Anda di halaman 1dari 6

Nama : Muhammad Maulana Haidar Ammar

NIM : 23030130057

Mata Kuliah : Ilmu Pendidikan

Prodi : Pendidikan Matematika

Kelas :C

UTS Ilmu Pendidikan

1. Menurut Anda, apakah mata kuliah Ilmu Pendidikan bisa bermanfaat bagi kehidupan
sehari-hari? Jelaskan dengan studi kasus/pengalaman pribadi anda.

Jawab : Menurut saya, mata kuliah Ilmu Pendidikan sangat bisa bermanfaat dalam kehidupan
sehari-hari. Sebagai contohnya adalah pengalaman saya sendiri, Saat saya masih anak-anak,
saya belum mengetahui tentang banyak hal. Yang saya ketahui waktu itu hanyalah bermain,
makan, dan tidur. Namun setelah orang tua saya memasukkan saya ke TK saya sedikit demi
sedikit mengenal apa itu membaca, menulis, dan menghitung. Hal-hal tersebut hingga kini
sangat bermanfaat bagi saya karena jika saya tidak mengenal apa itu membaca, menulis, dan
menghitung saya pasti sangat kesulitan dalam berbagai hal yang akan saya lakukan.

2. Bagaimana korelasi dan apa pentingnya Mata Kuliah Ilmu Pendidikan dengan program
studi anda? Jelaskan

Jawab : Ilmu Pendidikan memiliki tujuan untuk membekali para calon guru terkait konsep
dasar Ilmu Pendidikan, hakikat manusia dan
pengembangannya,landasan pendidikan, pendidikan sebagai sistem,
permasalahan pendidikan, inovasi pendidikan di Indonesia, dan pendidikan karakter baik di
sekolah maupun di luar sekolah. Sedangkan program studi Pendidian Matematika merupakan
jurusan yang mempelajari teori-teori dasar matematika. Yang membedakan jurusan ini
dengan Matematika murni adalah kita dibekali kemampuan terkait cara menyampaikan
pelajaran Matematika kepada siswa. Hubungan antara Ilmu Pendidikan dan Pendidikan
Matematika adalah dalam Program Studi Pendidikan Matematika terdapat Mata Kuliah Ilmu
Pendidikan. Hal ini bertujuan untuk membekali Mahasiswa di Program Studi Pendidikan
matematika agar ketika ia mengajarkan materi-materi Matematika ke siswa-siswi dengan cara
yang efektif dan efisien sehingga materi tersebut dapat diterima dan dimengerti dengan
mudah. Hal tersebut yang menjadi sebab Mata Kuliah Ilmu Pendidikan begitu penting dalam
Program Studi Pendidikan Matematika

3. Studi Kasus: Kondisi moral generasi saat ini, bisa dikatakan mengalami kemerosotan. Hal
ini mengakibatkan banyaknya kasus seperti kriminalitas, bullying, tawuran antar pelajar, nilai
kesopanan berkurang, nilai kejujuran berkurang, dan lain sebagainya. Jelaskan, mengapa hal
tersebut bisa terjadi dan bagaimana cara mengatasinya. Uraiakan dengan menggunakan
kutipan ilmiah (jurnal, buku), dan di dukung dengan data .

Jawab :

“ Penelitian yang dilakukan oleh Reckitt Benckiser Indonesia lewat merek alat kontrasepsi
Durex terhadap 500 remaja di lima kota besar di Indonesia menemukan, 33 persen remaja
pernah melakukan hubungan seks penetrasi. Dari hasil tersebut, 58 persennya melakukan
penetrasi di usia 18 ssampai 20 tahun. Selain itu, para peserta survei ini adalah mereka yang
belum menikah (liputan6.com). Sedangkan remaja korban narkoba mencapai 1,1 juta atau 3,9
%. Data tersebut diambil pada tahun 2008, dengan mengambil sampel di 33 provinsi di
Indonesia. Data Pusat Pengendalian Gangguan Sosial DKI Jakarta menyebutkan pelajar SD,
SMP, dan SMA yang terlibat tawuran mencapai 0,08% atau sekitar 1.318 siswa dari total
1.647.835 siswa DKI Jakarta. Bahkan, 26 siswa diantaranya meninggal dunia. Persoalan
remaja saat ini tidak sampai disitu saja, akhir-akhir ini banyak bermunculan kasus tentang
siswa yang melawan gurunya. Bahkan sampai ada yang tega menganiaya gurunya sendiri
sampai meninggal, seperti yang terjadi di Madura. Hal ini tentunya sudah kelewat batas, tidak
ada lagi rasa hormat dan etika yang tertanam pada diri siswa tersebut.”

“ Berdasarkan hasil penelitian sekarang ini, seluruh pertanyaan penelitian sudah terjawab.
Berdasarkan pengumpulan data dari focus group ditemukan bahwa memang terjadi
kemerosotan moral dikalangan remaja di Indonesia. Remaja Indonesia sudah sangat jauh
dariajaran-ajaran agama. Prilaku menyimpang seperti pergaulan bebas dan seks bebas
dianggap sudah biasa dikalangan remaja sekarang ini. Kasus-kasus seperti seks bebas, hamil
diluar nikah, dan aborsi tidak hanya didapatkan melalui media tetapi juga terjadi
dilingkungan para peserta FGD. Empat faktor utama yang menyebabkan kemerosotan moral
adalah lingkungan baik sekolah maupun tempat anak-anak bermain, kemajuan teknologi
seperti internet dimana anakanak dan remaja dengan mudah mengakses pornografi, sifat
keingintahuan remaja, dan orang tua. Faktor orang tua dinilai penting dalam studi ini karena
seperti apa yang dikatakan AlGhazali dalam Nofal (1993) Orang tualah yang punya tanggung
jawab utama dalam mendidik anak-anaknya. Orang tua mendapatkan ganjaran apabila
anaknya melakukan kebaikan, dan menanggung beban atas kesalahan mereka.

Memandang besarnya tanggung jawab orang tua terhadap pendidikan anaknya, sudah
seharusnya orang tua mencari cara yang efektif dalam menanamkan nilai-nilai kebaikan
kepada anaknya. Pola pengasuhan atau parenting style yang efektif yang dianggap dapat
menghindari anak dan remaja khususnya dari pergaulan bebas dan seks bebas adalah
parenting style yang menekankan pada komunikasi yang baik, komunikasi dua arah, antara
orang tua kepada anak, dan anak kepada orang tua. Dengan komunikasi yang baik,
diharapkan orang tua dapat mengajarkan nilai-nilai agama pada anak. Keterlibatan kedua
orang tua dalam pengasuhan anaknya dinilai berdampak baik pada pertumbuhan anak. Selain
itu, memberikan keteladanan yang baik pada anak, kejujuran dan kepercayaan pada anak juga
merupakan karakteristik dari parenting style yang baik.

Pemahaman mengenai Adab dan parenting style yang tepat dalam rangka
mengajarkan anak karakter yang baik sangat diperlukan oleh orang tua. Parenting style yang
mengedepankan keteladanan, komunikasi dan kehadiran kedua orang tua dalam mengasuh
anaknya dianggap efektif untuk mengajarkan anak Adab al-Islam. Adab al-Islam adalah tata
krama, etika, sopan santun, dan akhlak yang berdasarkan Al Qur‟an dan Sunnah yang
disampaikan oleh Rasulullah SAW. Apabila parenting style yang efektif ini dikombinasikan
dengan pengajaran Adab yang disampaikan oleh Al-Ghazali dalam Arshad, Asmaa‟ dkk
(2003) maka diharapkan anak akan memiliki akhlakul karimah.”

Dari Kutipan Jurnal dan Data tersebut Hal-Hal yang disebutkan didalam soal bisa terjadi
karena beberapa factor diantaranya :

a. Faktor Lingkungan

Lingkungan sangat memengaruhi dalam sikap dan moral siswa, lingkungan yang baik akan
membuat anak tersebut berpelrilaku baik sebaliknya lingkungan yang buruk akan membuat
anak tersebut berperilaku buruk

b. Faktor Kemudahan mengakses berbagai macam hal di Internet

Pada saat ini kemajuan teknologi begitu pesat dan cepat, infomasi dan akses di internet juga
semakin tak terbatas, hal ini menjadi penyebab generasi saat ini mengalami kemerosotan
moral karena kurang bijak dalam menggunakan internet.
c. Faktor Rasa ingin tahu yang tinggi

Seseorang yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi sangatlah bagus, namun apabila rasa
ingin tahu tersebut menjerumus ke arah hal-hal yang negatif akan menjadi bumerang bagi
dirinya sendiri

d. Faktor Orang tua

Orang tua memiliki peran yang amat penting dalam mengatur sikap seorang anak, orang tua
juga merupakan tempat Pendidikan pertama bagi setiap anak. Apa bila sikap orang tua tak
peduli dengan anaknya maka anak tersebut akan lepas kendali dan bisa berakibat fatal.

Solusi Untuk mengatasi masalah berbagai kerusakan moral yang terjadi pada generasi saat ini
sebagai berikut :

a. Menanamkan pendidikan karakter sejak dini.

b. Pemilihanteman bergaul dan lingkungan yang tepat.

c. Mampumemanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan danh teknologi dengan baik

d. Memperluaswawasan dan pengetahuan dalam ranah ilmu penegetahuan dan kehidupan


sosial.

e. Meningkatkankeimanan dan ketakwaan dalam diri.

f. Mengadakan pendidikan moral dan pengembangan karakter pada mata pelajaran yang
diajarkan di sekolah, dll

.4. Buatlah opini menurut anda (Tema : Guru Ideal). Tuliskan dalam 3 paragraf, disertai
dengan rujukan jurnal, data, dan artikel ilmiah lainnya

Jawab :

Tema : Guru Ideal

Pengertian dari guru sendiri adalah seorang tenaga pendidik professional yang
mendidik, mengajarkan suatu ilmu, mendidik, melatih, memberikan penilaian serta
memberikan evaluasi kepada peserta didik. Guru tidak hanya mengajarkan Pendidikan formal
saja, tetapi juga bisa menjadi sosok yang diteladani oleh para muridnya. Dari penjelasan
tersebut dapat dipahami bahwa peran guru sangat dalam proses menciptakan generasi penerus
bangsa yang berkualitas baik secara intelektual maupun akhlak.

Konsep guru ideal menurut Munif Chotib adalah “guru yang menjungjung tinggi
potensi-potensi kemanusiaan yang disebut dengan gurunya manusia, memiliki kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi professional. a.
Kompetensi pedagogik meliputi:Pemahaman terhadap karakteristik siswa, pemahaman
terhadap karakteristik siswa dengan kelainan fisik, sosioemosional, dan intelektualnya,
Memahami latar belakang keluarga dan masyarakat, memahami cara dan kesulitan belajar
siswa, mampu mengembangkan potensi siswa, menguasai prinsip-prinsip dasar
belajarmengajar yang mendidik, mampu mengembangkan kurikulum yang mendorong
keterlibatan siswa dalam pembelajaran, mampu merancang aktivitas belajar-mengajar yang
mendidik, mampu melaksanakan aktivitas belajar-mengajar yang mendidik, menilai proses
dan hasil pembelajaran. b. Kompetensi Kepribadian meliputi : Memiliki kemauan dan
komitmen, mengajar dengan hati, memiliki karakter yang baik. c. Kompetensi Sosial meliputi
: Hubungan antara guru dan peserta didik, hubungan guru dengan sesama guru, hubungan
antara guru dengan orangtua, hubungan guru dengan masyarakat setempat. d. Kompetensi
Profesional meliputi: Tidak boleh berhenti belajar, membuat rencana pembelajaran, bersedia
diobservasi, kreativitas dan inovatif,”

Guru yang ideal adalah guru yang dapat memilih model pembelajaran yang inovatif
untuk melibatkan siswa di dalam kelas. Melalui penerapan model pembelajaran ini dan
penggunaan bahan ajar yang berbeda, kegiatan belajar mengajar lebih berpusat pada siswa.
Guru juga dituntut harus memiliki kompetensi kepribadian, sosial, dan profesional dalam
menjalankan tugas pengajaran. Agar memiliki kualitas yang baik, Suka tidak suka, guru harus
aktif dan terlibat dalam program peningkatan kompetensi pembelajaran. Karena sejatinya,
guru adalah subjek yang mampu memecahkan masalah pembelajaran di kelas, bukan menjadi
bagian dari masalah. Maka guru yang ideal, harusnya lebih kreatif dan inovatif dalam
mengajar.

Sumber Referensi/Data

a. https://cendekiamuslim.or.id/begitu-pentingnya-pendidikan-bagi-
kehidupan#:~:text=Pendidikan%20berperan%20sebagai%20fondasi
%20pembangunan,tantangan%20dalam%20kehidupan%20sehari%2Dhari.
b. https://sindig.unesa.ac.id/rps-pdf/s1-pendidikan-guru-pendidikan-anak-usia-dini/ilmu-
pendidikan#:~:text=Mata%20kuliah%20ini%20untuk%20membekali,sekolah%20maupun
%20di%20luar%20Sekolah.

c. https://campus.quipper.com/majors/id-pendidikan-matematika

d. file:///C:/Users/USER/Downloads/10491-Article%20Text-17230-21679-10-20180410.pdf

e. https://p2kk.umm.ac.id/id/pages/detail/artikel/degradasi-moral-remaja-indonesia.html

f. https://tegas.co/2019/07/27/generasi-krisis-moralitas-bagaimana-solusinya/

g. https://stekom.ac.id/artikel/sikap-guru-ideal-saat-di-depan-siswanya#:~:text=Guru
%20yang%20ideal%20adalah%20guru,dirancang%20lebih%20berpusat%20pada%20siswa

Anda mungkin juga menyukai