Anda di halaman 1dari 5

PENDIDIKAN KARAKTER PADA REMAJA DI ERA DIGITAL

Oleh:
Hana Khansa Sadidah
Universitas PGRI Yogyakarta
Hanakhansa003@gmail.com

ABSTRAK
Pendidikan karakter dahulu hanya dibebankan pada dua mata pelajaran saja, yaitu: mata
pelajaran Pendidikan Agama dan PPKN, khusunya terkait dengan akhlak dan budi pekerti peserta
didik. Pendidikan karakter merupakan penanaman dan pengembangan nilai-nilai karakter positif
kepada peserta didik agar peserta didik memiliki kepribadian yang baik sesuai dengan norma-norma
yang berlaku di sekolah maupun di masyarakat. Pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah,
pembiasaan peserta didik untuk berperilaku baik perlu ditunjang oleh keteladanan guru dan kepala
sekolah, beserta semua elemen-elemen yang ada di dalam sekolah tersebut. Para remaja saat ini
sangat mengenal gaya hidup digital, baik itu dari rumah, teman-teman, sekolah, dan lingkungan
sekitar. Kemajuan teknologi informasi merubah gaya hidup mereka. Pada saat ini banyak para
remaja yang menggunakan teknologi untuk hiburan dan kurangnya moral serta sosial yang kurang
baik di masyarakat akibat salah dalam menggunakan teknologi. Era digital tidak hanya memberikan
dampak positif, tapi juga dampak negatif. Maka dari itu peran pendidikan sangat diperlukan di era
digital guna membentuk sebuah generasi yang berkualitas dan bertanggungjawab dalam
menggunakan teknologi.
Kata Kunci: Pendidikan, Karakter, Remaja, Era Digital
PENDAHULUAN
Ilmu pengetahuan di Indonesia erat kaitannya dengan sebuah pendidikan yang
ditempuh melalui beberapa jenjang. Pendidikan baik secara formal maupun nonformal
tentunya memiliki tujuan yang harus dicapai. Di Indonesia pendidikan formal diberikan sejak
taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi. Menurut Likona (1992) dalam Muhtar
(2014:168) pendidikan karakter merupakan sarana yang mampu menumbuhkan kehidupan
bersama yang demokratis, komitmen moral dalam kehidupan bersama, misalnya saling
menghargai, menghormati, peduli terhadap kesejahteraan orang banyak. Sedangkan karakter
sendiri merupakan sebuah watak, kebiasaan, akhlak atau kepribadian yang terbentuk karena
internalisasi berbagai kebijakan yang digunakan sebagai dasar untuk berpikir, bersikap,
memandang sesuatu dan kemudian bertindak. Solusi dalam pembentukan karakter tentu
mempunyai arti yang lebih tinggi dari pembentukan moral, pada proses pembentukan
karakter tidak hanya berkaitan dengan masalah benar atau salah, akan tetapi seperti apa dalam
penanaman hal baik atau kebiasaan baik di dalam kehidupan sehari-hari, agar anak
mempunyai rasa kesadaran dan pemahaman yang mumpuni.
Pendidikan adalah proses perubahan tingkah laku, penambahan ilmu pengetahuan dan
pengalman hidup agar remaja menjadi lebih dewasa dalam pemikiran dan sikap. Pendidikan
di era digital saat ini sangat pesat, kemajuan dalam bidnag teknologi tidak hanya dinikmati
orang dewasa saja, melainkan pada remaja yangs edang menikmati masa pertumbuhannya.
Perkembangan teknologi saat ini mempunyai dampak positif fan dampak negatif, sebaiknya
dampak positif lebih dominan dimanfaatkan oleh pengguna teknologi. Pembentukan karakter
sedari dini akan menumbuhkan budaya karakter bangsa yang baik dan kunci utama dalam
membangun bangsa. Pendidikan karakter bertujuan untuk membentuk akhlak dam moral
yang baik untuk remaja saat ini, untuk menciptakan kehidupan berbangsa dan bernegara yang
adi, aman, dan makmur.
Landasan pendidikan karakter disebut di dalam Alqur’an Q.S 31:17 “Hai anakku,
dirikanlah sholat dan suruhlah manusia menegrjakan yang baik dan cegalha mereka dari
perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya
yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan oleh Allah”. Alqur’an menjelaskan
dengan tegas agar manusia menyerukan dan menegakkan kebenaran dan menjauhkan
perbuatan yang munkar. Pendidikan karakter yang diberikan seorang ayah kepada anaknya
untuk selalu mengerjakan sholat, dan selalu bersabar.
Perkembangan dunia menuju era digital sangat mempengaruhi kehidupan manusia.
Selain memberikan dampak positif, dampak negatif juga tidka dapat dihindari. Kemudahan
mengakses informasi melalui internet ternyata mempengaruhi gaya hidup, khusunya bagi
generasi muda. Selain itu, kegiatan sehari-hari yang terjadi baik di rumah ataupun sekolah
dapat dipastikan semua aktivitas tidak terlepas dari penggunaan barang-barang elektronik.

METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitiaan kepustakaan atau study
literature. Dan adapun rumusan masalah yang diangkat adalah untuk mengetahui “Pendidikan
Karakter Pada Remaja Di Era Digital”. Dimana teori yang digunakan pada bagian ini dtinjau
dengan literature yang ada terutama jurnal ilmiah. Referensi utama ya g digunakan adalah
jurnal online dan artikel ilmiah yang bersumber dari internet. Penulisan ini diupayakan agar
saling berkaitan antar satu sama lain dan sesuai dengan topik yang dikaji.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Pendidikan karakter adalah suatu proses penerapan nilai-nilai moral dan keagamaan
terhadap peserta didik melalui ilmu pengetahuan, dan penerapan nilai-nilai tersebut baik
untuk diri sendiri, keluarga, sepertemanan, dan lingkungan sekitar. Perkembangan sosial
remaja semakin bertambah, yang awalnya hanya sekedar bersosialisasi bersama keluarga,
kemudian bertambah ke ranah yang lebih luas seperti lingkungan masyarakat. Remaja saat ini
sangat mengenal gaya hidup digital, kemudin pada era digital ini tidak hanya berdampak
positif saja akan tetapi juga dampak negatif. Suatu pendidikan karakter ini juga tentu saja
membuat perkembangan dimensi pada remaja baik secara kognitif, fisik, sosial maupun
emosional, kreativitas dan spiritual secara optimal. Adapun pendidikan karakter ini memiliki
tujuan diantaranya untuk membentuk dna membangun remaja agar tetap taat terhadap Tuhan
Yang Maha Esa, mematuhi aturannhukum, melaksanakan interaksi antar budaya, serta
menerapkan nilai-nilai luhur budaya Bangsa Indonesia dan menetapkan sebuah landasan
yaitu landasan spiritual serta sebuah moral dna etika yang menjadi suatu kebanggan bangsa.
Remaja saat ini sering disebut dengan generasi milenial. Generasi milenial ini
teramsuk generassi yang sangat unik dengan karakteristiknya, yang termasuk ke dalam
kelompok potensial dalam memberikan kontribusi terbaik bagi kemajuan bangsa. Adapun
generasi ini disebut juga sebagai digital natives karena generasi yang lahir di tengah pesatnya
perkembangan serba teknologi informasi dan telekomunikasi. Generasi ini terekspos
penggunaan teknologi digital secara sengit dalam aspek kehidupan telah melahirkan
karakteristik tertentu. Tentu saja hal ini akan berdampak pada cara pandang generasi milenial
di dalam melakukan aktivitas, termassuk dalam menjalankan perannya sebagai warga negara.
Pada generasi ini kita dapat menemukan beberapa karakter yang melekat, pada era
milenial ini ialah selain kecanduan internet, juga memiliki rasa kepercayaan diri yang tinggi,
lebih terbuka lebar wawasannya, serta lebih bertoleransi terhadap perubahan. Generasi ini
mempunyai pendidikan yang lebih baik dari para Baby Boomers, karena mereka cukup
terbiassa dengan teknologi. Kehidupan generasi milenial tidak bisa terlepas dari segala
bentuk teknologi terutama internet dan dunia entertainment yang mana sudah menjadi
kebutuhan pokok bagi generasi ini. Pada generassi ini pola asuh dan pendidikan yang
diterapkan sangat berpengaruh terhadap stabilitas emosi.
Karakter akan terbentuk jika kativitas dilakukan secara berulang-ulang dan akhirnya
menjadi kebiasaan tetapi sudah menjadi karakter. Penanaman karakter dengan cara
menanamkan nilai-nilai universal untuk mencapai kematangan karakter melalui penanaman
cinta kasih dalam keluarga. Rasa remndah diri dapat menyebabkan seseorang melakukan
kekerasan terhadap dirinya sendiri dan keluarga. Pendidikan sekarang ini massih melahirkan
generasi yang ahli dalam pengethauan sains dan teknologi, hal ini bukan merupakan prestasi,
karena pendidikan seharusnya menghassilkan generassi dengan kepribadian yang unggul dna
sekaligus menuasai ilmu penegtahuan.
Pada era digital saat ini, jarang remaja yang terlihat bermaian dengan permainan
tradisional. Permainan tradisonal memupuk rasa persaudraaan dan keakraban, para remaja
akan lebih kreatif dengan penggunakan permainan tradisional. Para remaja saat ini banyak
berintegrasi dengan teknologi, seperti gadget dan video games. Saat ni waktu yang
dihabiskan dengan media setiap harinya lebih banyak. Ciri-ciri generasi digital saat ini adalah
sebagai berikut:
1. Generasi digital ramai-ramai membuat kaun di media sosial untuk membuktikan
kepada dunai bahwa mereka itu ada.
2. Generassi digital cenderung lebih terbuka, dan berfiktif lebih agresif.
3. Generasi digital saat ini cenderung ingin memperoleh kebebasan, mereka tidak ingin
dikekang.
4. Generasi digital saat ini menggantungkan diri pada google, yahoo, atau situs lainnya.
Kemampuan belajar mereka jauh lebih cepat karena segala informasi ada di ujung jari
mereka.
Saat ini seluruh elemen bangsa harus berpartisipasi aktif untuk mengembangkan
karakter yang baik bagi calon penerus bangsa, untuk mewariskan karakter demi menunjukkan
identitas bangsa yang berkarakter.

KEISMPULAN
Pendidkan karakter adalah suatu proses penerapan nilai-nilai moral dan keagamaan
terhadap generasi saat ini melalui ilmu pengetahuan, dan penerapan nilai-nilai tersebut untuk
diri sendiri, keluarga, teman, dan lingkungan sekitar. Pendidikan karakter berfungsi untuk
memperbaiki karakter seseorang yang memiliki sifat negatif dan memperkuat peranan
keluarga, satuan pendidikan, masyarakat dan pemerintah untuk ikut dalam berpartisipasi dan
bertanggung jawab dalam kegiatan yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.
Di era digital ini peran keluarga, pendidik, dan masyarakat sekita sangatlah penting
dalam meningkatkan karakter calon penerus bangsa. Keluarag sebagai tempat utama dan
pertama bagi seorang anak menjalani kehidupan, semestinya selalu mengawai dan
membimbing denga penuh kasih sayang, tegas, dan cermat. Pendidik tidka hanyalah
mengajarkan konsep ilmu pengetahuan saja, tetapi bagaimana mengarahkan peserta didiknya
untuk dapat mengimplementassiakn pada kehidupan sehari-hari. Masyarakat sekita juga
berperan dalam mengawasi dan memotivasi perkembangan karakter pada lingkungan sekitar.
REFERENSI
Afif, N. (2019). PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN DI ERA DIGITAL. Jurnal
Pendidikan Islam, 2(1). 117-129.
Alim, Zumrudiana, Lestari, Baidawi, Elisanti, F. S. (2021) PENDIDIKAN KARAKTER
Puspitasari, E. (2014). PENDEKATAN PENDIDIKAN KARAKTER. Edueskos, 3, 45-47

Anda mungkin juga menyukai