Anda di halaman 1dari 8

Peluang Dan Tantangan Pendidikan Karakter Di Era Digital

Julfiyati 1, Deviana Mayasari 2


1
Mahasisa Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan Universitas
Muhammadiyah Mataram
2
Dosen Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan Universitas
Muhammadiyah Mataram
Email: Julfiyatijulfi@gmail.com

Abstrak
Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat di era globalisasi
saat ini tidak bisa dihindari lagi pengaruhnya di dalam dunia pendidikan. Era
digital memberi dampak besar pada perilaku siswa sehingga pendidikan karakter
juga harus menyesuaikan. Era kebebasan dan penyebaran informasi yang begitu
cepat membuat banyak orang khawatir terhadap masa depan karakter siswa.
Kehadiran teknologi telah membuat metode pendidikan karakter harus mengalami
perubahan secara drastis. Era digital memberi dampak besar pada perilaku siswa
sehingga pendidikan karakter juga harus menyesuaikan karan hal tersebut tidak
dapat di hindari. Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah
kajian kepustakaan atau study literature. Yang berisikan teori-teori yang
digunakan yang berhubungan dengan masalah dalam penelitian ini. Adapun di
dalam penelitian ini yang menjadi rumusan masalahnya adalah untuk mengetahui
“Peluang Dan Tantangan Pendidikan Karakter Di Era Digital” Maka peluang
maupun tantangan dunia pendidikan di era digital ini harus betul betul
dipersiapkan dari berbagai aspek, baik pemerintah, lembaga pendidikan, guru,
orang tua serta masyarakat secara bersama sama dan sadar agar digitaliasi
pendidikan ini bisa menyentuh berbagai aspek secara menyeluruh bukan hanya
aspek kognitif nya saja, tapi juga kesadaran, keterampilan, akhlak atau karakter
tetap bisa terbentuk secara utuh. Oleh karena itu, pendidikan karakter tentu saja
sangat diperlukan untuk membentuk sebuah generasi yang berkualitas baik
dengan menumbuhkan rasa sikap yang bertanggungjawab dalam menggunakan
segala aspek perkembangan teknologi di era digital pada masa kini.

Kata Kunci: Peluang, Tantangan, Pendidikan Karakter, Era Digital

Abstract
The increasingly rapid development of information technology in the
current era of globalization can no longer be avoided. The digital era has a big
impact on student behavior so character education must also adapt. The era of
freedom and the rapid spread of information makes many people worried about
the future of students' character. The presence of technology has meant that

1
character education methods have had to change drastically. The digital era has
a big impact on student behavior, so character education must also adapt because
this cannot be avoided. The research method used in this research is literature
review. Which contains the theories used that relate to the problems in this
research. In this research, the problem formulation is to find out "Opportunities
and Challenges for Character Education in the Digital Era". So the opportunities
and challenges of the world of education in this digital era must be truly prepared
from various aspects, both government, educational institutions, teachers,
parents. as well as the community together and being aware so that this
digitalization of education can touch various aspects as a whole, not only the
cognitive aspect, but also awareness, skills, morals or character can still be
formed in its entirety. Therefore, character education is of course very necessary
to form a generation of good quality by fostering a sense of responsible attitude in
using all aspects of technological development in today's digital era.
Keywords: Opportunities, Challenges, Character Education, Digital Era

PENDAHULUAN
Di era globalisasi ini manusia dengan mudahnya menggunakan teknologi
yang ada bukan hanya orang dewasa namun juga anak-anak. Teknologi saat ini
digunakan dalam dunia pendidikan karena sangat membantu proses
pembelajaran dan pengembangan ilmu pengetahuan. Selain itu, teknologi
juga mampu digunakan sebagai alat komunikasi antara pendidik dan peserta
didik. Namun, bagaimanapun juga teknologi mempunyai dampak positif maupun
negatif dalam ranah pendidikan. Banyaknya kasus cyberbullying, tawuran antar
pelajar, kekerasan bahan pelecehan seksual pada anak merupakan lemahnya
karakter bangsa. Karakter bangsa yang baik harus dibentuk dan dididik sedini
mungkin agar masyarakat mampu menanamkan sifat-sifat dan perilaku yang baik
sejak dini sehingga dapat menekan angka kriminal pada kasus-kasus di atas
(Edmonson et al., 2009). 1
Tidak terbantahkan bahwa teknologi telah mengubah dunia pendidikan
secara drastis. Pendidikan karakter telah menjadi fokus dunia pendidikan selama
ribuan tahun baik secara formal maupun informal. Pendidikan karakter sangat
penting untuk tercapainya masyarakat demokratis yang mengandung beberapa
cita-cita seperti menghargai sesama, menjaga keadilan dan kesetaraan, peduli
terhadap kesejahteraan masyarakat, membantu sesama secara sukarela. Karakter
sejak dahulu kala dianggap sebagai kata yang diakui dengan konotasi khusus.
Dengan kata lain, ketika seseorang dianggap memiliki karakter yang baik seperti
1
Edmonson, S., Tatman, R., & Slate, J. (2009). Character Education: An Historical
Overview. International Journal Of Educational Leadership Preparation, 4(1)

2
biasanya digunakan, orang tersebut juga memiliki beberapa kualitas lain seperti
kepercayaan, integritas, bersemangat dan dapat diandalkan (Puspitasari, E. 2014).2
Era digital memberi dampak besar pada perilaku siswa sehingga
pendidikan karakter juga harus menyesuaikan. Era kebebasan dan penyebaran
informasi yang begitu cepat membuat banyak orang khawatir terhadap masa
depan karakter siswa. Sekolah mulai menerapkan pendidikan karakter di era
digital secara informal berupa kesepakatan pembatasan akses internet bagi siswa
dan menetapkan standar perilaku virtual untuk siswa. Akan tetapi, hal ini tidak
cukup. Kita perlu membuat program kewarganegaraan digital formal yang
berkaitan dengan pendidikan karakter di era digital secara mendalam, langsung,
dan komprehensif. Tantangan utamanya adalah bagaimana membekali siswa
untuk menghadapi perubahan yang sangat cepat. Potensi yang baik sebenarnya
sudah dimiliki manusia sejak lahir, tetapi potensi tersebut harus terus dibina
dan dikembangkan melalui sosialisasi baik dari keluarga, sekolah, maupun
masyarakat.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat studi pustaka
(library research) dengan menggunakan berupa artikel, jurnal dan buku buku
yang berkaitan dengan penelitian ini (Sugiono, 2005).3 Teknik pengumpulan data
penelitian ini di lakukan dengan cara mengumpulkan data-data baik berupa
artikrel jurnal maupun buku buku. Analisis data penelitian ini menggunakan
analisis konten (conten analysis). Adapun Sumber data dan sumber informasi
yang didapatkan yaitu dari berbagai literatur lalu disusun berdasarkan hasil studi
dari informasi yang telah diperoleh.
Penulisan ini diupayakan agar saling berkaitan antar satu sama lain dan
sesuai dengan topik yang dikaji. Data yang terkumpul diseleksi dan diurutkan
sesuai dengan topik kajian kemudian dilakukan penyusunan, dengan
menggunakan metode penelitian ini, penulis dapat dengan mudah menyelesaikan
masalah yang akan diteliti.
PEMBAHASAN
Pendidikan Karakter
Pendidikan Karakter adalah pendidikan yang mendukung perkembangan
sosial, emosional, dan etis siswa. Semantara secara sederhana pendidikan
karakter dapat dimaknai sebagai hal postif apa saja yang dilakukan guru dan
berpengaruh kepada karakter siswa yang diajarnya. Menurut Elmubarok, (2008)
menyebutkan bahwa character building merupakan proses mengukir atau

2
Puspitasari, E. (2014). Pendekatan Pendidikan Karakter. Edueksos, 3, 45-57.
3
Sugiono. (2005). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung. Alfabeth H.62

3
memahat jiwa sedemikian rupa, sehingga berbentuk unik, menarik, dan
berbeda atau dapat dibedakan dengan orang lain, ibarat sebauh huruf dalam
alfabeta yang tak pernah sama antara yang satu dengan yang lain, demikianlah
orang-orang yang berkarakter dapat dibedakan satu dengan yang lainnya.
Pendidikan karakter dapat disebut juga sebagai pendidikan moral, pendidikan
nilai, pendidikan dunia afektif, pendidikan akhlak, atau pendidikan budi pekerti
(Dafiq, 2021).4
Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang bertujuan untuk
membentuk kepribadian anak agar menjadi individu yang berkualitas, memiliki
moral dan etika yang baik, serta mampu menghadapi tantangan di masa depan.
Menurut Muchtar, (2019) dengan adanya pendidikan karakter di harapkan mampu
menanamkan nilai-nilai karakter kepada peserta didik yang meliputi komponen
pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-
nilai tersebut serta menerapkan atau mempraktikkan dalam kehidupannya, baik
dalam lingkungan keluarga, sekolah, sebagai anggota masyarakat dan warga
negara. Karakter dan perilaku damai tumbuh melalui adanya atmosfir sekolah
yang dikembangkan melalui proses pembelajaran ataupun kegiatan di luar kelas.
Dalam konteks ini peran guru tidak bisa digantikan oleh teknologi, melainkan
guru harus mampu memanfaatkan teknologi sebagai alat bekerja di dalam
mengembangkan kultur pendidikan yang menumbuhkan kepribadian peserta didik
(Afif, N. 2019).5
Era Digital
Pendidikan Teknologi dan informasi telah berkembang seiring dengan
globalisasi, sehingga dengan interaksi dan penyampaian informasi dapat
berlangsung dengan cepat. Pengaruh globalisasi ini dapat berdampak positif dan
negative pada suatu lembaga pendidikan. Peran lembaga pendidikan untuk
memberikan edukasi tentang manfaat dan dampak dari adanya digitalisasi
sangatlah penting. Menurut Fatmawati, dkk, (2019) dalam dunia pendidikan tidak
hanya fokus pada satu teknologi yang digunakan, namun teknologi sangat banyak
ragamnya dan akan digunakan sesuai dengan kebutuhan dari pembelajaran.
Pengaruh dari lingkungan digital yang sangat kuat juga menjadi tantangan dalam
membangun karakter anak di era digital. Lingkungan digital dapat mempengaruhi
sikap dan perilaku anak. Ketergantungan pada teknologi, seperti smartphone dan
gadget, dapat membuat anak menjadi kurang sosial dan kurang aktif secara fisik
(Effendi, 2021). 6
Para guru menyadari sepenuhnya bahwa era digital merupakan sesuatu
yang tidak dapat dihindari. Oleh karena itu, mau tidak mau guru harus
4
Dafiq. (2021). Penanaman Pendidikan Karakter Di Era Digital. Jurnal Studi Ilmu
Pendidikan Daan Keislaman, 4(2), 164-183.
5
Afif, N. (2019). Pengajaran Dan Pembelajaran Di Era Digital. Jurnal Pendidikan Islam,
2(1), 117-129. doi:https://doi.org/10.37542/iq.v2i01.28
6
Effendi, Dewi, F. P. (2021). Generasi Milenial Berpancasila di Media Sosial. Institut
Pendidikan, 116- 123.

4
menyesuaikan kedatangan era digital dengan mengadopsi pembelajaran digital.
Kehadiran teknologi telah membuat metode pendidikan karakter harus mengalami
perubahan secara drastis. Era digital memberi dampak besar pada perilaku siswa
sehingga pendidikan karakter juga harus menyesuaikan. Era kebebasan dan
penyebaran informasi yang begitu cepat membuat banyak orang khawatir terhadap
masa depan karakter siswa. Sekolah mulai menerapkan pendidikan karakter di era
digital secara informal berupa kesepakatan pembatasan akses internet bagi siswa
dan menetapkan standar perilaku virtual untuk siswa. Akan tetapi, hal ini tidak
cukup. Kita perlu membuat program kewarganegaraan digital formal yang
berkaitan dengan pendidikan karakter di era digital secara mendalam, langsung,
dan komprehensif. Tantangan utamanya adalah bagaimana membekali siswa
untuk menghadapi perubahan yang sangat cepat (Puspitasari, E. 2014).7
Peluang dan Tantangan
Pengaruh dari lingkungan digital yang sangat kuat juga menjadi tantangan
dalam membangun karakter anak di era digital. Lingkungan digital dapat
mempengaruhi sikap dan perilaku anak. Ketergantungan pada teknologi, seperti
smartphone dan gadget, dapat membuat anak menjadi kurang sosial dan kurang
aktif secara fisik. Menurut Utami, (2019) penting bagi orang tua dan guru untuk
mengajarkan nilai-nilai sosial dan kepedulian pada lingkungan sekitar kepada
anak, serta memberikan pengalaman langsung kepada anak dalam berinteraksi
dengan lingkungan sosial di sekitar mereka.
Di era digital ini dunia pendidikan di indonesia tentu memiliki peluang
untuk bisa semakin maju, diantara peluang peluang itu tentunya harus menjadi hal
yang harus kita siapkan sedini mungkin, tentunya persiapkan ini meliputi berbagai
aspek, baik dari infrastuktur, kebijakan, sumber daya manusia, lembaga
pendidikan, biaya serta kesiapan peserta didik dan masyarakat dalam
mengimbangi digitalisasi pendidikan secara merata dan efektif serta tetap bisa
mencapai tujuan pendidikan yang sudah ditetapkan (Rumapea, 2019). 8
Menurut Nahriyah, S. (2018)9 ada beberapa cara atau tips untuk bagaimana
mendidik karakter anak di era digital di antaranya:
1. Memberikan Pengawasan dan Batasan Pada Anak Dalam Mengakses
Internet.
Diantara peluang yang bisa dimaksimalkan adalah, bagaimana
anak-anak milenial sudah terbiasa dengan dunia digital dan cenderung
lebih mudah paham, maka tinggal bisa mengarahkan potensi ini dalam
dunia pendidikan atau hal yang lebih positif, karena walaupun anak-

7
Puspitasari, E. (2014). Pendekatan Pendidikan Karakter. Edueksos, 3, 45-57.
8
Rumapea, E. M. (2019). Jurnal Seni Dan Budaya, 3(2), 101-110
8

9
Nahriyah, S. (2018). Tumbuh Kembang Anak Di Era Digital. Jurnal Pendidikandan Studi
Islam, 4(1), 65-74. Doi:10.5281/Zenodo.3552008

5
anak milenial lebih mudah paham dalam dunia digital, namun
memiliki kecendrungan kearah yang negatif, maka hal ini menjadi
peluang sekaligus tantangan bagi dunia pendidikan agar potensi yang
luar biasa ini bisa dikembangkan ke arah yang jauh lebih positif yang
mendukung tercapainya tujuan Pendidikan dengan adanya pengawasan
dalam penggunaan social media.

2. Mengajarkan Cara Mencari dan Memilih Informasi yang Benar.


Tantangan utama dalam membangun karakter anak di era digital
adalah adanya informasi yang tidak terkontrol. Anak-anak dapat
dengan mudah mengakses informasi yang tidak sesuai dengan usia dan
tingkat kematangan mereka. Oleh karena itu, peran orang tua dan guru
sangat penting dalam memberikan pengawasan dan pembatasan pada
anak dalam mengakses informasi di internet. Orang tua dan guru juga
harus memberikan pemahaman yang benar mengenai etika dan moral
dalam penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.

3. Mengajarkan Nilai-nilai Sosial dan Kepedulian pada Lingkungan


Sekitar.
Diantara tantangan dunia pendidikan diindonesia pada era digital
ini, adalah bagaimana tujuan pendidikan adalah selain wawasan yang
luasa namun juga memiliki karakter atau akhlak yang mulia, hal ini
menjadi tantangan bagi dunia pendidikan di era digital ini, karena
akhlak atau karakter ini akan efektif ketika terjadi interaksi secara
langsung dengan lingkungan pendidikan yang sudah disipkan, yang
mana pendidikan karakter ini belum bisa digantikan dengan teknologi
secanggih apapun

4. Memanfaatkan Teknologi untuk Meningkatkan Kreativitas dan


Kemampuan Berpikir Kritis.
Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi memberikan
kesempatan kepada anak untuk belajar secara mandiri dan kreatif.
Anak dapat mengakses informasi dengan lebih cepat dan efektif,
sehingga mempercepat proses pembelajaran dan meningkatkan
kemampuan berpikir kritis dan kreativitas mereka.

5. Memberikan Edukasi Mengenai Nilai-nilai Moral dan Etika yang Baik.


Di balik tantangan yang ada, terdapat juga peluang dalam
membangun karakter anak di era digital. Selain itu, teknologi juga
dapat menjadi sarana untuk mengembangkan karakter anak. Orang tua
dan guru dapat memanfaatkan teknologi untuk memberikan edukasi
mengenai nilai-nilai moral dan etika yang baik, serta memberikan
contoh melalui film atau video yang memiliki pesan moral yang
positif.

6
Dengan adanya peluang maupun tantangan tersebut, maka dunia
pendidikan di era digital ini harus betul betul dipersiapkan dari berbagai aspek,
baik pemerintah, lembaga pendidikan, guru, orang tua serta masyarakat secara
bersama sama dan sadar agar digitaliasi pendidikan ini bisa menyentuh berbagai
aspek secara menyeluruh bukan hanya aspek kognitif nya saja, tapi juga
kesadaran, keterampilan, akhlak atau karakter tetap bisa terbentuk secara utuh.
Karena untuk mencapai tujuan pendidikan bukan hanya mejadi manusia yang
cerdas secara kognitif saja, akan tetapi melingkupi keterampilan dan afektif serta
akhlak , sehingga mampu menjadi manusia yang cerdas sekaligus memiliki
kepribadian yang baik (Atika, dkk 2019)
KESIMPULAN
Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang bertujuan untuk
membentuk kepribadian anak agar menjadi individu yang berkualitas, memiliki
moral dan etika yang baik, serta mampu menghadapi tantangan di masa depan.
Dengan adanya pendidikan karakter di harapkan mampu menanamkan nilai-nilai
karakter kepada peserta didik yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran
atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut serta
menerapkan atau mempraktikkan dalam kehidupannya, baik dalam lingkungan
keluarga, sekolah, sebagai anggota masyarakat dan warga negara. Di zaman serba
digital peran orang tua, guru, serta masyarakat disekitar sangatlah diperlukan
guna meningkatkan karakter remaja sebagai calon penerus bangsa yang jujur,
bertanggung jawab, peduli dan memiliki rasa nasionalisme yang tinggi.
Maka peluang maupun tantangan dunia pendidikan di era digital ini harus
betul betul dipersiapkan dari berbagai aspek, baik pemerintah, lembaga
pendidikan, guru, orang tua serta masyarakat secara bersama sama dan sadar agar
digitaliasi pendidikan ini bisa menyentuh berbagai aspek secara menyeluruh
bukan hanya aspek kognitif nya saja, tapi juga kesadaran, keterampilan, akhlak
atau karakter tetap bisa terbentuk secara utuh. Karena tujuan pendidikan bukan
hanya mejadi manusia yang cerdas secara kognitif saja, akan tetapi melingkupi
keterampilan dan afektif serta akhlak , sehingga mampu menjadi manusia yang
cerdas sekaligus memiliki kepribadian yang baik

7
DAFTAR PUSTAKA

Afif, N. (2019). Pengajaran Dan Pembelajaran Di Era Digital. Jurnal Pendidikan


Islam, 2(1), 117-129. doi:https://doi.org/10.37542/iq.v2i01.28
Atika, N. T., Wakhuyudin, H., & Fajriyah, K. (2019). Pelaksanaan Penguatan
Pendidikan Karakter. Jurnal Mimbar Ilmu, 24(1), 105-113.
Dafiq. (2021). Penanaman Pendidikan Karakter Di Era Digital. Jurnal Studi Ilmu
Pendidikan Daan Keislaman, 4(2), 164-183.
Edmonson, S., Tatman, R., & Slate, J. (2009). Character Education: An Historical
Overview. International Journal Of Educational Leadership
Preparation, 4(1)
Effendi, Dewi, F. P. (2021). Generasi Milenial Berpancasila di Media Sosial.
Institut Pendidikan, 116- 123.
Fatmawati, I. N., & Sholikin, A. (2019). Literasi Digital, Mendidik Anak Di Era
Digital Bagi Orang Tua Milenial. Jurnal Politik Dan Sosial
Kemasyarakatan, 11(2), 119-138.
Muchtar, A. D., & Suryani, A. (2019). Pendidikan Karakter Menurut
Kemendikbud (Telaah Pemikiran atas Kemendikbud). Edumaspul:
Jurnal Pendidikan, 3(2), 50-57.
doi:https://doi.org/10.33487/edumaspul.v3i2.142
Nahriyah, S. (2018). Tumbuh Kembang Anak Di Era Digital. Jurnal
Pendidikandan Studi Islam, 4(1), 65-74.
Doi:10.5281/Zenodo.3552008
Puspitasari, E. (2014). Pendekatan Pendidikan Karakter. Edueksos, 3, 45-57.
Pranowo, D. D. (2013). Implementasi Pendidikan Karakter Kepedulian Dan
Kerjasama. Pendidikan Karakter, 1-19.
Rumapea, E. M. (2019). Jurnal Seni Dan Budaya, 3(2), 101-110
Sugiono. (2005). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung. Alfabeth H.62
Utami, W. S. (2019). Penerapan Pendidikan Karakter Melalui Kegiatan
Kedisiplinan Siswa. Jurnal Pendidikan, 4(1), 63-66.
Doi:10.26740/Jp.V1n1.P63-66

Anda mungkin juga menyukai