Anda di halaman 1dari 5

Pentingnya Pendidikan Nilai dan Moral Pada Generasi Milenial

Pendidikan Nilai dan Moral

Dosen Pengampu

1. Dr. Mohammad Mona Adha, S.Pd., M.Pd.


2. Siti Nur’aini, M.Pd

Disusun Oleh :

MUHAMMAD YOGYA ANDIKA (2113053144)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

2022
Permasalahan

Generasi milenial tidak dapat dipisahkan dari era modern yang ramping ini. Generasi topik
yang muncul kapan saja, di mana saja. Seperti yang terlihat pada poin ini, moral anak bangsa
sudah mulai terkikis dan luntur seiring berjalannya waktu. Perilaku anak bangsa mulai
melupakan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Itu tidak lain adalah pedoman bagi
kehidupan bangsa Indonesia dalam tindakan dan perbuatannya di dalam negeri dan di dalam
negeri. Oleh karena itu, negara perlu meningkatkan moral generasi milenial yang sudah mulai
terpuruk dengan mengenalkan pendidikan moral sejak dini. Tapi pendidikan moral itu untuk
semua orang, bukan hanya generasi muda, dan ini berfokus pada generasi milenial, generasi
yang akan menentukan arah bangsa ini.

Pembahasan

Pendidikan moral dapat diterapkan sejak dini dan dilakukan di lingkungan paling kecil, yaitu
keluarga. Keluarga merupakan peranan paling penting dalam penanaman karakter anak agar
lebih baik dan sudah seharusnya anggota-anggota keluarga yang ada di dalamnnya turut
campur tangan dalam pembentukan karakter anak agar memiliki moral yang baik.

Faktor-faktor yang dapat menyebabkan kemerosotan moral, antara lain:

1. Kurangnya tertanamnya nilai-nilai keimanan dalam individu


Keimanan seseorang sangatlah penting. Jika seorang memiliki agama dan
menyakininya sepenuh hati maka tidak perlu khawatir bagaimana orang tersebut
bersikap dan berperilaku.
2. Pengaruh lingkungan yang kurang sehat.
Lingkungan sangat berpengaruh dalam terbentuknya moral. Apabila lingkungan
tersebut baik maka ia akan terjauhi dari hal-hal negatif yang dapat merusak moral
namun apabila lingkungan itu buruk dan menganggap hal yang buruk menjadi hal
yang biasa maka rusaklah moral orang tersebut
3. Suasana keluarga yang tidak harmonis
Apabila seorang anak tidak mendapatkan kasih sayang yang cukup, perhatian dari
orang tua serta didikan orang tua terhadap anaknya maka seorang anak akan
mencari perhatian orang tua nya dengan bertindak hal-hal negatif dan mencari kasih
sayang dari hal yang lain dan tak jarang akan berakibat buruk terhadap anak tersebut.
4. Banyaknya tulisan-tulisan, gambar-gambar, kesenian-kesenian dan tontonan-tontonan
yang tidak mengindahkan nilai-nilai dan tuntunan moral. Hal tersebut sangat
berdampak buruk terhadap anak karena apa yang mereka baca, dengar dan lihat akan
sangat mempengaruhi moralnya.
5. Kurang adanya bimbingan untuk mengisi waktu luang dengan hal-hal yang baik.
Mengisi waktu luang dengan hal-hal positif sangat baik, namun apabila anak tersebut
kurang bimbingan dan mengisi waktu luang dengan kegiatan negative maka semakin
rusaklah moral anak tersebut. Sudah seharusnya seorang anak diawasi dan dibimbing
oleh orang tuanya.
6. Tidak adanya wadah untuk anak-anak untuk mendapat penyuluhan terhadap moral.
Wadah atau lembaga penyuluhan moral sangat dibutuhkan pada saat ini. Apabila
seorang anak atau pemuda merasa gelisah, kacau maupun stress sangat membutuhkan
sebuah bimbingan. Karena sangat bahaya ketika anak atau pemuda itu membuat
suatu perkumpulan dan mencari kesenangan sesaat yang akan mengakibatkan dirinya
terjerumus ke dalam lingkungan pergaulan yang salah.
7. Pengaruh westernisasi.
Pengaruh budaya barat memang tidak dapat dibendung lagi karena adanya arus
globalisasi, globalisasi seperti memiliki dampak negatif maupun dampak positif.
Sudah seharusnya kita melakukan filterisasi atau menyaring budaya tersebut mana
yang cocok dengan budaya timur mana yang tidak. Apabila semua budaya kita
terima tanpa menyaringnya maka anak-anak dapat merasakan akibatnya yaitu sikap
dan perilakunya tidak mengindahkan moral.

Dengan adanya faktor-faktor tersebut maka memunculkan masalah-masalah sosial di


lingkungan sekitar. Adapun masalah-masalah sosial yang sangat meresahkan masyarakat,
yaitu pergaulan bebas dan sikap kurang sopan terhadap orang yang lebih tua. Pergaulan
bebas merupakan sebuah perilaku yang dilakukan oleh seseorang yang sudah melewati
batas sehingga tak jarang sudah menyimpang dari norma kesusilaan dan mengakibatkan
tindakan asusila. Dalam pergaulan bebas banyak faktor yang mempengaruhinya, yaitu
keluarga, lingkungan pergaulan, serta teknologi.

Pendidikan moral pada generasi milenial saat ini sangatlah penting, pendidikan moral sudah
dimasukkan ke dalam beberapa mata pelajaran, seperti: pendidikan agama, pendidikan
kewarganegaraan dan pendidikan karakter. Namun hal ini tidaklah cukup, pendidikan moral
sangat penting diterapkan sejak dini tidak hanya ketika anak memasuki masa sekolah namun
ketika anak sudah dapat mengerti apa yang diajarkan orang tuanya saat itulah untuk
menanamkan pendidikan moral sejak dini. Adapun contoh hal kecil yang dapat
dilakukan oleh orang tua sebagai pendidik pertama atau tempat belajar pertama anak, yaitu
dengan mengajarkan 3 hal yaitu maaf, terima kasih, tolong dan mengajarkan anak untuk
menghargai apapun yang didapatkan baik itu kecil maupun besar serta menghormati orang-
orang yang ada disekitarnya serta mengajarkan untuk bersikap dan berperilaku baik
terhadap lingkungan. Dengan hal-hal kecil tersebut dapat membuat dampak yang besar
terhadap generasi selanjutnya. Pendidikan moral yang diterapkan harus sesuai dengan nilai-
nilai luhur yang terdapat di dalam Pancasila.

Selain itu, Pendidikan Agama juga sangat penting dalam pembentukan nilai dan moral
generasi penerus bangsa. Sebagai sebuah sistem Pendidikan, tidak bisa dipungkiri bahwa
Pendidikan Agama memiliki kontribusi yang cukup kuat untuk menyokong pembentukan
karakter anak bangsa dengan berbagai strategi dan metode yang cukup mengesankan dan
menyakinkan. Pendidikan agama yang diarahkan bukan hanya pencapaian peningkatan
kecerdasan (akal) semata bagi anak bangsa namun yang lebih esensial yang diharapkan dapat
melahirkan Insan yang paripurna (memiliki keimanan dan akhlak mulia).
DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Syaiful & Agus Salim. (2018). Pendidikan Islam Dalam Membangun Karakter
Bangsa Di Era Milenial. Jurnal Pendidikan Islam, 9(2), 234-235.

Fahrudin. (2014). Proses Pendidikan Nilai Moral Di Lingkungan Keluarga Sebagai Upaya
Mengatasi Kenakalan Remaja. Jurnal Pendidikan Agama Islam-Ta’lim, 12(1), 41–54.

Harahap, A., Zuhriyah, A., Rahmayanti, H., & Nadiroh. (2018). Relationship between
knowledge of green product, social impact and perceived value with green purchase
behavior E3S Web of Conferences, 74, 04002.
https://doi.org/10.1051/e3sconf/20187404002

Nadiroh, & Hasanah, U. (2018). Pendidikan kependudukan integritas dengan berbagai mata
kuliah di perguruan tinggi. Jakarta: Direktorat Kerjasama Pendidikan Kependudukan,
BKKBN.

Anda mungkin juga menyukai