Anda di halaman 1dari 14

TUGAS 12

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER

DISUSUN OLEH :

NAMA : BQ. ROSIDA ARSYAD

NIM : 200106067

KELAS : 5C-PGMI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN JURUSAN PENDIDIKAN


GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI) UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MATARAM (2022/2023)

i
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah

memberikan hikmah, hidayah, kesehatan serta umur yang panjang

sehingga makalah ini yang berjudul “Pengembangan Pendidikan Karakter”

ini dapat terselesaikan. Kami juga berterima kasih kepada Bapak dosen

Dr. Tamjidillah H.M. Amin, M.Pd yang memberikan tugas ini untuk

pembelajaran dan penilaian untuk mata kuliah Pembelajaran

Ekstrakulikuler.

Dalam makalah ini kami akan membahas masalah mengenai

“Pengembangan Pendidikan Karakter” karena sangat penting untuk kita

ketahui apa Prinsip Pendidkan Ektrakurikuler terlebih-lebih dalam mata

kuliah untuk bakal calon guru SD/MI. Kami menyadari sepenuhnya, bahwa

dalam pembuatan makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,

kami mengharapkan kritik dan saran yang bisa membangun menuju

kesempurnaan dari pada pembaca untuk kesempurnaan makalah kami

selanjutnya.

Praya, 30 Oktober 2022

                               Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER .................................................................................................i

KATA PENGANTAR. .........................................................................ii

DAFTAR ISI ......................................................................................iii

BAB I : PENDAHULUAN.................................................................1

A. Latar Belakang...................................................................1

B. Rumusan Masalah..............................................................1

C. Tujuan.................................................................................1

BAB II : PEMBAHASAN....................................................................2

A. Pengembangan Pendidikan Karakter...............................2

BAB III : PENUTUP...........................................................................10

A. Kesimpulan......................................................................10

B. Saran...............................................................................10

DAFTAR PUSTAKA......................................................................... 11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sekolah adalah suatu lembaga pendidikan yang ditempuh oleh
peserta didikuntuk mencari ilmu dalam menggapai kesuksesan.
Adanya pendidikan yang berkualitas sangat berpengaruh terhadap
prestasi belajar peserta didiknya. Salahsatu wadah pembinaan siswa
di sekolah adalah kegiatan ekstrakurikuler.
Di Indonesia, kegiatan ekstrakurikuler di sekolah maupun di
perguruantinggi bukanlah sesuatu yang baru. Sebelum mendirikan
jenis kegiatanekstrakurikuler, pihak sekolah maupun perguruan tinggi
tentu sudahmenentukan tujuan didirikannya kegiatan ekstrakurikuler
tersebut.
Untuk mewujudkan terlaksananya program ekstrakurikuler
diperlukanadanya berbagai petunjuk dan pedoman, baik menyangkut
materi maupunkegiatannya, dengan harapan agar program
ekstrakurikuler dapat dilaksanakansesuai dengan tujuan yang ingin
dilaksanakan. Sehingga, dari makalah ini penulis akan menjelaskan
mengenai prinsip dari adanya pendidikanekstrakurikuler
B. Rumusan Masalah
1. Pengembangan Pendidikan Karakter?

C. Tujuan Masalah

1. Mengetahui Pengembangan Pendidikan Karakter

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Indonesia di Tengah Krisis Karakter Bangsa

1) Berbagai Persoalan Internal yang kompleks bagi bangsa kita

seperti ;Kemiskinan, Pengangguran, Kebodohan,

Keterbelakangan, Korupsi, Kerusakan lingkungan, Utang

luar negeri, dan Prilaku elite yang tidak menunjukkan

keteladanan selaku negarawan.

2) Beban nasional seperti Intervensi kepentingan asing ;

Dampak krisis global dalam berbagai aspek kehidupan.

Mengakibatkan bangsa ini kehilangan daya tahan dan

kemandiriannya. Jika dibiarkan, keadaan tersebut menjadi

masalah yang besar.

3) Saat ini wajah bangsa masih tercoreng dengan berbagai

peristiwa, seperti ;

a. Kasus korupsi pada eksekutif, legislatif, yudikatif,

b. Tawuran pelajar

c. Kerusuhan berlandaskan SARA

d. Perbedaan aliran serta mazhab

e. Kondisi alam kian lesu dan pucat akibat penebangan hutan

dan pencemaran lingkungan,

f. Penguasa yang dengan leluasa menunjukkan perilaku

minus keteladanan di hadapan rakyatnya.

2
 Menurut; Erie Sudewa "Kemelut Indonesia yang semakin carut-

marut ini diyakini karena ketiadaan karakter,”

 Karena kenihilan karakter itu, bangsa ini menjadi limbung (goyah,

tdk tetap pendirian). Jika lack of character itu terus diabaikan,

bangsa ini akan masuk ke tepi jurang yang dinamakan negara

gagal.

 Melihat betapa rendahnya karakter bangsa ini, pendidikan

karakter menjadi sangat penting.

 Bahkan, Kementerian Pendidikan Nasional pun merancang

kurikulum pendidikan karakter bagi siswa. Pendidikan karakter ini

sebaiknya ditanamkan sejak dini, semenjak masih sekolah.

B. Dekadensi Moral Pemuda Indonesia dan Melemahnya Karakter

Bangsa

Problematika Pemuda Indonesia saat ini terdiri atas dua masalah

yaitu;

1. Masalah Sosial

a. Penggunaan Obat Terlarang;

1) Pemakai narkoba di Indonesia menunjukka

peningkatan. Dalam riset yang dilakukan oleh

Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Pusat

Penelitian Universitas Indonesia terungkap

bahwa biaya ekonomi dan sosial penyalah

3
gunaan narkoba di Indonesia (2004)mencapai

Rp23,6 triliun.

2) Sekitar 1,5% di antara penduduk Indonesia merupakan

pemakai narkoba, 78% korban yang tewas akibat

narkoba berusia antara 19-21 tahun.

b. Hubungan Seksual Pra nikah dan Aborsi

1) Perilaku kehidupan seksual yang bebas, gaya

hidup yang tidak mencerminkan budaya ketimuran

semakin mewarnai pola perilaku pelajar di kota-kota

besar.

2) Adapun pertumbuhan budaya seks, yakni kehamilan di

luar nikah rata-rata 17% per tahun dan perilaku amoral,

pelaku aborsi hamil di luar nikah 2,4 jutajiwa per tahun

(Sumber BKKBN 2010 Jurnal Nasional,24/02/2011).

c. Temuan HIV/AIDS menurut sumber Riset Kementerian

Kesehatan pada tahun 2010 adalah:

1. HIV/AIDS mencapai 21.770 kasus;

2. AIDS positif 47.157;

3. HIV positif 48,1% (pelakunya usia 20-29 tahun);

4. Penularan di kalangan heteroseksual 49,3%;

5. Penularan melalui jarum/IDU 40,4%.

6. melukai diri sendiri 17%;

4
7. ketergantungan obat atau minuman 13%;

8. depresi 12%;

9. remaja mengaku nakal di sekolah 47%;

10. tidak memedulikan peraturan sekolah 33%.

d. Perkelahian, tawuran, dan kekerasan

1. Berbagai kasus tawuran antarpelajar dan mahasiswa

bermunculan hampir setiap tahun di beberapa kota besar.

2. Hasil survei FEKMI (2003) menunjukkan bahwa 1573 orang

remaja atau pemuda pernah:

a) 54% berkelahi;

b) 2. 87% berbohong;

c) 8,9% mencoba narkoba;

e. Kriminalitas remaja

Adapun penyebab utama terjadinya kriminalitas di kalangan

remaja adalah:

1. 93% anak-anak pernah mengalami tindak kekerasan

dirumah + sekolah (Save the children di 10 provinsi).

2. remaja menganggap orang tua otoriter, 82%

3. mengaku mendapat hukuman fisik 50%

4. mengatakan orangtua pemarah 39%

5. Ayub Sani: "Sekarang anak fobia sekolah, takut guru galak,

ruangan panas, takut dipalakteman."

f. Radikalisme;

5
 Radikalisme adalah tidakan brutal yang dilakukan oknum

yang tidak bisa mengendalikan diri akibat emosional

yang tak terkontrol.

 Terjadinya tawuran antara pelajar adalah merupakan

cikal bakal timbulnya tidakan radikalisme di kalangan

pelajar, yang mengakibatkan rusaknya tatanan

kehidupan mereka, baik tatanan kehidupan mereka

sebagai pelajar di sekolah maupun hubungan dalam

lingkungan sosial masyarakat.

 Kalau hal demikian terjadi maka karakter dan moral

bangsa menjadi rusak, masa depan suram yang

akhirnya menjadi sampah masyarakat.

2. Masalah Kebangsaan

Adapun masalah kebangsaan yang terjadi saat ini, yaitu:

a). solidaritas sosial rendah;

b). semangat kebangsaan rendah;

c). semangat bela negara rendah;

d). semangat persatuan dan kesatuan rendah

 Kondisi mutakhir generasi muda saat ini tidak ubahnya

seperti panglima sakit sehingga perilakunya banyak yang

negatif. Rasulullah SAW. berpesan dalam hadisnya,

"Di dalam tubuh terdapat sepotong daging. Apabila ia baik,

baiklah badan itu seluruhnya dan apabila ia rusak, rusaklah badan

6
itu seluruhnya. Sepotong daging itu adalah hati." (H.R.Bukhari-

Muslim)

 Apabila ditelusuri lebih dalam, bangsa Indonesia sebenarnya

sedang mengalami krisis kepribadian, yaitu:

a). krisis akhlak/moral;

b). krisis ekonomi;

c). krisis hukum;

d). krisis sosial;

e). krisis politik.

 Kenyataan tersebut Allah SWT berfirman dalam (Q.S.

Ibrahim 14: 26)

Artinya: "Dan perumpamaan kalimat yang buruk seperti

pohon yang buruk, yang telah dicabut akar-akarnya dari

permukaan bumi; tidak dapat tetap (tegak) sedikit pun."

Dari kenyataan di atas, sudah saatnya, kata Aware bahwa

peradaban akan menurun jika terjadi demoralisasi.

 Adapun menurut Lickona profesor pendidikan dari Cortland

University mengungkapkan sepuluh tanda kehancuran

bangsa adalah :

1. Meningkatnya kekerasan di kalangan remaja;

2. Penggunaan kata-kata yang buruk;

3. Pengaruh peer group yang kuat dalam tindak kekerasan;

4. Meningkatnya perilaku merusak diri;

7
5. Semakin kaburnya pedoman moral;

6. menurunnya etos kerja;

7. rendahnya rasa hormat kepada guru dan orangtua;

8. rendahnya rasa tanggung jawab individu dan masyarakat;

9. membudayanya ketidakjujuran;

10. adanya rasa curiga dan kebencian di antara sesama.

 Akibat dari Perilaku amoral dan inkonstitusional itu

menyebabkan ketidakmampuan dalam hal:

1. mengembalikan emosi;

2. mengontrol perilaku;

3. menganalisis masalah;

4. mencari solusi;

5. belajar dari pengalaman;

6. berpikir panjang

7. berpikir kreatif.

 Untuk menyelesaikan persoalan tersebut :

1. Diperlukan upaya membangun karakter bangsa yang

berbasis nilai agama dan budaya bangsa yang

beradab.

2. Sudah saatnya bagi sekolah untuk ramah terhadap

jantung dan otak anak;

8
3. Mempersiapkan struktur otak dan keseimbangan

kimiawi hormonal secara optimal sejak usia dini

sehingga anak senang bersekolah.

4. Jadikanlah sekolah sebagai ruang yang menyenangkan

bagi pola asuh dan pendidikan yang ramah jantung

dan otak bagi peserta didik.

9
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN
Berbagai Persoalan Internal yang kompleks bagi bangsa kita

seperti ;Kemiskinan, Pengangguran, Kebodohan, Keterbelakangan,

Korupsi, Kerusakan lingkungan, Utang luar negeri, dan Prilaku elite

yang tidak menunjukkan keteladanan selaku negarawan.

Beban nasional seperti Intervensi kepentingan asing ;

Dampak krisis global dalam berbagai aspek kehidupan.

Mengakibatkan bangsa ini kehilangan daya tahan dan

kemandiriannya. Jika dibiarkan, keadaan tersebut menjadi masalah

yang besar.

SARAN

Di dalam penulisan makalah ini penulis menyadari masik

banyak kekurangan yang terdapat dalam pembehasan maupun

kata-kata, karena sesungguhnya kesempurnaan hanyalah milik

Allah SWT. Oleh karena itu penulis berharap untuk dapt diberi

masukan yang sifatnya mebangun dan untuk menyempunakan

hasil dari tugas ini sehingga tugas ini dapat bermanfaat bagi semua

kalangan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Tamjidillah HM Amin. Dr. Mpd . Drs. Power Poin Mata Kuliah Pendidikan
Ekstrakurikuler smt 5 (Ganjil) 2022/2023.

11

Anda mungkin juga menyukai