Anda di halaman 1dari 6

UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)

MATA KULIAH : PERENCANAAN PEMBELAJARAN KIMIA


PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN KIMIA
SEMESTER :2
====================================================
NAMA : ANNISA DWI MARCELLA
NIM : 06101182126006
KELAS : B INDRALAYA

SOAL:
1. Jika Anda menjadi seorang guru kimia, bagaimana Anda dalam menyusun desain
perencanaan pembelajaran kimia?
2. Bagaimana perencanaan pembelajaran yang ideal menurut tuntutan kurikulum yang
berlaku?
3. Analisis dan kemukakan pendapat kalian mengenai perbedaan indikator pencapaian
kompetensi berikut ini:
a. Siswa memahami bahwa atom tersusun dari partikel dasar, yaitu elektron, proton, dan
neutron serta proses penemuannya.
b. Siswa melakukan percobaan untuk menunjukkan karakteristik senyawa kovalen
berdasarkan beberapa sifat fisika.
4. KD: Menganalisis proses yang terjadi dalam sel Volta dan menjelaskan kegunaannya.
Identifikasi dan kemukakan pendapat kalian mengenai metode, pendekatan, dan model
pembelajaran yang sesuai dengan KD diatas.

JAWAB:
1. Adapun kangkah-langkah yang dapat dilakukan dalam menyusun desain perencanaan
pembelajaran kimia yakni:
1) Mengidentifikasi Kebutuhan Instruksional dan Menuliskan Tujuan
Instruksional Umum
Mengidentifikasi kebutuhan instruksional adalah suatu proses untuk:
a) menentukan kesenjangan penampilan siswa yang disebabkan
kekurangankesempatan mendapatkan pendidikan dan pelatihan pada masa lalu
b) mengidentifikasi bentuk kegiatan instruksional yang paling tepat
c) menentukan populasi sasaran yang dapat mengikuti kegiatan instrusional
tersebut.
Langkah ini merupakan titik tolak dan sumber bagi langkah-langkah berikutnya.
Desain produk instruksional yang akan di analisis adalah pelajaran kimia yaitu:
 Kebutuhan Instruksional /Standar Kompetensi (SK)
- Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan
terapannya.
 Tujuan Instruksional Umum (TIU)/Kompetensi Dasar (KD)
- Menentukan jenis garam yang mengalami hidrolisis dalam air dan pH
larutan garam tersebut.
2) Melakukan Analisis Instruksional
Analisis instruksional adalah proses menjabarkan perilaku umum menjadi
perilaku khusus yang tersusun secara logis dan sistematis. Kegiatan tersebut
dilakukan untuk mengidentifikasi perilaku-perilaku khusus yang dapat
menggambarkan perilaku umum secara terperinci.
Dalam tahap ini perilaku yang akan dijabarkan adalah perilaku yang menjadi
Tujuan Instruksional Umum (TIU/KD), yaitu: Menentukan jenis garam yang
mengalami hidrolisis dalam air dan pH larutan garam tersebut.
Perilaku-perilaku yang dijabarkan antara lain: a. Mengetahui spesi asam dan basa.
a) Mengetahui asam/basa kuat dan lemah
b) Menjelaskan definisi garam
c) Menyebutkan contoh garam
d) Menjelaskan pengertian hidrolisis garam
e) Menjelaskan jenis-jenis hidrolisis garam
f) Menghitung harga pH garam berdasarkan jenis hidrolisisnya
g) Membuktikan jenis hidrolisi garam melalui percobaan
3) Mengidentifikasi Perilaku dan Karakteristik Awal Siswa
Mengidentifikasi perilaku awal siswa dimaksudkan untuk mengetahui siapa
kelompok sasaran, populasi sasaran, serta sasaran didik dari kegiatan instruksional.
Istilah tersebut digunakan untuk menanyakan siswa yang mana atau siswa sekolah
apa, serta sejauh mana pengetahuan dan keterampilan yang telah mereka miliki
sehingga dapat mengikuti pelajaran tersebut.
4) Menganalisis Tujuan Instruksional Khusus
Berdasarkan perilaku khusus yang sudah di analisa pada tahap sebelumnya
didapatkan empat perilaku khusus yang belum dimiliki oleh siswa yang menjadi
tujuan instruksional khusus (TIK). Berikut empat TIK yang di dapatkan:
5) Menulis Tes Acuan Patokan
Tes acuan patokan dimaksudkan untuk mengukur tingkat penguasaan setiap
siswa terhadap perilaku yang tercantum dalam TIK. Adapun langkahlangkah dalam
Perilaku Khusus yang Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Belum Dikuasai

Menjelaskan pengertian A. Siswa dapat menjelaskan pengertian


hidrolisis garam hidrolisis garam dengan benar

Menjelaskan jenis-jenis B. Setelah diberikan contoh jenis reaksi


hidrolisis garam hidrolisis garam, siswa dapat menjelaskan
jenis-jenis hidrolisis garam

Menghitung harga pH garam C. Setelah dijelaskan perhitungan pH


berdasarkan jenis garam, siswa dapat menghitung Ph garam
hidrolisisnya yang terhidrolisis dengan tepat

Membuktikan jenis hidrolisis D. Setelah dilakukan percobaan hidrolisis


garam melalui percobaan garam, siswa dapat membuktikan jenis
hidrolisis garam yang diuji dengan benar

menyusun tes acuan patokan adalah sebagai berikut:


a) Menentukan tujuan tes
b) Membuat tabel spesifikasi
c) Menulis butir tes
d) Merakit tes Butir tes yang telah selesai ditulis dan dikelompokkan atas dasar jenis
kemudian diberi nomor urut.
Pada saat tes siswa diberi petunjuk untuk menuliskan jawabannya, diberikan
petunjuk tentang waktu yang diperlukan untuk menjawab tes, dan skor tiap soal
tes. Petunjuk harus sederhana, singkat dan jelas.
Berikut petunjuk soal tes yang di desain:
- Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan tepat.
- Waktu pengerjaan soal selama 45 menit
e) Membuat kunci jawaban
6) Menyusun Strategi Instruksional
Strategi instruksional dalam menyampaikan materi atau isi pelajaran harus
secara sistematis, sehingga kemampuan yang diharapkan dapat dikuasai oleh siswa
secara efektif dan efisien. Dalam strategi instruksional terkandung empat pengertian
sebagai berikut: a) urutan kegiatan instruksional, yaitu urutan kegiatan guru dalam
menyampaikan isi pelajaran kepada siswa; b) metode instruksional, yaitu cara guru
mengorganisasikan materi pelajaran dan siswa agar terjadi proses belajar secara
efektif dan efisien; c) media instruksional, yaitu peralatan dan bahan instruksional
yang digunakan guru dan siswa dalam kegiatan instruksional; dan d) waktu yang
digunakan dalam menyelesaikan setiap langkah dalam kegiatan instruksional.
7) Mengembangkan Bahan Instruksional
Berikut bahan ajar yang dibuat untuk pemenuhan stategi instruksional:
- Slide Presentasi (media powerpoint) terlampir
- LKS praktikum
8) Mendesain dan Melaksanakan Evaluasi
Dalam melakukan evaluasi formatif, seorang pengembang instruksional
idealnya melakukan empat tahap yaitu: reviu oleh ahli (expert review), evaluasi satu-
satu (one-to-one evaluation), kelompok kecil (small group) dan uji lapangan (field
test).

2. Perencanaan yang ideal menurut tuntutan kurikulum tentunya telah memenuhi


kriteria yang harus dilakukan dalam pembelajaran. Sesuai dengan kurikulum yang
sedang berlaku, perencanaan setidaknya meliputi tiga hal pokok, yaitu pendahuluan,
kegiatan inti, kemudian penutup. Dalam satu paket perencanaan tersebut telah
tergambarkan model pembelajarannya dengan jelas. Kemudian di dalam strategi hingga
taktik mengajar juga telah disebutkan pada rencana pembelajarannya.
Uzer Usman dalam bukunya “Menjadi Guru Profesional” menyebutkan persiapan
mengajar yang baik harus memenuhi kriteria:
 Materi dan tujuan mengacu pada garis besar program pengajaran.
 Proses belajar mengajar menunjang pembelajaran aktif dan mengacu pada analisis
materi pelajaran.
 Terdapat keselarasan antara tujuan, materi dan alat penilaian.
 Dapat dilaksanakan.
 Mudah dimengerti/dipahami.
Dalam perencanaan pembelajaran hal yang perlu ditampilkan pertama kali adalah
Standar Kompetensi (SK). Selanjutnya dijabarkan dalam Kompetensi Dasar (KD) sebuah
topik, dari topik yang akan dibahas kemudian ditentukan pula indikator yang akan
dicapai. Berikutnya menyebutkan tujuan pembelajaran yang seterusnya diberikan
gambaran/deskripsi singkat materi yang akan disampaikan. Kemudian menyebutkan
pendekatan dan metode yang akan dipakai. Sedangkan didalam kegiatan inti hingga
kegiatan akhir menyebutkan taktik yang akan dilakukan meliputi membuka dengan doa,
menyampaikan materi pertemuan selanjutnya serta doa penutup. Dibagian akhir
disebutkan pula sumber ajar, alat, media, teknik penilaian, bentuk penilaian, intrumen
dan kriteria penilaian.

3. Perbedaan indikator pencapaian pada dua KD tersebut yakni


1) “Siswa memahami bahwa atom tersusun dari partikel dasar, yaitu elektron, proton,
dan neutron serta proses penemuannya”, pada KD ini siswa hanya mengetahui atau
memahami materi yang dipelajari saja tetapi tidak ada nilai keterampilannya.
Sehingga kita hanya bisa menilai pengetahuan siswa saja.
2) “Siswa melakukan percobaan untuk menunjukkan karakteristik senyawa kovalen
berdasarkan beberapa sifat fisika”, pada KD ini selain mengetahui dan memahami
siswa juga siswa memiliki keterampilan berupa peampilan kinerja karena melakukan
percobaan terhadap materi yang dipelajari. Sehingga pada KD ini kita dapat menilai
pengetahuan serta keterampilan siswa.
4. KD: Menganalisis proses yang terjadi dalam sel Volta dan menjelaskan kegunaannya.
Identifikasi dan kemukakan pendapat kalian mengenai metode, pendekatan, dan model
pembelajaran yang sesuai dengan KD diatas.
1) Metode : diskusi kelompok, tanya jawab, praktek dan penugasan
2) Pendekatan : saintifik
3) Model : Problem based learning dan Project based learning

Penjelasan
1) Metode diskusi dimana guru memberi kesempatan kepada para siswa (kelompok –
kelompok siswa) untuk mengadakan perbincangan ilmiah guna mengumpulkan
pendapat, membuat kesimpulan, atau menyusun berbagai alternatif pemecahan atas
suatu masalah.
Penerapan: Peserta didik berdiskusi dan mengumpulkan informasi dalam kelompok
mengenai langkah-langkah menyetarakan persamaan reaksi redoks dengan metode
biloks dan mengumpulkan informasi mengenai penyetaraan persamaan reaksi redoks
dengan metode biloks melalui sumber belajar.
2) Metode tanya jawab
Penerapan: Guru mengajukan berbagai pertanyaan terkait pengertian reaksi redoks,
merumuskan langkahlangkah menyetarakan reaksi redoks metode biloks dan
penyetaraan persamaan reaksi redoks yang belum setara dengan metode biloks.
3) Metode praktek dan penugasan
Penerapan: Memberikan tugas kepada peserta didik, dan mengingatkan peserta didik
untuk mempelajari materi yang akan dibahas dipertemuan berikutnya yaitu
penentuan harga Eo sel dari suatu sel volta.
4) Pendekatan Saintifik
Sebuah pendekatan yang dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana sains dan
teknologi masuk dan merubah proses – proses sosial di masyarakat, dan bagaimana
situasi sosial mempengaruhi perkembangan sains dan teknologi.
Penerapan: Memfasilitasi peserta didik untuk mereview pembelajaran yang telah
dilaksanakan dan dihubungkan dengan fenomena kehidupan sehari-hari di
masyarakat.
5) Problem based learning dan Project based learning
Pada Problem based learning (PBL) yakni berdiskusi dan mengumpulkan
informasi dalam kelompok mengenai langkahlangkah menyetarakan persamaan
reaksi redoks dengan metode biloks dan mengumpulkan informasi mengenai
penyetaraan persamaan reaksi redoks dengan metode biloks melalui sumber belajar.
Pada Project based learning (PjBL) yakni 1) Mendesain perencanaan proyek
Peserta didik mencari tau bahan-bahan yang digunakan untuk rangkaian sel volta
sesuai hasil pengamatan lalu melaksanakan perencanaan, 2) Menyusun jadwal
sebagai langkah nyata dari sebuah proyek Peserta didik mengumpulkan informasi
tentang pembuatan sel volta dengan bahan sekitar, peserta didik meyusun rancangan
dan jadwal pembuatan sel volta secara berkelompok

Anda mungkin juga menyukai