Anda di halaman 1dari 5

NAMA: SUHAENA MAOLANI

NIM: 200110050

KELAS: IV B

MATKUL:PENGEMBANGAN KURIKULUM AUD

JAWABAN

1. Model-model pengembangan kurikulum


a) Model administrasi
Diberi nama model administrasi atau line staf karena inisiatif dan gagasan
pengembangan datang dari administrator pendidikan dan menggunakan prosedur
adminitrasi.Model pengembangan ini bersifat sentralisasi.cara kerjanya atas-
atasan bawahan(top-down).kerjanya model ini adalah pejabat pendidikan
membentuk panitia pengarah yang biasanya terdiri atas pengawas
pendidikan,kepala sekolah staf pengajar inti.
Contoh: RPPH,RPPM,Program jangka panjang,program semester,format
penilaian,laporan perkembangan anak didik.
b) Model Gras Roots
Yaitu gagasan guru-guru sebagai pelaksan pendidikan di sekolah.Model grass
Roots lebih demokratis karena pengembangan dilakukan oleh para pelaksana di
lapangan
Contoh:review kurikulum,analisis masalah
c) Model Hilda taba
Model Taba merupakan modifikasi dari model tyler yang menekankan pada
pemusatan perhatian guru.Teori taba mempercayai bahwa guru merupakan factor
utama dalam usaha pengembangan kurikulum
Contoh:media pembelajaran
d) Model Ralph Tyler Model
Tujuannya yaitu menentukan pengalaman belajar,mengelola pengalaman belajar
dan mengevaluasi
Contoh:pengalaman belajar,tahapan pebelajaran,isi atau materi
e) Model wheeler
Wheller mempunyai argument tersendiri pengembangan kurikulum(curriculum
developers) dapat menggunakan suatu proses melingkar(a cycle process),yang
namanya setiap elemen saling berhubungan dan bergantungan.Jadi secara umum
langkah tidak dapat dilakukan sebelum langkah-langkah sebelumnya telah
diselesaikan
Contoh:penyiapan materi prembelajaran saat didalam kelas
f) Model Nicholis
Nicholas menitikberatkan pada pendekatan pegembangan kurikulum yang
rasional khususnya kebutuhan untuk kurikulum yang munculnya dari adanya
perubahan situasi
Contoh:selection of objectives,situation analysis,evaluation dan teknhik
penyampaian pembelajaran
g) Model skillbeck

Skillbeck mengajurkan suatu pendekatan dan mengembangkan kurikulum pada


tingkat sekolah.pendapatnya mengenai sekolah didasarkan pada pengembangan
kurikulum(SCBD),Sehingga Skillbeck memberikan suatu model yang membuat
pendidik dapat mengembangkan kurikulumsecara tepat dan realistic.Dalam Hal
ini Skillbeck mempertimbangkan model dynamic in nature
Contoh:perencanaan kurikulum(silabus),implementasi kurikulum(KBM),evaluasi
kurikulum)
h) Model saylor
Model ini membentuk curriculumplanning process(proses perencanaan
kurikulum).Model ini menunjukkan bahwa perencana kurikulum mulai dengan
menentukan atau menetapkan tujuan sasaran pendidikan yang khusus dan utama
yang akan mereka capai.Saylor,Alexander dan lewis,mengklasifkasi serangkaian
tujuan kedalam empat bidang yaitu:perkembangan pribadi,kompetensi
social,keterampilan yang berkelanjutan dan spesialisasi.Setelah tujuan dan sasaran
serta bidang kegiatan ditetapkan,perencanaan memulai proses merancang
kurikulum
Contoh:plan(rencana),revisi plan(revisi),refleksi,observasi

i) Model Kemmis dan Mc. Taggart


Model kemmis dimulai dari merencanakan proses pembelajaran,kemudian
merefleksi diri sebagai guru agar kita tahu apakah pemmbelajaran yang
disampaikan tercapai,kemudiaan melakukan tindakan dan observasi dan revisi
Contoh:membuat strategi pembelajaran
j) Model demonstrasi
Model ini umumnya berskalakecil,hanya mencakup suatu komponen kurikulum
atau mencakup keseluruhan kurikulu
Model demonstrasi
 kurikulum
 Eksperimen
 Pengembangan
 Penerapan
 Inovasi
 Eksperimen pihak kontra

Contoh:memperagakan materi yang disampaikan

2. Kompoen yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan kurikulum


 Komponen tujuan, yaitu asumsi-asumsi tentang tujuan pendidikan, tujuan pendidikan
nasional, tujuan isntitusional, tujuan kurikuler, tujuan instruksional atau tujuan
pembelajaran yang menjadi komponen utama dalam mengembangkan kurikulum.
Asumsi-asumsi komponen tujuan tersebut berimplikasi pada perumusan arahan atau hasil
yang diharapkan.
Contohnya : tujuan dari yang ingin dicapai dalam pembelajaran.
 Komponen isi/materi pelajaran, yaitu asumsi-asumsi yang berhubungan dengan
pengalaman belajar yang harus dimiliki siswa.
Contohnya : Isi kurikulum menyangkut semua aspek baik yang berhubungan dengan
pengetahuan atau materi pelajaran yang biasanya tergambarkan pada isi setiap mata
pelajaran yang diberikan maupun aktivitas dan kegiatan siswa.

 Komponen metode/strategi, yaitu asumsi-asumsi yang berhubungan dengan implementasi


kurikulum.
Contohnya: metode yang akan digunakan saat pembelajaran (metode bernyanyi, bermain
sambil belajar)
 Komponen evaluasi, yaitu asumsi-asumsi untuk melihat efektifitas pencapaian tujuan.
Contohnya : memberikan penilaian pada saat pembelajaran dan penilaian pada akhir
pembelajaran.
3. Jika saya menjadi praktisi maka saya akan memilih correlated curriculum karena
kurikulum ini mengandung makna bahwa sejumblah mata pelajaran (tema) dihubungkan
antara yangsatu dengan yang lainnya.Sehinggaruang lingkup bahan yang
tercakupsemakin luas, dengan kurikulum ini juga peserta didik memiiki pemahaman yang
sangat luas.
Contoh: Minsalnya, dalam lembaga PAUD tema minggu ini tentang lingkungan akan
berkaitan dengan tema alam semesta, tanaman, dan bintang.

4. Jelaskan:
 Pentingnya mengevalusi kurikulum untuk perbaikan program pembelajaran
karena mengevaluasi kurikulum itu untuk diperlukan di dalam program kurikulum
yang sedang dikembangkan , dan mengembangkan kurikulum harus ada tindak
pelanjutan yang harus dilakukan secara efektif dan efisien sehingga kurikulum
yang dikembangkan memproleh hasil yang maksima
 Hal-hal yang harus diperhatikan dalam evaluasi kurikulum
1. Analisis Kebutuhan
Dalam hal ini, analisis yang dilakukan guru untuk membantu mereka
dalam mengidentifikasi kebutuhan dan mempermudah mereka dalam
menentukan skala prioritas pemecahannya. Analisis yang akan dilakukan
guru seperti dalam menentukan kebutuhan siswa, baik secara individu
maupun kelompok.
2. Menentukan tujuan penilaian

Selain itu, guru juga harus menentukan tujuan penilaian. Tujuan


penilaian tersebut harus dirumuskan secara jelas dan tegas, karena
berperan penting dalam menentukan arah, ruang lingkup materi ajar,
model pembelajaran yang akan digunakan, serta karakter alat penilaian.
Tujuan penilaian harus dirumuskan sesuai dengan jenis penilaian yang
akan dilakukan guru, seperti penilaian formatif, sumatif, penempatan, atau
diagnostik. Adapun rumusan dalam tujuan penilaian harus memerhatikan
domain hasil belajar siswa.

3. Mengidentifikasi kompetensi dan hasil belajar


Guru harus mengidentifikasi kompetensi dan hasil belajar siswa sesuai
dengan kompetensi yang ada dalam kurikulum yang berlaku, yang dimulai
dari standar kompetensi, kompetensi dasar, hasil belajar siswa hingga
indikator pembelajaran
4. Menyusun kisi-kisi
Dalam hal ini, penyusunan kisi-kisi yang dipersiapkan guru yaitu terkait
penilaian yang relevan dengan materi pelajaran yang sudah disampaikan
oleh guru kepada siswa. Fungsi dari kisi-kisi tersebut yaitu sebagai
pedoman untuk menulis soal atau merakit soal dalam tes siswa. Kisi-kisi
tersebut juga harus disusun berdasarkan silabus, sehingga guru terlebih
dulu harus menganalisis silabus sebelum menyusun kisi-kisi.

5. Mengembangkan Draf Instrumen

Draf instrumen penilaian yang disusun guru bisa berupa tes


maupun non-tes. Dalam bentuk tes, berarti guru harus membuat soal
dengan pertanyaan yang jelas dan terfokus. Sedangkan dalam bentuk non-
tes, guru dapat membuatnya dalam bentuk angket, lembar observasi,
kegiatan wawancara, dan studi dokumentasi.

6. Uji Coba dan Analisis Soal

Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui soal-soal yang perlu diubah,


diperbaiki, bahkan soal yang harus dibuang, serta soal mana yang baik
untuk digunakan selanjutnya. Soal yang baik merupakan soal yang sudah
mengalami uji coba dan revisi yang didasarkan atas analisis empiris dan
rasional.

7. Revisi dan Merakit Soal

Jika soal telah diuji dan dianalisis, maka langkah selanjutnya adalah
melakukan revisi yang sesuai dengan proporsi tingkat kesukaran soal dan
daya pembeda. Dengan demikian, akan terdapat soal yang bisa diperbaiki
dari penyampaian bahasa, pokok soal, ataupun harus direvisi total.

Itulah beberapa hal yang harus diperhatikan ketika sedang melakukan


evaluasi program pembelajaran. Untuk menyusun evaluasi pembelajaran,
Anda harus memastikan bahwa hasil belajar yang dimiliki siswa sesuai
dengan proses belajarnya selama ini.

5. Implementasi

DAP memperhatikan kebutuhan biologis anak.Pada usia TK dan SD anak-anak memerlukan


aktivitas fisik yang membuat mereka aktif, sehingga dapat membantu pembentukan kepercayaan
dirinya. Contohnya, anak tidakdisuruh duduk, menulis, dan mendengarkan ceramah guru dalam
waktu yang lama. DAP memberikan peluang bagi anak untuk aktif,bermain, waktu tenag,
belajar, dan beristirahat secara seimbang. Anak-anak akan lebih cepatmempelajari suatu konsep
dengan keterlibatannya secara aktif, misalnya bekerja dengan obyek nyata/tiruannya atau
kerjatangan, daripada hanya disuruh mendengarkan guru. Lingkungan belajar juga harus aman
sehingga semua anak merasa aman dan diterima oleh lingkungannya.

Anak-anak membutuhkan pengalaman yangmempunyai artipenting bagi ereka. Dalam kelasyang


sesua dengan DAP, paraguru akanmencari cara dan strategi untuk membuat anaktertarikdan
memberikan peluang bagi anakuntuk memecahkanpersoalan secara bersama.Guru akan mencari
berbagai aktivitasdankegiatan yang dapat menarik minat anak,sehingga motivasianak untuk
belajar akanmeningkat. Hal ini akanmenumbuhkankecintaan anak untuk belajar, rasa
ingintahu,perhatian, dan motivasi dari dalam diri anakuntuk terusmencari pnegetahuan.

Contoh terpenting adalah hubungan antara orangtua dan anak. Para guru akan mendorong agar
hubungan dapat terjalin lebihkuat, termasuk dengan kawan sebayanya danorang dewasa lainnya,
sehingga proses belajaranakan lebih efektif. Tugas guru adalah memberidukungan,
mengarahkan, dan memberikanmotivasi, sehingg anak adapat belajarberinteraksi dan menjadi
individu manidiri.Kurikulum DAP akan memberikan kesempatanbagi anak untuk mengerjakan
suatu pekerjaanberkelompok, sehingga anaka dapat belajarberkomunikasi dan berinteraksi
dengan kawan-kawannya. Termasuk juga diskusi di kelas yangdipandu langsung oelh gurunya.

Anda mungkin juga menyukai