Anda di halaman 1dari 9

MENURUNNYA PERKEMBANGAN MORAL REMAJA AKIBAT ADANYA ARUS

GLOBALISASI YANG SEMAKIN PESAT

NAMA:FLAVIANUS GENEKU MONING

KELAS: 2- C

NIM: 2201140150

UAS :BAHASA INDONESIA

BAB Ⅰ

PENDAHULUAN

Di era modern ini, banyak aktivitas manusia yang tergantikan oleh mesin.hal ini
menunjukkan bahwa akal manusia terus berkembang sehingga mampu menghasilkan peralatan
yang canggih dan modern. Terus meningkatkan pengetahuan manusia akan ilmu pengetahuan,
agar terus tumbuh dan berkembang kecanggihan teknologi yang akan diciptakan
manusia. .kecanggihan teknologi secara langsung atau tidak langsung dapat mempengaruhi
pertumbuhan moral. .seseorang dapat berperilaku kurang baik akibat penggunaan teknologi yang
tidak pada tempatnya. Dampak dari kecanggihan teknologi ini dapat kita rasakan dalam
kehidupan sehari-hari. ..Hilangnya norma dan nilai serta sopan santun di kalangan warga negara
akibat pengaruh teknologi membuat generasi muda tidak lagi mengindahkan moral.Di dunia
yang serba canggih ini, teknologi kemudian hadir sebagai alat untuk ,memudahkan segalah
aktivitas manusia. Bahkan sebagian besar manusia tidak mampu mengendalikan diri dalam
pemanfaatan teknologi apalagi, dikalangan. Pada intinya banyaknya waktu yang dihabiskan
dalam menggunakan teknologi contohnya handphone menyebapkan tidak tercukupnya
melakukan kegiatan lain seperti belajar dan bermain bersama dengan teman sebaya. Penanaman
moral atau pembentukan kepribadian anak buakan merupakan sebuah pelajaran melainkan
sebagai contoh konkret dari bimbingan orang tua, guru, media informasi dan teknologi, serta
perkembangan aspek hidup lainnya yang ikut mempengaruhi dalam keberhasilan perkembangan
remaja. Pemahaman moral
merupakan pelajaran yang mampu berjalan secara berdampingan dengan media dan teknologi
yang saat ini mengalami perkembangan yang semakin pesat dari waktu ke waktu.

BAB Ⅱ

PEMBAHASAN

Masa remaja adalah masa dimana semua hal ingin dicoba. (bisa dibilang masa pubertas)
Ini menggambarkan periode di mana emosi cenderung meningkat karena perubahan fisik dan
hormon yang terjadi pada masa remaja. Namun, ini hanya sebagian dari penyebab ketegangan
pada masa remaja. Penyebab utama adalah faktor sosial, seperti hubungan dengan orang lain dan
masyarakat. Remaja harus menyesuaikan diri dengan harapan baru yang berbeda dari masa
kanak-kanak, yang menyebabkan ketegangan emosional yang lebih besar. Ada banyak jenis
emosi yang dialami oleh remaja, termasuk kemarahan, ketakutan, rasa malu, iri hati, kasih
sayang, kegembiraan, kesedihan, dan rasa ingin tahu. Rasa ingin tahu ini mendorong remaja
untuk menyelidiki hal-hal baru, termasuk hal-hal yang negatif. Krisis moral remaja pada era
globalisasi semakin meningkat dan menjadi perhatian utama. Perilaku menyimpang masyarakat
semakin menurun dan remaja menjadi target utama yang perlu diperbaiki.

Ini sangat memalukan bagi seluruh masyarakat yang memiliki adat istiadat yang kuat. Penyebab
krisis moral remaja termasuk perkembangan teknologi, kurangnya perhatian dari keluarga,
pergaulan yang buruk, dan lingkungan yang tidak mendukung. Orang tua memainkan peran
penting dalam mengontrol perilaku remaja dalam kehidupan sehari-hari.

a) Manfaat Moral

Manfaat dari moral adalah untuk bisa menuntun seseorang berbuat sesuatu sesuai dengan
penalaran moral dan hati nurani.Pertumbuhan moral remaja masa kini merupakan situasi yang
diharapkan untuk dipahami oleh kelompok pergaulannya serta ingin mengganti sikap- sikap yang
cocok dengan harapan- harapan tanpa senantiasa dibimbing, diawasi, serta diancam oleh orang-
orang berusia, semacam pada masa anak- anak. Jadi saat ini padanya wajib terdapat pengawasan
dari dalam ataupun internal control.Bilamana dalam masa anak- anak sudah tertanam konsep-

konsep kesusilaan, hingga konsep- konsep yang sudah menyerap dalam diri anak inilah yang saat
ini jadi pengawasan dari tingkah laku remaja masa sekarang.

Bilamana konsep- konsep ini tidak terdapat dalam diri anak, maka apa yang bisa
diharapkan oleh masyarakat mengenai setiap perbuatan yang dilakukan. Pada remaja terjalin
pergantian dalam konsep- konsep moral. Saat ini anak anak muda tidak ingin lagi menerima
konsep- konsep dari hal- hal yang mana yang benar, serta yang tidak benar, yang sudah
diresmikan oleh orang tuanya ataupun sahabat sebayanya dengan begitu saja semacam masa
anak- anak. Pada biasanya remaja patuh terhadap pendiriannya sendiri menimpa apakah suatu
aksi itu benar ataupun salah. Ia betul- betul tidak hendak menindakkan apa yang menurutnya
salah serta betul- betul hendak menindakkan apa yang dianggapnya benar.

Tetapi terkadang terdapat anak-anak muda yang menindakkan tindakan- tindakan yang
tidak bisa diterimanya dalam kehidupan bermasyarakat dengan sangat sungguh- sungguh. Para
pakar yang sudah mengadakan penyelidikan megenai kenakalan anak muda menarik kesimpulan,
kalau perihal ini tidak diakibatkan oleh sebab salah satu karena saja, hendak namun oleh
sebagian karena,Tiap orang memiliki perbandingan dalam menyikapi nilai, moral, serta perilaku,
bergantung dimana orang tersebut terletak. Pada sebagian anak muda serta orang berusia yang
penalarannya terhambat, pedoman mereka cumalah menjauhi hukuman. Sejalan dengan perihal
ini, Widjaja( 1985: 154) mengemukakanbahwa perkara moral dihubungkan dengan etik
membicarakan tentang tata susiladan tata sopan santun. Tata susila mendesak buat berbuat baik,
sebab hatikecilnya berkata baik, yang dalam perihal ini bersumber dari hati nuraninya, lepasdari
ikatan serta pengaruh orang lain. Tata sopan santun mendesak buat berbuatbaik, paling utama
bertabiat lahiriah, tidak bersumber dari hati nurani, buat hanya menghargai orang lain dalam
pergaulan. Dengan demikian tata sopan santun lebihterkait dengan konteks area sosial, budaya,
adat istiadat serta sebagainya

b) Ada pula Faktor- faktor yang pengaruhi pertumbuhan moral:


1. Ikatan harmonis dalam keluarga, yang ialah tempat penerapan awal selaku orang.
Begitupula dengan pembelajaran agama yang diajarkan di area keluarga sangat berfungsi
dalam pertumbuhan moral anak muda.

2. Area sosial, area sosial paling utama area sosial terdekat yang dapat selaku pendidik serta
pembina buat berikan pengaruh serta membentuk tingkah laku yang cocok. Pertumbuhan
nalar, kian besar penalaran seorang, hingga kian besar pula moral seorang.

3. peranan media massa serta pertumbuhan teknologi modern. Perihal ini mempengaruhi
pada moral anak muda. Sebab seseorang anak muda sangat kilat buat terbawa- bawa
terhadap hal- hal yang baru yang belum diketahuinya.

Sarana teknologi, data serta komunikasi ialah salah satu aspek yang merubah kemuliaan sikap
generasi muda berusia ini. Jaringan internet misalnya, ialah suatu terobosan baru yang dapat
menghubungkan antara mereka yang di timur dengan mereka yang terdapat di barat ataupun di
selatan. Sehingga penyebaran data ialah perihal yang tidak dapat dipungkiri sehingga segala data
baik membangun ataupun yang merubuhkan akhlak hendak berkontaminasi dengan karakter kita
selaku orang yang memegang teguh budaya leluhur nenek moyang ditambah dengan minimnya
nilai iman untuk menyaring arus ekspedisi data tersebut. Telah banyak sekali permasalahan yang
dapat kita saksikan lewat media massa kalau generasi muda selaku motor serta tulang punggung
negeri ini telah rusak moral( akhlak) serta perilakunya.

Dengan rusaknya moral serta akhlak generasi muda, hingga secara lama- kelamaan akan
mengganggu tatanan sesuatu bangsa serta bisa menyebapkan kehancurannya. Peranan moral
harus menjadi sangat sentral dalam dunia pendidikan untuk dikenal. Sebagaimana peran pendidik
untuk membelajarkan remaja untuk memahami dan bertidak sesuai akal sehat. Pembelajaran
ialah tempat latihan sesungguhnya untuk raga, mental, serta spiritual partisipan didik supaya jadi
manusia yang berbudaya cocok dengan yang diamanatkan kepada pemerintah dalam UUD 1945
pasal 31 ayat 3 untuk mengusahakan serta menyelenggarakan sesuatu sistem pembelajaran
nasional yang meningkatkan keimanan serta ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Dari penjabaran diatas nampak jelas moral mempunyai posisi yang sangat berarti dalam
pendidikan maupun dalam pembelajaran nasional teristimewah di Indonesia. Moral memilik
peranan selaku pembuat individu manusia yang berakhlak mulia seutuhnya dalam mengalami
dan merasakan kehidupanya. Globalisasi yang menyerang tatanan kehidupan memunculkan

banyak tuntutan kenaikan pembelajaran moral pada lembaga pembelajaran, ini didasarkan pada
fenomena sosial yang tumbuh.

Kenakalan remaja dalam pergaulan serta bermacam faktor dekagensi moral yang lain, terutamadi
kota- kota besar yang telah hingga pada sesi yang sangat meresahkan. Oleh sebab itu
pembelajaran moral di sekolah kiranyaa sebagai wadah resmi yang diyakini sanggup berfungsi
aktif dalam membentuk individu generasi muda lewat keseriusan pembelajaran moral.

c) Efek globalisasi bagi moral remaja

Kita tahu bahwa dengan kemajuan informasi di satu sisi, kaum remaja tertarik dengan
hadirnya media yang menggugah permasalahan dan kebutuhan mereka. Sementara di sisi lain,
media menilai bahwa remajalah yang menjadi konsumen terbaik dari berbagai produk yang
ditawarkan. Seperti kita ketahui bersama bahwa media berperan besar dalam membentuk budaya
masyarakat dan proses meniru kehidupan, tidak heran jika saat ini perubahan teknologi informasi
yang begitu cepat membawa dampak negatif walaupun perasaan senang masih dirasakan. Hal ini
terlihat pada perilaku remaja yang mengikuti evolusi fashion dunia, mulai dari fashion, gaya
rambut, handphone, pakaian, cara makan, cara berbicara yang sering menggunakan “loe gue”
lebih dari “kamu atau aku” " Anda" Bahkan ini yang mereka katakan saat berbicara dengan
orang tua. Padahal kita yang memegang teguh budaya leluhur, harus sopan saat berbicara dengan
orang tua. Apalagi, terlihat bahwa perasaan remaja, terutama perempuan, cenderung berakar
pada pemikiran mereka.

Jika wanita cantik adalah wanita yang agresif dan seksi. Selain itu, mudahnya remaja
mengakses VCD porno di Internet yang menampilkan gambar-gambar porno, membuat remaja
lebih bersemangat untuk bereksperimen dengan kehidupan seks yang kosong atau bahkan jika
gairahnya tinggi, mereka nekat saja melakukannya dengan kekerasan. Selain itu banyak juga
toko-toko kecil yang menjual sutra bahkan obat perangsang berupa permen karet yang memiliki
efek meningkatkan gairah seksual pada wanita. Selain itu ada juga yang terjadi pada masa
kehidupan remaja sekarang dimana sering terlihat adanya pasangan muda yang melakukan hal-
hal yang bertentangan dengan moral dan prinsip, seperti terdapat praktek asusila. Ini menunjukan
remaja sekarang memiliki moral yang rusak

parah. Fenomena kasat mata yang menunjukkan bahwa remaja negeri ini benar-benar gagal.
Penyebab keimanan dan niat untuk benar-benar menjauh dari kebiasaan buruk. Media sosial
harus memberikan informasi untuk mempromosikan kepercayaan diri, kebebasan dari
diskriminasi dan perlindungan dari ancaman, kekerasan dan pelecehan seksual.

d) Pembelajaran Moral di Era Globalisasi

Pembelajaran moral di masa globalisasi diakibatkan masa saat ini banyak sekali krisis
moral sehingga kita wajib memupuknya. Sebab telah banyak sekali terjalin pelanggaran yang
sudah dicoba paling utama di golongan remaja. terlebih banyaknya budaya asing yang masuk
menyebabkan terlahirnya budaya baru yang tidak cocok dengan budaya asli Indonesia. Pengaruh
pembelajaran moral ini bisa diperoleh dari lingkungan sekolah, masyarakat ataupun keluarga. Di
lingkungan sekolah ialah kewajiban guru buat membagikan pembelajaran moral pada siswanya.
Begitu pula kebalikannya, lingkungan keluarga ialah tugas orag tua, serta pada masyarakat tugas
dari diri sendiri buat membedakan antara yang baik serta yang kurang baik. Di masa globalisasi
ini, yang sangat banyak terjalin krisis moral, selaku contohnya merupakan pergaulan antara
remaja pria serta wanita telah terlampau batas, atau lebih dari kata wajar. Itu diakibatkan dari
minimnya pembelajaran moral yang serta minimnya keimanan mereka. Saat ini kita wajib
menyadari kalau pembelajaran moral sangatlah berarti. Pembelajaran moral wajib diajarkan
semenjak dini sehingga nantinya hendak terbiasa buat melaksanakannya, perihal ini pula buat
membentuk karakter seorang, dalam berinteraksi dengan lingkungan bahkan dengan orang asing
akan lebih mudah jika kita berperilaku baik. Juga dengan perbuatan baik, orang yang kita hadapi
akan senang dan menghormati kita

Adapun nilai-nilai yang harus diajarkan pendidik kepada remaja zaman sekarang diantaranya
1. Nilai kejujuran: yaitu berani berkata yang sebenarnya walaupun ada sanksi yang akan
menghukum ketika berbuat salah
2. Nilai kemandiriaan: Mengajarkan melakukan sendiri tugas yang menjadi tanggung
jawabnya seperti mengerjakan sendiri setiap tugas dan amanat yang di percayakan.

3. Nilai tanggung jawab:mengajarkan pentingnya rasa tanggung jawab dan sikap


disiplin dalam mengerjakan pekerjaan sampai selesai , sehingga kelak dapat menjadi
pemimpin yang baik.
4. Melestarikan kebudayaan dan tradisi yang di wariskan nenek moyang
5. Nilai keagamaan: dimana harus adanya sikap saling menghargai ,bertegur sapa,
menghormati dan cinta damai
6. Nilai-nilai pancasila: yaitu harus benar-benar memahami dan mengamalkan nilai-nilai
pancasila sehingga terbentuklah moral yang baik dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara

Selanjutnya perlu adanya pengawasan dari orang tua dan guru pada penggunaan teknologi
sehingga remaja bisa memahami dampak positif dan negatif dari teknologi agar tidak terjerumus
pada masalah yang berkaitan dengan media informasi sehinnga moral yang ditunjukan tetap baik
untuk menunjang masa depan di era perkembangan iptek yang semakin pesat.

BAB Ⅲ

KESIMPULAN

Masa anak muda merupakan masa yang sangat rawan dimana mereka belajar mencari jati
diri yang sebenarya. Di masa ini mereka mempunyai rasa ingin tahu yang besar apalagi
menyelidki hal- hal yang negative. Dalam perihal ini pembelajaran moral sangat berarti selaku
pembuat individu yang berakhlak mulia dalam mengalami bermacam ukuran kehidupan. Di masa
globalisasi pertumbuhan iptek banyak bawa akibat negative untuk anak muda. Paling utama
krisis moral semacam pergaulan bebas ataupun seks bebas. untuk itu butuh terdapatnya
pengawasan untuk mereka. Serta tidak hanya itu aspek keimanan serta hasrat menghindari
perilaku yang kurang baik, kedudukan masyarakat serta media masa sangat mempengaruhi
pertumbuhan moral remaja masa sekarang. Diawali dari keluarga, sekolah, serta masyarakat
supaya mereka tidak terjerumus dalam perihal yang negative.

Jadi harus bersikap bijaksana maksudnya membuka diri terhadap pertumbuhan


globalisasi, waspada, selektif maksudnya sanggup memilah yang terbaik dan mempertahankan
nilai- nilai pergaulan cocok karakter bangsa serta melaksanakan nilai- nilai agama.

menjadi anak muda berarti paham nilai- nilai, yang berarti tidak cuma mendapatkan penafsiran
saja namun pula bisa melakukannya ataupun mengamalkannya. Faktor- faktor yang pengaruhi
pertumbuhan moral ialah ikatan harmonis dalam keluarga, masyarakat, sosial, pertumbuhan
nalar, serta peranan media massa serta pertumbuhan teknologi modern.Maka dari itu bagi remaja
sekarang perlu bimbingan dan pengawasan dari orang tua dalam menggunakan teknologi ini
supaya tidak menimbulkan efek negatif. seperti menanamkan nilai-nilai dan mengajarkan moral
yang baik melalui setiap mata pelajaran yang diajarkan di lingkungan sekolah, kerja sama dari
orang tua dan masyarakat.

DAFTAR RUJUKAN

Adi Prasetyo, R. AMir, M., & Psi, M. (2017). Hubungan Antara Kecanduan Gadget

(Smarthphone) Dengan Empati Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas

Muhammadiyah Surakarta ( Doctoral Dissertation, Universitas Muhammadiyah

Surakarta).

Ameliola, dkk. 2018. Perkembangan Media Informasi dan Teknologi terhadap Anak dalam
Era Globalisasi.

Drs. Sutomo, M.Pd. MGMP Sosiologi. 2012. Kabupaten Blitar.

M.A, Soeslowaindradini. Psikologi Perkembangan (Masa Remaja). Surabaya : Usaha Nasional.

Soekanto, Soejono. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Anda mungkin juga menyukai