SOAL:
1. Jika Anda menjadi seorang guru kimia, bagaimana Anda dalam menyusun desain
perencanaan pembelajaran kimia?
2. Bagaimana perencanaan pembelajaran yang ideal menurut tuntutan kurikulum yang
berlaku?
3. Analisis dan kemukakan pendapat kalian mengenai perbedaan indikator pencapaian
kompetensi berikut ini:
a. Siswa memahami bahwa atom tersusun dari partikel dasar, yaitu elektron, proton, dan
neutron serta proses penemuannya.
b. Siswa melakukan percobaan untuk menunjukkan karakteristik senyawa kovalen
berdasarkan beberapa sifat fisika.
4. KD: Menganalisis proses yang terjadi dalam sel Volta dan menjelaskan kegunaannya.
Identifikasi dan kemukakan pendapat kalian mengenai metode, pendekatan, dan model
pembelajaran yang sesuai dengan KD diatas.
JAWAB:
1. Adapun kangkah-langkah yang dapat dilakukan dalam menyusun desain perencanaan
pembelajaran kimia yakni:
1) Mengidentifikasi Kebutuhan Instruksional dan Menuliskan Tujuan
Instruksional Umum
Mengidentifikasi kebutuhan instruksional adalah suatu proses untuk:
a) menentukan kesenjangan penampilan siswa yang disebabkan
kekurangankesempatan mendapatkan pendidikan dan pelatihan pada masa lalu
b) mengidentifikasi bentuk kegiatan instruksional yang paling tepat
c) menentukan populasi sasaran yang dapat mengikuti kegiatan instrusional
tersebut.
Langkah ini merupakan titik tolak dan sumber bagi langkah-langkah berikutnya.
Desain produk instruksional yang akan di analisis adalah pelajaran kimia yaitu:
Kebutuhan Instruksional /Standar Kompetensi (SK)
- Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan
terapannya.
Tujuan Instruksional Umum (TIU)/Kompetensi Dasar (KD)
- Menentukan jenis garam yang mengalami hidrolisis dalam air dan pH
larutan garam tersebut.
2) Melakukan Analisis Instruksional
Analisis instruksional adalah proses menjabarkan perilaku umum menjadi
perilaku khusus yang tersusun secara logis dan sistematis. Kegiatan tersebut
dilakukan untuk mengidentifikasi perilaku-perilaku khusus yang dapat
menggambarkan perilaku umum secara terperinci.
Dalam tahap ini perilaku yang akan dijabarkan adalah perilaku yang menjadi
Tujuan Instruksional Umum (TIU/KD), yaitu: Menentukan jenis garam yang
mengalami hidrolisis dalam air dan pH larutan garam tersebut.
Perilaku-perilaku yang dijabarkan antara lain: a. Mengetahui spesi asam dan basa.
a) Mengetahui asam/basa kuat dan lemah
b) Menjelaskan definisi garam
c) Menyebutkan contoh garam
d) Menjelaskan pengertian hidrolisis garam
e) Menjelaskan jenis-jenis hidrolisis garam
f) Menghitung harga pH garam berdasarkan jenis hidrolisisnya
g) Membuktikan jenis hidrolisi garam melalui percobaan
3) Mengidentifikasi Perilaku dan Karakteristik Awal Siswa
Mengidentifikasi perilaku awal siswa dimaksudkan untuk mengetahui siapa
kelompok sasaran, populasi sasaran, serta sasaran didik dari kegiatan instruksional.
Istilah tersebut digunakan untuk menanyakan siswa yang mana atau siswa sekolah
apa, serta sejauh mana pengetahuan dan keterampilan yang telah mereka miliki
sehingga dapat mengikuti pelajaran tersebut.
4) Menganalisis Tujuan Instruksional Khusus
Berdasarkan perilaku khusus yang sudah di analisa pada tahap sebelumnya
didapatkan empat perilaku khusus yang belum dimiliki oleh siswa yang menjadi
tujuan instruksional khusus (TIK). Berikut empat TIK yang di dapatkan:
5) Menulis Tes Acuan Patokan
Tes acuan patokan dimaksudkan untuk mengukur tingkat penguasaan setiap
siswa terhadap perilaku yang tercantum dalam TIK. Adapun langkahlangkah dalam
Perilaku Khusus yang Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Belum Dikuasai
Penjelasan
1) Metode diskusi dimana guru memberi kesempatan kepada para siswa (kelompok –
kelompok siswa) untuk mengadakan perbincangan ilmiah guna mengumpulkan
pendapat, membuat kesimpulan, atau menyusun berbagai alternatif pemecahan atas
suatu masalah.
Penerapan: Peserta didik berdiskusi dan mengumpulkan informasi dalam kelompok
mengenai langkah-langkah menyetarakan persamaan reaksi redoks dengan metode
biloks dan mengumpulkan informasi mengenai penyetaraan persamaan reaksi redoks
dengan metode biloks melalui sumber belajar.
2) Metode tanya jawab
Penerapan: Guru mengajukan berbagai pertanyaan terkait pengertian reaksi redoks,
merumuskan langkahlangkah menyetarakan reaksi redoks metode biloks dan
penyetaraan persamaan reaksi redoks yang belum setara dengan metode biloks.
3) Metode praktek dan penugasan
Penerapan: Memberikan tugas kepada peserta didik, dan mengingatkan peserta didik
untuk mempelajari materi yang akan dibahas dipertemuan berikutnya yaitu
penentuan harga Eo sel dari suatu sel volta.
4) Pendekatan Saintifik
Sebuah pendekatan yang dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana sains dan
teknologi masuk dan merubah proses – proses sosial di masyarakat, dan bagaimana
situasi sosial mempengaruhi perkembangan sains dan teknologi.
Penerapan: Memfasilitasi peserta didik untuk mereview pembelajaran yang telah
dilaksanakan dan dihubungkan dengan fenomena kehidupan sehari-hari di
masyarakat.
5) Problem based learning dan Project based learning
Pada Problem based learning (PBL) yakni berdiskusi dan mengumpulkan
informasi dalam kelompok mengenai langkahlangkah menyetarakan persamaan
reaksi redoks dengan metode biloks dan mengumpulkan informasi mengenai
penyetaraan persamaan reaksi redoks dengan metode biloks melalui sumber belajar.
Pada Project based learning (PjBL) yakni 1) Mendesain perencanaan proyek
Peserta didik mencari tau bahan-bahan yang digunakan untuk rangkaian sel volta
sesuai hasil pengamatan lalu melaksanakan perencanaan, 2) Menyusun jadwal
sebagai langkah nyata dari sebuah proyek Peserta didik mengumpulkan informasi
tentang pembuatan sel volta dengan bahan sekitar, peserta didik meyusun rancangan
dan jadwal pembuatan sel volta secara berkelompok