Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL PENELITIAN SOSIOLOGI

KENAKALAN REMAJA DI MANOKWARI

Disusun oleh:

Nama : Artika Mamu ( X 5 )

SMA NEGERI 2 MANOKWARI

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat-Nya saya dapat menyusun laporan penilitian ini.
Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu guru sosiologi saya, Ibu Ria
Kunuela yang telah menugaskan kami untuk mengerjakan laporan
penelitian ini. Ucapan terima kasih juga ditujukan kepada pembaca yang
menyangkut masalah kenakalan remaja.
Saya juga berharap semoga laporan penilitian ini dapat digunakan sebagai
acuan untuk membantu mengatasi masalah kenakalan remaja. Saran dan
kritik yang bersifat membangun sangat saya harapkan sebagai upaya
penyempurnaan laporan penilitian ini.

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......…….....................................……...………………………………………………… I


KATA PENGANTAR ……....…..…………......……..........................……………………………………….… II
DAFTAR ISI ……….………..……………….………………......……............................……………………… III
BAB I PENDAHULUAN …….............….........……..............................………………………………... 4
1.1 Latar Belakang ...........................................................................................................
5
1.2 Rumusan
Masalah ......................................................................................................5
1.3 Tujuan Penelitian ...….......................................................……......…............................
5
1.4 Manfaat Penelitian ……………………………......……..................…...…………………………….... 5
Bab II Kajian Pustaka …………………...….....……...…......……..................…………………………..... 7
2.1 Deskripsi Teori Penelitian ……………………….……......…….................……………………….….. 8
2.2 Penelitian Lain Yang Relevan ………………………......…….................………………………….…. 8
2.3 Hipotesis Penelitian …………………………...……......…….................…………………………......10
Bab III Metode Penelitian …......………….........................……....................…………….......... 13
3.1 Pendekatan/Jenis Penelitian ……......................……..................…………………..……......13
3.2 Tempat Dan Waktu Penelitian …………………………..…………………..…………………........... 13
3.3 Teknik Pengumpulan Data ………….…….....…………………......….…………………………........ 12
3.4 Teknik Analisis Data …………………………....…………………………......………………………....... 12
Daftar Pustaka ……………….……………………………………………………….....…………….…………..... 14

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masa remaja awal merupakan masa transisi, dimana usianya berkisar antara
13 – 16 tahun atau yang biasa disebut dengan usia belasan yang tidak
menyenangkan, dimana terjadi juga perubahan pada dirinya baik secara
fisik,psikis, maupun secara sosial ( Hurlock,1973). Selain itu, kita sebagai
manusia juga mengetahui bahwa perilaku menyimpang yang dilakukan oleh
remaja atau yang biasanya disebut kenakalan remaja, merupan tindakan yang
bermoral.

Kenakalan-kenakalan yang dilakukan oleh remaja dibawah usia 17 tahun


sangat beragam mulai dari perbuatan yang amoral dan anti sosial tidak dapat
dikategorikan sebagai pelanggaran hukum. Bentuk kenakalan remaja tersebut
seperti : kabur dari rumah, melawan orang tua ataupun guru, mengucapkan
kata-kata kotor, membawa senjata tajam, dan kebut-kebutan di jalan, sampai
pada perbuatan yang sudah menjurus pada perbuatan kriminal atau perbuatan
yang melanggar hukun seperti : pembunuhan, perampokan, pemerkosaan, seks
bebas, pemakaian obat-obatan terlarang, tawuran antar pelajar yang memakan
korban jiwa, dan tindak kekerasan lainnya yang sering diberikan media-media
massa.

Hasil Survey Demografi Kesehatan Indonesia ( SDKI 2007 ) menunjukkan


jumlah remaja di Indonesia mencapai 30% dari jumlah penduduk, jadi sekitar
1,2 juta jiwa. Hal ini tentunya dapat menjadi asset bangsa jika remaja dapat
menunjukkan potensi diri yang positif namun sebaliknya akan menjadi petaka
jika remaja tersebut menunjukkan perilaku yang negatif bahkan sampai terlibat
dalam kenakalan remaja.

Kondisi remaja di indonesia saat ini dapat di gambarkan sebagai berikut :


1. Pernikahan usia remaja
2. Sex pra nikah dan kehamilantidak di inginkan

4
3. Aborsi 2,4 jt : 700-800 ribu adalah remaja
4. MMR 343/ 100.000 ( 17.000/th, 1417/bln, 47/hr perempuan meninggal )
karena komplikasi kehamilan dan persalinan
5. HIV/AIDS: 1283 kasus, diperkirakan 52.000 terinfeksi ( fenomena gunung
es ), 70% remaja
6. Miras dan narkoba

Angka-angka di atas cukup mencegangkan, bagaimana mungkin anak


remaja yang masih muda, polos, energik, potensial yang menjadi harapan
orang tua, masyarakat dan bangsanya dapat terjerumus dalam limbah
kenistaan, sungguh sangat disayangkan. Tanpa disadari pada saat ini, di luar
sana anak-anak remaja kita sedang terjerat dalam pengaruh narkoba, miras,
seks bebas, aborsi dan kenakalan remaja lainnya. Bahkan angka-angka
tersebut diprediksikan akan terus menanjak, seperti fenomena gunung es,
tidak tampak di permukaan namun jika ditelusuri lebih dalam ternyata
banyak ditemukan kasus-kasus yang cukup menyejutkan.

Perilaku yang seperti ini tentu sangat meresahkan masyarakat, karena


remaja yang diharapkan sebagai generasi penerus bangsa telah terjerumus
dalam penyimpangan sosial.

A. Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan di atas maka yang menjadi rumusan dalam penelitian
ini adalah :
1. Apakah faktor – faktor yang menyebabkan terjadinya kenakalan remaja di
kota manokwari ?
2. Bagaimana usaha orang tua dalam pencegahan kenakalan remaja di kota
manokwari ?

B. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian pada dasarnya merupakan titik tujuan yang akan dicapai
seseorang melalui kegiatan penelitian yang akan dilakukan. Itulah sebabnya
tujuan penelitian yang akan di lakukan harus mempunyai rumusan yang tegas,
jelas terperinci serta operasional.
Berdasarkan uraian diatas, maka yang menjad tujuan penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui faktor – faktor yang menyebabkan terjadinya kenakalan
remaja di kota manokwari

5
2. Untuk mengetahui usaha orang tua dalam mencegah terjadinya kenakalan
remaja di kota manokwari
C. Manfaat Penelitian
Adapun yang menjadi manfaat dilakukannya penelitian ini adalah :
1. Bagi orang tua
Agar dapat meningkatkan perannya untuk membimbing anak guna
mencegah terjadinya kenakalan remaja.
2. Bagi masyarakat
Sebagai informasi kepada masyarakat bahwa peranan orang tuua sangat
bermanfaat dalam mencegah terjadinya kenakalan remaja.
3. Bagi penulis
Sebagai bahan masuukan untuk memperoleh data yang akurat mengenai
faktor – faktor penyebab terjadinya kenakalan remaja dan bagaimana cara
untuk mencegah terjadinya kenakalan remaja serta dapat menambah
wawasan penulis tentang kenakalan remaja yang terjadi saat ini.

6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori Penelitian


a. Penyebab Masalah

Kenakalan remaja meliputi semuua perilaku yang menyimpan dari


norma – norma huukuu pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku
tersebut akan merugikan dirinya dan orang – orang di sekitarnya.
Para ahli pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yang
berusia 13-18 tahun. Pada usia tersebut, seseorang sudah melampaui
masa kanak-kanak, namun masih belum cukup matang untuk dapat
dilakukan dewasa. Ia berada pada usia transis. Perilaku nakal biasanya
terjadi karena 2 faktor, yaitu:
 Faktor internal
1. Krisis identitas
Perubahan biologis dan sosiologi pada diri remaja
memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi,
pertama,terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam
kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas peran. Kenakalan
remaja terjadi karena remaja gagal mencapai masa integrasi
kedua.
2. Kontron diri yang lemah
Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah
laku yang dapat di terima dengan yang tidak dapat diterima
akan terseret pada perilaku ‘ nakal ‘. Begitupun bagi mereka
yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut,
namun tidak bisa mengembangkan kontrol diri untuk
bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya.
 Faktor eksternal
1. Keluarga dan peceraian orang tua
Tidak adanya komunikasi antar anggota keluarga, atau
perselisihan antar anggota keluarga bisa memicu perilaku
negatif pada remaja. Pendidikan yang salah di keluarga pun,
seperti terlalu memanjakan penyebab terjadinya kenakalan
remaja.

7
2. Teman sebaya yang kurang baik
3. Komukasi / lingkungan tempat tinggal yang kurang baik.
4. Kurangnya pengawasan terhadap anak ( baik aktivitas,
pertemanan di sekolah ataupun di luar sekolah,dan lainnya).

b. Dampak Masalah
 Bagi diri sendiri
Akan tumbuh menjadi remaja berkepribadian buruk dan
dikucilkan masyarakat. Akibat nya remaja akan merasa sedih,
marah hingga mengalami gangguan kejiwaan.
 Bagi keluarga
Keluarga akan menanggung malu akibat dari perbuatan tremaja
tersebut & harus menghidupi remaja tersebut hingga tua karena
masa depan remaja suram.
 Bagi pemerintah
Tingkat kriminalitas meningkat karena remaja akan berusaha
memenuhi kehidupannya yang dianggap sangat berharga.

c. Cara Mengatasi
Hal-hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi kenakalan remaja:
1. Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-
orang dewasa yang berhasil memperbaiki dii setelah terjerumus
dalam kenakalan remaja.
2. Adanya motivasi dari kelurga,guru,teman sebaya untuk
melakukan point pertama.
3. Kemauan orang tua untuk membenahi kondisi keluarga
sehingga tercipta keluarga yang harmonis, komunikatif, dan
nyaman bagi remaja.
4. Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta
orang tuua memberi arahan dengan siapa dam komunikasi
mana remaja harus bergaul.
5. Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah
terpengaruh jika ternyata teman sebaya atauu komunikasi yang
ada tidak sesuai dengan harapan
6. Pengawasan yang perluu dan instensif terhadapt media
komunikasi seperti TV, Internet, Radio, Handphone dan lain-
lain.

8
7. Perluunya pembelajaran agama yang dilakukan sejak dini
seperti beribadah dan mengunjungi tempat ibadah sesuai
dengan iamn dan kepercayaannya.
8. Orang tua harus menjadi tempat remaja uuntuuk mencurahkan
isi hati, sehingga dapat membimbing remaja ketika ia sedang
menghadapi masalah.
9. Mendukung hobi yang remaja inginkan selama ini masih positif
untuknya. Mencegah hobinya maupun kesempatannya
mengembangkan bakat dapat menggangguu kepribadian dan
kepercayaan dirinya.

B. Penelitian Lain Yang Releva


Penelitian yang terkait dalam persoalan kenakalan remaja diantaranya
adalah penelitian yang dilakukan oleh hemotuu, 2011, dengan judul “
faktor-faktor yang mempengaruhi kenakalan remaja di kota
manokwari” fookuus masalah dalam penelitian tersebut adalah
kenakalan remaja. Teori yang digunaka sebagai pisau analisis adalah
teori yang dikembangkan oleh suparman dkk ( dalam, Budininsi,
2008), yaituu tentang masyarakat adalah faktoor lingkungan terbesar
bagi seorang remaja dalam pergaulannya.. metoode penelitian yang
digunakan adalah kualitatif deskriptif. Dari hasil penelitian tersebut,
terungkap bahwa faktor-faktor yang menyebabkan kenakalan remaja
adalah faktor lingkungan, pendidikan dan perilaku sosial dari seorang
remaja.

C. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan data penelitian yang dilakukan lembaga-lembaga yang
ada di indonesia,ditemukan:
1. Tak hanya dikawasan manokwari, perilaku seks bebas juga sudah
merajalela di beberapa kota besar lainnya. Bahkan di surabaya
seks pra nikah mencapai 54 persen, disusul medan sebanyak 52
persen, dan bandung sebanyak 47 persen.
2. Hasil penellitian BKKBN di manokwari menunjukkan, dari 1.160
mahasiswa, sekitar 37 persen sudah tidak perawan lagi.
3. Sedangkan berdasarkan data kemenkes pada akhir juni 2010
tercatat 21.770 kasus AIDS dan 47.157 kasus HIV positif dengan
persentase pengidap usia 20-29 tahun yakni 48,1 persen dan uusia
30,9 persen
4. Jumlah menyalah guna narkoba sebesar 1,5% dari populasi atauu
3,2 juta orang, terdiri dari 69% kelompok teratur pakai dan 31%

9
kelompok pecandu dengan proporsi laki-laki sebesar 79%
perempuuan 21%
5. Kelompok teratuur pakai terdiri dari penyalahguna ganja 71%,
shabu 50%, ekstasi 42% dan obat penenang 22%
6. Kelompok pecandu terdiri dari penyalahguna ganja 75%,
heroi/putaw 62%, shabuu 57% ekstasi 34% dan obat penenang
25%
7. Penyalahguna narkoba dengan suntikan ( IDU ) sebesar 56%
( 572.000 orang ) dengan kisaran 515.000 sampai 630.000 orang
8. Beban ekonomi terbesar adalah untuuk pembelian/ konsumsi
narkoba yaitu sebesar Rp. 11,3 triliun
9. Angka kematian ( mortality ) pecandu 15.00 orang meninggal
dalam 1 tahun.

Untuk itu, dugaan sementara terkait penyebab kenakalan remaja :

1. Kurangnya kasih sayang orang tua.


2. Kurangnya pengawasan dari orang tua.
3. Pergaulan dengan teman yang tidak sebaya.
4. Peran dari perkembangan IPTEK yang berdampak negatif.
5. Tidak adanya bimbingan kepribadian dari sekolah.
6. Dasar-dasar agama yang kuurang.

10
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan / Jenis Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk memahami mengapa kenakalan remaja


dapat terjadi pada remaja yang saat ini menjadi anak didik di LPA Kutoarjo.
Subjek merupakan lima orang anak didik LPA Kutoarjo yang terdiri dari tiga
orang laki-laki dan dua orang perempuan. Penelitian yang dilakukan dengan
metode kualitatif dengan metode pengumpulan data menggunakan
wawancara, observasi dan analisa dokumen.

Tema penelitian meliputi empat hal yaitu : latar belakang kenakalan


remaja, factor-faktor yang menyebabkan kenakalan remaja, bentuk-bentuk
kenakalan remaja, dan dampak kenakalan remaja.

Analisis data hasil temuan penelitian dilakukan dengan mereduksi data


yang sudah terkumpul menjadi skrip kemudian dilakukan display data, koding
dan melakukan verifikasi atau kesimpulan. Hasil analisis menunjukkan bahwa
kenakalan remaja pada anak didik di LPA Kutoarjo dilatarbelakangi oleh faktor

keluarga yaitu struktur keluarga yang tidak utuh sehingga proses


pendidikan dan pengawasan menjadi minim dan hubungan yang buruk antara
remaja dan orangtua. Selain itu adanya faktor internal dan eksternal yang
semaki mendorong terjadinya kenakalan remaja.

Kenakalan remaja mempunyai bentuk-bentuk seperti kenakalan yang


menimbulkan korban fisik, kenakalan yang menimbulkan korban materi,
kenakalan yang tidak menimbulkan korban di pihak lain dan kenakalan yang
melawan status.

11
Dampak dari kenakalan remaja adalah dikeluarkan dari sekolah dan
mendapatkan hukuman pidana.

B. Tempat Dan Waktu Penelitian


Oleh karena penelitian dilakukan secara deskriptif, maka penyusun tidak dapat
menguraikan tempat dan waktu penelitian.
C. Teknik Pengumpulan Data
Data yang ada dalam laporan penelitin ini diambil dari media elektronik dan
data yang berupa fakta dilansir dari laporan yang diibuat oleh lembaga yang
bersangkutan.
D. Teknik Analisis Data
Data yang telah diambbil dianalisis untuk diambil kesimpulannya, menggunakan
teknik menelaah.

12
DAFTAR PUSTAKA

http://www..scribd.com/doc/88521776/Kenakalan-Remaja-Sex-Bebas

http://ntb.bkkbn.go.id/Lists/Artikel/DispForm.aspx?
ID=673&ContentTypeld=0x01003DCBABC04B7084595DA364423DE7897

13
14

Anda mungkin juga menyukai