Anda di halaman 1dari 7

1

SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) TELAAH KURIKULUM

Mata Kuliah/Kode : Telaah Kurikulum / 3 MES 47036


Dosen : Dr. Keysar Panjaitan, M.Pd
Hari/Pukul/Tgl. : SenIn / ……. – ……….. / ........ Jan. 2021

NAMA MAHASISWA :
NIM :
PRODI :

Soal UAS Telaah Kurikulum

1. Kurikulum dalam pendidikan memiliki beberapa fungsi bagi pengguna/pemakai.


Jelaskan fungsi kurikulum bagi Guru, Kepala Sekolah, Pengawas, Masyarakat
dan Pemakai Lulusan.

2. Apa yang dimaksud dengan Pola pengorganisasian kurikulum dan Integrated


curriculum. Berikan contoh penerapan Integrated curriculum di sekolah.
3. Bagaimanakah keterlibatan guru dalam pengembangan kurikulum? Jelaskan
dengan contoh.
4. Jelaskan langkah–langkah pengembangan kurikulum.
Menurut Olivia pengembangan kurikulum terdiri atas 10 langkah, jelaskan.
5. Pengembangan kurikulum dapat dilakukan dengan model Dick and Carey.
Jelaskan bagaimanakah pengembangan kurikulum dengan model Dick and Carey.
6. Jelaskan kriteria untuk memilih isi materi kurikulum menurut Hilda Taba.
7. Jelaskan pengertian evaluasi kurikulum serta tujuan dan peranannya.
8. Jelaskan model evaluasi kurikulum menurut Model Tyler.
2

Jawaban

1. Fungsi kurikulum bagi guru


Guru tidak hanya berfungsi sebagai pelaksana kurikulum sesuai dengan
kurikulum yang berlaku, tetapi juga sebagai pengembangan kurikulum dalam
rangka pelaksanaan kurikulum tersebut.
Fungsi kurikulum bagi kepala sekolah
Bagi kepala sekolah, kurikulum merupakan barometer atau alat pengukur
keberhasilan program pendidikan di sekolah yang dipimpinnya. Kepala sekolah
dituntut untuk menguasai dan mengontrol, apakah kegiatan proses pendidikan
yang dilaksanakan itu berpijak pada kurikulum yang berlaku.
Fungsi kurikulum bagi pengawas (supervisor)
Bagi para pengawas, fungsi kurikulum dapat dijadikan sebagai pedoman, patokan,
atau ukuran dan menetapkan bagaimana yang memerlukan penyempurnaan atau
perbaikan dalam usaha pelaksanaan kurikulum dan peningkatan mutu pendidikan.
Fungsi kurikulum bagi masyarakat
Melalui kurikulum sekolah yang bersangkutan, masyarakat bisa mengetahui
apakah pengetahuan, sikap, dan nilai serta keterampilan yang dibutuhkannya
relevan atau tidak dengan kurikulum suatu sekolah.
Fungsi kurikulum bagi instansi atau perusahaan (pemakai lulusan)
Instansi atau perusahaan yang mempergunakan tenaga kerja bisa meggunakan
kurikulum untuk meningkatkan kuantitas suatu produk dan kualitas pekerja. yang
nantinya akan melancarkan bisnis suatu instansi atau perusahaan

2. Pola pengorganisasian kurikulum adalah pola atau bentuk penyusunan bahan


pelajaran yang akan diajarkan atau disampaikan kepada murid, atau merupakan
suatu cara menyusun bahan atau pengalaman belajar ingin dicapai dengan tujuan
mempermudah siswa dalam mempelajari bahan pelajaran serta mempermudah
siswa dalam melakukan kegiatan belajar, sehingga tujuan pembelajaran dicapai
secara efektif.
Kurikulum terpadu disebut juga “Integrated Curriculum”. Secara istilah,
integrasi memiliki sinonim dengan perpaduan, penyatuan, atau penggabungan dari
dua objek atau lebih (Wedawaty, 1990: 26). Dalam integrated curriculum mata
pelajaran dipusatkan pada suatu masalah atau unit tertentu. Dengan adanya
kebulatan bahan pelajaran diharapkan dapat terbentuk kebulatan pribadi peserta
didik yang sesuai dengan lingkungan masyarakatnya. Oleh karena itu, hal-hal
3

yang diajarkan di sekolah harus disesuaikan dengan situasi, masalah dan


kebutuhan kehidupan di luar sekolah.
Contoh penerapan integrated curriculum : Boarding school dan pembelajaran
lewat pondok pesantren

3. a. Guru sebagai Implementers


Guru berperan untuk menerapkan atau mengaplikan kurikulum yang sudah ada
dalam melaksanakan perannya, hanya menerima berbagai kebijakan perumus
kurikulum. Contoh : guru menerapkan kurikulum yang telah dirancang
pemerintah dan institusi, dan mereka harus mampu mengajarnya walaupun
kurikulum sebelumnya terdapat banyak perubahan.
b. Guru sebagai adapters
Guru lebih dari sebagai pelaksana kurikulum, akan tetapi juga sebagai penyelaras
kurikulum dengan karakteristik dan kebutuhan siswa dan daerah. Dalam fase ini
guru diberi kewenangan untuk menyesuaikan kurikulum yang sudah ada dengan
karakteristik sekolah dan kebutuhan lokal. Contoh : kebijakan dalam kurikulum
tingkat satuan pendidikan (KTSP), para perancang kurikulum hanya menentukan
standar isi sebagai standar minimal yang harus dicapai. Bagaimana
implementasinya, kapan waktunya dan hal-hal teknis lainnya seluruhnya
ditentukan oleh guru.
c. Guru sebagai developers
Seorang guru memiliki kewenangan yang lebih luas dalam menyusun kurikulum.
Guru sebagai developers bukan hanya memiliki peran dalam menentukan tujuan
dan isi pelajaran yang akan disampaikan, namun juga dapat menentukan strategi
yang akan dikembangkan serta bagaimana mengukur keberhasilannya melalui
pemilihan alat evaluasi untuk pencapaian hasil belajarnya.
Contoh : pengembangan muatan lokal dan pengembangan diri yang berbeda
antara satu sekolah dengan sekolah lainnya.
d. Guru sebagai researchers
Peran seorang guru yang dilaksanakan sebagai bagian dari tugas profesional guru
yang memiliki tanggung jawab dalam meningkatkan kinerja sebagai guru.
Contoh : Guru yang professional akan meneliti dulu kurikulum yang akan
digunakan untuk meningkatkan kinerjanya sebagai seorang guru.
4

4. 1. Menetapkan dasar filsafat yang digunakan dan pandangan tentang hakikat


belajar dengan mempertimbangkan hasil analisis kebutuhan umum siswa dan
kebutuhan masyarakat.
2. Menganalisis kebutuhan masyarakat tempat sekolah itu berada, kebutuhan
khusus siswa dan urgensi dari disiplin ilmu yang harus diajarkan.
3. Merumuskan tujuan umum kurikulum yang didasarkan kepada kebutuhan
seperti yang tercantum pada langkah sebelumnya.
4. Merumuskan tujuan khusus kurikulum yang merupakan penjabaran dari
tujuan umum kurikulum.
5. Mengorganisasikan rancangan implementasi kurikulum.
6. Menjabarkan kurikulum dalam bentuk perumusan tujuan umum
pembelajaran.
7. Merumuskan tujuan khusus pembelajaran.
8. Menetapkan dan menyeleksi strategi pembelajaran yang dimungkinkan
dapat mencapai tujuan pembelajaran.
9. Menyeleksi dan menyempurnakan teknik penilaian yang akan digunakan.
10. Mengimplementasikan strategi pembelajaran.

5. Model Dick and Carey memiliki ciri khas dari metode R&D pada umumnya,
yakni langkah-langkah yang dikelompokkan dalam lima prosedur penelitian
pengembangan, yakni analisis, pengembangan, desain, implementasi, dan
evaluasi. Kelima langkah prosedur pengembangan tersebut bila diinterpretasikan
dalam 10 model pengembangan Dick and Carey yakni :

1) analisis (analyze) yang memuat tiga langkah prosedural pada model


pengembangan Dick and Carey di antaranya : menganalisis kebutuhan untuk
mengidentifikasi tujuan (asses needs to identity goals), menganalisis intruksional
(conduct instructional analysis), dan menganalisis pembelajar dan konteks
(analysis learners and contexts),

2) pengembangan (develop),

3) desain (design), dan


5

4) implementasi (implement) merupakan langkah-langkah prosedural setelah


melakukan tahapan analisi kebutuhan. Ketiga langkah ini dilakukan secara
prosedural berupa siklus yang dilakukan beberapa kali hingga ditemukan model
pengembangan yang diharapkan selanjutnya pada tahapan kelima model hasil dari
langkah-langkah prosedural develop-design-implement dievaluasi pada tahapan
ke

5) evaluasi (evaluate), tahapan evaluasi berdasarkan model Dick and Carey


ditempuh dengan dua cara, yakni evaluasi formatif dan evaluasi sumatif. Evaluasi
ini bersifat menyeluh yang akan mempengaruhi model pengembangan
berdasarkan hasil prosedural pada tahapan develop-design-implement.

6. > Mengorganisasi isi. Melalui penyeleksian, selanjutnya isi kurikulum yang


telah ditentukan itu disusun urutannya, sehingga tampak pada tingkat atau kelas
berapa sebaiknya kurikulum itu diberikan.

> Memilih pengalaman belajar. Pada tahap ini ditentukan pengalaman-


pengalaman belajar yag harus dimiliki siswa untuk mencapai tujuan kurikulum.

> Mengorganisasi pengalaman belajar. Guru selanjutnya menentukan


bagaimana mengemas pengalaman-pengalaman belajar yang telah ditentukan itu
kedalam paket-paket kegiatan itu, siswa diajak serta, agar mereka memiliki
tanggung jawab dalam melaksanakan kegiatan belajar.

> Menentukan alat evaluasi dan prosedur yang harus dilakukan siswa. Peda
penentuan alat evaluasi guru dapat menyeleksi berbagai teknik yang dapat
dilakukan untuk menilai prestasi siswa, apakah siswa sudah mencapai tujuan atau
belum.

> Menguji keseimbangan isi kurikulum. Pengujian ini perlu dilakukan untuk
melihat kesesuaian antara isi, pengalaman belajar, dan tipe-tipe belajar siswa.
6

7. Evaluasi Kurikulum adalah proses penerapan prosedur ilmiah untuk


mengumpulkan data yang valid dan reliable untuk membuat keputusan tentang
kurikulum yang sedang berjalan atau telah dijalankan.

Tujuan evaluasi kurikulum adalah :

1. Menentukan efektivitas suatu kurikulum/program pembelajaran

2. Menentukan keunggulan dan kelemahan kurikulum/program pembelajaran

3. Menentukan tingkat keberhasilan pencapaian hasil belajar peserta didik

4. Menentukan masukan untuk memperbaiki program

5. Mendeskripsikan kondisi pelaksanaan kurikulum

6. Menetapkan keterkaitan antarkomponen kurikulum

Peranan evaluasi kurikulum :

1. Menurut Rusman (2000: 101), evaluasi sering dijadikan langkah akhir dalam
keseluruhan proses. Siswa dievaluasi pada akhir suatu kegiatan pembelajaran.
Kurikulum dievaluasi setelah diimplementasikan untuk menentukan apakah
tujuan yang telah ditetapkan sudah tercapai. Pada prakteknya evaluasi memiliki
hakekat yang sangat luas siswa sering diuji untuk mengidentifikasi bidang
masalah. Guru menerima laporan sementara efektivitasnya.

2. Kurikulum dapat menjadi bidang pengujian selama pengembangan untuk


memastikan ketepatan tingkatan kelas tertentu berkenaan dengan serangkaian
ketrampilan dan isi yang mereka rancang untuk pembelajaran (Rusman, 2000:
101).

8. Pendekatan model Tyler menekankan bahwa evaluasi kurikulum diarahkan


kepada usaha untuk mengetahui sejauhmana tujuan pendidikan yang berupa
tingkah laku yang diharapkan telah dicapai oleh siswa dalam bentuk hasil belajar
yang mereka tampilkan pada akhir kegiatan pembelajaran. Model ini dibangun
atas dua dasar pemikiran. Pertama, evaluasi ditujukan pada tingkah laku peserta
didik . kedua, evaluasi harus dilakukan pada tingkah laku awal peserta didik
sebelum melaksanakan kurikulum dan sesudah melaksanakan kurikulum (hasil).
7

Model Tyler disebut juga dengan model black box, karena model menekankan
adanya tes awal dan tes akhir.

Anda mungkin juga menyukai