yang mana digunakan untuk menjelaskan fenomena makroskopik.
Aspek submikroskopik memberikan penjelasan dengan menggunakan gambaran
berupa atom, molekul, atau ion, sehingga fenomena yang terjadi tidak dapat diamati
secara langsung. Sedangkan aspek simbolik digunakan untuk merepresentasikan
fenomena makroskopik dengan menggunakan lambang atom, rumus molekul,
persamaan kimia, persamaan matematika, grafik, mekanisme reaksi, dan analogi-
analogi. (Chandrasegaran et al. 2007)

Ilmu kimia merupakan ilmu yang penting untuk dipelajari, namun di sekolah
pelajaran kimia dianggap sebagai pelajaran yang sulit dan membosankan oleh
sebagian besar siswa, hal ini sesuai dengan pernyataan Wiseman (dalam Pusparini,
2009) yang menyebutkan bahwa ilmu kimia merupakan salah satu pelajaran tersulit
3
bagi kebanyakan siswa menengah dan mahasiswa. Hal ini dikarenakan sebagian besar
konsep-konsep kimia bersifat abstrak dan kompleks sehingga membutuhkan
pemahaman yang mendalam untuk mempelajarinya. Kesulitan belajar kimia dapat
diartikan sebagai kesukaran siswa dalam menerima atau menyerap materi pelajaran
kimia.

2.2 UNSUR KIMIA


Menurut Sujana, dkk (2008) unsur adalah zat yang tidak dapat diuraikan menjadi zat
lain yang lebih sederhana.Contohnya yaitu Hidrogen, oksigen, nitrogen, alumunium,
karbon dan lainnya. Jenisunsuryang ada di alam ini ada 90 jenis unsur, Berkat
kemajuan ilmu pengetahuan, kini para ahli telah berhasil membuat beberapa unsur
baru.Saat ini telah dikenal 114 jenis unsur dan mungkin masih akan bertambah lagi.
Berdasarkan penemuannya unsur dikelompokan menjadi 2 yaitu:
1. Unsur alami
Unsur alami adalah unsur yang merupakan unsur murni yang didapat di kulit bumi.
Unsur alami sampai saat ini sudah ditemukan 90 unsur. Contoh unsur alami yang
sangat bermanfaat bagi kehidupan adalah oksigen, sedangkan unsur yang paling
banyak dialam adalah hidrogen.
2. Unsur buatan
Unsur buatan adalah unsur yang dibuat di dalam laboraterium yang biasanya berusia
pendek. Contoh unsur buatan adalah teknesium, kurium, berkelium dan masih banyak
lagi. Para peneliti membuat unsur buatan biasanya dengan cara partikel-partikel yang
digerakkan dengan kecepatan sangat tinggi sebelum ditabrakkan dengan unsur lain
untuk membentuk suatu unsur campuran.
Unsur juga dikelompokan berdasarkan sistem periodik unsur oleh ilmuan, agar
lebih mudah dibedakan berdasarkan sifatnya. Berikut pengelompokan unsur
berdasarkan sifatnya.
1. Unsur logam
Unsur logam adalah unsur yang memiliki sifat mengkilap dan umumnya merupakan
penghantar listrik dan penghantar panas yang baik. Unsur-unsur logam biasanya
berwujud padat kecuali raksa dan unsur logam juga mudah dibentuk.

4
2. Unsur Non-logam
Unsur non-logam adalah unsur yang tidak memiliki sifat seperti logam. Pada
umumnya, unsur non-logam berwujud gas dan padat pada suhu dan tekanan normal.
Contoh unsur non-logam yang berwujud gas adalah oksigen, nitrogen dan helium.
Contoh unsur non-logam yang berwujud padat adalah belerang, karbon dan fosfor.

3. Unsur semi-logam
Unsur semi-logam biasanya sering dikenal dengan nama metaloid.Metaloid adalah
unsur yang bersifat logam dan non logam. Unsur ini biasanya bersifat semikonduktor.

Sifat-Sifat Unsur Kimia


Sifat yang dimiliki unsur dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
1.Sifat atomik
Sifat atomik unsur meliputi energi ionisasi, afinitas elektron, konfigurasi elektron, jari
– jari atom, keelektronegatifan.
2.Sifat fisik
Sifat fisik suatu unsur meliputi bau, warna, kekerasan, kerapatan, titik leleh, titik
didih, daya hantar listrik dan daya hantar panas
3.Sifat kimia
Sifat kimia pada suatu unsur meliputi tingkat kereaktifan, sifat keasaman, dan daya
reduksi dan daya oksidasi.
Manfaat Unsur Kimia
Semua unsur kimia memiliki manfaatnya masing – masing namun kali ini Burhan
akan menjelaskan manfaat dari beberapa unsur kimia yaitu:
1.Unsur karbon (C)
Unsur ini merupakan komponen penyusun dasar dari semua senyawa atau bahan
organik. minyak bumi, batu bara, gas alam dan bahan bakar juga merupakan senyawa
yang disusun oleh atom karbon. Jika kamu pernah mendengar berlian murni, kamu
harus tahu bahwa atom karbon adalah satu – satunya komponen yang dimiliki oleh
berlian murni.
2.Unsur hidrogen (H)
Unsur hidrogen menyusun kurang lebih 90% dari atmosfer bumi sehingga merupakan
unsur yang melimpah di bumi. Unsur ini sering digunakan untuk bahan bakar baik gas
maupun cairan
5
3.Unsur aluminium (Al)
Aluminium merupakan jenis logam dengan bobot yang relatif ringan dan juga tahan
terhadap korosi dengan tekstur yang lunak. Hal ini kemudian menyebabkan unsur
aluminium banyak digunakan pada peralatan dapur, kaleng makanan dan suku cadang
otomotif
4.Unsur natrium (Na)
Logam natrium dapat kamu gunakan sebagai reduktor pada reaksi pemisahan silicon
dan boron, sebagai medium penghantar kalor atau panas (dalam fase cair), dan reaktan
pada reaksi pembentukan TEL (senyawa anti knock pada bensin). Sedangkan
senyawanya missal NaCl dapat digunakan sebagai bumbu masak, larutan infus, dan
pengawet makanan.

2.3 SENYAWA
Senyawa kimia adalah zat kimia murni yang terdiri dari dua atau beberapa unsur yang
dapat dipecah-pecah lagi menjadi unsur-unsur pembentuknya dengan reaksi kimia
tersebut. Analisis untuk menemukan unsur-unsur penyusun suatu senyawa yang biasa
disebut dengan analisis kualitatif, sedangkan jika analisis menemukan perbandingan
setiap jumlah unsur dalam senyawa disebut dengan analisis kuantitatif.

Ciri-Ciri Senyawa
Senyawa kimia mempunyai 4 ciri, diantaranya yaitu sebagai berikut.
 Terbentuk dari 2/ lebih unsur yang disusun secara reaksi kimia biasa.
 Memiliki perbandingan komposisi yg tetap.
 Kehilangan sifat zat asalnya jika sudah jadi senyawa.
 Bisa diuraikan secara kimia,tapi tidak secara fisika.

Sifat-Sifat Senyawa
 Senyawa bisa terbentuk melalui proses reaksi kimia
 Komponen penyusun yang ada pada senyawa memiliki suatu perbandingan
tertentu yang sifatnya tetap.
 Senyawa tidak dapat dipisahkan dengan komponen penyusunnya kembali dengan
melalui reaksi fisika.
 Senyawa dapat dikategorikan sebagai senyawa zat tunggal.

6
 Senyawa memiliki sifat-sifat tertentu yang berbeda dengan unsurunsur
pembentuknya.
1. Senyawa Organik
Senyawa Organik didefinisikan sebagai senyawa yang dibangun oleh unsur karbon
sebagai kerangka utamanya yang mengikat unsur non logam yang lain (hidrogen,
oksigen, nitrogen). Senyawa-senyawa ini umumnya berasal dari makhluk hidup atau
yang terbentuk oleh makhluk hidup (organisme). Definisi lain Senyawa organik
adalah senyawa yang mengandung karbon dan hidrogen beserta dengan elemen
lainnya (misalnya nitrogen dan oksigen). CO, CO2, O2 bukan senyawa organik
karena tidak mengandung atom hidrogen.
2. Senyawa Anorganik
Senyawa Anorganik adalah senyawa-senyawa yang tidak disusun dari atom karbon,
umumnya senyawa ini ditemukan di alam, beberapa contoh senyawa ini seperti garam
dapur (Natrium klorida) dengan lambang NaCl, alumunium hidroksida yang dijumpai
pada obat maag, memiliki lambang Al(OH)3. Demikian juga dengan gas yang terlibat
dalam proses respirasi yaitu gas oksigen dengan lambang O 2 dan gas karbon dioksida
dengan lambang CO2. Asam juga merupakan salah satu senyawa anorganik yang
mudah kita kenal misalnya asam nitrat (HNO3), asam klorida (HCl) dan lainnya.

2.4 CAMPURAN DAN LARUTAN


A. Campuran
Campuran dapat berwujud padat, cair dan gas, misalnya air laut, perunggu, tanah,
susu, darah, dan udara yang terdiri dari campuran unsur (oxigen, nitrogen dll), karbon
dioksida dan uap air (senyawa). Campuran dapat terjadi antara unsur dengan unsur,
unsur dengan senyawa, senyawa dengan senyawa, Zat-zat yang menyusun campuran
dapat tersusun dari porsi yang berbeda-beda. Ketika campuran terjadi, tidak ada panas
yang hilang atau bertambah dan campuran juga dapat diuraikan

Berdasarkan homogenitasnya, campuran itu dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu


campuran homogen dan campuran heterogen.

1. Zat campuran homogen


Zat campuran homogen merupakan campuran yang zat penyusunya tercampur
sempurna. Pada campuran homogen, zat penyusunya tidak dapat dibedakan. Larutan
7
dikatakan sebagai campuran yang homogen, karena secara fisik zat tunggal-zat
tunggal yang Menyusun campuran tersebut tidak tampak. Zat tunggal yang bercampur
telah melebur menjadi satu kesatuan sehingga mata saja tidak mampu melihatnya.

2. Zat campuran heterogen


Zat campuran heterogen merupakan campuran dua zat atau lebih yang penyusunya
tidak tercampur sempurna. Tidak tercampur sempurna artinya kemungkinan masih
ada endapan zat penyusun yang tersisa. Pada Campuran heterogen, zat penyusunya
masih dapat dibedakan. Dalam praktiknya zat campuran heterogen memiliki 2 jenis
campuran, yakni suspensi dan koloid. Kedua jenis ini dibedakan berdasarkan
komposisi komponen dan tingkat pencampurannya dalam satu zat campuran tertentu.
Sederhananya zat campuran heterogen terdiri dari campuran yang kasar atau tingkat
pencampuran yang rendah dan campuran yang halus atau tingkat pencampuran yang
tinggi.Suspensi adalah bentuk campuran heterogen kasar yang terjadi antara fase
terdispresi dalam medium pendispersi. Jenis zat campuran heterogen ini terdispersi
dengan padatan dan medium pendispersinya adalah cairan. Itulah sebabnya dalam
sistem suspensi dibedakan menjadi zat terdispersi dan medium pendispersi yang
mudah dibedakan komposisinya dalam campuran. Fase terdispersi yang berbentuk
padat tersebut kemudian tersebar pada medium cair dengan ukuran yang besar,
sehingga fase cair tidak mampu menahannya.

B. Larutan
Larutan, yaitu campuran homogen antara dua atau lebih zat yang komposisinya dapat
diatur dan sifat masing-masing zat penyusunnya masih tampak.Komponen pembentuk
larutan adalah pelarut dan zat terlarut. Pelarut adalah zat yang digunakan sebagai
media untuk melarutkan zat lain, biasanya (tidak selalu) memiliki jumlah lebih besar
dari zat terlarutnya, dan wujudnya tetap.Sedangkan zat terlarut adalah zat yang
melarut dalam suatu pelarut, biasanya (tidak selalu) memiliki jumlah lebih sedikit dari
pelarutnya, dan wujudnya berubah. Pengertian larutan tidak hanya terbatas pada
sistem larutan yang berwujud cair, dapat juga berupa padatan atau gas. Sebagai
contoh “alloy”, paduan logam, seperti kuningan dan perunggu, merupakan larutan
yang berwujud padat; serta udara di sekitar kita merupakan larutan dari campuran gas
nitrogen, oksigen, karbon dioksida, argon dan gas lainnya. Pada Tabel 2.4.3 berikut
beberapa contoh larutan.
8
Tabel 2.4 1Contoh-Contoh Larutan
Wujud Larutan Wujud Pelarut Wujud Zat Contoh
Terlarut
Gas Gas Gas Udara
Cair Cair Gas Oksigen dalam air
Cair Cair Cair Alkohol dalam air
Cair Cair Padat Garam dalam air
Padat Padat Gas Hidrogen..dalam
palladium
Padat Padat Cair Raksa dalam
perak
Padat Padat Padat Perak dalam emas

 Larutan Elektrolit dan Larutan Non Elektrolit

Larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik selayaknya konduktor karena memiliki


ion, sedangkan Larutan non elektrolit adalah kebalikan dari larutan elektrolit, larutan
non-elektrolit terbentuk dari senyawa nonpolar yang dilarukan kedalam pelarut.
Larutan non-elektrolit adalah larutan yang tidak bisa memproduksi ion-ion saat
dilarutkan kedalam air. Sebagai contoh, garam dapur melarut dalam air membentuk
ion-ion yang dapat bergerak bebas ke seluruh medium larutan. Sebaliknya gula pasir
terlarut di air dalam bentuk molekulernya. Zat yang dalam air membentuk ion-ion
dinamakan zat elektrolit dan larutannya disebut larutan elektrolit, sedangkan yang
dalam air membentuk molekul dinamakan zat non-elektrolit dan larutannya disebut
larutan non-elektrolit.

 Konsentrasi Larutan
Konsentrasi larutan adalah jumlah zat yang terlarut dalam setiap satuan larutan atau
pelarut. Secara sederhana, konsentrasi larutan dapat memberikan gambaran atau
sebuah informasi tentang perbandingan jumlah zat terlarut dan jumlah pelarutnya.
Konsentrasi larutan yang biasa dipakai pada laboratorium, yaitu Molaritas, Molalitas,
Normalitas, Fraksi Mol, Konsentrasi dalam Persen, Parts per Million (ppm) dan Parts
per Billion (ppb), dan Keformalan.
9
2.5 HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA
1. Hukum Lavoisier
10
Hukum Lavoisier dicetuskan oleh ilmuwan asal Prancis, yaitu Hukum kekekalan
massa pertama kali dijelaskan oleh Mikhail Lomonosov (1711-1765). Ia
membuktikannya dengan eksperimen meskipun terkadang ia ditentang. Antoine
Lavoisier (1743-1794) menjelaskan ide-ide ini pada tahun 1774. Dia sering disebut
sebagai bapak kimia modern. Ide-ide yang lainnya sebelum karya Lavoisier adalah
oleh Joseph Black (1728-1799), Henry Cavendish (1731-1810), dan Jean Rey (1583-
1645).

Antoine Lavoisier mendapatkan hukum ini dengan melakukan eksperimen


mereaksikan cairan merkuri dengan gas oksigen dalam suatu wadah di ruang tertutup
sehingga menghasilkan merkuri oksida yang berwarna merah. Apabila merkuri oksida
dipanaskan kembali, senyawa tersebut akan terurai menghasilkan sejumlah cairan
merkuri dan gas oksigen dengan jumlah yang sama seperti semula. Dengan bukti dari
percobaan ini Lavoisier merumuskan suatu hukum dasar kimia yaitu Hukum
Kekekalan Massa yang menyatakan bahwa jumlah massa zat sebelum dan sesudah
rekasi adalah sama.

Hukum kekekalan massa tidak terlihat selama ribuan tahun karena pengaruh berat gas
pada atmosfer. Contohnya, kayu beratnya berkurang setelah dibakar. Ini yang
membuat sebagian orang berpendapat bahwa massanya berkurang, berubah, atau
hilang. Namun, jika kita meneliti di tempat yang tertutup kaca, ditemukan bahwa
reaksi kimia tidak mengubah berat penutup dan isinya. Pompa vakum juga
memungkinkan untuk menimbang berat gas.
11
Setelah hukum ini dimengerti, hukum kekekalan massa menjadi penemuan yang
sangat penting dalam yang mengubah alkemi menjadi ilmu kimia modern. Setelah
kimiawan menyadari bahwa bahan kimia tidak bisa hilang tetapi hanya dapat diubah
menjadi zat lain dengan berat sama, para ilmuwan pertama kalinya melakukan studi
perubahan zat.

Dalam penelitiannya, Lavoisier membakar merkuri cair berwarna putih dengan


oksigen sampai dihasilkan merkuri oksida berwarna merah. Tidak sampai situ saja,
Lavoisier memanaskan merkuri oksida sampai terbentuk merkuri cair berwarna putih
dan oksigen. Dari penelitian tersebut, diperoleh hasil bahwa massa oksigen yang
dibutuhkan pada proses pembakaran sama dengan massa oksigen yang terbentuk
setelah merkuri oksida dipanaskan. Oleh karena itu, hukum Lavoisier dikenal sebagai
hukum kekekalan massa. Adapun pernyataan hukum Lavoisier adalah sebagai berikut.

2. Hukum Proust (Hukum Perbandingan Tetap)

12
Seorang ilmuwan asal Prancis, Joseph Louis Proust, Penelitian tentang hukum
perbandingan tetap pertama kali dilakukan oleh seorang kimiawan berkebangsaan
Perancis Joseph Proust di antara tahun 1798 sampai tahun 1804. Namun, pada akhir
abad ke-18, konsep senyawa kimia belum sepenuhnya dikembangkan. Bahkan ketika
pertama kali hukum ini diusulkan, hukum ini menjadi pernyataan kontroversial dan
ditentang oleh kimiawan lainnya, terutama kerabat Proust yang bernama Claude Louis
Berthollet, yang menyatakan bahwa unsur dapat digabungkan dengan proporsi
apapun. Perdebatan ini menunjukkan bahwa pada saat itu perbedaan senyawa kimia
murni dan campuran belum sepenuhnya dikembangkan.

Hukum perbandingan tetap menjadi dasar teoritis yang kuat. Teori atom yang
dijelaskan oleh John Dalton dimulai pada tahun 1803, yang menjelaskan masalah
yang terdiri dari atom diskrit, bahwa ada satu jenis atom untuk setiap elemen. Dan
juga ada senyawa yang terbuat dari kombinasi dari berbagai jenis atom dalam
proporsi yang tetap.

Meneliti perbandingan massa unsur yang terkandung di dalam suatu senyawa pada
tahun 1799. Penelitian itu membuktikan bahwa setiap senyawa tersusun atas unsur-
unsur dengan komposisi tertentu dan tetap. Oleh karena itu, hukum Proust dikenal

13
sebagai hukum perbandingan tetap. Adapun pernyataan hukum Proust adalah sebagai
berikut.

3. Hukum Dalton (Hukum Perbandingan Berganda)

Hukum satu ini disebut juga sebagai hukum Dalton. Ditemukan oleh John Dalton
pada 1803. Beberapa tahun sebelumnya, kimiawan Perancis Joseph Proust telah
mengungkapkan hukum perbandingan tetap, yang menyatakan bahwa unsur-unsur
digabungkan untuk membentuk senyawa dengan proporsi tertentu saja. Antoine
Lavoisier membuktikan hukum kekekalan massa, yang kemudian membantu Dalton.

Dengan mempelajari berbagai perbandingan secara teliti, Dalton kemudian


mengusulkan hukum perbandingan berganda. Hukum ini merupakan langkah penting
dalam perumusan teori atom yang ia usulkan pada akhir tahun kemudian, kemudian ia
meletakkan dasar tersebut untuk rumus kimia pada senyawa. John Dalton,
melakukan penelitian dengan membandingkan massa unsur-unsur pada beberapa
senyawa, contohnya oksida karbon dan oksida nitrogen. Senyawa yang digunakan
Dalton adalah karbon monoksida (CO) dan karbon dioksida (CO2).

14
Jika massa karbon di dalam CO dan CO 2 sama, massa oksigen di dalamnya akan
memenuhi perbandingan tertentu. Perbandingan massa oksigen pada senyawa CO dan
CO2 yang diperoleh Dalton adalah 4 : 8 = 1 : 2. Dengan demikian, hukum Dalton
dikenal sebagai hukum perbandingan berganda. Berikut ini pernyataan hukum Dalton.

4. Hukum Gay Lussac (Hukum Perbandingan Volume)

Hukum Gay Lussac dicetuskan oleh ilmuwan asal Prancis, yaitu Joseph Gay Lussac.
Pada tahun 1808, ilmuwan Prancis, Joseph Louis Gay Lussac berhasil melakukan
percobaan tentang volume gas yang terlibat pada berbagai reaksi dengan
menggunakan berbagai macam gas.

Lussac meneliti tentang volume gas dalam suatu reaksi kimia. Berdasarkan
penelitiannya, Lusac mengambil kesimpulan bahwa perubahan volume gas
dipengaruhi oleh suhu dan tekanan. Pada suhu dan tekanan tertentu, 1 liter gas
nitrogen bisa bereaksi dengan 3 liter gas hidrogen menghasilkan 2 liter gas amonia.

15
Adapun pernyataan hukum Gay Lussac adalah sebagai berikut.

5.Hukum Hipotesis Avogadro

Hipotesis Avogadro dicetuskan oleh seorang ilmuwan asal Italia, Amedeo Avogadro
(1776-1956) dari italia mengajukan yang kemudian di sebut teori avogadro. Mengapa
perbandingan volume gas-gas dalam suatu reaksi merupakan bilangan sederhana?
Banyak ahli termasuk Dalton dan Gay Lussac gagal menjelaskan hukum
perbandingan volume yang ditemukan oleh Gay Lussac. Ketidakmampuan Dalton
karena ia menganggap partikel unsur selalu berupa atom tunggal (monoatomik). Pada
tahun 1811, Amedeo Avogadro menjelaskan percobaan Gay Lussac. Menurut
Avogadro, partikel unsur tidak selalu berupa atom tunggal (monoatomik), tetapi
berupa 2 atom (diatomik) atau lebih (poliatomik).

Para ahli fisika abad ke-19 tidak memiliki pengetahuan mengenai masa molekul atau
atom dan ukurannya sampai pergantian abad ke-20, setelah penemuan elektron oleh
ahli fisika Amerika, Robert Andrews Millikan, yang menentukan dengan hati-hati
muatannya. Penentuan ini, akhirnya, menunjukkan angka avogadro tersebut secara

16
akurat, bahwa jumlah molekul dalam jumlah bahan yang sama beratnya sama dengan
molekulnya

Amadeo Avogadro, pada tahun 1811. Avogadro menyatakan bahwa partikel unsur
tidak selalu berupa atom yang berdiri sendiri, melainkan bisa berbentuk molekul
unsur, contohnya H2, O2, N2, dan P4. Berdasarkan pemikiran tersebut, Avogadro
berhasil menjelaskan hukum Gay Lussac dan membuat hipotesis sebagai berikut.

17
BAB 3

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN

18

Anda mungkin juga menyukai