Anda di halaman 1dari 10

KARYA TULIS ILMIAH

PERAN PENTING GENERASI MUDA DALAM


MENGATASI BAHAYA KENAKALAN REMAJA
SISWA KELAS XI IPS 2 SMAN 1 GARUT
Dibuat untuk memenuhi tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia

Oleh:

CHELSEA SALWA FADILA (05)

DWI NUR FIDIYAH WIRAWAN (10)

FAUZIYAH AZHAR MAHESA K.I (12)

MUHAMMAD BAIHAKII (18)

SITI SARAH TRIHAPSARI (31)

ZULFAN AHSANUL A (35)

SMA NEGERI 1 GARUT

2023
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Generasi muda atau remaja merupakan salah satu aset penting dalam

membangun masa depan suatu bangsa. Namun, pada kenyataannya, remaja

seringkali terjerumus dalam perilaku yang dapat membahayakan diri sendiri

maupun lingkungan sekitarnya. Perilaku-perilaku tersebut sering kali

diidentifikasi sebagai kenakalan remaja.

Kenakalan remaja merupakan suatu fenomena sosial yang sangat

kompleks dan multifaktorial. Banyak faktor yang memengaruhi terjadinya

kenakalan remaja, seperti lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, pergaulan

dengan teman sebaya, dan perkembangan psikologis remaja itu sendiri. Kenakalan

remaja dapat termanifestasi dalam bentuk berbagai macam perilaku yang

merugikan, seperti tawuran antar pelajar, penyalahgunaan narkotika, minuman

keras, kehamilan di usia yang masih sangat muda, dan lain sebagainya.

Hingga tahun 2021, data dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak menyebutkan bahwasannya fenomena kenakalan remaja

masih menjadi masalah serius di Indonesia, yang ditunjukkan dengan banyaknya

kasus kekerasan fisik, psikologis, dan seksual yang dilakukan oleh remaja,

tingginya jumlah pengguna narkoba yang berusia antara 15-29 tahun, serta kasus

kehamilan remaja yang mencapai 342.758 kasus pada tahun 2020.

(……………………)
Masalah kenakalan remaja tentu saja merupakan masalah yang sangat

serius dan membutuhkan perhatian yang serius pula. Para remaja harus dilibatkan

secara aktif dalam mengatasi masalah ini. Mereka perlu diberikan pemahaman

tentang pentingnya menjaga perilaku yang baik dan positif, serta dampak buruk

yang ditimbulkan oleh perilaku-perilaku yang merugikan tersebut.

Dalam mengatasi masalah kenakalan remaja, peran generasi muda

sangatlah penting. Generasi muda harus menjadi agen perubahan yang proaktif

dan produktif dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan positif.

Oleh karena itu, dalam karya tulis ilmiah ini penulis akan membahas

tentang peran generasi muda dalam mengatasi bahaya kenakalan remaja di

lingkungan kelas XI IPS II SMAN 1 Garut. Diharapkan, dengan adanya karya

tulis ilmiah ini, siswa-siswi kelas XI IPS II SMAN 1 Garut dapat lebih memahami

mengenai dampak negatif dan cara mengatasi kenakalan remaja secara maksimal

sehingga dapat terciptanya lingkungan yang harmonis dan tertib.

1.2 Rumusan Masalah Penelitian

Adapun rumusan masalah yang terdapat pada karya tulis ini setelah
penulis melakukan penelitian adalah sebagai berikut.

1. Bagaimana peran generasi muda dalam mengatasi kenakalan remaja?


2. Bagaimana dampak yang dirasakan ketika terjadinya kenakalan remaja?

1.3 Tujuan Penelitian

Setelah mengetahui rumusan masalah, penulis memiliki beberapa


tujuan yang akan disekalaikan pada karya tulis ini sebagai berikut.

1. Ingin mengetahui dan menjelaskan alasan Kenakalan Remaja dapat terjadi.


2. Ingin mengetahui alasan Kenakalan Remaja banyak dilakukan oleh
Remaja
3. Ingin mengetahui peran generasi muda dalam mengatasi Kenakalan
Remaja

1.4 Manfaat Penelitian

Diharapkan karya tulis ilmiah kali ini dapat memberikan solusi


ataupun ide untuk para siswa/i di lingkungan sekitar, terutama kelas 11 IPS 2
untuk mengetahui apa itu Kenakalan Remaja dan dampak apa saja yang terjadi
apabila terjerumus kedalam Kenakalan Remaja sehingga para siswa/i tidak
melakukan Kenakalan Remaja dan dapat menanggulangi Kenakalan Remaja
tersebut.

1.5 Metode dan Teknik Penelitian

Metode yang diterapkan pada penulisan karya tulis ini adalah metode
kuantitatif dengan menggunakan teknik studi pustaka berupa penelitian
terhadap objek dengan cara memberikan kuesioner mengenai peran penting
generasi muda dalam mengatasi kenakalan remaja di lingkungan kelas XI IPS
II SMAN 1 Garut.

Hdschkdshjkjdhjkfhs

1.6 Objek Penelitian

Adapun objek penelitian yang akan diteliti oleh penulis pada karya
tulis kali ini yaitu para Siswa/i kelas XI IPS 2 SMAN 1 Garut. vhjhdgdsfsdj
BAB II

TINJAUAN/LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Kenakalan Remaja

Kenakalan remaja atau Jevenile Delinquency. Kata juvenile yang


berasal dari bahasa latin yakni ciri karakteristik dari anak-anak. Sedangkan
Delinquency merupakan mengabaikan atau terabaikan. Sehingga secara umum
pengertian kenakalan remaja mengandung arti suatu pelanggaran yang
dilakukan oleh remaja. Pelanggaran yang dimaksud bermacam-macam dari
yang bersifat merugikan diri sendiri bahkan orang lain. (…………….)

Beberapa ahli mendefinisikan kenakalan remaja ini sebagai berikut. (……………)

1. Kartono, ilmuwan sosiologi Kenakalan Remaja atau dalam bahasa Inggris


dikenal dengan istilah juvenile delinquency merupakan gejala patologis sosial
pada remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial. Akibatnya,
mereka mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang"
2. Santrock, "Kenakalan remaja merupakan kumpulan dari berbagai perilaku
remaja yang tidak dapat diterima secara sosial hingga terjadi tindakan
kriminal.

Kenakalan remaja menurut beberapa psikolog, secara sederhana adalah


segala perbuatan yang dilakukan remaja dan melanggar aturan yang berlaku
dalam masyarakat. Meskipun begitu, fenomena kenakalan remaja adalah
sesuatu yang normal. Ketika seseorang beranjak remaja, beberapa perubahan
terjadi, baik dari segi fisik maupun mental. Beberapa perubahan psikologis
yang terjadi di antaranya adalah para remaja cenderung untuk resisten dengan
segala peraturan yang membatasi kebebasannya. Karena perubahan itulah
banyak remaja melakukan hal-hal yang dianggap nakal.

Masa remaja inipun sering dikenal dengan istilah masa


pemberontakan. Pada masa-masa ini, seorang anak yang baru mengalami
pubertas seringkali menampilkan beragam gejolak emosi, menarik diri dari
keluarga, serta mengalami banyak masalah, baik di rumah, sekolah, atau di
lingkungan rumah maupun di lingkungan pertemanannya. Kenakalan remaja
pada saat ini, seperti yang banyak diberitakan di berbagai media, sudah
dikatakan melebihi batas yang sewajarnya. Banyak anak remaja dan anak
dibawah umur sudah mengenal rokok, narkoba, free sex, tawuran
pencurian,dan terlibat banyak tindakan kriminal lainnya yang menyimpang
dari norma-norma yang berlaku di masyarakat dan berurusan dengan hukum.

2.2 Faktor terjadinya Kenakalan Remaja

Perilaku ‘nakal’ remaja bisa disebabkan oleh faktor dari remaja itu sendiri
(internal) maupun faktor dari luar (eksternal) Adapun factor terjadinya sebagai
berikut. (………………….)

2.2.1 Faktor internal:

1. Krisis identitas :
Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan
terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama, terbentuknya perasaan akan
konsistensi dalam kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas peran.
Kenakalan ramaja terjadi karena remaja gagal mencapai masa integrasi kedua.

2. Kontrol diri yang lemah :


Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang
dapat diterima dengan yang tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku
‘nakal’. Begitupun bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah
laku tersebut, namun tidak bisa mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah
laku sesuai dengan pengetahuannya.

2.2.2 Faktor eksternal:

1. Keluarga dan Perceraian orangtua :


Tidak adanya komunikasi antar anggota keluarga, atau perselisihan antar
anggota keluarga bisa memicu perilaku negatif pada remaja. Pendidikan yang
salah di keluarga pun, seperti terlalu memanjakan anak, memberikan
pendidikan agama, atau penolakan terhadap eksistensi anak, bisa menjadi
penyebab terjadinya kenakalan remaja.

2. Teman sebaya yang kurang baik

hdfhdagfjhdgfjhdghdj

3. Komunitas/lingkungan tempat tinggal yang kurang baik :


Perilaku menyimpang yang dilakukan oleh remaja berupa tindakan
kriminal boleh jadi membuat kita berpikir ulang mengenai integrasi dalam
masyarakat. Kenakalan remaja berupa tindak kriminal bisa memberikan
pengaruh yang besar dalam masyarakat, meskipun pengaruh mereka tidaklah
diinginkan (unintended). Karena dengan maraknya pemberitaan kriminalitas
di kalangan remaja mendorong kita bertanya penyebab terjadinya tindakan
tersebut. Salah satu tuduhan penyebab mengenai tingginya angka kriminalitas
remaja atau lebih tepatnya kenakalan remaja adalah tidak berfungsinya
keluarga dan/atau ketidak berfungsian sosial masyarakat. Keluarga di anggap
gagal dalam mendidik remaja sehingga menyebabkan mereka melakukan
tindakan penyimpangan yang berujung dengan diberikannya sanksi sosial oleh
masyarakat. Dengan dalih keamanan dan ketertiban, sanksi yang diberikan
justru menjadikan remaja menjadi lebih sulit diatur, hal ini pula yang
menyebabkan masyarakat di anggap gagal dalam melakukan tindakan
pencegahan atas terjadinya perilaku menyimpang tersebut.

Salah satu tuduhan penyebab mengenai tingginya angka kriminalitas


remaja atau Fenomena Kenakalan Remaja dan Kriminalitas, Nunung Unayah
dan Muslim Sabarisman 133 lebih tepatnya kenakalan remaja adalah tidak
berfungsinya keluarga dan/atau ketidak berfungsian sosial masyarakat.
Keluarga di anggap gagal dalam mendidik remaja sehingga menyebabkan
mereka melakukan tindakan penyimpangan yang berujung dengan
diberikannya sanksi sosial oleh masyarakat. Dengan dalih keamanan dan
ketertiban, sanksi yang diberikan justru menjadikan remaja menjadi lebih sulit
diatur. Dan hal ini pula yang menyebabkan masyarakat di anggap gagal dalam
melakukan tindakan pencegahan atas terjadinya perilaku menyimpang
tersebut.

Keluarga memegang peranan yang penting, dan hal ini diakui oleh banyak
pihak. Keluarga merupakan elemen penting dalam melakukan sosialisasi nilai,
norma, dan tujuan-tujuan yang disepakati dalam masyarakat, dan tingginya
angka kriminalitas remaja sebagai konsekuensi dari tidak berjalannya aturan
dan norma yang berlaku di masyarakat dianggap sebagai kesalahan keluarga.
Jika melihat dari sisi teoritis, tentu saja bukan hanya keluarga yang
dipersalahkan, masyarakat pun dapat dipersalahkan dengan tidak ditegakkan
aturan secara ketat atau membantu sosialisasi norma dan tujuan dalam
masyarakat.

Sarwono (1998), mengatakan bahwa keluarga merupakan lingkungan


primer pada setiap individu. Sebelum anak mengenal lingkungan yang luas, ia
terlebih dahulu mengenal lingkungan keluarganya. karena itu sebelum anak-
anak mengenal norma-norma dan nilai-nilai masyarakat, pertama kali anak
akan menyerap norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku di keluarganya
untuk dijadikan bagian dari kepribadiannya.Orang tua berperan penting dalam
emosi remaja, baik yang memberi efek positif maupun negatif. Hal ini
menunjukkan bahwa orang tua masih merupakan lingkungan yang sangat
penting bagi remaja.
2.3 Dampak Kenakalan Remaja

Ketika remaja melakukan Kenakalan Remaja maka akan adanya dampak


yang ditimbulkan yaitu sebagai berikut.

1. Gangguan kesehatan mental:

Kenakalan remaja dapat menyebabkan gangguan kesehatan mental seperti depresi,


kecemasan, dan stres. Menurut teori psikologi, kenakalan remaja dapat memicu
stres dan tekanan emosional yang dapat mengganggu kesehatan mental mereka.
Faktor seperti tekanan dari teman sebaya, ketidakpuasan dengan diri sendiri, dan
kurangnya dukungan dari lingkungan dapat memperparah masalah kesehatan
mental remaja.

2. Penurunan kinerja akademik:

Kenakalan remaja dapat mengganggu kinerja akademik, karena remaja tersebut


seringkali tidak fokus pada tugas dan kewajiban mereka di sekolah. Hal ini sejalan
dengan teori psikologi kognitif yang menyatakan bahwa ketidakmampuan untuk
memusatkan perhatian dan konsentrasi dapat mempengaruhi kinerja akademik dan
kemampuan belajar.

3. Ketergantungan pada narkoba dan alkohol:

Kenakalan remaja dapat menjadi pintu masuk bagi remaja untuk mencoba
narkoba dan alkohol. Menurut teori perilaku sosial, perilaku negatif seperti
penggunaan narkoba dan alkohol dapat dipengaruhi oleh faktor sosial seperti
tekanan dari teman sebaya dan lingkungan keluarga yang tidak sehat.

4. Masalah hukum:

Kenakalan remaja dapat mengakibatkan remaja terlibat dalam masalah hukum dan
berurusan dengan pihak berwenang. Menurut teori sosial, remaja yang terlibat
dalam kenakalan remaja mungkin mengalami stres dan tekanan sosial yang dapat
mempengaruhi perilaku mereka. Selain itu, faktor lingkungan seperti keluarga
yang tidak stabil dan kurangnya pengawasan dari orang tua juga dapat
memperburuk perilaku mereka.

5. Gangguan sosial:

Kenakalan remaja dapat mempengaruhi hubungan sosial mereka dengan teman,


keluarga, dan masyarakat. Hal ini dapat menyebabkan kesulitan dalam menjalin
hubungan yang sehat dan membangun koneksi positif dengan orang lain. Menurut
teori sosial, remaja yang mengalami kesulitan dalam menjalin hubungan sosial
mungkin mengalami kesulitan dalam beradaptasi dengan lingkungan sosial
mereka, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi kesejahteraan sosial dan
emosional mereka.

1.4 Upaya mengatasi Kenakalan Remaja

Adapun cara mengatasi kenakalan remaja terutama pada lingkungan


keluarga seperti yang dilansir Helpguide.org, Rabu (21/1/2015) yaitu sebagai
beriku.

1. Menerapkan aturan dan konsekuensi

Pada saat bersama anak remaja Anda tenang, maka bicarakanlah tentang
aturan di rumah beserta konsekuensinya. Bicarala dengan alasan yang masuk akal.
Jika anak remaja tidak sepakat, maka berdiskusilah. Jadikan aturan dan
konsekuensi yang dibuat sebagai keputusan bersama.

2. Mengungkap ada apa di balik kenakalan remaja.

Para orangtua cenderung akan menghakimi anak remaja atas apa yang
dilakukannya tanpa mengetahui ada masalah apa di baliknya. Bersikaplah adil
bagi anak. Sehingga, sebelum menghakimi anak yang berbuat nakal, tanya baik-
baik apa yang sebenarnya terjadi.

3. Temukan cara redakan marah

Karena perubahan hormon, remaja akan cenderung cepat marah. Karena


itu, salah satu tugas orangtua adalah mengetahui bagaimana cara untuk meredakan
marah pada anak tersebut. Banyak hal yang dapat dilakukan, misalnya
membiasakan mereka dengan mendengarkan musik, menulis atau bermain game.

Dengan melakukan ini, maka anak remaja akan merasa lebih dihargai. Dikatakan
Ayuningtyas (2011) usaha yang dilakukan dalam menanggulangi perilaku
kenakalan remaja dapat dikelompokkan menjadi tindakan pencegahan (preventif),
pengentasan (curative), pembetulan (corrective), dan penjagaan atau pemeliharaan
(preservative). Usaha-usaha tersebut dapat dilakukan dengan cara:

1. Usaha di lingkungan keluarga

a. Menciptakan keluarga yang harmonis


b. Memberikan kemerdekaan kepada anak remaja untuk mengemukakan
pendapatnya dalam batas-batas kewajaran tertentu.
c. Orang tua selalu berbagi pengalaman, cerita dan informasi kepada anak-
anak remaja.
d. Orang tua sebaiknya memperlihatkan sikap-sikap yang pantas dan dapat
diteladani oleh anak-anak mereka.

2. Usaha di lingkungan sekolah

a. Menegakkan disiplin sekolah yang wajar dan dapat diterima siswa dan
penghuni sekolah.
b. Pelaksanaan peraturan dengan adil dan tidak pandang bulu.
c. Meningkatkan kerja sama dengan masyarakat yang tinggal di lingkungan
sekitar sekolah.

3. Usaha di lingkungan masyarakat

a. Menegur remaja-remaja yang sedang melakukan tindakan-tindakan yang


telah melanggar norma.
b. bMenjadi teladan yang baik bagi remaja-remaja yang tinggal di
lingkungan tempat tinggal.
c. Mengadakan kegiatan kepemudaan di lingkungan tempat tinggal. Kegiatan
ini dilakukan bersama-sama dengan melibatkan remaja-remaja untuk
berpartisipasi aktif

Anda mungkin juga menyukai