Anda di halaman 1dari 3

Nama : Annisa Dwi Marcella

NIM : 06101182126006
Kelas : B Indralaya
Fakultas/Prodi : FKIP/Pendidikan Kimia
Pemateri : Jendral TNI Dudung Abdurachman, S.E., M.M.
Ringkasan Kuliah Umum

“PENGUATAN KARAKTER BANGSA DALAM RANGKA IMPLEMENTASI KAMPUS


MERDEKA”

Pandemi covid 19 telah meruah cara masyarakat berinteraksi satu sama lain dengan
menggunakan media maya untuk saling berkomunikasi karena tidak bisa saling bertatap muka
seperti melakukan kegiatan untuk pendidikan dan perkantoran. Sehingga dampaknya terlihat
pada pemanfaatan internet yang digunakan oleh masyarakat secara lebih luas dalam segala
bidang. Pengguna internet di Indonesia mencapai 196,7 juta dimana 145,4 jutanya merupakan
generasi z dan milenial dengan waktu penggunaan rata-rata selama 8 jam/hari.
Penggunaan internet menyebabkan banyaknya beredar kebohongan dan berita palsu (hoax)
dan masyarakat pun banyak yang termakan dengan berita palsu tersebut. Hal ini menyebabkan
banyaknya oknum yang menyebarkan berita palsu untuk memecah belah kelompok masyarakat
sehingga menyebabkan konflik seperti konfik SARA. Dimana konflik ini banyak menyebabkan
kerusakan. Konflik seperti ini tidak hanya disebabkan oleh faktor internal saja tetapi juga faktor
eksternal.
Sebagai generasi penerus bangsa kita harus memunculkan kerelaan untuk lebih
mendahulukan kepentingan bangsa dari pada kepentingan kelompok, yang mana para pendiri
bangsa ini mendirikan negara bukan untuk satu orang atau golongan tetapi untuk seluruh
masyarakat. Oleh karena itu, sebagai generasi muda janganlah kita melupakan sejarah ketika para
pendiri bangsa masih berjuang.
Ancaman yang dihadapi bangsa sekarang ini lebih kompleks karena menyangkut pada
pemersatuan dan keutuhan bangsa. Seperti apa yang diucapkan oleh Ir.Soekarno “Perjuanganku
lebih mudah karena melawan penjajah, namun perjuagan kalian akan lebih sulit karena melawan
bangsa sendiri”.
Perjuangan para pejuang terdahulu untuk meraih kemerdekaan sangatlah hebat dan gigih
dan rela berkorban, dapat dilihat dari peristiwa 10 November 1945 saat itu 16.000 pejuang gugur,
dan lebih dari 200.000 rakyat sipil mengungsi dari Surabaya, meskipun banyak korban namun
peristiwa tersebut mampu menggelorakan semangat perjuangan seluruh rakyat Indonesia. Tidak
hanya pada peristiwa tersebut kita dapat mengambil contoh pada Jenderal Sudirman yang saat
sakit pun dia tetap bergerilya melawan penjajah untuk membuktikan pada dunia bahwa Indonesia
masih ada dan berdaulat.
Sejarah telah membuktikan bahwa persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia sangatlah kuat
ketika menghadapi ancaman eksternal. Secara alami bagsa Indonesia juga memiliki nilai-nilai
pemersatu yang akan digunakan sebagai karakter bangsa Indonesia untuk menghadapi musuh
bersama, karakter bangsa itu antara lain:
1) Menghormati perbedaan
2) Mendahulukan kepentingan umum
3) Rela berkorban
4) Pantang menyerah
5) Gotong royong
6) Optimisme
7) Nasionalisme

Peran mahasiswa dalam memperkuat karakter bangsa, antara lain:


1) Agen perubahan
Mendorong kelompok masyarakat lainnya dalam menjaga nilai-nilai dan karakter Bangsa.
2) Penjaga nilai
Menjaga nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai pemersatu bangsa.
3) Penerus bangsa
Menjaga dan mewariskan karakter bangsa
4) Pengontrol sosial
Memiliki kontrol sosial terhadap kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Pesan kepada para mahasiwa : Jadilah pribadi yang baik, karena sekecil apapun kita melakukan
kebaikan, itu kan berdampak sangat besar bagi kita sendiri maupun orang.
Dilingkungan sekitar kita, “Orang yang Bahagia belum tentu murah hati, tetapi orang yang
bermurah hati pasti dia bahagia”- Jenderal TNI Dudung Abdurachman, S.E., M.M. Kalau sedang
bahagia, jangan larut dalam kebahagiaan karena besok atau usa akan dan penderitaan, begitupula
jika sedang menderita jangan larut dalam penderitaan karena nanti akan dating kebahagiaan.

Kunci Sukses :
Karena masa lalu tidak akan pernah kembali lagi
1) Lupakan masa lalu
Lakukan yang terbaik hari ini secara optimal apa yang kita lakukan hari ini menjadi
2) Momen sejarah di hari esok
Cita-cita hanya harapan dan angan-angan tetapi harus diperjuangkan diperjuangkan karena
apapun yang ada di depanmu di belakangmu dan yang ada di sekelilingmu sekalipun tidak
akan berarti apa-apa dibandingkan apa yang ada di dirimu.

Anda mungkin juga menyukai