Anda di halaman 1dari 10

Pentingnya Penanaman Karakter Untuk Siswa Sekolah Dasar Dalam

Menghadapi Era Globalisasi


Ruliana (858777785)
Universitas Terbuka
Abstrak
Pada era globalisasi sekarang ini terdapat banyak dampak negatif berbagai aspek kehidupan terutama di dunia
pendidikan, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan pendidikan karakter yang
dilakukan pada pembelajaran khususnya di sekolah dasar melihat semakin majunya zaman di era globalisasi.
Tujuan pada pembahasan ini antara lain mendeskripsikan peran guru dalam penanaman nilai karakter pada
siswa SD dan menganalisis dampak globalisasi terhadap nilai karakter,Metode penelitian yang saya gunakan
adalah metode meta analisis, jenis penelitian menggunakan penelitian kualitatif dimana dalam penelitian
kualitatif instrument utama adalah peneliti itu sendiri. Dengan melihat semakin maju dan modernnya zaman
banyak siswa yang kurang memiliki moral, sosial yang baik di dalam kehidupan bermasyarakat. Hasil kajian ini
yaitu bahwa pendidikan karakter sangat penting dilaksanakan dalam setiap pendidikan.

Kata Kunci : Penanaman Karakter, Siswa Sekolah Dasar, Era Globalisasi

Pendahuluan
Penanaman Karakter adalah sistem penanaman nilai-nilai karakter atau nilai kebaikan
dalam diri seseorang untuk diterapkan dalam tindakan atau perilaku sehari-hari melalui
pembiasaan, nasehat, pengajaran dan bimbingan, penanaman kaarkter bertujuan untuk
mendidik nilai-nilai karakter tertentu kepada peserta didik yang di dalamnya terdapat
komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, serta tindakan untuk melakukan nilai-nilai
karakter tersebut.
Pendidikan merupakan salah satu hal yang penting dalam menyiapkan generasi muda yang
akan datang. Pendidikan yang berkualitas akan mampu membuat generasi penerus bangsa
bisa lebih memiliki peran yang penting dalam rangka melakukan perbaikan terhadap
dinamika permasalahan yang ada di masyarakat. Pendidikan juga merupakan suatu kegiatan
untuk membentuk,mengarahkan,dan mengatur manusia sesuai dengan cita-cita atau tujuan
bangsa itu sendiri. Pendidikan juga suatu jalan untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia di negara kita, karena sebuah negara akan semakin maju jika sumber daya manusia
di negara tersebut berkualitas. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang No.20 Tahun 2003
Pasal 1 ayat 1 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional yaitu Pendidikan adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses belajar agar peserta didik
secara aktif membangun potensi dirinya. Oleh karena itu pendidikan memiliki peran yang
sangat penting bagi setiap manusia, terlebih pada era globalisasi ini.
Pendidikan karakter adalah suatu proses pendidikan yang memiliki tujuan untuk
membangun karakter peserta didik. Penerapan pendidikan karakter pada peserta didik dapat
kita aplikasikan melalui pembelajaran didalam kelas karena pada dasarnya pendidikan itu
bukan hal nya tentang materi saja akan tetapi juga membentuk karakter siswa sesuai dengan
nilai pancasila, contoh penerapan pendidikan karakter juga bisa diaplikasikan secara langsung
dengan dicontohkan terlebih dahalu oleh tenaga pendidik karena peserta didik cenderung
melakukan hal yang dia lihat. Selain itu pendidikan karekter juga merupakan suatu usaha
manusia secara sadar dan terencana untuk mendidik dan memberdayakan potensi peserta
didik guna membangun karakter pribadinya sehingga dapat menjadi individu yang
bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkungannya.
Era globalisasi membawa dampak yang sangat signifikan pada berbagai aspek terutama di
dunia pendidikan, pada era globalisasi saat ini karakter peserta didik menjadi perhatian
khusus, perkembangan di era globalisasi terutama disekolah mengalami kemerosotan nilai-
nilai karakter siswa ditengah arus era global yang semakin kuat, pengaruh kehidupan global
membuat tatanan maupun sikap para siswa cenderung bertentang dengan nilai-nilai positif
yang sudah lama di jalankan oleh pendiri bangsa. Banyak peserta didik yang memiliki sopan
santun yang kurang, memiliki kedisplinan yang kurang baik, dan masih banyak lagi
permasalahan yang berkiatan dengan karakter peserta didik. Di era globalisasi ini juga
banyak peserta didik yang cenderung mengagumi negara lain dibandingkan negara kita
negara Indonesia.
Globalisasi adalah Proses pemyesuaian internasional sehingga menyebabkan adanya
pertukaran produk, pemikiran, dan kebudayaan lainnya. Dengan kata lain “global” yang
artinya meliputi seluruh dunia atau secara keseluruhan. Sedangkan pengertian era globalisasi
adalah perubahan global yang melanda seluruh dunia. Dampak yang terjadi sangatlah besar
terhadap berbagai aspek kehidupan manusia di semua lapisan masyarakat, tentunya juga di
bidang pendidikan.
Kajian Teori
Menurut Khanifatul Safitri (2020) Pendidikan yang sangat dibutuhkan saat ini adalah
pendidikan yang dapat mengintegrasikan pendidikan karakter dengan pendidikan yang dapat
mengoptimalkan perkembangan seluruh dimensi anak baik itu secara kognitif, fisik, sosial-
emosional, kreativitas, dan spiritual. Dengan modal pendidikan yang seperti ini dapat
membentuk orientasi anak menjadi manusia yang utuh. Kualitas anak menjadi unggul tidak
hanya dalam aspek kognitif, namun juga karakter yang lebih baikdari setiap individu masing-
masing anak.
Menurut Naila Insani, Yayang Furi Furnamasari, Dinie Anggraeni Dewi (2021), Pendidikan
karakter sangat penting bagi peserta didik dan bisa dilaksanakan melalui lembaga pendidikan,
Pendidikan karakter itu bukan hanya sekedar mengajarkan mana yang benar dan mana yang
salah akan tetapi agar peserta didik bisa memahamidan membedakan mana yang benar dan
mana yang salah serta mampu merasakan nilai nilai yang baik dan bisa melakukannya maka
pendidikan karakter juga harus menanamkan kebiasaan yang baik. Dengan menanamkan
kebiasaan yang baik ini maka pendidikan karakter akan lebih muda untuk diterapkan kepada
peserta didik dan peserta didik juga merasa mudah untuk melaksanakan pendidikan karakter
ini.
Menurut Dewi Kartini, Dinie Anggraeni Dewi (2021) Peserta didik adalah anggota
masyarakat, mereka berusaha mengembangkan potensiya melalui cara, jenjang, dan jenis
pendidikan tertentu dalam proses pembelajaran.
Menurut Naila Insani, Yayang Furi Furnamasari, Dinie Anggraeni Dewi (2021), Pada usia
peserta didik sekolah dasar terjadi pertumbuhan dan perkembangan yang menjadi masa
terbaik dan sangat tepat untuk penanaman pendidikan karakter, yaitu suatu usaha yang
terencana dan bersungguh-sungguh untuk menjadikan anak mengenal, peduli dan
menginternalisasi nilai-nilai sehingga peserta didik bisa menerapkan nilai-nilai tersebut
dalam kehidupan sehari-hari, baik sebagai anggota keluarga maupun sebagai warga
masyarakat (saputra, 2010). Oleh karena itu penerapan pendidikan karakter pada usia sekolah
dasar menjadi masa terbaik dan sangat tepat sehingga penerapan pendidikan karakter ini
harus dilaksanakam dengan sebaik-baiknya.
Menurut Naila Insani, Yayang Furi Furnamasari, Dinie Anggraeni Dewi (2021), Penerapan
pendidikan karakter bisa dilakukan dengan banyak cara salah satunya penerapan pendidikan
karakter pada sekolah dasar dapat dilakukan melalui pembelajaran (teaching), keteladanan
(modeling), penguatan (reinforcing), dan pembiasaan (habituating) (sudrajat, 2011).
Penerapan Pendidikan karakter tersebut perlu di dukung oleh semua komponen yang ada di
lingkungan pendidikan seperti seorang guru perlu memberikan contoh yang baik kepada
peserta didik karena peserta didik pada usia sekolah dasar ini lebih cenderung melakukan
sesuatu yang dia lihat. Selain itu menurut Mohammad kosim proses penerapan pendidikan
karakter nilai-nilai budaya dan karakter dapat dilakukan melalui setiap mata pelajaran, setiap
kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler, dan melalui budaya sekolah (Kosim, 2011).
Menurut Khanifatul Safitri (2020), Dengan menerapkan pendidikan karakter di Indonesia
secara tidak langsung dapat membantu seseorang untuk peduli, memahami, dan
melaksanakan berdasarkan etika atau norma yang berlaku untuk mendukung perkembangan
sosial, etis, dan emosional siswa. Penerapan pendidikan karakter merupakan hal positif yang
dapat dilaksanakan oleh gurun untuk mempengaruhi karakter siswa agar memiliki nilai budi
pekerti, moral, watak yang nantinya akan mencapai tujuan dalam mengembangkan
kemampuan peserta didik untuk mengambil keputusan baik buruk dalam kehidupan sosial.
Menurut Kalbin dan Mira puspa sar (2014)i, Globalisasi adalah suatu proses tatanan
masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah. Globalisasi pada hakikatnya
adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh
bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi dan
menjadi pedoman bersama bagi bangsa-bangsa di seluruh dunia . Proses globalisasi
berlangsung melalui dua dimensi, yaitu dimensi ruang dan waktu. Globalisasi berlangsung di
semua bidang kehidupan seperti bidang ideologi, politik, ekonomi, dan terutama pada bidang
pendidikan. Teknologi informasi dan komunikasi adalah faktor pendukung utama dalam
globalisasi. Dewasa ini, teknologi informasi dan komunikasi berkembang pesat dengan
berbagai bentuk dan kepentingan dapat tersebar luas ke seluruh dunia. Oleh karena itu
globalisasi tidak dapat dihindari kehadirannya, terutama dalam bidang pendidikan.
Menurut Kalbin dan Mira puspa sari (2014), Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang disertai dengan semakin kencangnya arus globalisasi dunia membawa dampak tersendiri
bagi dunia pendidikan. Banyak sekolah di indonesia dalam beberapa tahun belakangan ini
mulai melakukan globalisasi dalam sistem pendidikan internal sekolah.
Menurut Saodah, Qonita Amini, Khofifah Rizkyah dkk, Peran guru di era globalisasi masa
depan sistem pendidikan di indonesia tidak semata-mata menyangkut upaya untuk
meningkatkan mutu dan efesiensi pendidikan secara internal, tetapi juga dituntut untuk
meningkatkan kesesuaian pendidikan dengan aneka sektor kehidupan lain yang semakin
kompleks oleh sebab itu perlu program pengembangan pendidikan tenaga kependidikan yang
dirancang secara cermat dan tepat. Berkaitan dengan itu bahwa pendidikan harus dirancang
sedemikian rupa. Dunia pendidikan dituntut untuk menghasilakn Sumber Daya Manusia yang
sesuai dengan kemajuan teknologi dan budaya yang berkembang dalam masyarakat. Hal ini
disebabkan, Pendidikan merupakan upaya untuk mewujudkan tujuan pembangunan nasional.
Menurut Saodah, Qonita Amini, Khofifah Rizkyah dkk (2020), Globalisasi sudah menjadi
tuntutan untuk semua masyarakat dunia, yang diantaranya para peserta didik disekolah dasar.
Banyak siswa disekolah dasar yang sudah mampu menggunakan handphone, computer, dan
teknologi canggih lainnya. Perkembangan yang serba capat ini tentu akan berdampak pada
prilaku siswa sehari-hari. Guru harus mampu menyiapkan siswa menjadi manusia yang
berkarakter unggul dengan sesuai dengan budaya dan nilai-nilai luhur yang sudah diwariskan
kepada kita semua.
Menurut Saodah, Qonita Amini, Khofifah Rizkyah dkk (2020), Globalisasi telah membuat
tatanan siswa juga mengalami perubahan. Guru pada sekolah dasar harus bisa memberikan
solusi supaya siswa tidak terpengaruh pada dampak negatif adanya era globalisasi. Tidak
hanya itu globalisasi juga mempunyai dampak positif yang bisa digunakan oleh siswa unuk
meningkatkan wawasan dalam perkembang ilmu pengetahuan dan teknologi. Guru harus
mampu menyiapkan siswa menjadi manusia yang unggul sesuai dengan budaya dan nilai-
nilai yang luhur yang sudah diwariskan kepada seluruh masyarakat Indonesia. Menurut Hafid
Anwar dkk (2013).

Metode
Jenis penelitian ini menggunakan studi literatur, studi literatur adalah salah satu metode
penelitian yang dilakukan dengan cara mengkaji berbagai literatur yang sudah ada, baik yang
bersumber dari buku maupun berbagai literatur lainnya seperti jurnal dan lain sebagainya.
Oleh karena itu penelitian studi literatur dapat diterapkan dalam berbagai bidang, termasuk
dalam bidang pendidikan, misalnya peneliti mengambil penelitian yang berjudul “Studi
literatur: Pentingnya penanaman karakter untuk siswa sekolah dasar dalam menghadapi era
globalisasi.
Referensi jurnal yang dipilij merupakan jurnal yang didalamnya terkandung hal-hal yang
terkait dengan kata kunci yang diambil. Dari hasil penelusuran yang diperoleh, penulis
memilih 8 jurnal yang kemudian dianalisis untuk dikaji dan dikembangkan lebih lanjut,
Penelitian dalam jurnal tersebut bertujuan mengetahui seberapa pentingnya penanaman
karakter khususnya anak-anak SD, dan upaya apa saja yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan penanaman karakter dalam era globalisasi.
Hasil dan pembahasa
Menurut Ni Wayan Putu Suardani (2018) Pembentukan karakter adalah salah satu tujuan
pendidikan nasional. Pasal 1 UU Sisdiknas tahun 2003 menyatakan bahwa diantara tujuan
pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik untuk memiliki
kecerdasan, kepribadian dan akhlak mulia.
Menurut Naila Insani, Yayang Furi Furnamasari, Dinie Anggraeni Dewi (2021), Pendidikan
karakter memiliki pengertian sebagai upaya mengembangkan potensi peserta didik agar
memiliki nilai dan karakter sebagai karakter dirinya, menerapkan nilai-nilai dalam kehidupan
sehari-hari dengan menggunakan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa (kosim,2011). Dari
pengertian tersebut pendidikan karakter itu bertujuan agar peserta didik memiliki nilai dan
karakter sesuai dengan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa serta bisa diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari.
Menurut Naila Insani, Yayang Furi Furnamasari, Dinie Anggraeni Dewi (2021), Dengan
penerapan pendidikan karakter maka peserta didik akan memiliki karakter yang selaras
dengan budaya bangsa Indonesia yang selama ini telah melekat dan pada era globalisasi ini
peserta didik memang harus dibentengi dengan pembelajaran karakter (Asa,2019). Jika
penerapan pendidikan karakter berhasil dilaksanakan maka peserta didik akan memiliki nilai-
nilai seperti nilai religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokrasi,
rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat dan
komunikasi , cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan bertanggung
jawab (Fitriyani, 2018).
Menurut Jenny Indrastoeti SP (2021), Salah satu kesulitan dalam pelaksanaan pendidikan
karakter disekolah , antara lain karena belum adanya contoh-contoh yang dapat dicoba atau
diterapkan dalam kegiatan nyata oleh sekolah itulah sebabnya . Kegiatan dalam
melaksanakan pendidikan karakter , dapat dilakukan melalui kegiatan pembelajaran, yaitu
dengan menerapkan model-model pembelajaran yang inivatif misalnya, model pembelajaran
kontekstual. Penerapan pendidikan karakter dengan model kontekstual sangat cocok, karena
pembelajaran konstektual mengajak atau menghubungkan materi yang dipelajari dengan
dunia nyata. Misalnya guru mengajarkan kompetensi dasar tentang lingkungan sekitar, dapat
dikaitkan dengan nilai-nilai yang terkandung di dalam kompetensi dasar (KD) tersebut dan
dikaitkan dengan kehidupan riil di di masyarakat. Contoh, nilai yang terkandung pada KD
tersebut adalah tanggungjawab memelihara lingkungan alam. Hal ini dapat dikaitkan dengan
fenomena yang terjadi secara riil tentang buruknya lingkungan pada saat ini. Siswa diajak
untuk melihat keadaan lingkungan disekitar sekolah secara langsung , sehingga dapat
membandingkan lingkungan yang sehat dan yang tidak. Melalui pembelajaran kontekstual
peserta didik dapat menemukan konsep dan membangun pengetahuan sendiri melalui
bimbingan guru. Melalui pembelajaran konstektual juga, pesrta didiklebih memperoleh hasil
yang komprehensif tidak hanya pada aspek kognitif, tetapi pada aspek afektif dan
psikomotor.
Menurut Kalbin Salim dan Mira Puspa Sari (2014), Perkembangan dunia pendidikan di
Indonesia tidak dapat dilepaskan dari pengaruh perkembangan globalisasi, di mana ilmu
pengetahuan dan teknologi berkembang pesat. Era pasar bebas juga merupakan tantangan
bagi dunia pendidikan indonesia, karena terbuka peluang lembaga pendidikan dan tenaga
pendidik dari mancanegara masuk masuk ke Indonesia. Untuk menghadapi pasar global maka
kebijakan pendidikan nasional harus dapat meningkatkan mutu pendidikan, baik akademik
maupun non-akademik, dan memperbaiki manajemen pendidikan agar lebih produktif dan
efesien serta memberikan akses seluas-luasnya bagi masyarakat untuk mendapatkan
pendidikan.
Menurut Kalbin Salim dan Mira Puspa Sari (2014), Ketidaksiapan bangsa kita dalam
mencetak SDM yang berkualitas dan bermoral yang dipersiapkan untuk terlibat dan berkiprah
dalam kancah Globalisasi, menimbulkan dampak positif dan negatif dari pengaruh globalisasi
dalam pendidikan dijelaskan dalam poin-poin berikut:
1. Dampak Positif Globalisasi Terhadap Dunia Pendidikan Indonesia (Pengajaran
Interaktif Multimedia)
Kemajuan teknologi akibat pesatnya arus globalisasi, merubah pola pengajaran
pada dunia pendidikan. Pengajaran yang bersifat klasikal berubah menjadi pengajaran yang
berbasis teknologi baru seperti internet dan computer. Apabila dulu, guru menulis dengan
sebatang kapur, sesekali membuat gambar sederhana atau menggunakan suara-suara dan
sarana sederhana lainnya untuk mengkomunikasikan pengetahuan dan informasi, sekarang
sudah ada computer. Sehingga tulisan, film, suara, music, gambar hidup, dapat digabungkan
menjadi suatu proses komunikasi.
Dalam fenomena balon atau pegas, dapat terlihat bahwa daya itu dapat
mengubah bentuk sebuah objek. Dulu, ketika seorang guru berbicara tentang bagaimana
daya dapat mengubah bentuk sebuah objek tanpa bantuan multimedia, para siswa mungkin
tidak langsung menangkapnya. Sang guru tentu akan menjelaskan dengan contoh-contoh,
tetapi mendengar tak seefektif melihat. Levie dan Levie (1975) dalam Arsyad (2005) yang
membaca kembali hasil-hasil penelitian tentang belajar melalui stimulus visual
membuahkan hasil belajar yang lebih baik untuk tugas-tugas seperti mengingat, mengenali,
mengingat kembali, dan menghubung-hubungkan fakta dan konsep.

2. Dampak Negatif Globalisasi Terhadap Dunia Pendidikan Indonesia


a. Komersial Pendidikan
Era globalisasi mengancam kemurnian dalam pendidikan. Banyak didirikan
sekolah-sekolah dengan tujuan utama sebagai media bisnis. John Micklethwait
menggambarkan sebuah kisah tentang persaingan bisnis yang mulai merambah dunia
pendidikan dalam bukunya “Masa Depan Sempurna” bahwa tibanya perusahaan pendidikan
menandai pendekatan kembali ke masa depan. Salah satu ciri utamanya ialah semangat
menguji murid ala victoria yang bisa menyenangkan Mr.Gradgrind dalam karya Dickens.
Perusahaan-perusahaan ini harus membuktikan bahwa mereka memberikan hasil, bukan
hanya bagi murid, tapi juga pemegang saham. (John Micklethwait,2017:166).
b. Bahaya Dunia Maya
Dunia maya selain sebagai sarana untuk mengakses informasi dengan mudah
juga dapat memberikandampak negative bagi siswa. Terdapat pula, Aneka macam materi
yang berpengaruh negative bertebaran di internet. Misalnya: pornografi, kebencian, raisme,
kejahatan, kekerasan, dan sejenisnya. Berita yang bersifat pelecehan seperti pedafolia, dan
pelecehan seksual pun mudah diakses oleh siapa pun, termasuk siswa. Barang-barang
seperti viagra, alkhol, narkoba, banyak ditawarkan melalui internet. Contohnya, 6 Oktober
2009 lalu diberitakan salah seorang siswi SMA di Jawa timur pergi meninggalkan sekolah
demi menemui seorang lelaki yang dia kenal melalui situs pertemanan “facebook”. Hal ini
sangat berbahaya pada proses belajar mengajar.
c. Ketergantungan
Mesin-mesin penggerak globalisasi seperti computer dan internet dapat
menyebabkan kecanduan pada diri siswa ataupun guru. Sehingga guru ataupun siswa
terkesan tak bersemangat dalam proses belajar mengajar tanpa bantuan alat-alat tersebut.

Menurut Saodah, Qonita Amini, Khofifah Rizkyah dkk (2020), Dampak globalisasi bagi
siswa sekolah dasar, pendidikan merupakan proses transfer kebudayaan dan sebagai cermin
nilai-nilai kebudayaan sehingga pendidikan harus bersifat reflektif dan bersifat progesif.
Pendidikan harus selalu mengalami dinamika sesuai dengan tujuan dan tuntutan
perkembangan dan kebudayaan. Globalisasi sudah menjadi tuntutan untuk semua masyarakat
dunia, yang diantaranya para peserta didik di sekolah dasar. Banyak siswa disekolah dasar
sudah mampu menggunakan handphone, computer, dan teknologi canggih lainnya.
Perkembangan yang serba cepat ini tentu akan berdampak pada prilaku siswa sehari-hari.
Guru harus mampu menyiapkan siswa menjadi manusia yang berkarakter unggul dengan
sesuai dengan budaya dan nilai-nilai luhur yang sudah diwariskan kepada kita semua.
Globalisasi telah membuat tatanan kehidupan siswa juga mengalami perubahan. Guru pada
sekolah dasar harus bisa memberikan solusi supaya siswa tidak terpengaruh pada dampak
negatif adanya era globalisasi. Tidak hanya itu globalisasi juga mempunyai dampak positif
yang bisa digunakan oleh siswa untuk meningkatkan wawasan dalam pekembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Guru harus mampu menyiapkan siswa menjadi manusia yang
unggul sesuai dengan budaya dan nilai-nilai yang luhur yang sudah diwariskan kepada
seluruh masyarakat Indonesia. Menurut Hafid Anwar dkk (2013).

Kesimpulan
Berdasarkan analisa dari hasil penelitian yang telah dilakuka, bahwa penanaman karakter
sangat penting untuk dilakukan dalam setiap pendidikan terutama pada era globalisasi ini.
Pada era globalisasi sekarang ini karakter yang dimiliki peserta didik sudah menurun bahkan
kebanyakan peserta didik sudah lupa dan dengan karakter kita yang sesuai dengan nilai dan
norma yang ada di negara kita ini. Tujuan dari penanaman karakter sendiri adalah untuk
membentuk karakter peserta didik sesuai dengan nilai dan norma yang ada di negara kita
menjadi berkualitas. Penerapan pendidikan karakter di sekolah dasar bisa dilakukan dengan
melalui setiap pembelajaran di kelas.
Saran
Saya sebagai penulis, menyadari bahwa artikel ini belum sempurna dan masih banyak
kesalahan dan kekurangan dalam menulis artikel ini, Karena penulis masih dalam proses
belajar untuk memperbaiki artikelnya dengan ketentuan yang seharusnya. Oleh karena itu
saya sebagai penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca mengenai artikel ini.
Daftar Pustaka
Saodah, Qunita Amini, Khofifah Rizkyah dkk. 2020. Pengaruh Globalisasi Terhadap Siswa
Sekolah Dasar.Universitas Muhammadiyah Tangerang.
Ni Wayan Putu Suardani. 2018. Integritas Nilai-nilai Kemanusiaan pada Pembelajaran
Matematika dan IPA sebagai Pendidikan karakter yang Aktif dan Kratif. SDN 1
Karangasem.
Kalbin Salim dan Mira Puspa Sari. 2014. Pengaruh Globalisasi Terhadap Dunia
Pendidikan.Jurusan Manajemen Pnedidikan Islam STAI Abdurahman Kepulauan
Riau.
Jenny Indrastoeti SP. 2021. Penanaman Nilai-Nilai KarakterMelalui Implementasi Pendidikan
Karakter di Sekolah Dasar. Universitas Sebelas Maret.
Santoso. 2017. Penanaman Nilai-Nilai Karakter Pada Siswa SD Pada era Globalisasi. PGSD
FKIP UMK.
Naila Insani, Yayang Furi Furnamasari dkk. 2021. Penerapan pendidikan karakter pada siswa
sekolah dasar dalam upaya menghadapi Era Globalisasi. Universitas Pendidikan
Indonesia
Khanifatul Safitri. 2020. Pentingnya Pendidikan Karakter Untuk Siswa Sekolah Dasar Dalam
Menghadapi Era Globalisasi. Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga.
Dewi Kartini, Dinie Anggraeni Dewi. 2021. Implementasi Pancasila Dalam Pendidikan
Sekolah Dasar. Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Anda mungkin juga menyukai