Kel a s
XII
Sejarah
PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN DI BERBAGAI
DAERAH I
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut.
1. Mampu memahami insiden Hotel Yamato di Surabaya.
2. Mampu memahami Pertempuran Lima Hari di Semarang.
3. Mampu memahami Pertempuran Ambarawa di Magelang.
4. Mampu memahami Pertempuran Medan Area.
5. Mampu memahami Bandung Lautan Api.
6. Mampu memahami Peristiwa Merah Putih di Manado.
7. Mampu memahami Puputan Margarana di Bali.
A. Insiden Hotel Yamato Surabaya
1. Latar Belakang
Kedatangan pasukan Sekutu dan Belanda yang tergabung dalam Allied Forces Netherlands
East Indies (AFNEI), pada tanggal 18 September 1945, dan menempati Hotel Yamato di Jln.
Tunjungan nomor 65 tanpa seizin karesidenan Surabaya.
Aksi provokasi dimulai pada malam, tanggal 19 September 1945, sekelompok orang
Belanda di bawah pimpinan Ploegman, mengibarkan bendera Belanda (Merah-Putih-
Biru) di atas Hotel Yamato, tanpa persetujuan Pemerintah RI atau Karesidenan Surabaya.
Keesokan harinya, sekitar Hotel Yamato dipenuhi warga Surabaya yang marah atas
tindakan Belanda dan menganggap Belanda telah menghina kemerdekaan Indonesia.
Kemudian Residen Surabaya, Sudirman yang ditemani Sidik dan Hariyono masuk ke Hotel
Yamato untuk meminta Ploegman menurunkan bendera Belanda. Permintaan tersebut
ditolak Ploegman sekaligus menyatakan tidak mengakui kedaulatan RI. Perundingan yang
memanas berujung pada perkelahian yang menyebabkan Ploegman dan Sidik terbunuh.
Sementara Sudirman dan Hariyono berhasil melarikan diri.
3. Dampak Peristiwa
Dampak insiden Bendera di Hotel Yamato adalah mulai munculnya sikap anti-Sekutu dan
Belanda di Surabaya.
2
sehingga Jenderal Hawthorn meminta Presiden Soekarno untuk menandatangani
gencatan senjata.
b. Bentrokan dengan tentara AFNEI tetap berlanjut meski gencatan senjata sudah
ditandatangani. Salah satu bentrokan yang terjadi di Jembatan Merah menyebabkan
Jenderal Inggris, A.W.S Mallaby terbunuh yang menjadi latar belakang pertempuran
10 November di Surabaya.
Adapun latar belakang Pertempuran Lima Hari di Semarang adalah sebagai berikut.
1. Tentara Jepang lari ketika akan dipindahkan dari Cepiring ke Bulu untuk bergabung
dengan pasukan Jepang lainnya di Markas Kidobutai, Jatingaleh.
2. Gugurnya dr. Karyadi oleh Jepang saat akan mengecek kebenaran desas-desus
reservoir Siranda, sumber air Kota Semarang yang kabarnya diracun Jepang.
Kematian dr. Karyadi berawal dari penyerangan Jepang ke reservoir Siranda yang
dijaga 8 Polisi Istimewa pada tanggal 14 Oktober 1945. Penyerangan reservoir Siranda
menyebabkan tersebarnya desas-desus bahwa Jepang telah meracuni reservoir yang
merupakan sumber air bagi rakyat Semarang tersebut. Mendengar hal itu, dr. Karyadi yang
merupakan Kepala RS. Purusara memeriksa kebenaran kabar tersebut. Namun, di tengah
jalan, tepatnya ketika di Jln. Pandanaran, mobil yang ditumpangi dr. Karyadi ditembaki
oleh Jepang dan menyebabkan dirinya gugur.
Pertempuran dimulai pada tanggal 15 Oktober 1945, Jepang menyerang pusat Kota
Semarang yang dipertahankan oleh rakyat Semarang. Berita gugurnya dr. Karyadi cepat
meluas dan menyebabkan kemarahan rakyat Semarang tersulut sehingga pertempuran
meluas ke berbagai penjuru Kota Semarang. Dalam penyerangan tersebut, Jepang berhasil
menawan Gubernur Jawa Tengah, Mr. Wongonegoro.
Pertempuran Lima Hari di Semarang, diselingi dengan usaha gencatan senjata
oleh Jenderal Nakamura dan Kasman Singodimejo. Pertempuran mulai reda pada
tanggal 19 Oktober 1945, ketika Sekutu datang ke Semarang dan memerintahkan untuk
3
gencatan senjata dalam konferensi di Hotel du Pavilion tanggal 20 Oktober 1945. Untuk
memperingati Pertempuran Lima Hari di Semarang, dibangun Monumen Tugu Muda
pada tanggal 10 November 1950.
SUPER, Solusi Quipper
Untuk mengingat peristiwa Pertempuran Lima Hari di Semarang, perhatikan
kumpulan kata kunci berikut ini.
Dokter Karyadi reservasi (reservoir) tiket dari Semarang ke Jepang selama 5 hari untuk
beli Octopus (Oktober).
C. Palagan Ambarawa
Pertempuran di Ambarawa terjadi pada tanggal 20 November 1945 dan berakhir pada
tanggal 15 Desember 1945. Pertempuran ini terjadi antara TKR bersama rakyat Indonesia
melawan pasukan Sekutu.
Awal Pertempuran Ambarawa adalah tindakan Sekutu dan NICA yang mempersenjatai
kembali tawanan perang.
4
2. Pertempuran Ambarawa
Setelah insiden di Magelang, secara diam-
diam Sekutu mundur sehingga dikejar
oleh pasukan TKR. Saat pengunduran
diri, Sekutu mencoba menduduki dua
desa di Ambarawa. Pasukan TKR di bawah
pimpinan Letkol. Isdiman mencoba
membebaskan dua desa tersebut, namun
beliau gugur.
Gugurnya Letkol. Isdiman
digantikan oleh Kolonel Sudirman. Di Gambar 3.2 Sudirman (memakai jubah), pemimpin
pertempuran Ambarawa.
bawah pimpinan Kolonel Sudirman, Sumber: Wikipedia.org
TKR mengadakan koordinasi di sekitar
Ambarawa untuk melakukan pengepungan dari segala sisi dan kemudian melakukan
serangan serentak.
Pertempuran di Ambarawa dimulai sejak tanggal 12 Desember 1945 – 15 Desember
1945. Pertempuran Ambarawa berakhir ketika TKR berhasil memukul mundur Sekutu
sampai Semarang. Karena jasanya, maka pada tanggal 18 Desember 1945 Kolonel Sudirman
diangkat menjadi Panglima Besar TKR dan berpangkat Jenderal. Untuk memperingati
pertempuran Ambarawa, tanggal 15 Desember diperingati sebagai Hari Angkatan Darat
atau Hari Juang Kartika.
5
1 Desember 1945 dengan memasang spanduk yang bertuliskan “Fixed Boundaries
Medan Area” di berbagai sudut Kota Medan.
Tanggal 10 Oktober TKR Sumatra Timur dibentuk dan dipimpin oleh Achmad
Tahir.
1. Latar Belakang
Pasukan AFNEI di bawah pimpinan Brigadir MacDonald memasuki Kota Bandung pada
tanggal 12 Oktober 1945. Ketegangan terjadi disebabkan oleh hal-hal berikut.
6
a. Sekutu menuntut penduduk Bandung menyerahkan semua senjata dari hasil
pelucutan tentara Jepang.
b. Ultimatum Sekutu untuk mengosongkan Bandung Utara selambat-lambatnya
tanggal 29 November 1945 dengan alasan keamanan rakyat.
c. Sekutu tanggal 23 Maret 1946 untuk mengosongkan Bandung Selatan.
Pembumihangusan Bandung merupakan ide dari Kolonel A.H. Nasution dengan tujuan
agar Sekutu tidak dapat memanfaatkan fasilitas dan bangunan di Bandung sebagai
pertahanan.
Selain membakar Bandung, TRI dan milisi rakyat menyerang di beberapa pos Sekutu.
Pertempuran besar terjadi di Dayeuhkolot yang terdapat gudang amunisi Sekutu. Dua
7
milisi rakyat bernama Muhammad Toha dan Ramdan berhasil meledakkan gudang
amunisi tersebut.
Nasution orang Bandung menemukan Kutu di warung Pak Mac Donald lalu diBAKAR.
Disebut sebagai Peristiwa Merah Putih sebab setelah merebut tangsi militer Teling,
para pejuang mengibarkan dan melakukan upacara bendera sebagai tanda Indonesia
telah merdeka dan siap mempertahankan kemerdekaannya.
Aksi ini dilatarbelakangi oleh diskriminasi yang diterima tentara KNIL dari pribumi
serta misi khusus yang diberikan oleh Gubernur Sulawesi, Sam Ratulangi untuk melakukan
gerakan bawah tanah dalam rangka mendukung kemerdekaan RI. Tujuan peristiwa Merah
Putih di Manado adalah sebagai berikut.
1. Melucuti dan menangkap prajurit KNIL keturunan Belanda dan pejabat NICA.
2. Menguasai pos militer di Manado dan Tomohon.
3. Menguasai jaringan telepon dan pengangkutan.
Namun, rencana ini tercium oleh Belanda sehingga beberapa pemimpin perjuangan
seperti C.H. Taulu dan Wuisan ditangkap.
Dalam peristiwa Merah Putih, direncanakan tanpa letusan senjata dan hanya ada
kokangan senjata “houderbak” sebagai gertakan. Peristiwa Merah Putih dipimpin oleh
Kopral Mambie Runtukahu beserta pemimpin dari Kompi 7 dimulai pukul 01.00 dini hari
dan langsung menguasai pos penjagaan serta membebaskan C.H Taulu dan Wuisan yang
juga ikut melucuti tentara Belanda.
Sekitar pukul 04.00, terjadi perobekan bendera Belanda di bagian birunya yang
disusul dengan pengibaran bendera Merah Putih di tangsi Teling. Usai perebutan dan
pengibaran bendera merah putih, dilakukan upacara bendera di tangsi Teling dengan
Runtukahu sebagai inspektur upacara.
8
Peristiwa Merah Putih di Manado juga berhasil menangkap perwira KNIL seperti
Letkol De Vries, Kapten Blom, Letnan Verwayen, dan semua anggota NICA di Sulawesi
Utara. Selain itu, para pejuang juga berhasil membesarkan pejuang politik yang ditahan
seperti GE Dauhaan, A Manoppo, OH Pantouw, Max Tumbel, Dr Sabu, FH Kumontoy, CP
Hermanses, HC Mantiri, NP Somba, John Rahasia, dan Mat Canon.
Dampak Peristiwa Merah Putih di Manado adalah Indonesia berhasil menunjukkan pada
dunia bahwa perjuangan Indonesia tidak hanya terbatas di Pulau Jawa seperti yang
diucapkan Belanda di forum-forum internasional.
9
SUPER, Solusi Quipper
PUPUT dan NITa pergi ke bandara Ngurah Rai, tiketnya habis-habisan diborong Novi
(November).
10