pelaksanaan program 5S, dan 3) siswa sering diharapkan karakter baik tersebut dapat
melanggar tata tertib. Namun, dari ketiga faktor dijadikan sebuah kebiasaan untuk dilakukan di
penghambat tersebut dapat diatasi dengan luar lingkungan sekolah.
beberapa faktor pendukung lainnya, seperti: 1)
sikap guru yang lebih tegas terhadap Simpulan
pelanggaran yang dilakukan siswa, 2) guru Penerapan program 5S (Salam, Senyum,
memberikan hukuman sesuai dengan Sapa, Sopan, dan Santun) di MTs
pelanggaran yang dilakukan siswa. 3) dilakukan Muhammadiyah 9 Mondokan menunjukkan hal
pembiasaan sikap sopan santun baik saat yang positif. Dimana setelah diadakannya
kegiatan belajar mengajar (KBM) maupun program 5S (Salam, Senyum, Sapa, Sopan, dan
diluar KBM. Santun) ini, para siswa cenderung mengubah
Pelaksanaan program 5S (Salam, Senyum, perilakunya kearah yang lebih baik. Program 5S
Sapa, Sopan, dan Santun) yang telah dijalankan, (Salam, Senyum, Sapa, Sopan, dan Santun) ini
diiringi dengan kegiatan evaluasi untuk menjadi salah satu solusi dari kami untuk
meningkatkan program 5S (Salam, Senyum, mengatasi permasalahan mengenai rendahnya
Sapa, Sopan, dan Santun) agar dapat lebih baik pendidikan karakter siswa di MTs
dan semakin berpengaruh bagi penguatan Muhammadiyah 9 Mondokan.
pendidikan karakter siswa di sekolah terutama Dengan adanya program 5S (Salam,
berkaitan dengan karakter religius, bersahabat Senyum, Sapa, Sopan, dan Santun) ini dapat
atau komunikatif, dan peduli sosial. Adapun disimpulkan bahwa kegiatan berlangsung
saran yang dapat kami berikan yaitu berupa: dengan efektif dan tepat sasaran, apabila
1. Melakukan kegiatan berjabat tangan antara seluruh warga sekolah saling memiliki sikap
siswa dengan guru sebelum masuk kelas peduli akan pendidikan karakter. Sehingga
dan sebelum pulang sekolah. tidak hanya siswa yang wajib berperilaku baik,
2. Seluruh warga sekolah diharapkan dapat tetapi guru sebagai salah satu faktor pendukung
bertegur sapa dan tersenyum ketika juga harus mampu menjadi suri tauladan bagi
bertemu dengan warga sekolah lainnya. siswanya. Kegiatan 5S (Salam, Senyum, Sapa,
3. Membuat aturan tertulis terkait dengan Sopan, dan Santun) ini akan lebih baik jika
program 5S (Salam, Senyum, Sapa, Sopan, dilakukan secara rutin dan berkelanjutan.
dan Santun) maupun aturan – aturan lain
Daftar Pustaka
disekolah.
Budhiman, Arif. (2017). “Gerakan Penguatan
Saran tersebut didasarkan pada penelitian Pen-didikan Karakter”. Jakarta:
(Faozah, 2014) yang menyatakan bahwa Kementerian Pendidikan dan
program 5S (Salam, Senyum, Sapa, Sopan, dan Kebudayaan
Santun) yang dilakukan sebagai kegiatan Citrapujiyati. (2017). “Implementasi Grand
pengembangan diri meliputi: kegiatan rutin di Design Pendidikan Karakter di Sekolah
sekolah, keteladanan, kegiatan spontan, dan Alam Sebagai Penguatan Generasi Emas
2045 (Studi Deskriptif di Sekolah Alam
pengkondisian. Dengan saran ini diharapkan
Ungaran)”. Skripsi. Semarang:
pendidikan karakter siswa akan lebih kuat dan Universitas Negeri Semarang.