Anda di halaman 1dari 22

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas menyusun bahan ajar pada
modul 1 KB 4 materi “SIFAT – SIFAT KEPRIODIKAN UNSUR” . Tugas penyusunana
materi ajar ini dibuat untuk memenuhi tugas dan tagihan mahasiswa PPG Dalam Jabtan
Tahun 2021 Universitas Bengkulu pada tahap Pendalaman Materi yaitu Penyusunan
Materi Ajar yang berrujuan untuk mempermudah pemahaman materi dalam Modul
Profesional.
Ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada Bapak dan Ibu dosen telah
memberikan bimbingannya serta seluruh teman – teman seperjuangan mahasiswa PPG
Dalam Jabatan Tahun 2021 Kelas 001 Kimia Angkatan 4 atas masukan dan sarannya dan
kepada semua pihak – pihak yang terkait sehingga peulis dapat menyelesaikan tugas dan
tagihan penyusunan materi ajar ini tepat waktu. Semoga materi ajar ini bisa bermaaanfaat
bagi kita semua.

Bayung Lencir, 22 Septembe 2021

Meyliana Puji Widyastuti,S.Pd

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………….................................... ii

DAFTAR ISI………… …………………………….................................... iii

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR …………………………………….. iv

A. PENDAHULUAN...……………………………………………........... 1

1. Deskripsi Singkat …………..…………........................................... 1

2. Relevansi …………..…………....................................................... 2

3. Petunjuk Belajar……………………………………………………. 2

B. INTI………………...………………………………………………….. 3

1. Capaian Pembelajaran……………………………………………… 3

2. Pokok – Pokok Materi ……………………………………………... 3

3. Uraian Materi …………………………………………………… 3

4. Forum Diskusi …………………………………………………… 13

C. PENUTUP ……………………………………………………............. 14

1. Rangkuman ……………………………………………………….. 14

2. Tes Formatif ………………………………………………………. 15

3. Daftar Pustaka ……………………………………………………… 17


Kunci Jawaban Tes Formatif……………………………………………. 18

iii
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Energi Ionisasi 20 Unsur Pertama……………………………..... 9

Tabel 2 Afinitas Elektron Unusr – Unsur Periode Dua dan Unusr – Unsur 12
Golongan Satu………………………………………………….

Tabel 3 Nilai Keelektronegatifan Unsur – Unsur Menurut Pauli……… 13

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Jari – Jari Atom...…………………………………………….... 5

Gambar 2 Perbandingan Jari – Jari Kovalen, Ionik, logam ………..…..… 5

Gambar 3 Jari – Jari Atom Unsur Golongan Utama ………………......... 6

Gambar 4 Ilustrasi Jari – Jari Atom Na, K, Rb, Cs….……….…………. 6

Gambar 5 Ilustrasi Jari – Jari Atom K, Ca, Ga, dan Br….……….……… 7

Gambar 6 Perbandingan Ukuran Atom dan Ion dan 8

Perbandingan Jari – jari Kovalen dan Anion………………...

Gambar 7 Energi Ionisasi sebagai Fungsi Dari Nomor Atom ………….. 10

Gambar 8 Kecenderungan Energi Ionisasi ………………….………….. 11

iv
A. PENDAHULUAN

1. Deskripsi Singkat

Unsur - unsur dalam tabel periodik unsur pada umumnya memiliki perbedaan
sifat. Sifat – sifat kepriodikan unsur yang berkaitan dengan kereaktifan suatu unsur
diantaranya adalah jari – jari atom, jari – jari ionik, energi ionisas, afinitas elektron, dan
keelektronegatifan. Sifat – sifat unsur tersebut erat hubungannya dengan letak unsur
dalam tabel periodik unsur, baik dalam periode maupun golongan disebut sifat – sifat
kepriodikan unsur. Sifat kepriodikan unsur ini merupakan sifat dasar atom yang
berhubungan dengan struktur atomnya. Pada bahan ajar ini akan dibahas 5 sifat
kepriodikan unsur yaitu jari – jari atom, jari – jari ionik, energi Ionisasi, afinitas
elektron, dan keelektronegatifan.
Jari – jari atom merupakan jarak antara inti atom dengan kulit atom paling luar
yang ditempati elektron. Dalam satu golongan, konfigurasi unsur – unsur suatu
golongan mempunyai jumlah elektron valensi sama dan jumlah kulitnya bertambah. Hal
ini menyebabakan, jarak antara elektron valensi dengan inti menjadi semakin jauh.
Untuk unsur yang seperiode memiliki jumlah kulit yang sama . Akan tetapi, tidaklah
berarti mereka memiliki jari – jari atom yang sama juga. Jari – jari Ion, Ion
mempunyai jari – jari yang berbeda secara nyata (signifikan) jika dibandingkan dengan
jari – jari atom netralnya. Energi Ionisasi merupakan energi yang dibutuhkan untuk
membebaskan elektron suatu atom. Satuan yang digunakan dalam energi ionisasi adalah
Kj mol-1. Besarnya energi ionisasi adalah suatu ukuran bagaimana kerapatan elektron
dalam atom. Apabila atom tersebut akan melepaskan elektronnya yang kedua maka
diperlukan energi yang lebih besar daripada energi untuk melepaskan energi yang
pertama.
Defenisi Afinitas elektron adalah energi yang dibebaskan oleh atom netral
pada saat mengikat elektron untuk dapat membentuk ion negatif. Unsur yang memiliki
afinitas elektron bertanda negatif, berarti mempunyai kecenderungan lebih besar dalam
menyerap elektron daripada unsur yang afinitas elekronnya bertanda positif. Makin
negatif nilai afinitas elektron (kecenderungan membentuk ion negatif).
Keelektronegatifan adalah daya tarik suatu atom terhadap pasangan elektronnya dalam
ikatan kovalen. Keelektronegatifan bertolak belakang dengan energi ionisasi karena
semakin mudah suatu atom melepaskan elektron berarti semakin sukar dalam menarik
elektron, dan sebaliknya. Berdasarkan pada gaya tarik suatu atom elektron akan relatif
terhadap gaya tarik atom lainnya pada elektron maka skala untuk elektronegatifan tidak
memilki satuan.

1
2. Relevansi

Atom terdiri dari proton dan neutron yang serta kulit atom yang berisi elektron.
Setiap atom yang memiliki proton yang berbeda dikatakan sebagai unsur yang berbeda.
Pada saat berkembangnya informasi mengenai sifat unsur dan senyawa yang berhasil
diteliti oleh para ahli, tentunya diperlukan cara untuk menyusun informasi mengenai
unsur tersebut agar dapat dengan mudah dilihat dan dipahami. Hal ini sama seperti
halnya dalam kehidupan kita sehari – hari, bayangkan apa yang akan terjadi saat kita
ingin mencarai nomor telpon seseorang di dalam buku telpon yang ternyata tersusun
secara acak. Tentunya kita harus memeriksa satu persatu nomor telpon dalam buku itu
sampai bisa kita temukan. Hal ini akan berbeda jika buku telpon sudah disusun secara
urut berdasarkan urutan abjad nama. Inilah yang juga dilakukan oleh para ahli sehingga
adanya perkembangan sistem periodik unsur.
Para ahli mengamati bahwa sekelompok unsur tertentu menunjukkan kemiripan
sifatnya. Awalnya para ahli hanya menggelompokkan unsur menjasi 2 golongan yaitu
golongan logam dan golongan non logam kemudian berkembang dengan Triad
Doberainer, oktaf newlands, Tabel periodik Mendeleev dan akhirnya nsur – unsur
disusun berdasarkan kenaikan nomor atom atau jumlah protonnya oleh para ahli yang
bisa kita kenal dengan tabel sistem periodik unsur. Setiap unsur memiliki ukuran atau
jari – jari yang berbeda sesuai dengan kemampuan intinya untuk dapat menarik elektron
terluar. Jari – jari atom ini akan mempengaruhi sifat kepriodikan unsur seperti energi
ionisasi, afinitas elektron. Dan keelektronegatifan yang akan dibahas dalam modul ini.
Pembehasan mengenai sifat kepriodikan unsur dalam materi ajar ini sangat penting dan
relevan menjadi dasar dalam mempelajari materi kimia SMA/MA terutama pada materi
ikatan kimia. Berdasarkan silabus SMA/MA kurikulum 2013 revisi 2018, materi ini
dipelajari di kelas X semester ganjil SMA/MA.

3. Petunjuk Belajar

Untuk memulai mempelajari dan memudahkan pemahaman mengenai bahan ajar


ini, perhatikanlah langkah – langkah berikut :
a. Memahami capaian pembelajaran yang diinginkan melalui pembelajaran materi ajar
ini
b. Pahamailah setiap materi yang ada di dalam materi ajar ini
c. Kerjakan forum diskusi dan tes formatif yang ada di dalam materi ajar ini untuk
mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran
d. Bila menemui kesulitan, anda dapat berdiskusi dengan teman sejawat atau kepada
fasilisator.

2
B. INTI

1. Capaian Pembelajaran

Setelah mempelajari bahan ajar ini diharapkan dapat menganalisis hubungan


anatara struktur atom dengan sifat – sifat kepriodikan unsur.

2. Pokok – Pokok Materi

a. Jari – jari atom


b. jari – jari ion
c. Energi Ionisasi
d. Afinitas elektron
e. Keelektronegatifan

3. Uraian Materi

Perhatikan gambar berikut :

Sumber : https://lifestyle.okezone.com/read/2016/02/19/298/1316583/cara-supermarket-jamin-kesegaran-buah

Tentunya kita sering melihat begitu rapi susunan buah – buahan di Supermarket.
Apa dasar pengelompokkan buah yang dilakukan di supermarket? Tentunya buah –
buah tersebut disusun berdasarkan jenisnya masing – masing. Misalnya jeruk sama
dengan jeruk dan juga biasanya akan disusun berdasarkan jenisnya. Jeruk nipis satu
tempat dengan jeruk nipis. Begitu juga jeruk bali dikelompokkan dengan jeruk bali.
Buah – buah tersebut disusun dengan sangat rapi bahkan dengan sangat kreatif. Hal ini
dilakukan tentunya tidak hanya untuk menarik minta para pelanggan supermarket.

3
Akan tetapi tentunya hal ini akan sangat memudahkan sekali para pelanggan
untuk mencari ataupun mengambil barang – barang kebutuhannya yang akan dia beli.
Sekarang perhatikan tabel periodik unsur :

Sumber : https://penerbitbmedia.com/product/tabel-periodik-unsur-unsur-kimia/

Tentunya kita semua sudah tahu bahwa pada dasarnya sistem periodik unsur juga
disusun berdasarkan kenaikan nomor atonya sama prinspnya dengan penyusunan buah
di supermarket tadi. Dalam sistem periodik unsur, unsur – unsur tersebut diletakkan
pada kotak – kotak tertentu dalam bentuk golongan dan periode berdasarkan konfigurasi
elektronnya. Unsur yang memiliki jumlah elektron valensi yang sana tentunya akan
memiliki kecenderungan sifat – sifat secara kimia dan fisika yang hampir sama. Melalui
sistem periodik unsur kita akan dengan mudah unusr – unsur yang memiki sifat yang
sama. Hal ini jika kita analogoikan dalam kehidupan kita, Coba kita perhatikan Apakah
sifat anak yang sudah SMA akan sama dengan sifat anak SMP misalnya dalam cara
berpikirnya ? Tentu saja akan ada perbedaannya.
Cara berpikir setiap anak tentunya akan dipengaruhi oleh tingkatan atau jenjang
sekolahnya. Anak SMA tentu pola pikirnya akan jauh lebih dewasa dibandingkan
dengan pola pikir anak SMP. Hal ini didasari juga dengan tingkatan umurnya. Hal ini
juga sama dalam sistem periodik, untuk unsur – unsur yang segolongan tentunya juga
memiliki sifat – sifat kepriodikan yang sama. Untuk unsur – unsur yang seperiode
tentunya ukuran atom akan berkurang dan sifat logamnya akan berkurang akan tetapi
energi ionisasinya meningkat. Sedangkan unsur – unsur yang segolongan kebalikannya,
ukuran atomnya dan sifat logamnya bertambah dan energi ionisasinya engalami
penurunan. Untuk memahami sifat kepriodika unsur ini dapat kita pahami dengan
mempelajari materi ajar ini.

4
a. Jari – Jari Atom
Atom terdiri dari inti atom dan elektron. Gaya tarik muatan positif inti atom
terhadap elektron menarik elektron ke arah inti atom, sedangkan gaya dorong antara
muatan negatif elektron mendorong elektron menjauh dari atom. Gabungan gaya tarik
inti atom terhadap elektron dengan gaya dorong elektron menentukan ukuran dan jari –
jari sebuah. Ukuran atom sebagai jarak dari inti ke elektron di kulit lebih luar yang
disebut sebagai jari – jari atom. Unit yang sudah lama digunakan untuk
menunjukkan dimensi atom adalah angstrom, Å. Meskipun demikian angstrom
bukan unit SI. Unit SI yang sesuai adalah nanometer (nm) atau pikometer (pm). 1 Å = 1
x 10–10m = 1 x 10–8 cm = 0,1 nm = 100 pm (Rini Budiwati, 2019 : 167). Bagaimana
cara kita menentukan jari – jari atom ? Mari kita perhatikan Gambar 1.1 berikut :

Gambar 1 Jari – Jari Atom


Sumber : (Whitten,K.W,et al.,2010)

Gambar 2 Perbandingan Jari – Jari Kovalen, Ionik, logam


Sumber : (Budiwati,Rini., 2019 : 168)

5
Jari – jari atom Unsur golongan utama dapat dilihat pada Gambar sebagai berikut:

Gambar 3. Jari – Jari Atom Unsur Golongan Utama dalam Pikometer


Sumber : (Juwita,Ratulani., 2017 :80)

Sifat kepriodikan jari – jari atom dalam sistem periodik

1. Dalam satu golongan


Perharikan gambar ilustrasi jari – jari atom unsur natrium, kalium, rubidium, dan
cesium yang merupakan unsur – unsur pada golongan IA pada gambar 1.4 berikut ini :

Gambar 4 Ilustrasi Jari – Jari Atom Na, K, Rb, Cs


Sumber : https://blogmipa-kimia.blogspot.com/2017/04/sifat-keperiodikan-unsur.html

dari gambar ilustrasi di atas, dapat kita lihat bahwa unsur – unsur dalam satu golongan
mempunyai jumlah elektron valensi sama dan kulit atom bertambah. Hal ini
mengakibatkan kulit terluar makin jauh dari inti atom. Jadi, dapat disimpulkan jari –
jari atom dalam satu golongan , makin ke bawah akan semakin besar.

6
2. Dalam satu periode
Perhatikan gambar ilustrasi jari – jari atom unsur kalium, kalsium, galium dan
bromium yang merupakan unsur – unsur dalam periode 4 pada gambar 1.5 berikut ini :

Gambar 5 Ilustrasi Jari – Jari Atom K, Ca, Ga, dan Br


Sumber : https://blogmipa-kimia.blogspot.com/2017/04/sifat-keperiodikan-unsur.html

Dari gambar ilustrasi di atas, dapat kita lihat bahwa unsur – unsur seperiode mempunyai
jumlah kulit yang sama. Akan tetapi unsur – unsur seperiode ini tidak memiliki jari –
jari atom yang sama juga karena semakin ke kanan letak unsur, jumlah proton dan
elektron semakin banyak sehingga tarik – menarik inti dengan elektron makin kuat).
Jadi, dapat disimpulkan jari – jari atom untuk unsur yang seperiode, makin ke kanan
akan semakin kecil.

b. Jari – Jari Ionik


Atom logam biasanya melepaskan elektron yang berasal dari kulit paling luar.
Karena kehilanga satu kulit, maka atom logam (ion) menjadi lebih kecil. Hal ini
terjadi karena adanya kelebihan muatan inti pada sejumlah elektron, inti menarik
elektron lebih dekat. Sebagai akibatnya kation (ion positif) lebih kecil dari atomnya
dan Anion (ion negatif) lebih besar dari pada atomnya (Rini, Budiwati, 2019).
Kesimpulannya untuk sederet ion elektronik semakin besar muatan inti, semakin
kecil ionnya (Rini, Budiwati, 2019). Contoh :

7
P

Gambar 6 Perbandingan Ukuran Atom dan Ion dan


Perbandingan Jari – jari Kovalen dan Anion
Sumber : (Budiwati,Rini., 2019 : 170 – 171)

c. Energi Ionisasi
Energi ionisasi ini juga sering disebut juga energi pengionan. Energi ionisasi
adalah energi minimum yang diperlukan untuk melepaskan satu elektron dari atom atau
ion dalam bentuk gas sehingga tidak ada interaksi lagi diantara ion dan elektron.
Penguukuran energi ionisasi ini dapat dilakukan dengan menggunakan sinar katoda
yang dimodifikasi dimana atom yang diukur energi ionisasainya berada pada tekanan
rendah dalam bentuk gas. Contoh harga ionisasi untuk atom Mg :

Mg(g) → Mg+(g) + e- I1 = 738 kj/mol


Mg(g) → Mg2+(g) + 2e- I2 = 1451 kj/mol
Sumber : (Rini Budiwati, 2019 : 172)

I1 merupakan energi ionisasi pertama artinya energi yang diperlukan untuk dapat
melepas satu elektron yang berasal dari atom netral dalam bentuk gas, sedangkan I2
merupakan energi ionisasi kedua artinya energi yang diperlukan untuk dapat
melepaskan satu elektron yang berasal dari ion dalam bentuk gas yang jumlah
muatannya +1. Berdasarkan contoh di atas didapat bahwa energi ionisasi kedua lebih
besar daripada energi ionisasi pertama.

8
Energi Ionisasi kedua memerlukan energi yang lebih besar karena elektron yang
terionisasi berasal dar ion dengan muatan +2 (Mg2 +) dibandikan energi ionisasi pertama
yang melepaskan ion terionisasi dari ion dengan muatan +1 (Mg+). Perbandingan
energi ionisasi dari unsur yang berbeda ditentukan oleh jarak leketron dengan inti,
semakin jauh jarak elektron yang ingin dilepas dari inti maka akan semakin mudah
untuk dilakukan. Hal ini dapat diartikan bahwa Energi ionisasi berkurang dengan
bertambahnya ukuran atom. Berdasarkan hasil pengukuran ini didapat bahwa unusr –
unsur dari atas ke bawah dalam tabel periodik akan lebih bersifat sebagai logam (lebih
mudah kehilangan elektron). Sejalan dengan hal tersebut, dalam unsur seperiode dari
kiri ke kanan akan lebih bersifat non logam. Hubungan antara energi ionisasi dengan
nomor atom dapat kita perhatikandari tabel energi ionisasi 20 unsur pertama dan grafik
hubungan nomor atom dengan energi ionisasi berikut ini :

Tabel 1 Energi ionisasi (kj/ mol) 20 unsur pertama

Sumber : (Juwita, Ratulani., 2017 :83)

9
Gambar 7 Energi Ionisasi sebagai Fungsi Dari Nomor Atom
Sumber : (Budiwati,Rini., 2019 : 174)

Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat bahwa energi ionisasi semuanya bernilai posotif dan
ionisasi merupakan proses yang endotermik dimana energi yang diserap oleh atom atau ion
dalam proses ionisasi memiliki nilai yang positif. Berdasarkan gamabar 1.8 terlihat bahwa
energi ionisasi pertama unsur dalam suatu periode meningkat dengan adanya peningkatan
jumlah atom. Hal ini terjadi karena adanya peningkatan muatan inti efektif dari kiri ke kanan.
Elektron valensi yang lebih rapat karena energi ionisasi pertama yang lebih tinggi sehingga
muatan inti efektif menjadi lebih besar. Perhatikan puncak pada gambar 1.8 dimana energi
ionisasi gas mulia mempunyai energi ionisasi tertinggi sesuai dengan kestabilan konfigurasi
untuk elektron gas mulia.
Muatan inti efektif yang besar membuat energi ionisasi gas mulia yang tinggi, terlihat
bahwa Helium memiliki energi ionsasi pertama tertinggi dari semua unsur. Unsur golongan 1A
(logam alkali) memeiliki energi ionisasi pertama terendah karena masing - masing logam ini
memiliki satu elektron valensi dimana secara efektif akan dilindungi oleh kulit bagian dalamnya
yang terisi penuh sehingga logam ini akan mudah untuk melepaskan elektron membentuk ion
unipositif (Li+, Na+,….). Konfigurasi elektron dari kation – kation ini secara signifikan
soelektronik dengan gas – gas mulia. Dari gambar 8 terlihat bahwa energi ionisasi logam lebih
rendah dibandingkan non logam karena logam selalu membentuk kation sedangkan non logam
membentuk anion dalam senyawa ionik. Secara garis besar dapat disimpulkan untuk unsur yang
segolongan dari atas ke bawah energi ionisasi cenederung semakin kecil sebaliknya untuk
unsur seperiode dari kiri ke kanan energi ionisasi semakin besar.

10
Gambar 8 Kecenderungan Energi Ionisasi
Sumber : http://k6tiumb.blogspot.com/2009/09/bab-16-sifat-periodik-unsur.html

d. Afinitas Elektron
Afinitas elektron berhubungan dengan perubahan energi yang terjadi jika suatu
atom atau ion mendapatkan elektron untuk membentuk ion negatif dalam keadaan gas.
Contoh :
F(g) + e- → F-(g) AE = -328 kj/mol

Berdasarkan konvensi termokimia untuk tanda negatif pada jumlah energi afinitas
elektron pada reaksi di atas menunjukkan bahwa adanya energi yang dilepas
(eksotermis). Secara diagram orbital dapat digambarkan :

Sumber : (Budiwati,Rini., 2019 : 176)


Perubahan jumlah energi juga dapat terjadi secara endotermis (menyerap elektron)
dimana afinitas elektronnya positif. Biasanya terjadi pada gas mulia. Elektron yang
ditambahkan harus mencari orbital s dari kulit elektron selanjutnya.

Sumber : (Budiwati,Rini., 2019 : 177)

11
Perhatikan beberapa nilai afinitas elektron untuk beberapa unsur pada Tabel 2 berikut:

Tabel 2 Afinitas elektron unusr – unsur periode dua


dan unusr – unsur golongan satu

Sumber : (La Kilo, Akram., 2018 : 44)

Berdasarkan data pada tabel 2 kita dapat melihat bahwa pada sistem periodik unsur,
unsur yang seperiode afinitas elektronnya dari kiri ke kanan akan menjadi lebih besar
sedangkan untuk unsur yang segolongan dari atas ke bawah afinitas elektronnya akan
menjadi lebih kecil. Berilium mempunyai nilai afinitas elektron yang lemah hal ini
didasarkan pada asumsi bahwa elektron – elektron dalam orbital 2s melindungi setiap
elektron yang ditambahkan ke orbital 2p. Hal ini menyebabkan gaya tarik yang terjadi
di elektron 2p terhadap inti mendekati nol (Akram La Kilo, 2018 : 44). Hal utama yang
harus kita ingat dalam menentukan afinitas elektron adalah semakin besar jari – jari
atom maka gaya tarik inti akan semakin kecil sehingga energi yang dilepaskan menjadi
berkurang jika ada sebuah elektron yang ditambahkan ke orbital terluar.

e. Keelektronegatifan
Defenisi keelektronegatifan menurut Pauling adalah kemampuan suatu atom
dalam molekul unuk menarik elektron ke atom itu sendiri (Akram La Kilo, 2018 : 45).
Konsep keelektronegatifan digunakan untuk menjelaskan kereaktifan suatu unsur dalam
sisitem periodik unsur. Perkembangan konsep menegai keelektronegatifan menurut
Pauli berasal dari sebuah studi mengeani energi ikatan. Hal ini dinyatakan Pauli dalam
bukunya yang berjudul The Nature of the Chemical Bond. Pengukuran besarnya
keelektronegatifan menggunakan skala Pauling yang kisarannya antara 0,7 – 4,0.
Peratikan Tabel 3 mengenai nilai keelektronegatifan unsur – unsur menurut Pauli :

12
Tabel 3 Nilai keelektronegatifan unsur – unsur menurut Pauli

Sumber : (Whitten,K.W,et al.,2010)

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa unsur Florin yang merupakan unsur yang
sangat reaktif diberikana skala 4,0 oleh Pauli. Nilai keelektronegatifan mengalami
penurunan pada unsue sesium dan fransium yang memiliki nilai keelektronegatifan
sebsar 0,7. Berdasarkan tabel 1.3 diatas dapat disimpulkan bahwa Keelektronegatifan
akan mengalami peningkatan pada unsur yang seperiode dari kiri ke kanan serta akan
mengalami penurunan nilai keelektronegatifannya pada unsur yang segolongan dari
atas ke bawah (Yashito Takeuchi, Buku Teks Pengantar Kimia, Terj.Ismunandar : 89).

4. Forum Diskusi

1. Urutkan ataom/ion ini berikut 18Ar, 19K+, 17Cl-, 16S2-, dan 20Ca2+ berdasarkan
besarnya jari – jari atomnya mulai dari yang paling kecil ! Jelaskan mengapa
urutannya demikian !
2. Diketahui ada unsur – unsur 38Sr, 55Cs, 16S, 9F, dan 33 As.Unsur manakah yang
memiliki energi ionisasi terbesar dan energi ionisasi terkecil ! Jelasakan alasannya !
3. Jelaskan mengapa afinitas elektron pada logam alkali tanah bernilai negatif ?
4. Dari unsur antimon, Iodin dan Zirkonium pilihlah unsur yang mempunyai
keelektronegatifan yang paling tinggi? Jelaskan pilihan anda!

13
C. PENUTUP
PPENURPEN
1. Rangkuman URPEN
a) Jari – jari atom merupakan jarak antara inti atom dengan kulit atom paling luar
yang ditempati elektron
b) Energi Ionisasi merupakan energi yang dibutuhkan untuk membebaskan elektron
suatu atom
c) Afinitas elektron merupakan energi yang dibebaskan pada saat mengikat elektron
untuk dapat membentuk ion negatif oleh atom netral
d) Keelektronegatifan adalah daya tarik suatu atom terhadap pasangan elektronnya
dalam ikatan kovalen Jari – jari atom dalam satu golongan , makin ke bawah akan
semakin besar.
e) Jari – jari atom untuk unsur yang seperiode, makin ke kanan akan semakin kecil.
f) Untuk ion semakin besar muatan inti, semakin kecil ionnya
g) Unsur yang segolongan dari atas ke bawah energi ionisasi cenederung semakin kecil
sebaliknya untuk unsur seperiode dari kiri ke kanan energi ionisasi semakin besar.
h) Unsur yang seperiode afinitas elektronnya dari kiri ke kanan akan menjadi lebih
besar sedangkan untuk unsur yang segolongan dari atas ke bawah afinitas
elektronnya akan menjadi lebih kecil
i) Keelektronegatifan akan mengalami peningkatan pada unsur yang seperiode dari kiri
ke kanan serta akan mengalami penurunan nilai keelektronegatifannya pada unsur
yang segolongan dari atas ke bawah.

2. Tes Formatif

1. Lima buah unsur dengan konfigurasi elektron :


(1) 1s2 2s2 2p1
(2) 1s2 2s2 2p6 3s1
(3) 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5
(4) 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6

Unsur yang memiliki keelektronegatifan tinggi adalah…..

14
A. (1), (2), dan (3) C. (2) dan (4) E. (1),(2), (3), dan (4)
B. (1) dan (3) D. (4)

2. Diketahui empat buah unsur (8A, 16B, 17C, dan 12D) dan ada 4 buah pertanyataan
untuk keempat unsur tersebut.
(1) Jari – jari atom terbesar dimiliki oleh unsur B
(2) Potensial ionisasi unsur D adalah terbesar
(3) Unsur B kurang elektronegatif daripada unsur A
(4) Elektronegatifitas unsur D adalah yang terbesar
Pernyataan yang benar untuk ke 4 unsur tersebut adalah …..
A. (1), (2), dan (3) C. (2) dan (4) E. (1),(2), (3), dan (4)
B. (1) dan (3) D. (4)

24
3. Diketahui 5 buah unsur yaitu 115𝐵, 12𝑀𝑔, 32 39 80
16𝑆, 19𝐾, 35𝐵𝑟
Jari – jari atom terbesar terdapat pada unsur adalah …..
A. Mg B. K C. S D. Br E. S

4. Faktor yang dapat menyebabkan berkurangnya energi pengionan unsur dalam satu
golongan dari atas ke bawah adalah….
A. Pertambahan nomor atom
B. Pertambahan massa atom
C. Pertambahan muatan atom
D. Pertambahan neutron
E. Pertambahan jari – jari atom

5. Atom dengan urutan berdasarkan penurunan kenaikan afinitas elektron yang paling
tepat adalah …..
A. F, N, P, Mg
B. Mg, N, P, F
C. P, Mg, F, N
D. Mg, P, N, F
E. N, F, P, Mg

6. Unsur 9F, 15P, 16S, dan 17Cl jika keelektronegatifannya diurutkan dari yang terbesar
hingga terkecil adalah ……
A. 9F, 17Cl, 16S, dan 15P C. 16S, 17Cl, 9F, dan 15P E. 16S, 15P,17Cl,dan 9F,
B. 15P, 16S, 17Cl, dan 9F D. 17Cl, 9F, 15P dan 16S

15
7. Berdasarkan data harga energi ionisasi untuk unsur – unsur logam alkali K = 519,5
kj/mol; L = 418,9 kj/mol; M = 495,7 kj/mol; N = 375,9 kj/mol; O = 402,8 kj/mol.
Jika diurutkan berdasarkan harga energi ionisasinya dari atas ke bawah adalah…..
A. K – M – L – O – N
B. N – O – L – M – N
C. L – N – M – O – N
D. M – L – O – N – K
E. L – N – M – O – K

8. Sifat kepriodikan unsur berdasarkan pernyataan berikut yang paling benar untuk
unsur yang segolongan adalah ….
A. Jari – jari atom makin pendek
B. Elektronegativitas bertambah besar
C. Energi ionisasi makin besar
D. Afinitas elektron makin kecil
E. Sifat logam makin berkurang

9. Pernyataan untuk lima unsur (A,B,C,D,dan E) yang terletak pada satu periode
sebagai berikut :
(1) Massa atom unsur C > unsur B
(2) Urutan keelektronegatifan antara unsur A,B dan D adalah B>A>D
(3) Unsur D energi ionisasinya lebih besar dari unsur E
(4) Elektron valensi unsur B lebih besar dari unsur A
Urutan yang benar letak unsur dalam tabel periodik seperiode adalah ….
A. A, B, C, D, dan E
B. E, D, A, B, dan C
C. C, E, D, A, dan B
D. E, D, C, B, dan A
E. A, B, C, E, dan D

10. Urutan dari yang terkecil ke yang terbesar yang tepat untuk keelektronegatifan
beberapa atom berikut dengan nomor atom : 8O, 14 Se, 52Te, 16S, 84 Po
adalah…..
A. Po,Se,Te, S, O C. Te, Se, S, O, Po E. S, Se, Te, Po, O
B. O, Se, S, Te, Po D. Se, Te, S, O, Po

16
3. Daftar Pustaka

Budiwati, Rini. 2019. KIMIA DASAR . Bandung : Itenas

B.Media.Tabel Periodik Unsur – Unsur Kimia. Diakses dari :


https://penerbitbmedia.com/product/tabel-periodik-unsur-unsur-kimia/

Kelompok6 tiumb. BAB 16 SIFAT PERIODIK UNSUR. Diakses dari :


http://k6tiumb.blogspot.com/2009/09/bab-16-sifat-periodik-unsur.html .

Juwita, Ratulani. 2017. KIMIA DASAR. Padang : STKIP PGRI Sumatera Barat

La Kilo, Akram. 2018. KIMIA ANORGANNIK struktur dan Kereaktifan. Gorontalo :


UNG Press Gorontalo.

Lestari, Devi Setya. 2016. Cara Supermarket Jamin Kesegaran Buah. Diakses dari
https://lifestyle.okezone.com/read/2016/02/19/298/1316583/cara-supermarket-
jamin-kesegaran-buah

Supervisor Blog MIPA. 7 Sifat Kepriodikan Unsur dalam Sistem Periodik Moderen.
Diakses dari : https://blogmipa-kimia.blogspot.com/2017/04/sifat-keperiodikan-
unsur.html

Takeuchi, Yashito. 2006. Buku Teks Pengantar Kimia. Terjemahan : Ismunandar.


Diakses dari : http://ashadisasongko.staff.ipb.ac.id/files/2012/02/Pengantar-
Kimia.pdf.

Whitten, K.E., Davis,R.E., Peck.M.L., Stanley, G.G., Ninth Edition Chemistry. USA :
Mary Finch

Yusuf, Yusnidar.2018. Modul Kimia Dasar. Jakarta : FFS UHAMKA

17
KUNCI JAWABAN TES FORMATIF

1. C 6. A

2. A 7. A

3. B 8. D

4. E 9. B

5. A 10. A

18

Anda mungkin juga menyukai