Dosen Pengajar :
Bunga Putri Febrina,S.Pt.,M,Si
KELOMPOK 1 OLEH:
1. MIRNA YASYITIN AGUSTINA : 2206401016
2. EUIS SYAHRIN HARTATI : 2206401013
3. MUHAMMAD SAMLANI : 2206401008
4. MUHAMMAD ALFIN : 2206401018
5. MADE BAYU : 2206401024
6. MAYADA : 2206401001
I. PENDAHULUAN…………………………………………………. 1
II. PEEMBAHASAN…………………………………………………. 7
A. ……………………………………………. 7
B. Jadwal Kegiatan ……………………………………………… 9
C. Potensi Wilayah ……………………………………………… 9
A. Kesimpulan.......... ……………………………………………. 12
B. Saran…………. ……………………………………………… 13
C. Daftar Pustaka…….…………………………………………... 23
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada kehadirat ALLAH SWT yang atas rahmat-Nya dan karunianya kami dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun tema dari makalah ini adalah Hukum
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya pada dosen mata
kuliah Ilmu Kimia yang telah memberikan tugas kepada kami ,kami juga mengucapkan
terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini.
Kami jauh dari sempurna. Dan ini merupakan langkah yang baik dari studi yang
sesungguhnya. Oleh karena itu keterbatasan waktu dan kemampuan kami, kritik dan saran yang
membangun senantiasa kami harapkan semoga makalah ini dapat berguna bagi saya pada
A. Latar Belakang
Hukum dasar kimia merupakan salah satu materi kimia bersifat abstrak dan matematis
sehingga untuk memahami materi hukum dasar kimia masih dianggap sulit oleh siswa. Materi
ini sangat penting karena konsep-konsep dalam hukum dasar kimia akan digunakan sebagai
dasar dalam mempelajari materi perhitungan kimia. Konsep hukum-hukum dasar kimia
merupakan konsep hafalan dan memerlukan pemahaman. Untuk itu di perlukan model
permasalahan pada materi kimia. Kemampuan pemecahan masalah merupakan faktor yang
sangat penting yang harus dicapai oleh siswa dalam pembelajaran kimia bersifat abstrak dan
matematis. Rendahnya kemampuan pemecahan masalah siswa Indonesia dapat dilihat dari hasil
PISA (Programme for International Student Assessment) dan TIMSS (Trends in International
Mathematics and Science Study). Hasil PISA tahun 2009 Indonesia hanya menduduki rangking
61 dari 65 peserta dengan ratarata skor 371, sementara rata-rata skor internasional adalah 496
(Kompasiana, 2011). Gagne, Yekovish dan Yekovish (1993) dalam Bintaria (2018) menunjukan
bahwa siswa yang memiliki pemahaman konsep yang baik memungkinkan dengan cepat
mengenali aturan yang berhubungan dan konsep untuk masalah yang sulit. Hal ini berarti untuk
memecahkan masalah dengan baik maka seorang 2 harus memiliki koheren, struktur, dan
pengetahuan konseptual yang tinggi dari suatu masalah. Berdasarkan hasil wawancara terhadap
guru mata pelajaran kimia di SMA Negeri 1 Kabila ,yang dilakukan pada tanggal 22 Januari
2019, masih banyak siswa yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimum(KKM) yang
ditetapkan sekolah yaitu nilai 70. Hanya sekitar 45% siswa yang mencapai KKM dengan
perolehan nilai tertinggi rata-rata 71. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain masih
rendahnya tingkat kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal soal yang berbasis masalah dan
penerapan model pembelajaran yang diberlakukan kurang tepat. Sumarni dalam (Trianto, 2011),
model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan salah satu model pembelajaran yang tepat
diterapkan pada kondisi kelas yang kemampuan peserta didiknya bervariasi. Model
pembelajaran inkuiri terbimbing (guided inquiry) adalah model pembelajaran yang berpusat
pada peserta didik, peserta didik juga dilatih mengembangkan kemampuan berpikir, peserta
didik dilatih berpikir kritis. Selain itu, dapat membangkitkan gairah belajar pada peserta didik.
Pembelajaran inkuiri terbimbing diterapkan agar para peserta didik bebas mengembangkan
konsep yang mereka pelajari. Peserta didik diberi kesempatan untuk memecahkan masalah yang
mereka hadapi secara individu atau berkelompok, di dalam kelas peserta didik dilatih untuk
berinteraksi dengan kawan sebayanya untuk saling bertukar informasi. 3 Berdasarkan uraian di
atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ Pengaruh Penerapan
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di uraikan, dapat di indentifikasi masalah
sebagai berikut: Kurangnya keterampilan peserta didik dalam menemukan maupun memecahkan
suatu permasalahan, kurangnya keaktifan siswa dalam proses pembelajaran, Kurangnya kemampuan
dalam pemecahan masalah pada materi hukum-hukum dasar kimia, Model pembelajaran yang
digunakan oleh guru kurang efektif sehingga peserta didik kurang berperan aktif dalam proses
pembelajaran
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada identifikasi masalah di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat
di rumuskan sebagai berikut: “Apakah terdapat Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri
Terbimbing terhadap Kemampuan Siswa Memecahkan Masalah pada materi Hukum-Hukum Dasar
Kimia.
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
Memecahkan Masalah pada materi Hukum-Hukum Dasar Kimia di kelas X SMA Negeri 1 Kabila 4
a. Manfaat Penelitian
1. Bagi peserta didik, dapat memberikan suasana belajar yang variatif dan diharapkan hal ini
2. Bagi guru, dapat menjadi bahan masukan untuk cara belajar yang efektif dan meningkatan
3. Bagi peneliti, dapat menambah pengetahuan dan pengalaman wawasan pengetahuan tentang
model pembelajaran yang sesuai dengan materi yang disajikan dalam proses belajar mengajar.
BAB II
PEMBAHASAN
Hukum dasar Kimia berisi metode-metode ilmiah skala laboratorium yang sudah terstandarisasi.
Hukum dasar Kimia yang dimaksud meliputi, hukum Lavoisier, hukum Proust, hukum Dalton,
hukum Gay-Lussac, dan hukum Avogadro. Ingin tahu ulasannya satu per satu? Check this out!
Hukum Lavoisier dicetuskan oleh ilmuwan asal Prancis, yaitu Antonie Laurent Lavoisier. Dalam
penelitiannya, Lavoisier membakar merkuri cair berwarna putih dengan oksigen sampai dihasilkan
merkuri oksida berwarna merah. Tidak sampai situ saja, Lavoisier memanaskan merkuri oksida
sampai terbentuk merkuri cair berwarna putih dan oksigen. Dari penelitian tersebut, diperoleh hasil
bahwa massa oksigen yang dibutuhkan pada proses pembakaran sama dengan massa oksigen yang
terbentuk setelah merkuri oksida dipanaskan. Oleh karena itu, hukum Lavoisier dikenal sebagai
hukum kekekalan massa. Adapun pernyataan hukum Lavoisier adalah sebagai berikut.
Massa total zat sebelum reaksi sama dengan massa total zat setelah reaksi
Kimia
Teknik kimia
Mekanika
Dinamika fluida
Berdasarkan relativitas spesial, kekekalan massa merupakan pernyataan dari kekekalan energi.
Massa partikel yang tetap pada suatu sistem ekuivalen dengan energi momentum pusatnya. Pada
beberapa peristiwa radiasi, dikatakan bahwasanya terlihat adanya perubahan massa menjadi energi.
Hal ini terjadi saat suatu benda berubah menjadi energi kinetik/energi potensial dan juga sebaliknya.
Seorang ilmuwan asal Prancis, Joseph Louis Proust, meneliti perbandingan massa unsur yang
terkandung di dalam suatu senyawa pada tahun 1799. Penelitian itu membuktikan bahwa setiap
senyawa tersusun atas unsur-unsur dengan komposisi tertentu dan tetap. Oleh karena itu, hukum
Proust dikenal sebagai hukum perbandingan tetap. Adapun pernyataan hukum Proust adalah sebagai
berikut.
Perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu senyawa adalah tertentu dan tetap
Dengan istilah lain, setiap sampel pada suatu senyawa mempunyai komposisi unsur yang tetap.
Misalnya, air terdiri atas 8/9 massa oksigen dan 1/9 massa hidrogen. Bersama dengan hukum
perbandingan berganda (hukum Dalton), hukum perbandingan tetap yaitu hukum dasar stoikiometri.
Seorang ilmuwan asal Inggris, John Dalton, melakukan penelitian dengan membandingkan massa
unsur-unsur pada beberapa senyawa, contohnya oksida karbon dan oksida nitrogen. Senyawa yang
digunakan Dalton adalah karbon monoksida (CO) dan karbon dioksida (CO2). Dari perbandingan
Jika massa karbon di dalam CO dan CO2 sama, massa oksigen di dalamnya akan memenuhi
perbandingan tertentu. Perbandingan massa oksigen pada senyawa CO dan CO2 yang diperoleh
Dalton adalah 4 : 8 = 1 : 2. Dengan demikian, hukum Dalton dikenal sebagai hukum perbandingan
maka perbandingan massa unsur lainnya dalam senyawa tersebut merupakan bilangan bulat yang
sederhana.
Hukum Gay Lussac dicetuskan oleh ilmuwan asal Prancis, yaitu Joseph Gay Lussac. Lussac meneliti
tentang volume gas dalam suatu reaksi kimia. Berdasarkan penelitiannya, Lusac mengambil
kesimpulan bahwa perubahan volume gas dipengaruhi oleh suhu dan tekanan. Pada suhu dan tekanan
tertentu, 1 liter gas nitrogen bisa bereaksi dengan 3 liter gas hidrogen menghasilkan 2 liter gas
N2 + 3H2 2NH3
Pada suhu dan tekanan yang sama, perbandingan volume gas yang bereaksi dan hasil reaksi
Hipotesis Avogadro dicetuskan oleh seorang ilmuwan asal Italia, Amadeo Avogadro, pada tahun
1811. Avogadro menyatakan bahwa partikel unsur tidak selalu berupa atom yang berdiri sendiri,
melainkan bisa berbentuk molekul unsur, contohnya H2, O2, N2, dan P4. Berdasarkan pemikiran
tersebut, Avogadro berhasil menjelaskan hukum Gay Lussac dan membuat hipotesis sebagai berikut.
Pada suhu dan tekanan yang sama, perbandingan volume gas yang volumenya sama memiliki jumlah
Dengan adanya hipotesis tersebut, diperoleh bahwa perbandingan volume gas sama dengan
Kesimpulan
Hukum- hukum dasar kimia seperti yang dibahas di atas mempunyai peranan
yang penting dalam ilmu kimia yaitu sebagai pondasi atau dasar dari segala penghitungan
rumuskimia yang kita gunakan sehari-hari. Hukum-hukum tersebut antara lain; Hukum
perbandinganvolume, hukum kesamaan gas, hukum boyle dan hukum gas ideal Hukum
Massa sebelum dan sesudah reaksi selalu sama. Dengan kata lain, hukumini menyatakan
perbandingan tetap dikemukan oleh Joseph Proust pada tahun 1799, (JosephLouis Proust,
selalu tetap walaupun berasal dari daerah yang berbeda dan dibentuk dengancara yang
berbeda. Dengan kata lain setiap sampel suatu senyawa memiliki komposisi unsur-unsur
(1766 – 1844)menyatakan bahwa,Jika dua unsur dapat membentuk satu atau lebih senyawa,
maka perbandingan massa dari unsur yang satu yang bersenyawa dengan jumlah unsur lain
yang tertentu massanya akan merupakan bilangan mudah dan tetap.Hukum Perbandingan
merupakan bilangan bulat dan sederhana.Dengan katalain Pada kondisi temperatur dan
tekanan yang sama, perbandingan volume gas-gas sama dengan perbandingan koefisien
dalam reaksi yang sama”
Hukum kesamaan gas yang dikemukakan oleh Amedeo Avogrado menyatakan bahwa
“Pada suhu dan tekanan yang sama, semua gas dengan volume yang sama akan mengandung
jumlah molekul yang sama pula”. Pernyataan ini dapat dirumuskan dengan P
=P
14
Hukum Boyle adalah hukum gas yang dikemukakan oleh Boyle menyatakan
bahwa bila suhu tetap, volume gas dalam ruangan tertutup berbanding terbalik dengan tekana
⁄
sedangkan V =
⁄
Hukum gas ideal (1834) merupakan penggabungan antara hukum boyle dan hukumGay Lussac.