Anda di halaman 1dari 7

Nama : Baiq Febriana Lestari

Nim : 200110040

Kelas/Semester: 4B Piaud

Mata Kuliah : Pengembangan Kurikulum AUD

JAWABAN

1. Model-model pengembangan kurikulum

a .Model Administrasi

Diberi nama model administrasi atau line staf karena inisiatif dan gagasan pengembangan datang
dari administrator pendidikan dan menggunakan prosedur adminitrasi.Model pengembangan ini
bersifat sentralisasi.cara kerjanya atas-atasan bawahan(top-down).kerjanya model ini adalah
pejabat pendidikan membentuk panitia pengarah yang biasanya terdiri atas pengawas
pendidikan,kepala sekolah staf pengajar inti.

Contoh: RPPH,Program jangka panjang,program jangka pendek

1.Model Gras Roots

Yaitu gagasan guru-guru sebagai pelaksan pendidikan di sekolah.Model grass Roots lebih
demokratis karena pengembangan dilakukan oleh para pelaksana di lapangan

Contoh:review kurikulum,analisis masalah

2.Model Hilda taba

Model Taba merupakan modifikasi dari model tyler yang menekankan pada pemusatan perhatian
guru.Teori taba mempercayai bahwa guru merupakan factor utama dalam usaha pengembangan
kurikulum

Contoh:media pembelajaran
b. Model Ralph Tyler Model

Tujuannya yaitu menentukan pengalaman belajar,mengelola pengalaman belajar dan


mengevaluasi

Contoh:pengalaman belajar,tahapan pebelajaran,isi atau materi

c. Model Wheeler

Wheller mempunyai argument tersendiri pengembangan kurikulum(curriculum developers)


dapat menggunakan suatu proses melingkar(a cycle process),yang namanya setiap elemen saling
berhubungan dan bergantungan.Jadi secara umum langkah tidak dapat dilakukan sebelum
langkah-langkah sebelumnya telah diselesaikan

Contoh:penyiapan materi prembelajaran saat didalam kelas

d. Model Nicholis

Nicholas menitikberatkan pada pendekatan pegembangan kurikulum yang rasional khususnya


kebutuhan untuk kurikulum yang munculnya dari adanya perubahan situasi

Contoh:selection of objectives,situation analysis,evaluation dan teknhik penyampaian


pembelajaran

e. Model Skillbeck

Skillbeck mengajurkan suatu pendekatan dan mengembangkan kurikulum pada tingkat


sekolah.pendapatnya mengenai sekolah didasarkan pada pengembangan
kurikulum(SCBD),Sehingga Skillbeck memberikan suatu model yang membuat pendidik dapat
mengembangkan kurikulumsecara tepat dan realistic.Dalam Hal ini Skillbeck
mempertimbangkan model dynamic in nature

Contoh:perencanaan kurikulum(silabus),implementasi kurikulum(KBM),evaluasi kurikulum)

f. Model Saylor

Model ini membentuk curriculumplanning process(proses perencanaan kurikulum).Model ini


menunjukkan bahwa perencana kurikulum mulai dengan menentukan atau menetapkan tujuan
sasaran pendidikan yang khusus dan utama yang akan mereka capai.Saylor,Alexander dan
lewis,mengklasifkasi serangkaian tujuan kedalam empat bidang yaitu:perkembangan
pribadi,kompetensi social,keterampilan yang berkelanjutan dan spesialisasi.Setelah tujuan dan
sasaran serta bidang kegiatan ditetapkan,perencanaan memulai proses merancang kurikulum

Contoh:plan(rencana),revisi plan(revisi),refleksi,observasi

g. Model Kemmis dan Mc. Taggart

Model kemmis dimulai dari merencanakan proses pembelajaran,kemudian merefleksi diri


sebagai guru agar kita tahu apakah pemmbelajaran yang disampaikan tercapai,kemudiaan
melakukan tindakan dan observasi dan revisi

Contoh:membuat strategi pembelajaran

Model ini umumnya berskalakecil,hanya mencakup suatu komponen kurikulum atau mencakup
keseluruhan kurikulu

h. Model Demonstrasi Kurikulum

Eksperimen Pengembangan Penerapan Inovasi Eksperimen pihak kontra

Contoh:memperagakan materi yang disampaikan

2. Ada beberapa komponen dalam pengembangan kurikulum

a. Komponen tujuan, yaitu asumsi-asumsi tentang tujuan pendidikan, tujuan pendidikan


nasional, tujuan isntitusional, tujuan kurikuler, tujuan instruksional atau tujuan
pembelajaran yang menjadi komponen utama dalam mengembangkan kurikulum.
Asumsi-asumsi komponen tujuan tersebut berimplikasi pada perumusan arahan atau hasil
yang diharapkan.

Contohnya:

b. Komponen isi/materi pelajaran, yaitu asumsi-asumsi yang berhubungan dengan


pengalaman belajar yang harus dimiliki siswa.
Contohnya : Isi kurikulum menyangkut semua aspek baik yang berhubungan dengan
pengetahuan atau materi pelajaran yang biasanya tergambarkan pada isi setiap mata
pelajaran yang diberikan maupun aktivitas dan kegiatan siswa.

c. Komponen metode/strategi, yaitu asumsi-asumsi yang berhubungan dengan


implementasi kurikulum.

Contohnya: Strategi meliputi rencana, metode dan perangkat kegiatan yang direncanakan
untuk mencapai tujuan tertentu. Strategi pembelajaran dapat terbagi atas:

 Strategi ekspositori

 Strategi Discoveri

 Strategi group

 Strategi Individual

d. Komponen evaluasi, yaitu asumsi-asumsi untuk melihat efektifitas pencapaian tujuan.

Contohnya: Evaluasi sebagai alat untuk melihat keberhasilan pencapaian tujuan dapat
dikelompokkan kedalam dua jenis Tes. Digunakan untuk mengukur kemampuan siswa
dalam aspek kognitif atau tingkat penguasaan materi pembelajaran. Tes harus memiliki
dua kriteria yaitu kriteria validitas dan reliabilitas.

3. Menurut saya kurikulum yang akan saya gunakan yaitu kurikulum correlated karena didalam
kurikulum correlated ini kita dapat menghubungkan tema satu dengan tema yang lainnya,
maksudnya disini hari ini kita mengajarkan tentang tema lain dan tema hari ini yang lain itu
saling behubungan dengan tema yang kita ajrkan di hari sebelumnya.

4. Jelaskan

A. Pentingnya mengevalusi kurikulum untuk perbaikan program pembelajaran karena


mengevaluasi kurikulum itu untuk diperlukan di dalam program kurikulum yang sedang
dikembangkan , dan mengembangkan kurikulum harus ada tindak pelanjutan yang harus
dilakukan secara efektif dan efisien sehingga kurikulum yang dikembangkan memproleh
hasil yang maksimal dan mudah di gunakan.

B. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam evaluasi kurikulum

1. Analisis Kebutuhan

Dalam hal ini, analisis yang dilakukan guru untuk membantu mereka dalam mengidentifikasi
kebutuhan dan mempermudah mereka dalam menentukan skala prioritas pemecahannya. Analisis
yang akan dilakukan guru seperti dalam menentukan kebutuhan siswa, baik secara individu
maupun kelompok.

2. Menentukan Tujuan Penilaian

Selain itu, guru juga harus menentukan tujuan penilaian. Tujuan penilaian tersebut harus
dirumuskan secara jelas dan tegas, karena berperan penting dalam menentukan arah, ruang
lingkup materi ajar, model pembelajaran yang akan digunakan, serta karakter alat penilaian.
Tujuan penilaian harus dirumuskan sesuai dengan jenis penilaian yang akan dilakukan guru,
seperti penilaian formatif, sumatif, penempatan, atau diagnostik. Adapun rumusan dalam tujuan
penilaian harus memerhatikan domain hasil belajar siswa.

3. Mengidentifikasi Kompetensi dan Hasil Belajar

Guru harus mengidentifikasi kompetensi dan hasil belajar siswa sesuai dengan kompetensi yang
ada dalam kurikulum yang berlaku, yang dimulai dari standar kompetensi, kompetensi dasar,
hasil belajar siswa hingga indikator pembelajaran.

4. Menyusun Kisi-Kisi

Dalam hal ini, penyusunan kisi-kisi yang dipersiapkan guru yaitu terkait penilaian yang relevan
dengan materi pelajaran yang sudah disampaikan oleh guru kepada siswa. Fungsi dari kisi-kisi
tersebut yaitu sebagai pedoman untuk menulis soal atau merakit soal dalam tes siswa. Kisi-kisi
tersebut juga harus disusun berdasarkan silabus, sehingga guru terlebih dulu harus menganalisis
silabus sebelum menyusun kisi-kisi.
5. Mengembangkan Draf Instrumen

Draf instrumen penilaian yang disusun guru bisa berupa tes maupun non-tes. Dalam bentuk tes,
berarti guru harus membuat soal dengan pertanyaan yang jelas dan terfokus. Sedangkan dalam
bentuk non-tes, guru dapat membuatnya dalam bentuk angket, lembar observasi, kegiatan
wawancara, dan studi dokumentasi.

6. Uji Coba dan Analisis Soal

Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui soal-soal yang perlu diubah, diperbaiki, bahkan soal
yang harus dibuang, serta soal mana yang baik untuk digunakan selanjutnya. Soal yang baik
merupakan soal yang sudah mengalami uji coba dan revisi yang didasarkan atas analisis empiris
dan rasional.

7. Revisi dan Merakit Soal

Jika soal telah diuji dan dianalisis, maka langkah selanjutnya adalah melakukan revisi yang
sesuai dengan proporsi tingkat kesukaran soal dan daya pembeda. Dengan demikian, akan
terdapat soal yang bisa diperbaiki dari penyampaian bahasa, pokok soal, ataupun harus direvisi
total.

Itulah beberapa hal yang harus diperhatikan ketika sedang melakukan evaluasi program
pembelajaran. Untuk menyusun evaluasi pembelajaran, Anda harus memastikan bahwa hasil
belajar yang dimiliki siswa sesuai dengan proses belajarnya selama ini.

5. Implementasi atau penerapan kurikulum berbasis DAP pada pendidikan anak usia dini

DAP memperhatikan kebutuhan biologis anak.Pada usia TK dan SD anak-anak


memerlukan aktivitas fisik yang membuat mereka aktif, sehingga dapat membantu pembentukan
kepercayaan dirinya. Contohnya, anak tidakdisuruh duduk, menulis, dan mendengarkan ceramah
guru dalam waktu yang lama. DAP memberikan peluang bagi anak untuk aktif,bermain, waktu
tenag, belajar, dan beristirahat secara seimbang. Anak-anak akan lebih cepatmempelajari suatu
konsep dengan keterlibatannya secara aktif, misalnya bekerja dengan obyek nyata/tiruannya atau
kerjatangan, daripada hanya disuruh mendengarkan guru. Lingkungan belajar juga harus aman
sehingga semua anak merasa aman dan diterima oleh lingkungannya.

Anak-anak membutuhkan pengalaman yangmempunyai arti penting bagi ereka. Dalam


kelasyang sesua dengan DAP, para guru akanmencari cara dan strategi untuk membuat
anaktertarik dan memberikan peluang bagi anakuntuk memecahkan persoalan secara
bersama.Guru akan mencari berbagai aktivitas dankegiatan yang dapat menarik minat
anak,sehingga motivasi anak untuk belajar akanmeningkat. Hal ini akan menumbuhkankecintaan
anak untuk belajar, rasa ingin tahu,perhatian, dan motivasi dari dalam diri anakuntuk terus
mencari pnegetahuan..

Contoh terpenting adalah hubungan antara orangtua dan anak. Para guru akan mendorong
agar hubungan dapat terjalin lebihkuat, termasuk dengan kawan sebayanya danorang dewasa
lainnya, sehingga proses belajaranakan lebih efektif. Tugas guru adalah memberidukungan,
mengarahkan, dan memberikanmotivasi, sehingg anak adapat belajarberinteraksi dan menjadi
individu manidiri.Kurikulum DAP akan memberikan kesempatanbagi anak untuk mengerjakan
suatu pekerjaanberkelompok, sehingga anaka dapat belajarberkomunikasi dan berinteraksi
dengan kawan-kawannya. Termasuk juga diskusi di kelas yangdipandu langsung oelh gurunya.

Anda mungkin juga menyukai