Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

KARAKTERISTIK UNSUR, MOLEKUL DAN SENYAWA

Disusun dalam rangka memenuhi tugas Mata Kuliah Konsep Dasar Materi
dengan Dosen Pengampu Samsul Bahri, S.Si, M.Pd

Disusun Oleh:

Nama : Septiana Dita Marsanda


NIM : C862020018
Prodi : PGSD
Semester : 2 (dua)

LEMBAGA LAYANAN PENDIDIKAN WILAYAH XI KALIMANTAN SEKOLAH


TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) MELAWI KAMPUS
WILAYAH PERBATASAN ENTIKONG
2021

i
KATA PENGANTAR

Puji da syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
alhamdulillah dengan limpahan karunia dan nikmat-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah ini.
Makalah berjudul “Karakteristik Unsur, Molekul dan Senyawa ” ini kami
buat untk memenuhi salahsatu tugas yang diberikan guru mata pelajaran Kimia.
Dan semoga, selain memenuhi tugas tersebut, makalah ini dapat bermanfaat bagi
khalayak pembaca pada umumnya dan kami khususnya.
Kritik dan saran sangat kami harapkan dalam upaya perbaikan kami dalam
membuat makalah. Karena sangat kami sadari pembuata makalah ini sarat akan
kekurangan.

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ………………………………………………………………….. i


KATA PENGANTAR ………………………………………………………… ii
DAFTAR ISI ………………………………………………………………….. iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1     Latar Belakang ………………………………………………………….. 1
1.2     Rumusan Masalah ………………………………………………………. 1
1.2     Tujuan Penulisan ………………………………………………………. 1
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1     Pembelajaran ………………………………………………………….. 2
2.2     Model Pembelajaran …………………………………………………… 2
2.3     Prestasi Belajar ………………………………………………………. 3
BAB III PEMBAHASAN
3.1     Pengertian Sebuah Materi/Zat ………………………………………… 9
3.2     Penyusunan Sebuah Materi Zat ………………………………………… 10
3.3     Molkeul dan Ilmu Molekuler …………………………………………… 11
BAB III PENUTUP
4.1     Kesimpulan ……………………………………………………………... 15
4.2     Saran ……………………………………………………………………. 16
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Molekul didefinisikan sebagai sekelompok atom (paling sedikit dua) yang
saling berikatan dengan sangat kuat (kovalen) dalam susunan tertentu dan bermuatan
netral serta cukup stabil. Menurut definisi ini, molekul berbeda dengan ion
poliatomik. Dalam kimia organik dan biokimia, istilah molekul digunakan secara
kurang kaku, sehingga molekul organikdan biomolekul bermuatan pun dianggap
termasuk molekul.
Dalam teori kinetika gas, istilah molekul sering digunakan untuk merujuk
pada partikel gas apapun tanpa bergantung pada komposisinya. Menurut definisi ini,
atom-atom gas mulia dianggap sebagai molekul walaupun gas-gas tersebut terdiri dari
atom tunggal yang tak berikatan. Sebuah molekul dapat terdiri atom-atom yang
berunsur sama (misalnya oksigen O2), ataupun terdiri dari unsur-unsurberbeda
(misalnya air H2O). Atom-atom dan kompleks yang berhubungan secara non-kovalen
(misalnya terikat oleh ikatan hidrogen dan ikatan ion) secara umum tidak dianggap
sebagai satu molekul tunggal.

1.2  Rumusan Masalah
Rumusan masalah – masalah yang akan dibahas pada makalah ini adalah :
A. Pengertian Sebuah Materi/ zat
B. Penyusun Materi/ zat
C. Molekul dan ilmu molekuler

1.3  Tujuan Penulisan
Adapun tujuan tujuan penulisan makalah ini di antaranya adalah :
1. Agar siswa dapat menambah wawasan dalam bidang Kimia dasar tentang Struktur
sebuah zat.
2. Agar siswa dapat menyelesaikan dan mengaplikasikan soal/ permasalahan
tentang zat dan molekul
3. Agar siswa dapat mengetahui atau memahami tentang molekul suatu zat.

3
4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pembelajaran
Pembelajaran kimia merupakan pelajaran berbagai ilmu
pengetahuan yang dapat menimbulkan nalar atau pikiran yang melibatkan
persoalan di kehidupan sehari-hari. Salah satu ciri keberhasilan peserta
didik dalam mengikuti proses pembelajaran kimia yaitu pemahaman
peserta didik dalam menerima pembelajaran.
Proses pembelajaran bukan hanya bertumpu pada teknologi
karena pada hakikatnya proses pembelajaran lebih efektif apabila ada
proses interaksi antara guru dengan peserta didik. Proses tatap muka
dalam proses pembelajaran sangat penting dan tidak boleh dilewatkan
dalam proses pembelajaran (Syarif, 2012).
Belajar juga merupakan kegiatan yang dapat membentuk
perubahan dalam diri peserta didik. Misalnya perubahan dalam berfikir
tetapi juga penguasaan pengetahuan dan keterampilan (Astuti, 2015).

2.2 Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS)


Model pembelajaran kooperatif Think Pair Share (TPS)
merupakan salah satu model pembelajaran yang menuntut peserta
didik untuk berpikir lebih kritis, bertanya dan saling membantu. Model
pembelajaran Think Pair Share (TPS) ini memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk mengemukakan jawabannya dan saling
bertanya yang membuat peserta didik lebih aktif dan meningkatkan
kepercayaan diri peserta didik dalam mengemukakan jawaban di depan
peserta didik lainnya dalam proses pembelajaran (Syarif, 2012).
Model pembelajaran Think Pair Share ini juga merupakan
model pembelajaran yang memberikan suasana baru bagi peserta didik
dalam berdiskusi. Karena pada model pembelajaran ini memberikan

5
peserta didik lebih banyak waktu untuk berdiskusi dengan
pasangannya (Tobing dan Sinaga, 2015).
Tahapan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) menurut
Surayya, dkk., 2014:
a). Think (Berpikir)
Pada tahapan ini guru memberikan pertanyaan atau masalah
terkait materi pelajaran. Pada tahapan ini proses pembelajaran dengan
model TPS ini dimulai. Karena pada tahapan ini guru memberikan
pertanyaan yang mengharuskan peserta didik untuk berpikir
mengerjakan soal yang diberikan. b). Pairs (Berpasangan)
Pada tahap ini guru membentuk peserta didik untuk
berpasangan dengan teman sebelahnya kemudian guru meminta
peserta didik untuk berdiskusi mencari jawaban yang menurut mereka
tepat dalam menyelesaikan masalah atau pertanyaan yang sudah
diberikan oleh guru. Waktu yang diberikan oleh guru untuk berdiskusi
cukup lama karena model pembelajaran TPS ini memang memberikan
peserta didik waktu untuk berpikir. Setelah peserta didik berdiskusi
kemudian guru meminta salah satu pasangan untuk menuliskan dan
menjelaskan jawaban mereka didepan kelas.
c). Share (Berbagi)
Pada tahap ini interaksi antara peserta didik terjadi karena pada
tahap ini salah satu pasangan diminta menjelaskan jawaban mereka yang
sudah didiskusikan dan pasangan lainnya menanggapi hasil jawaban yang
mereka sampaikan.
Salah satu kelebihan model pembelajaran kooperatif ini yaitu
dapat memberikan peserta didik dalam berbicara dan mengutarakan
gagasan dan dapat memotivasi peserta didik dalam proses
pembelajaran, karena pada model pembelajaran TPS ini peserta didik
terlibat dan ikut serta peserta didik dalam berdiskusi. Dengan demikian
penggunaan model TPS ini dapat membantu peserta didik dalam
berkomunikasi dengan peserta didik lainnya untuk memperoleh

6
informasi, seperti menyatakan ide dan mengajukan pertanyaan atau
menanggapi pertanyaan dari orang lain (Marlina, dkk, 2014)
Model pembelajaran Think Pair Share (TPS) ini juga dapat
membuat interaksi antara peserta didik dengan peserta didik lainnya
yang mampu memberikan informasi baru dan meningkatkan
kepercayaan diri peserta didik dalam mengemukakan pendapat
dihadapan peserta didik lainnya dan mampu melatih peserta didik
untuk menghargai pendapat orang lain (Emda, 2014).

2.3 Prestasi Belajar


Prestasi belajar merupakan ketercapaian seseorang dalam
menjalankan suatu tujuan belajar, prestasi belajar dapat dikatakan
sempurna apabila telah memenuhi tiga aspek yaitu kognitif, afektif,
dan psikomotor, jika belum mencapai ketiga aspek tersebut berarti
prestasi belajar belum dapat dikatakan sempurna.
Berdasarkan pengertian prestasi belajar dapat disimpulkan
bahwa prestasi belajar adalah kemampuan manusia dalam menerima,
menolak dan menerima informasi dalam kegiatan belajar mengajar.
Prestasi belajar peserta didik biasanya dapat dilihat dari hasil belajar
dari materi yang telah dipelajari yang dinyatakan dalam bentuk nilai
yang dibukukan dalam raport setiap mata pelajaran yang telah dilalui
dalam kegiatan belajar mengajar. Prestasi belajar dapat dilihat setelah
diadakan evaluasi belajar, semakin terampil peserta didik dalam
menguasai berbagai informasi dan keterampilan proses pembelajaran
maka semakin baik pula prestasi belajar yang dicapai (Astuti, 2015).
Berdasarkan beberapa pendapat yang telah diuraikan dapat
disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan hasil dari suatu
kegiatan yang telah dikerjakan berdasarkan kemampuan peserta didik
yang dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Pada
penelitian ini prestasi belajar yaitu ranah pengetahuan dan ranah sikap.
Kemampuan yang dimiliki peserta didik meliputi pengetahuan dan

7
pemahaman yang mencakup dimensi proses berpikir mengetahui (C1)
dan memahami (C2). Kemampuan dalam mengaplikasikan suatu
materi mencakup dimensi proses berpikir menerapkan atau
mengaplikasikan (C3), dan kemampuan pengetahuan penalaraa
mencakup dimensi proses berpikir menganalisis (C4) (Rosa, 2015).

8
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Penertian Sebuah Materi/ Zat


Zat kimia adalah semua materi dengan komposisi kimia tertentu. Sebagai
contoh, suatu cuplikan air memiliki sifat yang sama dan
rasio hidrogen terhadap oksigen yang sama baik jika cuplikan tersebut diambil
dari sungai maupun dibuat di laboratorium. Suatu zat murni tidak dapat dipisahkan
menjadi zat lain dengan proses mekanis apapun. Zat kimia yang umum ditemukan
sehari-hari antara lain adalah air, garam (natrium klorida), dan gula (sukrosa). Secara
umum, zat terdapat dalam bentuk padat, cair, atau gas, dan dapat mengalami
perubahan fase zat sesuai dengan perubahantemperatur atau tekanan.
Konsep mengenai zat kimia terbentuk jelas pada akhir abad ke-18 dengan
karya kimiawan Joseph Proust mengenai komposisi beberapa senyawa kimia murni.
Ia menyatakan "Semua cuplikan suatu senyawa memiliki komposisi yang sama; yaitu
bahwa semua cuplikan memiliki proporsi yang sama, berdasarkan massa, dari unsur
yang terdapat dalam senyawa tersebut". Ini dikenal sebagai hukum komposisi tetap,
dan merupakan salah satu dasar dari kimia modern.
Zat Adalah sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang. Zat bisa
berupa zat padat, zat cair dan zat gas. Zat berdasarkan kemurniannya dapat dibagi
lagi menjadi tiga, yaitu :
1. Unsur
Unsur adalah suatu zat yang sudah tidak bisa dibagi-bagi lagi menjadi bagian
yang lebih kecil.
Contoh unsur :
- Unsur Emas / Au (Aurum)
- Unsur Nitrogen / N
- Unsur Platina / Pt
- Unsur Karbon / Carbon / C
2.  Senyawa

9
Senyawa adalah zat tunggal yang terdiri atas beberapa unsur yang saling kait-
mengait.
Contoh Senyawa :
- Senyawa Oksigen / O2
- Senyawa Air / H2O
- Senyawa Alkohol / C2 H5 OH
- Senyawa Garam Dapur / NaCl
3. Campuran
Campuran adalah zat yang tersusun dari beberapa zat yang lain jenis dan tidak
tetap susunannya dari unsur dan senyawa.
Contoh Campuran :
- Udara
- Tanah
- Air

3.2  Penyusun Sebuah Materi/ Zat

        Partikel dasar penyusun materi dapat berupa :


1)    Atom
  Atom adalah partikel terkecil dari suatu unsur yang masih mempunyai sifat-sifat
unsur itu
                  Atom suatu unsur diberi lambang sama dengan lambang unsur tersebut
                  Contoh : Na, Mg, Ba, Ca, Fe

2)   Molekul
  Molekul adalah partikel netral yang terdiri dari 2 atau lebih atom, baik atom
sejenis maupun atom yang berbeda.
  Molekul yang terdiri dari sejenis atom disebut  Molekul Unsur
  Molekul yang terdiri dari atom-atom yang berbeda disebut Molekul Senyawa
  Contoh : H2O; CO2; H2SO4

3)   Ion

10
  Ion adalah atom atau kumpulan atom yang bermuatan listrik
  Ion yang bermuatan positif disebut Kation, sedangkan ion yang bermuatan
negatif disebut Anion
  Ion yang terdiri dari 1 atom disebut Ion Tunggal ( monoatom ), sedangkan ion
yang terdiri dari 2 atau lebih atom disebut Ion Poliatom
  Contoh :
Kation Tunggal : Na+, K+
Kation Poliatom : NH4+ , H3O+
Anion Tunggal : Cl-, S2-
Anion Poliatom : NO3-, OH-

Partikel Unsur
a. Pada umumnya, setiap unsur termasuk unsur
logam mempunyai partikel berupa Atom
b.     Hanya beberapa unsur non logam yang partikelnya berupa Molekul ( contoh
hidrogen H2 ; fosforus P4 ; belerang S8 )
c.      Molekul yang terdiri atas 2 atom disebut Molekul Diatomik ( contoh molekul
hidrogen, nitrogen )
d.     Molekul yang terdiri atas lebih dari 2 atom disebut Molekul Poliatomik ( contoh
molekul fosforus, belerang )

Partikel Senyawa
1. Dapat berupa Molekul ( disebut Senyawa Molekul ) atau Ion ( disebut Senyawa
Ion )
2. Senyawa dari unsur logam termasuk senyawa ion, sedangkan senyawa dari
unsur non logam termasuk senyawa molekul.
Contoh senyawa molekul : air ( H2O ) ; senyawa ion : Kalsium karbonat ( CaCO 3 )

2.3 Molekul dan Ilmu Molekuler


Molekul didefinisikan sebagai sekelompok atom (paling sedikit dua) yang
saling berikatan dengan sangat kuat (kovalen) dalam susunan tertentu dan bermuatan

11
netral serta cukup stabil. Menurut definisi ini, molekul berbeda dengan ion
poliatomik. Dalam kimia organik dan biokimia, istilah molekul digunakan secara
kurang kaku, sehingga molekul organikdan biomolekul bermuatan pun dianggap
termasuk molekul.
Dalam teori kinetika gas, istilah molekul sering digunakan untuk merujuk
pada partikel gas apapun tanpa bergantung pada komposisinya. Menurut definisi ini,
atom-atom gas mulia dianggap sebagai molekul walaupun gas-gas tersebut terdiri dari
atom tunggal yang tak berikatan. Sebuah molekul dapat terdiri atom-atom yang
berunsur sama (misalnya oksigen O2), ataupun terdiri dari unsur-unsurberbeda
(misalnya air H2O). Atom-atom dan kompleks yang berhubungan secara non-kovalen
(misalnya terikat oleh ikatan hidrogen dan ikatan ion) secara umum tidak dianggap
sebagai satu molekul tunggal.
Ilmu yang mempelajari molekul disebut kimia molekuler ataupun fisika
molekuler bergantung pada fokus kajiannya. Kimia molekuler berkutat pada hukum-
hukum yang mengatur interaksi antara molekul, manakala fisika molekuler berkutat
pada hukum-hukum yang mengatur struktur dan sifat-sifat molekul. Dalam
prakteknya, perbedaan kedua ilmu tersebut tidaklah jelas dan saling bertumpang
tindih. Dalam ilmu molekuler, sebuah molekul terdiri dari suatu sistem stabil yang
terdiri dari dua atau lebih molekul. Ion poliatomik dapat pula kadang-kadang
dianggap sebagai molekul yang bermuatan. Istilah molekul tak stabil digunakan untuk
merujuk pada spesi-spesi kimia yang sangat reaktif.
Kebanyakan molekul sangatlah kecil untuk dapat dilihat dengan mata
telanjang. Kekecualian terdapat pada DNA yang dapat mencapai ukuran
makroskopis. Molekul terkecil adalahhidrogen diatomik (H2), dengan keseluruhan
molekul sekitar dua kali panjang ikatnya (0.74 Å). Satu molekul tunggal biasanya
tidak dapat dipantau menggunakan cahaya, namun dapat dideteksi
menggunakan mikroskop gaya atom. Molekul dengan ukuran yang sangat besar
disebut sebagai makromolekul atau supermolekul. Jari-jari molekul
efektif merupakan ukuran molekul yang terpantau dalam larutan.
Molekul memiliki geometri yang berbentuk tetap dalam keadaan
kesetimbangan. Panjang ikat dan sudut ikatan akan terus bergetar melalui gerak
vibrasi dan rotasi. Rumus kimia dan struktur molekul merupakan dua faktor penting

12
yang menentukan sifat-sifat suatu senyawa. Senyawa isomer memiliki rumus kimia
yang sama, namun sifat-sifat yang berbeda oleh karena strukturnya yang berbeda.
Stereoisomer adalah salah satu jenis isomer yang memiliki sifat fisika dan kimia yang
sangat mirip namun aktivitas biokimia yang berbeda.
Rumus Kimia
Menyatakan jenis dan jumlah relatif atom yang menyusun suatu zat
Dibedakan menjadi 2 :
a.   Rumus Molekul
Menyatakan jenis dan jumlah atom yang menyusun molekul suatu zat
Contoh : rumus molekul air ( H2O )
b.    Rumus Empiris
Disebut juga Rumus Perbandingan; menyatakan jenis dan perbandingan paling
sederhana dari atom-atom dalam suatu senyawa
Contoh : Etuna dengan rumus molekul C2H2 dan mempunyai rumus empiris CH
Rumus kimia senyawa ion adalah rumus empiris
Contoh : garam dapur ( NaCl )

Setiap molekul zat memiliki cirinya masing-masing, yaitu :


1. Ciri Khas Molekul Zat Padat
- gaya tarik menarik sangat kuat
- susunannya berdekatan satu sama lain
- letaknya berdekatan
- tidak bisa bergerak bebas
2. Ciri Khas Molekul Zat Cair
- gaya tarik menarik tidak begitu kuat
- susunannya tidak beraturan
- letaknya agak renggang
- bergerak bebas berpindah-pindah tempat
3. Ciri Khas Molekul Zat Gas
- gaya tarik menarik sangat kecil
- susunannya sangat tidak teratur

13
- letaknya saling berjauhan
- bergerak sangat bebas
Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O: satu melekul air
tersusun atas dua atom hidrogen yang terkait secara kovalen pada satu atom oksigen.
Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi standar, yaitu
pada tekanan 100 KPa (1 bar) dan temperatur 273,15 K (0°C). Zat kimia ini
merupakan suatu pelarut yang penting, yang memiliki kemampuan untuk melarutkan
banyak zat kimia lainnya, seperti garam-garam, gula, asam, beberapa jenis gas dan
banyak macam molekul organik.
Keadaan air yang berbentuk cair merupakan suatu keadaan yang tidak umum
dalam kondisi normal, terlebih lagi dengan memperhatikan hubungan antara hidrida-
hidrida lain yang mirip dalam kolom oksigen pada tabel periodik, yang
mengisyaratkan bahwa air seharusnya berbentuk gas, sebagaimana hidrogen sulfida.
Dengan memperhatikan tabel periodik, terlihat bahwa unsur-unsur yang mengelilingi
oksigen adalah nitrogen, flor, dan fosfor, sulfur dan klor. Semua elemen-elemen ini
apabila berikatan dengan hidrogen akan menghasilkan gas pada temperatur dan
tekanan normal. Alasan mengapa hidrogen berikatan dengan oksigen membentuk fasa
berkeadaan cair, adalah karena oksigen lebih bersifat elektronegatif ketimbang
elemen-elemen lain tersebut (kecuali flor). Tarikan atom oksigen pada elektron-
elektron ikatan jauh lebih kuat dari pada yang dilakukan oleh atom hidrogen,
meninggalkan jumlah muatan positif pada kedua atom hidrogen, dan jumlah muatan
negatif pada atom oksigen. Adanya muatan pada tiap-tiap atom tersebut membuat
molekul air memiliki sejumlah momen dipol. Gaya tarik-menarik listrik antar
molekul-molekul air akibat adanya dipol ini membuat masing-masing molekul saling
berdekatan, membuatnya sulit untuk dipisahkan dan yang pada akhirnya menaikkan
titik didih air. Gaya tarik-menarik ini disebut sebagai ikatan hidrogen.
Air sering disebut sebagai pelarut universal karena air melarutkan banyak zat
kimia. Air berada dalam kesetimbangan dinamis antara fase cair dan padat di bawah
tekanan dan temperatur standar. Dalam bentuk ion, air dapat dideskripsikan sebagai
sebuah ion hidrogen ( H+) yang berasosiasi (berikatan) dengan sebuah ion hidroksida
(OH-).

14
15
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Zat kimia adalah semua materi dengan komposisi kimia tertentu. Sebagai
contoh, suatu cuplikan air memiliki sifat yang sama dan
rasio hidrogen terhadap oksigen yang sama baik jika cuplikan tersebut diambil
dari sungai maupun dibuat di laboratorium. Suatu zat murni tidak dapat dipisahkan
menjadi zat lain dengan proses mekanis apapun Secara umum, zat terdapat dalam
bentuk padat, cair, atau gas.
Molekul didefinisikan sebagai sekelompok atom (paling sedikit dua) yang
saling berikatan dengan sangat kuat (kovalen) dalam susunan tertentu dan bermuatan
netral serta cukup stabil. Menurut definisi ini, molekul berbeda dengan ion
poliatomik. Dalam kimia organik dan biokimia, istilah molekul digunakan secara
kurang kaku, sehingga molekul organikdan biomolekul bermuatan pun dianggap
termasuk molekul.
Zat Adalah sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang. Zat bisa
berupa zat padat, zat cair dan zat gas. Zat berdasarkan kemurniannya dapat dibagi lagi
menjadi tiga, yaitu :
1.      Unsur, adalah suatu zat yang sudah tidak bisa dibagi-bagi lagi menjadi bagian
yang lebih kecil.
2.     Senyawa, adalah zat tunggal yang terdiri atas beberapa unsur yang saling kait-
mengait.
3.     Campuran, adalah zat yang tersusun dari beberapa zat yang lain jenis dan tidak
tetap susunannya dari unsur dan senyawa.
Kebanyakan molekul sangatlah kecil untuk dapat dilihat dengan mata
telanjang. Kekecualian terdapat pada DNA yang dapat mencapai ukuran
makroskopis. Molekul terkecil adalahhidrogen diatomik (H2), dengan keseluruhan
molekul sekitar dua kali panjang ikatnya (0.74 Å). Satu molekul tunggal biasanya
tidak dapat dipantau menggunakan cahaya, namun dapat dideteksi
menggunakan mikroskop gaya atom. Molekul dengan ukuran yang sangat besar

16
disebut sebagai makromolekul atau supermolekul. Jari-jari molekul
efektif merupakan ukuran molekul yang terpantau dalam larutan.

3.2 Saran

  Diharapkan pihak sekolah bisa mendukung pasilitas untuk pembuatan bahan suatu
makalah supaya siswa lebih mudah dalam mengerjakan tugas-tugasnya.
  Untuk pembuatan makalah kimia dasar tentang molekul ini kami rasa  masih kurang
dan kami harapkan adanya masukan dari guru pembimbing supaya makalah ini lebih
baik lagi. 
  Dalam mempelajari ilmu kimia hendaknya siswa lebih memperdalam pemahamannya
pada kimia dasar dahulu sebelum memasuki pembelajaran yang selanjutnya, karena
akan sangat menentukan kemudahan dalam pemahaman ilmu kimia dan
pengaplikasiannya.

17
DAFTAR PUSTAKA

Jacson, Tom. Materi Kimia, Atom dan Molekul. Jakarta: PAKAR RAYA


http://id.wikipedia.org/wiki/Molekul
http://organisasi.org/
pengertian_dan_definisi_unsur_senyawa_dan_campuran_pada_zat_disertai_contoh_p
enjelasan_zat_dan_wujudnya_ilmu_sains_fisika
http://www.acehblogger.org/Sifat_kimia_dan_fisika_air

18

Anda mungkin juga menyukai