Anda di halaman 1dari 41

MATERI-AKTIVITAS 1

Hari/Tanggal: Senin, 18 September 2023

MATERI 1– PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA

A. Pendahuluan

Pendidikan Pancasila memiliki peran sentral dalam pembentukan karakter generasi muda
Indonesia. Sebagai bagian integral dari sistem pendidikan di tingkat SMA, projek penguatan
profil pelajar Pancasila memiliki tujuan utama untuk memperkuat pemahaman, kesadaran, dan
pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Halaman ini akan membahas
latar belakang pentingnya projek ini, tujuan, dan ruang lingkupnya.

Latar Belakang

Pendidikan di tingkat SMA memiliki peran penting dalam membentuk pandangan dunia dan
karakter siswa. Nilai-nilai Pancasila, sebagai ideologi negara Indonesia, merupakan landasan
moral, etika, dan filosofis yang harus menjadi bagian integral dari kehidupan pelajar SMA.
Namun, dengan perubahan zaman dan budaya, ada tantangan dalam menerapkan nilai-nilai
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Tujuan Projek

Projek penguatan profil pelajar Pancasila bertujuan untuk:


a. Meningkatkan pemahaman siswa tentang nilai-nilai Pancasila.
b. Mendorong kesadaran siswa akan pentingnya nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
bermasyarakat.
c. Menginspirasi pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam perilaku sehari-hari siswa.
d. Membentuk generasi muda yang memiliki komitmen kuat terhadap Pancasila sebagai
ideologi negara.

Ruang Lingkup Projek

Projek ini akan melibatkan seluruh siswa SMA dalam rangkaian kegiatan yang mencakup:
a. Pengembangan kurikulum yang mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila ke dalam mata
pelajaran yang ada.
b. Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler yang berfokus pada pembelajaran dan
pengamalan Pancasila.
c. Sosialisasi dan seminar tentang nilai-nilai Pancasila.
d. Pengembangan media edukasi dan kampanye publik yang menekankan pentingnya
Pancasila dalam masyarakat.

B. Implementasi Projek

Implementasi projek penguatan profil pelajar Pancasila akan memerlukan kerja sama antara
sekolah, guru, siswa, dan pihak terkait. Berikut adalah langkah-langkah implementasi yang
akan dilakukan:

a. Pengembangan Kurikulum
Kurikulum di tingkat SMA akan diperbarui untuk mencakup aspek-aspek Pancasila yang
relevan dengan setiap mata pelajaran. Ini akan membantu siswa melihat keterkaitan antara
materi pembelajaran dengan nilai-nilai Pancasila. Misalnya, dalam pelajaran sejarah, akan
diberikan penekanan khusus pada peran Pancasila dalam sejarah bangsa.

b. Kegiatan Ekstrakurikuler
Sekolah akan menyelenggarakan berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang menitikberatkan pada
pembelajaran dan pengamalan nilai-nilai Pancasila. Ini termasuk diskusi kelompok, permainan
peran, dan proyek sosial yang mempromosikan solidaritas, gotong royong, dan toleransi.

c. Sosialisasi dan Seminar


Sekolah akan mengundang pakar, cendekiawan, dan tokoh masyarakat untuk memberikan
seminar dan ceramah tentang Pancasila. Sosialisasi juga akan dilakukan di komunitas lokal
untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya Pancasila dalam membangun negara yang
berkeadilan.

d. Media Edukasi dan Kampanye Publik


Projek ini akan menghasilkan berbagai media edukasi, termasuk video, buku panduan, dan
materi pembelajaran online. Kampanye publik akan dilakukan untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat tentang Pancasila dan mengajak mereka untuk terlibat dalam pembentukan karakter
anak muda.

C. Manfaat dan Dampak

Projek penguatan profil pelajar Pancasila di tingkat SMA akan memberikan manfaat yang
signifikan bagi individu, sekolah, dan masyarakat secara keseluruhan.

Manfaat bagi Individu


a. Membentuk karakter yang kuat berdasarkan nilai-nilai Pancasila.
b. Mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang sejarah dan filosofi
Pancasila.
c. Meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan etika.
d. Mendorong partisipasi aktif dalam kehidupan sosial dan politik.

Manfaat bagi Sekolah


a. Meningkatkan reputasi sekolah sebagai lembaga yang peduli terhadap karakter siswa.
b. Menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih inklusif dan berorientasi nilai.
c. Memotivasi guru dan staf untuk terus berinovasi dalam pendidikan.
d. Memperkuat keterlibatan siswa dalam kegiatan sekolah.

Manfaat bagi Masyarakat


a. Membentuk generasi muda yang memiliki nilai-nilai etika yang kuat.
b. Mengurangi tingkat konflik dan ketegangan sosial di masyarakat.
c. Mendorong partisipasi aktif dalam pembangunan sosial dan politik.
d. Meningkatkan kualitas hidup dan harmoni sosial dalam masyarakat.

D. Kesimpulan
Projek penguatan profil pelajar Pancasila di tingkat SMA adalah upaya penting untuk
memastikan bahwa nilai-nilai Pancasila tetap relevan dan kuat dalam kehidupan generasi muda
Indonesia. Dengan kerja sama antara sekolah, guru, siswa, dan masyarakat, projek ini dapat
mencapai tujuannya untuk memperkuat pemahaman, kesadaran, dan pengamalan nilai-nilai
Pancasila. Dengan begitu, generasi muda Indonesia akan menjadi pilar penting dalam
membangun negara yang berkeadilan, damai, dan harmonis sesuai dengan cita-cita Pancasila.
MATERI-AKTIVITAS 2
Hari/Tanggal: Senin, 18 September 2023

MATERI 2– PERUNDUNGAN (BULLYING)


Pendahuluan

a. Pengertian Perundungan (Bullying)


Perundungan, yang sering disebut juga dengan istilah bullying, adalah tindakan agresif
dan merendahkan yang dilakukan secara berulang-ulang oleh satu individu atau kelompok
terhadap individu lain yang memiliki kekuatan atau kemampuan yang lebih rendah. Tindakan
perundungan dapat dilakukan secara fisik, verbal, atau melalui media sosial. Ini adalah bentuk
pelecehan yang serius dan dapat memiliki dampak psikologis, emosional, dan fisik yang
merugikan pada korban.

b. Perundungan di Indonesia
Di Indonesia, perundungan merupakan masalah yang serius di berbagai tingkatan
masyarakat, terutama di kalangan anak-anak dan remaja. Perundungan dapat terjadi di
lingkungan sekolah, di tempat kerja, maupun di lingkungan sosial lainnya. Banyak kasus
perundungan di Indonesia terjadi dalam bentuk verbal, fisik, atau melalui platform digital
seperti media sosial. Perundungan sering kali didorong oleh faktor-faktor seperti
ketidaksetaraan kekuatan, perbedaan sosial, dan ketidakpahaman tentang dampak negatif yang
ditimbulkannya.

c. Bahaya Perundungan
Perundungan memiliki dampak serius yang dapat berdampak jangka panjang pada
korban, pelaku, dan masyarakat secara keseluruhan. Beberapa bahaya perundungan antara lain:
1) Dampak Psikologis dan Emosional
Korban perundungan sering mengalami tekanan mental, depresi, cemas, dan rendah diri.
Mereka mungkin mengalami isolasi sosial dan merasa takut pergi ke sekolah atau
bekerja.
2) Gangguan Belajar atau Produktivitas
Korban perundungan dapat mengalami penurunan kinerja akademik atau produktivitas
kerja akibat tekanan dan stres yang mereka alami.
3) Risiko Kesehatan Fisik
Tindakan perundungan fisik dapat menyebabkan cedera dan masalah kesehatan fisik
lainnya pada korban.

4) Siklus Kekerasan
Pelaku perundungan yang tidak mendapatkan intervensi atau pemahaman tentang
dampak buruk tindakan mereka cenderung melanjutkan perilaku kekerasan di masa
dewasa.
5) Data Perundungan
Data mengenai perundungan di Indonesia dapat bervariasi dan dapat ditemukan dalam
berbagai laporan dan studi. Data-data ini sering kali menggambarkan gambaran yang
serius tentang prevalensi perundungan:
a. Menurut survei nasional yang dilakukan oleh Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Indonesia pada tahun 2015, sekitar 3,8% siswa SMP dan 3,0% siswa
SMA mengalami perundungan.
b. Survei lain menunjukkan bahwa perundungan di lingkungan digital juga menjadi
masalah serius, di mana sekitar 43% anak di bawah usia 18 tahun di Indonesia
pernah mengalami perundungan daring.

Perundungan termasuk tindak kekerasan yang paling banyak diadukan ke Komisi


Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). KPAI menerima laporan aduan sebanyak 37.381 kasus
dalam kurun waktu 2011 hingga 2019. Berdasarkan jumlah tersebut, sebanyak 2.473 kasus
terjadi di dunia pendidikan. Pada 2020 hingga 2020, kasus perundungan masih terjadi dan
melibatkan peserta didik sebagai korban ataupun pelakunya.
Dalam upaya untuk mengatasi perundungan, pemerintah, lembaga pendidikan, dan
masyarakat, termasuk siswa-siswi perlu bekerja sama untuk meningkatkan kesadaran,
menerapkan kebijakan anti-perundungan, dan menyediakan dukungan bagi korban dan pelaku
untuk mengubah perilaku mereka.
Gambar 1. Kasus perundungan berdasarkan data KPAI
MATERI 3. BENTUK-BENTUK PERUNDUNGAN (BULLYING)

Perundungan atau bullying adalah tindakan agresif, merendahkan, atau mengganggu seseorang
secara berulang-ulang dengan tujuan merugikan atau mendominasi orang tersebut.
Perundungan dapat terjadi dalam berbagai bentuk, dan seringkali melibatkan
ketidakseimbangan kekuatan antara pelaku dan korban. Berikut adalah beberapa bentuk umum
perundungan:

1. Perundungan Fisik
Ini mencakup tindakan kekerasan fisik seperti pukulan, tendangan, dorongan, atau
merobek pakaian korban.

2. Perundungan Verbal
Ini terjadi ketika pelaku menggunakan kata-kata kasar, hinaan, ancaman, atau sindiran
untuk merendahkan atau menyakiti perasaan korban. Ini dapat terjadi di lingkungan fisik atau
melalui media sosial dan pesan teks.

3. Perundungan Emosional
Ini melibatkan tindakan untuk merendahkan harga diri atau kesejahteraan emosional
korban. Misalnya, mengabaikan seseorang, menyebarkan gosip palsu, atau mengisolasi
seseorang dari teman-teman dan keluarga.
4. Perundungan Sosial
Dalam bentuk ini, pelaku berusaha untuk menjatuhkan reputasi sosial korban dengan cara
mengejek, menolak, atau mengucilkan mereka dari kelompok atau komunitas tertentu.

5. Perundungan Seksual
Ini terjadi ketika tindakan atau komentar seksual yang tidak diinginkan atau merendahkan
ditujukan kepada korban. Ini bisa berupa pelecehan fisik, pelecehan verbal, atau penyebaran
materi eksplisit tanpa izin korban.

6. Perundungan Cyber
Perundungan ini terjadi melalui media sosial, pesan teks, email, atau platform online
lainnya. Ini mencakup tindakan seperti menyebarkan foto atau informasi pribadi korban tanpa
izin, mengirim pesan ancaman, atau membuat situs web atau profil palsu untuk merendahkan
korban.

7. Perundungan Rasial dan Budaya


Bentuk perundungan ini terjadi ketika seseorang menjadi sasaran karena ras, etnisitas,
atau latar belakang budayanya. Ini bisa berupa tindakan diskriminatif, stereotip, atau komentar
rasis.

8. Perundungan dalam Jaringan (Group Bullying)


Kadang-kadang, sekelompok orang atau geng dapat bersama-sama melakukan
perundungan terhadap satu korban. Hal ini bisa membuat korban merasa sangat terisolasi dan
rentan.

9. Perundungan di Tempat Kerja (Workplace Bullying)


Ini adalah bentuk perundungan yang terjadi di lingkungan kerja. Ini mencakup perilaku
seperti pengabaian, pencemaran nama baik, tekanan psikologis, atau penolakan terhadap
promosi atau peluang karir.

10. Perundungan Finansial


Bentuk ini melibatkan tindakan untuk merampok atau mengeksploitasi seseorang secara
finansial, seperti mencuri uang atau barang dari korban.
Penting untuk diingat bahwa perundungan dapat memiliki dampak psikologis dan
emosional yang serius pada korban, dan tindakan perundungan harus diatasi dengan serius.
Banyak negara dan lembaga telah mengadopsi kebijakan dan tindakan untuk melawan
perundungan, termasuk di sekolah, tempat kerja, dan di lingkungan online.
MATERI-AKTIVITAS 3
Hari/Tanggal: Selasa, 19 September 2023

MATERI 3. BENTUK-BENTUK PERUNDUNGAN (BULLYING)

Perundungan atau bullying adalah tindakan agresif, merendahkan, atau mengganggu seseorang
secara berulang-ulang dengan tujuan merugikan atau mendominasi orang tersebut.
Perundungan dapat terjadi dalam berbagai bentuk, dan seringkali melibatkan
ketidakseimbangan kekuatan antara pelaku dan korban. Berikut adalah beberapa bentuk umum
perundungan:

11. Perundungan Fisik


Ini mencakup tindakan kekerasan fisik seperti pukulan, tendangan, dorongan, atau
merobek pakaian korban.

12. Perundungan Verbal


Ini terjadi ketika pelaku menggunakan kata-kata kasar, hinaan, ancaman, atau sindiran
untuk merendahkan atau menyakiti perasaan korban. Ini dapat terjadi di lingkungan fisik atau
melalui media sosial dan pesan teks.

13. Perundungan Emosional


Ini melibatkan tindakan untuk merendahkan harga diri atau kesejahteraan emosional
korban. Misalnya, mengabaikan seseorang, menyebarkan gosip palsu, atau mengisolasi
seseorang dari teman-teman dan keluarga.

14. Perundungan Sosial


Dalam bentuk ini, pelaku berusaha untuk menjatuhkan reputasi sosial korban dengan cara
mengejek, menolak, atau mengucilkan mereka dari kelompok atau komunitas tertentu.

15. Perundungan Seksual


Ini terjadi ketika tindakan atau komentar seksual yang tidak diinginkan atau merendahkan
ditujukan kepada korban. Ini bisa berupa pelecehan fisik, pelecehan verbal, atau penyebaran
materi eksplisit tanpa izin korban.
16. Perundungan Cyber
Perundungan ini terjadi melalui media sosial, pesan teks, email, atau platform online
lainnya. Ini mencakup tindakan seperti menyebarkan foto atau informasi pribadi korban tanpa
izin, mengirim pesan ancaman, atau membuat situs web atau profil palsu untuk merendahkan
korban.

17. Perundungan Rasial dan Budaya


Bentuk perundungan ini terjadi ketika seseorang menjadi sasaran karena ras, etnisitas,
atau latar belakang budayanya. Ini bisa berupa tindakan diskriminatif, stereotip, atau komentar
rasis.

18. Perundungan dalam Jaringan (Group Bullying)


Kadang-kadang, sekelompok orang atau geng dapat bersama-sama melakukan
perundungan terhadap satu korban. Hal ini bisa membuat korban merasa sangat terisolasi dan
rentan.

19. Perundungan di Tempat Kerja (Workplace Bullying)


Ini adalah bentuk perundungan yang terjadi di lingkungan kerja. Ini mencakup perilaku
seperti pengabaian, pencemaran nama baik, tekanan psikologis, atau penolakan terhadap
promosi atau peluang karir.

20. Perundungan Finansial


Bentuk ini melibatkan tindakan untuk merampok atau mengeksploitasi seseorang secara
finansial, seperti mencuri uang atau barang dari korban.

Penting untuk diingat bahwa perundungan dapat memiliki dampak psikologis dan
emosional yang serius pada korban, dan tindakan perundungan harus diatasi dengan serius.
Banyak negara dan lembaga telah mengadopsi kebijakan dan tindakan untuk melawan
perundungan, termasuk di sekolah, tempat kerja, dan di lingkungan online.
MATERI-AKTIVITAS 4
Hari/Tanggal: Rabu, 20 September 2023

MATERI 4. INFOGRAFIS DAN POSTER

A. INFOGRAFIS

Infografis adalah representasi visual dari informasi atau data yang bertujuan untuk
menyampaikan informasi dengan cara yang mudah dimengerti oleh audiens. Infografis
menggabungkan elemen-elemen grafis seperti grafik, gambar, ikon, teks, dan warna untuk
menyederhanakan data kompleks menjadi bentuk visual yang menarik dan informatif.

Tujuan utama infografis adalah:


a. Mengkomunikasikan Informasi dengan Jelas
Infografis membantu menghindari kebingungan yang mungkin muncul saat membaca
teks panjang atau data yang rumit. Mereka merangkum informasi menjadi bentuk yang
lebih mudah dimengerti oleh audiens.
b. Memudahkan Pemahaman
Dengan penggunaan grafik, diagram, dan ilustrasi, infografis memungkinkan audiens
untuk dengan cepat memahami konsep, tren, atau perbandingan dalam data.
c. Memaksimalkan Retensi Informasi
Infografis sering kali lebih mudah diingat daripada teks biasa karena penggunaan elemen
visual yang memikat. Ini membantu audiens mengingat informasi lebih baik.
d. Meningkatkan Keterlibatan
Infografis yang menarik visualnya lebih cenderung diperhatikan dan dibagikan oleh
audiens. Ini dapat meningkatkan keterlibatan dan distribusi informasi.

Manfaat infografis termasuk


a. Membuat Informasi Lebih Menarik
Infografis mengubah data kering menjadi presentasi visual yang menarik,
menjadikannya lebih atraktif bagi audiens.
b. Menghemat Waktu
Membaca teks panjang dapat memakan waktu. Infografis memungkinkan audiens untuk
dengan cepat meresapi informasi penting tanpa harus membaca seluruh teks.
c. Menggambarkan Hubungan dan Tren
Infografis memungkinkan untuk menyoroti hubungan antar data atau menggambarkan
tren dalam data dengan cara yang lebih mudah dimengerti.

d. Peningkatan Keterlibatan Media Sosial


Infografis sering dibagikan secara luas di platform media sosial karena sifat mereka
yang menarik, sehingga dapat meningkatkan visibilitas dan mencapai audiens yang
lebih besar.

e. Peningkatan Daya Ingat


Kombinasi visual dan teks dalam infografis dapat membantu audiens mengingat
informasi lebih baik daripada hanya membaca teks biasa.

Dengan demikian, infografis merupakan alat yang sangat efektif dalam menyampaikan
informasi secara jelas, mudah dimengerti, dan menarik, dengan potensi untuk mencapai audiens
yang lebih luas dan meningkatkan pemahaman serta retensi informasi.

B. POSTER

Pengertian Poster
Poster adalah media komunikasi visual yang dirancang untuk menyampaikan pesan, informasi,
atau promosi secara efektif kepada khalayak umum. Biasanya, poster menggunakan kombinasi
gambar, teks, dan elemen grafis lainnya untuk menarik perhatian dan menyampaikan pesan
dengan jelas.

Tujuan Poster
a. Informasi
Tujuan utama poster adalah menyampaikan informasi kepada khalayak. Ini dapat berupa
informasi tentang acara, produk, layanan, atau kampanye tertentu.
b. Promosi
Poster digunakan untuk mempromosikan produk, layanan, acara, atau gagasan. Tujuannya
adalah untuk menarik perhatian dan memotivasi orang untuk mengambil tindakan tertentu,
seperti menghadiri acara atau membeli produk.
c. Edukasi
Poster juga dapat digunakan untuk tujuan edukasi. Mereka dapat menyampaikan informasi
pendidikan atau menyadarkan masyarakat tentang isu-isu penting.
d. Kesadaran
Poster dapat digunakan untuk meningkatkan kesadaran tentang isu-isu sosial, lingkungan,
atau kesehatan. Tujuannya adalah untuk memotivasi perubahan sikap atau tindakan.

Manfaat Poster
a. Komunikasi Efektif
Poster adalah cara yang efektif untuk berkomunikasi dengan khalayak luas karena kombinasi
gambar dan teksnya dapat dengan cepat menarik perhatian dan menyampaikan pesan.
b. Branding
Poster dapat digunakan untuk memperkuat merek atau identitas visual sebuah organisasi, acara,
atau produk.
c. Pengaruh Visual
Poster memiliki pengaruh visual yang kuat dan dapat memengaruhi perasaan dan sikap orang
terhadap pesan atau produk yang disampaikan.
d. Pemberian Informasi
Poster memberikan informasi yang mudah diakses dan dapat dibaca oleh banyak orang
sekaligus.
e. Promosi dan Penjualan
Poster yang efektif dapat membantu meningkatkan penjualan produk atau meningkatkan
partisipasi dalam acara tertentu.
f. Kesadaran dan Pendidikan
Poster dapat digunakan untuk meningkatkan kesadaran tentang isu-isu sosial, lingkungan, atau
kesehatan, serta untuk memberikan pendidikan kepada masyarakat.

Dalam kesimpulan, poster adalah alat komunikasi visual yang sangat berguna untuk
menyampaikan pesan, mempromosikan produk atau acara, dan meningkatkan kesadaran
tentang berbagai isu. Dengan desain yang tepat dan pesan yang efektif, poster dapat menjadi
alat yang sangat kuat dalam komunikasi dan pemasaran.
MATERI-AKTIVITAS 6
Hari/Tanggal: Kamis, 21 September 2023

MATERI 6- MEMBUAT KUISIONER MANDIRI

A. Contoh Langkah-langkah membuat kuisioner di google form:

1. Bergabunglah Bersama kelompok kalian yang telah dibentuk pada pertemuan


sebelumnya
2. Lakukan survey online kepada teman-teman disekolah yang pernah menjadi korban
perundungan (bullying ).
3. Buatlah kuesioner/angket online melalui aplikasi Google form untuk menggali
informasi responden kalian. Kuisioner boleh berbentuk pertanyaan ataupun
pernyataan. Contoh pertanyaan kuesioner dapat kalian lihat pada lampiran lembar
kerja “contoh kuesioner tentang perundungan di sekolah”
4. Buatlah daftar pertanyaan terkait pengalaman perundungan bullying di sekolah.
Masukkan daftar pertanyaan tersebut melalui laman https://docs.google.com/forms/
Carilah Langkah-langkah atau cara membuat kuesioner/angket online di google form
melalui youtube
5. Demi menjaga privacy (kerahasian) dari korban bullying, maka untuk data diri saat
pengisian angket, boleh menggunakan inisial.
6. Salin link form kuesioner dan bagikan kepada teman-teman disekolah melalui
whatsapp atau media sosial lainnya.
7. Selajutnya, lakukan analisis (pada hari jumat) terhadap hasil tanggapan kuesioner yang
telah dibagikan
8. Simpulkan hasil survey (pada hari jumat) kalian dalam bentuk laporan sederhana.
Laporan tersebut berisi data kasus perundungan apa yang paling banyak menimpa
peserta didik, intesnitas terjadinya perundungan, dampak apa yang paling banyak
dirasakan peserta didik, tindakan yang dilakukan korban perundungan, dan seberapa
jauh pemahaman peserta didik terhadap kasus bullying di sekolah
B. Contoh kuesioner tentang perundungan di Sekolah
Nama:

Kelas:

No. Topik Pertanyaan


1 Pemahaman korban 1. Apakah kamu pernah mengalami bullying?
tentang konsep bullying Menurutmu, apakah bullying itu?
2. Apakah kamu pernah melihat atau menyaksikan
tindakan bullying di sekolah ? jika iya, apakah
kamu bisa menceritakan hal tersebut?
3. Berapa lama kamu mengalami tindakan bullying
di sekolah?
4. Menurutmu, apakah bullying merupakan tindakan
yang wajar atau sebaliknya? Jelaskan!
2 Jenis bullying 1. Tindakan bullying seperti apa yang pernah kamu
terima disekolah?
2. Apakah kamu juga pernah mengalami
perundungan yang dilakukan teman sekolahmu di
media sosial (cyberbullying)?
3 Pelaku bullying 1. Siapakah pelaku yang melakukan tindakn
bullying tersebut? Teman atau warga sekolah
lainnya?
2. Apakah ada guru atau temanmu yang
mengetahuinya?
3. Bagaimana tanggapan teman atau guru yang
mengetahui kasus tersebut?
4 Penyebab terjadinya 1. Menurutmu, ,mengapa seseorang dapat menjadi
bullying korban bullying?
2. Apakah kamu pernah melawan atau membalas
tindakan pelaku bullying?
3. Apakah kamu memiliki fisik yang berbeda
dengan temanmu?
5 Dampak tindakan 1. Apa saja dampak yang kamu rasakan setelah
bullying mengalami tindak bullying?
2. Apakah kamu mengalami stress setelah
mengalami bullying?
3. Apa saja yang kamu lakukan untuk keluar dari
masalah bullying?

NB: pada angket yang akan dibuat siswa secara mendiri boleh dalam bentuk pertanyaan
ataupun pernyataan. Siswa dibebaskan memilih bentuk yang mereka inginkan. Yang lampiran
di atas adalah contoh angket yang berbentuk pertanyaan.
MATERI-AKTIVITAS 8
Hari/Tanggal: Jum’at, 22 September 2023

MATERI 8-TIPS MENGHADAPI PERUNDUNGAN

Tips Berhenti Menjadi Perundung

• Pahami tentang perundungan dan kekerasan serta dampaknya pada seseorang


Sebagai pelajar berjiwa Pancasila, kita harus bisa memahami perundungan ataupun kekerasan
dan dampak yang bisa ditimbulkan kepada orang lain. Tanamkan pola pikir bahwa setiap orang
setara dan berhak untuk dihargai dan terbebas dari perlakuan-perlakuan yang tidak
menyenangkan.
• Jika sudah menyadari perilaku hal yang dilakukan, hentikan perilaku tersebut
Ketika kamu telah memahami perundungan, kekerasan, dan juga dampak yang ditimbulkan,
kemungkinan kamu akan menghindari tindakan-tindakan tersebut Langsung hentikan perilaku
tersebut sebelum menimbulkan dampak yang lebih buruk lagi.
• Segera meminta maaf kepada orang yang menjadi korban
Segeralah meminta maaf kepada orang yang menjadi korban atas tindakan yang telah kamu
lakukan. Jika kamu malu meminta maaf secara langsung kamu bisa melakukannya lewat
telepon, surat, atau media komunikasi lainnya.
• Mulai mengintrospeksi diri
Mencari tahu dan menggali penyebab kekerasan dapat membantu kita untuk memikirkan kira-
kira apa yang perlu dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan perilaku kekerasan.
• Mulailah berubah
Ubah cara pandang mengenai relasi dan perilaku, serta tumbuhkan keinginan untuk berubah.
Menunjukkan upaya-upaya perubahan dan berkomitmen terhadap hal-hal yang ingin diubah
juga menjadi hal yang perlu dilakukan. Memang hal ini tidak bisa terjadi secara instan, tetapi
perlahan-lahan kamu harus berani mencoba untuk mengubah diri dan juga pola pikir lebih baik
lagi.
Jadi apabila kamu ternyata adalah seseorang yang menjadi pelaku perundungan atau kekerasan,
cobalah untuk melakukan hal-hal di atas tadi. Jangan menjadi pengecut yang hanya berani untuk
melakukan tindakan tidak terpuji, tetapi siap menerima konsekuensi dan melakukan hal-hal
yang dapat membawa dampak perubahan terhadap diri kamu supaya tidak lagi melakukan
perundungan atau kekerasan.
Tips Jika Aku Menjadi Korban Perundungan

• Tetaplah bersikap tenang, misalnya dengan ambil napas dalam-dalam selama 1 menit
kemudian embuskan keluar.
• Sembunyikan kemarahan atau kesedihan kalian di depan perundung.
• Berdiri tegak, angkat kepala kalian, pandang pelaku dengan tegas, hadapi pelaku dengan
tenang atau tinggalkan perundung.
• Tanyakan permasalahan atau tolak permintaan pelaku dengan sopan.
• Segera menyingkir jika kalian dalam bahaya. Cari bantuan untuk menghentikan perilaku
perundungan yang kalian alami.
• Blok akun media sosial perundung jika kalian mengalami perundungan siber dan ubah
pin akun media sosial kalian.
• Simpan bukti perilaku perundungan yang kalian terima sebagai barang bukti untuk
dilaporkan.
• Ceritakan atau laporkan perilaku perundungan yang kalian terima.
• Hindari bersikap mendendam dan membalas perilaku perundungan yang kalian terima.
MATERI-AKTIVITAS 9
Hari/Tanggal: Senin, 25 September 2023

MATERI 9-JURNAL DAN DIAGRAM TULANG

A. Pengertian Jurnal
Jurnal adalah publikasi ilmiah yang memuat hasil penelitian yang dilakukan oleh seorang
peneliti. Jurnal akademik umumnya diterbitkan secara berkala dan bertujuan untuk
menyebarluaskan hasil penelitian yang berkualitas kepada komunitas ilmiah. Jurnal akademik
biasanya menjalani proses review yang ketat oleh editor dan reviewer yang ahli di bidangnya
sebelum diterbitkan. Setiap disiplin ilmu memiliki jurnal yang menjadi rujukan utama bidang
tersebut dan publikasi di dalamnya dinilai sebagai tanda bahwa komunitas ilmiah
menganggap hasil penelitian penting dan bermanfaat.

Fungsi jurnal akademis, di antaranya:


• Sebagai media untuk menyebarluaskan hasil penelitian
• Sebagai sumber informasi yang terpercaya
• Sebagai sumber referensi bagi para ilmuwan
Macam-macam Jurnal:
a. Jurnal ilmiah
Jurnal ilmiah adalah jurnal yang memuat hasil penelitian yang telah direview oleh para
ahli di bidangnya. Jurnal penelitian biasanya diterbitkan oleh lembaga penelitian atau
universitas dan memiliki kredibilitas yang tinggi dalam disiplin ilmu yang mereka
pelajari.
b. Jurnal nonilmiah
Jurnal nonilmiah adalah jurnal yang tidak memenuhi persyaratan jurnal ilmiah, misalnya
tidak melalui proses pree review oleh para ahli di bidangnya atau tidak memenuhi standar
penelitian yang telah ditetapkan.
c. Jurnal internasional
Jurnal internasional merupakan publikasi yang diterbitkan di luar negara asal peneliti dan
dapat dibaca oleh peneliti di seluruh dunia. Jurnal internasional biasanya memiliki tingkat
kredibilitas yang tinggi karena telah melalui proses review yang ketat oleh para ahli di
bidangnya.
d. Jurnal nasional
Jurnal nasional yaitu publikasi yang diterbitkan di negara asal peneliti dan hanya dapat
dibaca oleh peneliti di negara tersebut. Jurnal nasional cenderung memiliki tingkat
kredibilitas yang lebih rendah daripada jurnal internasional karena tidak melalui proses
review ketat yang sama. Jurnal terakreditasi Jurnal terakreditasi adalah jurnal yang telah
mendapat sertifikat akreditasi dari badan yang berwenang seperti Lembaga Penjamin
Mutu Pendidikan (LPMP) atau Lembaga Sertifikasi Jurnal Ilmiah (LSJI
e. Jurnal online
Jurnal online merupakan jurnal yang hanya tersedia dalam versi digital dan dapat dibaca
secara online. Jurnal online biasanya memiliki biaya penerbitan yang lebih rendah
daripada jurnal cetak dan dapat dibaca melalui media digital.

B. Diagram Tulang atau Fishbone Diagram

Fishbone Diagram atau diagram tulang ikan, biasa desebut Diagram Cause and Effect atau
Diagram Sebab Akibat adalah alat yang membantu mengidentifikasi, memilah, dan
menampilkan berbagai penyebab yang mungkin dari suatu masalah atau
karakteristik kualitas tertentu. Diagram ini menggambarkan hubungan antara masalah dengan
semua faktor penyebab yang mempengaruhi masalah tersebut.
Diagram ini kadang‐kadang disebut diagram “Ishikawa" karena ditemukan oleh Kaoru
Ishikawa,
Diagram fishbone ini dapat digunakan ketika kita perlu:
• Mengenali akar penyebab masalah atau sebab mendasar dari akibat, masalah, atau kondisi
tertentu
• Memilah dan menguraikan pengaruh timbal balik antara berbagai faktor yang
mempengaruhi akibat atau proses tertentu
• Menganalisa masalah yang ada sehingga tindakan yang tepat dapat diambil Manfaat
menggunakan diagram fishbone ini:
• Membantu menentukan akar penyebab masalah dengan pendekatan yang terstruktur
• Mendorong kelompok untuk berpartisipasi dan memanfaatkan pengetahuan kelompok
tentang proses yang dianalisis
• Menunjukkan penyebab yang mungkin dari variasi atau perbedaan yang terjadi dalam
suatu proses
• Meningkatkan pengetahuan tentang proses yang dianalisis dengan membantu setiap orang
untuk mempelajari lebih lanjut berbagai faktor kerja dan bagaimana faktor‐faktor tersebut
saling berhubungan
• Mengenali area dimana data seharusnya dikumpulkan untuk pengkajian lebih lanjut Cara
menggunakan diagram fishbone:
Langkah‐langkah untuk menyusun dan menganalisa diagram fishbone sebagai berikut:
1. Identifikasi dan definisikan dengan jelas hasil atau akibat yang akan dianalisis
• Hasil atau akibat disini adalah karakteristik dari kualitas tertentu, permasalahan yang
terjadi pada kerja, tujuan perencanaan, dan sebagainya.
• Gunakan definisi yang bersifat operasional untuk hasil atau akibat agar mudah dipahami.
• Hasil atau akibat dapat berupa positif (suatu tujuan, hasil) atau negatif (suatu masalah,
akibat). Hasil atau akibat yang negatif yaitu berupa masalah biasanya lebih mudah untuk
dikerjakan. Lebih mudah bagi kita untuk memahami sesuatu yang sudah terjadi
(kesalahan) daripada menentukan sesuatu yang belum terjadi (hasil yang diharapkan).
• Kita bisa menggunakan diagram pareto untuk membantu menentukan hasil atau akibat
yang akan dianalisis
2. Gambar garis panah horisontal ke kanan yang akan menjadi tulang belakang.
• Disebelah kanan garis panah, tulis deskripsi singkat hasil atau akibat yang dihasilkan oleh
proses yang akan dianalisis
• Buat kotak yang mengelilingi hasil atau akibat tersebut

.* : Untuk keperluan diagram digunakan contoh kasus penggunaan bahan bakar kendaraan
perusahaan yang boros.
Identifikasi penyebab‐penyebab utama yang mempengaruhi hasil atau akibat.
• Penyebab Ini akan menjadi label cabang utama diagram dan menjadi kategori yang akan
berisi berbagai penyebab yang menyebabkan penyebab utama.
• Untuk menentukan penyebab utama seringkali merupakan pekerjaan yang tidak mudah.
Untuk itu kita dapat mencoba memulai dengan menulis daftar seluruh penyebab yang
mungkin. Kemudian penyebab‐penyebab tersebut dikelompokkan berdasarkan
hubungannya satu sama lain. Untuk membantu mengelompokkan atau mengkategorikan
penyebab ini ada beberapa pedoman yang dapat digunakan.
Berikut ini beberapa panduan yang sering digunakan:
o Industri jasa, biasanya menggunakan pengkategorian 4S,
yaitu: surrounding, supplier, system, skill.
o Di bidang administrasi dan pemasaran, biasanya menggunakan 8P,
yaitu: product atau service, price, people, place, promotion, procedures, processes, polici
es.
• Industri manufaktur, biasanya menggunakan 6M, yaitu: Man (pelatihan, manajemen,
sertifikasi, dan sejenisnya), Machine (perawatan, pemeriksaan, pemrograman, pengujian,
update perangkat lunak dan keras), Material (bahan mentah, barang konsumsi,
dan informasi), Method (pemrosesan, pengujian, pengendalian, perancangan,
instruksi), Measurement (kalibrasi), Mother Nature (kondisi lingkungan seperti bising,
kelembaban, temperatur)
Masih ada lagi jenis pengkategorian yang lain. Dalam menerapkannya, kita bebas untuk
menentukan pengkategorian disesuaikan dengan kebutuhan.
• Selain itu, ada variasi lain dalam menentukan penyebab‐penyebab. Dalam hal ini,
daripada berusaha untuk menggolongkan seluruh penyebab kedalam berbagai kategori,
tentukan saja penyebab berdasarkan urutan proses yang digunakan. Jadi, pada garis
horisontal “tulang punggung ikan”, tuliskan semua proses utama dari kiri ke kanan.
• Tulis penyebab utama tersebut disebelah kiri kotak hasil atau akibat, beberapa tulis diatas
garis horisontal, selebihnya dibawah garis.
• Buat kotak untuk masing‐masing penyebab utama tersebut Contoh:

4. Untuk setiap penyebab utama, identifikasi faktor‐faktor yang menjadi penyebab dari
penyebab utama
• Identifikasi sebanyak mungkin faktor penyebab dan tulis sebagai sub cabang utama
• Jika penyebab‐penyebab minor menjadi penyebab dari lebih dari satu penyebab utama,
tuliskan pada semua penyebab utama tersebut.
Contoh:

5. Identifikasi lebih detail lagi secara bertingkat berbagai penyebab dan lanjutkan
mengorganisasikannya dibawah kategori atau penyebab yang berhubungan.
Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengajukan serangkaian pertanyaan “mengapa”. Contoh
pertanyaan untuk contoh kasus disini, adalah:
Contoh pertanyaan:
• Pertanyaan: Mengapa pengemudi menggunakan gigi persneling yang salah?
Jawaban: Pengemudi tidak mendengar suara mesin
• Pertanyaan: Mengapa pengemudi tidak mendengar suara mesin?
Jawaban: Radio dinyalakan dengan suara terlalu keras
Jawaban: pendengaran tidak bagus
• Pertanyaan: Mengapa ban sering kempes?
Jawaban: Tidak ada catatan ukuran tekanan ban
Jawaban: Ban sering bocor halus
• Pertanyaan: Mengapa ban sering bocor halus?
Jawaban: kualitas ban tidak bagus
• Pertanyaan: Mengapa perawatan tidak baik?
Jawaban: Kekurangan dana
Jawaban: tidak ada kesadaran
• Pertanyaan: Mengapa menggunakan BBM dengan kandungan oktan yang tidak tepat?
Jawaban: Tidak mengetahui kandungan oktan yang direkomendasikan
• Pertanyaan: Mengapa tidak ada rekomendasi kandungan oktan
Jawaban: Tidak ada buku manual kepemilikan kendaraan

Catatan: Jika sebuah cabang memiliki banyak sub cabang dapat dipecah menjadi diagram
yang lebih kecil.Diagram diatas belum semua penyebab minor digambarkan.
6. Menganalisis diagram
Analisis membantu kita mengidentifikasi penyebab yang menjamin pemeriksaan lebih lanjut.
Diagram fishbone ini hanya mengidentifikasi kemungkinan penyebab. Diagram pareto dapat
digunakan untuk membantu kita menentukan penyebab yang akan pertama kita fokuskan.
• Lihat keseimbangan diagram:
o Jika ada kelompok dengan banyak item pada suatu area dapat mengindikasikan perlunya
pengkajian lebih lanjut
o Jika ada kategori utama dengan sedikit penyebab minor dapat mengindikasikan perlunya
indentifikasi lagi penyebab minornya.
o Jika ada beberapa cabang kategori utama hanya memiliki sedikit sub cabang, mungkin
kita perlu mengkombinasikannya dalam satu kategori.
• Cari penyebab yang muncul berulang, mungkin penyebab ini adalah penyebab akar
• Cari apa yang bisa diukur dari setiap penyebab sehingga kita dapat mengkuantitaskan
hasil atau akibat dari setiap perubahan yang kita lakukan
• Dan yang terpenting, identifikasi penyebab‐penyebab yang dapat diambil tindakan
Dari contoh kasus, hasil analisisnya adalah:
• Tingkat detail sudah seimbang
• Tidak ada penyebab yang berulang
• Perawatan buruk sepertinya menjadi penyebab yang dapat dilakukan pengukuran
terhadapnya
• Perawatan buruk sepertinya juga menjadi penyebab yang dapat
dilakukan tindakan terhadapnya
MATERI- AKTIVITAS 10
Hari/Tanggal: Senin, 25 September 2023

MATERI 10-BERMAIN TEKA-TEKI SILANG

Teka-teki silang, sering juga disingkat dengan TTS, adalah suatu permainan kata yang
biasanya berbentuk serangkaian ruang-ruang kosong berbentuk kotak. Tujuan dari permainan
ini adalah untuk mengisi kotak-kotak putih dengan huruf, membentuk kata atau frasa tertentu,
dengan menyelesaikan petunjuk yang mengarah ke jawaban tertentu.
Soal untuk TTS biasanya dirangkai di luar kerangka, dibagi menjadi "Mendatar" dan
"Menurun"; kotak pertama dari setiap jawaban berisi nomor yang akan mengacu ke soal.
Misalnya, jawaban untuk soal "17 Menurun" dimasukkan dengan cara huruf pertama diisi di
kotak bernomor "17", lalu berlanjut menurun ke bawah. Nomor di dalam kotak tidak akan
berulang; dan kotak-kotak yang menjadi huruf pertama akan dinomori secara berurutan, dari
kiri ke kanan di setiap baris, dimulai dari baris atas dan terus ke bawah.

Contoh Teka-teki silang tentang perundungan (bullying)


CONTOH SOAL TTS

• MENDATAR:
4. Meminta uang atau barang secara paksa disertai dengan ancaman
7. Bentuk penindasan yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang yang lebih kuat
terhadap oranglain dengan tujuan untuk menyakiti
9. Dampak bullying yang menyebabkan peningkatan dan penurunan suasana hati
10. Salah satu faktor penyebab bullying karena tidak memiliki sesuatu yang dimiliki orang
lain

• MENURUN
1. Pembullyan dalam bentuk kekerasan secara langsung, seperti memukul, menendang,
menjambak
2. Bullying dalam media sosial
3. Julukan pelaku pembullyan
5. Kata bully berasal dari Bahasa
6. pelopor penelitian bullying
8. bullying dalam bentuk perkataan

Jawaban:
MENDATAR MENURUN
4. Memalak 1. Fisik
7. Bullying 2. Cyber bullying
9. Depresi 3. Bully
10. Iri 5. Inggris
6. Olweus
8. Verbal.

NB: tiap kelompok diminta untuk membuat tts dengan mengosongkan jawaban karena
jawabannya akan ditukarkan dengan kelompok lain
MATERI-AKTIVITAS 11-12
Hari/Tanggal: Selasa, 26 September 2023

PENGERTIAN DRAMA MUSIKAL

1. PENGERTIAN DRAMA
Pengertian Drama Musikal Mengutip modul Penerapan Teater (2017), drama
musikal adalah pertunjukan teater yang menggabungkan seni tari, musik, dan seni peran.
Drama musikal lebih mengedepankan tiga unsur tersebut dibandingkan dialog para
pemainnya. Kualitas pemainnya tidak hanya dinilai pada penghayatan karakter melalui
untaian kalimat yang diucapkan tetapi juga melalui keharmonisan lagu dan gerak tari.
Disebut drama musikal karena dalam pertunjukannya yang menjadi latar belakangnya
merupakan kombinasi antara gerak tari, alunan musik, dan tata pentas. Drama musikal yang
cukup tersohor ialah kabaret dan opera. Perbedaan keduanya terletak pada jenis musik yang
digunakan. Dalam opera, dialog para tokoh dinyanyikan dengan iringan musik orkestra dan
lagu yang dinyanyikan disebut seriosa. Sedangkan dalam drama musikal kabaret, jenis musik
dan lagu yang dinyanyikan bebas dan biasa saja.

2. UNSUR DAN CIRI-CIRI DRAMA MUSIKAL


Mengutip modul Seni Budaya (Seni Teater) Kelas IX (2020), berikut ini adalah
unsur-unsur drama musikal:
a. Tema
Tema adalah gagasan dasar atau ide dasar. Tema menjadi landasan dalam sebuah
lakon. Tema bersifat intrinsik, yaitu tidak terungkap secara tertulis dalam lakon. Tema
menjadi warna dasar yang menggerakkan alur cerita dan mewarnai perwatakan tokoh.
Ketika sebuah lakon ditulis, maka lakon tidak sekadar memaparkan alur cerita atau
mengisahkan peristiwa yang dialami tokoh semata. Ada yang terselubung dalam sebuah
lakon, yaitu gagasan sentral atau gagasan dasar.
b. Pemain/tokoh
Pemain adalah seseorang yang memainkan peran seorang tokoh yang terdapat
dalam naskah. Pemain merupakan unsur yang sangat penting dalam pementasan. Ada
tiga jenis pemain yaitu, peran utama, peran pembantu dan peran figuran. Namun ketiga
pemain ini sama-sama memiliki arti penting dan juga menentukan sukses dan tidaknya
sebuah pementasan.
c. Plot/alur cerita
Plot adalah susunan kejadian atau insiden. Lakon tragedi adalah imitasi
perbuatan manusia, dan perbuatan ini akan menghasilkan aksi-aksi atau insiden yang
membuat tragedi ada.
d. Dialog
Naskah berisi dialog atau kisah yang akan dipentaskan dan yang akan
diperankan oleh seseorang, untuk kemudian dipentaskan. Lewat dialog tergambarlah
watak-watak sehingga latar belakang perwatakan bisa diketahui. Dialog sendiri berisi
kedua hal ini, yaitu:
a. Pesan yang ingin disampaikan
b. terdapat unsur-unsur lainnya seperti musik, tata rias, pencahayaan dan pentas.

3. CIRI-CIRI DRAMA MUSIKAL


ciri-ciri dari drama musikal di antaranya adalah: Merupakan gabungan unsur
musik, tari dan akting. Mengutamakan unsur musik, menyanyi, dan gerak. Dialog
diucapkan melalui tutur, lagu dan gerak tari.

Contoh Naskah Drama Musikal dengan Latar Pedesaan.

Jalan desa menuju sawah ladang. Pagi. Sambil berangkat ke sawah ladang masing-masing,
warga desa bicara tentang kabar burung yang mereka dengar.
Parmin : "Ah, yang bener. Jangan guyon, Wahyu."
Wahyu : "Bener, tanya saja kalau tidak percaya. Semua orang sudah tahu."
Parmin : "Kamu tahu dari siapa?"
Wahyu : "Dibilang semua orang sudah tahu, ya dari orang-orang."
Parmin : "Ya, rapi dari mana asal kabar itu?"
Wahyu : "Saya sendiri tidak tahu. Yang jelas, kabarnya Mbah Joyo akan segera pulang. Itu
saja. Tuh, lihat Kamto. Tanya saja sama dia. Kamto, sini dulu."
Kamto yang muncul dari sisi lain perlahan mendekat.
Parmin : (Tidak sabar) "Apa bener Mbah Joyo segera pulang, Kamto?"
Kamto : "Saya denger begitu, tapi sebaiknya jangan percaya dulu."
Parmin : "Kenapa begitu?"
Kamto : "Karena kabarnya simpang siur. Dari sana lain, dari situ lain. Ada yang bilang
begini, ada yang bilang begitu."
Parmin : "Ya, tapi bagiamana jelasnya? Jangan mutar-mutar begitu."
Dari arah lain muncul Mamat.
Kamto : "Tunggu, tunggu. Coba kita tanya kakek Mamat dulu, coba."
Parmin : "Kek, dengan kabar soal Mbah Joyo?"
Mamat : "Seneng? Ya, jelas seneng kalau Mbah Joyo pulang. Ini berita gembira, kita harus
syukuran nanti."
Parmin : "Loh, jangan senang dulu, jangan syukuran dulu. Kabar itu benar apa tidak?"
Mamat : "Eh, siapa bilang saya tidak gembira? Jelas saya gembira."
Parmin : "Loh, saya tahu Kakek gembira. Saya juga gembira kalau kabar itu benar. Tapi,
berita itu dari mana asalnya? Benar atau tidak?"
Mamat : "Apa?"
Parmin : "Jelaskan, Kamto. Jelaskan."
Kamto : (Teriak) "Kakek dengar berita tadi dari siapa?"
Mamat : "Loh, kok dari siapa, ya dari Roh Suci pelindung Festival Topeng. Konon, asal
kita mau menebusnya dengan mengadakan selamat seribu tumpeng. Mbah Joyo bakal
dipulangkan."
Parmin : "Tunggu, tunggu. Aduh ini kok tidak karuan ceritanya?"
Mamat : "Ya sudah, begitu saja. Kita tinggal selamat, Parmin. Jadi, jangan bilang saya
tidak senang ya?"

Parmin diam saja.

Contoh Lembar Struktur Pertunjukkan

1. Tema
Katumenggungan
2. Alur
Babak satu
berisi tentang kerajaan Matahari yang telah menguasai seluruh wilayah
Katumenggungan, meskipun Katumenggungan menolak tetap saja Ki Tumenggung belum
bisa berbuat banyak. Seluruh masyarakat Katumenggungan hanya bisa pasrah dan menuruti
apa saja yang diminta kerajaan Matahari.
Babak dua
memberikan keterangan bahwa Katumenggungan tengah menghadapi masa-masa susah,
persediaan makanan sudah habis, masyarakat banyak yang menderita dan mulai putus asa
menjalani kehidupan, akirnya Ki Tumenggung mengutuskan untuk mencari bahan makanan
ke tempat lain dengan
cara barter.
Babak tiga
menceritakan tentang kerakusan kerajaan Matahari, dalam adegannya tentara kerajaan
Matahari merampas barang dan makanan yang dibawa oleh prajurit Katumenggungan. Para
prajurit pulang dengan tangan kosong dan melaporkan kejadian kepada Ki Tumenggung.
Akhirnya Ki Tumenggung membuat
rencana untuk melawan dengan cara bergerilya.
Babak terakir
adalah puncak konflik sekaligus penutupan pementasan, pada babak ini dimulai dari
adegan tertara kerajaan Matahari melakukan latihan, satu-persatu tentara disekap dan
dibunuh oleh prajurit Katumenggungan. Ditengah babak rencana Pangat diketahui oleh
pasukan kerajaan Matahari, hingga pertempuranpun tidak bisa dihindarkan, seluruh
masyarakat menyerbu kerajaan Matahari, hingga pada akhirnya pertempuran dimenangkan
oleh Katumenggungan
3. Penokohan
a. Pangat
Pangat adalah pemimpin Katumenggungan, berusia 50 tahun, badannya tinggi besar,
bersuara lantang dan mempunyai jiwa pemimpin, segala persoalan selalu disikapi dengan
bijaksana.
b. Meri
Meri merupakan pengasuh masyarakat katumenggungan, sebagai istri tumenggung tentu
saja ia memiliki jiwa keibuan dan sangat menyayangi masyarakatnya. Meri berusia 35 tahun,
mempunyai badan yang kecil dan berkulit
kuning.
4. Suasana

Babak Satu
Adegan 1.
Musik mengiringi 4 pengawal dan seorang kapten kerajaan Matahari yang tengah
berlatih bela diri, meskipun penonton tidak terkejut oleh teknik muncul pemain namun
perasaan gembira muncul karena anak-anak disabilitas berani memulai pertunjukan.
Adegan 2
Beberapa saat kemudian muncul Tanaka, raja dari kerajaan Matahari, yang ditandai
dengan suara terompet dari keyboard. Tanaka memerintahkan pasukannya untuk
mengumpulkan seluruh masyarakat Katumenggungan. Suara terompet menandakan
kekuasaan dari kerajaan Matahari yang berhasil menjajah katumenggungan.
MATERI – AKTIVITAS 13-14
Hari/Tanggal: Rabu, 27 September 2023

BERLATIH PEMENTASAN DRAMA MUSIKAL

Proses latihan sangat diperlukan dalam merancang pementasan teater. Latihan yang baik
diawali dengan latihan rutin berupa pemanasan, olah tubuh yang berguna mempersiapkan
kebugaran pemain, olah rasa, dan olah suara yang berguna untuk kesiapan peralatan suara
pemain. Latihan yang teratur akan berdampak pada pementasan yang baik bisa terwujud.

A. TEKNIK DASAR BER-TEATER


1. Olah Tubuh
Tubuh merupakan elemen dasar dalam bermain teater. Tubuh menjadi pusat perhatian
penonton saat seorang aktor teater di atas panggung. Tubuh merupakan bahasa simbol dan
isyarat dalam bermain teater. Tubuh melalui gestur mencerminkan karakter atau watak
tokoh yang sedang diperankan. Fleksibilitas gerak tubuh merupakan kemampuan dasar
yang harus dikuasai oleh pemain teater.

Gambar olah tubuh dalam pementasan teater

2. Olah Suara
Seorang pemain teater harus memiliki kemampuan mengolah suara yang baik. Suara
merupakan faktor penting karena sebagai penyampai pesan kepada penonton. Penguasaan
intonasi, diksi, artikulasi Setiap kata yang diucapkan harus jelas dan wajar sesuai dengan
tuntutan karakter tokoh yang diperankan.
Latihan olah suara dapat dilakukan dengan mengucapkan kata vokal seperti a, i, u, e, o
sesuai dengan bentuk mulut. latihan olah vokal juga bisa dilakukan dengan cara
menyebutkanhusuf a sampai z dalam satu tarikan napas. Ketika latihan olah suara dengan
membaca naskah atau puisi, perlu diperhatikan juga tekanan kata, jiwa kalimat, tempo, dan
irama.
Latihan olah suara

3. Olah Rasa
Akting pada dasarnya menampilkan keindahan dan keterampilan seorang aktor dalam
mewujudkan berbagai pikiran, emosi, perasaan, dan sosok yang sedang dimainkan sesuai
dengan karakter. Aktor harus memiliki kemampuan untuk menjadi seseorang yang bukan
dirinya sendiri. Olah rasa dalam pementasan dapat diungkapkan dengan ekspresi wajah
pemain. Tentu hal itu bisa terjadi kalau mampu berkonsentrasi mengolah rasa, dan emosi.
Untuk itu seorang pemain teater juga perlu melatihkan konsentrasi, perasaan, emosi dengan
latihan olah rasa.

Gambar ekspresi wajah berdasarkan emosi


B. PERSIAPAN DAN KELENGKAPAN PEMENTASAN DRAMA
Agar pementasan drama dapat sukses, berikut ini termasuk persiapan pementasan
drama, yaitu:
1. Persiapan Pemain
Mengutip dari Apresiasi Drama (2017) karya Tato Nuryanto, pemain (aktor atau
aktris) harus dipersiapkan secara matang. Mulai dari pemilihan pemain, penghapalan
naskah, akting hingga kelengkapan properti. Karena pemain drama merupakan tokoh
utama dan penentu dalam kesuksesan drama. Kelengkapan properti yang dibutuhkan
biasanya berupa pengeras suara atau microphone, busana yang dikenakan dan properti
lainnya yang berkaitan dengan penokohan pemain. Misalnya seorang perempuan
berperan sebagai putri, maka pakaiannya harus indah dan mengenakan mahkota.
2. Tata Rias
Tata rias berkaitan dengan pemain drama. Sebelum pementasan drama dimulai,
pemain harus dirias sedemikian rupa sesuai dengan peran. Misalnya seorang pria
berperan sebagai monster, maka harus dirias mengerikan.
3. Dekorasi Panggung
Penataan panggung sangat penting dan harus dipersiapkan semenjak awal,
sebelum pementasan drama dimulai. Dekorasi panggung harus dibuat sesuai dengan
tema atau setting ceritanya. Waktu yang dibutuhkan pun tergantung pada tingkat
kerumitan serta seberapa banyak properti yang dibutuhkan. Saat membuat dekorasi
panggung, ada beberapa kelengkapan yang harus diperhatikan. Misalnya tata letak
speaker, memperhitungkan ruang gerak pemain, penataan properti, dan lain sebagainya.
4. Tata Pencahayaan
Sama seperti hal lainnya, tata pencahayaan juga sangat penting dan harus
diperhatikan. Pementasan drama akan semakin terlihat indah dan hidup, jika tata
pencahayaan atau lighting-nya sesuai. Tata pencahayaan harus disesuaikan dengan
setting ceritanya.
5. Efek Suara
Terkadang dalam beberapa pementasan drama, efek suara tertentu perlu
digunakan. Misalnya suara auman singa atau harimau, suara deburan ombak, dan lain
sebagainya. Penggunaan efek suara sangat penting, karena penonton akan semakin
mudah memahami cerita yang dibawakan. Hal yang perlu diperhatikan dalam
penggunaan efek suara ialah volume besar kecilnya efek suara. Sebaiknya volumenya
tidak terlalu besar, karena bisa menutupi suara pemain. Efek suara juga disarankan tidak
terlalu kecil, karena dikhawatirkan tidak bisa terdengar oleh penonton.

C. MEMBUAT KUISIONER PENILAIAN PERFORMA

Kuesioner adalah seperangkat pertanyaan yang harus dijawab oleh responden yang
tujuannya untuk menghimpun data sesuai dengan kebutuhan dalam penelitian. Dalam
pementasan teater tentunya penyaji perlu menyiapkan kuisioner mengenai penilaian
terhadap performa pementasan teater. Kuisioner tersebut diisi oleh audiens dan
dikumpulkan oleh penyaji sebagai bahan evaluasi. Berikut contoh dari kuisioner penilaian
performa.

Penilaian Performa Pementasan teeter dengan Judul


“………………………….”

A. Identitas
Nama responden: ………………………..

B. Petunjuk pengisian:
➢ Mengisi identitas dengan benar.
➢ Membaca dengan teliti pertanyaan yang disajikan.
➢ Memberi jawaban jujur atas pertanyaan yang disajikan dengan
memberi tanda ceklis (√) pada:
1 = Sangat Kurang 4 = Baik
2 = Kurang 5 = Sangat Baik
3 = Biasa

Skor
No Pertanyaan
1 2 3 4 5
1 Ucapan dapat terdengar jelas oleh penonton.
2 Intensitas dan kelancaran berbicara
3 Kemunculan pertama(mantap danmemberikan kesan
yang baik
4 Ekspresi dialog untuk menggambarkan karakter tokoh
(sesuai dengan karakter tokoh)
5 Ekspresi wajah mendukung dialog
(sesuai dengan karakter tokoh)
6 Pandangan mata mendukung ekspresi
(sesuai karakter tokoh)
7 gerak anggota tubuh untuk mendukung ekspresi dialog
(sesuai karakter tokoh)

Tuliskan saran/komentarmu:
MATERI – AKTIVITAS 15
Hari/Tanggal: Jumat, 29 September 2023

MEMPROMOSIKAN PEMENTASAN

A. PROMOSI PEMENTASAN
1. Pengertian Promosi
Promosi adalah upaya untuk memberitahukan atau menawarkan produk dengan
tujuan menarik calon konsumen untuk menonton pementasan darama musikal. Dengan
adanya promosi, konsumen bisa tertarik dengan karya yang dibuat. Promosi bisa dilakukan
melalui media sosial seperti Instagram, facebook, twitter dll.

2. Manfaatkan Media Sosial


Di era globalisasi dengan teknologi yang serba canggih ini, media sosial adalah
kewajiban yang harus dimiliki para pelaku bisnis termasuk Anda, mulai dari facebook,
instgram dsb nya. Terapkan cara promosi didalam media sosial dengan mengupload foto
agar konsumen bisa tertarik dengan karya yang dibuat, seperti pementasan drama musikal.
Dengan adanya promosi melalui media sosial, semua orang bisa menyaksikan pementasan
drama musikal sesuai waktu dan lokasi yang sudah di shere di Instagram, facebook. dll
menggunakan media sosial, akan terasa lebih personal dalam pendekatan dengan semua
orang.
3. Macam-Macam Media Promosi
a. Spanduk
b. Instagram

c. Facebook
4. Menyiapkan Setting Pementasan

Pembuatan rancangan pentas harus menyesuaikan dengan kebutuhan dari naskah


yang sedang digarap. Naskah yang bercerita tentang lingkungan di hutan, maka harus
merancang setting atau latar belakang panggung berupa gambar hutan lengkap dengan
pohon-pohon yang dibuat tiga dimensi. Perlengkapan properti atau peralatan yang
mendukung suasana di atas pentas perlu dibuat seperti batu-batu, ranting, rumah kayu, dan
sebagainya. Setting dan properti sebaiknya dengan kreativitas dan memanfaatkan bahan-
bahan bekas yang dibentuk menjadi benda yang punya nilai keindahan.

Pengetahuan tentang tata teknik pentas diperlukan untuk mengenal bagaimana kerja
yang baik dalam merancang pementasan. Pengenalan istilah tempat pementasan untuk
teater dan beberapa jenis arena pentas bisa memberikan gambaran untuk lebih kreatif dalam
merancang pementasan.

Panggung yang dimaksud bukan hanya berupa panggung teater yang sudah resmi
dibangun dalam gedung pertunjukan. Kamu bisa menggunakan ruang kelas, aula sekolah,
bahkan lapangan sekolah bisa dijadikan panggung tempat pertunjukan teater. Kreativitas
dan pemahamanmu tentang tata pentas bisa terwujud.

Berikut ini beberapa contoh panggung dan tempat pementasan yang dapat
digunakan sebagai sumber inspirasi.
B. PENGERTIAN KAMPANYE
1. Pengertian Kampanye

Secara etimologis, kata kampanye berasal dari bahasa Latin,


yaitu “campaign” yang artinya lapangan. Kata campaign juga masih terkait dengan
istilah lain yaitu champion/ juara, dan champagne/ minuman sampanye.
Jadi secara umum, pengertian kampanye adalah serangkaian usaha dan
tindakan komunikasi yang terencana untuk mendapatkan dukungan dari sejumlah besar
khalayak yang seseorang atau sekelompok orang lakukan secara terorganisir dalam
suatu proses pengambilan keputusan dan berkelanjutan dalam kurun waktu tertentu.
2. Tujuan Dan Fungsi Kampanye
• Sebagai sarana informasi yang dapat mengubah pola pikir masyarakat
• Sebagai upaya pelaksana kampanye untuk mencapai tujuan dengan menggugah
kesadara dan pendapat masyarakat terhadap isu tertentu
• Membujuk khalayak untuk menonton pertunjukan drama musikal
• Untuk membangun citra positif peserta kampanye
3. Jenis Kampanye Berdasarkan Isinya

Ada beberapa macam kampanye yang bisa kita bedakan dari isinya,
diantaranya adalah:

1. Kampanye Positif
Kampanye yang berisi pengenalan tentang sebuah karya yang dibuat seperti
drama musikal. Pada umumnya informasi yang disampaikan tentang hal-hal baik saja.

2. Kampanye Negatif
Kampanye negative biasanya dilakukan oleh kompetitor dimana isi
kampanyenya menyampaikan tentang kekurangan sebuah karya yang dibuat. Pada
umumnya kampanye negatif ini berdasarkan data dan fakta yang sudah terjadi
sebelumnya.

3. Kampanye Hitam
Kampanye hitam adalah kampanye yang bertujuan untuk membunuh karakter
seseorang. Namun, informasi yang kampanye hitam sampaikan adalah fitnah,
kebohongan, atau tuduhan tanpa bukti.
MATERI-AKTIVITAS 20
Hari/Tanggal: Rabu, 4 Oktober 2023

PENGAMAT PENINDASAN

Seseorang yang menyaksikan intimidasi, baik secara langsung atau online, adalah seorang
pengamat. Teman, siswa, teman sebaya, guru, staf sekolah, orang tua, pelatih, dan orang dewasa
lain yang melayani remaja dapat menjadi pengamat. Dalam cyberbullying, bahkan orang asing
pun bisa menjadi penontonnya.

Remaja yang terlibat dalam penindasan memainkan banyak peran berbeda. Menyaksikan
penindasan juga membuat kesal dan berdampak pada orang yang melihatnya. Para
pengamat mempunyai potensi untuk membuat perbedaan positif dalam situasi penindasan
dengan menjadi seorang yang berdiri tegak. Seorang yang berdiri tegak adalah seseorang yang
melihat apa yang terjadi dan mengintervensi, menyela, atau angkat bicara untuk menghentikan
penindasan.

Remaja yang menjadi korban seringkali merasa semakin sendirian karena ada saksi yang tidak
berbuat apa-apa. Ketika tidak ada seorang pun yang melakukan intervensi, orang yang menjadi
sasaran mungkin merasa bahwa orang-orang di sekitarnya tidak peduli atau mereka setuju
dengan apa yang terjadi. Ada banyak alasan mengapa orang di sekitar tidak boleh menyela,
meskipun mereka yakin bahwa penindasan itu salah. Mereka mungkin takut akan pembalasan
atau menjadi sasaran penindasan. Mereka mungkin takut bahwa keterlibatan mereka dapat
menimbulkan konsekuensi sosial yang negatif.

Seorang Upstander adalah seseorang yang mengambil tindakan ketika mereka menyaksikan
penindasan. Bahkan dukungan satu orang pun dapat membuat perbedaan besar bagi seseorang
yang menjadi korban perundungan. Ketika remaja yang menjadi korban perundungan dibela
dan didukung oleh teman-temannya, kecemasan dan depresi mereka berkurang dibandingkan
mereka yang tidak mengalami perundungan.

Ada banyak hal yang dapat dilakukan oleh para pengamat penindasan untuk menjadi orang
yang jujur:
• Pertanyakan perilaku intimidasi. Hal-hal sederhana seperti mengubah topik
pembicaraan atau mempertanyakan perilaku dapat mengalihkan fokus.
• Gunakan humor untuk mengatakan sesuatu yang lucu dan mengalihkan pembicaraan.
• Ada kekuatan dalam jumlah juga! Para pengamat dapat melakukan intervensi secara
berkelompok untuk menunjukkan bahwa ada beberapa orang yang tidak setuju dengan
penindasan tersebut.
• Berjalanlah bersama orang yang menjadi target penindasan untuk membantu meredakan
potensi interaksi penindasan.
• Hubungi orang yang ditindas secara pribadi untuk memberi tahu mereka bahwa Anda
tidak setuju dan peduli. Itu membuat perbedaan.
Guru, sekolah, dan pendidik lainnya (berbasis agama, setelah sekolah, rekreasional) dapat
membantu remaja belajar bagaimana menjadi lebih dari sekadar pengamat dengan
menunjukkan dan mengajarkan keterlibatan moral . Strategi untuk mengatasi kebutuhan
khusus siswa di sekolah juga dapat membantu mencegah perundungan dan memberikan hasil
positif bagi semua siswa, terutama taktik yang menggunakan pendekatan tim, membina
hubungan dengan teman sebaya, dan membantu siswa mengembangkan empati.

Ketika para pengamat menjadi seorang yang berdiri tegak, hal ini tidak hanya membantu
sasaran penindasan, namun juga menunjukkan kepada para pengamat lainnya bagaimana
mengambil tindakan untuk mencegah atau mengatasi penindasan.

Saatnya jadi Upstander! Lakukan 5 Cara ini Untuk Hadapi Bullying di Sekolah

Pernahkah kamu mengalami bullying di sekolah? Atau justru kamu ingin membantu teman
yang sering di-bully di kelas? Memang, nampaknya hal ini tidak mudah untuk
dihadapi. Bully dapat membuat teman kita merasa tidak aman dan tidak berdaya. Sedihnya lagi,
banyak dari kita yang memilih untuk menjadi bystander (pengamat) dan bingung melakukan
tindakan apa untuk menghadapi si penindas.

Apa itu bystander?

Menurut STOMP Out Bullying, organisasi anti-bullying paling berpengaruh di


Amerika, bystander adalah anak-anak dan remaja yang menyaksikan
tindakan bullying dan cyberbullying tetapi tidak melakukan dan mengatakan apa-apa untuk
mengubah atau menghentikannya.

Saatnya kamu tidak diam saja dan menjadi upstander. Ada hal-hal kecil yang bisa kamu
lakukan untuk mendukung seseorang yang mengalami bullying. Berikut beberapa cara untuk
menyemangati mereka.
1. Rangkul dan bertemanlah dengan mereka
Kamu harus lebih dulu mendekati mereka, tanyakan apa yang bisa kamu lakukan untuk
membantu. Meskipun awalnya ia akan menutup diri, usahakan sediakan waktu untuk
nongkrong dengannya di sela-sela jam sekolah.
2. Berjalanlah bersama mereka dan undang mereka untuk bergabung jika mereka duduk
sendirian.
3. Bangun kepercayaan diri mereka
Orang yang merasa terintimidasi tidak akan mau mengaku bahwa dirinya di-bully. Beri
tahu mereka bahwa kamu peduli dan ada untuk mereka. Jadilah pendengar yang baik.
Dengan begitu, mereka akan menyadari kalau mereka tidak berjuang sendiri.
4. Tidak perlu ikut menyebarkan rumor
Para pelaku bullying terkadang menyebarkan rumor yang tidak benar untuk membuat
korban merasa sedih dan takut. Sebagai upstander, jadilah panutan bagi orang lain!
Jangan tertawa bersama mereka dan berhenti menyebarkan rumor tersebut.
5. Berani bilang stop kepada pelaku bullying
Sediakan waktu untuk berbicara empat mata dengan pelaku bullying. Beri tahu mereka
bahwa tindakan mereka tidak keren. Memang cara ini sulit dan membutuhkan
keberanian yang besar, tetapi dengan menghadapi mereka langsung, kamu sudah
membantu banyak korban untuk bangkit kembali. Kalau kamu khawatir
pelaku bullying melakukan kekerasan kepadamu, baik itu verbal ataupun fisik, libatkan
teman-teman yang lain saat menghadapinya.
6. Laporkan penindasan tersebut kepada orang dewasa.
Jika pelaku bullying tidak memberi respon, cara terbaik untuk melawan penindasan
adalah dengan melaporkannya kepada orang dewasa. Langkah pertama, kamu perlu
mencari bukti. Setiap kali kamu melihat seorang teman sekelas diganggu, jangan lupa
rekam dengan smartphone-mu. Bila perlu catat dimana dan pada pukul berapa. Beri
tahu orang tua atau otoritas sekolah agar mereka segera bertindak untuk membantu
kamu dan teman-teman.

Sumber:
https://www.stopbullying.gov/prevention/bystanders-to-bullying
https://www.eversince.co.id/foreversince/cara -atasi-bullying-di-sekolah

Anda mungkin juga menyukai