Anda di halaman 1dari 3

Lembar Jawaban

UJIAN TENGAH SEMESTER


Mata Kuliah Landasan Ilmu Pendidikan
Dosen: Dr. Hj. Connie Chairunnisa, M.M

Nama : Ahmad Komarudin


NIM : 1909037051
Prodi : Administrasi Pendidikan
Hari / Tanggal : Rabu, 13 Mei 2020

1a. Landasan ilmu pendidikan pada hakikatnya adalah mempelajari tentang nilai-nilai
kehidupan dan budi pekerti. Dibandingkan dengan ilmu terapan dan ilmu
lainnya,pendidikan lebih bersifat teoritis dan formal. Sedangkan ilmu terapan bersifat
lebih praktis dan informal.

Kajian mengenai hakikat ilmu pendidikan memiliki 6 dimensi pembahasan, yaitu


hakikat pendidikan, hakikat subjek didik, hakikat guru dan tenaga kependidikan,
hakikat belajar mengajar, hakikat kelembagaan, dan hakikat landasan ilmu
pendidikan.

1b. Organisasi pendidikan adalah merupakan suatu sistem yang terbuka, sehingga lembaga
pendidikan selalu mengadakan kontak hubungan dengan linngkungannya yang disebut
sebagai supra sistem (masyarakat) lembaga pendidikan mempunyai fungsi rangkap terhadap
masyarakat yaitu: memberi layanan dan sebagai agen pembaruan atau penerang,
dikatakan mempunyai fungsi layanan karena lembaga pendidikan melayani kebutuhan-
kebutuhan masyarakat di bidang pendidikan, dan dikaitkan sebagai agen pembaruan karena
pendidikan membangun masyarakat melalui penemuan-penemuan baru untuk memajukan
masyarakat Indonesia

2a Peran pendidikan di tengah-tengah masyaralat Indonesia


a. Sosialisasi. Yaitu pendidikan diharapkan mampu menjadikan proses sosialisasi dalam
masyarakat bisa berjalan dengan baik. Pendidikan diharapkan mampu menjadikan
peserta didiknya menyesuaikan diri sebagai bagian dari masyarakat
b. Kontrol social. Sekolah dalam menanamkan nilai-nilai dan loyalitas terhadap tatanan
tradisional masyarakat harus juga berfungsi sebagai lembaga pelayanan sekolah untuk
melakukan kontrol sosial. Melalui pendidikan semacam ini individu bisa mengambil nilai-
nilai sosial dan melakukan interaksi dalam kehidupannya sehari-hari.
c. Pelestarian Budaya Masyarakat. Pendidikan selain memiliki peran untuk mempersatukan
budaya-budaya etnik yang beraneka ragam juga harus melestarikan nilai-nilai budaya
daerah yang masih layak dipertahankan seperti bahasa daerah, kesenian daerah, dan
sebagainya
d. Perubahan social. Fungsi pendidikan dalam perubahan sosial dalam rangka meningkatkan
kemampuan peserta didik yang analisis kritis berperan untuk menanamkan keyakinan-
keyakinan dan nilai-nilai baru tentang cara berpikir manusia.
2b Guru memiliki peran yang sangat penting dalam pengembangan pendidikan karakter. Guru
yang baik haruslah mampu menjadi teladan, inspirator, motivator, dinamisator, dan
evaluator. Guru harus mampu menjadi model yang ideal bagi siswanya, agar kelak para
siswanya mampu menyerap secara optimal segala nilai-nilai positif baik yang hadir dari
kepribadian sang guru, maupun dari ilmu-ilmu yang diajarkannya di kelas.

3a Terdapat beberapa teori mengenai awal masuknya islam di Asia Tenggara khususnya
Indonesia. yang paling popular teori masuknya islam ke Asia Tenggara khususnya di
Nusantara (Indonesia) adalah melalui kaum pedagang dari Gujarat pada abad ke 13 yang
datang untuk berniaga yang kemudian bercampur baur dengan penduduk pribumi baik
dengan cara pernikahan, pendidikan, kesenian, dan lain sebagainya.

Namun terdapat juga teori lain yang mengatakan bahwa islam datang ke nusantara jauh
sebelum para pedagang dari Gujarat itu datang ke Indonesia. Teori ini meyakini bahwa Islam
masuk ke Indonesia pada abad ke-7 M oleh para musafir (da’i) dari Arab yang mempunyai
semangat dalam menyebarkan Islam ke seluruh dunia termasuk ke Indonesia.

Dunia pendidikan di Asia Tenggara, khususnya di Indonesia tak bisa dilepaskan dari peran
penyebaran agama islam. Bisa dibilang pendidikan islam menjadi pelopor dari lahirnya
system pendidikan modern di Indonesia. Pendidikan Islam di Asia Tenggara, khususnya di
Indonesia dilakukan di pesantren maupun di pondok yang diselenggarakan oleh guru-guru
agama, kyai-kyai, dan ulama. Di pesantren atau di pondok itu para calon ulama, guru agama
dan kyai mendapatkan pendidikan agama, setelah keluar dari pesantren, mereka pulang ke
kampungnya masing-masing atau berdakwah ketempat tertentu mengajarkan Islam.

3b Kendala-kendala dalam penerapan demokrasi pendidikan di Indonesia


a. Rendahnya tingkat partisipasi dan kontribusi masyarakat terhadap upaya
pengembangan pendidikan
b. Rendahnya inisiatif kebijakan yang demokratis untuk pengembangan pendidikan
c. Kondisi geografis. Banyak daerah-daerah khususnya di pelosok yang minim sekali
fasilitas pendidikannya. Bukan hanya sarana dan prasarana, namun juga ketersediaan
guru yang berkualitas juga dirasa sangat kurang
d. Kesenjangan ekonomi menjadikan tak semua orang / peserta didik bisa merasakan
kualitas pendidikan yang sama

4a Sumber pembaruan manajemen pendidikan menurut Drucker:


1 Kondisi yang tidak diharapkan (the unexpected)
2 Munculnya ketidakwajaran, (the incongruity),
3 Inovasi yang muncul bermsis pada kebutuhan dalam proses (innovation based on
process need)
4 Perubahan pada struktur industri atau (indsutry structure or market structure)
5 Faktor demografis (demoghics)
6 Perubahan persepsi, suasana, dan makna (changes in perception mood and
meaning).
7 Pengetahuan baru (new knowledge)
Sumber pembaruan manajemen pendidikan menurut Robbins:
1. sumber individu:
a. Selective information processing;
b. Habit;
c. Security;
d. Economic factors;
e. Fear of the unknown;
2. Sumber organisasi:
a. Structural inertia;
b. Limited focus of change;
c. Group inertia;
d. Threat to expertise;
e. Threat to established power reionships;
f. Threat to established resources allocations.

4b Kebijakan otonomi pendidikan merupakan upaya untuk mendelegasikan sebagian atau


seluruh atau wewenang manajemen pendidikan yang seharusnya dilakukan oleh unit
maupun pejabat organisasi tingkat pusat kepada unit atau pejabat tingkat daerah atau
pemerintah kepada masyarakat.

Dampak dari desentralisasi pendidikan ini yaitu pemerintah daerah dan masyarakat harus
lebih bersungguh-sungguh dalam memikirkan apa-apa yang dibutuhkan untuk
pengembangan pendidikan di daerahnya, serta sekolah juga harus lebih aktif dan kreatif
sehingga tidak hanya menunggu petunjuk dari atas.

Oleh karena itu, kualitas pendidikan di suatu wilayah kemungkinan besar tidak akan sama
dengan wilayah lainnya. Karena hal ini sangat dipengaruhi oleh seberapa besar peran
pemerintah daerah dan masyarakat di wilayah tersebut. Kualitas pendidikan ini tentunya
akan memberikan dampak pada perubahan social dalam masyarakat di wilayah tersebut.

4c Manajemen Pendidikan Berbasis Sekolah (MBS) merupakan konsep pengelolaan sekolah


yang ditujukan untuk meningkatkan mutu pendidikan di era desentralisasi pendidikan.
Konsep dasar MBS adalah mengalihkan pengambilan keputusan dari pusat, kanwil, dinas ke
level satuan pendidikan (sekolah).

Secara umum MBS bertujuan untuk menjadikan agar sekolah lebih mandiri atau
memberdayakan sekolah melalui pemberian kewenangan (otonomi); fleksibilitas yang lebih
besar kepada sekolah dalam mengelola sumber daya; dan mendorong partisipasi warga
sekolah dalam mengelola sumber daya; dan mendorong partisipasi warga sekolah dan
masyarakat untuk meningkatkan mutu pendidikan

4d Upaya memajukan hubungan lembaga dengan masyarakat.


Dengan adanya Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) maka menjadikan hubungan baik antara
sekolah dengan masyarakat ini menjadi penting. Maka perlu dilakukan beberapa upaya agar
terjalin hubungan yang baik antara lembaga pendidikan (sekolah) dengan masyarakat
dengan beberapa upaya sebagai berikut:
a. Menguatkan fungsi kehumasan sekolah / lembaga yang memiliki peran dan fungsi
utama menjalin komunikasi dan silaturahim dengan masyarakat
b. Membuat program yang melibatkan ataupunn memiliki dampak langsung terhadap
masyarakat
c. Berbaur dan berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat
sekitar

Anda mungkin juga menyukai