1a. Landasan ilmu pendidikan pada hakikatnya adalah mempelajari tentang nilai-nilai
kehidupan dan budi pekerti. Dibandingkan dengan ilmu terapan dan ilmu
lainnya,pendidikan lebih bersifat teoritis dan formal. Sedangkan ilmu terapan bersifat
lebih praktis dan informal.
1b. Organisasi pendidikan adalah merupakan suatu sistem yang terbuka, sehingga lembaga
pendidikan selalu mengadakan kontak hubungan dengan linngkungannya yang disebut
sebagai supra sistem (masyarakat) lembaga pendidikan mempunyai fungsi rangkap terhadap
masyarakat yaitu: memberi layanan dan sebagai agen pembaruan atau penerang,
dikatakan mempunyai fungsi layanan karena lembaga pendidikan melayani kebutuhan-
kebutuhan masyarakat di bidang pendidikan, dan dikaitkan sebagai agen pembaruan karena
pendidikan membangun masyarakat melalui penemuan-penemuan baru untuk memajukan
masyarakat Indonesia
3a Terdapat beberapa teori mengenai awal masuknya islam di Asia Tenggara khususnya
Indonesia. yang paling popular teori masuknya islam ke Asia Tenggara khususnya di
Nusantara (Indonesia) adalah melalui kaum pedagang dari Gujarat pada abad ke 13 yang
datang untuk berniaga yang kemudian bercampur baur dengan penduduk pribumi baik
dengan cara pernikahan, pendidikan, kesenian, dan lain sebagainya.
Namun terdapat juga teori lain yang mengatakan bahwa islam datang ke nusantara jauh
sebelum para pedagang dari Gujarat itu datang ke Indonesia. Teori ini meyakini bahwa Islam
masuk ke Indonesia pada abad ke-7 M oleh para musafir (da’i) dari Arab yang mempunyai
semangat dalam menyebarkan Islam ke seluruh dunia termasuk ke Indonesia.
Dunia pendidikan di Asia Tenggara, khususnya di Indonesia tak bisa dilepaskan dari peran
penyebaran agama islam. Bisa dibilang pendidikan islam menjadi pelopor dari lahirnya
system pendidikan modern di Indonesia. Pendidikan Islam di Asia Tenggara, khususnya di
Indonesia dilakukan di pesantren maupun di pondok yang diselenggarakan oleh guru-guru
agama, kyai-kyai, dan ulama. Di pesantren atau di pondok itu para calon ulama, guru agama
dan kyai mendapatkan pendidikan agama, setelah keluar dari pesantren, mereka pulang ke
kampungnya masing-masing atau berdakwah ketempat tertentu mengajarkan Islam.
Dampak dari desentralisasi pendidikan ini yaitu pemerintah daerah dan masyarakat harus
lebih bersungguh-sungguh dalam memikirkan apa-apa yang dibutuhkan untuk
pengembangan pendidikan di daerahnya, serta sekolah juga harus lebih aktif dan kreatif
sehingga tidak hanya menunggu petunjuk dari atas.
Oleh karena itu, kualitas pendidikan di suatu wilayah kemungkinan besar tidak akan sama
dengan wilayah lainnya. Karena hal ini sangat dipengaruhi oleh seberapa besar peran
pemerintah daerah dan masyarakat di wilayah tersebut. Kualitas pendidikan ini tentunya
akan memberikan dampak pada perubahan social dalam masyarakat di wilayah tersebut.
Secara umum MBS bertujuan untuk menjadikan agar sekolah lebih mandiri atau
memberdayakan sekolah melalui pemberian kewenangan (otonomi); fleksibilitas yang lebih
besar kepada sekolah dalam mengelola sumber daya; dan mendorong partisipasi warga
sekolah dalam mengelola sumber daya; dan mendorong partisipasi warga sekolah dan
masyarakat untuk meningkatkan mutu pendidikan