Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH PPKN

PERAN ORANG TUA DALAM MENGATASI KENAKALAN REMAJA MASA KINI

OLEH:
Gomita Pello Edon, Harun Sora, Putry Baok, Eka Lende

XI MIPA 6

SMA KRISTEN CITRA BANGSA MANDIRI KUPANG


2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas limpahan Berkat
dan KasihNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Projek Kimia membuat Laporan
Praktikum Asam Basa.

Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada SMA Kristen Citra
Bangsa terutama kepada Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dan Kimia yang telah
memberikan arahan dan bimbingan untuk penulisan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan baik dalam penulisan
maupun esensi laporannya. Oleh karena itu penulis berharap kritik dan saran dari berbagai
pihak guna perbaikan penulisan ini. Akhir kata penulis berharap agar tulisan ini bisa
memberikan manfaat bagi diri sendiri, sekolah dan masyarakat pada umumnya.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kenakalan remaja sendiri adalah, Dalam bahasa Inggris, istilah kenakalan remaja
disebut juga juvenile delinquency. Kenakalan remaja adalah perbuatan anak remaja
(usia belasan) yang melanggar nilai dan norma sosial serta mengganggu ketertiban
umum.
Kenakalan remaja terkadang mewarnai proses pendewasaan diri manusia muda yang
disebut remaja. Tingkah laku ini ada yang wajar hingga di luar batas kewajaran. Mari
sama-sama mencegahnya!
Remaja adalah manusia muda yang masih berada dalam tahap perkembangan. Dalam
masa ini pemuda dan pemudi sudah tidak bisa disebut sebagai anak-anak lagi, tetapi
belum bisa juga disebut dewasa. Oleh karena itu, masa ini disebut juga masa peralihan
dari kanak-kanak menjadi dewasa. Pada umumnya, kenakalan remaja ditandai oleh
dua karakteristik, yaitu adanya keinginan untuk melawan dan adanya sikap apatis
(acuh atau cuek) yang disebabkan rasa kecewa terhadap suatu kondisi yang terjadi di
dalam masyarakat.

Orang tua dan pihak berwenang wajib mengontrol perkembangan perilaku remaja
karena mereka lebih terbuka dan mudah menerima perubahan (bersifat permissive).
Pengawasan dapat dilakukan dengan menanamkan nilai dan norma yang sesuai.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana peran orang tua dalam menghadapi dan mengatasi kenakalan remaja?
2. Apa solusi terbaik bagi para orang tua agar anak mereka tidak terlibat dalam
kenakalan remaja masa kini?

C. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana peran dari
masing-masing orang tua maupun anak mereka dalam mengatasi hal-hal yang
menyangkut atau berkaitan dengan kenakalan remaja di masa kini, selai itu bagai
seorang remaja bisa mengatasi kenakalan remaja yang sekarang ini sedang
berkembang atau tumbuh di lingkungan mereka sebagai pelajar maupun mahasiswa.
D. Manfaat
Agar kita sebagai seorang remaja, atau orang tua dapat belajar untuk mengatasi hal
yang berkaitan dengan kenakalan remaja masa kini. Dan kita sebagai remaja
mencegah kenakalan-kenakalan ini tidak terjadi dan tidak menjadi lebih buruk lagi.

BAB 2
PEMBAHASAN

A.Landasan Teoritis

Walgito (2003) memberikan batasan kenakalan remaja sebagai perbuatan

Yang melanggar hukum yang dilakukan anak khususnya pada kalangan remaja.

Ketika perbuatan yang sama dilakukan oleh orang dewasa maka dinamakan

Tindak kejahatan. Menurut Arkan (2006) kenakalan remaja adalah sebuah

Perbuatan kejahatan atau perbuatan yang melawan hukum yang dilakukan oleh

Anak-anak khususnya remaja. Kenakalan remaja atau lebih dikenal juvenil

Deliquency yang berasal dari kata latin juvenilis berarti anak-anak, anak muda

Yang berkarakteristik. Sedangkan deliquency berasal dari kata latin yang berarti

Terabaikan, mengabaikan yang diperlakukan menjadi jahat, asosial, kriminal,

Pelanggar peraturan, pembuat riau, pengacau, dan tindakan yang tidak

Disenangi oleh masyarakat dan lingkungan sosial. Dengan begitu menurut

Rahmawati (2009) kenakalan remaja merupakan kejahatan atau kenakalan yang


Dilakukan oleh anak-anak remaja.

Sarwono (2011) mendefinisikan salah satu bentuk penyimpangan sebagai

Kenakalan remaja. Kenakalan remaja ini merupakan tindakan oleh seseorang

Yang belum dewasa yang sengaja melanggar hukum dan yang diketahui oleh

Anak itu sendiri bahwa jika perbuatannya tidak sempat diketahui oleh petugas

Hukum maka dirinya dapat dikenai hukuman. Perilaku menyimpang remaja

Merupakan tingkah laku yang menyimpang dari norma agama, etika, peraturan.

B. Pengertian Kenakalan Remaja

Kenakalan remaja (juvenile delinquency) adalah suatu perbuatan yang melanggar norma,
aturan, atau hukum dalam masyarakat yang dilakukan pada usia remaja atau transisi masa
anak-anak ke dewasa.

C. Pengertian Para Ahli Tentang Kenakalan Remaja

1) Menurut Simanjuntak (1984) pengertian juvenile delinquency ialah apabila perbuatan-


perbuatan tersebut bertentangan dengan norma-norma yang ada dalam masyarakat
dimana ia hidup.
2) Menurut Sudarsono (2012) bahwa kenakalan bukan hanya merupakan perbuatan anak
yang melawan hukum semata akan tetapi juga termasuk di dalamnya perbuatan yang
melanggar norma masyarakat. Dengan demikian masalah-masalah sosial yang timbul
karena perbuatan remaja dirasakan sangat mengganggu, dan merisaukan kehidupan
masyarakat, bahkan sebagian anggota masyarakat menjadi terancam hidupnya.
3) Menurut Hurlock (1998 : 107) “masa remaja merupakan masa dimana seorang
individu mengalami peralihan dari satu tahap ke tahap berikutnya dan mengalami
perubahan baik emosi, tubuh, minat, pola perilaku, dan juga penuh dengan masalah-
masalah”.
4) Menurut Papalia dan Olds (dalam Yudrik Jahja, 2011) bahwa masa remaja adalah
masa transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dan dewasa yang pada umunya
dimulai pada usia 12 atau 13 tahun dan berakhir pada usia akhir belasan tahun atau
awal dua puluh tahun.
5) Menurut pendapat Mohammad Ali dan Mohammad Asrori (2012 : 10) “fase remaja
merupakan fase perkembangan yang tengah berada pada masa amat potensial, baik
dilihat dari aspek kognitif, emosi, maupun fisik”. Pada umumnya remaja menuntut
dan menginginkan kebebasan dari orang dewasa lainnya dalam bertindak, akan tetapi
mereka sering takut bertanggung jawab akan akibatnya dan meragukan kemampuan
mereka untuk mengatasi setiap permasalahan tersebut.
6) Menurut Kartini Kartono (2011 : 6) kenakalan remaja (Juvenile delinquency) ialah
perilaku jahat (dursila), atau kejahatan/kenakalan anak-anak muda; merupakan gejala
sakit (patologis) secara sosial pada anak-anak dan remaja yang disebabkan oleh satu
bentuk pengabaian sosial.
7) Menurut Sudarsono (2012) bahwa juvenile delinquence sebagai kejahatan anak dapat
diinterpretasikan berdampak negatif secara psikologis terhadap anak yang menjadi
pelakunya, apalagi jika sebutan tersebut secara langsung menjadi semacam trade-
mark.
8) Menurut Ary (2010) bahwa juvenile delinquency ialah perbuatan anak-anak yang
melanggar norma sosial, norma hukum, norma kelompok, dan mengganggu
ketentraman masyarakat, sehingga yang berwajib terpaksa mengambil tindakan
pengamanan/penangkalan. Berdasarkan pendapat Freud, pribadi manusia itu terbentuk
dari dorongan-dorongan nafsu-nafsu. Juga dikemukakan olehnya bahwa ada 3 sistem
dalam pembentukan pribadi manusia yang disebut Id, Ego, dan Superego, inilah yang
menjadi prinsip kesenangan yang memiliki fungsi untuk menyalurkan enersi untuk
segera meniadakan ketegangan (menuntut kepuasan).

D. Bentuk Kenakalan Remaja

Salah satu faktor penyebab kenakalan remaja adalah demonstration effect, yaitu pola
hidup yang memperlihatkan penampilan, di mana tidak sesuai dengan keadaan
sebenarnya.

Pola hidup ini membuat remaja seolah-olah menampilkan sikap dan gaya hidup orang
kaya, modern, maju, atau lainnya.

Berikut beberapa bentuk kenakalan remaja:


 Kenakalan remaja yang menimbulkan korban fisik, seperti perkelahian, perampokan,
dan pembunuhan.
 Kenakalan remaja yang menimbukan korban materi, seperti perusakan, pencurian,
pencopetan, dan pemerasan.
 Kenakalan remaja yang tidak menimbulkan korban di pihak lain, seperti
penyalahgunaan narkoba.
 Kenakalan remaja yang melawan status sebagai pelajar, misal membolos,
mengingkari status sebagai anak dengan pergi dari rumah, atau membantah perintah
orangtua.
 Kenakalan remaja non-kriminal, misal tertarik pada kesenangan yang sifatnya
menyendiri, apatis melamun, dan mudah tersinggung.

E. Daftar Wawancara
 Peran Orang tua:
-Bagaimana peran orang tua dalam mengatasi kenakalan remaja?
-Mengapa para orang tua menjadi atau merupakan bagian yang penting dalam
mengatasi kenakalan yang dibuat oleh para remaja?
-Mengapa para orang tua dapat menjadi benteng yang kuat bagi remaja untuk
menghindari dari pergaulan bebas?
 Kenakalan Remaja:
-Mengapa bisa terjadi kenakalan remaja?
-Bagaimana menanggulangi kenakalan remaja di lingkungan masyarakat?
-Mengapa kenakalan remaja dapat terjadi akibat perkembangan IPTEK?
-Bagaimana dampak yang terjadi akibat kenakalan remaja?

BAB 3
PENUTUP

1) Kesimpulan
Jadi, kesimpulan yang dapat diambil dari peran orang tua dalam mengatasi kenakalan
remaja masa kini adalah dimana orang tua merupakan suatu hal penting yang juga
berhubungan dengan remaja. Maka dari itu peran daripada para orang tua ini bisa
menjadi kunci untuk membantu mengatasi kenakalan remaja masa kini. Bimbingan
orang tua adalah salah satu peran yang diambil untuk menanggulanginya. Melalui
orang tua, kenakalan remaja sesungguhnya dapat dicegah. Melalui bimbingan orang
tua, potensi kenakalan remaja dapat dicegah secara dini, dan pada saat bersamaan
dibangun pemahaman yang utuh tentang akhlak.
2) Saran
Saran kami untuk hal ini, bukan cuman orang tua saja tapi sebagai tokoh-tokoh agama
juga bisa ikut serta dalam membantu mengatasi kenakalan remaja yang ada pada masa
kini.
3) Solusi
Solusinya ialah, kita juga sebagai seorang remaja harus mampu atau bisa untuk
mengatasi kenakalan remaja yang ada di sekitar kita sebagai seorang pelajar. Jadi,
bukan hanya para tokoh-tokoh agama ataupun orang tua, akan tetapi kita sendiri juga
harus bisa mengatasinya.

Ayat Alkitab: (Efesus 6:4) “Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di
dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan.”

Anda mungkin juga menyukai