Anda di halaman 1dari 6

GUNA WIDYA : JURNAL PENDIDIKAN HINDU VOLUME 7 NOMOR 2 SEPTEMBER 2020

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISSN : 2355-5696 (CETAK)


FAKULTAS DHARMA ACARYA ISSN : 2655-0156 (ONLINE)
INSTITUT HINDU DHARMA NEGERI DENPASAR http://ejournal.ihdn.ac.id/index.php/GW

PENTINGNYA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA


DALAM MEMBANGUN KARAKTER PESERTA DIDIK

Ni Wayan Arini
Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar
arini@ihdn.ac.id

Diterima 5 Agustus 2020, direvisi 24 Agustus 2020, diterbitkan September 2020

Abstract
Education has a plan for the development of a person's personality. Along with the development of
increasingly modern times and increasingly sophisticated technology, of course, will affect a
person's behavior. In today's era, many are more busy with cellphones than directly
communicating with the people around them. Of course, from a psychological aspect, it will
unconsciously affect relationships with other people. Because in relationships or communicating,
the value of taste is very important.
The success of character education in schools is the success of students in building their personal
character, as well as the success of teachers in building students' character. Character education
will not run well if it ignores one institution, especially the family. It is because the family is an
environment for the growth and development of children from early age until they become adults.
Through education in the family, character of the children will be build.
Communication between the school (the school principal) and parents / guardians is one
realization of school accountability. Even though the teachers in the school already have the
opportunity to interact and influence the lives of students, will eventually return to the lap of his
parents. Some examples of communication between teachers and parents of students are: making
use of teacher meetings with students' parents, utilizing technological advancements, providing
school Web sites, forming school committees.

Keywords: Communication, Teachers and Parents, Student Character

I. PENDAHULUAN merupakan hal yang sangat penting. Pendidikan


Pendidikan memiliki peranaan terhadap merupakan proses untuk mengembangkan
perkembangan kepribadian seseorang. Seiring watak optimisme dalam diri seseorang,
dengan perkembangan zaman yang semakin memberikan kesadaran agar seseorang mampu
modern dan teknologi yang semakin canggih mengembangkan penalaran, kebenaran hakiki,
tentunya akan berpengaruh terhadap perilaku dan pencerahan iman serta akal budi.
seseorang. Era sekarang banyak yang lebih Keberhasilan proses dan hasil pendidikan tidak
sibuk dengan handphone ketimbang bisa terlepas dari peranan tri pusat pendidikan
berkomunikasi langsung dengan orang-orang di yaitu lembaga pendidikan informal, formal, dan
sekitarnya. Tentunya dari aspek psikologis non formal. penerapan pendidikan karakter di
tanpa disadari akan berpengaruh terhadap sekolah.
hubungan dengan orang lain. Karena dalam Doni Koesoema (2011 : 4)
hubungan atau berkomunikasi nilai rasa mengemukakan pendidikan karakter bukan

Pentingnya Komunikasi Guru Dengan Orang Tua Dalam Membangun Karakter Peserta Didik
154 Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar Ni Wayan Arini
GUNA WIDYA : JURNAL PENDIDIKAN HINDU VOLUME 7 NOMOR 2 SEPTEMBER 2020
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISSN : 2355-5696 (CETAK)
FAKULTAS DHARMA ACARYA ISSN : 2655-0156 (ONLINE)
INSTITUT HINDU DHARMA NEGERI DENPASAR http://ejournal.ihdn.ac.id/index.php/GW

hanya berurusan dengan penanaman nilai bagi membangun karakter pribadinya, serta
siswa, namun merupakan sebuah usaha bersama keberhasilan guru dalam membangun karakter
untuk menciptakan sebuah lingkungan peserta didik. Peserta didik merupakan individu
pendidikan tempat setiap individu dapat yang unik berbeda antara yang satu dengan yang
menghayati kebebasannya sebagai sebuah lainnya. Keunikan tersebut dapat disebabkan
prasyarat bagi kehidupan moral yang dewasa. oleh berbagai faktor seperti faktor genetika
Imas Kurniasih (2017 : 5) (keturunan), dan faktor lingkungan, yang
mengemukakan pendidikan karakter merupakan mengakibatkan ada anak yang cepat belajar dan
pendidikan yang sangat menekankan pada aspek bahkan ada juga yang lambat belajar. Hal
nilai diharapkan akan lahir manusia yang tersebut mengakibatkan guru mengalami
memiliki sensitivitas tinggi terhadap penegakan kesulitan dalam kegiatan pembelajaran di kelas.
nilai-nilai kebenaran, kemanusiaan, dan Untuk itu, pihak sekolah perlu menjalin
kemajuan dalam kehidupan manusia. komunikasi dengan orang tua siswa agar dapat
Doni Koesoema (2011 : 135) membangun karakter peserta didik.
mengemukakan dengan menempatkan
pendidikan karakter dalam kerangka dinamika II. PEMBAHASAN
dan dialektika proses pembentukan individu, 2.1 Pengertian Komunikasi
para insan pendidik, seperti guru, orang tua, staf Tim Penyusun Kamus Bahasa Indonesia
sekolah, masyarakat dan lain-lain diharapkan ( 1994 : 517) menyatakan komunikasi artinya
semakin dapat menyadari pentingnya pengiriman dan penerimaan pesan atau berita
pendidikan karakter sebagai sarana pembentuk antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang
pedoman perilaku, pengayaan nilai individu dimaksud dapat dipahami. Dua arah komunikasi
dengan cara menyediakan ruang bagi figure yang komunikan dan komunikatornya dalam
keteladanan bagi anak didik dan menciptakan satu saat bergantian memberikan informasi
sebuah lingkungan yang kondusif bagi proses dalam siatuasi formal, tingkat ketepatan,
pertumbuhan, berupa kenyamanan, keamanan keringkasan, dan kecepatan komunikasi.
yang membantu suasana pengembangan diri Komunikasi merupakan suatu proses
satu sama lain dalam keseluruhan dimensinya. penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan)
Aisyah (2018 : 13) mengemukakan dari satu pihak kepada pihak lain. Komunikasi
pendidikan karakter bertujuan untuk adalah proses penyampaian pesan oleh seorang
meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil pengirim pesan atau yang disebut sebagai
pendidikan yang mengarah pada pencapaian komunikator kepada penerima pesan/sasaran
pembentukan karakter atau akhlak mulia peserta yang disebut komunikan baik secara langsung
didik secara utuh, terpadu, dan seimbang, sesuai melalui lisan maupun secara tidak langsung
dengan standar kompetensi lulusan. Melalui dengan menggunakan media, yang bertujuan
pendidikan karakter diharapkan peserta didik untuk mempengaruhi pemikiran orang lain,
mampu secara mandiri meningkatkan dan mengubah sikap, dan mempengaruhi orang lain
menggunakan pengetahuannya, mengkaji dan untuk melakukan sesuatu. Komukasi juga juga
menginternalisasi serta mempersonalisasi nilai- dapat disebut sebagai proses pertukaran pesan
nilai karakter dan akhlak mulia, sehingga antara dua orang atau lebih, baik secara
terwujud dalam perilaku sehari-hari. langsung maupun melalui media. Media
Keberhasilan pendidikan karakter di komunikasi dapat berupa media cetak (koran,
sekolah adalah keberhasilan peserta didik dalam

Pentingnya Komunikasi Guru Dengan Orang Tua Dalam Membangun Karakter Peserta Didik
Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar Ni Wayan Arini 155
GUNA WIDYA : JURNAL PENDIDIKAN HINDU VOLUME 7 NOMOR 2 SEPTEMBER 2020
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISSN : 2355-5696 (CETAK)
FAKULTAS DHARMA ACARYA ISSN : 2655-0156 (ONLINE)
INSTITUT HINDU DHARMA NEGERI DENPASAR http://ejournal.ihdn.ac.id/index.php/GW

majalah, pamflet, banner, dan sejenisnya) dan dihasilkan sebuah karakter yang baik. Simon
media elektronik (radio, televisi, internet). Philips (dalam Aisyah, 2018 : 7) mengatakan
Proses komunikasi dapat berlangsung karakter adalah tata nilai yang menuju pada
dimana saja dan kapan saja, karena pada saat suatu system yang melandasi pemikiran, sikap,
orang merenung pun sebenarnya juga sedang dan perilaku yang ditampilkan. Doni Koesoema
menjalankan proses komunikasi dengan dirinya (2011 : 3) mengatakan bahwa karakter sama
dengan dirinya sendiri. Dapat diartikan bahwa dengan kepribadian. Kepribadian di sini
komunikasi adalah suatu proses transaksional dianggap sebagai ciri atau karakteristik atau
yang melibatkan pikiran,lisan, tangan, hati, serta gaya atau sifat khas dari diri seseorang yang
syaraf motorik yang terdapat dalam diri. bersumber dari bentukan-bentukan yang
diterima dari lingkungan.
2.2 Pengertian Karakter Aisyah (2018 : 11) mengemukakan
Kata karakter berasal dari bahasa Latin secara terminology, istilah karakter diartikan
kharakter, kharassein, kharax, dalam bahasa sebagai sifat manusia pada umumnya di mana
Inggris : character dan dalam bahasa Indonesia manusia mempunyai banyak sifat yang
karakter, Yunani character dari charassein tergantung dari factor kehidupannya sendiri.
yang berarti tajam, membuat dalam. Dalam Karakter adalah sifat kejiwaan, akhlak atau budi
Kamus Poerwadaminta sebagaimana dikutip pekerti yang menjadi ciri khas seseorang atau
oleh Abdul dan Dian Andayani, karakter sekelompok orang. Karakter merupakan nilai-
diartikan sebagai tabiat, watak, sifat-sifat nilai perilaku manusia yang berhubungan
kejiwaan, akhlak, dan budi pekerti yang dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri,
membedakan seseorang dengan orang lain. sesame manusia, lingkungan, dan kebangsaan
Adapun menurut Kamus Ilmiah Populer Bahasa yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan,
Indonesia karakter diartikan sebagai watak, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-
tabiat, pembawaan, kebiasaan. Sementara norma agama, hokum, tata karma, budaya, dan
dalam Kamus Sosiologi karakter diartikan adat istiadat.
sebagai ciri khusus struktur dasar kepribadian Amirulloh Syarbini (2014 : 3)
seseorang (dalam Aisyah (2018 : 10). mengemukakan pendidikan karakter tidak akan
Wynne (dalam Mulyasa, 2012 : 3) berjalan dengan baik jika mengabaikan salah
mengemukakan bahwa karakter berasal dari satu institusi, terutama keluarga. Pendidikan
bahasa Yunani yang berarti “to mark” informal dalam keluarga memiliki peran penting
(menandai) dan memfokuskan pada bagaimana dalam proses pembentukan karakter seseorang.
menerapkan nilai-nilai kebaikan dalam tindakan Hal itu disebabkan keluarga merupakan
nyata atau perilaku sehari-hari. Oleh sebab itu, lingkungan tumbuh dan berkembangnya anak
orang yang berperilaku tidak jujur, curang, sejak mulai usia dini hingga mereka menjadi
kejam dan rakus dikatakan sebagai orang yang dewasa. Melalui pendidikan dalam keluargalah
memiliki karakter jelek, sedangkan yang karakter seorang anak dibentuk.
berperilaku baik, jujur, dan suka menolong, Asmaun Sahlan (2012 : 33)
dikatakan sebagai orang yang memiliki karakter mengemukakan pendidikan karakter merupakan
baik/mulia. upaya transformative pengetahuan dan nilai dari
Imas Kurniasih (2017 : 7) mengatakan nilai-nilai luhur yang bersumber dari agama,
karakter lebih pada sifatnya, artinya melalui budaya, dan kebangsaan. Oleh karena itu,
proses pendidikan tersebut nantinya dapat jaringan nilai-nilai pendidikan karakter tersebut

Pentingnya Komunikasi Guru Dengan Orang Tua Dalam Membangun Karakter Peserta Didik
156 Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar Ni Wayan Arini
GUNA WIDYA : JURNAL PENDIDIKAN HINDU VOLUME 7 NOMOR 2 SEPTEMBER 2020
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISSN : 2355-5696 (CETAK)
FAKULTAS DHARMA ACARYA ISSN : 2655-0156 (ONLINE)
INSTITUT HINDU DHARMA NEGERI DENPASAR http://ejournal.ihdn.ac.id/index.php/GW

dapat dikatakan sebagai circle of instruction, anak-anak telah belajar secara efektif dan
yang mempunyai maksud bahwa pendidikan mendapatkan yang terbaik baik bagi
karakter sebenarnya telah tergambar jelas desain pertumbuhannya maupun terhadap
pembelajarannya, mulai dari segi materi, proses perkembangan pribadi / karakternya.
hingga penilaiannya. Keluarga merupakan kelompok sosial
Berdasarkan uraian di atas dapat pertama dalam kehidupan manusia . dala
disimpulkan bahwa karakter merupakan keluargalah awal pembentukan dan
sekumpulan tata nilai yang tertanam atau perkembangan sosial manusia termasuk
terinternalisasi dalam jiwa seseorang yang pembentukan norma-norma sosial, interaksi
mampu membedakannya dengan orang serta sosial dan sejenisnya (Gerungan, 2000 : 14).
menjadi landasan terhadap pemikiran, sikap dan Selanjutnya Lickona (dalam Amirulloh, 2014 :
perbuatannya. Dengan demikian cara berpikir, 19) menyatakan keluarga sebaiknya dijadikan
bersikap, berbuat yang ditampilkan oleh fondasi dasar untuk memulai pembentukan
seseorang merupakan gambaran karakter karakter/moral anak di masa yang akan dating.
seseorang yang dapat dilihat dari proses Mulyasa (2012 : 161) mengatakan
internalisasi nilai yang dialaminya. komunikasi antara sekolah (kepala sekolah)
2.3 Pentingnya Komunikasi Guru dengan dengan orang tua /wali merupakan salah satu
Orang Tua dalam Membangun Karakter realisasi dari akuntabilitas sekolah. Meskipun
Peserta Didik para guru di sekolah sudah memiliki
Sekolah merupakan salah satu lembaga kesempatan untuk berinteraksi dan
pendidikan yang bersifat formal, terdiri dari mempengaruhi kehidupan peserta didik, pada
guru (pendidik) dan murid-murid/peserta didik, akhirnya akan kembali kepangkuan orang
tentu di dalamnya terjadi reaksi dan interaksi, tuanya. Jika sekolah gagal dalam menjaga
adanya hubungan baik antara guru/pendidik komunikasi dengan para orang tua tentang
dengan murid-muridnya, begitu juga antara kemajuan anak-anaknya di sekolah, maka pihak
murid yang satu dengan murid yang lainnya. sekolah akan kehilangan untuk membuat
Para guru sebagai pendidik, dengan jembatan komunikasi yang sangat penting
wibawanya dalam pergaulan membawa peserta dalam kehidupan peserta didik.
didik menuju ke arah kedewasaan. Beberapa contoh komunikasi yang
Memanfaatkan/menggunakan pergaulan sehari- dilakukan guru dengan orang tua peserta didik
hari dalam menerapkan nilai-nilai kebaikan adalah dapat dilakukan dengan cara sebagai
dalam tindakan nyata sehingga tidak terdapat berikut :
jurang pemisah antara guru dengan peserta 2.3.1 Memanfaatkan pertemuan guru dengan
didik. Selain itu, jam pelajaran di sekolah yang orang tua peserta didik
terbatas sehingga sisa waktu dari peserta didik Pihak sekolah (guru) dapat mengundang
akan dihabiskan di rumah bersama keluarganya. orang tua peserta didik dalam kegiatan-kegiatan
Lembaga pendidikan sekolah dan keluarga sekolah seperti : saat pembagian raport atau
sama-sama memiliki tugas untuk mendidik, ulang tahun sekolah. Dalam kesempatan ini
sehingga sama-sama menginginkan anak guru dapat menjelaskan program-program
didiknya yang berkarakter, untuk itu,guru harus pendidikan yang telah maupun yang akan
menjalin komunikasi dengan orang tua peserta dilakukannya dalam pembelajaran terkait
didik. Pentingnya komunikasi antara guru dan dengan pengetahuan (kognitif), sikap (afektif),
orang tua terutama untuk memastikan bahwa maupun keterampilan (psikomotor).

Pentingnya Komunikasi Guru Dengan Orang Tua Dalam Membangun Karakter Peserta Didik
Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar Ni Wayan Arini 157
GUNA WIDYA : JURNAL PENDIDIKAN HINDU VOLUME 7 NOMOR 2 SEPTEMBER 2020
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISSN : 2355-5696 (CETAK)
FAKULTAS DHARMA ACARYA ISSN : 2655-0156 (ONLINE)
INSTITUT HINDU DHARMA NEGERI DENPASAR http://ejournal.ihdn.ac.id/index.php/GW

Dengan adanya pertemuan seperti ini hanyalah memberikan pengetahuan kepada


orang tua akan dapat memperoleh pengetahuan anak-anak, supaya nanti dapat lulus dalam ujian.
dan pengalaman dari guru dalam hal mendidik Untuk itu, maka tiap-tiap sekolah yang
anak-anaknya. Sebaliknya para guru dapat pula dipelopori oleh kepala sekolah bersama guru-
memperoleh keterangan-keterangan dari orang gurunya tetap mengupayakan agar dapat
tua tentang kehidupan dan sifat dari peserta mengadakan kerja sama dan hubungan yang erat
didik. Keterangan-keterangan dari orang tua itu agar tejalin komunikasi yang baik antara pihak
sungguh besar manfaatnya bagi guru dalam sekolah (guru) dengan orang tua peserta didik.
membelajarkan peserta didiknya. Juga dari 2.3.2 Memanfaatkan kemajuan teknologi
keterangan-keterangan dari orang tua, guru Dalam kehidupan sehari-hari di era
dapat mengetahui keadaan alam sekitar tempat modern perkembangan jaman dan teknologi
peserta didik dibesarkan. yang semakin canggih sehingga dapat lebih
Demikian pula orang tua dapat mudah dan cepat dalam menyampaikan
mengetahui kesulitan-kesulitan yang dialami informasi kepada orang lain. Begitu juga guru
oleh anak-anaknya di sekolah. Orang tua juga dapat memanfaatkan teknologi dalam
dapat mengetahui perkembangan anaknya di menyampaikan informasi terkait perkembangan
sekolah terkait dengan proses dan hasil peserta didik di sekolah, maupun terkait dengan
belajarnya, sikapnya saat belajar di kelas, dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh pihak
juga keterampilannya dalam mengaplikasikan sekolah yang akan disampaikan kepada orang
pengetahuannya. Karena guru tidak hanya tuanya. Hal itu dapat dilakukan dengan
memotivasi peserta didik agar mau belajar membuat group WhatsApp dengan orang tua
dengan sungguh-sungguh, tetapi juga berusaha peserta didik. Hal ini sangat baik dan efektif
membentuk pribadi peserta didik menjadi dimanfaatkan karena hampir semua orang tua
manusia yang religius, disiplin, mandiri, memiliki handphone sebagai salah satu alat
memiliki tanggung jawab, hormat dan santu, untuk berkomunikasi. Selain WhatsApp guru
memiliki rasa kasih sayang, mampu bekerja juga boleh minta alamat e-mail orang tua jika
sama, toleran, cinta damai, dan sejenisnya. ada. Dengan demikian orang tua akan merasa
Dengan demikian orang tua dapat menjauhkan terbantu karena dengan informasi yang
pandangan yang keliru dan pendapat yang salah diberikan oleh guru bisa dengan cepat bisa
sehingga terhindarkan salah pengertian yang diketahuinya.
mungkin timbul antara orang tua dengan guru di 2.3.3 Menyediakan Situs Web sekolah
sekolah. Jika sekolah memiliki sebuah situs web,
Namun demikian, masih ada orang tua pastikan memajang alamat situs di kelas. Pihak
yang enggan datang ke sekolah walau sudah sekolah agar meng-Update situs mingguan atau
diundang oleh pihak sekolah, dengan berbagai bulanan, dan biarkan orang tua tahu tentang
alas an seperti : sibuk/ tidak ada waktu, atau juga bagamana menemukan kelas anaknya, situasi
merasa malu karena hasil belajar anaknya yang belajar, keadaan lingkungan sekolah, dan
dianggag kurang baik. Masih banyak orang tua sejenisnya. Ini adalah cara baik, efektif dan
yang belum dapat menginsafi betapa penting efisien digunakan untuk berkomunikasi dengan
dan perlunya mengadakan hubungan dan kerja para orang tua dari peserta didik, dan tidak perlu
sama itu. Banyak orang tua yang beranggapan berbicara langsung kepada mereka sepanjang
bahwa sekolah hanyalah untuk mengajarkan waktu dan tidak perlu menjelaskan kepada
pengetahuan semata-mata ; kewajiban sekolah perorang, tapi orang tua mengetahui

Pentingnya Komunikasi Guru Dengan Orang Tua Dalam Membangun Karakter Peserta Didik
158 Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar Ni Wayan Arini
GUNA WIDYA : JURNAL PENDIDIKAN HINDU VOLUME 7 NOMOR 2 SEPTEMBER 2020
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISSN : 2355-5696 (CETAK)
FAKULTAS DHARMA ACARYA ISSN : 2655-0156 (ONLINE)
INSTITUT HINDU DHARMA NEGERI DENPASAR http://ejournal.ihdn.ac.id/index.php/GW

perkembangan belajar anaknya maupun contoh komunikasi yang dilakukan guru dengan
kegiatan-kegiatan yang dilakukan di sekolah orang tua peserta didik adalah : memanfaatkan
anaknya. pertemuan guru dengan orang tua peserta didik,
2.3.4 Membentuk Komite Sekolah memanfaatkan kemajuan teknologi,
Komite sekolah merupakan suatu menyediakan Situs Web sekolah, membentuk
organisasi masyarakat sekolah yang mempunyai komite sekolah.
komitmen dan loyalitas serta peduli terhadap
peningkatan kualitas sekolah. Oleh karena itu,
komite sekolah mengembangkan konsep yang DAFTAR PUSTAKA
berorientasi kepada pengguna (client model), Aisyah. 2018. Pendidikan Karakter Konsep
berbagai kewenangan (power sharing and Dan Implementasinya. Jakarta :
advocacy model), dan kemitraan (partnership Prenadamedia
model) yang difokuskan pada peningkatan mutu Group.
pelayanan pendidikan. Amirulloh Syarbini. 2014. Model Pendidikan
Peran komite sekolah bukan hanya Karakter Dalam Keluarga. Jakarta :
sebatas pada mobilisasi sumbangan, dan Gramedia.
mengawasi pelaksanaan pendidikan, esensi dari Asmaun Sahlan. 2012. Desain Pembelajaran
partisipasi komite sekolah adalah meningkatkan Berbasis Pendidikan Karakter.
kualitas pengambilan keputusan dan Yogyakarta :
perencanaan sekolah yang dapat merubah pola Ar Ruzz Media.
piker, keterampilan, dan distribusi kewenangan Doni Koesoema A. 2011. Pendidikan Karakter
meningkatkan manajemen pemberdayaan Strategi Mendidik Anak di Zaman
sekolah.Dengan keberadaan komite sekolah Global :
akan membantu komunikasi antara pihak Jakarta : PT Grasindo.
sekolah dengan orang tua peserta didik. Gerungan, WA. 2000. Psikologi Sosial.
Demikian beberapa komunikasi yang Bandung : Refika Aditama.
dapat dilakukan antara guru dengan orang tua Imas Kurniasih. 2017. Pendidikan Karakter
dalam membangun karakter peserta didik, Internalisasi dan Metode Pembelajaran
sehingga tujuan pendidikan yang diinginkan di Sekolah :
dapat tercapai sesuai harapan. Kata Pena.
Mulyasa. 2012. Manajemen Pendidikan
III. SIMPULAN Karakter. Jakarta : Bumi Aksara.
Lembaga pendidikan sekolah dan Tim Penyusun. 1994. Kamus Besar Bahasa
keluarga sama-sama memiliki tugas untuk Indonesi. Jakarta : Balai Pustaka.
mendidik, sehingga sama-sama menginginkan
anak didiknya yang berkarakter, untuk itu,guru
harus menjalin komunikasi dengan orang tua
peserta didik. Pentingnya komunikasi antara
guru dan orang tua terutama untuk memastikan
bahwa anak-anak telah belajar secara efektif dan
mendapatkan yang terbaik baik bagi
pertumbuhannya maupun terhadap
perkembangan pribadi / karakternya. Beberapa

Pentingnya Komunikasi Guru Dengan Orang Tua Dalam Membangun Karakter Peserta Didik
Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar Ni Wayan Arini 159

Anda mungkin juga menyukai